KELOMPOK : 8 (DELAPAN)
KELAS :B
ASISTEN : AGNES LALLO ALLOLAYUK
PALU
2021
I. FORMULA ASLI
Menurut Formula nasional Hal 262
Tiap 10 ml mengandung :
Efedrin HCl 100 mg
Natrii Chloridum 50 mg
Chlorbutanol 50 mg
Propilenglikol 500
Aqua destillata ad 10 ml
1. Alasan mengapa harus steril dikarenakan arti kata steril, sendiri ialah bebas
partikel dan bebas pirogen. Dalam pengertian absolut, steril berarti bebas dari
mikroorganisme baik dalam bentuk vegetative maupun non vegetatatif.
Sterilitas suatu sediaan steril akan terjamin jika sediaan melalui proses sterilisasi
yang valid dan kemudian dikemas dalam bentuk dan kemasan yang mampu
mempertahankan keadaan steril ini (Melviya et al, 2018).
2. Obat yang steril adalah obat yang bebas dari segala bentuk mikroorganisme,
baik patogen (penyebab penyakit) maupun nonpatogen, baik dalam bentuk
vegetatif maupun dalam bentuk spora (Annisa et al, 2017)
3. Sediaan tetes hidung harus bebas dari mikroba, dan harus dibuat steril . Dalam
pembuatan sediaan steril perlu juga diperhatikan beberapa hal seperti
persiapan bahan aktif utama, tambahan, air yang digunakan, proses
pengepakan, lingkungan kerja dan peralatan, serta personel yang terlibat
(Veerabadran, S. and Parkinson, I.M, 2017).
1. Efedrin adalah obat adrenergic yang dapat bekerja ganda, berarti tidak saja
melepas simpanan norepinefrin dari ujung saraf, tetapi mampu pula memacu
langsung alfa dan betta yang dapat dibuat secara sintetik. Obat ini digunakan
sebagai dekongestan hidung karena bekerja vasokontriksi local (Rastogi, N.K.,
Thai, L. and Balasubramaniam, V.M, 2015)
2. Efedrin dapat digunakan sebagai obat tetes hidung 2-3 tetes dengan
konsentrasi 0,5-0,2% (Ni Putu, 2017)
3. Efedrin yang digunakan untuk mengurangi pengembangan mukosa hidung dan
melindungi jaringan pada high fever dan katarak (Florian et al, 2019).
1. Benzalkonium Klorida
a. Benzalkonium klorida adalah senyawa surfktan yang digunakan dalam
formulasi Farmasi sebagai pengawet antimikroba seperti ppengawet
pada kosmetik, sediaan mata dan sediaan hidung (jones, 2017).
b. Dalam formulasi larutan hidung biasanya digunakan konsentrasi
benzalkonium klorida 0,002%-0,02%. Benzalkonium adalah tipe
ammonium kuartener yang aktif melawan banyak range bakteri, jamur
dan kapang. Lebih efektif pada gram positif daripada gram negatif dan
melawan endospora dari bakteri tahan asam (Rowe, 2009)
c. Benzalkonium klorida memilik efek litotoksik, bkc lambat berpindah pada
siliari dan mengacaukan permukaan mukus. Namun, efek silia toksik
meningkat ketika pH lemah dari 7. Bkc untuk tetes hidung harus berada
pada pH sekitar 7. Penggunaan bkc dalam jangka waktu lama, tidak
mengubah tingkat pembersihan mukus. Dalam penelitian, bkc aman
dalam studi in vitro maupun in vivo sehingga dapat disimpulkan bahwa
bkc aman untuk penggunaan jangka panjang dan pendek (Devrim,
2017).
4. Natrium Klorida
a. Natrium klorida banyak digunnakan dalam sediaan parenteral dan
formulasi Farmasi non parenteral, dimana penggunaan utamanya ialah
untuk menghasilkan keadaan isotonic (Rowe, 2009).
b. Larutan NaCl 0,9% isotonis adalah cairan yang berfungsi untuk steril irigasi
seperti pada mata atau kandung kemih dan kulit. Secara umum digunakan
untuk pembersihan luka. Konsentrasi 0,9% juga banyak digunakan sebagai
pengencer untuk pemberian parenteral, sedangkan untuk sediaan larutan
nasal, NaCl 0,9% digunakan untuk meredakan hidung tersumbat(Inamori,
et al , 2019)
c. Larutan salin NaCl 0,9% dapat digunakan untuk memberikan kelembaban
pada rongga hidung, khususnya pada musim dingin dimana udara menjadi
kerig yang dapat menyebabkan pengerasan kulit dan ketidaknyamanan
pada rongga hidung (Harry, R.G., 2018)
5. Metil selulosa
a. Konsentrasi Metil selulosa digunakan sebagai agen viskositas, dengan
konsentrasi 0,5% untuk mendapatkan vikskositas larutan seimbang
dengan viskositas mukosa hidung (Cumpelik, B.M., 2017)
1. Efedrin
Rumus :
struktur
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air dan etanol (95%) P dan dalam
aseton P, zat anhidrat agak sukar larut dalam eter P dan
mudah larut dalam benzene P
Sterilisasi : Autoklaf
2. Natrium Hidrogen Fosfat (Pubchem, 2020 & HPE, 2009)
Rumus :
struktur
(www.pubchem.com)
Kelarutan : Sangat larut dalam air, lebih larut dalam air mendidih,
Praktis tidak larut dalam etanol (95%), bahan anhidrat larut
dalam 8 bagian air
Stabilitas : Autoklaf
Rumus :
struktur
(www.pubchem.com)
Kelarutan : Larut dalam 1 bagian air, sangat sedikit larut dalam etanol
(95%) P
Stabilitas : Autoklaf
Rumus :
struktur
(www.pubchem.com)
Kelarutan : Larut dalam 2,8 bagan air, dalam 2,7 bagian air mendidih
dan dalam kurang 10 bagian gliserol P, sukar larut dalam
etanol (95%) P
Stabilitas : Autoklaf
Rumus struktur :
(www.pubchem.com)
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air panas, alcohol, dalam aseton
dan toluene, larut dalam air dingin.
6. Aquadest
: Zat pelarut
Kegunaan : Cairan jernih; tidak berwarna; tidak berbau; tidak
Pemerian mempunyai rasa.
: -
Kelarutan : -
Stabilitas : -
Inkompatibilitas : -
V. RANCANGAN PENGEMASAN& SPESIFIKASI SEDIAAN
a. Untuk sediaan nasal dikemas dalam botol tetes atau botol semprot (spray)
dengan volume 15 ml- 30 ml. produk harus stabil dalam kemasan yang
berada dikontener dan kemasan tertutup rapat bila tidak digunakan
(Goeswin, 2009)
b. Tetes hidung dalam jumlah kecil (10 atau 25 ml) dalam botl gelas berwarna
bergalur dengan plastik penyegel dan penetes. Pemilik spray menyiapkan
dalam wadah tipe bertekenan, penggunaan jangka waktu lama obat
vasokontriktor dalam hidung dapat menyebabkan kerusakan mukosa hidung
(Rawlins, 2003).
VII. Perhitungan
Efedrin Hidrolkorida 0,5%
0,5 𝑋 10 = 0,05 gram
-
100
0,05 x 3 = 0,15 gram
- ditimbang
Semua bahan
- Digerus semua bahan
- Dimasukkan
- dilarutkan
Gelas kimia
- Dimasukkan
- Disaring
Erlemeyer
- Diukur pH larutan
pH meter
- Dimasukkan
Wadah
- Disterilisasi
Autoclave
Dikemas
X. Parameter kritis
Menurut farmakope edisi V (2014), parameter kritis pada sediaan farmasi yaitu, oksidasi,
dekomposisi fotokimia , efek pH, Kompatibilitas, suhu serta penyimpanan.
XI. Peralatan
X.1 Alat
1. Wadah
2. Batang pengaduk
3. Pinset
4. Sendok tanduk
5. Gelas ukur
X.2 Bahan
1. Kertas timbang
2. Efedrin HCL
3. Benzalkonium Klorida
4. Natrium Hidrogen Fosfat
5. Natrium Dihidrogen Fosfat
6. Metil Selulosa
7. Natrium Klorida
8. Sarung tangan
9. Kertas saring
Bahan
No. Nama Bahan Metode Sterilisasi Pustaka
1. Kertas Timbang 1600C selama 1 jam Lachman : 623
2. Efedrin HCL Otoklaf Martindale : 11
3. Benzalkonium Klorida Otoklaf Martindale : 228
Alat
No. Nama Alat Metode Sterilisasi Pustaka
1. Wadah Oven, 1700C selama 1 jam Crov : 286