Anda di halaman 1dari 4

Nama :Habiba Rosita

NIM :G70119129
Kelas :A
Mata Kuliah Manajemen Rumah Sakit
Tugas
1. Sebutkan dan diberikan penjelasan contoh obat-obat yang menggunakan sistem
distribusi:
a. Sistem floor stock
Jawab:
Sistem distribusi obat dengan cara menyediakan semua obat yang dibutuhkan di
ruang rawat atau unit tertentu. Pada sistem ini, penyerahaan perbekalan farmasi
kepada pasien dilakukan oleh perawat. Contoh sediaan pada sistem floor stock yaitu
obat antiseptik dan obat tidur.
b. Sistem resep perorangan
Jawab:
Pada sistem ini, Dokter mengorder resep secara langsung kepada IFRS untuk setiap
pasien. Semua resep didistribusikan langsung dari IFRS Sentral kepada pasien melalui
perawat sesuai dengan yang dituliskan dokter. Contoh obat:
c. Sistem unit dosis
Jawab:
Sistem distribusi obat dengan cara permintaan resep per pasien diberikan dalam dosis
unit tunggal atau ganda untuk satu kali pemakaian dalam waktu satu hari. Contoh obat
pada sistem unit dosis adalah obat-obatan dengan dosis oral.
d. Sistem kombinasi
Jawab:
Kombinasi Individual Prescribing dan Floor Stock. Pada sistem ini distribusi obat
dilakukan berdasarkan resep individu namun untuk persediaan obatnya sebagian
menggunakan prinsip FS dengan tetap dalam jumlah atau jenis obat yang benar-benar
dibutuhkan dan obat dengan harga relatif murah, kemudian sebagian tetap disimpan di
IFRS.
2. Buat 1 (satu) contoh peresepan obat rasional dam 1 (satu) peresepan obat tidak rasional!
Serta jelaskan perbedaanya!
Jawab:
1. Obat rasional
Omeprazole: sehari 2 kali, sebelum makan
Metronidazole: sehari 2 kali, bersama makan
Celecoxib: sehari 2 kali, bersama makan
Obat antidiare (attapulgite): 2 tablet setelah BAB. Max 12 tab/hari.
2. Peresepan obat tidak rasional
Gentacimin injeksi 80 mg: selama 3 minggu
Ciprofloxacin 500mg tablet: 3 kali sehari selama sebulan

Perbedaannya yaitu, pada peresepan obat rasional pasien mengalam PUD kronis
dan diresepkan omeprazole, metronidazole, celexocib apabila (+) H. pylori dan
diberikan obat antidiare apabila diarenya masih tak kunjung sembuh. Peresepan ini
tepat untuk kebutuhan klinis dalam dosis yang sudah sesuai dengan kebutuhan.
Pada peresepan obat tidak rasional, terapi pada gentamicin injeksi seharusnya 80
mg selama 2 minggu dan ciprofloxacin 500 mg selama 2 minggu. Peresepan ini
tidak sesuai dengan cara pemberian yang seharusnya, sehingga dapat menyebabkan
potensi toksisitas atau efek samping yang besar.
Nama :Habiba Rosita
NIM :G70119129
Kelas :A
Mata Kuliah Manajemen Rumah Sakit
Tugas
1. Berikan 1 (satu) contoh SOP penyimpanan obat ED dan obat rusak!

Jawab:
 Simpan obat dalam wadah tertutup yang telah diberi label peringatan agar obat-obatan
tidak dapat digunakan sambil menunggu proses pemusnahan. Menurut WHO,
pengelolaan limbah farmasi berupa obat rusak kedaluwarsa dapat dilakuakn dengan
berbagai metode, yaitu :
a. Obat dikembalikan ke produsen atau pabrik
b. Dibuang langsung ke TPA
Metode ini tidak dianjurkan karena dapat berimbas pada lingkungan. Pembuangan
di TPA dilakukan jika sebelumnya obat sudah dipisahkan dari kapsul dan dibakar
menggunakan incinerator.
c. Imobilisasi limbah
Obat disimpan dalam drum atau baja, ditutup rapat lalu dibuang ke TPA.
d. Inertisasi limbah
Obat digerus dan dicampur dengan air, semen, dan kapur sampai menjadi pasta
setelah itu dibuang ke TPA.
e. Saluran pembuangan
Obat dalam bentuk cair dapat diencerkan air dan dibuang ke saluran pembuangan
jika dalam jumlah kecil.
f. Dibakar ditempat terbuka
Disarankan hanya dalam jumlah kecil.

2. Berikan 1 (satu) contoh BAP pemusnahan obat ED dan obat rusak!

Jawab:

Pada hari ini Rabu Tanggal 24 Bulan November Tahun 2021 sesuai dengan Peraturan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan
Kefarmasian di Apotek, kami yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Apoteker Pengelola Apotek : apt. Habiba rosita, S.Farm

Nomor SIPA : 123/4567/8900/1-23


Nama Apotek : Habiba farma

Alamat Apotek : Jln. Roviga no. 60

Dengan disaksikan oleh :

1 Nama : Zelika

NIP :123456789

Jabatan : Kepala Dinas Kesehatan Kota Palu

2 Nama : Nurlela

NIP :123456667

Jabatan : Apoteker pendamping

Telah melakukan pemusnahan obat sebagaimana tercantum dalam daftar terlampir. Tempat
dilakukan pemusnahan : Lapangan Puskesmas Tondo.

Demikianlah berita acara ini kami buat sesungguhnya dengan penuh tanggung jawab. Berita
acara ini dibuat rangkap 4 (empat) dan dikirim kepada :
1. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Barat
2. Kepala Balai Pemeriksaan Obat dan Makanan
3. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi
4. Arsip Di Apotek

Rabu, 24 November 2021


Yang membuat berita acara

Habiba rosita

Anda mungkin juga menyukai