Anda di halaman 1dari 33

OBAT TETES MATA

ASAM BORAT
Kelompok 3 :

1. Anisha Putri

2. Marwah ulfah S

3. Maylasari Dewi Maharani

4. Muhammad Ansar

5. Nurul Khotimah

6. Suci Ramadhani
FORMULA
NAMA BAHAN KONSENTRASI JUMLAH FUNGSI
BAHAN BAHAN
Asam Borat 2% 1 gram Zat aktif

Benzalkoinum 0.02 % 0.01 gram pengawet


Klorida
Disodium Edetat 0.1 % 0.05 gram Pengkelat

NaCl 0.9% 0.45 gram pengisotonis

Polivinil alkohol 0.25 % 0.125 gram Peningkat


viskositas
Aqua pro injeksi ad 50 ml Ad 50 ml pelarut
PERHITUNGAN
JUMLAH BAHAN
Asam borat


Benzalkonium klorida

Disodium edetate

NaCl

Polivinil Alkohol
TONISITAS
Asam Borat

V = W E 111,1
=1 0.5 111,1
= 55,55 mL
Disodium edetate
V = W E 111,1
= 0.05 gram 0,24 111,1
= 1.33 mL
Benzalkonium klorida
V = W E 111,1
= 0,01 gram 0,18 111,1
= 0.19 mL
V total = 55.55 + 1.33 + 0.19
= 57.08 mL
% tonisitas
% tonisitas =
=
= 1.027% (hipertonis)
VOLUME KELEBIHAN
Asam
borat
1 gram + (5%
Benzalkonium klorida
0.01 gram + (5%
Disodium edetate
0.05 gram + (5%
NaCl
0.45 gram + (5%
Polivinil alkohol
0.125 gram + (5%
JUMLAH AIR UNTUK PELARUTAN
Asam
borat

Benzalkonium klorida

Disodium edetate

NaCl

Polivinil alkohol
Alasan Penggunaan Bahan
Asam Borat
digunakan asam borat mempunyai khasiat sebagai fungistatik dan antibakteri
sehingga diharapkan dapat mengatasi mata bengkak, berair dan mata merah.
Benzalkonium klorida
digunakan sebagai pengawet karena dapat mencegah kontaminasi
mikroorganisme selama pemakaian dan juga karena sediaan ini merupakan
dosis ganda
Disodium edetate
digunakan sebagai agen pengkelat untuk mengikat ion logam-logam yang
berasal dari wadah gelas. Karena preparat mata tidak boleh mengandung
logam.
NaCl
digunakan sebagai pengisotonis untuk meningkatkan kenyamanan
penggunaannya. Isotonis dengan mata.
Polyvinil alkohol
peningkat viskositas dimaksudkan untuk memperpanjang waktu kontak antara
sediaan dengan kornea sehingga jumlah bahan aktif yang berpenetrasi dalam
mata akan semakin tinggi sehingga menambah efektifitas terapinya.
PEMERIAN BAHAN
Asam Borat
Pemerian : Serbuk kristal putih, rasa agak pahit dan lama kelamaan
rasa manis, berbau lemah.
Kelarutan : 1 bagian larut dalam 20 bagian air, 16 bagian alkohol, 4
bagian gliserol, sedikit larutan dalam minyak, praktis tidak larut dalam
eter.
pH = 3.8 4.8 (5% w/v aqueous solution)
Melting point :170.9 C
Inkompatibel : dengan basa kuat dan logam alkali. Ini bereaksi hebat
dengan kalium dan asam anhidrida
Stabilitas : Asam borat bersifat higroskopik dan karenanya harus
disimpan dalam kedap udara dan wadah tertutup.
Benzalkonium Klorida
Pemerian : Serbuk amorf berwarna putih atau putih kekuning-kuningan
bisa sebagai gel yang tebal atau seperti gelatin, bersifat higroskopis dan
berbau aromatis dan rasa sangat pahit.
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air dan etanol 95%, bentuk
anhidrat mudah larut dalam benzen dan agak sukar larut dalam eter.
Inkompatibel : aluminium, surfaktan anionik, sitrat, kapas, fluoresin,
H2O2, HPMC, iodide, kaolin, lanolin, nitrat.
Stabilitas : bersifat higroskopis dan mungkin dipengaruhi oleh cahaya,
udara dan bahan logam. Larutannya stabil pada rentang pH dan rentang
temperatur yang lebar. Larutannya dapat disimpan pada periode waktu
yang lama dalam suhu kamar.
Konsentrasi : dalam sediaan preparat mata, benzalkonium klorida
digunakan sebagai pengawet dengan konsentrasi 0,01%-0,02%, biasanya
dikombinasi dengan 0,1%w/v disodium edetat.
Kegunaan: pengawet, antimikroba.
pH: 5-8 untuk 10%w/v larutan
Wadah: tertutup rapat dan terhindar dari cahaya.
Disodium Edetate
Pemerian : serbuk kristal putih, dengan sedikit rasa asam

Kelarutan : praktis tidak larut dalam kloroform dan eter, sedikit larut dalam etanol

95%, larut dalam 11 bagian air.

pH : 4,3 - 4,7

Melting point : terdekomposisi pada 252 C

Konsentrasi : 0.005 and 0.1% w/v.

OTT : dengan bahan pengoksidasi kuat, basa kuat, ion logam polivalen seperti besi

dan nikel

Penyimpanan : dalam wadah bertutup baik sejuk dan kering

Kegunaan : Agen pengkhelat

Stabilitas : Garam edetate lebih stabil dari pada asam. Namun, disodium edetate

dihydrate kehilangan air saat dipanaskan sampai 120 C.


Natrium Klorida
Pemerian : kristal, tidak berbau, tidak berwarna atau serbuk kristal, putih, rasa

asin.

Kelarutan : 1 bagian larut dalam 3 bagian air, larut dalam 2,6 bagian air panas

100 C, 1 : 10 bagian gliserin dan 1 : 250 bagian etanol.

pH : 6,7 7,3

Inkompatibel : bersifat korosif dengan besi, membentuk endapan bila bereaksi

dengan perak, dan menurunkan kelarutan nipagin.

Stabilitas : stabil namun menyebabkan perpecahan partikel kaca dari wadah

tertentu. Dalam bentuk padatan stabil.

Fungsi : Pengisotonis

Konsentrasi : 0,9%

Polyvinil Alkohol
Pemerian : serbuk berwarna putih agak krem dan tidak berbau.
Kelarutan : Polivinil alkohol larut dalam air, sedikit larut dalam
etanol 96% dan tidak larut dalam pelarut organik

(Rowe et al., 2009)


Stabilitas : Larutan encer stabil dalam tempat tertutup.
Pengawet dapat ditambahkan kelarutan jika dalam penyimpanan
yang panjang. Polivinil alkohol mengalami degradasi cepat pada
200 C; Stabil pada paparan cahaya.
Inkompatibel : Polivinil alkohol mengalami reaksi khas senyawa
dengan Gugus hidroksi sekunder, seperti esterifikasi. Ini terurai di
Asam kuat.
Aqua Pro Injeksi
Pemerian : cairan jernih, tak berwarna, tidak
berbau dan tidak berasa.
Kelarutan : larut dalam hampir seluruh
pelarut polar
Inkompatibel : Dalam sediaan farmasi, air
dapat bereaksi dengan obat dan zat tambahan
lainnya yangmudah terhidrolisis (mudah
terurai dengan adanya air atau kelembaban).
Stabilitas : air stabil dalam setiap keadaan
(es, cairan, uap panas)
CARA PEMBUATAN
Dilarutkan
Disterilkan alat asam borat
Disiapkan alat Ditimbang
yang masukkan
dan bahan semua bahan
digunakan dalam gelas
kimia

Dilarutkan Dilarutan
Dilarutkan
Dilarutkan NaCl disodium benzalkonium
polivinil alkohol
dimasukkan edetate klorida
dimasukkan
dalam gelas masukan masukkan
dalam gelas
kimia dalam gelas dalam gelas
kimia
kimia kimia

Dimasukkan
Disaring
kedalam Dikemas dan
larutan yang Diukur sesuai
kemasan 10 disterilkan
telah jadi dengan volume
mL dengan
dengan kertas 50 mL
menggunakan autoklaf
saring
spoid
PROSEDUR STERILISASI
Sterilisasi ruangan

Disiapkan ruangan

Disterilkan ruangan
dengan sinar UV selama
1x24 jam
Sterilsasi alat dan sediaan
Panas uap (autoklaf)
Autoklaf menggunakan tekanan 15 psi
dengan suhu 121oC selama 15 menit.
Sterilisasi lemari penyimpanan
Lemari dialiri dengan uap formaldehida
selama 24 jam
ALAT - ALAT
Alat yang digunakan
No Nama alat Jumlah Ukuran Sterilisasi waktu
1. Batang pengaduk 5 buah - Panas uap 15 menit

2. Wadah sediaan 1 buah 10 mL Panas uap 15 menit

3. Gelas kimia 5 buah 25 mL Panas uap 15 menit

4. Gelas ukur 1 buah 50 mL Panas uap 15 menit

5. Corong kaca 1 buah - Panas uap 15 menit

6. Kaca arloji 5 buah - Panas uap 15 menit

7. Pipet tetes 1 buah - Panas uap 15 menit

8. Sendok porselen 5 buah - Panas uap 15 menit


EVALUASI
Uji kejernihan (FI VI hal 1998)
Penentuan bobot jenis(FI VI hal 1030)
Penentuan pH (FI VI hal 1039)
Penetuan volume terpindahkan (FI VI hal
1089)
KEMASAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai