Anda di halaman 1dari 6

PELAKSANAAN PANCASILA DARI MASA PERIODE

ORLA SAMPAI REFORMASI

1. Masa Orde Lama Periode 1945-1950

Pada masa periode ini, penerapan dari Pancasila sebagai


dasar negara dan untuk pandangan hidup sedang
menghadapi berbagai masalah. Terdapat upaya-upaya
untuk mengganti dasar Negara pada waktu itu yaitu
Pancasila dan mengganti pandangan hidup bangsa.

Upaya-upaya tersebut dapat terlihat dari munculnya


berbagai gerakan-gerakan dari pemberontak yang
tujuannya untuk dapat menganti Pancasila dengan
ideologi lainnya dari pemikiran berbeda.

2. Masa Orde Lama Periode 1950-1959

Pada periode ini, dasar Negara yang diterapkan masih


tetap Pancasila, akan tetapi didalam penerapan sehari-
hari lebih diarahkan seperti pada ideologi liberal. Hal
tersebut dapat dilihat dan diketahui didalam penerapan
sila keempat Pancasila yang sudah tidak lagi berjiwa
musyawarah dan mufakat, melainkan sudah menerapkan
suara terbanyak (voting).

Didalam periode ini, bentuk persatuan dan kesatuan


sedang mendapatkan tantangan yang berat dengan
munculnya berbagai aksi pemberontakan, yang pertama
adalah Republik Maluku Selatan (RMS), kemudian
Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI), dan
yang terakhir adalah Perjuangan Rakyat Semesta
(Permesta) yang mempunyai tujuan agar dapat
melepaskan diri dari naungan Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI).

Pada bidang politik, sikap demokrasi berjalan lebih baik


karena sudah terlaksananya pemilu pada tahun 1955
yang dianggap paling bersikap demokratis. Tetapi
kemudian anggota Konstituante hasil pemilu tersebut
tidak dapat menyusun sesuai Undang-Undang Dasar
seperti yang diharapkan.

Masa Orde Lama Periode 1956-1965

Periode ini juga dikenal sebagai bentuk periode


demokrasi yang terpimpin karena pada masa ini
demokrasi bukan berada pada kekuasaan yang dipegang
rakyat sehingga yang memimpin demokrasi adalah nilai-
nilai dari Pancasila tetapi tetap berada pada kekuasaan
pribadi Presiden Soekarno.

Kemudian terjadilah beberapa penyimpangan penafsiran


terhadap dasar Negara Pancasila didalam konstitusi.
Akibatnya Presiden Soekarno menjadi otoriter yaitu
mengangkat diri menjadi presiden seumur hidup,
kemudian menggabungkan Nasionalis, Agama, serta
Komunis, yang pada akhirnya tidak cocok bagi Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Periode orde baru (1965-1998) Era baru

Dalam pemerintahan dimulai setelah melalui masa


transisi yang singkat yaitu antara 1966-1968. Ketika
Jenderal Soeharto dipilih menjadi Presiden Republik
Indonesia. sebagai Orde Baru dengan konsep Demokrasi
Pancasila. Visi utama pemerintahan Orde Baru ini adalah
untuk melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara
murni dan konsekuen dalam setiap aspek kehidupan
masyarakat Indonesia. Dengan visi tersebut, Orde Baru
memberikan harapan bagi rakyat Indonesia. Terutama
yang berkaitan dengan perubahan-perubahan politik.
Perubahan politik dari yang bersifat otoriter pada masa
demokrasi terpimpin di bawah Presiden Soekarno
menjadi lebih demokratis pada Orde Baru. Rakyat
percaya terhadap pemerintahan Orde Baru di bawah
pimpinan Presiden Soeharto atas dasar beberapa hal,
yaitu: Soeharto sebagai tokoh utama Orde Baru
dipandang sebagai sosok pemimpin yang mampu
mengeluarkan bangsa Indonesia dari keterpurukan.
Soeharto berhasil membubarkan Partai Komunis
Indonesia (PKI) yang menjadi musuh Indonesia pada
masa ini. Soeharto berhasil menciptakan stabilitas
keamanan Indonesia pasca pemberontakan PKI dalam
waktu relatif singkat. Baca juga: Demokrasi Indonesia
Masa Revolusi Kemerdekaan (1945-1949) Tetapi harapan
rakyat tersebut tidak sepenuhnya terwujud. Karena
sebenarnya tidak ada perubahan subtantif dari kehidupan
politik Indonesia. Antara Orde Baru dan Orde lama
sebenarnya sama-sama otoriter. Dalam perjalanan politik
pemerintahan Orde Baru, kekuasaan Presiden merupakan
pusat dari seluruh proses politik di Indonesia. Lembaga
kepresidenan adalah pengontrol utama lembaga negara
lain yang bersifat suprastruktur (DPR, MPR, DPA, BPK,
dan MA) maupun infrastruktur (LSM, Partai Politik dan
sebagainya). Soeharto mempunyai sejumlah legalitas
yang tidak dimiliki oleh siapa pun seperti Pengemban
Supersemar, Mandataris MPR, Bapak Pembangunan dan
Panglima Tertinggi ABRI. Berdasarkan kondisi tersebut,
pelaksanaan demokrasi Pancasila masih jauh dari
harapan. Pelaksanaan nilai-nilai Pancasila secara murni
dan konsekuen hanya dijadikan alat politik penguasa.
Kenyataan yang terjadi, pelaksanaan Demokrasi
Pancasila sama dengan kediktatoran.

periode orde baru (1965-1998) Era baru dalam


pemerintahan dimulai setelah melalui masa transisi yang
singkat yaitu antara 1966-1968. percaya terhadap
pemerintahan Orde Baru di bawah pimpinan Presiden
Soeharto atas dasar beberapa hal, yaitu: Soeharto
sebagai tokoh utama Orde Baru dipandang sebagai sosok
pemimpin yang mampu mengeluarkan bangsa Indonesia
dari keterpurukan. Soeharto berhasil membubarkan
Partai Komunis Indonesia (PKI) yang menjadi musuh
Indonesia pada masa ini. Soeharto berhasil menciptakan
stabilitas keamanan Indonesia pasca pemberontakan PKI
dalam waktu relatif singkat. Baca juga: Demokrasi
Indonesia Masa Revolusi Kemerdekaan (1945-1949)
Tetapi harapan rakyat tersebut tidak sepenuhnya
terwujud. Karena sebenarnya tidak ada perubahan
subtantif dari kehidupan politik Indonesia. Antara Orde
Baru dan Orde lama sebenarnya sama-sama otoriter.
Dalam perjalanan politik pemerintahan Orde Baru,
kekuasaan Presiden merupakan pusat dari seluruh proses
politik di Indonesia. Lembaga kepresidenan adalah
pengontrol utama lembaga negara lain yang bersifat
suprastruktur (DPR, MPR, DPA, BPK, dan MA) maupun
infrastruktur (LSM, Partai Politik dan sebagainya).
Soeharto mempunyai sejumlah legalitas yang tidak
dimiliki oleh siapa pun seperti Pengemban Supersemar,
Mandataris MPR, Bapak Pembangunan dan Panglima
Tertinggi ABRI. Berdasarkan kondisi tersebut,
pelaksanaan demokrasi Pancasila masih jauh dari
harapan. Pelaksanaan nilai-nilai Pancasila secara murni
dan konsekuen hanya dijadikan alat politik penguasa.
Kenyataan yang terjadi, pelaksanaan Demokrasi
Pancasila sama dengan kediktatoran.

periode orde baru (1965-1998) Era baru dalam


pemerintahan dimulai setelah melalui masa transisi yang
singkat yaitu antara 1966-1968 Pancasila. Visi utama
pemerintahan Orde Baru ini adalah untuk melaksanakan
Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen
dalam setiap aspek kehidupan masyarakat Indonesia.
Dengan visi tersebut, Orde Baru memberikan harapan
bagi rakyat Indonesia. Terutama yang berkaitan dengan
perubahan-perubahan politik. Perubahan politik dari yang
bersifat otoriter pada masa demokrasi

GERAKKAN REFOEMASI
Nilai-nilai luhur Pancasila yang pada dasarnya merupakan
sumber nilai, dasar moral dan pedoman etika bagi negara
dan aparat sebagai pelaksana negara. Hal tersebut
berguna menjadi alat legitimasi politik guna memuluskn
segala macam tindakan maupun kebijakan yang
mengatasnamakan Pancasila yang pada kenyataannya,
tindakan maupun kebijakan tersebut dikethui sangat
bertentangan dengan kedudukan Pancasila sebagai dasar
negara dan pandangan hidup bangsa.

Sabtu, 24 Oktober 20

S U S I L A E T I K A, MH

Anda mungkin juga menyukai