TINJAUAN PUSTAKA
1
Dekok dibuat dengan cara:
1. Membasahi bahan baku dengan air sebanyak 2x bobotnya (untuk bunga air
yang digunakan sebanyak 4x bobot bahan)
2. Bahan baku ditambah dengan air dan dipanaskan selama 30 menit (dihitung
mulai suhu dalam panci mencapai 90˚C) pada suhu 90˚C - 98˚C sambil
sesekali diaduk
3. Untuk memindahkan penyarian kadang-kadang perlu ditambahkan bahan
kimia, misalnya asam sitrat untuk infus kina, kalium atau natrium karbonat
untuk infus kelembak
4. Penyaringan dilakukan pada saat cairan masih panas melalui kain flannel.
Untuk mencukupi volume, ditambahkan air mendidih melalui ampasnya.
Bahan yang mengandung zat yang mudah menguap (minyak atsiri) harus
disaring setelah dingin.
2
BAB II
METODOLOGI PERCOBAAN
3
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.2. Pembahasan
Dari percobaan yang dilakukan, menggunakan simplisia rimpang kunyit
dengan menggunakan metode dekok menghasilkan hasil sebagai berikut.
Metode dekok digunakan untuk menghasilkan ekstrak kunyit, pada
percobaan pembuatan ekstrak yang dilakukan pada tanggal 5 September 2018 di
Lab Farmakognosi Poltekkes Jakarta II jurusan Farmasi. Metode ini dipilih
sebagai referensi untuk mengekstraksi zat aktif yang ada didalam kunyit.
Langkah kerja pertama untuk melakukan percobaan ini adalah siapkan
alat dan bahan yang yang dibutuhkan, yang berupa simplisia rimpang kunyit panci
yang khusus digunakan untuk membuat dekok, gelas ukur, corong, kain flannel,
kompor, thermometer, botol kaca berwarna coklat sebagai wadah akhir, dan
beaker glass. timbang bubuk simplisia rimpang kunyit sebanyak 10 gram dengan
menggunakan cawan penguap di timbangan analitik tidak secara seksama, lalu
setelah ditimbang, simplisia akan ditambahkan air sebanyak 20 ml untuk
membasahi simplisia, dan ditambahkan air sebanyak 100 ml kedalam simplisia.
4
Panaskan air pada penangas air, karena metode dekok ini menggunakan
uap air untuk memanaskan ekstrak maka untuk mempercepat pemanasan, air di
dalam penangas air harus dipanaskan terlebih dahulu. Setelah air mendidih, panci
yang digunakan untuk membuat dekok dan sudah berisi simplisia kunyit +
aquadest 100 ml diletakan diatasnya. Lalu ditutup untuk memperbesar pemanasan.
Lalu, ukur suhu larutan kunyit didalam panci mencapai 98℃. Jika suhu sudah
mencapai 90-98℃ maka panci dan eksraknya dipindahkan kedalam waterbath
untuk menjaga suhu tetap pada kisaran 90-98 ℃. Hitung waktu ekstraksi selama
30 menit pada saat suhu larutan simplisia mencapai 90℃, setelah itu saring
dengan menggunakan kain flanneldan corong, setelah selesai kemudian disaring
kembali menggunakan kertas saring dan corong ke dalam botol, lalu tutup dan
simpan pada tempat yang tidak terkena sinar matahari secara langsung.
5
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
1. Berdasarkan praktikum yang dilakukan pada tanggal 5 September 2018,
hasil dari metode dekok untuk menghasilkan ekstrak kunyit dengan berat
simplisia 10,0015 g yaitu bentuknya cair, berbau khas kunyit, rasa seperti
jamu kunyit dan berwarna kuning oranye.
2. Ekstraksi cara dekok dan infus berbeda pada waktu perebusannya yaitu
dekok harus direbus selama 30 menit sedangkan infus hayana
membutuhkan waktu 15 menit saja. Dan pelarut yang digunakan pada
metode dekok ini adalah air.
4.2 Saran
1. Pada saat praktikum ekstraksi dengan cara dekok perlu diperhatikan
beberapa hal yaitu suhu saat pemanasan dan cara pemerasan atau
penyarian filtrat pada saat menggunakan kertas saring harus hati-hati.
Karena jika tidak hati hati kertas saring bisa bolong dan harus menyaring
ulang kembali.
2. Ketersediaan air di waterbath juga perlu dijaga agar ekstrak tidak terlalu
kering sehingga didapat hasil ekstrak yang kental.
3. Pemindahan panci dan ekstrak ke waterbath harus sangat hati-hati agar
ekstrak tidak tumpah ke dalam waterbath.
6
Lampiran
7
DAFTAR PUSTAKA