Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu sifat yang luar biasa sistem imun normal adalah bahwa sistem imun dapat bereaksi
terhadap banyak sekali sel mikroba tetapi tidak bereaksi terhadap antigen diri sendiri (self).
Ketidaktanggapan terhadap antigen diri ini, yang juga disebut toleransi imunologi, tetap
dipertahankan oleh tubuh meskipun terdapat fakta bahwa mekanisme molekuler di mana
spesifitas reseptor limfosit yang dihasilkan ini tidak bisa untuk meniadakan reseptor antigen diri.
Dengan kata lain, limfosit dengan kemampuan untuk mengenali antigen diri terus menerus
dihasilkan selama proses normal pematangan limfosit. Selain itu, banyak antigen diri memiliki
akses langsung kepada sistem imun, sehingga ketidaktanggapan terhadap antigen diri ini tidak
dapat dipertahankan hanya dengan menyembunyikan mereka dari limfosit. Oleh karena itu harus
ada mekanisme yang mencegah respons imun terhadap antigen diri. Mekanisme ini bertanggung
jawab terhadap salah satu sifat utama sistem imun yaitu kemampuan untuk membedakan antigen
diri dan bukan diri (pada umumnya mikroba). Jika mekanisme ini gagal, maka sistem imun dapat
menyerang sel dan jaringan sendiri. Reaksi ini disebut autoimunitas, dan penyakit yang
disebabkan adalah penyakit autoimun.
Penyakit autoimun adalah respon imun yang mengakibatkan kerusakan pada jaringan tubuh
sendiri serta menganggu fungsi fisiologis tubuh. Penyakit autoimun dapat menyerang bagian
tubuh manapun dengan tanda klasik autoimun berupa inflamasi. Autoimun dikategorikan sebagai
penyakit yang terus menigkat secara global sejak akhir perang dunia II. Penyakit autoimun
mencakup 80 penyakit yang mengalami peningkatan baik insidensi dan prevalensinya. Penyakit
ini lebih sering ditemukan pada wanita dan merupakan penyebab kematian 10 terbanyak pada
anak perempuan dan wanita pada semua usia di Amerika Serikat. Dalam populasi, sekitar 3,5%
orang menderita penyakit autoimun. 94% dari jumlah tersebut berupa penyakit Grave
(hipertiroidism), diabetes mellitus I, anemia pernisiosa, artritis rheumatoid, tiroiditis, vitiligo,
sclerosis multiple dan lupus eritematosus sistemik (LES).
1.2 Rumusan Masalah
 Apa yang dimaksud dengan penyakit autoimunitas?
 Bagaimana mekanisme terjadinya autoimunitas?
 Bagaimana klasifikasi penyakit autoimunitas?
1.3 Tujuan
 Untuk memahami penyakit autoimunitas
 Untuk mengetahui mekanisme terjadinya autoimunitas
 Untuk memahami klasifikasi penyakit autoimunitas

Anda mungkin juga menyukai