Anda di halaman 1dari 23

Infus,Dekok, dan

Rebusan
KELOMPOK B-1 ( Praktek Fitokimia )
Anggota Kelompok
ANGGOTA KELOMPOK
1. Irfan Budi (2B)
2. Anggun Sabitahnabila (2A)
3. Dwi Fildzah Adani (2A)
4. Dwi Puspita Sari (2B)
5. Pramesti Widya Adeyana (2B)
6. Puspita Berliyanti (2B)
7. Putri Isa Juniyanti (2A)
8. Widya Sari (2A)
INFUS
Infus adalah sediaan cair yang dibuat dengan
mengekstraksi simplisia nabati
dengan air suhu 90° C selama 15 menit. Yang mana
extraksinya dilakukan secara infundasi.
Infundasi merupakan penyarian yang umum KEUNTUNGAN METODE INFUS
dilakukan
untuk menyari zat
kandungan aktif yang larut dalam air dari bahan-  Unit alat yang dipakai sederhana
bahan  Biaya operasionalnya relatif
nabati. rendah
Kerugian metode infus :

 Hilangnya zat-zat atsiri


 Adanya zat-zat yang tidak tahan panas untuk waktu yang lama, disamping
itu simplisia yang mengandung zat-zat albumin tentunya zat ini akan
menggumpal dan menyukarkan penarikan zat - zat berkhasiat tersebut.
 Kadang-kadang pada simplisia tertentu akan menghasilkan ekstrak yang
berlendir, sehingga sulit dilakukan penyaringan
 Zat - zat yang tertarik kemungkinan sebagian akan mengendap kembali,
apabila kelarutannya sudah mendingin.
 Ekstrak kurang stabil dan mudah tercemar oleh bakteri dan jamur
sehingga tidak boleh disimpan tebih dari 24 jam pada suhu kamar.
Hal-hal yang harus di perhatikan
1. Jumlah simplisia
Kecuali dinyatakan lain, infus yang mengandung bukan bahan berkhasiat keras dibuat dengan
menggunakan 10% simplisia.
2. Derajat halus simplisia
Derajat halus perlu diketahui untuk menentukan simplisia tersebut dipotong-potong dengan
ukuran sesuai derajat
- Serbuk (5/8) misalnya : akar manis, daun kumis kucing, daun sirih, daun sena
- Serbuk (8/10) misalnya : dringo dan kelembak
- Serbuk (10/22) misalnya : laos, akar valerian, temulawak, dan jahe
- Serbuk (22/60) misalnya : kulit kina, akar ipeka, sekale komutum
- Serbuk (85/120) misalnya : daun digitalis
3. Banyaknya air ekstra
4. Cara menyerka
Umumnya infus diserkai selagi panas menggunakan kain flannel. Kecuali infus simplisia yang mengandung
minyak atsiri, infus condurango corteks dan infus daun sena diserkai setelah dingin. Infus cundorango
diserkai dingin, karena zat berkhasiatnya larut dalam keadaan dingin.
5.Penambahan bahan-bahan lain
Penambahan bahan lain bertujuan untuk menambah kelarutan, kestabilan, dan menghilangkan zat-zat
yang menyebabkan efek lain.
Pembuatan Infus Daun Sirih
Alat dan Bahan :
Alat
 Panci infusa
 Penyaring dari kain flanel atau kasa
 Batang pengaduk
 Timbangan
 Gunting, corong
 Beaker glass
 Gelas ukur
 Botol kaca volume 100 ml

Bahan
 Daun Sirih 3,75 gram
 Air 75 ml
Cara Pembuatan

1. Kalibrasi botol 75 ml
2. Cuci bersih daun sirih dengan air mengalir, tiriskan,timbang sebanyak 3,75 gram
3. Potong daun sirih sesuai derajat halusnya 5/8
4. Masukkan ke panci infus bagian atas lalu tambahkan air 75 ml
5. Panaskan panci bawah (penangas air) di atas kompor sampai mendidih. Letakkan
panci atas yang berisi simplisia dan air di atas penangas air
6. Hitung waktu 25 menit setelah panci atas diletakkan di atas penangas air (10
menit waktu untuk menaikkan suhu panci atas menjadi 90 ̊ C, 15 menit waktu
untuk proses penyarian)
7. Turunkan lalu dinginkan
8. Saring dengan kain flannel yang sudah dibasahi
9. Lipat kain flannel lalu peras hasil dari perasan pertama yang dinamakan collator
1
10. Tuang collator 1 ke dalam botol
11. Apabila ada kekurangan volume, buat collator 2 dengan cara tuang kembali
simplisia lalu tambahkan air dingin (suhu kamar) secukupnya
12. Aduk lalu saring dengan kain flannel
13. Tambahkan collator 2 ke dalam botol hingga tanda kalibrasi yaitu 75 ml
Pembahasan
Dalam praktikum ini kita
menghasilkan infus daun sirih.
Menggunakan daun sirih seberat 3,75
gram yang kemudian dipotong sesuai
derajat kehalusannya yaitu 5/8 lalu
dipanaskan dengan 2 panci yaitu
panci bagian bawah sebagai penangas
air dan panci bagian atas diisi dengan
potongan daun sirih, dilakukan selama
25 menit (10 menit untuk menaikkan
suhu panci bagian atas dan 15 menit
untuk proses penyarian). Hasil
akhirnya yaitu dihasilkan infus daun
sirih sebanyak 75 ml.

 
VIDEO : https://www.youtube.com/watch?v=Rm4N-IwuSFE
• Dekok adalah sediaan cair
DEKOK yang dibuat dengan
mengekstraksi sediaan herbal
Teori singkat dengan air pada suhu 90⁰C
• Dekokta berasal dari bahasa latin selama 30 menit (BPOM RI,
dekoktum 2012).
• Sediaan cair yang dibuat dengan • Menurut Voigt (1994),
mengekstraksi simplisia nabati dijelaskan bahwa rebusan
dengan air menggunakan (decocta) merupakan simplisia
penangas air pada suhu 90⁰C halus yang dicampur dengan
selama (30 menit). Terhitung air bersuhu kamar atau dengan
setelah panci bagian bawah air bersuhu >90⁰C sambil
mulai mendidih (FI, 1995) diaduk berulang-ulang dalam
pemanas air selama 30 menit.
ALAT DAN BAHAN

Alat

• Gelas ukur 100 ml


• Gelas ukur 250 ml
• Cawan penguap • Timbangan
• Panci dekok • Stopwatch
• Thermometer • Beaker glass 250 ml Bahan
• Kompor listrik • Erlenmeyer 250 ml
• Penangas air • Batang pengaduk • Simplisia Kunyit 20 g
• Oven pengering • Corong penyaring • Aqua destilata q.s
• Spatel
Cara Kerja
1. Timbang serbuk simplisia kunyit 20 g dengan derajat halus yang
cocok.
(berat serbuk 20,0 g , derajat halus simplisia 12) Masukkan ke dalam
panci infus.
2. Basahi serbuk simplisia tersebut dengan air ekstrak sebanyak dua kali
bobot simplisia. (jumlah air untuk pembahasan 40 ml ) ,Tambahkan air
secukupnya (200 ml).
3. Panaskan dalam penangas air suhu 90 – 98°C Panaskan selama 30
menit untuk dekok dihitung saat suhu mencapai 90°C. (waktu
pemanasan : mulai 09.19 – 09.49)
4. Saring pada saat panas menggunanakan corong penyaring yang
dilengkapi dengan kawat mesh 80. Jika perlu tambahkan air secukupnya
5. Pindahkan hasil filtrate ke dalam cawan penguap (berat kosong
cawan uap ditimbang terlebih dahulu, berat cawan kosong 198,7
g). pekatkan di atas water bath suhu 60°C hingga kental (waktu
untuk pengentalan 11 jam), (berat cawan kosong + ekstrak = .......
g,
Rendemen ekstrak kental ........)
6. dan pindahkan ke oven pengering hingga menjadi ekstrak
kering (waktu pengeringan 4 jam, Rendemen ekstrak kering
22%).
7. Gerus ekstrak menjadi serbuk kasar, Masukkan ke dalam pot
plastik, beri label identitas meliputi; nama ekstrak, jumlah
ekstrak, cara pembuatan, tanggal pembuatan, jumlah rendemen
PEMBAHASAN
Dekok adalah sediaan cair yang dibuat dengan menyari simplisia dengan air
pada suhu 90 derajat celsius selama 30 menit. Dekok dapat menghasilkan ekstrak
kental maupun ekstrak kering. Dalam praktikum ini kita menghasilkan ekstrak
kering berupa dekok dengan cara dekoktasi. Menggunakan simplisia kunyit seberat
20,0 gram yang dipanaskan didalam penangas air selama 30 menit, dengan hasil
jumlah air ekstrak dekok 100 ml dan tambahan air filtrat ad 200 ml. Lalu kita
uapkan untuk mendapatkan ekstrak kental diatas waterbath bersuhu 60 derajat
celcius dengan perolehan waktu selama 11 jam, kemudian timbang. Untuk
mendapatkan ekstrak kering, pindahkan cawan penguap kedalam oven bersuhu 60
derajat dengan waktu yang diperoleh 4 jam, kemudian timbang. Setelah kering,
kerok lalu gerus dan catat hasil akhir nya, hasil akhir ekstrak kering yang kita
peroleh 4,4 gram.
Contoh Video Dekok

Video :
https://www.youtube.com/watch?v=Vod
gpffJldE
REBUSAN

Teori Singkat

• Rebusan berbeda dengan dekok dan infus, pada rebus menggunakan


pemanas langsung bukan dari penangas

• Umumnya ekstraksi dihentikan jika miscela mencapai ½ - ⅓ bagian


dari jumlah awal atau 2-3 bagian pelarut menghasilkan satu bagian
ekstrak.

• Terbatas pada simplisia yang tahan panas


Alat dan Bahan
Alat :
 Panci infus, panci dekok, dan panci rebusan
 Kompor listrik
 Penangas air
 Timbangan simplisia
 Oven pengering
 Batang pengaduk
 Termometer
 Cawan penguap
 Kain saring/flanel
 Botol infus atau wadah ekstrak, alat-alat gelas lainnya.
Bahan : simplisia kunyit dan aquadest
Cara Pembuatan
1. Timbang serbuk simplisia kunyit kecuali dinyatakan lain 5. Saring cairan pada saat panas menggunakan kain
10 bagian untuk 100 bagian infus. Masukkan ke dalam flanel, kecuali untuk simplisia yang mengandung minyak
panci infus. atsiri.
2. Basahi serbuk simplisia tersebut dengan air ekstrak 6. Jika perlu ditambahkan air secukupnya melalui ampas
sebanyak empat kali bobot simplisia. hingga diperoleh 200 ml. (sediaan ini dinamakan
infus/dekok).
3. Tambahkan air secukupnya (+- 100 ml). Panaskan
dalam penangas air suhu 90-98°C untuk infus dan dekok 7. Pindahkan hasil miscella ke dalam cawan penguap
dan suhu 100°C untuk rebusan. (berat kosong cawan uap ditimbang terlebih dahulu),
pekatkan diatas waterbath suku 60°C hingga kental, dan
4. Panaskan selama 15 menit untuk infus, 30 menit untuk
pindahkan ke oven pengering hingga menjadi ekstrak
dekok dihitung saat suhu mencapai 90°C dan 45-60 menit
kering. Masukkan kedalam wadah ekstrak, beri identitas
untuk rebusan dihitung saat suhu mencapai 100°C.
meliputi: nama ekstrak, cara pembuatan, tanggal
(untuk rebusan dapat juga dibuat 3 bagian hingga
pembuatan, pemerian, rendemen dan nama kelompok
menjadi satu bagian dengan terlebih dahulu
dan simpan dalam desikator.
mengkalibrasi panci infus, kemudian catat waktu yang
dibutuhkan). Pemanasan dilakukan di masing-masing Hitung rendemen ekstrak dengan rumus.
alat. Infus dekok dengan penangas air, rebusan dengan
%Rendemen = Berat ekstrak/Berat simplisia × 100%
sumber panas langsung.
Perbedaan Infus, Dekok, dan Rebus
Daftar Pustaka

● Laporan Praktikum Infus, Dekok dan Rebusan.


● https://dokumen.tips/documents/laporan-praktikum-infus-dekok-dan-rebusan.html.
● Farmakope Indonesia IV, 1995
● Acuan sediaan herbal. Jakarta: Direktorat Obat Asli Indonesia BPOM RI 2012. volume ketujuh
edisi I
● http://titikmardiyanti456.blogspot.com/2017/01/infusa-infus.html?m=1
● https://text-id.123dok.com/document/eqo1e2dmz-kerugian-keuntungan-dan-kekurangan-
metode-infundasi-1-keuntungan.html
● Endarini, Lully Hanni. 2016. Farmakognosi dan Fitokimia. Jakarta: Pusdik SDM Kesehatan
Sekian Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai