Anda di halaman 1dari 42

INFUS,

DEKOK
DAN
REBUSAN
Praktikum Fitokimia
Kelompok C1
Nama Anggota Kelompok
1. Farah Hamidah (P24840119021)
2. Febrain Rajendra Hibatullah (P24840119026)
3. Honey Quentin De Queen Mcgiani (P24840119032)
4. Reza Sisilia Putri Herdianto (P24840119066)
5. Sabrina Azra Nuryadin (P24840119069)
6. Shofiyyah Muthmainnah (P24840119075)
7. Siti Nur Rohmah (P24840119080)
8. Tiara Insyirah Wijaya (P24840119084)
01
INFUSA
PENGERTIAN INFUS
Menurut FI Edisi 3, Infus adalah sediaan cair yang dibuat dengan menyari
simplisia nabati dengan air pada suhu 90˚C selama 15 menit.
Infus adalah sediaan cair yang dibuat dengan mengekstraksi simplisia nabati
dengan air suhu 90° C selama 15 menit. Yang mana extraksinya dilakukan secara
infundasi.
Penyarian adalah peristiwa memindahkan zat aktif yang semula di dalam sel
ditarik oleh cairan penyanyi sehingga zat aktif larut dalam cairan penyari. Secara
umum penyarian akan bertambah baik apabila permukaan simplisia yang
bersentuhan semakin luas (Ansel, 1989).
KELEBIHAN INFUSA & DEKOK

01 02
Biaya operasionalnya Unit alat yang digunakan
relatif murah sederhana sehingga
mudah dilakukan
KERUGIAN INFUSA & DEKOK

01 02
Kadang-kadang pada simplisia tertentu
Hilangnya zat-zat atsiri
akan menghasilkan ekstrak yang
berlendir, sehingga sulit dilakukan
penyaringan

03 04
Zat - zat yang tertarik kemungkinan Ekstrak kurang stabil dan mudah
sebagian akan mengendap kembali, tercemar oleh bakteri dan jamur
apabila kelarutannya sudah sehingga tidak boleh disimpan tebih dari
mendingin (lewat jenuh) 24 jam pada suhu kamar.
HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN
1. Jumlah simplisia
2. Derajat halus
3. Jumlah air ekstra
Diperlukan penambahan air tujuannya adalah untuk melembabkan
simplisia, sebanyak :
- Untuk simplisia segar : sejumlah infuse yang dibuat
- Untuk simplisia ½ kering : sejumlah infuse yang dibuat + ( 1 x berat
simplisia)
- Untuk simplisia kering ; sejumlah infuse yang dibuat + ( 2 x berat
simplisia
4. Cara menyerkai
CARA PEMBUATAN
1. Campur simplisia dengan derajat halus yang cocok dalam panci dengan air
secukupnya. Panaskan diatas penangas air selama 1 5 menit terhitung mulai suhu
mencapai 90˚C sambil sesekali diaduk-aduk
2. Serkai selagi panas melalui kain flanel, tambahkan air panas secukupnya melalui
ampas sehingga diperoleh volume infus yang dikehendaki
3. Infus daun sena dan infus simplisia yang mengandung minyak atsiri, diserkai
setelah dingin. Infus daun senam asam jawa dan infus simplisia lain yang
mengandung lendir tidak boleh diperas
4. Asam jawa sebelum dibuat infus dibuang bijinya dan diremas dnegan air sehingga
massa seperti bubur.
5. Buah adas manis dan buah adas harus dipecah terlebih dahulu
7. Pada pembuatan infus kulit kina ditambahkan asam sitrat 10% dari bobot bahan khasiat.
8. Pada pembuatan infus simplisia yang mengandung glikosida antrakinon, ditambahkan
natrium karbonat 10% dari bobot simplisia
9. Kecuali dinyatakan lain, infus yang mengandung bukan bahan berkhasiat keras, dibuat
dengan menggunakan 10% simplisia
10. Untuk pembuatan 100 bagian infus berikut, digunakan jumlah yang tertera
- Kulit kina 6 bagian - Daun kumis kucing 0,5 bagian
- Daun digitalis 0,5 bagian - Sekale kornutum 3 bagian
- Akar ipeka 0,5 bagian - Daun sena 4 bagian
- Temulawak 4 bagian
(FI Edisi III, 1979)
DERAJAT HALUS SIMPLISIA UNTUK
INFUSA
1. Serbuk (5/8) : Akar manis, daun kumis kucing, daun
sirih dan daun sena
2. Serbuk (8/10) : Dringo, kelembak
3. Serbuk (10/22) : Laos, akar valerian, temulawak, jahe
4. Serbuk (22/60) : Kulit kina, akar ipeka, sekale kornutum
5. Serbuk (55/120) : Daun digitalis
02
DEKOK
DEKOK
PENGERTIAN DEKOK

Dekok atau dekokta berasal dari bahasa latin dekoktum. Menurut FI Edisi IV,
Dekokta adalah sediaan cair yang dibuat dengan mengekstraksi simplisia nabati
dengan air menggunakan penangas air pada suhu 90⁰C selama (30 menit).
Terhitung setelah panci bagian bawah mulai mendidih.

Dekok adalah sediaan cair yang dibuat dengan mengekstraksi sediaan herbal
dengan air pada suhu 90⁰C selama 30 menit (BPOM RI, 2012).
1. Simplisia yang keras dan tidak
mengandung minyak atsiri
PERSYARATAN 2. Tahan terhadap pemanasan, disaring selagi
panas
DEKOK 3. Bahan alam yang digunakan sudah
dikeringkan dan mempunyai derajat
kehalusan tertentu.
PRINSIP EKSTRAKSI DEKOKTA

1. Pelarut air dipanaskan pada suhu 90°C selama 30 menit. Suhu ini dihitung
setelah panci bagian bawah mulai mendidih.
2. Takaran air umumnya 10 kali bahan herba. Misalnya 10 gram bahan herba
dipanaskan kedalam 100ml air.
3. Ketika dipanaskan, sesekali diaduk, setelah selesai dapat diperas dan disaring.
4. Dekokta hanya bisa digunakan tidak lebih dari 48 jam.
HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN
1. Derajat halus dari bahan-bahan
Semakin kecil ukuran simplisia, maka akan memudahkan zat aktif untuk keluar. Untuk beberapa
bahan bakal, diberikan derajat halusnya terutama :
- Pulpa Tamarindom harus digerus dengan air dalam mortir, dimana biji-bijinya harus dibuang dulu
sebelum ditimbang
- Fructus Anisi, Fructus Juniferi dan Fructus Myrtlli harus dimemarkan terlebih dahulu. Kecuali
Fructus Hordei decorticati dan Semen Lini.

2. Banyaknya bahan bakal


Banyaknya bahan bakal adalah 10 bagian untuk 100 bagian serkaian, dimana ini hanya berlaku
bahan-bahan bakal yang tercantum dalam Farmakope, dan bahan-bahan itu bukan bahan-bahan
yang berkhasiat keras.
LANJUTAN…
3. Banyaknya air
Penambahan dilakukan sebanyak 2 kali bobot bahan bakalnya, tetapi untuk beberapa bahan
bakal, penambahan ini terlalu sedikit. Maka :
- Flores Chammomillae Vulgaris, Flores Tiliae, dan Semen Lini dipakai empat kali bobot
bahan baku
- Carrageen sebanyak 15 kali bobot bakal bahan
- Pulpa Tamarindorum cruda hanya diperlukan air yang sama dengan bobotnya. Karena
bahan bakal ini tidak dikeringkan terlebih dahulu
LANJUTAN…
4. Waktu yang diperlukan
Waktu dihitung saat isi panci mencapai suhu 90⁰C atau terhitung setelah panci bagian bawah
mulai mendidih . Jika panci perebus diletakkan diatas penangas air yang menidih maka
untuk menaikan suhunya kita menghitung 10 menit. Disertai juga dengan pengadukan.

5. Menyerkai
Dekokta harus diserkai panas-panas kecuali decoctum condurango/dekok dari simplisia
Condurango Cortex yang harus diserkai setelah didinginkan terlebih dahulu.
PERBEDAAN INFUS DAN DEKOK
INFUS DEKOK
Untuk bahan-bahan dasar yang lunak. Untuk bahan-bahan dasar yang keras.
Untuk bahan-bahan dasar yang zat-zat Untuk bahan-bahan dasar yang zat-zat
bagiannya tidak cukup tahan bagiannya sangat tahan pemanasan.
pemanasan.
Untuk bahan-bahan dasar dengan Untuk bahan-bahan dasar tanpa
minyak yang mudah menguap. minyak yang mudah menguap.
Untuk bahan-bahan dasar yang banyak
mengandung zat tepung.
03
REBUSAN
PENGERTIAN REBUSAN
Rebusan merupakan cara penyarian yang dilakukan menggunakan panas yang
berumber dari api langsung, bukan dari penangas air seperti infus dan dekok. Secara
umum ekstraksi dihentikan bila campuran sudah mencapai ½ atau 1/3 bagian dari
jumlah awal atau 2-3 bagian pelarut menghasilkan satu bagian ekstrak. Berdasarkan
percobaan waktu yang diperlukan atara 45-60 menit dihitung mulai air mendidih.
Rebusan biasanya untuk simplisia yang berserbuk kasar. 2
Perbedaan Infus Dekok Rebusan

Suhu 90-98°C 90-98°C 100°C

Waktu Ekstraksi 15 menit 30 menit 45-60 menit

Hasil Akhir di+ pelarut ad di+ pelarut ad Tidak ada


Ekstraksi 100 bagian 100 bagian penambahan
pelarut

Sumber Panas Penangas air Penangas Air Api langsung


Metodologi
1. Siapkan simplisia kunyit yang sudah kering dan
bersih
PEMBUATAN 2. Simplisia kemudian dibuat menjadi serbuk
menggunakan alat penyerbukan hingga halus
SERBUK 3. Serbuk yang telah halus kemudian diayak dan
SIMPLISIA3 ditimbang sebanyak 20 g. Masukan dalam wadah,
beri label.
Contoh Derajat Halus Simplisia
Daun Sirih Segar Daun Teh Kering Kunyit

Untuk Simplisia
Untuk Simplisia Untuk Simplisia Kering
Segar cukup dipotong
Kering yang dihaluskan lalu
potong saja.
diayak menggunakan
mesh 20
ALAT YANG DIGUNAKAN PADA PEMBUATAN1

Gelas Ukur Cawan Penguap Panci Dekok Termometer


100ml & 250ml
Catatan !! [5]
Peralatan panci/wadah yang digunakan sebaiknya dari bahan gelas/kaca, email atau stainless
steel. Gunakan pisau atau spatula/ pengaduk yang terbuat dari bahan kayu atau baja, saringan
dari bahan plastik atau nilon. Jangan menggunakan peralatan dari bahan aluminium karena dapat
bereaksi dengan kandungan kimia tertentu dari tanaman yang mungkin menjadi toksis.
ALAT YANG DIGUNAKAN PADA
PEMBUATAN

Kompor Listrik Penangas Air Spatel


Oven Pengering
ALAT YANG DIGUNAKAN PADA
PEMBUATAN

Timbangan Beaker Glass


Stopwatch Erlenmeyer
Digital 250ml 250ml
ALAT YANG DIGUNAKAN PADA
PEMBUATAN

Batang Corong
Pengaduk Penyaring
BAHAN YANG DIGUNAKAN PADA
PEMBUATAN1

Simplisia Kunyit Aquadest


(20gram) (Secukupnya)
CARA PEMBUATAN1,2

1. Timbang serbuk simplisia kunyit 20 g dengan derajat halus yang cocok. (berat serbuk 20 g ,
derajat halus simplisia 12) Masukkan ke dalam panci (infus, dekok, dan rebusan)
2. Basahi serbuk simplisia tersebut dengan air ekstrak sebanyak empat kali bobot simplisia.
Tambahkan air secukupnya (200 ml)
3. Panaskan dalam penangas air suhu 90 – 98°C selama 15 menit untuk infusa, 30 menit untuk
dekok dihitung saat suhu mencapai 90°C, dan untuk rebusan selama 45-60 menit dihitung
saat suhu mencapai 100°C (di api langsung)
4. Saring pada saat panas menggunanakan corong penyaring yang dilengkapi dengan kawat
mesh 80. Jika perlu tambahkan air secukupnya melalui ampas hingga di peroleh 200 ml.
(kecuali rebusan)
LANJUTAN...
5. Pindahkan hasil filtrate ke dalam cawan penguap (berat kosong cawan uap ditimbang
terlebih dahulu), pekatkan di atas water bath suhu 60°C hingga kental (waktu untuk
pengentalan 11 jam), (berat cawan kosong + ekstrak = ....... g, Rendemen ekstrak
kental ........)
6. Pindahkan ke oven pengering hingga menjadi ekstrak kering (waktu pengeringan 4
jam)
7. Gerus ekstrak menjadi serbuk kasar, Masukkan ke dalam pot plastik, beri label
identitas meliputi; nama ekstrak, jumlah ekstrak, cara pembuatan, tanggal pembuatan,
jumlah rendemen dan nama kelompok dan simpan dalam desikator.
HASIL1
N Jenis Pengujian Dekok Infus Rebusan
O
1 Berat simplisia 20 gram 20 gram 20 gram
2 Jumlah air ekstrak 40 ml 40 ml 40 ml
3 Volume filtrate 200 ml 200 ml 200 ml
4 Waktu untuk mencapai 90°C - 15 menit

5 Lamanya ekstraksi 30 menit 15 menit 45 menit


6 Berat cawan kosong 198,7 gram 175,7 gram 74,2 gram
7 Berat cawan + eks.kering 203,3 gram 179 gram 77,8 gram

8 Berat ekstrak kering 4,4, gram 4,4 gram 3,0 gram


9 Rendeman ekstrak 4,4, gram 0,165 gram -
HASIL
NO Jenis Pengujian Dekok Infus Rebusan
10 Suhu penguapan 60°C 60°C 60°C
11 Suhu pengeringan 60°C 60°C 60°
12 Lama penguapan 11 jam 9 jam 3 14 jam
menit
13 Lama pengeringan 4 jam 2 jam 2 jam
14 Bentuk Kepingan Lempengen Lempengan
15 Bau Khas kunyit Khas kunyit Khas kunyit
16 Rasa Pahit Pahit Pahit
17 Warna Coklat Coklat Coklat
kekuningan keorenan keorenan
18 % Rendeman 22% 16,5% 15%
KONTROL KUALITAS4
A. Uji Susut Pengeringan
1. Timbang botol kemudian masukkan kedalam oven,
panaskan pada suhu 105° selama 30 menit.
2. Selanjutnya botol dikeluarkan dan didinginkan lalu
ditimbang kembali.
3. Masukkan 2g ekstrak kental kedalam botol
kemudian ditimbang dan dimasukkan kedalam
oven, panaskan pada suhu 105° selama 15 menit.
4. Botol yang berisi ekstrak dikeluarkan dari oven lalu
didinginkan dan ditimbang.
5. Catat beratnya dan ulangi perlakuan diatas sampai
bobot tetap.
LANJUTAN…
B. Uji Parameter Bobot Jenis
1.Timbang piknometer kosong.
2.Piknometer kosong ditambahkan air , kemudian ditimbang
kembali dan airnya dikeluarkan.
3.Masukkan air kedalam piknometer kosong dan diletakkan
pada suhu kamar selama 5 menit, kemudian ditimbang dan airnya
dikeluarkan.
4.Masukkan cairan infus kedalam piknometer kosong,
kemudian ditimbang dan cairan infus dikeluarkan.
5.Masukkan cairan infus kedalam piknometer kosong dan
diletakkan pada suhu kamar selama 5 menit, kemudian ditimbang
dan cairan infus dikeluarkan.
6.Ulangi perlakuan diatas sebanyak 3x
KONTROL KUALITAS
C. Uji Kelengketan
1.Timbang 100mg ekstrak kental lalu dimasukkan kedalam obyek glass dan diberi beban
1kg selama 5 menit.
2.Kemudian beban dipisahkan dengan cara ditarik dengan sistem katrol dan dibantu
dengan menggunakan penjepit. Kemudian dicatat waktunya sampai terlepas.
3.Lakukan percobaan diatas sebanyak 3x

D. Uji kromatografi Lapis Tipis


1.Buat garis menggunakan pensil pada kedua ujung plat.
2.Encerkan ekstrak dengan pelarut yang sesuai, kemudian ditotolkan diatas plat silika
GF254 dan masukkan kedalam bejana pengembang. Masukkan n-heksana 1ml dan etil asetat
3 ml kedalam bejana pengembang, tunggu hingga eluen naik sampai tanda batas (7ml).
3.Setelah mencapai tanda batas, ambil dan keringkan didalam oven selama 5 menit,
periksa lampu UV254 dan UV366.
4.Selanjutnya semprot dengan serium (IV) sulfat dan dilanjutkan semprot dengan cairan
deteksi. Lalu amati dan catat hasilnya.
VIDEO PRAKTIKUM

https://youtu.be/EX16cdykKms
DAFTAR PUSTAKA
1. Alkaarimah, Maryam, dkk. 2016. Laporan Praktikum Fitokimia Dekoktasi. Laporan.
Jakarta: Poltekkes Jakarta II
2. Anonim. Tanpa Tahun. Laporan Praktikum Infus Dekok dan Rebusan.
https://dokumen.tips/documents/laporan-praktikum-infus-dekok-dan-rebusan.html
(diakses tanggal 16 Maret 2021)
3. Hartini, Dr. Yustina Sri, Apt., Dr. Erna Tri Wulandari, Apt. 2016. Buku Panduan
Praktikum Farmakognosi Fitokimia. Farmasi. Universitas Sanatha Dharma:
Yogyakarta.
4. Sulistyaningrum, Meyna, dkk. 2011. Laporan Praktikum Galenika Infudasi Piper
bettle. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Sebelas Maret:
Surakarta.
5. Kepala BPOM RI.2010. Acuan Sediaan Herbal Vol ke-5 Ed.1 : Jakarta. Badan
Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia
Diskusi
1.Perbedaan dari infus,dekok,dan rebusan ?
Jawab :
Perbedaan infus,dekok, dan rebusan adalah pada suhu,waktu, dan sumber panas. Pada infus
dan
dekok suhu yang digunakan adalah 90 C sedangkan pada rebusan suhunya 100 C. waktu
ekstraksi pada infus 15 menit, dekok 30 menit, dan rebusan 45-60 menit. Sumber panas untuk
infus dan dekok dari penangas air, sedangkan rebusan sumber panasnya dari air langsung

2. Apakah simplisia tertentu bisa menggunakan metode ektraksi mana saja? Misalnya simplisia
daun menggunakan metode dekok atau rebusan ?
Jawab :
Tergantung dari simplisia yang akan diektraksi. Seperti yang diketahui bahwa daun lebih cocok
menggunakan metode infus dikarenakan daun merupakan bahan lunak. Jadi apabila daun
menggunakan metode seperti dekok dan rebusan ada besar kemungkinan tidak semua zat
aktif/zat berkhasiat yang dikandungnya dapat diekstrasi secara sempurna. Alasannya bisa saja
zat aktif (misalnya minyak astiri) tersebut menguap dikarenaka waktu ataupun suhu ekstrasi
yang tidak sesuai.
Diskusi
3..Berapa halus serbu simplsia yang akan diekstraksi ? Apkah hancur atau masih berbentuk segitiga?
Jawab :
Bila menggunakan simplisia segar maka cukup dipotong – potong saja (jangan terlalu kecil). Sedangkan
jika menggunakan simplisia kering maka bisa menggunakan serbuk yang masih kasar ataupun
menggunakan serbuk yang sudah dihaluskan kemudian diayak untuk mencapai derajat kehalusan
tertentu. Semuanya Kembali lagi pada simplisia yang akan digunakan dan zat aktif apa yang akan
diekstraksi.

4.Apakah panci yang digunakan untuk metode infus,dekok,dan rebusan boleh dari bahan aluminium ?
Jawab :
Tidak, peralatan yang digunakan untuk metode ini harus menggunakan gelas/kaca, email atau stainless
steel.Tidak boleh menggunakan peralatan dari bahan aluminium karena dapat bereaksi dengan
kandungan kimia tertentu dari tanaman yang mungkin menjadi toksis.

5. Apakah derajat kehalusan simplisia untuk metode dekok dan infusa sama?
Jawab :
Untuk kedua metode ini derajat kehalusan simplisia yang digunakan tidak jauh berbeda antara
metode infus dan dekok.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai