Infus adalah sediaan cair yg dibuat dengan mengektraksi simplisia nabati dengan air pada suhu
90 oC selama 15 menit (FI III)
- Pembuatan infus merupakan cara yang paling sederhana untuk membuat ekstrak dari
bahan yang lunak seperti daun dan bunga.
a. Simplisia dgn derajat halus yg cocok ditambah air masukkan dlm panci infus
b. Panaskan di atas tangas air selama 15 menit terhitung sejak suhu 90 oC sambil sekali-kali
diaduk
c. Serkai selagi panas melalui kain flanel, tambahkan air panas secukupnya melalui ampas
hingga diperoleh volume infus yang dikehendaki, kecuali :
Umumnya untuk 100 bag Infus diperlukan 10 bag bahan, kecuali untuk beberapa simplisia sbb :
Temulawak 4 bag
DEKOK (REBUSAN)
Dekok adalah sediaan cair yg dibuat dengan mengektraksi sediaan herbal dengan air pada suhu
90 oC selama 30 menit
a. Simplisia dgn derajat halus yg sesuai ditambah air masukkan dlm panci
b. Panaskan di atas tangas air selama 30 menit terhitung sejak suhu 90 oC sambil sekali-kali
diaduk
c. Serkai selagi panas melalui kain flanel, tambahkan air panas secukupnya melalui ampas
hingga diperoleh volume Dekok yang dikehendaki, kecuali :
Umumnya untuk 100 bag Dekok diperlukan 10 bag bahan, kecuali untuk beberapa simplisia
sbb :
- Simplisia yang mengandung Alkaloid & Saponin : serbuk agak halus dgn ukuran + 0,5
mm
TINCTURA (TINGTUR)
Tingtur adalah sediaan cair yang dibuat dengan cara Maserasi atau Perkolasi simplisia
dalam pelarut teretentu. Kecuali dinyatakan lain, Tingtur dibuat menggunakan 20 % zat
khasiat dan 10 % untuk zat khasiat keras
1. MASERASI
a. Masukkan 10 bag simplisia dgn derajat halus yg sesuai ditambah 75 bag cairan
Penyari, tutup biarkan 5 hari, terlindung dari cahaya sambil sering diaduk
b. Serkai, peras, cuci ampas dgn cairan penyari secukupnya hingga diperoleh 100 bag
2. PERKOLASI
a. Masukkan 10 bag simplisia dgn derajat halus yg sesuai ditambah 2,5 5 bag cairan
penyari, tutup biarkan sekurangnya 3 jam.
b. Pindahkan masa sedikit demi sedikit kedalam Perkolator sambil tiap kali ditekan
hati-hati, tuangi cairan penyari secukupnya sampai cairan mulai menetes dan
diatas simplisia masih terdapat selapis cairan penyari, tutup perkolator biarkan
selama 24 jam.
e. Pindahkan kedalam sebuah bejana, tutup, biarkan selama 2 hari ditempat sejuk,
terlindung cahaya. Enap tuangkan atau saring.
EKSTRACTA (EKSTRAK)
Ekstrak adalah sediaan kering, kental atau cair yang dibuat dengan penyari simplisia
menurut cara yang cocok, diluar pengaruh cahaya matahari langsung.
Cairan Penyari
Sebagai cairan penyari digunakan Air, Eter, Etanol atau campuran Etanol dan Air
Penyarian
Penyarian simplisia dengan cara Maserasi, Perkolasi atau penyeduhan dengan air
mendidih. Penyarian dengan Etanol dan Air dilakukan dengan cara Maserasi dan
Perkolasi. Penyarian dengan Eter dengan cara Perkolas.
MACERATA
Sediaan cair dengan kehalusan tertentu dituang dengan air bersuhu kamar dan dibiarkan
selama 30 menit. Pada suhu kamar di bawah pengadukan yang jarang.
Disari dan dicuci dengan air hingga volume yang ditentukan.( diperoleh dari jamu yang
berlendir ) tanpa pemanasan.
METODE EKSTRAKSI
EKSTRAKSI :
adalah suatu proses pemisahan dari bahan padat maupun cair dengan bantuan
pelarut.
Waktu ekstraksi
Kuantitas pelarut.
Suhu pelarut
Tipe pelarut
Kerugian :
terbatas
Lama
1. Cara Dingin
a. Maserasi b. Perkolasi
2. Cara Panas
b. Soxhlet d. Digesti
B. Destilasi Uap
1. Ekstraksi Berkesinambungan
2. Superkritikal Karbondioksida
3. Ekstraksi Ultrasonik
MASERASI
Prinsipnya yaitu penyarian dengan perendaman serbuk simplisia dalam cairan penyari selama
tiga hari pada temperatur kamar dan terlindung dari cahaya.
Keuntungan :
Mudah
Peralatan sederhana
Kerugian :
TEKHNIK MASERASI
masukkan dlm bejana & tutup selama 5 hari terlindung cahaya sambil diaduk-
aduk
Prinsipnya yaitu penyarian dengan mengalirkan cairan penyari melalui serbuk simplisia yg telah
dibasahi.
Keuntungan :
Kerugian :
secara terbuka.
TEKHNIK PERKOLASI
Serbuk simplisia dimaserasi dulu terutama u/ bahan yg mudah mengembang bila terkena
air. Jika langsung dialiri maka cairan penyari tidak dapat menembus keseluruhan sel
dengan sempurna.
Kecepatan menetes :
- 1 ml/menit : lambat
2. CARA PANAS
a. Refluks adalah ekstraksi dengan pelarut pada temperatur titik didihnya, selama waktu
tertentu dan jumlah pelarut terbatas yg relatif konstan dengan adanya pendingin balik.
Umumnya dilakukan pengulangan proses pada residu pertama sampai 3-5 kali sehingga dapat
termasuk ekstraksi sempurna.
c. Infusa adalah ekstraksi dengan pelarut air pada temperatur penangas air (bejana infus
tercelup dalam penangas air mendidih, temperatur terukur 96-98 derajat celcius) selama
waktu tertentu (15-20 menit)
d. Digesti adalah maseriasi kinetik (dengan pengadukan kontinu) pada temperatur yang
lebih tinggi dari temperatur ruangan (kamar) yaitu secara umum dilakukan pda
temperatur 40-50 derajat celcius
d. Decocta adalah infus pada waktu yang lebih lama ( 30 derajat Celcius) dan
temperatur sampai titik didih air.
2. CARA PANAS
a. Refluks adalah ekstraksi dengan pelarut pada temperatur titik didihnya, selama waktu
tertentu dan jumlah pelarut terbatas yg relatif konstan dengan adanya pendingin balik.
c. Infusa / Infundansi adalah ekstraksi dengan pelarut air pada temperatur penangas air
(bejana infus tercelup dalam penangas air mendidih, temperatur terukur 96-98 derajat
celcius) selama waktu tertentu (15-20 menit)
d. Digesti adalah maseriasi kinetik (dengan pengadukan kontinu) pada temperatur yang
lebih tinggi dari temperatur ruangan (kamar) yaitu secara umum dilakukan pda
temperatur 40-50 derajat celcius
d. Decocta adalah infus pada waktu yang lebih lama ( 30 menit) dan temperatur
sampai titik didih air.
REFLUKS
Prinsipnya yaitu penarikan komponen kimia yang dilakukan dengan cara sampel dimasukkan
kedalam labu alas bulat bersama-sama dengan cairan penyari lalu dipanaskan. Uap cairan
penyari terkondensasi pada kondensor bola menjadi molekul cairan penyari yang akan turun
kembali menuju labu alas bulat dan akan menyari sampel yang berada pada alas labu alas bulat,
demikian seterusnya berlangsung secara berkesinambungan sampai penyarian sempurna.
Umumnya dilakukan pengulangan proses pada residu pertama sampai 3-5 kali sehingga dapat
termasuk ekstraksi sempurna.
Keuntungan :
Kerugian :
besar
SOXHLETASI
Metode penyarian dengan alat soxhlet adalah penyarian atau ekstraksi menggunakan pelarut
yang selalu baru yg dilakukan dgn alat khusus sehingga terjadi ekstraksi kontinyu dgn jumlah
pelarut relatif konstan dgn adanya pendingin balik
Proses Penyarian
Kerugian
penyarian dengan
alat soxhlet
Pemanasan berlebih terhadap kandungan kimia dalam serbuk sehingga tidak cocok u/ zat
kimia yg termolabil
Jumlah bahan terbatas (30-50 gram), pengatasan : menggunakan alat soxhlet dgn jumlah
lebih banyak karena kapasitas laboratorium hanya 250-500 ml
INFUNDASI
Infusa : sediaan cair yg dibuat dengan menyari simplisia nabati dengan air pada suhu 90 o C 15
menit (FI III)
Infundasi : proses penyarian u/ menyari zat kandungan aktif yg larut dalam air dari bahan-bahan
nabati. Infusa tidak boleh disimpan lebih dari 24 jam.
2 x bobot bahan.
mudah menguap.
bagian bahan
ambil bagian
u/infus kelembak
Untuk bahan yg mengandung polisakarida tidak dibuat dlm bentuk serbuk yg halus dapat
menjendal saat dipanaskan
Infusa tidak dpt bertahan lebih dari 24 jam kecuali ditambah pengawet misal etanol
sebanyak 20% dari jumlah bahan yg digunakan.
Umumnya untuk 100 bag Infus diperlukan 10 bag bahan, kecuali untuk beberapa simplisia sbb :
Temulawak 4 bag
Pembuatan Infus
Panaskan di atas tangas air selama 15 terhitung sejak suhu 90 derajat celcius sambil sekali-kali
diaduk
ad volume yg dikehendaki
Serbuk (5/8) : akar manis, daun kumis kucing, daun sirih, daun sena
DIGESTI
Yaitu cara maserasi dengan menggunakan pemanasan lemah yaitu pada suhu 40-50 derajat
celcius. Cara maserasi ini hanya dapat dilakukan u/simplisia yang zat aktifnya tahan terhadap
pemanasan.
Keuntungan pemanasan
Daya melarutkan cairan penyari akan meningkat, shg pemanasan tsb mempunyai
pengaruh yang sama dengan pengadukan.
Koefisien difusi berbanding lurus dengan suhu absolut dan berbanding terbalik dengan
kekentalan hingga kenaikan suhu mempengaruhi kecepatan difusi. Umumnya kelarutan
zat aktif akan meningkat bila suhu dinaikkan.
DECOCTA (REBUSAN)
Yaitu sediaan cair yg dibuat dengan menyari simplisia nabati dengan air pada suhu > 90 o C
30 menit dibawah pengadukan berulang dalam penangas air.
tahapan yaitu :
2. Sortasi Basah
3. Pencucian
4. Pengubahan Bentuk
5. Pengeringan
6. Sortasi Kering
7. Pengepakan dan Penyimpanan
6. * BIJI
7. Pengambilan biji dapat dilakukan pada saat mulai mengeringnya buah atau
sebelum semuanya pecah.
8. * BUAH
BUNGA
Pemanenan bunga tergantung dari tujuan dan pemanfaatan kandungan aktifnya. Panen
dapat dilakukan pada saat menjelang penyerbukan, saat bunga masih kuncup (misalnya
Melati), atau saat bunga sudah mulai mekar (misalnya Mawar).
Panen daun atau herba dilakukan pada saat proses fotosintesis berlangsung maksimal,
yaitu ditandai dengan saat-saat tanaman mulai berbunga atau buah mulai masak. Untuk
pengambilan pucuk daun, dianjurkan dipungut pada saat warna pucuk daun berubah
menjadi daun tua.
* UMBI LAPIS
KULIT BATANG
Pemanenan kulit batang hanya dilakukan pada tanaman yang sudah cukup umur. Saat
panen yang paling baik adalah awal musim kemarau.
* RIMPANG
* AKAR
Panen akar dilakukan pada saat proses pertumbuhan berhenti atau tanaman sudah cukup
umur. Panen yang dilakukan terhadap akar umumnya akan mematikan tanaman yang
bersangkutan.
2. SORTASI BASAH
3. PENCUCIAN
Pencucian simplisia dilakukan untuk membersih kan kotoran yang melekat,
terutama bahan-bahan yang berasal dari dalam tanah dan juga bahan-bahan
yang tercemar pestisida. Pencucian dilakukan dengan menggunakan air yang
berasal dari beberapa sumber sebagai berikut :
- Mata air
- Sumur
- PAM
4. PENGUBAHAN BENTUK
Tujuan pengubahan bentuk simplisia adalah untuk memperluas permukaan
bahan baku. Semakin luas permukaan, maka bahan baku akan semakin cepat
kering. Proses pengubahan bentuk ini meliputi beberapa perlakuan sebagai
berikut :
- Perajangan untuk rimpang, daun dan herba
- Pengupasan untuk buah, kayu, kulit kayu dan biji-bijian yang ukurannya besar
- Pemipilan khusus untuk jagung, yaitu biji dipisahkan dari bonggolnya
- Pemotongan untuk akar, batang, kayu, kulit kayu dan ranting
- Penyerutan untuk kayu
5. PENGERINGAN
6. Proses pengeringan simplisia bertujuan sebagai berikut :
7. - Menurunkan kadar air sehingga bahan tersebut mudah ditumbuhi
kapang dan bakteri
8. - Menghilangkan aktivitas enzim yang bisa menguraikan lebih lanjut
kandungan zat aktif.
9. - Memudahkan dalam hal pengelolaan proses selanjutnya (ringkas,
mudah disimpan, tahan lama dsb )
10. Faktor faktor yang mempengaruhi pengeringan :
11. - Waktu pengeringan, Semakin lama dikeringkan akan semakin kering
simplisia tersebut
12. - Suhu pengeringan,harus mempertimbangkan daya tahan kandungan zat
aktif didalam sel yang kebanyakan tidak tahan panas
13. - Kelembaban udara disekitarnya dan kelembaban bahan baku
14. - Ketebalan bahan yang dikeringkan
15. - Sirkulasi udara
16. - Luas permukaan bahan, semakin luas permukaan bahan semakin cepat
pengeringan
6. SORTASI KERING
Sortasi kering adalah pemilahan bahan setelah mengalami proses pengeringan.
Pemilihan dilakukan terhadap bahan bahan yang terlalu gosong, bahan yang
rusak akibat terlindas roda kendaraan ( misalnya dikeringkan di tepi jalan
raya) atau dibersihkan dari kotoran hewan
PENYIMPANAN
Semua simplisia harus disimpan sedemikian rupa sehingga perubahan karena
cahaya sejauh mungkin dihindarkan.
Simplisia yang mudah menyerap air harus disimpan dalam wadah yang tertutup
rapat yang berisi kapur tohor.
- Disimpan terlindung dari cahaya, berarti bahwa simplisia harus disimpan
dalam wadah atau botol yang dibuat dari kaca khusus berwarna hitam, merah atau
coklat tua
- Disimpan pada suhu kamar, jika tidak disertai penjelasan lain berarti
0 0
disimpan antara suhu 15 - 30
- Disimpan ditempat sejuk, jika tidak disertai penjelasan lain berarti
0 0
disimpan antara suhu 5 - 15
- Disimpan ditempat dingin, jika tidak disertai penjelasan lain berarti
disimpan antara suhu 00 - 50
KEMURNIAN SIMPLISIA
Dalam perdagangan tidak selalu kita dapat memperoleh simplisia yang sepenuhnya
murni ; bahan asing yang tidak berbahaya dalam jumlah yang sangat kecil yang
terdapat dalam simplisia ataupun yang ditambahkan atau dicampurkan, pada
umumnya tidak merugikan.
Simplisia Nabati harus bebas dari serangga, fragmen hewan atau kotoran hewan,
tidak boleh menyimpang bau dan warnanya, tidak boleh mengndung lendir dan
cendawan atau menunjukkan tanda-tanda pengotoran lain, tidak boleh
mengandung bahan lain yang beracun dan berbahaya.
Pelarut Etanol
KEUNTUNGAN :
Lebih selektif
6. RENDEMEN