Anda di halaman 1dari 26

BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Simplisia


Pengertian simplisia menurut Farmakope Indonesia Edisi III,
adalah bahan alam yang digunakan sebagai obat yang belum mengalami
pengolahan apapaun juga kecuali dinyatakan lain berupa bahan yang telah
dikeringkan.
Menurut Buku Materia Medika Indonesia, SIMPLISIA adalah
bahan

alamiah yang

digunakan sebagai obat yg belum mengalami

pengolahan apapun juga, dan

kecuali dikatakan lain, berupa bahan yg

telah dikeringkan.
2.2. Sumber Sumber Simplisia
Berikut adalah beberapa contoh jenis simplisia yang berasal dari
nabati, hewani, dan mineral (pelikan) beserta asal dan kegunaannya.
2.2.1. Simplisia yang Berasal dari Bahan Nabati

Nama Simplisia
Agerati folium

Basilici folium

Asal

Kegunaan

Daun Bandotan

Perawatan

rambut,

(Ageratum conyzoides L.)

sakit perut, obat luka

Daun selasih

Peluruh

(Ocimum basilicum L.)

(ekspektoran),

dahak

peluruh

haid

(emenagoga),
karminatif, pencegah
mual,

penambah

nafsu

makan,

pengelat
(adstringen),
penurun

panas

(antipiretik), pereda
kejang
(antispasmodik),
pengobatan

pasca

persalinan
Bunga
Carambolae flos

belimbing

(Averrhoa carambola L.)


Akar

Eurycomae Radix

pasak

Hibisci similidis Folium

dahak/obat

batuk (ekspektoran)

bumi Diuretik, antipiretik

(Eurycoma longifolia Jack)


Kulit batang delima

Granati Cortex

manis Peluruh

Pengelat (astringen)

(Punica granatum L.)


Daun waru gunung

Peluruh

dahak

(Hibiscus similis L.)

(ekspektoran),
perawatan rambut

Akar melati
Jasmini radix

(Jasminum

Obat
sambac

luka,

obat

(L.) pereda rasa sakit

W.Ait)
Daun sosor bebek
Kalanchois Folium

Peluruh

dahak

(Kalanchoe pinnata (Lmk.) (ekspektoran),


Pers)

penurun

panas

(antipiretik)
Biji duku
Lansii Semen

(Lansium 3
Corr.)

Peluruh
domesticum (diuretik),

kencing
penurun

panas (antipiretik)

Buah labu panjang, buah Peluruh

air

seni

2.2.2. Simplisia yang Berasal dari Bahan Hewani

Nama Simplisia

Asal
Ikan

Kegunaan
Sebagai

Oleum iecoris asselli

sumber

vitamin D

(minyak ikan)
lebah

Sumber energi dan

Mel depuratum

penambah

stamina

tubuh

(madu lebah)
Domba (Ovis aries)
Adeps lanae

Bahan

tambahan

pada

sediaan

farmasetik

(lemak bulu domba)

umumnya

sebagai

dasar

pembuatan

salep,

bahan

pembuatan

sabun,

pasta, dsb.
Babi hutan (Ovis aries)
Adeps suillus

Digunakan
makanan

(lemak perut babi)

dalam
dan

sebagai

bahan

pembuatan

salep,

dsb.
Lebah (Apis mellifera)

Bahan salep, dsb.

Lebah (Apis mellifera)

Bahan salep, dsb.

Cera Alba
(malam putih)

Cera Flava

Ikan, sapi, dan babi (protein Sebagai salah satu


Gelatinum

yang dihasilkan dari tulang bahan


dan kulit binatang)

baku

dari

permen lunak, jeli,


dan es krim, dan
sebagai

bahan

pembuatan

salep,

dsb.
Minyak ikan hiu
Oleum charcharidis

Sumber kalori dan


pengobatan
avitaminosis A dan
B

Kepala lemak dan badan Bahan salep, suppo,


Cetaceum

Physeter catodon L

dsb.

(serbuk kering dari kelenjar Pengobatan


Thyroidum

tiroid binatang menyusui, terhadap


telah

dibersihkan

jaringan

pengikat

lemak

dari hipotiroidisme
dan (kerdil)
myzoedema

2.2.3. Simplisia yang Berasal dari Bahan Mineral

dan

Nama

Asal

Kegunaan

Simplisia
bisa diperoleh dari makanan Mempertahankan
Serbuk seng (Zn)

seperti

bunci,

kacang- kesuburan,

kacangan, keju, daging sapi, daya


ayam, dan aneka ikan laut.

memperkuat

tahan

membantu

tubuh,

dalam

proses

penyembuhan dan mampu


membantu

agar

menghasilkan sekitar 100


enzim

yang

diperlukan.

Seng juga berguna untuk


kecantikan kulit yaitu dapat
mencegah

timbulnya

jerawat,
kering,

mecegah
dan

kulit

membantu

regerasi kulit
Bisa diperoleh dari makanan Membantu
Serbuk

tembaga

(Cu)

seafood, gandum, jagung, kolagen,


dan polong-polongan.

hemoglobin,
dan

menjaga

kesehatan saraf

Bisa diperoleh dari makanan Menjaga kesehatan otak,


Mangan (Mn)

telur,

kacang-kacangan, tulang,

sayuran

berdaun

berperan

dalam

hijau, pertumbuhan rambut dan

daging merah. Pada buah- kuku,

membantu

buahan terdapat pada buah menghasilkan enzim untuk


strawberi, nanas, anggur.

mengubah karbohidrat dan


protein membentuk energi
yang akan digunakan

Bisa diperoleh dari hati Mengangkut oksigen dari


Zat besi (Fe)

ayam, daging ayam, daging paru-paru ke seluruh tubuhn

merah, ikan, dan kacang dan menghilangkan racun


polong

dari tubuh

Bisa diperoleh dari roti, Dibantu dengan vitamin B3,


Kromium (Cr)

gandum,

jagung,

daging, kromium

berfungsi

mengatur

penempatan

ikan, dan keju

glukosa

dalam

darah

menuju ke sel-sel tubuh


untuk

kemudian

diubah

menjadi energi
Bisa diperoleh dari makanan Berperan dalam menjaga
Magnesium (Mg)

kacang-kacangan,
berdaun

hijau,

sayuran kesehatan jantung, ginjal,


gandum, dan otot

dagung, dan tahu


Dari minyak mineral

Bahan

Vaselin flavum

salep,

pencahar

lemak.
Vaselin flavum yang telah Bahan salep (tidak untuk

Vaselin album

diputihkan

dengan salep

mata),

pencahar

menggunakan asam sulfat

lemak.

Destilasi minyak mineral

Bahan salep dan pencahar

Dari minyak mineral

Bahan

bahan

tambahan

seperti

sebagai

pengeras

Parafin liquidum

Parafin solidum

salep, dsb.

2.3. Penggolongan Simplisia


Simplisia dibagi menjadi tiga golongan, yaitu :
2.3.1. Simplisia Nabati
Simplisia nabati adalah simplisia yang dapat berupa tanaman utuh,
bagian tanaman, eksudat tanaman, atau gabungan antara ketiganya,
7

misalnya Datura Folium dan Piperis nigri Fructus. Eksudat


tanaman adalah isi sel yang secara spontan keluar dari tanaman
atau dengan cara tertentu sengaja dikeluarkan dari selnya. Eksudat
tanaman dapat berupa zat-zat atau bahan-bahan nabati lainnya yang
dengan cara tertentu dipisahkan/diisolasi dari tanamannya.
2.3.2. Simplisia Hewani
Simplisia hewani adalah simplisia yang dapat berupa hewan utuh
atau zat-zat berguna yang dihasilkan oleh hewan dan belum berupa
bahan kimia murni, misalnya minyak ikan (Oleum iecoris asselli)
dan madu (Mel depuratum).
2.3.3. Simplisia Pelikan atau Mineral
Simplisia pelikan atau mineral adalah simplisia berupa bahan
pelikan atau mineral yang belum diolah atau telah diolah dengan
cara sederhana dan belum berupa bahan kimia murni, contoh
serbuk seng dan serbuk tembaga ( Dep.Kes RI,1989).
Selain ketiga jenis simplisia diatas juga terdapat hal lain, yaitu benda
organik asing yang disingkat benda asing, adalah satu atau keseluruhan
dari apa-apa yang disebut dibawah ini :
1. Fragmen, merupakan bagian tanaman asal simplisia selain bagian
tanaman yang disebut dalam paparan makroskopik, atau bagian
sedemikian nilai batasnya disebut monografi.
2. Hewan hewan asing, merupakan zat yang dikeluarkan oleh
hewan, kotoran hewan, batu tanah atau pengotor lainnya.
2.4. Contoh Simplisia
Klasifikasi Sampel
2.4.1. Cortex
Adalah kulit batang, merupakan bagian kulit yang digunakan
sebagai ramuan obat. Simplisia kulit batang umumnya diambil dari bagian

kulit terluar tanaman tingkat tinggi yang berkayu. Bagian yang sering
digunakan sebagai bahan ramuan meliputi kulit batang, cabang atau kulit
akar sampai ke lapisan epidermis.

CINNAMOMI CORTEX (FI)


Nama lain

: Kulit Kayumanis, Ceylon Cinnamon

Nama tanaman asal

: Cinnamomum zeylanicum (BI)

Keluarga

: Lauraceae

Zat berkhasiat utama/isi

: Minyak atsiri yang mengandung egenol


sinamilaldehida, zat penyamak, pati, lendir

Penggunaan

: Karminativa, menghangatkan lambung,


dicampur dengan adstringensia lainnya untuk
obat mencret

Pemerian

: Bau aromatik, rasa pedas dan manis.

Bagian yang digunakan : Kulit bagian dalam yang diperoleh dari anak
batang yang telah dipangkas.
Cara panen

: Tanaman yang berumur 2-3 tahun dipotong


beberapa cm diatas tanah. Tunas-tunas baru
dipilih 5-6 buah dan dibiarkan tumbuh untuk
dipotong lagi setelah mencapai tinggi 2-3
meter.
Panen dilakukan pada musim hujan, batangbatang dikulit arah memanjang menjadi 2

bagian atau lebih. Diberkas dan didiamkan


beberapa lama supaya terjadi fermentasi yang
nanti mempermudah pengikisan epidermis
dan jaringan hijau dibawah epidermis.
Penyimpanan

: Dalam wadah tertutup baik

2.4.2. Akar
Merupakan salah satu organ tumbuhan yang paling penting
disamping batang dan daun, bagi tumbuhan yang tumbuhnya telah
merupakan kormus. Daftar radix yang akan dibahas

PANACIS RADIX (MMI)


Nama lain

: Ginseng

Nama tanaman asal

: Panax schinseng

Keluarga

: Araliaceae

Zat berkhasiat utama / isi

: Glukosida panakuilon, minyak atsiri, damar,


panaks, sapoginol

Penggunaan

: Amara dan stimulansia

Pemerian

: Bau lemah, rasa manis. pedas dan agak pahit

Bagian yang digunakan

: Akar

Sediaan

: Serbuk dan Vinum

10

Waktu panen

: Dikumpulkan pada musim gugur dari


tanaman yang berumur 5 6 tahun

Penyimpanan

: Dalam wadah tertutup baik

2.4.3. Rhizoma
Adalah modifikasi batang tumbuhan yang tumbuhnya menjalar di
bawah permukaan tanah dan dapat menghasilkan tunas dan akar baru dari
ruas-ruasnya.

CURCUMAE RHIZOMA ( FI )
Nama lain

: Temu lawak, Koneng gede

Nama tanaman asal

: Curcuma xanthorrhiza (Roxb)

Keluarga

: Zingiberaceae

Zat berkhasiat utama/isi : Minyak atsiri yang mengandung felandren dan


tumerol, zat warna kurkumin, pati. Kadar minyak
atsiri tidak kurang dari

8,2 % b/v

Penggunaan

: Kolagoga, antispasmodika

Pemerian

: Bau khas aromatik, rasa tajam dan pahit

Bagian yang digunakan

: Kepingan akar tinggal

Waktu panen

:Panenan dilakukan apabila daun dan bagian diatas


yang sudah mengering. Untuk daerah yang

11

musim

kemaraunya

jelas

penanamannya

dilakukan pada musim kemarau berikutnya.


Di daerah yang banyak dan merata curah
hujannya dan tidak jelas musim kemaraunya
tanaman dapat dipanen pada umur 9 bulan atau
lebih.

Cara

panen

dilakukan

dengan

membongkar rimpang menggunakan garpu.

2.4.4. Daun

Klasifikasi ilmiah tanaman sirih

Kingdom : Plantae.

Division : Magnoliophyta.

Class : Magnoliopsida.

Ordo : Piperales.

Family : Piperaceae.

Genus : Piper.

Species : P. Betle

12

Kandungan Daun sirih


Tanaman sirih, terutama pada bagian daunnya, mengandung sejumlah zat
yang dapat memberikan beberapa manfaat bagi manusia. Secara umum, daun
sirih mengandung minyak asitri yang berisikan senyawa kimia seperti fenol
serta senyawa turunannya antara lain kavikol, kavibetol, eugenol, karvacol
Kandungan daun sirih lainnya yaitu karoren, asam nikotinat, riboflavin,
tiamin, vitamin C, gula, tannin, patin dan asam amino. Semua zat dan
senyawa yang terkandung didalamnya. menjadikan banyak sekali manfaat
daun sirih yang bisa anda dapatkan untuk kesehatan tubuh.
2.4.5. Bunga

Klasifikasi Tanaman
Nama Simplisia

: Jasmini flos

Tanaman Asal

: Jasminum sambac L

Divisi

: Magnoliophyta

Sub Divisi

: Spermatophyta

Kelas

: Magnoliopsida

Ordo

: Scrophularies

Famili

: Oleaceae

Genus

: Jasminum

Spesies

: Jasminum sambac

13

Kandungan : Minyak atsiri, asam format, asam benzoat, dan asam asetat ester
2.5. Cara Pembuatan
2.5.1. Pengumpulan Bahan Baku
Kadar senyawa aktif dalam suatu simplisia berbeda-beda antara
lain tergantung pada :
1. Bagian tanaman yang digunakan.
2. Umur tanaman yang digunakan.
3. Waktu panen.
4. Lingkungan tempat tumbuh.
Waktu panen sangat erat hubungannya dengan pembentukan
senyawa aktif di dalam bagian tanaman yang akan dipanen. Waktu panen
yang tepat pada saat bagian tanaman tersebut mengandung senyawa aktif
dalam jumlah yang terbesar.
2.5.2 Sortasi Basah
Sortasi basah dilakukan untuk memisahkan kotoran-kotoran atau
bahan-bahan asing lainnya dari bahan simplisia. Misalnya pada simplisia
yang dibuat dari akar suatu tanaman obat, bahan-bahan asing seperti tanah,
kerikil, rumput, batang, daun, akar yang telah rusak, serta pengotoran
lainnya harus dibuang. Tanah mengandung bermacam-macam mikroba
dalam jurnlah yang tinggi, oleh karena itu pembersihan simplisia dari
tanah yang terikut dapat mengurangi jumlah mikroba awal.
2.5.3. Pencucian
Pencucian dilakukan untuk menghilangkan tanah dan pengotoran
lainnya yang melekat pada bahan simplisia. Pencucian dilakukan dengan

14

air bersih, misalnya air dari mata air, air sumur atau air PAM. Bahan
simplisia yang mengandung zat yang mudah larut di dalam air yang
mengalir, pencucian agar dilakukan dalam waktu yang sesingkat mungkin.
Menurut Frazier (1978), pencucian sayur-sayuran satu kali dapat
menghilangkan 25% dari jumlah mikroba awal, jika dilakukan pencucian
sebanyak tiga kali, jumlah mikroba yang tertinggal hanya 42% dari jumlah
mikroba awal. Pencucian tidak dapat membersihkan simplisia dari semua
mikroba karena air pencucian yang digunakan biasanya mengandung juga
sejumlah mikroba. Cara sortasi dan pencucian sangat mempengaruhi jenis
dan jumlah rnikroba awal simplisia. Misalnya jika air yang digunakan
untuk pencucian kotor, maka jumlah mikroba pada permukaan bahan
simplisia dapat bertambah dan air yang terdapat pada permukaan bahan
tersebut dapat menipercepat pertumbuhan mikroba.
2.5.4. Perajangan
Beberapa

jenis

bahan

simplisia

perlu

mengalami

proses

perajangan. Perajangan bahan simplisia dilakukan untuk mempermudah


proses pengeringan, pengepakan dan penggilingan. Tanaman yang baru
diambil jangan langsung dirajang tetapi dijemur dalam keadaan utuh
selama 1 hari. Perajangan dapat dilakukan dengan pisau, dengan alat
mesin perajang khusus sehingga diperoleh irisan tipis atau potongan
dengan ukuran yang dikehendaki.
Semakin tipis bahan yang akan dikeringkan, semakin cepat
penguapan air, sehingga mempercepat waktu pengeringan. Akan tetapi
irisan yang terlalu tipis juga dapat menyebabkan berkurangnya atau
hilangnya zat berkhasiat yang mudah menguap. Sehingga mempengaruhi
komposisi bau dan rasa yang diinginkan. Oleh karena itu bahan simplisia
seperti temulawak, temu giring, jahe, kencur dan bahan sejenis lainnya
dihindari perajangan yang terlalu tipis untuk mencegah berkurangnya
kadar minyak atsiri. Selama perajangan seharusnya jumlah mikroba tidak
bertambah. Penjemuran sebelum perajangan diperlukan untuk mengurangi
15

pewarnaan akibat reaksi antara bahan dan logam pisau. Pengeringan


dilakukan dengan sinar matahari selama satu hari.
2.5.6 Pengeringan
Tujuan pengeringan ialah untuk mendapatkan simplisia yang tidak
mudah rusak, sehingga dapat disimpan dalam waktu yang lebih lama.
Dengan mengurangi kadar air dan menghentikan reaksi enzimatik akan
dicegah penurunan mutu atau perusakan simplisia. Air yang masih tersisa
dalam

simplisia

pada

kadar

tertentu

dapat

merupakan

media

pertumbuhan kapang dan jasad renik lainnya.Enzim tertentu dalam sel,


masih dapat bekerja, menguraikan senyawa aktif sesaat setelah sel mati
dan selama bahan simplisia tersebut masih mengandung kadar air
tertentu. Pada tumbuhan yang masih hidup pertumbuhan kapang dan
reaksi enzimatik yang merusak itu tidak terjadi karena adanya
keseimbangan antara proses-proses metabolisme, yakni proses sintesis,
transformasi dan penggunaan isi sel. Keseimbangan ini hilang segera
setelah sel tumbuhan mati. Sebelum tahun 1950, sebelum bahan
dikeringkan, terhadap bahan simplisia tersebut lebih dahulu dilakukan
proses stabilisasi yaitu proses untuk menghentikan reaksi enzimatik. Cara
yang lazim dilakukan pada saat itu, merendam bahan simplisia dengan
etanol 70% atau dengan mengaliri uap panas. Dari hasil penelitian
selanjutnya diketahui bahwa reaksi enzimatik tidak berlangsung bila
kadar air dalam simplisia kurang dari 10%.
2.2.5.6. Sortasi Kering
Sortasi setelah pengeringan sebenarnya merupakan tahap akhir
pembuatan simplisia. Tujuan sortasi untuk memisahkan benda-benda
asing seperti bagian-bagian tanaman yang tidak diinginkan dan
pengotoran-pengotoran lain yang masill ada dan tertinggal pada sirnplisia
kering. Proses ini dilakukan sebelum sirnplisia dibungkus untuk

16

kernudian disimpan. Seperti halnya pada sortasi awal, sortasi disini dapat
dilakukan dengan atau secara mekanik. Pada simplisia bentuk rimpang
sering jurnlah akar yang melekat pada rimpang terlampau besar dan
harus dibuang. Demikian pula adanya partikel-partikel pasir, besi dan
benda-benda tanah lain yang tertinggal harus dibuang sebelum simplisia
dibungkus.
2.6. Penamaan simplisia
2.6.1. Tata Nama Latin Tanaman
1. Nama Latin tanaman terdiri dari 2 kata, kata pertama disebut nama genus
dan perkataan kedua disebut petunjuk species , misalnya nama latin dari
padi adalah Oryza sativa, jadi Oryza adalah genusnya sedangkan sativa
adalah petunjuk speciesnya. Huruf pertama dari genus ditulis dengan huruf
besar dan

huruf pertama dari petunjuk species ditulis dengan huruf

kecil .Nama ilmiah lengkap dari suatu tanaman terdiri dari nama latin
diikuti dengan singkatan nama ahli botani yang memberikan nama latin
tersebut.
Beberapa contoh adalah sebagai berikut :
Nama ahli botani
Linnaeus
De Candolle
Miller
Houttuyn

Disingkat sbg
L
DC
Mill
Houtt

17

Nama tanaman lengkap


Oryza sativa L
Strophanthus hispidus DC
Foeniculum vulgare Mill
Myristica fragrans Houtt

2. Nama latin tanaman tidak boleh lebih dari 2 perkataan, jika lebih dari 2
kata (3 kata), 2 dari 3 kata tersebut harus digabungkan dengan tanda (-) .
Contoh : Dryopteris filix mas
Strychnos nux vomica
Hibiscus rosa sinensis
3. Kadang- kadang terjadi penggunaan 1 nama latin terhadap 2 tanaman yang
berbeda, hal ini disebut homonim dan keadaan seperti ini terjadi sehingga
ahli botani lain keliru menggunakan nama latin yang bersangkutan
terhadap tanaman lain yang juga cocok dengan uraian morfologis tersebut.
2.6.2. Tata Nama Simplisia
Dalam ketentuan umum Farmakope Indonesia disebutkan bahwa
nama simplisia nabati ditulis dengan menyebutkan nama genus atau
species nama tanaman, diikuti nama bagian tanaman yang digunakan.
Ketentuan ini tidak berlaku untuk simplisia nabati yang diperoleh dari
beberapa macam tanaman dan untuk eksudat nabati.
Contoh :
Genus + nama bagian
tanaman :
Petunjuk species + nama

Cinchonae Cortex, Digitalis Folium, Thymi


Herba, Zingiberis Rhizoma
Belladonnae Herba, Serpylli Herba,
Ipecacuanhae Radix, Stramonii

bagian tanaman :
Genus + petunjuk species +
nama bagian

Herba
Curcuma aeruginosae Rhizoma, Capsici
frutescentis Fructus

tanaman :

Keterangan : Nama species terdiri dari genus + petunjuk spesies

18

Contoh :
Nama spesies : Cinchona succirubra
Nama genus : Cinchona
Petunjuk species : succirubra
2.7. Cara Memanen Simplisia
2.7.1. Buah
Buah harus dipanen setelah masak fisiologis dengan cara memetik. Pemanenan sebelum masak fisiologis akan menghasilkan buah
dengan kualitas yang rendah dan kuantitasnya berkurang. Buah yang
dipanen pada saat masih muda, seperti buah mengkudu, jeruk nipis,
jambu biji dan buah ceplukan akan memiliki rasa yang tidak enak dan
aromanya kurang sedap. Begitu pula halnya dengan pemanenan yang
terlambat akan menyebabkan pe-nurunan kualitas karena akan terjadi
perombakan bahan aktif yang ter-dapat di dalamnya menjadi zat lain.
Selain itu tekstur buah menjadi lembek dan buah menjadi lebih cepat
busuk.
2.7.2. Daun
Pemanenan daun dilakukan pada saat tanaman telah tumbuh
maksimal dan sudah memasuki periode matang fisiologis dan dilakukan
dengan

memangkas

tanaman.

Pemangkasan

dilakukan

dengan

menggunakan pisau yang bersih atau gunting stek. Pemanenan yang terlalu
cepat menyebabkan hasil produksi yang diperoleh rendah dan kandungan
bahan bahan aktifnya juga rendah, seperti tanaman jati belanda dapat
dipanen pada umur 1 - 1,5 tahun, jambu biji pada umur 6 - 7 bulan, cincau
3 - 4 bulan dan lidah buaya pada umur 12 - 18 bulan setelah tanam.
Demikian juga dengan pe-manenan yang terlambat menyebab-kan daun

19

mengalami penuaan (se-nescence) sehingga mutunya rendah karena bahan


aktifnya sudah ter-degradasi. Pada beberapa tanaman pemanenan yang
terlambat akan mempersulit proses panen.
2.7.3. Rimpang
Untuk jenis rimpang waktu pe-manenan bervariasi tergantung
peng-gunaan. Tetapi pada umumnya pe-manenan dilakukan pada saat
tanam-an berumur 8 - 10 bulan. Seperti rimpang jahe, untuk kebutuhan
eks-por dalam bentuk segar jahe dipanen pada umur 8 - 9 bulan setelah
tanam, sedangkan untuk bibit 10 - 12 bulan. Selanjutnya untuk keperluan
pem-buatan jahe asinan, jahe awetan dan permen dipanen pada umur 4 - 6
bulan karena pada umur tersebut serat dan pati belum terlalu tinggi.
Sebagai bahan obat, rimpang di-panen setelah tua yaitu umur 9 - 12 bulan
setelah tanam. Untuk temu-lawak pemanenan rimpang dilaku-kan setelah
tanaman berumur 10 - 12 bulan. Temulawak yang dipanen pada umur
tersebut menghasilkan kadar minyak atsiri dan kurkumin yang tinggi.
Penanaman rimpang dilakukan pada saat awal musim hujan dan dipanen
pada pertengahan musim kemarau. Saat panen yang tepat ditandai dengan
mulai menge-ringnya bagian tanaman yang berada di atas permukaan
tanah (daun dan batang semu), misalnya kunyit, temulawak, jahe, dan
kencur.
2.7.4. Bunga
Bunga digunakan dalam industri farmasi dan kosmetik dalam
bentuk segar maupun kering. Bunga yang digunakan dalam bentuk segar,
pemanenan dilakukan pada saat bunga kuncup atau setelah pertumbuhannya maksimal. Berbeda dengan bunga yang digunakan dalam
bentuk kering, pemanenan dilakukan pada saat bunga sedang mekar.
Seperti bunga piretrum, bunga yang dipanen dalam keadaan masih
kuncup menghasilkan kadar piretrin yang lebih tinggi dibandingkan
dengan bunga yang sudah mekar.

20

2.7.5. Kayu
Pemanenan kayu dilakukan setelah pada kayu terbentuk senyawa
metabolit sekunder secara maksimal. Umur panen tanaman berbeda-beda
tergantung jenis tanaman dan ke-cepatan pembentukan metabolit
sekundernya. Tanaman secang baru dapat dipanen setelah berumur 4
sampai 5 tahun, karena apabila dipanen terlalu muda kandungan zat
aktifnya seperti tanin dan sappan masih relatif sedikit.
2.7.6. Herba
Pada beberapa tanaman semusim, waktu panen yang tepat adalah
pada saat pertumbuhan vegetatif tanaman sudah maksimal dan akan
memasuki fase generatif atau dengan kata lain pemanenan dilakukan
sebelum ta-naman berbunga. Pemanenan yang dilakukan terlalu awal
mengakibat-kan produksi tanaman yang kita dapatkan rendah dan
kandungan bahan aktifnya juga rendah. Sedang-kan jika pemanenan
terlambat akan menghasilkan mutu rendah karena jumlah daun berkurang,
dan batang tanaman sudah berkayu. Contohnya tanaman sambiloto
sebaiknya di-panen pada umur 3 - 4 bulan, pegagan pada umur 2 - 3 bulan
setelah tanam, meniran pada umur kurang lebih 3,5 bulan atau sebelum
berbunga dan tanaman ceplukan dipanen setelah umur 1 - 1,5 bulan atau
segera setelah timbul kuncup bunga, terbentuk.

2.8. Defenisi Herbarium


Herbarium merupakan istilah yang pertama kali digunakan oleh
Turnefor (1700) untuk tumbuhan obat yang dikeringkan sebagai koleksi.
Luca Ghini (1490-1550) seorang Professor Botani di Universitas Bologna,
Italia adalah orang pertama yang mengeringkan tumbuhan di bawah
tekanan dan melekatkannya di atas kertas serta mencatatnya sebagai
koleksi ilmiah (Ramadhanil, 2003).

21

Herbarium dibuat dari spesimen yang telah dewasa, tidak terserang


hama, penyakit atau kerusakan fisik lain. Tumbuhan berhabitus pohon dan
semak disertakan ujung batang, daun, bunga dan buah, sedang tumbuhan
berbentuk herba disertakan seluruh habitus. Herbarium kering digunakan
untuk spesimen yang mudah dikeringkan, misalnya daun, batang, bunga
dan akar, sedangkan herbarium basah digunakan untuk spesimen yang
berair dan lembek, misalnya buah (Setyawan dkk, 2005).

Bagian tanaman, cara pengumpulan dan kadar air simplisia.

22

No.
1

Bagian
Tanaman
Kulit Batang

Kadar Air

Cara Pengumpulan
Dari

batang

cabang,

utama

dikelupas

Simplisia
dan

dengan

ukuran panjang dan lebar

10%

tertentu ;untuk kulit batang


mengandung minyak atsiri/
golongan

senyawa

fenol

digunakan alat pengelupas


2

Batang

bukan logam.
Dari cabang dipotong-potong
dengan panjang tertentu dan

Kayu

diameter cabang tertentu.


Dari batang atau cabang,
dipotong

Daun

Bunga

kecil

atau

diserut(disugu)

setelah

dikelupas kulitnya.
Tua dan muda

(daerah

pucuk),

dengan

dipetik

Pucuk

Akar

dengan tangan.
Pucuk berbunga;

Rimpang

10

dipetik

daun muda dan bunga).


Dari
bawah
permukaan

10%

dipotong

dengan

ukuran tertentu.
Dicabut, dibersihkan
dipotong

dari

melintang

8%

Buah

dengan ketebalan tertentu.


Masak,
hampir
masak,

8%

Biji

dipetik dengan tangan.


Buah dipetik:dikupas kulit
buahnya dengan pisau atau
menggilas,

11
12

5%

8%

akar;
9

5%

dengan tangan (mengandung

tanah,
8

10%

tangan satu persatu.


Kuncup atau bunga mekar
atau mahkota bunga, dipetik

10%

kemudian

biji

Kulit Buah

dikumpulkan dan dicuci.


Seperti biji, kulit buah

Bulbus

dikumpulkan dan dicuci.


Tanaman dicabut, bulbus
23

dipisah dari daun dan akar


dengan

cara

kemudian dicuci.

10%

dipotong

8%

2.9. Pentingnya Tata Nama Dalam Memahami Simplisia


Kebanyakan simplisia berasal dari tumbuhan. Penamaan dari
simplisia menggunakan bahasa Latin. Penamaan Latin secara umum
menandai adanya simplisia dari bagian tanaman yang diperoleh. Nama
simplisia terdiri dari dua patah kata, misalnya Digitalis folium (daun
digitalis) berasal dari tanaman jenis Digitalis purpurea. Beberapa simplisia
hanya dinamai dengan satu kata, misalnya Opium, Gallae, Aloe dan

24

sebagainya. Terminologi yang digunakan untuk menandai adanya bagian


dari tumbuhan terlihat pada tabel berikut:
No.

Nama Latin
Radix

Keterangan
akar (root), sering tidak sama dengan konsep botani.
Namanya radix ternyata merupakan rhizomes (akar

Rhizoma

tinggal).
Merupakan batang yang berada di bawah tanah, tumbuh
mendatar, secara umum membawa akar lateral/cabang

Tuber

samping.
Suatu bagian di dalam tanah yang mengandung nutrisi,
secara botani merupakan akar/rhizoma. Tuber adalah
bagian tumbuhan yang menebal, utamanya terdiri dari
parenkim

Bulbus

tempat

menyimpan

makanan

(biasanya

pati/amilum) dan dengan sedikit bagian yang berkayu.


onion, umbi Iapis. Secara botani umbi Iapis adalah batang,
yang diselimuti dengan daun bernutrisi yang biasanya

Lignum

hanya sedikit mengandung klorofil.


wood, kayu. Secara botani adalah bagian xilem yang
berkayu. Namun sering keliru, misalnya Quassiae Iignum
juga mengandung kulit batang yang tebal, walaupun hanya

10.
11.
12.
13.

Cortex

sebagian kecil.
bark, kulit kayu. Berupa seluruh jaringan di luar kambium.

Folium
Flos

Dapat berasal dan akar, batang, dan cabang.


leaf, daun terdiri dari daun tengah pada tumbuhan.
flower, bunga yang terdiri dari bunga tunggal atau seluruh

Fructus

karangan bunga.
fruit, buah yang berupa buah yang belum masak, sudah tua

Pericarpium
Semen
Herba

belum masak, sudah masak.


fruit peel, kulit buah.
seed, biji terdiri dan seluruh biji atau biji tanpa kulit.
herb, Bagian tumbuhan di atas tanah (aerial parts) terdiri

Aetheroleum

dari batang, daun, bunga, dan buah.


essential oil, volatile oil. Minyak atsiri (minyak menguap,
minyak terbang) adalah produk yang berasal dari

25

tumbuhan atau bagiannya yang berbau khas yang terdiri


14.

Oleum

banyak komponen yang komplek dan bersifat menguap.


oil, minyak lemak (fixed oil) yang berasal dari tumbuhan

15.
16.

Pyroleum
Resina

yang dipisahkan dengan pengepresan.


tar, dibuat dengan destilasi kering bahan tumbuhan.
resin, yaitu produk dan sekret tumbuhan tertentu atau hasil

Balsamum

destilasi balsam, yaitu residu penyulingan balsam.


balsam, Ianutan resin dalam minyak atsiri yang dihasilkan

17.

oleh tumbuhan tertentu.

Tata nama dalam simplisia sangat menentukan dalam segala aspek


khususnya di industri. Mulai dari penyiapan bibit, budidaya, panen hingga
pengolahan pasca panen dan produksi dalam obat tradisional. Oleh karena itu
penamaan khususnya yang menyebut bagian-bagian dari tanaman ini tidak boleh
salah.

26

Anda mungkin juga menyukai