UNMAS DENPASAR
Disusun Oleh :
Theresia Rusceli
Kelas B RPL
Obat Alam atau yang biasa disebut obat herbal adalah sediaan obat baik berupa oabat
tradisional, fitofarmaka dan farmasetik, dapat berupa simplisia ( bahan segar atau yang
dikeringkan ) ekstrak , kelompok senyawa atau senyawa murni yang berasal dari alam, yang
dimaksut dengan obat alami adalah obat asal tanaman.
Dari sekian banyak tanaman obat ada salah satu tanaman yang berkasiat obat
yaitu Impatien balsamina atau yang biasa disebut bunga pacar air ini telah diteliti bahawa
kandungan fitokimia yang terkandung didalamnya dapat berkhasiat sebagai obat.
Simplisia adalah bahan alamiah yang dipergunakan sebagai obat yang belum
mengalami pengolahan apapun juga dan kecuali diyatakan lain simplisia merupakan bahan
yang dikeringkan. Simplisia dapat berupa simplisia nabati, simplisia hewani dan simplisia
pelikan atau mineral.
Simplisia pada bunga pacar air ini merupakan simplisia nabati. Simplisia nabati
adalah simplisia yang berupa tanaman utuh, bagian tanaman atau eksudat tanaman. Yang
dimaksud dengan eksudat tanaman adalah isi sel yang secara spontan keluar dari tanaman
atau yang dengan cara tertentu dikeluarkan dari selnya, atau zat-zat nabati lainnya yang
dengan cara tertent dipisahkan dari tanamannya. Kandungan kimia simplisia nabati pada
umumnya dapat dikelompokkan sebagai berikut : minyak atsiri, karotenoid, steroid,
triterpenoid, alkaloid, asam lemak, senyawa fenolik ( fenol-fenol asam fenolat, fenil
propanolol, flavonoid, antrakuinon, antosianin, xanton) asam organik, glikosida, saponin,
tani, karbohidrat dan lain-lain.
Pada umummya pembuatan simplisia memiliki tahapan sebagai berikut :
a. Pengumpulan Bahan Baku
Kadar senyawa aktif dalam suatu simplisia berbeda-beda, tergantung pada bagian
tanaman yang digunakan, umur tanaman, waktu panen dan lingkungan tempat
tumbuh. Waktu panen sangat erat hubungannya dengan pembentukan senyawa aktif
di dalam bagian tanaman yang akan dipanen. Waktu panen yang tepat pada saat
bagian tanaman tersebut mengandung senyawa aktif dalam jumlah yang terbesar.
b. Sortasi Basah
Sortasi basah dilakukan untuk memisahkan kotoran-kotoran atau bahan-bahan
asing lainnya dari bahan simplisia. Misalnya pada simplisia yang dibuat dari akar
suatu tanaman obat, bahan-bahan asing seperti tanah, kerikil, rumput, batang,
daun, akar yang telah rusak, serta pengotoran lainnya harus dibuang.
c. Pencucian
Pencucian dilakukan untuk menghilangkan tanah dan pengotoran lainnya yang
melekat pada bahan simplisia. Pencucian dilakukan dengan air bersih, misalnya air
dari mata air, air sumur atau air PAM. Bahan simplisia yang mengandung zat yang
mudah larut di dalam air yang mengalir, pencucian agar dilakukan dalam waktu
yang sesingkat mungkin.
d. Perajangan
Beberapa jenis bahan simplisia perlu mengalami proses perajangan. Perajangan
bahan simplisia dilakukan untuk mempermudah proses pengeringan, pengepakan
dan penggilingan.
e. Pengeringan
Tujuan pengeringan ialah untuk mendapatkan simplisia yang tidak mudah
rusak,sehingga dapat disimpan dalam waktu yang lebih lama. Dengan mengurangi
kadar air dan menghentikan reaksi enzimatik akan dicegah penurunan mutu atau
perusakan simplisia. Pengeringan simplisia dilakukan dengan menggunakan sinar
matahari atau menggunakan suatu alat pengering. Hal-ha1 yang perlu diperhatikan
selama proses pengeringan adalah suhu pengeringan, kelembaban udara, aliran udara,
waktu pengeringan dan luas permukaan bahan. Suhu pengeringan tergantung kepada
bahan simplisia dan cara pengeringannya. Bahan simplisia dapat dikeringkan pada
suhu 300 sampai 90°C, tetapi suhu yang terbaik adalah tidak melebihi 60°C. Bahan
simplisia yang mengandung senyawa aktif yang tidak tahan panas atau mudah
menguap harus dikeringkan pada suhu serendah mungkin, misalnya 300sampai 450 C,
atau dengan cara pengeringan vakum yaitu dengan mengurangi tekanan udara di
dalam ruang atau lemari pengeringan, sehingga tekanan kira-kira 5 mm Hg.
f. Sortasi Kering
Sortasi setelah pengeringan sebenarnya merupakan tahap akhir pembuatan
simplisia. Tujuan sortasi untuk memisahkan benda-benda asing seperti bagian-bagian
tanaman yang tidak diinginkan dan pengotoran-pengotoran lain yang masill ada dan
tertinggal pada sirnplisia kering.
g. Penyimpanan dan Pengepakan
Untuk menghindari kerusakan simplisia sebaiknya disimpan pada tempat yang
terhindar dari cahaya matahari langsung dan juga memperhatikan beberapa faktor
yang dapat mempengaruhi kerusakan simplisia seperti oksigen udara, reaksi kimia
interen, dehidrasi, penyerapan air, pengotoran, serangga atau hama, kapang.
A. Klasifikasi Tanaman Pacar Air
Taksonomi :
1. Kingdom : Plantae
2. Divisio : Magnoliophyta
3. Kelas : Magnoliopsida
4. Bangsa : Geraniales
5. Suku : Balsaminaceae
6. Marga : Impatiens
7. Jenis : Impatiens balsamina L.
PEMILIHAN BAHAN
BAKU DAN WAKTU
PANEN
SORTIR BASAH
PENCUCIAN DENGAN
AKUADES
PERAJANGAN
SECARA VERTIKAL
PENGERINGAN SELAMA 7
HARI, DENGAN
MENGHINDARI CAHAYA
MATAHARI LANGSUNG
SORTIR KERING
PENGEMASAN