Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

SIMPLISIA PACAR AIR

UNMAS DENPASAR

Disusun Oleh :

Theresia Rusceli
Kelas B RPL

UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR


TAHUN 2018
SIMPLISIA PACAR AIR

Obat Alam atau yang biasa disebut obat herbal adalah sediaan obat baik berupa oabat
tradisional, fitofarmaka dan farmasetik, dapat berupa simplisia ( bahan segar atau yang
dikeringkan ) ekstrak , kelompok senyawa atau senyawa murni yang berasal dari alam, yang
dimaksut dengan obat alami adalah obat asal tanaman.
Dari sekian banyak tanaman obat ada salah satu tanaman yang berkasiat obat
yaitu Impatien balsamina atau yang biasa disebut bunga pacar air ini telah diteliti bahawa
kandungan fitokimia yang terkandung didalamnya dapat berkhasiat sebagai obat.
Simplisia adalah bahan alamiah yang dipergunakan sebagai obat yang belum
mengalami pengolahan apapun juga dan kecuali diyatakan lain simplisia merupakan bahan
yang dikeringkan. Simplisia dapat berupa simplisia nabati, simplisia hewani dan simplisia
pelikan atau mineral.
Simplisia pada bunga pacar air ini merupakan simplisia nabati. Simplisia nabati
adalah simplisia yang berupa tanaman utuh, bagian tanaman atau eksudat tanaman. Yang
dimaksud dengan eksudat tanaman adalah isi sel yang secara spontan keluar dari tanaman
atau yang dengan cara tertentu dikeluarkan dari selnya, atau zat-zat nabati lainnya yang
dengan cara tertent dipisahkan dari tanamannya. Kandungan kimia simplisia nabati pada
umumnya dapat dikelompokkan sebagai berikut : minyak atsiri, karotenoid, steroid,
triterpenoid, alkaloid, asam lemak, senyawa fenolik ( fenol-fenol asam fenolat, fenil
propanolol, flavonoid, antrakuinon, antosianin, xanton) asam organik, glikosida, saponin,
tani, karbohidrat dan lain-lain.
Pada umummya pembuatan simplisia memiliki tahapan sebagai berikut :
a. Pengumpulan Bahan Baku
Kadar senyawa aktif dalam suatu simplisia berbeda-beda, tergantung pada bagian
tanaman yang digunakan, umur tanaman, waktu panen dan lingkungan tempat
tumbuh. Waktu panen sangat erat hubungannya dengan pembentukan senyawa aktif
di dalam bagian tanaman yang akan dipanen. Waktu panen yang tepat pada saat
bagian tanaman tersebut mengandung senyawa aktif dalam jumlah yang terbesar.
b. Sortasi Basah
Sortasi basah dilakukan untuk memisahkan kotoran-kotoran atau bahan-bahan
asing lainnya dari bahan simplisia. Misalnya pada simplisia yang dibuat dari akar
suatu tanaman obat, bahan-bahan asing seperti tanah, kerikil, rumput, batang,
daun, akar yang telah rusak, serta pengotoran lainnya harus dibuang.
c. Pencucian
Pencucian dilakukan untuk menghilangkan tanah dan pengotoran lainnya yang
melekat pada bahan simplisia. Pencucian dilakukan dengan air bersih, misalnya air
dari mata air, air sumur atau air PAM. Bahan simplisia yang mengandung zat yang
mudah larut di dalam air yang mengalir, pencucian agar dilakukan dalam waktu
yang sesingkat mungkin.
d. Perajangan
Beberapa jenis bahan simplisia perlu mengalami proses perajangan. Perajangan
bahan simplisia dilakukan untuk mempermudah proses pengeringan, pengepakan
dan penggilingan.
e. Pengeringan
Tujuan pengeringan ialah untuk mendapatkan simplisia yang tidak mudah
rusak,sehingga dapat disimpan dalam waktu yang lebih lama. Dengan mengurangi
kadar air dan menghentikan reaksi enzimatik akan dicegah penurunan mutu atau
perusakan simplisia. Pengeringan simplisia dilakukan dengan menggunakan sinar
matahari atau menggunakan suatu alat pengering. Hal-ha1 yang perlu diperhatikan
selama proses pengeringan adalah suhu pengeringan, kelembaban udara, aliran udara,
waktu pengeringan dan luas permukaan bahan. Suhu pengeringan tergantung kepada
bahan simplisia dan cara pengeringannya. Bahan simplisia dapat dikeringkan pada
suhu 300 sampai 90°C, tetapi suhu yang terbaik adalah tidak melebihi 60°C. Bahan
simplisia yang mengandung senyawa aktif yang tidak tahan panas atau mudah
menguap harus dikeringkan pada suhu serendah mungkin, misalnya 300sampai 450 C,
atau dengan cara pengeringan vakum yaitu dengan mengurangi tekanan udara di
dalam ruang atau lemari pengeringan, sehingga tekanan kira-kira 5 mm Hg.
f. Sortasi Kering
Sortasi setelah pengeringan sebenarnya merupakan tahap akhir pembuatan
simplisia. Tujuan sortasi untuk memisahkan benda-benda asing seperti bagian-bagian
tanaman yang tidak diinginkan dan pengotoran-pengotoran lain yang masill ada dan
tertinggal pada sirnplisia kering.
g. Penyimpanan dan Pengepakan
Untuk menghindari kerusakan simplisia sebaiknya disimpan pada tempat yang
terhindar dari cahaya matahari langsung dan juga memperhatikan beberapa faktor
yang dapat mempengaruhi kerusakan simplisia seperti oksigen udara, reaksi kimia
interen, dehidrasi, penyerapan air, pengotoran, serangga atau hama, kapang.
A. Klasifikasi Tanaman Pacar Air
Taksonomi :
1. Kingdom : Plantae
2. Divisio : Magnoliophyta
3. Kelas : Magnoliopsida
4. Bangsa : Geraniales
5. Suku : Balsaminaceae
6. Marga : Impatiens
7. Jenis : Impatiens balsamina L.

B. Deskripsi Tanaman Pacar Air


Tanaman pacar air merupakan tumbuhan herba tegak berbatang basah dengan tinggi
mencapai 80cm. Merupakan salah satu tanaman berakar serabut. Memiliki daun tunggal
tersebar, berhadapan, atau dalm karangan. Bentuk daun lanset memanjang, dengan tepi
daun bergerigi, ujung meruncing, tulang daun menyirip, warna daun hijau muda.
Tanaman ini memiliki bungan yang beraneka warna, seperti ungu, merah dan putih. Ada
5 benangsari dengan tangkai sari yang pendek, lepas, agak bersatu. Kepala sarinya
bersatu membentuk tudung putih.
Bunga terkumpul 1-3. Setiap tangkai hanya berbunga 1 dan tangkainya tidak beruas.
Memiliki 5 kepala putik. Buah kecil-kecil bentuk kapsul. Bakal buah menumpang,
beruang 4-5. Dalam satu ruangan tersebut terdapat dua atau lebih bakal biji. Buah
membuka kenyal dan termasuk buah batu dengan 5 inti. Benihnya endospermic. Embrio
akan mengalami diferensiasi.

C. Kandungan Senyawa Tanaman Pacar Air


a. Biji : mengandung saponin dan fixel oil (terdiri dari : spinasterol, ergosterol,
balsaminasterol, parinaric acid, minyak menguap, quercetin, derifat
kaempferol, dan naphthaquinon).
b. Bunga : mangandung anthocyanins, cyanidin, delphinidin, pelargonidin, malvidin,
kaempherol, quercetin.
c. Akar : mengandung cynadin monoglycoside.
d. Daun : megandung kumarin, flavonoid, kuinon, saponin dan steroid.
D. Manfaat Tanaman Pacar Air
Pacar air berkasiat untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Jenis-jenis penyakit yang
dapat dicegah dan disembuhkan oleh tumbuhan pacar air adalah: tumor usus, kanker
saluran pencernaan, usus buntu, menurunkan kolesterol, tekanan darah tinggi, rematik,
pembengkakan, sakit pinggang, kaku pinggang, leher kaku, tarsuga (terkena duri ikan
ditenggorokan), sigurdongon (peradangan dipinggir kuku), merangsang pertumbuhan
rambut, pewarnaan kuku seperti kuteks, dan lain-lain.

E. Pengujian secara Kimia


Parameter ini digunakan untuk mengetahui identitas kimia dari simplisia. Uji
kandungan kimia simplisia digunakan untuk menetapkan kandungan senyawa tertentu
dari simplisia. Biasanya dilakukan dengan analisa kromatografi lapis tipis (KLT).
Sebelum dilakukan KLT perlu dilakukan preparasi dengan penyarian senyawa kimia
aktif dari simplisia yang masih kasar.

F. Simplisia Tumbuhan Pacar Air


a. Pemilihan bahan baku : Daun segar bunga pacar air
b. Waktu panen : Dipetik usia tanaman 2 bulan
c. Sortasi basah : Bahan baku dibersihkan dari pengotor daun kering,
kotoran belalang dan tanah yang tercampur pada
daun.
d. Pencucian : Setelah di sortasi bahan dicuci dengan aquades
e. Berat basah bahan baku : 124,36 gram
f. Perajangan : Dirajang secara vertikal beraturan
g. Pengeringan : dijemur dibawah sinar matahari tidak langsung
h. Lama pengeringan : 7 hari
i. Berat kering bahan baku : 56,4 gram
j. Kadar air : 45,26%
k. Sortir kering : Bahan baku disortir kembali.
l. Penyimpanan : Simpan pada wadah kering dan terhindar dari cahaya
matahari langsung.
G. Analisis
a. Ekstrasi dan isolasi
Sebanyak 3 kg sampel daun segar Impatiens balsamina L. dimaserasi dengan
metanol 10 L selama 5 hari, kemudian difraksinasi dengan heksana dan
dilanjutkan dengan etil asetat. Sebanyak 10 g ekstrak etil asetat dikromatografi kolom
menggunakan fasa diam silika gel dan eluen n-heksana, kloroform, etil asetat,
metanol dengan sistem step gradient polarity. Didapat 5 fraksi, fraksi IV dilanjutkan
dengan KLT preparatif menggunakan silika gel G. Noda yangberfluoresensi biru
dikerok lalu direndam dengan metanol selama 1 malam, disaring dan
dipekatkan dengan menggunakan rotary evaporator, dilanjutkan dengan rekristalisasi
menggunakan kloroform : n-heksana didapat amorf kuning seberat 6 mg dengan titik
leleh 199-201ºC. Setelah dilakukan kromatografi lapisan tipis dengan pengungkap
noda lampu UV 365 nm serta disemprot dengan NaOH 10% dalam
metanol, memperlihatkan 1 noda biru terang, selanjutnya dengan uap I2 tetap 1 noda
(Adfa, 2006).
b. Kualtatif dan kuantitatif
Analisis kualitatif metabolit sekunder kultur sel pacar dilakukan terhadap
kandungan naftokinon, flavonoid, kumarin dan saponin dengan metode kromatografi
lapis tipis. Analisis kuantitatif kandungan kumarin dalam kultur suspensi sel
dilakukan dengan metode TLC Scanner(Zainab, 2007).
c. Standariasi
Hasil pemeriksaan mikroskopik serbuk simplisia yang spesifik adalah, serbuk sari
berbentuk oval, rambut penutup multiseluler, kalsium oksalat rapida, dan
papilla. Hasil karakteristik serbuk simplisia bunga pacar air merah diperoleh kadar air
9,31%, Kadar sari yang larut dalam air 19,62%, kadar sari yang larut dalam etanol
12,80%, Kadar abu total 1,14%, dan kadar abu yang tidak larut dalam asam 0,25%
(Anonim, 2007).
H. Skema Simplisia Tumbuhan Pacar Air

PEMILIHAN BAHAN
BAKU DAN WAKTU
PANEN

SORTIR BASAH

PENCUCIAN DENGAN
AKUADES

PERAJANGAN
SECARA VERTIKAL

PENGERINGAN SELAMA 7
HARI, DENGAN
MENGHINDARI CAHAYA
MATAHARI LANGSUNG

SORTIR KERING

PENGEMASAN

Anda mungkin juga menyukai