Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM FITOKIMIA

ISOLASI PIPERIN LADA HITAM ( Piper nigrum Linn.) DENGAN METODE


SOXHLETASI

NAMA : BERTHA TIARA HANDAYANI

NIM : 18330724

TANGGAL PRAKTIKUM : 9 JULI 2020

ASISTEN : TIM DOSEN

PROGRAM STUDI FARMASI


INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL
TAHUN AKADEMIK 2020/2021
ISOLASI PIPERIN LADA HITAM ( Piper nigrum Linn.) DENGAN METODE
SOXHLETASI

I. Tujuan

Mengetahui dan memahami cara isolasi piperin lada hitam ( Piper nigrum
Linn.) dengan metode soxhletasi.

II. Prinsip
Penyaringan yang berulang-ulang sehingga hasil yang didapat sempurna dan
pelarut yang digunakan relatif sedikit.

III.Landasan Teori

Kedudukan tanaman merica hitam (Piper nigrum L.) dalam taksonomi


adalah sebagai berikut :
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Classis : Dicotyledoneae

Ordo : Piperales
Familia : Piperaceae
Genus : Piper
Species : Piper nigrum L.

Tanaman merica hitam berupa tanaman yang memanjat, dengan akar pelekat,
batang 5-15 m. Daun berseling atau tersebar, bertangkai, dengan daun penumpu yang
mudah gugur dan meninggalkan berkas yang berupa suatu lingkaran. Helaian daun
bulat telur, memanjang dengan ujung meruncing, 5-15 cm x 8-20 cm, pada sisi buah
pada kelenjar-kelenjar yang tenggelam. Bulir terpisahpisah, bergantungan terdapat
pada ujung atau berhadapan dengan daun. Daun pelindung memanjang, 4-5 mm
panjang. Buah berupa buah buni, bangun bulat (Tjitrosoepomo, 2005).
Buah lada hitam yang termasuk dalam keluarga Piperaceae merupakan salah
satu jenis tanaman obat yang banyak tumbuh di Negara tropis termasuk Indonesia dan
sering digunakan sebagai bumbu masakan. Buah lada hitam mengandung minyak
atsiri, pipen, kariofilen, limonen, filandren, alkaloid piperin, kavisin, piperitin,
piperidin, zat pahit, dan minyak lemak (Soedibyo, 1998). Sedangkan senyawa
fitokimia lain dalam buah lada hitam yang juga memiliki peran penting selain piperin,
yaitu piperamida, piperamin, piperisida, sarmentosin, sarmentin (Ahmad, N. et al.
2012). Buah lada hitam sering dimanfaatkan untuk mengobati diare, antiinflamasi,
hepatoprotektan, dan perut mulas (Ahmad, N. et al. 2012). Buah merica hitam
berkhasiat sebagai bahan penyegar, menghangatkan badan, merangsang semangat,
obat perut kembung, merangsang keluarnya keringat, dan obat sesak nafas (Gunawan,
1999). Selain itu juga sebagai karminatif, diaforetik, dan analgesik (Soedibyo, 1998).
Kandungan utama dari buah lada hitam adalah piperin.

Struktur kimia piperin


Nama IUPAC : 1-[5-(1,3-benzodioxol-5-yl)-1-oxo-2,4-pentadienyl] piperidine

Piperin bertanggung jawab terhadap tingkat rasa pedas di dalam buah lada
hitam, bersama dengan kavisin. Piperin memiliki warna kuning yang berbentuk
jarum, yang sukar larut dalam air dan mudah larut dalam etanol, eter, dan kloroform.
Kelarutan piperin dalam etanol dikenal sebagai “pepper-like taste” (Patil, K. 2011).
Piperin bila dikecap mula-mula tidak berasa, lama-lama tajam menggigit. Apabila
piperin terhidrolisis akan terurai menjadi piperidin dan asam piperat. Berat molekul
piperin sebesar 285,3377 (Istiqomah. 2013). Titik didih yang dimiliki piperin sebesar
127°C (Shamkuwar, B., et al. 2013).

Sokletasi adalah suatu metodeatau proses pemisahan suatu komponen yang


terdapat dalam zat padat dengan cara penyaringan berulang-ulang dengan
menggunakan pelarut tertentu, sehingga semua komponen yang diinginkan akan
terisolasi. Pengambilan suatu senyawa organik dari suatu bahan alam padat disebut
ekstraksi. :ika senyawa organik yang terdapat dalam bahan padat tersebut dalam
jumlah kecil, maka teknik isolasi yang digunakan tidak dapat secara
maserasi,melainkan dengan teknik lain dimana pelarut yang digunakan harus selalu
dalam keadaan panas sehingga diharapkan dapat mengisolasi senyawa organik itu
lebih efesien. Soxhlet merupakan pemisahan suatu atau beberapa bahan dari suatu
padatan dengan menggunakan pelarut. Pmisahan terjadi atas dasar kemampuan larut
yang berbeda dari komponen –komponen dalam campuran atau pemilihan jenis
pelarut ini didasarkan atas beberapa factor yaitu selektivitas,kelarutan, kemampuan
tidak saling campur, reaktivitas, titik didih, dan kriteria lainnya (Bernasconi,1995).
Prinsip Soxhletasi adalah penyaringan yang berulang-ulang sehingga hasil
yang didapat sempurna dan pelarut yang digunakan relatif sedikit. Pelarut organik
dapat menarik senyawa organik dalam bahan alam secara berulang-ulang. Kadji, et al.
(2013) menyatakan, ekstraksi cara Soxhlet menghasilkan rendemen yang lebih besar
jika dibandingkan dengan maserasi. Hal ini disebabkan karena dengan adanya
perlakuan panas yang dapat meningkatkan kemampuan pelarut untuk mengekstraksi
senyawa-senyawa yang tidak larut didalam kondisi suhu kamar, serta terjadinya
penarikan senyawa yang lebih maksimal oleh pelarut yang selalu bersirkulasi dalam
proses kontak dengan simplisia sehingga memberikan peningkatan rendemen.
IV.Gambar Rangkaian Alat

Soxhletasi

V. Alat dan Bahan


Alat :
 Seperangkat alat soxhlet
 Heating mantel
 Alat vakum destilasi
 Cawan uap
 Penangas air
 Chamber
 Pipa kapiler
 Lempeng KLT
 vial

Bahan :

 Etanol 95%
 KOH – etanol 10%
 1,3,5 – trinitobenzen
 Eluen yaitu toluene : etil asetat 70:30
VI.Prosedur Kerja

 Pembuatan Serbuk Simplisia


Serbuk simplisia buah lada dibuat dari simplisia utuh dengan cara diblender
dan kemudian diayak dengan menggunakan ayakan mesh no.40.

 Prosedur soxhletasi
1. Timbang ± 30g serbuk lada hitam, masukkan ke dalam kantung kertas saring dan
masukkan kantung tsb kedalam alat soxletasi.
2. Tambahkan 150 ml etanol 95% hingga terjadi 2x sirkulasi jika perlu dapat
ditambahkan etanol secukupnya.
3. Lakukan soxhletasi selama 2 jam, kemudian pisahkan ekstrak dari bagian yang
tidak larut dengan penyaringan.
4. Kemudian ekstrak cair dipekatkan menggunakan rotary evaporator, didapatkan
ekstrak kental.
5. Ekstrak kental dibagi menjadi dua, 5ml untuk pengujian KLT dan sebagian lagi
ditambah 10ml KOH – etanol 10% ,sambil diaduk-aduk,diamkan beberapa saat.
6. Setelah mengendap, pisahkan larutan dengan cara dekantasi.
7. Larutan hasil dekantasi didiamkan semalaman (24jam) dalam lemari es.
8. Kristal yang ditimbulkan dipisahkan dan dicuci dengan etanol 96% (dingin), lalu
keringkan pada suhu 40˚C.
9. Setelah terbentuk Kristal murni, maka uji titik leleh, uji mikroskopis dan KLT
dibandingkan dengan ekstrak kental tadi.
 Pengujian KLT
1. Siapkan plat KLT yang telah diberi tanda atas dan tanda bawah masing-masing 1cm
2. pembuatan larutan standar piperin 1mg / 1ml metanol dan ekstrak kental buah lada
hitam 30mg / 3ml metanol, menggunakan eluen dengan perbandingan toluene : etil
asetat 70:30
3. totolkan masing –masing sampel yaitu larutan standar (baku pembanding) dan
sampel ektrak kental lada hitam pada plat KLT menggunakan pipa kapiler
4. kemudian jenuhkan eluen didalam chamber, ketika eluen pada kertas saring sudah
naik maka plat KLT yang telah siap dimasukkan kedalam chamber.
5. Tunggu noda sampai naik keatas, jika noda sudah naik maka anngkat plat KLT
6. Lalu semprot dengan penampak noda, keringkan dengan cara diangin-anginkan dan
setelah itu lihat noda dibawah sinar UV

VII.Hasil dan Pengamatan


Hasil ekstrak kental yang dihasilkan: 12.207 g
Hasil persentase rendemen : 12.207%.
Hasil Kristal : 0,3 gram
Titik leleh : 130˚C
Kristal berwarna kuning

Plat KLTsecara visual Hasil Kristal setelah +KOH 10% dlm


etanol & rekristalisasi

Plat dibawah sinar UV panjang gelombang 254nm


Mikroskopis piperin dengan perberasan 250 kali menggunakan SEM

VIII. Pembahasan

Proses ekstraksi buah lada hitam dilakukan dengan metode soxhlet


menggunakan pelarut etanol 95% . Piperin memiliki sifat yang tahan panas sehingga
tidak rusak ketika dilakukan proses ekstraksi dengan soxhlet. Prinsip Soxhletasi
adalah penyaringan yang berulang-ulang sehingga hasil yang didapat sempurna dan
pelarut yang digunakan relatif sedikit. Pelarut organik dapat menarik senyawa organik
dalam bahan alam secara berulang-ulang. ekstraksi cara Soxhlet menghasilkan
rendemen yang lebih besar jika dibandingkan dengan maserasi. Hal ini disebabkan
karena dengan adanya perlakuan panas yang dapat meningkatkan kemampuan pelarut
untuk mengekstraksi senyawa-senyawa yang tidak larut didalam kondisi suhu kamar,
serta terjadinya penarikan senyawa yang lebih maksimal oleh pelarut yang selalu
bersirkulasi dalam proses kontak dengan simplisia sehingga memberikan peningkatan
rendemen.

Lada hitam yang digunakan dibersihkan dan dihaluskan higga terbentuk


serbuk lada yang halus,kemudian lada ditimbang leih kurang 30g dan dibungkus
kertas saring. Tujuan penghalusan lada hitam yaitu agar zat-zat yang terkandung
dalam lada hitam mudah melarut dalam pelarut yang digunakan. Hal ini karena
semakin halus serbuk, maka kelarutan akan meningkat karena semakin banyak terjadi
kontak dengan pelarut,sehingga semakin banyak zat yang dapat terbentuk dan
semakin efisien proses pemisahan atau ekstraksi yang terjadi. Kemudian tujuan
pembungkusan dengan kertas saring yaitu agar pelarut yag sudah dikondensasi dan
berubah menjadi cairan dapat jatuh secara perlahan (tetes demi tetes) kedalam
thimble yang berisi sampel. Kertas saring digunakan sebagai pembungkus karena
kertas saring memunyai dinding yang tipis dan berppori yang dapat mempermudah
pelarut untuk menyerap piperin yang terkandung didalam sampel. Sampel yang sudah
dimasukkan kedalam thimble kemudian kedalam tempat sampel.

Proses yang terjadi selama soxhletasi adalah pelarut dipanaskan dalam labu
alas bulat sehngga mengup dan didinginkan menggunakan kondensor, sehingga cairan
jatuh kesampel(lada) untuk melarutkan zat aktif didalam sampel lada. Jika pelarut
yang jatuh pada bagian alat soxhlet yang terdapat sampel lada telah penuh, maka
pelarut dan bahan yang terkandung dalam sampel(piperin) akan jatuh kedalam labu
bulat karena adanya tekanan yang diberikan larutan, proses ini dinamakan satu kali
siklus ekstraksi. Yang dimaskud satu kali sirkulasi adalah saat dimana pelarut naik
dan kemudian kembali kebawah. Semakin lama waktu penyarian, maka sirkulasi yang
terjadi akan semakin cepat. Hal ini dikarenakan pelarut sudah mulai panas sehingga
lebih mudah menguap dan naik keatas. Proses ini terjadi secara kontinyu. Proses
soxhlet dilakukan hingga beberpa siklus sampai ekstraktan menjadi bening. Semakin
banyak siklus yang dilakukan maka ekstrak akan semakin baik. Kemudin ekstrak cair
hasil dari proses soxhletasi disaring,lalu diuapkan menggunakan rotary evaporator.
Ekstrak kental yang dihasilkan sebanyak 12.207 g dan diperoleh persentase rendemen
12.207%.

Kemudian ekstrak yang didapat dibagi menjadi dua, yaitu 5ml ekstrak kental
langsung di uji KLT dan sebagiannya lagi ditambah KOH 10% dalam etanol 10ml.
Penambahan KOH-etanolik tidak boleh berlebihan dan harus dalam kondisi dingin
karena piperin bila dihidrolisis dengan KOH-etanolik akan menghasilkan kalium
piperinat dan piperin. Jadi penambahan KOH-etanolik 10% bertujuan untuk
mengisolas senyawa piperin dalam bentuk garamnya yaitu garam asam piperat.
Endapan yang terbentuk setelah penambahan KOH ini disaring, yang bertujuan untuk
memisahkan zat-zat pengotor dari senyawa piperin, kemudian filtratnya disimpan
dilemari es selama 24jam hingga terbentuk Kristal berwarna kuning kecoklatan.
Kemudian Kristal ini di rekristalisasi hingga didapatkan kritstal murni sesuai literature
yaitu berwana kuning kemudians diuji titik leleh, uji mikroskopis dan uji KLT
dibandingkan dengan uji KLT ekstrak kental tadi. Rekristalisasi merupakan suatu
teknik pemisahan atau pemurnian suatu zat tersebut setelah dilarutkan dengan pelarut
yang sesuai. Metode rekristalisasi menggunakan prinsip perbedaan kelarutan antara
pencemar dengan zat yang akan diambil.
Kemudian metode pemisahan terakhir yaitu KLT yang merupakan teknik
pemisahan campuran berdasarkan perbedan kecepatan perambatan komponen dalam
media berupa lempengan kromatografi. Pada KLT, komponen –komponen dari suatu
senyawa akan dipisahkan antara dua fase yaitu fase gerak dan fase diam. Kemudian
hasil KLT noda senyawa piperin pada ekstrak setelah disemprot dragendorf
menghasilkan warna kuning yang sejajar dengan standar kemudian dihitung nilai Rf
noda senyawa piperin ekstrak terdapat pada 0.49 dan standar piperin terletak pada Rf
= 0,5. Jadi dapat disimpulkan bahwa hasilidentifikasi KLT yang dihasilkan itu adalah
senyawa piperin. Kemudian untuk jumlah Kristal yang diperoleh 0,3 gram dan
berwarna kuning serta mempunyai titik leleh 130˚C.

IX. Kesimpulan
Sokletasi adalah suatu metodeatau proses pemisahan suatu komponen yang
terdapat dalam zat padat dengan cara penyaringan berulang-ulang dengan
menggunakan pelarut tertentu, sehingga semua komponen yang diinginkan akan
terisolasi.Buah lada hitam mengandung minyak atsiri, pipen, kariofilen, limonen,
filandren, alkaloid piperin, kavisin, piperitin, piperidin, zat pahit, dan minyak lemak.
Piperin bertanggung jawab terhadap tingkat rasa pedas di dalam buah lada hitam,
bersama dengan kavisin. Piperin memiliki warna kuning yang berbentuk jarum, yang
sukar larut dalam air dan mudah larut dalam etanol, eter, dan kloroform.
Kemudian untuk hasil praktikum, ekstrak kental yang dihasilkan sebanyak
12.207 g dan diperoleh persentase rendemen 12.207%. lalu untuk jumlah Krista yang
diperoleh 0,3 gram dan berwarna kuning serta mempunyai titik leleh 130˚C.
sedangkan untuk nilai Rf noda senyawa piperin ekstrak terdapat pada 0.49.

X. Daftar Pustaka

Ahmad, N. et al. 2012. Biologogical Role of Piper Nigrum L. (Black Pepper): A


Review. Departement of Biotechnology. Islamabad. Pakistan
Bernasconi,1995. Teknik Kimia II. Jakarta : Pradya Paramitha
Harborne, J. B., 1987. Metode Fitokimia. Penerbit ITB. Bandung.
Istiqomah. 2013. Perbandingan Metode Ekstraksi Maserasi dan Sokletasi Terhadap
Kadar Piperin Buah Cabe Jawa (Piperis retrofracti fructus). Skripsi tidak
diterbitkan. Jakarta: Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatulloh
Kadji, M. H., M. R. J. Runtuwene., dan G. Citraningtyas. 2013. Uji Fitokimia dan
Aktivitas Antioksidan dari Ekstrak Etanol Daun Soyogik (Saurauia bracteosa
DC). FMIPA UNSRAT. Manado.
Patil, K. 2011. Role of Piperine As A Bioavailability Enhancer. Institute of Pharmacy.
University Bhanpur. India
Panduan Praktikum Fitokimia Studi Farmasi Institute Sain Dan Teknologi Nasional
Jakarta

Anda mungkin juga menyukai