Anda di halaman 1dari 14

LOGO

CAIRAN TUBUH DAN


ELEKTROLI

OLEH : M. NIZAR, S.Pd, MM.


www.themegallery.com

Contents

1 CAIRAN TUBUH

2 CAIRAN ELEKTROLI

SISTEM TRANSPOTASI CAIRAN DAN ELEKTROLI


3

Company Logo
CAIRAN TUBUH DAN ELEKTROLI

 Cairan tubuh adalah larutan yang terdiri dari air


dan zat terlarut. Elektrolit adalah zat kimia yang
menghasilkan partikel-partikel bermuatan listrik
yang disebut ion jika berada dalam larutan.
Cairan dan elektrolit masuk ke dalam tubuh
melalui makanan, minuman dan cairan intra
vena dan didistribusikan ke seluruh bagian
tubuh.
www.themegallery.com

CAIRAN TUBUH
1. Komponen terbesar dalam tubuh adalah air
dan air merupakan pelarut bagi semua zat
terlarut dalam tubuh baik dalam bentuk
suspensi maupun larutan. Air tubuh total (TBW,
total body water) yaitu presentase dari berat air
dibandingkan dengan berat badan total,
bervariasi menurut jenis kelamin, umur dan
kandungan lemak dalam tubuh. Air membentuk
sekitar 60% berat badan pada orang dewasa,
pada orang tua TBW sekitar, 45-50% dari
berat badannya.
Company Logo
www.themegallery.com

Tabel 1 Prosentase cairan tubuh

Jenis Prosentase cairan tubuh

Bayi (baru lahir) 75 %

Dewasa Pria (20 – 40 tahun) 60 %

Dewasa Wanita ( 20 – 40 tahun ) 50 %

Usia lanjut 45 – 50 %

Company Logo
www.themegallery.com

2. PEMBAGIAN CAIRAN TUBUH

Company Logo
www.themegallery.com

Cairan Intrasel Adalah cairan yang berada di dalam sel, sekitar 40


% dari jumlah cairan tubuh.

Cairan Ekstrasel Adalah cairan yang berada di luar sel dan cairan
ini terus – menerus bercampur. Cairan ekstrasel dapat dibagi
menjadi :
1. Cairan interstitial, yaitu cairan yang berada dicelah – celah jaringan
antar sel.
2. Plasma (cairan intra vascular), yaitu cairan yang berada dalam
pembulu darah (5 %).
3. Cairan limfe, yaitu cairan yang berada di dalam pembulu limfe.
4. Cairan trans selular, yaitu cairan yang berada ditempat – tempat
khusus seperti cairan serebrospinalis, cairan intraokular, cairan
traktus gastro interstinalis, dan cairan ruang – ruang potensial.
Company Logo
www.themegallery.com

MEKANISME HOMEOSTASIS CAIRAN TUBUH.

Homeostasis adalah usaha dari tubuh sendiri agar lingkungan sel


tubuh dalam keadaan stabil.
 Air dalam tubuh dapat diperoleh dengan dua cara :
1. Dengan minum, diperoleh atau diatur oleh rasa haus dan
kebiasaan minum. Pada bagian hipotalamus dari otak terdapat
“pusat minum” yang bereaksi terhadap dehidrasi.
2. Dengan makan – makanan yang mengandung air.

 Proses kehilangan air terjadi dalam empat cara :


1. Sebagai urin sekitar 1,5 liter per hari.
2. Dengan ekspirasi udara dari paru – paru sekitar 400 ml per hari.
3. Dalam feses sekitr 100 ml per hari.
4. Melalui kulit sebagai keringat, jumlahnya sesuai dengan
temperatur kelembaban dan sirkulasi udara.
Company Logo
www.themegallery.com

GANGGUAN KESEIMBANGAN AIR


GANGGUAN KESEIMBANGAN AIR TERBAGI ATAS TIGA YAITU DEHIDRASI, OVER
HIDRASI, EDEMA

1. Dehidrasi Adalah tubuh terlalu banyak kehilangan air dan elektrolit. Seseorang bisa
mengalami dehidrasi antara lain adalah :
» Berkeringat terlalu banyak, seperti pada keadaan ditempat panas tinggi (oven,
lokomotif, tanur, padang arafah, lari maraton) tanpa pengimbangan jumlah cairan
yang masuk (keringt mengandung banyak Na dan Cl).
» Muntah – muntah hebat karena berbagai sebab, dimana bersama air keluar pula H +,
Cl- yang bisa mengganggu pula keseimbangan asam basa, jadi alkalosis.
» Diare hebat seperti pada penyakit kolera dimana bersama air dan elektrolit juga
keluar HCO3 dan terjadi asidosis bersama dehidrasi.
» Diuresis (jumlah air kemih berlebih baik karena obat dieretik maupun beberapa
penyakit ginjal).
 
2. Over Hidrasi Suatu keadaan klini akibat kelebihan cairan ekstraselluler secara
keseluruhan atau kelebihan cairan baik dalam kompartemen plasma maupun
kompartemen cairan interstitel.

Company Logo
www.themegallery.com

3. Edema Adalah terkumpulnya cairan di dalam cairan interstitiel lebih dari jumlah yang
biasa, hal ini ada hubungannya dengan gangguan pertukaran cairan dan elektrolit
antara plasma dengan jaringan interstitiel.
 Edema bisa terjadi akibat hal – hal sebagai berikut, yaitu :
1. Tekanan darah kapiler yang meningkat, sehingga darah seperti diperas kejaringan.
Arteriola berdilatasi atau melebar. Arteriola melebar seperti kran air yang terbuka
lebar, sehingga darah dari arterial langsung mengisi kapiler banyak. 
2. Berkurangnya jumlah protein plasma
Berkurangnya jumlah protein plasma menyebabkan tekanan osmotik koloid plasma
berkurang, sehingga daya tarik cairan kearah lumen pembulu darah berkurang
3. Bendungan aliran limfe.
Bendungan aliran limfe terbendung pada suatu bagian tubuh, maka mekanisme
pengembalian molekul – molekul besar seperti protein yang lolos kejaringan kealiran
darah melalui vena subklavia tidak terjadi.
4. Pemeabilitas kapiler yang meningkat
Dinding kapiler bisa berubah menjadi sangat permeabel pada keadaan tertentu
seperti : pada bagian tubuh yang mengalami luka bakar.
5. Ginjal gagal membuang air padahal asupan air minum jumlahnya seperti biasa,
maka air terkumpul di dalam badan
Company Logo
www.themegallery.com

CAIRAN ELEKTROLIT
Zat terlarut yang ada dalam cairan tubuh terdiri dari elektrolit dan non elektrolit.
 Cairan non elektrolit Adalah zat terlarut yang tidak terurai dalam larutan dan tidak bermuatan
listrik. Cairan nonelektrolit terdiri dari ;
1. Protein
2. Urea
3. Glukosa
4. Oksigen
5. Karbon dioksida
6. Dan asam organik lainnya.
 Cairan elektrolit : Garam yang terurai di dalam air menjadi satu atau lebih partikel bermuatan,
disebut ion atau elektrolit. Elektrolit tubuh mencakup antara lain adalah :
1. Natrium (Na+),
2. Kalium (K+),
3. Kalsium (Ca+),
4. Magnesium (Mg++),
5. Klorida (Cl+),
6. Bicarbonat (HCO3-),
7. Fosfot (HPO4-),
8. Sulfat (SO4_).
Larutan elektrolit menghantarkan aliran listrik, ion yang bermuatan positif disebut kation dan yang
bermuatan negatif disebut anion.
Company Logo
www.themegallery.com

SISTEM TRANSPORTASI CAIRAN DAN ELEKTROLIT

– SISTEM TRANSPORTASI CAIRAN DAN ELEKTROLIT MELIPUTI :


1. Perpindahan Air Diantara Bagian Tubuh
2. Perpindahan Cairan Tubuh dan Elektrolit.
3. Perpindahan Air Di Antara ECF dan ICF
4. Pertukaran Air dengan Lingkungan Eksternal

1. Perpindahan Air Diantara Bagian Tubuh


Antara plasma dengan cairan interstisi didaerah arteriola-kapiler-
venula terjadi pertukaran yang dinamik berbagai zat. Cairan
interstitial adalah “milleu interiure” tempat sel hidup, pembuluh
darah adalah prasarana transport (jalan raya) untuk pengangkutan
zat – zat yang diperlukan oleh sel maupun zat – zat sisa metabolik
untuk nanti dikeluarkan dari tubuh.

Company Logo
www.themegallery.com

2. Perpindahan Cairan Tubuh dan Elektrolit.


Cairan tubuh dan zat terlarut di dalamnya berada dalam mobilitas yang konstan. Ada
proses menerima dan mengeluarkan cairan yang terjadi terus menerus, baik dalam
tubuh secara keseluruhan maupun di antara berbagai bagian tubuh untuk membawa
zat – zat gizi, oksigen kepada sel, membuang sisa dan membentuk zat tertentu dari
sel.

3. Perpindahan Air Di Antara ECF dan ICF


Perpindahan air diantara ECF dan ICF ditentukan oleh kekuatan osmotik koloid,
natrium klorida dapa ECF dan kalium pada ICF adalah zat terlarut yang tidak dapat
menembus, dan sangat berperan pada konsentrasi air pada kedua sisi membran
(beberapa ion Natrium bocor dan masuk kedalam sel, tapi pompa Na-K,
mengembalikan mereka kebagian yang seharusnya). Karena 90 % adalah natrium,
maka natrium yang paling menentukan jumlah air tubuh total dan distribusinya.

4. Pertukaran Air dengan Lingkungan Eksternal


Kesembangan air tubuh total dan elektrolit ditentukan oleh keseimbangn antara
pemasukan dan pengeluaran. Kebutuhan air normal orang dewasa yang sehat atau
bayi adalah sekitar 1500 ml/m2 luas permukaan tubuh.
 
Company Logo
LOGO

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai