Anda di halaman 1dari 80

HORMON

 
Hormon adalah :
“ Senyawa aktif biologic bekerja dalam jumlah
yang sangat kecil,yang dibentuk dalam organ atau
jaringan tertentu dari manusia atau hewan”.

Kelenjar yang menghasilkan hormon disebut kelenjar


endokrin (kelenjar sekresi internal),
Disebut endokrin karena hasil sekresinya tidak dibuang keluar
tubuh tetapi masuk ke dalam aliran darah
Sedangkan eksokrin ( Kelenjar sekresi eksternal ) hasil sekresinya
dibuang keluar tubuh  kelenjar ludah, keringat, urine
Lebih kurang 50 hormon merupakan produk sel dari sistem
endokrin

2
Secara garis besar hormon dibedakan menjadi 2, yaitu :
•Menurut terbentuknya, hormon dibedakan
a. Hormon Kelenjar yang dibentuk dalam kelenjar
endokrin misalnya kelenjar hipofisa
b. Neuro hormon yang dibentuk dalam sel sekret saraf
misalmya sel saraf hipotalamus
c. Hormon Jaringan yang dibentuk dalam sel tertentu dari
organ misalnya usus
•Berdasarkakn susunan kimianya, hormone dibedakan :
a. Hormone peptida, missal : Insulin
b. Hormon steroid, misal : hormon Kortek Adrenal.
c. Hormon yang diperoleh dari asam amino tertentu, misal
: hormon Adrenalin, serotonin.
d. Hormon yang diperoleh dari asam lemak dan
prostalglandin.
FUNGSI HORMON
Mengontrol/ mengkoordinasikan aktivitas
berbagai organ tubuh, dengan cara :
1. Mengubah reaksi kimia dalam sel
2. Mengubah permiabilitas membran
sel terhadap bahan spesifik
 
Sifat-sifat umum hormon
1. Suatu chemical mesengger yang dihasilkan oleh kelenjar
endokrin
2. Disekresikan langsung ke dalam aliran darah
3. Fungsi sebagai katalisator reaksi kimia dalam tubuh dan
kontrol berbagai proses metabolisme (reproduksi;
pertumbuhan dan perkembangan; mempertahankan
homeostatis; pengadaan, penggunaan dan penyimpanan
energi)
4. Kadarnya dalam sirkulasi darah dapat menggambarkan
aktifitas dari kel endokrin
5. memiliki organ/jar target tertentu
6. Berbentuk: amine, polipeptide/protein, steroid
Faktor yang mengatur kerja hormon

• Kecepatan sintesa dan kecepatan sekresi


• Sistem transport yang spesifik dalam
plasma
• Konversi kedalam bentuk yang lebih aktif
• Reseptor hormon spesifik pada sitosol
atau membran sel target yang berbeda
• Pemecahan akhir dari hormon
ENDOKRIN DAN HORMON
Kel Endokrin Hormon yang dihasilkan
Pituitary
-Lob anterior LH,FSH, Prl, GH,ACTH,TSH
-Lob intermediate MSH, α-endorphin
-Lob posterior Vasopressin (ADH), oksitosin

Tiroid Tiroksin (T4), Triiodotironin


(T3) kalsitonin

Paratiroid Hormon paratiroid (PTH)


ENDOKRIN DAN HORMON
Kel Endokrin Hormon yang dihasilkan
Adrenal
-Korteks Kortisol,aldosteron,androstenedion
-Medulla Norepinefrin, epinefrin
Gonad
-Testis Testoteron,estradiol,inhibin estradiol,
progesteron
-Ovarium Test,estradiol,inhibin, prog,relaxin
Plasenta HCG,HPL,prog, estrogen
Pankreas Insulin, glukagon, somatostatin,
pancreatic polypeptide
SECARA GARIS BESAR
HORMON DIBEDAKAN MENJADI 2, YAITU :

A.  MENURUT TERBENTUKNYA
HORMONE DIBEDAKAN
1.Hormon Kelenjar yang dibentuk dalam
kelenjar endokrin misalnya kelenjar hipofisa
2.Neuro hormon yang dibentuk dalam sel
sekret saraf misalmya sel saraf hipotalamus
3.Hormon Jaringan yang dibentuk dalam sel
tertentu dariorgan misalnya usus
TERGOLONG HORMON JARINGAN
ANTARA LAIN :
1. Amin biogen,histamin dan serotonin
2. Prostaglandin ,prostasiklin serta tromboksan
3. Homon saluran cerna antara lain
gastrin,sekretin dan Kolesistokinin /
pankreosimin
4. Peptida yang aktif biologik seperti
- kinin yaitu bradikinin, kalidin
- angiotensin II
B.   MENURUT SUSUNAN KIMIANYA,
HORMON DIBEDAKAN
a. Gol amine : norepinefrin, epinefrin, T3, T4
b. Gol protein dan polipeptide : FSH, HCG, LH,
TSH, ACTH, prolaktin, Oksitosin, Glukagon,
Insulin, PTH, Somatostatin, Relaksin,
sekretin, GH, Gastrin, Kalsitonin, CCK,
Eritropoetin, Angiostatin, somatostatin, dan
vasopressin (ADH)
c. Gol Steroid : aldosteron, kortisol, estradiol,
progesteron, testosteron,vitamin D
d. Hormon yang diperoleh dari asam lemak
misalnya prostaglandin
SIFAT-SIFAT HORMON PEPTIDA

◘ Berasal dari pre hormon


◘ T ½ pendek (dalam menit)
◘ Beredar unbond (tidak terikat protein)
◘ Di perifer tidak berubah
◘ Reseptor pada dinding sel
SIFAT-SIFAT HORMON STEROID

◘ Berasal dari reaksi enzimatik (cholesterol)


◘ T ½ panjang (jam)
◘ Beredar terikat protein
◘ Di perifer berubah
◘ Reseptor di dalam sel
KONTROL HORMON

◘ Hormon mengendalikan dirinya sendiri


melalui mekanisme feedback control

◘ Feedback control pada dasarnya adalah


penghentian produksi hormon ketika suplai
hormon telah mencukupi

◘ Ketika level hormon rendah, glandula akan


mensekresikan lagi sampai levelnya
meningkat lagi
HIRARKI KELENJAR HORMON
Interaksi dan mekanisme umpan balik diwujudkan
sebagai siklus pengendalian,yang berlaku hirarki
tertentu.
Stimulasi hipotatamus menyebabkan pembebasan
hormon pembebas yang pada hipofisa cuping depan
mendorong produksi dan pembebasan Harmon
Gonadotrop
Hormon ini menstimulasi biosintesis dari sekresi
hormon di kelenjar hormon yang terletak diperifer
Peningkatan kadar darah hormon perifer dapat
menghambat pada hipotalamus atau hipofisa melalui
umpan balik negatif dan menghambat pembebasan
hormon pembebas yang bersangkutan.
15
Dinyatakan juga adanya penghambatan hipotalamus oleh
hormon ganadotrop hipofisa (umpan balik pendek).Dengan
bantuan siklus pengendali demikian ini, diatur fungsikelenjar
hipofisa, kortek adrenal, testis dan ovarium
Menyimpang dari hirarki ini sekresi hormon dapat juga.
terjadi melalui umpan balik langsung suatu zat yang diatur
oleh hormon tertentu . Dalam hal ini kelenjar endokrin
dikendalikan oleh zat yang diatur
Akhirnya reseptor tertentu yang mencatat konsentrasi ekstra
sel dari zat-zat tertentu yang meneruskan penyimpangannya
kepada kelenjar endokrin yang bersangkutan dapat
dilibatkan pada siklus pengendali. Dengan cara ini diatur
antara lain sekresi vasopresin maupun aldosteron
Hirarki Kelenjar Hormon

HIPOTALAMUS

HORMON PEMBEBAS

HIPOFISA

HORMON GONADOTROP

HORMON YANG BEKERJA PERIFER

JARINGAN

STIMULASI
HAMBATAN

Siklus Pengendalian Hormon 17


KELENJAR YANG DAPAT
MENGHASILKAN HORMON
◘ Hipofisa  hipofisa anterior (depan), medula
(tengah), posterior (belakang)
◘ Thyroid
◘ Parathyroid
◘ Adrenal  korteks & medula
◘ Pankreas  sel alpha, sel beta, sel delta, sel f
◘ Lambung (gaster)
◘ Duodenum (usus halus)
◘ Ovarium
◘ Testis
◘ Thymus
KELENJAR HIPOFISA (PITUITRI)

Kelenjar hipofisa disebut master gland  karena


dpt menghasilkan hormon & hormon yang
dihasilkan dapat merangsang kelenjar lain untuk
menghasilkan hormon lain

Contoh : hipofisa anterior  TSH =


tyrosomatotropic hormone  merangsang kelenjar
thyroid  untuk menghasilkan thyroksin 
thyroksin digunakan untuk metabolisme tubuh
(karbohidrat, protein, lipid)
HIPOFISA ANTERIOR
1. Hormon pertumbuhan/ growth hormone/
somatotropin = gh
•  Hormon Ini Bekerja Pd Tulang, otot, rawan, kulit &
bekerjanya sangat terbatas
–pd pria  lhr - 21 thn  pertmbuhan drastis 13-16 thn
–pd wanita  lhr - 18 thn pertumbuhan drastis 9-12 thn
• Gh sangat dipengaruhi kadar glukosa dlm drh 
–Bila selesai makan kadar gula dlm darah akan meningkat,
gh tdk bekerja
– Bila kadar gula dlm darah menurun, gh bekerja
secara maksimal
• Bila gh bekerja normal  tbh akan normal
• Bila hipersekresi  manusia raksasa (giant)
• Bila hiposekresi  manusia kerdil/cebol
LANJUTAN HIPOFISA ANTERIOR
2. Thyrotropic hormone/ thyrosomatotropic
hormone = tsh
Mempengaruhi kel thyroid  menghasilkan thyroksin
(t4), liotironin (t3) & kalsitonin
3. Adreno cortico tropic hormone (acth)
Ada 3 kelompok besar
a. glukokortikoid  penghasil gula
b. mineralokortikoid  mengatur keseimbangan
ion na & ion k
c. gonadokortikoid
 utk wanita  estrone & progestrone
 utk pria  testosterone
4. prolactine/ lactogenic hormone/ luteotropic
hormone = lth  persiapan produksi air susu ibu(asi)
LANJUTAN HIPOFISA ANTERIOR
5. GONADOTROPIN HORMONE =GTH
menghasilkan :
• fsh (follicle stimulating hormone) & lh (luteinizing
hormone)/ icsh (interstitial cell stimulating
hormone)
– pd wanita
 fsh  mematangkan telur
 lh menebalkan ddg rahim &
mempertahankan
implantasi janin
– pd pria
 fsh  mematangkan spermatogonium 
spermatozoa
 lh/ icsh  menghasilkan sel leydig yang
memproduksi hormon testosteron
HIPOFISA MEDULLA

◘ Menghasilkan msh = melanocyte stimulating


hormone  akan menghasilkan pigmen melanin
untuk warna kulit

◘ Makin banyak melanin makin hitam pigmen kulit,


makin sedikit melanin makin putih pigmen kulit
HIPOFISA POSTERIOR = NEUROHIPOFISA

1. Oxytosin
Regulasi Kontraksi Rahim & Membantu
Dalam Proses Pengeluaran Asi Setelah
Melahirkan
2. Relaxin
Membukanya Simphisis Pubis
3. Adh = Anti Diuretika Hormone/ Pitressin/ Vasopressin
Mencegah Agar Urin Yang Keluar Tidak
Terlalu Banyak ( In Put = Out Put)
KELENJAR THYROID
Menghasilkan :
1. Hormon thyroksin
untuk metabolisme tubuh baik metabolisme
karbohidrat, protein, lipid

2. Liotironin
merupakan bahan baku thyroksin dgn syarat
harus ada ion iodium  dekat laut atau hasil
dari laut  ikan, garam yg beriodium

3. Kalsitonin
merupakan bahan baku pembentukkan
parathormon yang juga disekresikan oleh
kelenjar parathyroid  berfungsi untuk
mengatur kadar kalsium (ion ca2+) dalam darah
Glandula thyroid terletak dalam leher, pada trachea.
Folikel-folikel dalam thyroid mensekresikan
thyroglobulin, bentuk hormon thyroid pada masa
penyimpanan
Hormon utama yang dihasilkan adalah thyroxine.
Hormon ini mengendalikan pertumbuhan dan
perkembangan hewan. Untuk produksinya diperlukan
Iodine
Tidak adanya thyroxine dapat mengakibatkan
deformasi dan retardasi
Hormon thyroid meningkatkan metabolisme, mengatur
pertumbuhan dan perkembangan, termasuk
kedewasaan seksual. Calcitonin juga disekresikan oleh
thyroid dan berperan dalam regulasi kalsium
I. HORMON TIROID DAN ANTI TIROID
1.Hormon Tiroid / Gondok
Dipengaruhi oleh hormon Tirotropin (TSH)
a.Liotironin
HO
L – 3, 5, 3’ – Tri Iodo Tironin (T3)
I I

O CH2 CH COO-
NH3+
I

HO
b. Levotiroksin I

I I
L – 3, 5, 3’, 5’ – tetra iodo tironin
(T4) O CH2 CH COO-
NH3+28
I
Sifat – sifat Hormon
1. hormon kelenjar gondok mempunyai kemampuan sebagai
katalisator redoks.
HO I HO I
Oksidasi
I I I
I
Reduksi
O O

I I

2. Levotiroksin merupakan asam lemah. Dalam serum berada


sebagai anion folat.
3. Gugus fenolat pada liotironin merupakan basa lemah pada
kondisi fisiologik praktis tidak terdisosiasi. 29
Hubungan Struktur Kerja
1.Untuk daya kerja, kerangka dasar L – Tiroksin adalah esensial.
2.Bentuk enantiomernya Dekstro Tiroksin (D- T4) dan Dekstro Tironin
(D – T3) aktivitas hormonnya kecil digunakan menurunkan kadar
kolesterol.
3.Substituent iod dapat ditukar dengan residu lain, kerja fisiologik
berkurang dengan urutan I>Br>CH3>Cl>H.
4.Bila posisi iod didesak dari 3, 5 ke 2, 6 kerja hormon hilang. 2, 6 –
Diodo Tironin justru memblokade kerja hormon kelenjar tiroid.

2. Senyawa Anti Tiroid (Tireostatik)


Digunakan untuk pengobatan hipertiroid, yang bekerja melalui
penghambatan biosintesis hormon kelenjar tiroid.
Golongan Nama Struktur
senyawa
Anorganik Natrium Perklorat NaClO4
Kalium Perklorat KClO4
30
Golongan Nama Struktur
senyawa
   C3H7
Tiourasil Propiltiourasil
HN
 
  S N O
  H

Merkaptoimidazol Tiamazol N

HS
N

CH3

31
Golongan Nama Struktur
senyawa
O
   Karbimazol
C2H5O C
  N
 
S
N
H

Tribenzazolin CH2OH
N S

N
CH2OH

Berdasarkan mekanisme kerja, tireostatika digolongkan:


1.  Iodium dan ion iodida menghambat sekresi Tirotropin (TSH)
2.  Ion Perklorat menghambat secara kompetitif pemasukan ion
iodida ke dalam kelenjar tiroid (penghambat iodinasi) 32
3. Tiourasil dan merkaptoimidazol menghambat oksidasi iodida dan
pemasukan iodium ke dalam residu Tirosil dari Tireo Globulin

(penghambat iodinasi)

Sintesis Propil Tiourasil


C3 H7 C3H7
NH2 C
NaOCH3
O CH2 HN
C +
S NH2 C
C2H5O O S N O
H
Ester as.-keto
Tioureum etilester as.3-oksokarbonat
Propil Tiourasil

33
II. HORMON KELAMIN

Hormon kelamin alami digolongkan menjadi:


1.Hormon kelamin wanita ( Estrogen dan Gestagen)
2.Hormon kelamin pria (Androgen

Hormon kelamin merupakan senyawa steroid yang diturunkan


dari kerangka dasar.
Estran untuk Estrogen C18 : Sis-Trans-Trans

11
12
13
17
16
Rumus konformasi
14 15
H
1 9
2 10
8
3 5 7
4 6
H
34
Androstan untuk Androgen C19 : Trans-Trans-Trans

18 Rumus konformasi

19

Pregnan untuk Gestagen C21 : Sis-Trans-Trans


21
20 Rumus Konformasi
18

19

35
1.HORMON KELAMIN WANITA ( ESTROGEN DAN
GESTAGEN)

Hormon Estrogen dan Anti Estrogen

Hormon Estrogen

Tempat pembentukan Estrogen adalah folikel graaf ovarium


dan plasenta selama masa hamil. Pada mamalia betina, estrogen
menyebabkan estrus (masa birahi pada binatang). Estrogen
menyebabkan pembentukan dan mempertahankan ciri-ciri
sekunder kelamin betina, yaitu:

  Stimulasi pertumbuhan ovarium, tuba, uterus, vagina


  Proliferasi selaput mukosa uterus (endometrium)
  Pembentukan secret serviks yang cair (untuk penetrasi
sperma) 36
Estrogen Alami
OH
OH O H
H OH
H H
H H
H H H
HO
HO HO ESTRIOL
ESTRADIOL
ESTRON

Estrogen Sintesis
OH OH
C CH C CH

H H H H
HO H3CO
Etinil Estradiol Mestranol

37
Sifat
  Estradiol benzoat stabil terhadap udara, peka terhadap
cahaya, terhadap garam logam berat
  Terhadap basa terjadi hidrolisis ester

Hubungan Struktur dan Aktivitas


  Perpanjangan jangka waktu kerja dapat dicapai melalui
asilasi gugus hidroksil pada C-3 Dan C-17,
misalnya - Estradiol 3 benzoat
- Estradiol 17 valerat
-  Estradiol 17 siklo pentil propionat
  Pada penggunaan larutan minyak I.M, jangka waktu
kerja sangat panjang
  Diantara estrogen alami hanya estriol yang cocok pada
penggunaan oral
  Etinil estradiol merupakan senyawa yang paling unggul
pada terapi oral, stabil dalam saluran cerna dan sangat
resisten terhadap inaktivasi di hati 38
ANTI ESTROGEN
(C 2 H5 )2 N H2 C O
Cl
Klomifen
(isomer 2)

Siklofenil
O CH2 CH 3
HORMON GESTAGEN

PROGESTERON DAN TURUNANNYA


CH3

C O

Progesteron

H H

O
CH 3

C O
Hidroksi C C 5H11

progesteron kaproat O

H H

O 40
TURUNAN 19-NOR TESTOSTERON
OH

C CH

Noretisteron H H

H H

CH3
OH
CH2
C CH
Levonor gestrol H

H H

O
TURUNAN 19-NOR TESTOSTERON( LANJUTAN)
OH

Linestrenol C CH

H H

OH

CH2 CH CH 2
Alilestrenol

H H

42
Kerja progesteron yang mempengaruhi semua pengaturan proses
reproduksi pada wanita :
 Pengubahan mukosa uterus dari stadium proliferasi menjadi stadium
sekresi
 Pengurangan sekresi serviks ( leher rahim ) dan peningkatan viscositas
secret serviks
Pemeliharaan kehamilan
Peningkatan temperatur dasar 0,5 0C pada bagian kedua siklus
Penghambatan pembebasan gonadotropin

Gestagen sebagai komponen utama kontrasepsi oral prinsip kerja


pencegahan konsepsi dengan hormon
 Penghambatan ovulasi ( pemasakan sel telur ) melalui pemblokan
pembebasan gonadotropin
Pengurangan kesiapan implantasi uterus ( factor endometrium)
 Penghambatan penetrasi sperma melalui peningkatan viscositas secret
serviks (factor serviks)
 Penghambatan motilitas tuba, sehingga transport telur diperlambat43
(factor tuba)
HUBUNGAN STRUKTUR - AKTIVITAS
 Pada penggunaan oral progesterone kecil daya kerjanya
 Pada penggunaan parentral, singkat waktu kerjanya
 Perpanjangan jangka waktu kerja mungkin oleh
hidroksilasi pada posisi 17- α disusul oleh pengesteran
 Dengan memasukan gugus etinil pada posisi 17- α
testosterone diperoleh etisteron yang lemah kerja
androgennya, tapi mempunyai kerja gestagen yang kuat
dan dapat dipergunakan oral
 Turunan 19- α nor testosterone sebagai komponen utama
kontrasepsi

44
HORMON ANDROGEN DAN ANTI ANDROGEN

Hormon Androgen
Dibentuk terutama dalam interstisial leydig dari testis
maupun kelenjar anak ginjal.
Androgen yang terpenting adalah testosterone.

Androgen menyebabkan dan memelihara ciri-ciri


kelamin pria sekunder.
Merupakan kerja kelamin yang spesifik
 Pembentukan organ kelamin pria
 Penegakkan fungsi organ kelamin Bantu
 Pematangan sperma
 Pemeliharaan libido

45
HORMON ANDROGEN
OH

Testosteron H

H
H
O

O C CH2 CH3

O
Testosteron H

Propionat
H H

O
HORMON ANDROGEN
OH

CH 3
Metil testosteron H

H H

OH

Mesterolon H

H H

47
Kerja kelamin yang spesifik yang penting
 Kerja anabolic protein yang menentukan masa otot pria yang

besar
 Pengaruh pada pematangan tulang dan pertumbuhan tinggi
 Pengaruh pada kejiwaan
Hubungan struktur –aktifitas
 Jangka waktu kerja yang lebih panjang pada pemberian
parenteraldiperoleh melalui pengesteran hidroksi pada
posisi 17β
 Yang paling penting diantara ester testosterone adalah
propionate
 Ester dengan asam berantai panjang mempunyai kerja depot
 Dengan memasukkan gugus metil pada 17 α (metil
testosterone) maupun posisi 1 dihidro testosterone
(mesterolon) diperoleh senyawa yang dapat diberikan per oral
48
Anti Androgen
Anti androgen mendesak secara kimpetitif reseptor androgen
CH3
C O
O C CH3
H O

H H
O Siproteron Asetat
Cl

a. Penanganan hiperseksualitas dan penyimpangan seksual


denganmenghambat spermatogenesis dan libido
b. Penanganan pubertas prekoks ( pematangan kelamin
sebelum saatnya)
c. Penanganan hirsutisme (kelaki-lakian) pada wanita dan
bentuk akne yang berat
49
Anabolik
Anabolika adalah :
“ Obat yang meningkatkan biosintesis protein dalam organisme,
menyebabkan keseimbangan nitrogen yang positif, merupakan
turunan androgen sehingga masih mempunyai aksi androgen”.

OH O C CH3
CH3 O
H H

H H H H
O O
H
Metadienon Metenolon Asetat

50
O C C9H19
O
H

H H
O
H
Metenolon Dekanoat

Kerja anabolik
  Pertambahan masa otot
  Stimulasi pertumbuhan
  Menyebabkan retensi air, ion kalsium, kalium, fosfat dan kreatinin
  Pada wanita dapat terjadi virilisasi (suara menjadi berat, berbulu,
akne)
  Indikasi pada kekurusan
51
HORMON INSULIN
dan
Anti Diabetik Oral

Dibuat pulau-pulau langerhans pada pancreas dapat


dibedakan:
◘  Sel β (80% sel pulau ) membuat hormone insulin
◘  Sel α (20% sel pulau ) membuat hormone glukagon

Hormon Insulin
Suatu polipeptida yang dibangun dari 51 asam amino,
disusunoleh dua rantai peptida
◘ Rantai A ( 21 asam amino, 1 jembatan disulfide)
◘ Rantai B( 30 asam amino)
◘ Rantai A dan B digabung melalui 2 jembatan disulfide
53
Pancreas tersusun dari sel-sel eksokrin yang
mengeluarkan enzym digesti ke intestinum tenue
(usus halus), serta sekelompok sel-sel endokrin
(pulau Langerhans) yang mensekresikan hormon
insulin dan glucagon, yang mengatur level
glukosa darah
Fisiologi kimiawi
◘ Pulau-pulau langerhans pancreas:
 Sel beta mengeluarkan insulin
 Sel alfa mengeluarkan gukagon
 Sel delta mengeluarkan somatostatin
◘ Sekresi insulin dipengaruhi glukosa darah juga
dirangsang: as amino, as lemak bebas, benda
keton, glukagon, sekretin, dan tolbutamid
◘ Sekresi insulin dihambat epinefrin dan norepinefrin
Rantai A dan B digabung melalui 2 jembatan disulfide

Peptida C

Asn OH
H Gly Ala OH
Rantai A
S S
S

S
S
S
Rantai B
H S
Phe

56
Insulin manusia dibedakan dari insulin babi oleh asam amino
pada posisi30 rantai B L – Threonin menggantikan L-Alanin.
Karena jangka waktu kerja insulin sangat singkat maka sediaan
insulin dibuat dengan kerja yang terpanjang, dimana insulin
dilepaskan lambat dari lokasi penyuntikan kedalam darah
melalui pengurangan kelarutan insulin dengan cara :

◘ Pengikatan insulin pada senyawa basa, misal: protamin,

globinatau amino kinurid


◘ Pembuatan suspensi- hablur-insulin seng atau dengan
penambahan garam seng
◘ Transformasi kimia insulin, dengan fenil isosianat menjadi
turunan ureum
R-NH2 + O C N R-NH C NH
O 57
JENIS-JENIS INSULIN

Jenis Sediaan Mulai Masa Dapat di


Kerja kerja campur dg
Kerja Iinsulin reguler Manusia 1 6 Semua
Cepat sediaan
Insulin reguler dari kristal 1 8 Semua
seng Insulin sediaan
Insulin Semilente(suspensi 1 14 Sediaan
seng Insulin Kente

58
Kerja Susupensi Insulin Isolan 2 24 Insulin
Sedang Manusia 2 24 Reguler
Suspensi Seng Inssulin 2 19 Semilente
(Insulin Lente) -
Seng Insulin Globin
Kerja Seng Protamin Insulin 7 36 Insulin
Lama Insulin Ultra lenta 7 36 reguler
Insulin
reguler

59
Fungsi Insulin :
◘ Meningkatkan metabolisme karbohidrat
◘ Meningkatkan timbunan glikogen
◘ Meningkatkan sintesa asam lemak
◘ Meningkatkan intake asam amino
◘ Meningkatkan sintesa protein

Sifat
Massa mol relative insulin adalah + 5700 tapi dapat
mencapai + 6000 dengan adanya hidratasi. Tapi
hanya berlaku untuk larutan yang sangat encer
pada pH 2-3, pada larutan pekat dan pH>>terjadi
agregasi menjadi dimer, tetramer, heksamer, dan
oktamer 60
Cara memperoleh insulin
◘   Pancreas babi / sapi mula-mula didinginkan –20 0 C
untuk menghindari penguraian proteolitik.
◘   Kemudian dihaluskan dan diekstraksikan dengan
etanol70%dalam HCL pH 1-2, ekstrak ditambah
amoniak sampai pH 8.
◘   Lalu disentrifugasi untuk mengendapkan putih telur.
◘ Filtrate diasamkan sampai pH 3, dipekatkan
dalam hampaudara, yang diperolah insulin kasar.
◘ Lalu dilakukan dengan penggaraman dengan
NaCl, diendapkan pada titik isolistrik dan
dikristalisasi dengan adanya seng klorida akan
diperoleh insulin kristal, yangmasih mengandung
sejumlah besar protein pengiring (insulin berbagai
spesies dikerjakan terpisah).
61
INSULIN DIGUNAKAN
UNTUK PENANGANAN PENYAKIT GULA.

Penyakit gula dibedakan:

1.Diabetes Tipe-I, Jenis remaja ( juvenile , DM 1 )


Pada tipe ini terdapat destruksidari sel pankreas,
sehingga tidak memproduksi insulin dengan akibat
sel sel tidak bisa menyerap glukosa dari darah.
Karena itu kadar glukosa darah meningkatdiatas 10
mmol/ l , terjadi kelebihan glukosa yang dikeluarkan
lewat urin bersama banyak air (glykosuria)

62
Tipe-1 ini dapat terjadi dibawah usia 30 tahun,
umumnya 10 – 13 tahun.Karena penderita senantiasa
membutuhkan insulin, maka disebut juga Insuline
Dependent Diabetes Mellitus (IDDM)
Penyebabnya belum begitu jelas ,tetapi terdapat
indikasi bahwa jenis ini disebabkan oleh infeksi virus
yang menimbulkan auto immun yang berlebihan untuk
menanggulangi virus,virus yang dicurigai adalah virus
coxsackie-B, Epstein-Barr, morbilli (measles) dan virus
parotitis.Pada tipe ini faktor keturunan juga turut
berperan.
engobatan satu-satunya terhadap tipe-1 ini adalah
pemberian Insulin seumur hidup.
63
Diabetes Tipe-2 ,
Jenis dewasa (Maturity Onset , DM2)

Pada diabetes tipe-2 ini lazimnya dimulai diatas usia


40 tahun umumnya terjadi lebih banyak pada orang
yang gemuk dan usia lanjut., yang makannya banyak
dan kurang bergerak badan lebih besar resikonya.
Mulainya DM2 sangat berangsur-angsur dengan
keluhan ringan dan sering tidak dikenali, tipe2 ini
sangat menyesatkan karena dalam kebanyakan hal
baru menjadi menifes dengan tampilnya gejala
stadium lanjut bahkan sudah terjadi komplikasi
misalnya infark jantung atau gangguan penglihatan.

64
Penyebabnya akibat proses menua , mengalami
penyusutan sel-sel β yang progresif serta penumpukan
amiloid disekitarnya.Sel β yang tersisa umumnya
masih aktif tapi sekresi insulinnya semakin berkurang.
Selain itu kepekaan reseptornya menurun .Hipo fungsi
sel β ini bersama resistensi insulin yang meningkat
mengakibatkan gula darah meningkat
Tipe-2 ini pada hakekatnya ti tidak tergantung dari
insulin dan disebut juga Non Insuline Dependent
Diabetes Mellitus (NIDDM)

Insulin digunakan untuk memanfaatkan glukose


eksogen untuk metabolisme calon bahan bakar,
lemak dan protein. Tanpa insulin mudah terjadi
katabolisme glucose (Glukoneogenesis) 65
GLUKAGON
Dibentuk oleh sel ɑ pulau langerhans, merupakan
rantai tunggal, bebas sistein tersusun dari 29 asam
amino. Glukagon meningkatkan glukoneogenesis
dan melalui peningkatan kadar gluklosa darah.
Glukagon berfungsi sebagai antagonis fungsional
insulin dan dipergunakan pada terapi hipoglikemi
ANTI DIABETES ORAL
Sulfonil Ureum

SULFONIL UREUM
Karbutamid
NH2 SO 2 NH C NH C4H9
O
66
JENIS TOL BUTAMID

Tolbutamid
CH3 SO2 NH C NH C4H 9
O

Klorpropamid Cl SO3 NH C NH C 3H7


O
Jenis Glibenklamid

Cl O
Glibenklamid
C NH CH2 CH2 SO2 NH C NH
O
OCH3

Glisoksepid CH3

C NH CH2CH2 SO2NH C NH N
O N O
O

68
Anti diabetes oral jenis sulfonilureum meningkatkan sekresi
insulin sel  pulau-pulau langerhans, juga insulin yang terikat
pada protein plasma yang tidak aktif dapat dibebaskan dan
diaktifkan kembali

BIGUANID
Metformin CH3
H2N C NH C N
NH NH CH3

Digunakan pada terapi kombinasi dengan sulfonil ureum jika


pada diet yang maksimum, dan tidak lagi dapat dicapai
pengendalian diabetes dewasa hanya dengan sulfonil ureum
69
HORMON KORTIKOSTEROID
(KORTEK ANAK GINJAL)
Mineral kortikoid dibuat pada zona glomerulosa yaitu bagian
sebelah luar
Glukokortikoid dibuat pada zona fasikulata dan zona
retikularis yang berbatasan dengan medulla adrenalis

MINERAL KORTIKOID
Berfungsi pada pengendalian konsentrasi ion natrium dan ion
kalsium plasma sehingga secara tidak langsung mempengaruhi
kesetimbangan air

70
MINERALKORTIKOID
O
CH2O C CH3
Desoksi Korton C O
Asetat
H
H H
O
OHCH2OH
O CH C O
Aldosteron
H

H H
O

CH2OH
Fludrokortison C O
HO OH

H
H
F
O
Hubungan struktur – aktivitas
 Mineralkortikoid yang terdapat dialam tidak mempunyai fungsi
oksigen pada C-11
 Fluorinasi glukokortikoid pada posisi 9 menaikkan kerja mineralo
kortikoid 2-4 X, namun 1/16 aktivitas aldosteron pada kerja
glukokortikoid yang menonjol

GLUKOKORTIKOID
Dibentuk dikortek adrenal oleh pengaruh kortikotropin (ACTH-Adeno
Corticotropic Hormon), termasuk senyawa steroid, terdiri kerangka
dasar C 21. Glukokortikoid menghambat biosintesis protein dan
mendorong penguraiannya terutama di otot, tulang dan organ limfatik.
Melalui kerja katabolic ini, banyak asam amino dalam darah yang
tersedia untuk glukoneogenesis.

72
GLKOKORTIKOID ALAMI DAN ESTERNYA
CH2 OH
C O
HO

H H
O
Kortikosteron

CH2 OR CH2 OR
C O
C O
O OH HO OH

H H
H H
O O

R = H Kortison R = H Hidrokartison
R = C CH3 Kortison Asetat R = C CH3 Hidrokortison Asetat
O 73
O
Penggunaan glukokortikoid untuk terapi dibedakan :
 Terapi subtitusi, yang diperlukan pada insufisiensi kortek anak
ginjal yang menyebabkan penyakit adison, dengan lemah
otot,hipotoni dan hipoglisemia
 Terapi farmakodinamik, digunakan terutama sebagai anti flogistik,
anti rematik dan anti alergi

Sifat
• Glukokortikoid berdasarkan struktur ketol (hidroksi keton )

relative stabil
• Dengan zat yang bereaksi basa tidak tersatukan karena keto

dalam lingkungan basa bekerja mereduksi


• Gugus ketol akan teroksidasi menjadi ketolaldehid
• Ester ketol lebih stabil daripada ketol bebas
74
Hubungan Struktur – Aktivitas Kerja
Gugus fungsional kerja glukokortikoid adalah :
 Gugus α ketol pada posisi 17 β
 Gugus keto α ,β - tak jenuh pada cincin A
 Gugus 11 β hidroksi atau gugus keto pada C 11
 Gugus 17 α hidroksi memperkuat kerja glukokortikoid
GLUKOKORTIKOID SINTESIS PARTIAL
Untuk terapi anti flogistik / anti rematik diperlukan senyawa
dengan aksi mineralkortikoid dan glukokortikoid serendah
mungkin. Melalui perubahan sintetik partial glukokortikoid
diharapkan menaikan kekuatan anti flogistiknya dan
menghilangkan kerja mineral kortikoid. Pemisahan kerja
komponen glukokortikoid dan anti flogistik tidak tercapai,
sehingga penggunaan sistemik glukokortikoid sintetik partial
Berbahaya.Penggunaan topical pada penyakit kulit alergi yang
membengkak.
Dibedakan senyawa yang digunakan sistemik dan topical pada 75
glukokortikoid sintetis partial.
Sistemik
CH2OH
CH2OH CH2OH
C O
C O C O
HO OH
O OH HO OH
H H
H

H H H H
H H
O O
O
CH3
Prednison Prednisolon Metil Prednisolon

76
Sistemik dan Topikal

CH2OH
CH2OH
C O
C O
HO OH
OH HO OH
H CH3
H

F H
F H
O O
Triamsinolon Deksametason

CH2OH CH2OH
C O C O
HO OH HO
CH3 CH3
H H

F H H H
O O
Betametason Fluokortolon
F
11/19/21 77
77
Topikal CH 3
CH 2OH H 2C O C C CH3
C O C O O CH 3
HO
CH3 HO OH
H CH 3
H

F H
F H
O
O
Desoksimetssason
Desoksimetason Flumetason Pivalat

O
CH 2OH
C O C 4 H9
C O
C O
HO O CH3
O C HO
H CH3 CH 3
H

F H F H
O
O

Fluosinolon Asetonid Fluokortin Butil Ester


78
HUBUNGAN STRUKTUR – AKTIVITAS GLUKOKORTIKOID SINTESIS
PARTIAL
1.Dehidrasi pada posisi 1,2 : turunan 1 – dehidro memiliki kerja
glukokortikoid 4 – 5 kali dari seyawa asal, sedangkan kerja
mineralokortikoid 1/3 kali.
2.Fluorinasi pada posisi 9 dan 6 α menaikan kerja mineralokortikoid
dan glukokortikoid + 10 kali, 9 kloro menaikkan + 5, sedang
bromi nasi dan iodinasi pada 9 menurunkan aktivitas.
3.Metilisasi pada posisi 6 α dan 16 α atau ß ;6 α metilasai mening-
katkan gluko kortikoid dan menurunkan mineralkortikoid anti
flogistik metil prednisolon 10 kali, hidrokortison 16 metilasi
meningkatkan gluko-kortikoid secara kuat, mineralkortikoid
hilang, aksi kerjanya 16 α atau 16 ß metilasi serta 9 fluorinasi,
meningkatkan glukokortikoid 40 kali

79
4. Hidroksilasi pada posisi 16meningkatkan anti flogistik 5 – 10
kali pada tiamsinolon.
5. 17 – Desoksikortikosteroid (fluokortison dan Desoksimetason)
tiadanya gugus hidroksil pada C – 17 meningkatkan sifat lipofil
dan kerja anti flogistik berkurang.
6. 9,6 difluorkortison (flumetason dan flusinolon): fluorinasi
pada posisi 9 dan 6 α mempunyai kerja anti inflamasi local.
yang kuat
16 α dan 17 α ketol flusinolon dengan aseton (flusinolon asetonid)
mempunyai aktivitas yang tinggi pada penggunaan topical.
7. Ester 21 asam pregnadienat : butyl ester fluokortin,
menunjukkan kerja topical yang murni, tidak mempunyai aksi
sistemik.

80

Anda mungkin juga menyukai