Anda di halaman 1dari 56

 Sistem Endokrin disebut juga kelenjar buntu,

yaitu kelenjar yang tidak mempunyai


saluran khusus untuk mengeluarkan
sekretnya
 Sekret dari kelenjar endokrin dinamakan
HORMON
 Komunikasi Sistem Endokrin melalui media
yaitu HORMON. Hormon bertindak sebagai
"pembawa pesan“ melalui aliran darah ke
berbagai sel dan menerjemahkan "pesan“
sebagai tindakan
 Kelenjar endokrin adalah organ yang
menghasilkan hormon yang tidak
memiliki duktus  hormon yang
dihasilkan didistribusikan keseluruh tubuh
melalui pembuluh darah
 Ex: kelenjar tiroid, kelenjar adrenal,
ovarium, testis, dan pankreas
 Kelenjar eksokrin adalah organ yang
tersusun dari sel epitel yang mampu
mensekresikan senyawa kimia
 Kelenjar eksokrin memiliki saluran
senyawa kimia yg dihasilkan dapat
disekresikan ke lumen, organ atau
permukaan tubuh
 Ex: kelenjar keringat, kelenjar mamae, dan
seluruh organ yang bermuara ke saluran
pencernaan (hati, pankreas, kelenjar saliva,
lambung dan usus)
1. Metabolisme, pertumbuhan, perkembangan
dan reproduksi
2. Berperan dalan homeostasis yaitu
mempertahankan lingkungan dalam tetap :
 Mengendalikan metabolisme karbohidrat
dan protein.
 Mengendalikan keseimbangan air dan
elektrolit
 Mengendalikan kadar gula darah.
3. Bekerja sama dengan sistem saraf :
 Hormon mengintegrasikan jawaban organ
dan jaringan tubuh yang berbeda-beda
terhadap rangsang internal dan eksternal.
 Bekerja secara spesifik pada organ, bagian
tubuh tertentu atau aktivitas tertentu
 Dihasilkan tubuh dalam jumlah yang
sangat sedikit tetapi memiliki pengaruh
besar terhadap aktivitas tertentu dalam
tubuh
 Bekerja lambat, pengaruh hormon tidak
spontan seperti pada pengaturan oleh
syaraf
 Sebagai senyawa kimia, hormon tidak
dihasilkan setiap waktu. Hormon diproduksi
hanya apabila dibutuhkan
1. KONTROL KIMIA
Kadar hormon harus dipertahankan
dalam ambang atau batas normal
karena perubahan dalam kadar hormon
merupakan faktor kritis yang sangat
mempengaruhi kesehatan. Salah satu
faktor yang bertanggung jawab
terhadap pengotrolan kadar hormon
adalah : feedback control
Ex: pelepasan insulin dari pulau-pula-
langerhans di pankreas tergantung
pada kadar glukosa darah.
 Ketika glukosa darah tinggi maka sel
beta di pankreas akan menghasilkan
insulin yang menyebabkan masuknya
glukosa didarah kedalam sel di jaringan,
sehingga glukosa darah turun kembali
hingga batas normal.
 Jika kondisi sebaliknya terjadi, yaitu
glukosa darah naik (tinggi) maka sel alfa
pankreas akan menghasilkan glukagon
yang akan menduduki reseptornya di sel
hati dan menyebabkan aktifitas
glukoneogenesis dan glikogenolisis di
hati.
2. KONTROL SARAF
 Sistem saraf otonom dan saraf pusat
bereaksi terhadap rangsangan dari semua
tipe, baik itu dari lingkungan internal
maupun eksternal.
 Reaksi ini dikirimkan menuju hipothalamus
suatu bagian vital dari sistem saraf pusat
yang kemudian segera mengisyaratkan
pada kelenjar pituetary.
 Rangsangan terhadap hipothalamus akan
merangsang pelepasan hormon-hormon
pituetary.
 Kelenjar hipofise atau pituitary (hypophysis or
pituitary gland), terletak di dalam rongga kepala
dekat dasar otak
 Kelenjar Pineal, di atas kel. hipofise
 Kelenjar tiroid (thyroid gland) atau kelenjar gondok,
terletak di leher bagian depan
 Kelenjar paratiroid (parathyroid gland), dekat
kelenjar tiroid
 Kelenjar suprarenal (suprarenal gland), terletak di
kutub atas ginjal kiri-kanan
 Pulau langerhans (islets of langerhans), di dalam
jaringan pancreas
 Kelenjar kelamin (gonad) laki-laki di tetis dan
perempuan di indung telur.
 Kelenjar Timus, di dalam mediastinum di belakang os
sternum
 Merupakan pusat tertinggi sistem kelenjar
endokrin yang menjalankan fungsinya
melalui hormonal dan saraf.
 Hypotalamus adalah struktur di otak yang
menghasilkan hormon yang mampu
mengatur sekresi hormon di kelenjar pituitari
 Jenis hormon yang dihasilkan terdiri atas
dua jenis yang dibedakan berdasarkan
sifatnya yaitu releasing hormone (R)dan
inhibitory hormone (I).
 Releasing hormone adalah hormon
hipotalamus yang bersifat sebagai
stimulan sekresi hormon oleh kelenjar
pituitary
 Ex : corticotropin releasing hormone
(CRH), Gonadotropin releasing hormon
(GnRH), Tyrotropin Releasing Hormone
(TRH), Growth Hormone Releasing
Hormon (GHRH),
 Inhibitory Hormone adalah hormon yang
mampu menghambat atau mencegah
sekresi hormon di kelenjar pituitari
 Ex : Prolactin inhibitory hormone (PIH)
dan Somatostatin (SS)
 ACRH – ACIH
 TRH – TIH
 GRH – GIH
 GnRH -- GnIH
 PTRH – PTIH
 PRH – PIH
 MRH – MIH
 Disebut sebagai Master Gland karena
mensekresi hormon yang selanjutnya
akan mengendalikan sekresi hormon
oleh kelenjar endokrin lainnya
 Dibagi menjadi 3 lobus :
- Lobus anterior
- Lobus Posterior
- Lobus intermediate
 Hormon yg dihasilkan :
1. GH (Growth Hormone)
Merangsang pertumbuhan jaringan
tubuh dan tulang, merangsang sintesa
protein, mempengaruhi metabolisme
lemak
2. Prolaktin
Merangsang pertumbuhan jaringan
payudara dan laktasi
3. TSH (Thyroid stimulating hormone)
Merangsang kelenjar tyroid untuk
mensekresikan thyroxine, menambah
metabolisme lemak
4. Gonadotropik hormon
a. LH (Luteinizing Hormone )
Menyebabkan ovulasi dan sekresi
progesteron
b. FSH (Follicle stimulating hormone)
 Merangsang pertumbuhan folicle pada
ovarii
 Pada pria membantu mematangkan
sperma
5. ACTH (Adenocorticotropic Hormone)
Merangsang pembentukan steroid oleh
korteks adrenal
 Terdiri dari jaringan saraf sehingga disebut
neurohipofise
 Hormon yg dihasilkan :
1. ADH (Antidiuretik Hormone )
 Meningkatkan reabsopsi air oleh tubulus
distal dan tubulus koleduktus ginjal sehingga
menurunkan produksi urin
 Merangsang otot polos dari pencernaan dan
pembuluh darah
2. Oksitosin
Merangsang pengeluaran ASI, kontraksi
uterus, terlibat dalam transport sperma
dalam traktus reproduksi wanita.
 Terletak diantara lobus posterior dan
anterior.
 Menghasilkan MSH/ melanotropin yang
berfungsi merangsang melanogenesis :
memberi warna gelap pada kulit.
 Selain itu juga menghasilkan Endorphin:
mengendalikan reseptor rasa nyeri
 Hypotalamus bertindak sebagai suatu
penghubung yang penting antara mekanisme
pengaturan neurologi dan hormonal.
 Hypotalamus bertindak sebagai pengontrol
atas kelenjar pituetary dan kelenjar kelenjar
lainya serta sel-sel tubuh
 Hypotalamus dan lobus pituitary anterior
berhubungan melalui hypotalamic–
hypophyseal portal blood system, dimana
neurosecretory releasing factor (RF) dan neuro
secretory inhibiting factory(IF)yang disekresikan
oleh hipotalamus menuju pituitary.
 Neurohypophysis langsung berhubungan
dengan hypotalamus melalui hypothalamic -
hypophyseal tract.
 Terletak diatas kelenjar Hipofise.
 Menghasilkan hormon Melatonin.
 Fungsi: Mengontrol tidur dan anti oksidan
Selama tidur malam, tingkat melatonin
dalam tubuh naik, mencapai puncak
antara jam 11 malam dan jam 2 pagi,
dan kemudian turun secara dramatis
saat hari menjelang fajar.
 Terletak di leher bagian depan, di samping
kiri dan kanan trakea.
 Bahan dasar pembtkan hormon adalah
yodium yang diperoleh dari mknan dan
minuman
 Hormon perangsang : TSH
 Kelenjar tyroid menghasilkan 3 jenis hormon
:
› T3 (triiodotironin)
› T4 (tiroksin)
› Tyrokalsitonin
 Mengatur kecepatan metabolisme
pada semua sel
 Mengatur penggunaan O2 dan
pengeluaran CO2
 Mempengaruhi perkemb susunan saraf
 Merangsang pertumbuhan
 Berfungsi mengatur katabolisme protein,
lemak dan karbohidrat didalam sel.
 Menurunkan kadar kalsium darah
dan fosfor
 Menurunkan absorbsi kalsium dan fosfor
pada saluran pencernaan
 Menempel pada bagian anterior dan
posterior kedua lobus kelenjar tyroid,
menghasilkan hormon paratiroksin.
 Fungsi hormon paratyroid :
› Meningkatkan kadar Ca dan menurunkan
kadar fosfat
› Meningkatkan reasorbsi tulang shg serum Ca
meningkat
› Organ target PTH  tulang, ginjal dan usus
halus
 Terletak di retroperitoneal rongga
abdomen bagian atas dan terbentang
horizontal dari duodenum ke lien.
Jaringan utama pankreas terdiri atas :
› Asini
 Berfungsi untuk mensekresikan getah
pencernaan ke dalam duodenum
› Pulau Lagerhans
 Tidak mengeluarkan sekretnya keluar tapi
langsung ke dalam darah
 Pulau lagerhans terdiri dari beberapa sel : sel
alfa / sel A, sel beta / sel B, sel C dan sel D
 Pulau Langerhans
 Sel alfa/ sel A
› Menghasilkan glukagon yang berfungsi
untuk meningkatkan kadar glukosa dalam
darah dengan cara memobilisasi glukosa,
asam lemak dan asam amino dari tempat
cadangannya ke dalam darah.

 Sel beta/ sel B


› Mensekresi insulin yang berfungsi untuk
menurunkan kadar glukosa darah dengan
cara meningkatkan simpanan glukosa hati
ke hati
› Sel C
 Mensekresi somatotastin yang berpengaruh :
 Menekan Gh
 Menghambat saluran cerna (pengosongan
lambung, sekresi asam lambung, kontraksi
bladder)

› Sel D
 Mensekresi polipeptida (Gastrin)
 Terletak di kutub atas kedua ginjal
sehingga disebut juga kelenjar
suprarenal
 Kelenjar adrenal terdiri dari 2 lapis :
› Medula adrenal
› Korteks adrenal
 Berfungsi sebagai bagian dari sistem saraf
otonom. 90% hasil sekresi medula adrenal
adalah efinefrin/adrenalin, sisanya
norefinefrin
 Fungsi:
 Meningkatkan denyut jantung
 Menambah tekanan darah
 Mempercepat pernapasan
 Meningkatkan produksi gula darah di hati
 Dibagi menjadi 3 zona :
a. ZONA GLOMERULUS
 Menghasilkan aldosteron
 Fungsi: merangsang penyerapan ion
Natrium dari tubulus ginjal dan
menurunkan penyerapan ion Kalium,
sehingga mempertahankan tekanan
osmotik darah. Efek primer pada
metabolisme air dan mineral.
b. ZONA FASICULATE
 Menghasilkan cortisol (glukokortikoid)
 Fungsi: meningkatkan pembentukan
glukosa dari asam Amino, antialergi
dan inflamasi, menghasilkan energi.
efek primer pada metabolisme
protein, lemak, karbohidrat.
c. ZONA RETIKULARIS
 Menghasilkan androgen (efek
maskulinisasi) dan estrogen (tidak
mempunyai efek feminisasi), efek
primer untuk tanda-tanda sex
sekunder
 Terletak di dalam mediastinum di
belakang os sternum
 Menghasilkan hormon timus
 Hanya dijumpai pada anak usia di
bawah 18 tahun, ukurannya pada bayi
kira2 10 gr, bertambah pada masa
remaja 30-40 gr, kemudian berkerut.
 Fungsi kelenjar timus
› Mengaktifkan pertumbuhan badan
› Mengurangi aktivitas kelenjar kelamin
› Sebagai imunitas tubuh
 Terletak di dalam skrotum
 Di dalam testis terdapat sel-sel leydig
yang akan menghasilkan hormon
testoteron
 Hormon yg dihasilkan:
 Testosteron  berperan penting dalam
pengaturan pembentukan sperma dan
ciri kelamin skunder pria
 Hormon Ralaksin berperan dalam
mengatur relaksasi otot-otot yang
berkaitan dengan sifat kelamin
 Ovarium menghasilkan 2 macam
hormon :
a. Hormon estrogen
 Dihasilkan oleh folikel de Graff
 Fungsinya merangsang perkembangan
seks sekunder pada wanita selama
pubertas dan mempertahankan
reproduksi.
 Juga merangsang maturasi dari ovum ( di
dalam ovarium ).
b. Hormon progesteron
 Dihasilkan oleh korpus luteum
 Merangsang perkembangan lapisan uterus
dan kelenjar mamae
 Juga diperlukan untuk pembentukan
plasenta untuk mempertahankan kehamilan

Anda mungkin juga menyukai