Anda di halaman 1dari 13

VARIKOKEL

OLEH
Khoirun Nisah Pasaribu

DOKTER PEMBIMBING
dr. Marahakim L. Tobing Sp.B
PENDAHULUAN
Varikokel merupakan kondisi urologi umum. Varikokel meru
pakan pelebaran pembuluh darah vena dalam pleksus pam
piniformis skrotum dan vena spermatika interna. Varikokel t
erjadi selama masa pubertas dan jarang ditemui pada usia
< 10 tahun. Varikokel sering ditemukan pada testis kiri diba
ndingkan pada testis kanan karena faktor anatomi. Varikoke
l umumnya asimptomatik, tapi pada beberapa kasus, pasie
n merasakan nyeri testis, atrofi testis atau infertilitas. Variko
kel dapat memberikan gejala tidak nyaman (uncomfortable
condition) pada skrotum seperti adanya benjolan di atas tes
tis yang terasa nyeri. Varikokel dapat menyebabkan gangg
uan spermatogenesis testis dan steroidogenesis sekitar 15-
20% dari semua laki-laki dan 40% laki-laki mengalami infert
ile. Hal ini terjadi karena suhu intratestikular meningkat, refl
uks metabolit, dan atau hipoksia testis.
DEFINISI

Varikokel adalah suatu keadaan yang terjadi karen


a adanya pengaliran darah secara retrograd akibat
inkompeten atau tidak adanya katup-katup dari ven
a spermatica interna yang menimbulkan dilatasi pe
mbuluh vena pleksus pampiniformis.
ETIOLOGI
Terdapat beberapa etiologi varikokel ekstratesti
kular seperti refluks renospermatik, insufisiensi
katup vena spermatika interna, refluks ileosper
matik, neoplastik, atau penyakit retroperitoneal
lainnya, sindrom malposisi visceral, dan pembe
dahan sebelumnya pada regio inguinal dan skr
otum. Varikokel intratestikular sering dihubung
kan dengan atrofi testikular ipsilateral terkait ke
lainan parenkhimal, tetapi apakah varikokel intr
atestikular merupakan suatu penyebab atau aki
bat dari atrofi testikular tetap belum jelas. Varik
okel intratestikular biasanya, tetapi tak selalu, t
erjadi berkaitan dengan suatu varikokel ekstrat
estikular ipsilateral
PATOFISIOLOGI
Varikokel terjadi akibat peningkatan tekanan vena d
an ketidakmampuan vena spermatika interna. Aliran
retrograde vena spermatika interna merupakan mek
anisme pada perkembangan varikokel.
Varikokel dapat menimbulkan gangguan proses spe
rmatogenesis melalui beberapa cara, antara lain:
1. Terjadi stagnasi darah balik pada sirkulasi testis se
hingga testis mengalami hipoksia karena kekuranga
n oksigen.
2. Refluks hasil metabolit ginjal dan adrenal (antara
lain katekolamin dan prostaglandin) melalui vena sp
ermatika interna ke testis.
3. Peningkatan suhu testis.
4. Adanya anastomosis antara pleksus pampiniformi
s kiri dan kanan, memungkinkan zat-zat hasil metab
olit tadi dapat dialirkan dari testis kiri ke testis kana
n sehingga menyebabkan gangguan spermatogene
sis testis kanan dan pada akhirnya terjadi infertilitas.
MANIFESTASI KLINIS
Beberapa pasien dengan varikokel dapat mengalami ny
eri skrotal dan pembengkakan, namun yang lebih penti
ng, suatu varikokel dipertimbangkan menjadi suatu pen
yebab potensial infertilitas pria.

-Varikokel ekstratestikular secara klinis berupa teraba b


enjolan asimptomatik, dengan nyeri skrotal atau hanya
menyebabkan infertilitas dengan perjalanan subklinis.

- Manifestasi klinis paling umum pada varikokel intrates


tikular adalah nyeri testikular (30%) dan pembengkakan
(26%). Nyeri testis diperkirakan berhubungan dengan p
eregangan tunika albuginea. Manifestasi klinis lain yang
telah dilaporkan mencakup infertilitas (22%) dan epididi
morchitis (11%).
DERAJAT VARIKOKEL
DIAGNOSIS

– Anamnesa
– Pemeriksaan Fisik
– Pemeriksaan Penunjang
DIAGNOSIS BANDING

- spermatokel
- ektasia tubular
KOMPLIKASI

Beberapa komplikasi dari variko


kel diantaranya kenaikan temper
atur testis, jumlah sperma renda
h dan infertilitas pria
PENATALAKSANAAN
TERAPI

ABLASI NON
OPERATIF
OPERATIF

HORMONAL
EVALUASI

Pasca tindakan dilakukan evaluasi keberhas


ilan terapi, dengan melihat beberapa indika
tor antara lain berupa bertambahnya volu
me testis, perbaikan hasil analisis semen (y
ang dikerjakan setiap 3 bulan), atau pasang
an itu menjadi hamil. Pada kerusakan testis
yang belum parah, evaluasi pasca bedah va
soligasi tinggi dari Palomo didapatkan 80%
terjadi perbaikan volume testis, 60-80% terj
adi perbaikan analisis semen, dan 50% pas
angan menjadi hamil.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai