Anda di halaman 1dari 40

LAPORAN KUNJUNGAN RUMAH

PASIEN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT

DI PUSKESMAS TAWANGSARI DESA TAWANGSARI KEC.


TROWULAN KABUPATEN MOJOKERTO

Oleh :

Esti Nur Hidayati 19710059

Pembimbing:

Dr. Sugiharto, dr, MARS, FISPH,FISCM

BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA

2020
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN KUNJUNGAN RUMAH PASIEN INFEKSI SALURAN


PERNAFASAN AKUT DI PUSKESMAS TAWANGSARI DESA TAWANGSARI
KECAMATAN TROWULAN

KABUPATEN MOJOKERTO

Laporan kunjungan rumah ini sebagai salah satu persyaratan untuk dapat
mengikuti ujian profesi dokter di Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya
Kusuma Surabaya

Oleh

Esti Nur Hidayati 19710059

Menyetujui,

Dosen Pembimbing Dokter Pembimbing

Miftachurningsih, S.Kep., Ns Dr. Sugiharto, dr, MARS,


FISPH,FISCM
NIDN. 198108142008012017
NIP. 1977050420007011008

Mengesahkan

Kepala Puskesmas Pandan

Siti Kumaiyah,S.Kep.Ns,M.Kes

NIP.196703091988032011

ii
KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan berbagai kemudahan kepada penulis untuk menyelesaikan Laporan
Kunjungan Rumah ini tepat pada waktunya.

Tugas praktek kerja lapangan ini merupakan salah satu persyaratan untuk
memenuhi tugas dalam kepaniteraan klinik di dalam Ilmu Kesehatan Masyarakat.
Tidak lupa penulis pada kesempatan ini menyampaikan terimakasih yang tak
terhingga kepada :

1. Prof. H. Sri Harmadji, dr., Sp.THT-KL (K) selaku Rektor Universitas


Wijaya Kusuma Surabaya.
2. Prof. Dr. Suhartati, dr., MS, selaku Dekan Fakultas Kedokteran
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya.
3. Dr.Atik Sri Wulandari, SKM., M.Kes selaku Kepala Bagian Ilmu
Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma
Surabaya.
4. Hj. Andiani, dr., M.Kes selaku Koordinator Kepaniteraan Klinik Ilmu
Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma
Surabaya dan sebagai pembimbing kami di kampus yang telah
memberikan arahan kepada kami.
5. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto beserta staf dan
jajarannya yang telah memberikan bantuan dalam menyelesaikan laporan
kunjungan rumah ini.
6. Dr. Didik Chusnul Yakin, S.Sos, M.Si selaku Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Mojokerto.
7. Dr. Ulum Rokhmat Rokhmawan MH, selaku Koordinator Putaran
Puskesmas Kepaniteraan Klinik IKM beserta staf dan jajarannya
8. dr. Sucipto., M.H selaku dokter pembimbing di Puskesmas Pandan.

9. Seluruh tenaga medis, paramedis dan non medis yang telah banyak
membantu kami selama melaksanakan kepaniteraan klinik di

iii
Puskesmas Pandan Kabupaten Mojokerto.
Akhirnya, dengan segala kerendahan hati penulis menyadari masih banyak
terdapat kekurangan-kekurangan, sehingga penulis mengharapkan adanya saran
dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan laporan kunjungan
rumah ini.

Mojokerto, 3 September 2020

Penulis

iv
DAFTAR ISI

Cover .................................................................................................................. i
Lembar Pengesahan............................................................................................ ii
Kata Pengantar.................................................................................................... iii
Daftar Isi.............................................................................................................. iv
Daftar Tabel........................................................................................................ vi
Daftar Gambar..................................................................................................... vii
Lembar Laporan Home Visit Keluarga............................................................... viii
Karakteristik Demografi Keluarga...................................................................... ix

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................1
B. Rumusan Masalah ..............................................................................2
C. Tujuan ................................................................................................2
D. Manfaat ..............................................................................................3
BAB II HASIL KUNJUNGAN
A. Identitas Pasien................................................................................... 4
B. Anamnesis.......................................................................................... 4
C. Pemeriksaan Fisik .............................................................................. 7
D. Pemeriksaan Penunjang ..................................................................... 10
E. Resume ............................................................................................... 10
F. Patient Centered Diagnosis................................................................. 11
G. Penatalaksanaan.................................................................................. 11

BAB III. IDENTIFIKASI BERBAGAI FUNGSI KELUARGA


A. APGAR Score ................................................................................... 12
B. S.C.R.E.E.M ...................................................................................... 14
C. Karakteristik demografi keluarga....................................................... 16
D. Informasi Pola Interaksi Keluarga..................................................... 16
E. Identifikasi Faktor Perilaku dan Non Perilaku................................... 17

v
F. Faktor Lingkungan Pasien ................................................................. 17

BAB IV. PEMBAHASAN


A. Masalah Aktif..................................................................................... 18
B. Faktor Resiko..................................................................................... 18
C. Diagram Permasalahan Pasien........................................................... 19
D. Skala Prioritas Penyelesaian Masalah yang Ditemukan.................... 20
BAB V. PENUTUP
A. Kesimpulan......................................................................................... 24
B. Saran................................................................................................... 24
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 26

vi
DAFTAR TABEL

Tabel III.1 Tabel APGAR ...................................................................... 12


Tabel III.2 Tabel S.C.R.E.E.M .............................................................. 14

vii
DAFTAR GAMBAR

Tabel III.1Genogram Keluarga............................................................... 15


Tabel III.2 Informasi Pola Interaksi Keluarga........................................ 15
Tabel III.3 Denah Rumah Pasien ........................................................... 18
Tabel IV.1 Diagram Permasalahan Pasien.............................................. 19

viii
FORM HASIL KEGIATAN HOME VISIT

LAPORAN HOME VISIT DOKTER KELUARGA


Berkas Pembinaan Keluarga
Puskesmas Tawangsari No. RM : 0889

Tanggal kunjungan pertama kali : 28 Agustus 2020


Nama pembimbing : Dr. Sugiharto, dr, MARS, FISPH,FISCM

Nama DM Pembina : Esti Nur Hidayati, S.Ked


Tabel 1. CATATAN KONSULTASI PEMBIMBING (diisi setiap kali selesai
satu periode)
Tanggal Tingkat Paraf Paraf Keterangan
Pemahaman Pembimbing

KARAKTERISTIK DEMOGRAFI KELUARGA

ix
Nama Kepala Keluarga : An. M. HA
Alamat lengkap : Klinterejo RT 01/RW 04 Sooko, Kabupaten

Mojokerto

Bentuk Keluarga : Nuclear Family

Tabel 2. Daftar Anggota keluarga yang tinggal dalam satu rumah

No Nama Kedudukan L/P Umur Pendidik Pekerja Pasien Ket


dalam an an klinik
(Tahun)
keluarga (Y/T)
1 Tn. F KK L 41th SMA Swasta T -
2 Ny. I Istri P 32th SMA Ibu T -
Rumah
Tangga
3 An. Anak L 2th Belum - Y ISPA
M.HA Sekolah

Sumber : Data Primer, 3 September 2020

x
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) adalah infeksi saluran pernafasan

yang menyerang tenggorokan, hidung dan paru-paru yang berlangsung kurang

lebih 14 hari, ISPA mengenai struktur saluran di ataslaring, tetapi kebanyakan

penyakit ini mengenai bagian saluran atas dan bawah secara stimulan atau

berurutan. (Rasmaliyah, 2004)

ISPA adalah penyakit yang menyerang salah satu bagian dan atau lebih

dari saluran pernafasan mulai dari hidung hingga alveoli termasuk jaringan

adneksanya seperti sinus, rongga telinga tengah dan pleura. Jadi disimpulkan

bahwa ISPA adalah suatu tanda dan gejala akut akibat infeksi yang terjadi disetiap

bagian saluran pernafasan atau struktur yang berhubungan dengan pernafasan

yang berlangsung tidak lebih dari 14hari. (Hadiana S, 2013)

Penyakit ISPA lebih sering diderita oleh anak-anak. Daya tahan tubuh

anak sangat berbeda dengan orang dewasa karena sistim pertahanan tubuhnya

belum kuat. Namun, ISPA juga dapat menyerang orang dewasa usia produktif.

Kalau di dalam satu rumah seluruh anggota keluarga terkena pilek, anak-anak

akan lebih mudah tertular. Dengan kondisi tubuh anak yang masih lemah, proses

penyebaran penyakit pun menjadi lebih cepat. Dalam setahun seorang anak rata-

rata bisa mengalami 6-8 kali penyakit ISPA. (Hartono R, 2012)

1
Laporan ini diambil bedasarkan kasus yang diambil dari seorang
pasien dengan infeksi saluran pernafasan akut berjenis kelamin laki-laki
berusia 2 tahun. Pasien merupakan salah satu pasien ISPA yang berada di
wilayah Puskesmas Tawangsari, kabupaten Mojokerto. Mengingat
terdapatnya kasus ini didaerah wilayah kerja puskesamas Tawangsari maka
perlu dicermati mengenai permasalahan hingga timbulnya Infeksi Saluran
Pernafasan Akut. Permasalahan tersebut seperti masih kurangnya
pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang Infeksi Saluran Pernafasan
Akut terutama penyebabnya, cara pencegahan dan tentang menjaga
kebersihan lingkungan dan diri sendiri. Oleh karena itu penting kiranya bagi
penulis untuk memperhatikan dan mencermati untuk kemudian bisa dijadikan
sebagai pengalaman di lapangan.

B. Rumusan Masalah

1. Apa saja faktor-faktor predisposisi terjadinya ISPA pada pasien ?

2. Bagaimana kondisi lingkungan pasien terhadap kesehatan pasien ?

3. Bagaimana respon pasien terhadap layanan kesehatan ?

C. Tujuan

1. Tujuan Umum
a. Untuk mengetahui hubungan antara kehidupan social pasien dengan
panyakit yang diderita pasien.

b. Untuk mengetahui hubungan antara pelayanan kesehatan yang


diterima pasien dengan penyakit yang diderita.

c. Untuk mengetahui hubungan antara lingkungan sekitar pasien


dengan penyakit yang diderita pasien.

2
2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui identifikasi pasien sesuai dengan yang ditetapkan


puskesmas.

b. Untuk mengetahui identifikasi kehidupan pasien dalam keluarga


melalui APGAR.

c. Untuk mengetahui identifikasi faktor sosial ekonomi pasien melalui


SCREEM.

d. Untuk mengetahui identifikasi faktor keturunan pasien melalui


Genogram.

e. Untuk mengetahui identifikasi faktor pelayanan kesehatan.

f. Untuk mengetahui identifikasi perilaku pasien disertai dengan


penyakitnya.

g. Untuk mengetahui identifikasi faktor lingkungan (fisik, sosial,


ekonomi)

D. Manfaat

Manfaat dari kegiatan kunjungan rumah yang dilakukan antara lain:

a. Bagi Dokter Muda

a. Sebagai pengalaman riil di lapangan melakukan proses

pendataan yang di analisis secara holistik tentang hubungan

antara penyakit dengan kondisi sosial ekonomi dan

pelayanan kesehatan

3
b. Mengetahui peran serta sarana pelayanan kesehatan pada

penatalaksaan penyakit di masyarakat.

c. Memupuk sikap peduli dan sikap menolong sebagai bekal

menjadi seorang dokter.

b. Bagi pasien dan keluarganya


Memberikan wawasan dan pemahaman kepada pasien dan
keluarganya mengenai penyakitnya dan penanganannya agar tidak
menyebabkan komplikasi yang berat/apabila penyakit menular, agar
tidak menular minimal kepada anggota keluarga.
c. Bagi institusi kesehatan/Puskesmas
Manfaat home visit ini bagi pelayanan kesehatan adalah
sebagai sumber evaluasi dalam memberikan pelayanan terhadap
pasien Infeksi Saluran Pernafasan Akut sehingga bisa dicari solusi
yang tepat dan efisien.

4
BAB II
HASIL PEMERIKSAAN FISIK

A. Identitas Pasien
Nama : An. MHA
Umur : 2 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Pekerjaan :-
Pendidikan : Belum Sekolah
Agama : Islam
Alamat : Klinterejo RT 01/RW 04 Sooko, Kab.Mojokerto

Suku : Jawa
Tanggal Pemeriksaan : 28 Agustus 2020

B. Anamnesa
1. Keluhan Utama : Batuk
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien laki-laki usia 2 tahun datang ke puskesmas Tawangsari di antar ibu

pasien dengan keluhan batuk kurang lebih sejak 3 hari yang lalu. Batuk

yang di rasakan bercampur dengan dahak, selain batuk ibu pasien

mengatakan terdapat pilek. Keluhan pilek dirasakan bersamaan dengan

adanya keluhan batuk. Pasien juga terdapat keluhan panas di rasakan

naik turun. Keluhan panas di rasakan 2 hari yang lalu. Pasien tidak

mengeluh mual maupun muntah dan pusing. Nafsu makan cukup baik.

BAK tidak ada keluhan, warna kuning jernih. BAB tidak ada keluhan.

3. Riwayat Penyakit Dahulu


a. Riwayat Asma : tidak ada
b. Riwayat Alergi obat : tidak ada
4. Riwayat Keluarga

5
Tidak ada keluarga yang sakit seperti pasien
5. Riwayat Kebiasaan
Pasien sejak usia 2 tahun sampai sekarang suka minum-minuman

dingin.

6. Riwayat Gizi
Pasien makan sehari-harinya teratur 3 kali dalam sehari, dengan nasi atau
bubur porsi 1 piring kadang setengah piring. Pasien sudah tidak minum
ASI namun tetap minum susu formula rutin. Asupan makanan seperti
buah, sayur, dan lauk pauk tercukupi. Kesan status gizi cukup.

7. Riwayat Pengobatan
Pasien belum mengkonsumsi obat
8. Riwayat Alergi
Tidak pernah alergi makanan, obat, dan cuaca
9. Riwayat Sosial Ekonomi
Penderita tinggal dirumah dengan kedua orang tuanya. Kondisi rumah
yaitu memiliki satu lantai, berlantai keramik, dan berdinding tembok.
Kebutuhan rumah tangga tersebut dipenuhi oleh Tn. F dengan total
penghasilan rata-rata perbulan Rp. 3.500.000,00. Kesan perekonomian
keluarga pasien cukup dan kebutuhan sehari-hari dapat terpenuhi.
10. Anamnesa Sistem
a. Kulit : warna kulit sawo matang, gatal (-)
b. Kepala : sakit kepala (-), pusing (-), rambut kepala tidak
rontok, luka pada kepala (-)
c. Mata : pandangan mata berkunang-kunang (-),
penglihatan kabur (-)
d. Hidung : tersumbat (-), mimisan (-)
e. Telinga : pendengaran berkurang (-), berdengung (-), keluar cairan
(-)
f. Mulut : sariawan (-), mulut kering (-), lidah terasa pahit(-)
g. Tenggorokan : sakit menelan (-), serak (-)
h. Pernafasan : sesak nafas (-), batuk (-), mengi (-), batuk darah (-)
6
i. Kadiovaskuler : berdebar-debar (-), nyeri dada (-)
j. Gastrointestinal : mual(-), muntah(-), nafsu makan(+), nyeri perut(-),
BAB tidak ada keluhan
k. Genitourinaria : BAK lancar, 2-3 kali/hari warna dan jumlah biasa
l. Neuropsikiatri : Neurologik : kejang (-), lumpuh (-)
m. Psikiatrik : emosi stabil, mudah marah (-)
n. Muskuloskeletal : kaku sendi (-), kesemutan pada tangan dan kaki (-)
o. Ekstremitas : Atas : bengkak (-), sakit (-)
Bawah : bengkak (-)
C. Pemeriksaan Fisik

1. Keadaan Umum
Baik, compos mentis, GCS: 456
2. Tanda Vital dan Status Gizi
a. Tanda Vital
Tensi : 90/70 mmHg
Nadi : 129x/menit
Pernafasan : 38x/menit
Suhu : 38 ºC
b. Status gizi ( Perkeni, 2015 )
BB : 14 kg
TB : 110 cm
IMT : 12,6 (Normal)
3. Kulit
Warna Sawo matang, ikterik (-), sianosis (-)
4. Kepala
Bentuk mesocephal, tidak ada luka, rambut tidak mudah dicabut, makula
(-), papula (-), nodula (-), kelainan mimik wajah/bells palsy (-)
5. Mata
Conjunctiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor (3mm/3mm), reflek
kornea (+/+), warna kelopak (coklat kehitaman), katarak (-/-),
radang/conjunctivitis/uveitis (-/-), visus OD 6/60, visus OS 6/60
6. Hidung
7
Nafas cuping hidung (-), sekret (-),deformitas hidung (-), hiperpigmentasi
(-), sadle nose (-), epistaksis (-),

7. Mulut
Bibir pucat (-), bibir kering (-), papil lidah atrofi (-), tepi lidah hiperemis
(-), tremor (-)
8. Telinga
Nyeri tekan mastoid (-), sekret (-), pendengaran berkurang (-), cuping
telinga dalam batas normal
9. Tenggorokan
Tonsil membesar (-), pharing hiperemis (-)
10. Leher
JVP tidak meningkat, trakea ditengah, pembesaran kelenjar tiroid (-),
pembesaran kelenjar limfe (-), lesi pada kulit (-)
11. Thoraks
Simetris, retraksi interkostal (-), retraksi subkostal (-)
Cor:
Inspeksi : Iktus Kordis tak tampak

Palpasi : iktus kordis tidak teraba

Perkusi : batas kiri atas : ICS II parasternal sinistra

batas kanan atas : ICS II parasternal dextra

batas kiri bawah : ICS V midklavikular line sinistra

batas kanan bawah : ICS IV parasternal dextra

batas jantung kesan : Normal

Auskultasi : S1-S2 tunggal, mur-mur (-), gallop (-)

Pulmo:
Inspeksi : pergerakan paru simetris
Palpasi : fremitus raba kiri sama dengan kanan
Perkusi : sonor/sonor
Auskultasi : -suara dasar vesikuler
8
-suara tambahan rhonki (-/-), whezing (-/-)

12. Abdomen
Inspeksi : dinding perut sejajar dengan dinding dada
Auskultasi : Bising Usus (+) normal
Perkusi : timpani seluruh lapang perut
Palpasi : supel, nyeri tekan (-), hepar dan lien tak teraba
13. Sistem Collumna Vertebralis
Inspeksi : Deformitas (-), skoliosis(-), kiphosis(-), lordosis (-)
Palpasi : Nyeri tekan (-)
Perkusi : Nyeri Ketok CV (-)
14. Ektremitas: akral hangat oedem
Akral hangat - - odem - -
- - - -

15. Sistem Genitalia: dalam batas normal


16. Pemeriksaan Neurologik
Fungsi Luhur : dalam batas normal
Fungsi Vegetatif : dalam batas normal
Fungsi Sensorik : dalam batas normal
Fungsi Motorik :5 5
5 5

17. Pemeriksaan psikis


Penampilan : sesuai umur, perawatan diri cukup
Kesadaran : kualitatif tidak berubah, kuantitatif composmentis
Afek : appropriat
Psikomotor : normoaktif
Proses piker : bentuk : realistic
Isi :waham (-), halusianasi (-), ilusi (-)
arus : koheren
Insight : baik
9
D. Pemeriksaan Penunjang
Tidak dilakukan pemeriksaan penunjang kepada pasien

E. Resume
Pasien laki-laki usia 2 tahun datang ke puskesmas Tawangsari dengan
keluhan batuk kurang lebih sejak 3 hari yang lalu. Batuk yang di rasakan
bercampur dengan dahak, selain batuk ibu pasien mengatakan terdapat pilek.
Keluhan pilek dirasakan bersamaan dengan adanya keluhan batuk. Pasien
juga terdapat keluhan panas, panas di rasakan naik turun. Keluhan panas di
rasakan 2 hari yang lalu. Pasien tidak mengeluh mual maupun muntah dan
pusing. Nafsu makan cukup baik. BAK tidak ada keluhan, warna kuning
jernih. BAB tidak ada keluhan.

Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum baik composmentis.


Tanda vital: Tensi : 90/70 mmHg ; Nadi: 129x/menit ; Pernafasan: 38 x/menit
; Suhu: 38 ºC. Status gizi ( Kurva NCHS ): BB : 14 kg ; TB: 110 cm ; IMT:
12,6 (Normal). Pada regio thorax tidak ditemukan kelainan baik jantung
maupun paru, dari Regio abdomen tidak ditemukan kelainan, dari regio
ekstremitas tidak di temukan adanya kelainan.

F. Patient Centered Diagnosis


1. Diagnosis Biologis
Infeksi Saluran Pernafasan Akut
2. Diagnosa Psikologis
Tidak ada
3. Diagnosis Sosial Ekonomi dan Budaya
a. Status ekonomi cukup
b. Lingkungan dan rumah cukup sehat

G. Penatalaksanaan
Prinsip penatalaksanaan penderita adalah:

10
1. Non Medikamentosa / Non Farmakologis
a. Jika terdapat keluhan, segera periksa kembali ke puskesmas atau
RS agar segera mendapatkan penanganan.
b. Edukasi kepada pasien tentang kepatuhan minum obat.
c. Pemberian makanan, memberikan makanan yang bergizi sangat
dianjurkan sebagai salah satu penanganan ISPA.

d. Pemberian minuman, memberikan cairan (susu, air buah, air putih,


dan sebagainya) lebih banyak dari biasanya, karena akan membantu
mengencerkan dahak, disamping itu jika kekurangan cairan akan
lebih memperparah sakit yang diderita.

2. Medikamentosa / Farmakologis

Pendekatan terapeutik

a. Syr. Amoxicillin 125mg 3x c1


b. Syr. Paracetamol 120mg 3x c1
c. Glyceryl Guaiacolate 50mg 3x1/pulv
d. Chlorpheniramine meleate 1mg 3x1/pulv
e. Vitamin C 100 mg 1x1/pulv

11
BAB III

IDENTIFIKASI BERBAGAI FUNGSI KELUARGA

A. Apgar Score
Adaptation
Selama ini pasien selalu menangis dan rewel kepada orang tua jika sedang
merasakan sakit atau merasa tidak enak badan. Pasien termasuk anak yang aktif.
Kedua orang tua pasien selalu ingat jika waktunya meminum obat untuk pasien.
Pasien selalu rutin minum obat dan patuh terhadap anjuran dokter. Keluarga selalu
yakin bahwa jika pasien rutin meminum obat akan segeran sembuh. Hal ini
menumbuhkan kepatuhan orang tua untuk memberikan penderita dalam
mengkonsumsi obat.

Partnership

Keluarga selalu yakin bahwa pasien bisa sembuh kembali, komunikasi antar
anggota keluarga berjalan dengan baik.

Growth

Keluarga pasien sadar bahwa pasien harus patuh berobat dan menikuti anjuran
dari dokter untuk menghadapi penyakitnya walaupun kadang menganggunya
terutama dalam kegiatan sehari harinya.

Affection

Pasien merasa hubungan kasih sayang dan interaksinya dengan keluarga cukup.
Pasien menyayangi keluarganya, begitu pula sebaliknya.

Resolve

Keluarga pasien merasa cukup puas dengan kebersamaan dan waktu yang pasien
dapatkan dari kedua orang tuanya walaupun waktu yang tersedia tidak banyak karena
kedua orang tua harus bekerja diluar rumah dan pulang sore hari.

12
APGAR An. M. D Terhadap Keluarga Sering Kadang Jarang/tidak
/selalu -kadang
A Saya merasa puas jika saya dapat kembali ke 
keluarga saya bila saya sedang mendapat
masalah
P Saya merasa puas dengan kasih sayang kedua 
orang tua saya terhadap saya
G Saya merasa puas dengan cara keluarga saya 
yang selalu mendukung keinginan saya untuk
melakukan sesuatu yang baik
A Saya merasa puas dengan cara keluarga saya 
memberikan kasih sayangnya dan memberi
perhatian kepada saya.
R Saya merasa puas dengan cara keluarga saya 
dan menghabiskan waktu bersama-sama
Tabel 3.1 APGAR An. MHA

Total poin = 10 fungsi keluarga dalam keadaan baik

Secara keseluruhan total poin dari APGAR keluarga An. MHA adalah
10. Hal ini menunjukkan bahwa fungsi fisiologis yang dimiliki keluarga An.
MHA dan keluarganya dalam keadaan baik. Hubungan antar individu dalam
keluarga tersebut terjalin baik.

B. Fungsi Patologis (S.C.R.E.E.M)

13
Fungsi patologis dari keluarga An. MHA dinilai dengan menggunakan
S.C.R.E.E.M sebagai berikut:
Table 3.2 Fungsi Patologis (S.C.R.E.E.M)

SUMBER PATHOLOGY KET

Sosial Interaksi sosial yang baik antar anggota -


keluarga tetapi pasien masih berinteraksi
dengan masyarakat dikarenakan rumah pasien
dekat dengan tetangganya.
Cultural Kepuasan atau kebanggaan terhadap budaya -
baik, hal ini dapat dilihat dari pergaulan sehari-
hari baik dalam keluarga maupun di
lingkungan, banyak tradisi budaya yang masih
diikuti.
Religius Pemahaman agama baik. Penerapan ajaran -
agama baik, hal ini dapat dilihat dari pasien dan
keluarga menjalankan sholat dengan tepat
waktu. Di dalam rumah pasien juga memiliki
tempat beribadah khusus yang tidak tercampur
dengan ruangan lain.
Ekonomi Ekonomi keluarga ini tergolong menengah , -
untuk kebutuhan primerbisa terpenuhi dan
mampu mencukupi kebutuhan sekunder tanpa
mengabaikan skala prioritas kebutuhan sehari-
hari.
Edukasi Pendidikan anggota keluarga baik. Tingkat Kurangnya
pendidikan dan pengetahuan pasien dan pengetahuan
keluarga lainnya sudah baik. Sarana dan tentang Infeksi
fasilitas untuk pembelajaran juga memadai. Saluran
Pernafasan Akut
Medical Mampu menggunakan pelayanan kesehatan Kurangnya
yang memadai. Dalam mencari pelayanan pengetahuan
kesehatan keluarga ini biasanya menggunakan mengenai dalam
personal hygiene
Puskesmas hal ini mudah dijangkau karena
letaknya dekat

14
Keterangan :

Keluarga An. MHA tidak memiliki masalah dalam hal ini, karena semua
berjalan dengan baik.

C. Karakteristik Demografi Keluarga


Alamat lengkap : Klinterejo RT 01/RW 04 Sooko, Kab.Mojokerto
Bentuk Keluarga : Nuclear Family

Keterangan :

: Laki-laki

: Perempuan

: Pasien

Gambar 3.1 Genogram Keluaga An. MHA


Dibuat tanggal 3 Se[tember 2020

D. Informasi Pola Interaksi Keluarga

15
Keterangan : : hubungan baik
: hubungan tidak baik
Ganbar 3.2 Informasi Pola Interaksi Keluarga

Hubungan antara An. MHA dengan kedua orang tuanya sangat baik
dan dekat. Dalam keluarga ini tidak sampai terjadi konflik atau hubungan
buruk antar anggota keluarga.

E. Identifikasi Faktor Perilaku Dan Non Perilaku Keluarga


1. Faktor Perilaku Keluarga
Menurut semua anggota keluarga ini, yang dimaksud dengan sehat
adalah keadaan bebas dari sakit, yaitu keadaan yang menghalangi aktivitas
sehari-hari. Keluarga ini menyadari pentingnya kesehatan karena apabila
mereka sakit, hal itu akan mengganggu pekerjaan dan menjadi beban di
keluarga. Keluarga ini meyakini bahwa penyebab sakitnya ini dikarenakan
kurang menjaga kebersihan dan pola makan yang kurang bersih, sehingga
menyebabkan anaknya timbul keluhan batuk. Keluarga meyakini bukan dari
guna-guna, sihir, atau supranatural/ takhayul. Mereka tidak terlalu
mempercayai mitos, apalagi menyangkut masalah penyakit, lebih
mempercayakan pemeriksaan atau pengobatannya pada mantri, bidan, atau
dokter di puskesmas yang terletak dekat dengan rumah.

16
Keluarga ini berusaha menjaga kebersihan lingkungan rumahnya
misalnya dengan menyapu rumah dan halaman paling tidak sehari dua kali,
pagi dan sore. Keluarga ini memiliki fasilitas lengkap seperti PDAM
sehingga apabila ingin MCK (mandi, cuci, kakus) sudah tersedia
dirumah.Untuk melakukan cuci kakus, mandi, serta memasak air digunakan
sumber air dari PDAM.

2. Faktor Non Perilaku


Dipandang dari segi ekonomi, keluarga ini termasuk keluarga
menengah. Rumah yang dihuni keluarga ini cukup memadai karena sudah
memenuhi dalam pemenuhan standar kesehatan. Lantai ditehel,
pencahayaan ruangan yang cukup, ventilasi cukup, dan memiliki fasilitas
MCK bagi keluarga. Sampah keluarga dibuang ditempat pembuangan
sampah yang ada di depan rumah. Fasilitas kesehatan yang sering
dikunjungi oleh keluarga ini jika sakit adalah Puskesmas Tawangsari.

F. Faktor Lingkungan Pasien

Gambaran Lingkungan

Keluarga ini tinggal di sebuah rumah berukuran 15x10 m2, memiliki


pekarangan rumah dan terdapat pagar pembatas. Terdiri dari ruang kamar
tamu, ruang keluarga untuk menonton TV, dua kamar tidur, ruang makan,
dapur, kamar mandi yang memilki fasilitas jamban keluarga dan tempat
sholat. Terdiri dari 2 pintu keluar, yaitu 1 pintu depan dan 1 pintu belakang.
Lantai rumah terbuat dari keramik. Ventilasi dan penerangan rumah cukup.
Atap rumah tersusun dari genteng yang ditutup langit-langit.Dinding rumah
terbuat dari batu-bata yang sudah di cat, dilapisi dan diperhalus. Perabotan
rumah tangga cukup. Sumber air untuk kebutuhan sehari-harinya keluarga ini
menggunakan mesin pompa air yang di gabungkan dengan air PDAM. Secara
keseluruhan kebersihan rumah kesan cukup. Sehari-hari keluarga memasak
menggunakan kompor elpiji.

17
A

E
D

F
G

H I

Gambar 3.3 Denah Rumah An. MHA

Keterangan:

A : Teras
B : Ruang Tamu
C dan D : Kamar Tidur
E : Ruang Keluarga
F : Ruang Makan
G : Tempat Ibadah (Mushollah)
H : Dapur
I : Kamar mandi

18
BAB IV

PEMBAHASAN

A. Masalah Aktif
a. Infeksi Saluran Pernafasan Akut

B. Faktor Resiko
a. Kebersihan diri sendiri
b. Kebiasaan pasien yang suka mengkonsumsi minuman dingin

C. Diagram Permasalahan Pasien


(Menggambarkan hubungan antara timbulnya masalah kesehatan yang ada
dengan faktor-faktor resiko yang ada dalam kehidupan pasien)

19
Ventilasi cukup

hygiene
tentang personal
Kurang memahami

cukup
Pencahayaan rumah
Lingkungan
dalam personal hygiene
Kurangnya pengetahuan mengenai
Pelayanan Kesehatan

penyakit keturunan
Tidak ada riwayat
dkeluarga pasien

Keturunan
An. MHA
(ISPA)
23 th

minum dingin
mengandung MSG, dan
mengkonsumsi makanan
Pasien gemar
Perilaku

Diagram 4.1 Diagram Permasalahan Pasien

Pembahasan Masalah Sesuai Dengan H.L Blum


1. Faktor Keturunan / Genetik
Pada genogram An. MHA tidak ditemukan adanya faktor
keturunan yang mempengaruhi penyakit dari An. MHA Sebagian besar
teori menyatakan bahwa Infeksi Saluran Pernafasan Akut tidak disebabkan
oleh faktor keturunan/genetik, jadi dari segi genetik tidak bisa diambil
pemecahan masalahnya karena memang tidak menjadi masalah.

2. Faktor Lingkungan
20
Pasien tinggal di lingkungan rumah cukup bersih dengan
dilengkapi ruang tamu, ruang keluarga untuk menonton TV, dua kamar
tidur, ruang makan, dapur, kamar mandi yang memilki fasilitas jamban
keluarga dan tempat sholat. Pencahayaan rumah cukup dengan disertai
ventilasi. Kurangnya memahami keluarga tentang personal hygiene dan
lingkungan sekitar yang mempunyai keluhan yang sama semisal bersin-
bersin tidak menutup mulutnya sehingga dapat menjadi factor resiko untuk
terjadi ISPA.
3. Faktor Perilaku
Pasien yang suka mengkonsumsi makanan minum- minuman
dingin, serta lingkungan sekitar yang belum begitu memahami tentang
personal hygiene. Kemungkinan pasien sendiri juga kurang memahami
tentang menjaga kebersihan. Terutama tentang sebelum dan sesudah
makan minum harus membiasakan mencuci tangan dahulu.
4. Faktor Pelayanan Kesehatan
Kurangnya pengetahuan tentang gejala yang timbul dari penyakit
Infeksi Saluran Pernafasan Akut dan pencegahannya agar kejadian tidak
berulang terus menerus. Seperti halnya di lingkungan sekitar dari keluarga
An. MHA yang belum mengerti dalam mencegah timbulnya ISPA yang
disebabkan kurang memahaminya personal hygiene, tata cara bersin yang
benar.

D. Skala Prioritas Penyelesaian Masalah Yang Ditemukan


Untuk mempermudah penyelesaian masalah pada An. MHA dapat
menggunakan system scoring. Hal ini dilakukan untuk
mempermudahpenyelesaianmasalah berdasarkan skala prioritas dari yang
tertinggi sampai yang terendah.

1. Skoring Prioritas Masalah


Tabel 4.1. Skoring Prioritas Masalah

21
MASALAH
PARAMETER
A B C
Prevalence 3 5 4
Severity 4 4 4
Rate % increase 4 4 4
Degree of unmeet need 2 2 3
Social benefit 4 3 4
Public concern 2 2 3
Technical feasibility study 2 2 3
Resources availibilty 2 2 3
Jumlah 23 24 28

Rerata 2,8 3 3,5

Keterangan :
A. Kebersihan lingkungan kurang
B. Kebersihan individu kurang
C. Kurangnya pengetahuan tentang Infeksi Saluran Pernafasan Akut
(ISPA)
Dari tabel skoring prioritas masalah diatas didapatkan angka
tertinggi yaitu kurangnya pengetahuan tentang Infeksi Saluran Pernafasan
Akut (ISPA). Maka dari itu untuk memecahkan masalah tersebut
diperlukan solusi dengan pembuatan program yang bermanfaat untuk
masyarakat.

2. Skala Prioritas Pemecahan Masalah


Tabel 4.2 Prioritas Pemecahan Masalah

NP E E Hasil
r f f
i e i
o k s
r t i
i i e
t f n

22
a i s
s t i
J a
a s
l
VC M x I xV
a P=
C
n
K
e
l
u
a
r
K 34 9
u
n
j
u
n
g
a
n
k
e
1r
u
m
a
h
p
a
s
i
e
n
2P 55 20
e
n
y
u
l
u
h
a
23
n
t
e
n
t
a
n
g
p
e
n
c
e
g
a
h
a
n
I
S
P
A
3P 44 12
e
n
g
o
b
a
t
a
n
t
e
r
h
a
d
a
p
p
a
s
i

24
e
n

Keterangan :
P :Prioritas penyeselaian masalah
M : Magnitude, besarnya masalah yang bisa diatasi apabila solusi
inidilaksanakan (turunnya prevalensi dan besarnya masalah lain)
I : Implementasi, kelanggengan selesai masalah
V : Vulnerability, sensitifnya dalam mengatasi masalah
C : Cost, Biaya yang diperlukan

Berdasarkan hasil skoring ini maka diketahui bahwa prioritas


pemecahan masalah yaitu dengan melakukan penyuluhan tentang
pencegahan Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA).

25
3. RencanaKegiatanPrioritas (Plan of Activity/POA) penyuluhan tentang pencegahan Infeksi Saluran Pernafasan Akut
No. Kegiatan Sasaran Target Volume Rincian Lokasi Tenaga Jadwal Kebutuhan
Kegiatan Kegiatan Pelaksanaan Pelaksana Pelaksanaan

1. Menjelaskan
Penyuluhan
pencegahan
pencegahan Terbentuknya Dokter
ISPA Alat tulis
Infeksi Saluran Pasien dan pola pikir dan 1 kali / muda, bidan 7 Septembe
1. 2. Menjelaskan Rumah Pasien
Pernfasan Akut Keluarga budaya individu minggu desa, kader 2020
Pola Hidup
(ISPA) dan yang sehat desa
Bersih dan Sehat
PHBS
Peragaan
Memahami
langsung Memperagakan dan Dokter
pencegahan ispa Alat Peraga
pencegahan Pasien dan 1 kali / meberi contoh muda, bidan 8 September
3. dan pelaksanaan Rumah Pasien Contoh Gambar
infeksi saluran Keluarga minggu pencegahan ISPA desa, kader 2020
pola hidup Poster
pernafasan akut dan PHBS desa
bersih dan sehat
dan PHBS
1. Memonitoring
Memahami
keadaan pasien Dokter
pencegahan ispa 14 Lembar rekapitulasi
Monitoring dan Pasien dan 2. Mengevaluasi muda, bidan
4. dan pelaksanaan 1 kali Rumah Pasien September monitoring dan
Evaluasi keluarga kebiasaan sehari- desa, kader
pola hidup 2020 evaluasi
hari pasien dan desa
bersih dan sehat
keluarga

26
BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN
1. Segi Biologis :
a. An. MHA (2 tahun), menderita penyakit Infeksi Saluran Pernafasan
Akut (ISPA)
b. Status gizi An. MHA berdasarkan Perkeni termasuk dalam kategori
normal
c. An. MHA tidak memakai masker ketika di rumah
d. Rumah dan lingkungan sekitar keluarga An. MHA sehat.
2. Segi Psikologis :
a. Hubungan antara anggota keluarga terjalin akrab
b. Pengetahuan akan pentingnya akan menjaga kebersihan individu
kurang
c. Tingkat kepatuhan dalam penggunaan obat yang baik, mendukung
untuk penyembuhan penyakit tersebut
3. Segi Sosial :
a. Tidak ada masalah dari segi sosial
4. Segi fisik :
a. Rumah dan lingkungan sekitar cukup bersih, hanya pada tempat
mencuci baju kurang bersih dan lembab
B. SARAN
1. Untuk masalah medis ISPA dilakukan langkah-langkah :
a. Preventif : menjaga kebersihan individu dan lingkungan
b. Promotif : edukasi penderita dan keluarga mengenai pentingnya
menjaga kebersihan individu, dan Pola Hidup Bersih dan Sehat
c. Kuratif : saat ini penderita memasuki pengobatan rawat jalan, dan
harus mengikuti arahan yang di berikan oleh dokter dan rajin dalam
penggunaan obat

27
2. Rehabilitatif : memberikan semangat kepada pasien agar bisa melakukan
aktivitas sehari-hari.
3. Untuk masalah lingkungan tempat tinggal dan rumah
a. Promotif: edukasi penderita dan anggota keluarga untuk membuka
jendela tiap pagi, menjaga kebersihan rumah dan lingkungan rumah.

28
DAFTAR PUSTAKA

Rasmaliyah. Infeksi Saluran Pernapasan Akut dan Penanggulangannya. Fakultas


Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara: Medan. 2004

Hadiana, Suman. 2013. Hubungan Status Gizi Terhadap Infeksi Saluran


Pernafasan Akut (ISPA) Pada Balita di Puskesmas Pajang Surakarta,
Fakulas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta..

Hartono, R dan Rahmawati, D H. 2012. ISPA Gangguan Pernafasan pada Anak.


Yogyakarta: NuhaMedika

29
LAMPIRAN

Gambar 1. Kamar

Gambar 2.
Dapur rumah An.
MHA

Gambar 3. Kamar Mandi

30

Anda mungkin juga menyukai