Oleh :
Pembimbing:
FAKULTAS KEDOKTERAN
2020
LEMBAR PENGESAHAN
KABUPATEN MOJOKERTO
Laporan kunjungan rumah ini sebagai salah satu persyaratan untuk dapat
mengikuti ujian profesi dokter di Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya
Kusuma Surabaya
Oleh
Menyetujui,
Mengesahkan
Siti Kumaiyah,S.Kep.Ns,M.Kes
NIP.196703091988032011
ii
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan berbagai kemudahan kepada penulis untuk menyelesaikan Laporan
Kunjungan Rumah ini tepat pada waktunya.
Tugas praktek kerja lapangan ini merupakan salah satu persyaratan untuk
memenuhi tugas dalam kepaniteraan klinik di dalam Ilmu Kesehatan Masyarakat.
Tidak lupa penulis pada kesempatan ini menyampaikan terimakasih yang tak
terhingga kepada :
9. Seluruh tenaga medis, paramedis dan non medis yang telah banyak
membantu kami selama melaksanakan kepaniteraan klinik di
iii
Puskesmas Pandan Kabupaten Mojokerto.
Akhirnya, dengan segala kerendahan hati penulis menyadari masih banyak
terdapat kekurangan-kekurangan, sehingga penulis mengharapkan adanya saran
dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan laporan kunjungan
rumah ini.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
Cover .................................................................................................................. i
Lembar Pengesahan............................................................................................ ii
Kata Pengantar.................................................................................................... iii
Daftar Isi.............................................................................................................. iv
Daftar Tabel........................................................................................................ vi
Daftar Gambar..................................................................................................... vii
Lembar Laporan Home Visit Keluarga............................................................... viii
Karakteristik Demografi Keluarga...................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................1
B. Rumusan Masalah ..............................................................................2
C. Tujuan ................................................................................................2
D. Manfaat ..............................................................................................3
BAB II HASIL KUNJUNGAN
A. Identitas Pasien................................................................................... 4
B. Anamnesis.......................................................................................... 4
C. Pemeriksaan Fisik .............................................................................. 7
D. Pemeriksaan Penunjang ..................................................................... 10
E. Resume ............................................................................................... 10
F. Patient Centered Diagnosis................................................................. 11
G. Penatalaksanaan.................................................................................. 11
v
F. Faktor Lingkungan Pasien ................................................................. 17
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
FORM HASIL KEGIATAN HOME VISIT
ix
Nama Kepala Keluarga : An. M. HA
Alamat lengkap : Klinterejo RT 01/RW 04 Sooko, Kabupaten
Mojokerto
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
penyakit ini mengenai bagian saluran atas dan bawah secara stimulan atau
ISPA adalah penyakit yang menyerang salah satu bagian dan atau lebih
dari saluran pernafasan mulai dari hidung hingga alveoli termasuk jaringan
adneksanya seperti sinus, rongga telinga tengah dan pleura. Jadi disimpulkan
bahwa ISPA adalah suatu tanda dan gejala akut akibat infeksi yang terjadi disetiap
Penyakit ISPA lebih sering diderita oleh anak-anak. Daya tahan tubuh
anak sangat berbeda dengan orang dewasa karena sistim pertahanan tubuhnya
belum kuat. Namun, ISPA juga dapat menyerang orang dewasa usia produktif.
Kalau di dalam satu rumah seluruh anggota keluarga terkena pilek, anak-anak
akan lebih mudah tertular. Dengan kondisi tubuh anak yang masih lemah, proses
penyebaran penyakit pun menjadi lebih cepat. Dalam setahun seorang anak rata-
1
Laporan ini diambil bedasarkan kasus yang diambil dari seorang
pasien dengan infeksi saluran pernafasan akut berjenis kelamin laki-laki
berusia 2 tahun. Pasien merupakan salah satu pasien ISPA yang berada di
wilayah Puskesmas Tawangsari, kabupaten Mojokerto. Mengingat
terdapatnya kasus ini didaerah wilayah kerja puskesamas Tawangsari maka
perlu dicermati mengenai permasalahan hingga timbulnya Infeksi Saluran
Pernafasan Akut. Permasalahan tersebut seperti masih kurangnya
pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang Infeksi Saluran Pernafasan
Akut terutama penyebabnya, cara pencegahan dan tentang menjaga
kebersihan lingkungan dan diri sendiri. Oleh karena itu penting kiranya bagi
penulis untuk memperhatikan dan mencermati untuk kemudian bisa dijadikan
sebagai pengalaman di lapangan.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
a. Untuk mengetahui hubungan antara kehidupan social pasien dengan
panyakit yang diderita pasien.
2
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat
pelayanan kesehatan
3
b. Mengetahui peran serta sarana pelayanan kesehatan pada
4
BAB II
HASIL PEMERIKSAAN FISIK
A. Identitas Pasien
Nama : An. MHA
Umur : 2 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Pekerjaan :-
Pendidikan : Belum Sekolah
Agama : Islam
Alamat : Klinterejo RT 01/RW 04 Sooko, Kab.Mojokerto
Suku : Jawa
Tanggal Pemeriksaan : 28 Agustus 2020
B. Anamnesa
1. Keluhan Utama : Batuk
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien laki-laki usia 2 tahun datang ke puskesmas Tawangsari di antar ibu
pasien dengan keluhan batuk kurang lebih sejak 3 hari yang lalu. Batuk
naik turun. Keluhan panas di rasakan 2 hari yang lalu. Pasien tidak
mengeluh mual maupun muntah dan pusing. Nafsu makan cukup baik.
BAK tidak ada keluhan, warna kuning jernih. BAB tidak ada keluhan.
5
Tidak ada keluarga yang sakit seperti pasien
5. Riwayat Kebiasaan
Pasien sejak usia 2 tahun sampai sekarang suka minum-minuman
dingin.
6. Riwayat Gizi
Pasien makan sehari-harinya teratur 3 kali dalam sehari, dengan nasi atau
bubur porsi 1 piring kadang setengah piring. Pasien sudah tidak minum
ASI namun tetap minum susu formula rutin. Asupan makanan seperti
buah, sayur, dan lauk pauk tercukupi. Kesan status gizi cukup.
7. Riwayat Pengobatan
Pasien belum mengkonsumsi obat
8. Riwayat Alergi
Tidak pernah alergi makanan, obat, dan cuaca
9. Riwayat Sosial Ekonomi
Penderita tinggal dirumah dengan kedua orang tuanya. Kondisi rumah
yaitu memiliki satu lantai, berlantai keramik, dan berdinding tembok.
Kebutuhan rumah tangga tersebut dipenuhi oleh Tn. F dengan total
penghasilan rata-rata perbulan Rp. 3.500.000,00. Kesan perekonomian
keluarga pasien cukup dan kebutuhan sehari-hari dapat terpenuhi.
10. Anamnesa Sistem
a. Kulit : warna kulit sawo matang, gatal (-)
b. Kepala : sakit kepala (-), pusing (-), rambut kepala tidak
rontok, luka pada kepala (-)
c. Mata : pandangan mata berkunang-kunang (-),
penglihatan kabur (-)
d. Hidung : tersumbat (-), mimisan (-)
e. Telinga : pendengaran berkurang (-), berdengung (-), keluar cairan
(-)
f. Mulut : sariawan (-), mulut kering (-), lidah terasa pahit(-)
g. Tenggorokan : sakit menelan (-), serak (-)
h. Pernafasan : sesak nafas (-), batuk (-), mengi (-), batuk darah (-)
6
i. Kadiovaskuler : berdebar-debar (-), nyeri dada (-)
j. Gastrointestinal : mual(-), muntah(-), nafsu makan(+), nyeri perut(-),
BAB tidak ada keluhan
k. Genitourinaria : BAK lancar, 2-3 kali/hari warna dan jumlah biasa
l. Neuropsikiatri : Neurologik : kejang (-), lumpuh (-)
m. Psikiatrik : emosi stabil, mudah marah (-)
n. Muskuloskeletal : kaku sendi (-), kesemutan pada tangan dan kaki (-)
o. Ekstremitas : Atas : bengkak (-), sakit (-)
Bawah : bengkak (-)
C. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum
Baik, compos mentis, GCS: 456
2. Tanda Vital dan Status Gizi
a. Tanda Vital
Tensi : 90/70 mmHg
Nadi : 129x/menit
Pernafasan : 38x/menit
Suhu : 38 ºC
b. Status gizi ( Perkeni, 2015 )
BB : 14 kg
TB : 110 cm
IMT : 12,6 (Normal)
3. Kulit
Warna Sawo matang, ikterik (-), sianosis (-)
4. Kepala
Bentuk mesocephal, tidak ada luka, rambut tidak mudah dicabut, makula
(-), papula (-), nodula (-), kelainan mimik wajah/bells palsy (-)
5. Mata
Conjunctiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor (3mm/3mm), reflek
kornea (+/+), warna kelopak (coklat kehitaman), katarak (-/-),
radang/conjunctivitis/uveitis (-/-), visus OD 6/60, visus OS 6/60
6. Hidung
7
Nafas cuping hidung (-), sekret (-),deformitas hidung (-), hiperpigmentasi
(-), sadle nose (-), epistaksis (-),
7. Mulut
Bibir pucat (-), bibir kering (-), papil lidah atrofi (-), tepi lidah hiperemis
(-), tremor (-)
8. Telinga
Nyeri tekan mastoid (-), sekret (-), pendengaran berkurang (-), cuping
telinga dalam batas normal
9. Tenggorokan
Tonsil membesar (-), pharing hiperemis (-)
10. Leher
JVP tidak meningkat, trakea ditengah, pembesaran kelenjar tiroid (-),
pembesaran kelenjar limfe (-), lesi pada kulit (-)
11. Thoraks
Simetris, retraksi interkostal (-), retraksi subkostal (-)
Cor:
Inspeksi : Iktus Kordis tak tampak
Pulmo:
Inspeksi : pergerakan paru simetris
Palpasi : fremitus raba kiri sama dengan kanan
Perkusi : sonor/sonor
Auskultasi : -suara dasar vesikuler
8
-suara tambahan rhonki (-/-), whezing (-/-)
12. Abdomen
Inspeksi : dinding perut sejajar dengan dinding dada
Auskultasi : Bising Usus (+) normal
Perkusi : timpani seluruh lapang perut
Palpasi : supel, nyeri tekan (-), hepar dan lien tak teraba
13. Sistem Collumna Vertebralis
Inspeksi : Deformitas (-), skoliosis(-), kiphosis(-), lordosis (-)
Palpasi : Nyeri tekan (-)
Perkusi : Nyeri Ketok CV (-)
14. Ektremitas: akral hangat oedem
Akral hangat - - odem - -
- - - -
E. Resume
Pasien laki-laki usia 2 tahun datang ke puskesmas Tawangsari dengan
keluhan batuk kurang lebih sejak 3 hari yang lalu. Batuk yang di rasakan
bercampur dengan dahak, selain batuk ibu pasien mengatakan terdapat pilek.
Keluhan pilek dirasakan bersamaan dengan adanya keluhan batuk. Pasien
juga terdapat keluhan panas, panas di rasakan naik turun. Keluhan panas di
rasakan 2 hari yang lalu. Pasien tidak mengeluh mual maupun muntah dan
pusing. Nafsu makan cukup baik. BAK tidak ada keluhan, warna kuning
jernih. BAB tidak ada keluhan.
G. Penatalaksanaan
Prinsip penatalaksanaan penderita adalah:
10
1. Non Medikamentosa / Non Farmakologis
a. Jika terdapat keluhan, segera periksa kembali ke puskesmas atau
RS agar segera mendapatkan penanganan.
b. Edukasi kepada pasien tentang kepatuhan minum obat.
c. Pemberian makanan, memberikan makanan yang bergizi sangat
dianjurkan sebagai salah satu penanganan ISPA.
2. Medikamentosa / Farmakologis
Pendekatan terapeutik
11
BAB III
A. Apgar Score
Adaptation
Selama ini pasien selalu menangis dan rewel kepada orang tua jika sedang
merasakan sakit atau merasa tidak enak badan. Pasien termasuk anak yang aktif.
Kedua orang tua pasien selalu ingat jika waktunya meminum obat untuk pasien.
Pasien selalu rutin minum obat dan patuh terhadap anjuran dokter. Keluarga selalu
yakin bahwa jika pasien rutin meminum obat akan segeran sembuh. Hal ini
menumbuhkan kepatuhan orang tua untuk memberikan penderita dalam
mengkonsumsi obat.
Partnership
Keluarga selalu yakin bahwa pasien bisa sembuh kembali, komunikasi antar
anggota keluarga berjalan dengan baik.
Growth
Keluarga pasien sadar bahwa pasien harus patuh berobat dan menikuti anjuran
dari dokter untuk menghadapi penyakitnya walaupun kadang menganggunya
terutama dalam kegiatan sehari harinya.
Affection
Pasien merasa hubungan kasih sayang dan interaksinya dengan keluarga cukup.
Pasien menyayangi keluarganya, begitu pula sebaliknya.
Resolve
Keluarga pasien merasa cukup puas dengan kebersamaan dan waktu yang pasien
dapatkan dari kedua orang tuanya walaupun waktu yang tersedia tidak banyak karena
kedua orang tua harus bekerja diluar rumah dan pulang sore hari.
12
APGAR An. M. D Terhadap Keluarga Sering Kadang Jarang/tidak
/selalu -kadang
A Saya merasa puas jika saya dapat kembali ke
keluarga saya bila saya sedang mendapat
masalah
P Saya merasa puas dengan kasih sayang kedua
orang tua saya terhadap saya
G Saya merasa puas dengan cara keluarga saya
yang selalu mendukung keinginan saya untuk
melakukan sesuatu yang baik
A Saya merasa puas dengan cara keluarga saya
memberikan kasih sayangnya dan memberi
perhatian kepada saya.
R Saya merasa puas dengan cara keluarga saya
dan menghabiskan waktu bersama-sama
Tabel 3.1 APGAR An. MHA
Secara keseluruhan total poin dari APGAR keluarga An. MHA adalah
10. Hal ini menunjukkan bahwa fungsi fisiologis yang dimiliki keluarga An.
MHA dan keluarganya dalam keadaan baik. Hubungan antar individu dalam
keluarga tersebut terjalin baik.
13
Fungsi patologis dari keluarga An. MHA dinilai dengan menggunakan
S.C.R.E.E.M sebagai berikut:
Table 3.2 Fungsi Patologis (S.C.R.E.E.M)
14
Keterangan :
Keluarga An. MHA tidak memiliki masalah dalam hal ini, karena semua
berjalan dengan baik.
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Pasien
15
Keterangan : : hubungan baik
: hubungan tidak baik
Ganbar 3.2 Informasi Pola Interaksi Keluarga
Hubungan antara An. MHA dengan kedua orang tuanya sangat baik
dan dekat. Dalam keluarga ini tidak sampai terjadi konflik atau hubungan
buruk antar anggota keluarga.
16
Keluarga ini berusaha menjaga kebersihan lingkungan rumahnya
misalnya dengan menyapu rumah dan halaman paling tidak sehari dua kali,
pagi dan sore. Keluarga ini memiliki fasilitas lengkap seperti PDAM
sehingga apabila ingin MCK (mandi, cuci, kakus) sudah tersedia
dirumah.Untuk melakukan cuci kakus, mandi, serta memasak air digunakan
sumber air dari PDAM.
Gambaran Lingkungan
17
A
E
D
F
G
H I
Keterangan:
A : Teras
B : Ruang Tamu
C dan D : Kamar Tidur
E : Ruang Keluarga
F : Ruang Makan
G : Tempat Ibadah (Mushollah)
H : Dapur
I : Kamar mandi
18
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Masalah Aktif
a. Infeksi Saluran Pernafasan Akut
B. Faktor Resiko
a. Kebersihan diri sendiri
b. Kebiasaan pasien yang suka mengkonsumsi minuman dingin
19
Ventilasi cukup
hygiene
tentang personal
Kurang memahami
cukup
Pencahayaan rumah
Lingkungan
dalam personal hygiene
Kurangnya pengetahuan mengenai
Pelayanan Kesehatan
penyakit keturunan
Tidak ada riwayat
dkeluarga pasien
Keturunan
An. MHA
(ISPA)
23 th
minum dingin
mengandung MSG, dan
mengkonsumsi makanan
Pasien gemar
Perilaku
2. Faktor Lingkungan
20
Pasien tinggal di lingkungan rumah cukup bersih dengan
dilengkapi ruang tamu, ruang keluarga untuk menonton TV, dua kamar
tidur, ruang makan, dapur, kamar mandi yang memilki fasilitas jamban
keluarga dan tempat sholat. Pencahayaan rumah cukup dengan disertai
ventilasi. Kurangnya memahami keluarga tentang personal hygiene dan
lingkungan sekitar yang mempunyai keluhan yang sama semisal bersin-
bersin tidak menutup mulutnya sehingga dapat menjadi factor resiko untuk
terjadi ISPA.
3. Faktor Perilaku
Pasien yang suka mengkonsumsi makanan minum- minuman
dingin, serta lingkungan sekitar yang belum begitu memahami tentang
personal hygiene. Kemungkinan pasien sendiri juga kurang memahami
tentang menjaga kebersihan. Terutama tentang sebelum dan sesudah
makan minum harus membiasakan mencuci tangan dahulu.
4. Faktor Pelayanan Kesehatan
Kurangnya pengetahuan tentang gejala yang timbul dari penyakit
Infeksi Saluran Pernafasan Akut dan pencegahannya agar kejadian tidak
berulang terus menerus. Seperti halnya di lingkungan sekitar dari keluarga
An. MHA yang belum mengerti dalam mencegah timbulnya ISPA yang
disebabkan kurang memahaminya personal hygiene, tata cara bersin yang
benar.
21
MASALAH
PARAMETER
A B C
Prevalence 3 5 4
Severity 4 4 4
Rate % increase 4 4 4
Degree of unmeet need 2 2 3
Social benefit 4 3 4
Public concern 2 2 3
Technical feasibility study 2 2 3
Resources availibilty 2 2 3
Jumlah 23 24 28
Keterangan :
A. Kebersihan lingkungan kurang
B. Kebersihan individu kurang
C. Kurangnya pengetahuan tentang Infeksi Saluran Pernafasan Akut
(ISPA)
Dari tabel skoring prioritas masalah diatas didapatkan angka
tertinggi yaitu kurangnya pengetahuan tentang Infeksi Saluran Pernafasan
Akut (ISPA). Maka dari itu untuk memecahkan masalah tersebut
diperlukan solusi dengan pembuatan program yang bermanfaat untuk
masyarakat.
NP E E Hasil
r f f
i e i
o k s
r t i
i i e
t f n
22
a i s
s t i
J a
a s
l
VC M x I xV
a P=
C
n
K
e
l
u
a
r
K 34 9
u
n
j
u
n
g
a
n
k
e
1r
u
m
a
h
p
a
s
i
e
n
2P 55 20
e
n
y
u
l
u
h
a
23
n
t
e
n
t
a
n
g
p
e
n
c
e
g
a
h
a
n
I
S
P
A
3P 44 12
e
n
g
o
b
a
t
a
n
t
e
r
h
a
d
a
p
p
a
s
i
24
e
n
Keterangan :
P :Prioritas penyeselaian masalah
M : Magnitude, besarnya masalah yang bisa diatasi apabila solusi
inidilaksanakan (turunnya prevalensi dan besarnya masalah lain)
I : Implementasi, kelanggengan selesai masalah
V : Vulnerability, sensitifnya dalam mengatasi masalah
C : Cost, Biaya yang diperlukan
25
3. RencanaKegiatanPrioritas (Plan of Activity/POA) penyuluhan tentang pencegahan Infeksi Saluran Pernafasan Akut
No. Kegiatan Sasaran Target Volume Rincian Lokasi Tenaga Jadwal Kebutuhan
Kegiatan Kegiatan Pelaksanaan Pelaksana Pelaksanaan
1. Menjelaskan
Penyuluhan
pencegahan
pencegahan Terbentuknya Dokter
ISPA Alat tulis
Infeksi Saluran Pasien dan pola pikir dan 1 kali / muda, bidan 7 Septembe
1. 2. Menjelaskan Rumah Pasien
Pernfasan Akut Keluarga budaya individu minggu desa, kader 2020
Pola Hidup
(ISPA) dan yang sehat desa
Bersih dan Sehat
PHBS
Peragaan
Memahami
langsung Memperagakan dan Dokter
pencegahan ispa Alat Peraga
pencegahan Pasien dan 1 kali / meberi contoh muda, bidan 8 September
3. dan pelaksanaan Rumah Pasien Contoh Gambar
infeksi saluran Keluarga minggu pencegahan ISPA desa, kader 2020
pola hidup Poster
pernafasan akut dan PHBS desa
bersih dan sehat
dan PHBS
1. Memonitoring
Memahami
keadaan pasien Dokter
pencegahan ispa 14 Lembar rekapitulasi
Monitoring dan Pasien dan 2. Mengevaluasi muda, bidan
4. dan pelaksanaan 1 kali Rumah Pasien September monitoring dan
Evaluasi keluarga kebiasaan sehari- desa, kader
pola hidup 2020 evaluasi
hari pasien dan desa
bersih dan sehat
keluarga
26
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Segi Biologis :
a. An. MHA (2 tahun), menderita penyakit Infeksi Saluran Pernafasan
Akut (ISPA)
b. Status gizi An. MHA berdasarkan Perkeni termasuk dalam kategori
normal
c. An. MHA tidak memakai masker ketika di rumah
d. Rumah dan lingkungan sekitar keluarga An. MHA sehat.
2. Segi Psikologis :
a. Hubungan antara anggota keluarga terjalin akrab
b. Pengetahuan akan pentingnya akan menjaga kebersihan individu
kurang
c. Tingkat kepatuhan dalam penggunaan obat yang baik, mendukung
untuk penyembuhan penyakit tersebut
3. Segi Sosial :
a. Tidak ada masalah dari segi sosial
4. Segi fisik :
a. Rumah dan lingkungan sekitar cukup bersih, hanya pada tempat
mencuci baju kurang bersih dan lembab
B. SARAN
1. Untuk masalah medis ISPA dilakukan langkah-langkah :
a. Preventif : menjaga kebersihan individu dan lingkungan
b. Promotif : edukasi penderita dan keluarga mengenai pentingnya
menjaga kebersihan individu, dan Pola Hidup Bersih dan Sehat
c. Kuratif : saat ini penderita memasuki pengobatan rawat jalan, dan
harus mengikuti arahan yang di berikan oleh dokter dan rajin dalam
penggunaan obat
27
2. Rehabilitatif : memberikan semangat kepada pasien agar bisa melakukan
aktivitas sehari-hari.
3. Untuk masalah lingkungan tempat tinggal dan rumah
a. Promotif: edukasi penderita dan anggota keluarga untuk membuka
jendela tiap pagi, menjaga kebersihan rumah dan lingkungan rumah.
28
DAFTAR PUSTAKA
29
LAMPIRAN
Gambar 1. Kamar
Gambar 2.
Dapur rumah An.
MHA
30