Anda di halaman 1dari 8

HUBUNGAN ANTARA POLUSI ASAP PADA PEMBAKAR SATE

DENGAN DRY EYE SYNDROME DI KECAMATAN GUBENG


SURABAYA

Esti Nur Hidayati. 2018


Jurnal Penelitian
Fakultas Kedokteran. Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

ABSTRAK

Sindroma mata kering (Dry Eye Syndrome) adalah suatu kumpulan gejala
dengan kondisi mata terasa perih, mudah lelah, gatal, merah dan mata terasa sep-
erti berpasir. Sindroma mata kering dapat terjadi karena kondisi lingkungan
(alergi, debu, dan asap). Salah satu asap pembakaran adalah asap pembakaran
sate. Asap pembakaran arang merupakan suatu polusi udara yang dapat men-
imbulkan inflamasi pada permukaan mata. Pada asap pembakaran terkandung ba-
han-bahan logam yang dapat mengiritasi mata. Mata kering merupakan penyakit
multifaktorial air mata dan permukaan mata yang menimbulkan gejala tidak nya-
man, gangguan penglihatan, dan instabilitas lapisan air mata yang berpotensial
kerusakan pada permukaan mata. Dari uraian tersebut dilakukan penelitian ini un-
tuk menganalisis lebih lanjut tentang hubungan antara polusi asap pada pembakar
sate dengan dry eye syndrome di Kecamatan Gubeng Surabaya.
Populasi penelitian ini adalah pembakar sate di Kecamatan Gubeng, Kota
Surabaya, Provinsi Jawa Timur, dengan besar sampel yang diambil pada
penelitian ini adalah 62 responden. Dengan uji statistik yang digunakan dalam
proses pengolahan data adalah uji Pearson dengan korelasi. Metode ini digunakan
untuk mengetahui hubungan polusi asap pembakaran dengan dry eye syndrome di
Kecamata Gubeng, Kota Surabaya. Dan dari hasil penelitian menunjukkan adanya
hubungan antara polusi asap pada pembakar sate dengan dry eye syndrome di
Kecamatan Gubeng, Surabaya, dengan nilai p < 0,05.

Kata kunci : Polusi Asap, Pembakaran Sate, Dry Eye Syndrome

PENDAHULUAN (Mohammad, 2011). Sindroma mata


Keratoconjunctivitis sicca kering adalah suatu kumpulan gejala
dikenal sebagai sindroma mata kering dengan kondisi mata terasa perih, mu-
(Dry Eye Syndrome) merupakan ke- dah lelah, gatal, merah dan mata terasa
lainan pada mata bagian anterior yang seperti berpasir (Ohashi, 2003)
sering terjadi akibat inflamasi. Sindro- Prevalensi sindroma mata kering
ma mata kering adalah kondisi yang mengalami peningkatan dari tahun ke
terjadi pada pasien yang mencoba tahun bekisar 7,4 – 57,89 %. Penelitian
perawatan mata sebelumnya dan meru- yang dilakukan oleh Moss dan Klein
pakan ciri-ciri dari inflamasi pada per- (2000) melaporakan bahwa prevalensi
mukaan mata dan kelenjar lakrimalis mata kering menjadi 14,4 % pada 3.722
subyek berumur 59 tahun. Menurut kasikan menjadi tiga kelompok ber-
Schein et al (1997) tidak ada hubungan dasarkan jumlah rokok yang dihisap
antara mata kering dengan umur atau per hari, yaitu seseorang yang men-
jenis kelamin. Sementara penelitian gonsumsi rokok satu sampai sepuluh
lain, wanita dapat mengalami sindroma batang per hari disebut perokok ringan,
mata kering lebih cepat daripada pria, 11 -20 batang per hari disebut perokok
sekitar usia 45 tahun atau pada usia on- sedang, dan lebih dari 20 batang per
set menopause. Hal itu telah didukung hari disebut perokok berat (Rini,
oleh penelitian yang dilakukan kepada Dinyar, dan Nugraha, 2015).
926 subjek wanita berumur 40 dan Mukosa pada konjungtiva mata
lebih dari 40 memiliki diagnosis terkait sangat sensitif terhadap berbagai bahan
mata kering (Mc Carty, 1998). kimia dan gas iritatif yang terkandung
Sindroma mata kering dapat ter- dalam asap dan dapat menimbulkan
jadi karena penyakit-penyakit in- terjadinya kemerahan pada konjung-
flamasi, kondisi lingkungan (alergi, tiva, hiperlakrimasi, dan sindroma mata
debu, dan rokok), ketidak seimbangan kering. Asap menimbulkan iritasi mata,
hormon (wanita menopause dan pasien kulit dan gangguan saluran pernapasan
yang sedang menjalani pergantian yang lebih berat. Asap sendiri adalah
hormon) dan kontak lensa. Penyakit kompleks campuran dengan komponen
sistemik seperti diabetes melitus, pen- yang bergantung pada jenis bahan ba-
yakit tiroid, reumatoid artritis dan Sys- kar, kadar air. Asap merupakan
temic Lupus Erythematous/SLE dapat perpaduan atau campuran karbon di-
memicu mata kering. Beberapa psiko- oksida, air, zat yang terdifusi di udara,
tropik sistemik seperti obat diuretik, zat partikulat, hidrokarbon, zat kimia
anti histamin, antidepresan, psiko- organik, nitrogen oksida, dan mineral,
tropik, obat kolesterol, beta-bloker dan ribuan komponen lainnya dapat
kontrasepsi oral juga dikaitkan dengan ditemukan tersendiri dalam asap.
mata kering (Ohashi, 2003). Komposisi asap tergantung dari banyak
Secara tidak langsung perokok faktor, yaitu jenis bahan bakar, kelem-
juga dapat memberikan kontribusi yang baban, temperatur api, kondisi angin,
nyata terhadap polusi udara, terutama dan hal lain yang mempengaruhi cuaca,
di ruangan tertutup, karena banyaknya baik asap tersebur batu atau lama (Fai-
asap rokok yang dihembuskan ke sal, 2012).
udara. Seperti diketahui, lebih dari Asap pembakaran arang merupa-
3800 senyawa kimia ditemukan dalam kan suatu polusi udara. Menurut WHO,
tembakau rokok, dan kelompok polusi udara merupakan suatu keadaan
terbesar adalah senyawa nitrogen, yaitu terkontaminasinya baik lingkungan da-
24%, serta hidrokarbon 15% (June, lam maupun lingkungan luar karena
1996). bahan kimia, fisik, ataupun biologis
Seseorang dikategorikan sebagai yang mengubah karakteristik natural
perokok aktif apabila merokok setiap dari atmosfer (Pande dan Putu, 2017).
hari dalam jangka waktu minimal enam Asap pembakaran sate yang berasal
bulan selama hidupnya dan masih dari arang kayu mengandung berbagai
merokok pada saat dilakukan polutan berbahaya yang dapat
penelitian. Perokok menurut World menganggu fungsi dan komponen
Health Organization (WHO) diklasifi- darah. Tiap atom karbon dari arang
atau kayu yang terbakar akan bereaksi Jenis penelitian yang dipakai pa-
dengan dua atom oksigen membentuk da penelitian ini adalah desain
gas karbondioksida (CO2), jika tiap penelitian cross sectional analitik
atom karbon tersebut bereaksi dengan (penelitian potong lintang). Studi cross
satu atom oksigen, maka akan ter- sectional digunakan untuk mengetahui
bentuk gas karbonmonoksida (CO) hubungan antara variabel bebas (faktor
(Augustine, 2013). risiko) dengan variabel tergantung
Asap pembakaran dapat men- (efek). Fokus peneliti adalah untuk
imbulkan inflamasi pada permukaan mengetahui hubungan antara polusi
mata. Pada asap pembakaran terkan- asap pada pembakar sate dengan dry
dung bahan-bahan logam yang dapat eye syndrome di Kecamata Gubeng,
mengiritasi mata. Iritasi yang terjadi Kota Surabaya
diikuti peradangan pada permukaan
mata. Selain itu, asap pembakaran me- Populasi dan Sampel
nyebabkan osmolaritas air mata Populasi penelitian ini adalah
meningkat. Mata kering merupakan pembakar sate di Kecamatan Gubeng,
penyakit multifaktorial air mata dan Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur,
permukaan mata yang menimbulkan dengan besar sampel yang diambil pa-
gejala tidak nyaman, gangguan da penelitian ini adalah 62 responden
penglihatan, dan instabilitas lapisan air
mata yang berpotensial kerusakan pada Metode Analisis Data
permukaan mata. Lapisan air mata pada Program komputer yang
pasien mata kering tidak stabil dan tid- digunakan untuk pembuatan data base
ak mampu mempertahankan kualitas dan pengolahan data adalah Microsft
pelindung yang diperlukan untuk Excel 2010 sedangkan analisis data
struktur dan fungsinya (Augustine, dengan menggunakan program Statisti-
2013). cal Package for Social Sciences (SPSS)
Walaupun sindroma mata kering versi 16 for Windows. Uji statistik yang
terlihat tidak membahayakan namun digunakan dalam proses pengolahan
sindroma ini dapat menyebabkan ban- data adalah uji Pearson dengan ko-
yak penderitaan bagi penderitanya. relasi. Metode ini digunakan untuk
Penderita DES dapat terganggu keta- mengetahui hubungan polusi asap
jaman visual fungsional yang dapat pembakaran dengan dry eye syndrome
menurunkan mobilitas aktivitas sehari- di Kecamata Gubeng, Kota Surabaya
hari. Selain itu, DES dapat menyebab-
kan peningkatan risiko infeksi mata. HASIL PENELITIAN DAN ANA-
Penderita DES dapat mengalami keru- LISI DATA
sakan irreversible akibat kerusakan
epitel kornea atau perforasi kornea. Tabel 1 Usia Penjual Sate di
Berdasarkan hal tersebut peneliti ingin Kecamatan Gubeng, Kota Surabaya
meneliti tentang hubungan antara polu- Usia Frekuensi Persentase
si asap pembakaran dengan dry eye %
syndrome di Surabaya (Koh, 2008) < 25 tahun 37 59,7
> 25 tahun 25 40,3
METODE PENELITIAN Total 62 100.0
Jenis Penelitian Sumber: Hasil Survei, 2018
Abnormal 27 43,5
Dari Tabel 1 menunjukkan bah- Total 62 100.0
wa sebagian besar responden sebanyak
Sumber: Hasil Survei, 2018
37 orang (59,7%) mempunyai usia di
Tabel 5.4 menunjukkan bahwa
bawah 25 tahun.
sebanyak 27 orang (43,5%) terkena
sindroma mata kering.
Tabel 2 Lama Paparan Asap
Pembakaran Oleh Penjual Sate di
Analisis Data (Uji Statistik)
Kecamatan Gubeng, Kota Surabaya
Durasi Frekuensi Persentase
Tabel 4 Hubungan Antara Polusi
%
Asap Pada Pembakar Sate Dengan
≤ 6 jam 38 61,3 Dry Eye Syndrome di Kecamatan
> 6 jam 24 38,7 Gubeng, Surabaya
Total 62 100.0 Lama papa- Sindroma mata kering
Sumber: Hasil Survei, 2018 ran asap Total chi square
pembakaran Normal Abnormal
Tabel 2 menunjukkan bahwa sebagian ≤ 6 jam 33 (86,8%) 5 (13,2%) 38 (100%)
besar responden yaitu sebanyak 38 > 6 jam 2 (8,3%) 22 (91,7%) 24 (100%)
Sig. =
orang (61,3%) mengalami paparan asap 0,000
Total 35 (56,5%) 27 (43,5%) 62 (100%)
pembakaran sate ≤ 6 jam dalam sehari. Sumber : Hasil Survei, 2018

Tabel 3 Kebiasaan Merokok Penjual Berdasarkan tabel diatas dapat


Sate di Kecamatan Gubeng, Kota diketahui, dari 100% responden re-
Surabaya sponden yang terkena paparan asap
Kebiasaan Frekuensi Persentase pembakaran sate ≤ 6 jam sehari, 86,8%
merokok % responden tidak mengalami sindroma
Perokok ringan 30 48,4 mata kering (normal) dan 13,2% re-
Perokok se- sponden mengalami sindroma mata
32 51,6
dang kering (abnormal). Selajutnya dari
Perokok berat 0 0 100% responden yang terkena paparan
Total 62 100.0 asap pembakaran sate > 6 jam sehari,
Sumber: Hasil Survei, 2018 8,3% diantaranya tidak mengalami sin-
droma mata kering (normal) dan 91,7%
Tabel 3 menunjukkan bahwa se- responden lainnya mengalami sindro-
bagian besar responden yaitu sebanyak ma mata kering (abnormal).
32 orang (51,6%) mempunyai kebia- Berdasarkan hasil uji chi square
saan merokok sedang yaitu 11-20 ba- diperoleh nilai p < 0,05, artinya ada
tang dalam sehari. hubungan antara polusi asap pada
pembakar sate dengan dry eye syn-
Tabel 4 Sindroma Mata Kering Pada drome di Kecamatan Gubeng, Suraba-
Penjual Sate di Kecamatan Gubeng, ya
Kota Surabaya
Sindroma Frekuensi Persentase PEMBAHASAN
Mata Kering % Tujuan dilakukannya penelitian
Normal 35 56,5 sindroma mata kering di Kecamatan
Gubeng, Surabaya adalah untuk
mengetahui hubungan antara polusi sindroma mata kering (Tanushree,
asap pada pembakar sate dengan Dry 2014).
Eye Syndrome di Kecamatan Gubeng, Sindroma mata kering adalah
Surabaya. Berdasarkan penelitian ini, penyakit multifaktorial dari air mata
didapat sampel 62 orang penjual sate di dan merupakan permukaan yang
Kecamatan Gubeng, Kota Surabaya menghasilkan gejala ketidaknyamanan,
secara random. Sebanyak 38 orang gangguan penglihatan dan
penjual sate di Kecamatan Gubeng, ketidakstabilan lapisan air mata dengan
Kota Surabaya mengalami paparan potensi kerusakan pada permukaan
asap pembakaran sate ≤ 6 jam sehari mata. Hal ini disertai dengan
(61,3%) dan 24 orang penjual sate di peningkatan osmolaritas lapisan air
Kecamatan Gubeng, Kota Surabaya mata dan peradangan pada permukaan
mengalami paparan asap pembakaran mata (Tanushree, 2014).
sate > 6 jam sehari (38,7%). Dari total Banyak faktor yang berperan da-
semua sampel, sebanyak 27 orang lam terjadinya Dry Eye Syndrome baik
penjual sate di Kecamatan Gubeng, pada wanita maupun pria, salah satunya
Kota Surabaya yang menjadi responden adalah usia, Dry Eye Syndrome dialami
(43,5%) mengalami sindroma mata oleh hampir semua penderita usia
kering (Dry Eye Syndrome) sedangkan lanjut, 75% di atas 65 tahun baik laki
sebanyak 35 orang penjual sate di maupun perempuan. Namun Tidak me-
Kecamatan Gubeng, Kota Surabaya nutup kemungkinan juga bisa diderita
yang menjadi responden (56,5%) hasil oleh anak muda dan anak-anak. Hasil
pengukuran kuantitas air mata dengan Penelitian menunjukkan bahwa
kertas filter Schirmer menunjukan hasil sebagian besar responden sebanyak 37
normal. orang (59,7%) mempunyai usia di
Sindroma mata kering atau bawah 25 tahun (Tanushree, 2014).
dikenal juga dengan nama Asap pembakaran arang
Keratoconjunctivitis Sicca (KCS) merupakan suatu polusi udara. Menurut
adalah gangguan pada mata yang WHO, polusi udara merupakan suatu
disebabkan oleh hilangnya keadaan terkontaminasinya baik
keseimbangan antara lapisan air mata lingkungan dalam maupun lingkungan
(tear film) dan permukaan sehingga luar karena bahan kimia, fisik, ataupun
berkurangnya produksi air mata yang biologis yang mengubah karakteristik
digunakan untuk melumasi mata natural dari atmosfer (Pande, 2017).
akibatnya terjadi iritasi dan kerusakan Asap pembakaran sate yang berasal
pada permukaan mata penderitanya. dari arang kayu mengandung berbagai
Menurut Nora (2013), Sindroma mata polutan berbahaya yang dapat
kering adalah gangguan lapisan air menganggu fungsi dan komponen
mata karena defisiensi atau kelebihan darah. Tiap atom karbon dari arang
air mata yang menyebabkan penguapan atau kayu yang terbakar akan bereaksi
dan kerusakan pada permukaan mata dengan dua atom oksigen membentuk
intrapalpebral dan dikaitkan dengan gas karbondioksida (CO2), jika tiap
gejala ketidaknyamanan okular. atom karbon tersebut bereaksi dengan
Gangguan mata ini sangat umum di satu atom oksigen, maka akan
kalangan masyarakat yang memiliki terbentuk gas karbonmonoksida (CO)
(Augustine, 2013).
Asap pembakaran dapat men- Paparan asap mengiritasi mata
imbulkan inflamasi pada permukaan yang mengakibatkan terjadinya
mata. Pada asap pembakaran terkan- inflamasi. Telah diakui bahwa
dung bahan-bahan logam yang dapat inflamasi adalah sebab dan akibat
mengiritasi mata. Iritasi yang terjadi penyakit mata kering. Permukaan mata
diikuti peradangan pada permukaan yang inflamasi mengakibatkan
mata. Selain itu, asap pembakaran me- rusaknya sel epitel kornea yang akan
nyebabkan osmolaritas air mata menyebabkan hilangnya lapisan musin
meningkat. Mata kering merupakan air mata sehingga terjadi
penyakit multifaktorial air mata dan ketidakstabilan lapisan air mata (Au-
permukaan mata yang menimbulkan gustine, 2013).
gejala tidak nyaman, gangguan Inflamasi merupakan hasil dari
penglihatan, dan instabilitas lapisan air aktivasi jalur inflamasi bawaan pada
mata yang berpotensial kerusakan pada sel permukaan okuler, seperti sitokin
permukaan mata. Lapisan air mata pada yang dihasilkan sel T helper (Th).
pasien mata kering tidak stabil dan tid- Sitokin diproduksi dengan
ak mampu mempertahankan kualitas menginfiltrasi sel Th sehingga
pelindung yang diperlukan untuk mengubah keseimbangan normal
struktur dan fungsinya (Augustine, sitokin pada permukaan mata dan
2013). menyebabkan patologis epitel
Hasil penelitian menunjukkan permukaan mata. Pada penelitian
bahwa ada hubungan antara polusi asap Pflugfelder et al, (2013) perubahan
pada pembakar sate dengan Dry Eye kadar sitokin Th pada permukaan mata
Syndrome di Kecamatan Gubeng telah ditemukan pada pasien mata
Surabaya. Hasil dari penelitian ini kering (Augustine, 2013).
didapatkan dari 100% responden Patogenesis sindrom mata kering
responden yang terkena paparan asap tidak sepenuhnya dimengerti dan
pembakaran sate ≤ 6 jam sehari, 86,8% penyebabnya multifaktorial tetapi dapat
responden tidak mengalami sindroma diakui bahwa inflamasi memiliki peran
mata kering (normal) dan 13,2% menonjol pada perkembangannya.
responden mengalami sindroma mata Biomarker inflamasi seperti
kering (abnormal). Selajutnya dari Human Leukocyte Antigen (HLA-DR)
100% responden yang terkena paparan juga telah terbukti diregulasi dalam
asap pembakaran sate > 6 jam sehari, Dry Eye Disease (DED) (Augustine,
8,3% diantaranya tidak mengalami 2013)
sindroma mata kering (normal) dan
91,7% responden lainnya mengalami PENUTUP
sindroma mata kering (abnormal). Ber- Kesimpulan
dasarkan hasil uji korelasi Chi-square 1. Hasil penelitian menunjukkan 38
diperoleh nilai p < 0,05, artinya H1 responden (61,3%) mengalami
diterima dan H0 ditolak. Maka hasil paparan asap pembakaran sate ≤ 6
penelitian ini dapat dinyatakan bahwa jam dalam sehari.
ada hubungan antara polusi asap pada 2. Hasil penelitian menunjukkan
pembakar sate dengan Dry Eye bahwa sebanyak 27 responden
Syndrome di Kecamatan Gubeng, (43,5%) terkena sindroma mata
Surabaya. kering.
3. Hasil penelitian menunjukkan shape of corneal endothelium in
adanya hubungan antara polusi human cornea ex vivo. Invest
asap pada pembakar sate dengan Ophthalmol Vis Sci. 49:491–3918
dry eye syndrome di Kecamatan McCarty CA, Bansal AK, Livingston
Gubeng, Surabaya, p < 0,05. PM, Stainslavsky YL & Taylor
Saran HR. 1998. The Epidemiology of
1. Bagi Responden Dry Eye in Melbourne, Australia.
Sebaiknya konsultasi ke dokter Ophthalmology. 105(6):1114-9
mata jika terjadi reaksi alergi/ Mohammad AJ, MD and Sepehr Feizi
nyeri, merah, atau ketajaman MD. 2011. Dry Eye Syndrome. J
penglihatan menurun. Deteksi dini Ophthalmic. 6(3): 192-198
dan pengobatan intensif bila terjadi Moss SE, Klein R & Klein, BE. 2000.
komplikasi akan sangat membantu Prevalence of and Risk Factors
mencegah kerusakan yang lebih For Dry Eye Syndrome. Arch.
berat. Ophthalmol. 118:1264-8.
2. Peneliti Selanjutnya Ohashi K. 2003. Cancer cell invasion
Dapat melakukan penelitian selan inhibitory effects of chemical
jutnya yaitu dengan meneliti constituents in the parasitic plant
variabel-variabel lain yang Scurrula artopurpurea
berpengaruh terhadap kejadian (Lorantaceae). Chem pharm bull.
sindrom mata kering, misalnya 51(3): 343-345
faktor hormonal, obat-obatan, Pande MI and I Putu AG. 2017. Preva-
faktor lingkungan seperti udara lensi Gangguan Fungsi Paru
panas dan kering Akibat Paparan Asap Pada
Pedagang Sate Di Denpasar.
DAFTAR PUSTAKA Fakultas Kedokteran Universitas
Augustine R. 2013. Hubungan antara Udayana.
Paparan Asap Pembakaran Ter- Pflugfelder SC, Corrales RM & Paiva
hadap Sindroma Mata Kering. CS. 2013. T helper cytokines in
KTI. Fakultas Kedokteran dan dry eye disease. Experimental
Ilmu Kesehatan-Universitas Mu- Eye Research, xxx, 1-8
hammadiyah Yogyakarta Rini S, Dinyar SW & Nugraha A.
Faisal F. 2012. Dampak Asap Keba- 2015. Lama Merokok dan Jumlah
karan Hutan Pada Pernafasan. Konsumsi Rokok terhadap
Jakarta : Departemen Pul- Trombosit pada Laki-laki Pero-
monologi dan Ilmu Kedokteran kok Aktif. Fakultas Kedokteran
Respirasi. Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Achmad
Universitas Indonesia Yani Cimahi
June M. 1996. Penentuan Kandungan Schein OD, Munoz B, & Tielsch JM.
Unsur Beracun Dalam Asap Ro- 1997. Prevalence of Dry Eye
kok Dengan Metode Pengaktifan Among the Elderly. Am. J. Oph-
Neutron. Nuclear Enginering thalmol. 124: 723-8.
Department. Urbana Illinois USA Sitompul R, Nora RLD. Glaukoma dan
Koh SW. 2008. VIP and VIP gene si- Penyakit Mata Kering Serta
lencing modulation of differentia- Peran Pengawet Dalam Obat
tion marker N-cadherin and cell
Glaukoma. Jakarta: J Opthal-
mologhy FKUI, 2014
Tanushree V, HV Gowda. Corelation
of dry eye status with severity of
diabetic retinopathy. Retin J Evol
Med Dent Sci.
2014;3(66):14323-14329

Anda mungkin juga menyukai