Disusun oleh :
SIGIT HARTONO
201312031
Oleh:
Sigit Hartono
NIM 201312031
ii
Disetujui pada tanggal :…………………………
Dosen Pembimbing
iii
HALAMAN PENGESAHAN
iv
Mengetahui,
Koordinator Skripsi
v
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN................................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................iii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................vi
DAFTAR TABEL..................................................................................................vii
DAFTAR SINGKATAN......................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................1
1.2 Kajian Masalah........................................................................................7
1.3 Rumusan Masalah...................................................................................8
1.4 Tujuan......................................................................................................8
vi
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL................................................................21
3.1 Kerangka Konseptual............................................................................21
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Tingkat Kepuasan Laundry di Ruang Rawat Inap Tahun 2017.......... 08
Tabel 4.1 Devinisi Operasional........................................................................... 28
Tabel 4.2 Interval Skor Penilaian pada Variabel Faktor Sistem......................... 34
Tabel 4.3 Rentang Interval Setiap Sub Variabel Faktor Sistem.......................... 35
Tabel 4.4 Interval Skor Penilaian pada Variabel Faktor Waktu Pelaynanan...... 35
Tabel 4.5 Rentang Interval Setiap Sub Variabel Faktor Waktu Pelayanan........ 35
ix
DAFTAR SINGKATAN
x
BAB I
PENDAHULUAN
rawat inap, rawat jalan, dan rawat darurat. Tugas dan fungsi rumah sakit adalah
melalui pelayanan kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai
orang sakit maupun sehat, atau dapat menjadi tempat penularan penyakit serta
program dan lintas sektoral serta berdimensi multi disiplin untuk itu diperlukan
1
tenaga sarana dan prasarana yang memadai dalam kesehatan lingkungan rumah
2
2
diluar rumah sakit. Juga dapat terhindar dari dampak negatif yang dapat
ditimbulkan dari rumah sakit. Seperti halnya limbah yang dihasilkan dari rumah
sakit. Baik itu limbah medis ataupun non medis. Dengan menjaga lingkungan
rumah sakit dengan baik dan benar akan dapat meningkatkan mutu pelayanan
yang baik pula. Adapun salah satu upaya untuk meningkatkan kesehatan
yaitu pelayanan laundry rumah sakit. Peranan laundry rumah sakit yaitu sebagai
mesin cuci, alat dan desinfektan, mesin uap (steam boilder), pengering, meja, dan
pelayanan perawatan pasien seperti selimut, saprai, baju pasien, sarung bantal,
gaun bedah, handuk, doek, dan lain sebagainya. Pengelolaan linen dimulai dari
terjadi pada pasien maupun petugas, salah satu penyebabnya adalah pengelolaan
4
bahan linen yang kurang steril, yang digunakan oleh pasien lain. Sedangkan
pencucian linen, baik linen perkantoran maupun linen yang digunakan oleh
karyawan dan pasien. Jumlah linen yang dicuci harus sama dengan jumlah linen
yang nantinya sudah bersih dan siap di setorkan, seperti halnya disetorkan ke
ruang instalasi rawat inap. Apabila sistem manajemen laundry berjalan kurang
baik maka, hal ini dapat menyebabkan petugas yang berkaitan dengan hal tersebut
di instalasi rawat inap tidak puas, karena terkaitan dengan hasil kerja petugas di
Salah satu instalasi di Rumah Sakit Tingkat III Brawijaya Surabaya yang
paling sering menggunakan jasa pelayanan laundry rumah sakit adalah instalasi
rawat inap. Dimulai dari pengambilan linen kotor di instalasi rawat inap pada
pukul 07.00 WIB. Kemudian linen tersebut diangkut menuju ruang laundry untuk
dipilah antara linen medis dan non medis. Dalam proses pencucian harus sesuai
dengan standar pengelolaan linen rumah sakit yang benar. Serta menggunakan
detergent yang telah di tetapkan dalam standar rumah sakit. Setelah dilakukan
mesin pengering khusus. Dengan suhu panas yang telah ditetapkan yaitu 35%.
Dengan kapasitas mesin pengering 18 Kg. Linen yang telah kering selanjutnya
akan melalui proses penyetrikaan dan pelipatan. Setelah itu linen di kemas dengan
plastik secara rapi dan siap disetorkan ke ruang rawat instalasi rawat inap, OK,
gizi, dan laboratorium. Demi memenuhi kepuasan pasien rawat inap terhadap
5
linen rumah sakit, maka linen bersih yang telah disetorkan ke ruang instalasi rawat
pelanggan atau konsumen. Hal ini adalah petugas yang bekerja di instalasi rawat
inap terhadap pelayanan laundry. Data kepuasan hasil kerja laundry di ruang
rawat inap Rumah Sakit Tingkat III Brawijaya Surabaya biasanya dilihat dari
daftar tabel, dimana tingkat kepuasan dibaca dalam satuan %. Petugas akan puas
dari hasil kerja laundry bila tabel menunjukkan data 100%. Bila kurang dari 100%
akan mengakibatkan hal-hal yang tidak diinginkan, dampaknya pada hasil akhir
Sehingga petugas di ruang instalasi rawat inap tidak puas atas hasil kerja
oleh rumah sakit teruama SDM (Sumber Daya Manusia) yang berkuwalitas,
dalam hal ini pasien sebagai pemakai jasa pelayanan kesehatan yang berhak
menilai kinerja dari pada praktisi. Kepuasan pasien adalah hasil kerja para praktisi
rumah sakit, dalam hal ini petugas di instalasi rawat inap akan puas dan berhasil
kinerjanya atas pelayanan laundry dalam membersihkan bahan linen yang harus
steril dan memenuhi syarat untuk digunakan pada pasien. Dari data kepuasan
6
laundry yang diperoleh dari pihak Rumah Sakit Tingkat III Brawijaya Surabaya
Tabel 1.1 Daftar Tabel Tingkat Kepuasan Laundry di Ruang Rawat Inap
Rumah Sakit Tingkat III Brawijaya Surabaya Tahun 2017.
Ruangan
Bulan Nusa Rata-
Tulip Dahlia Bougenville Bersalin ICU
Indah Rata
Januari 75% 100% 88% 100% 100% 100% 94%
Februari 100% 100% 88% 100% 75% 88% 92%
Maret 100% 100% 88% 88% 100% 75% 92%
April 100% 100% 100% 63% 75% 88% 88%
Mei 88% 100% 75% 63% 63% 50% 73%
Juni 88% 100% 63% 88% 88% 88% 85%
July 63% 88% 75% 100% 100% 75% 83%
Agustus 88% 63% 88% 88% 75% 75% 79%
Septembe
r 75% 75% 50% 75% 88% 63% 71%
Oktober 0% 0% 0% 75% 100% 88% 44%
November 0% 100% 0% 75% 100% 88% 60%
Desember 100% 100% 88% 88% 75% 88% 90%
73% 85% 67% 83% 86% 80% 79%
Sumber : Data dari Bagian Instaldik RSAD Tk III Brawijaya Tahun 2017
Pengambilan data tersebut melalui metode kuisioner tentang tingkat
kepuasan petugas rawat inap selaku pelanggan yang lebih mengerti dan
memahami terhadap pelayanan laundry di Rumah Sakit Tingkat III tahun 2017
yang dilakukan oleh pihak rumah sakit, data tersebut diambil setiap bulan 8 kali,
dibagi 2 kali penyebaran setiap minggunya, selama satu tahun. Dapat diketahui
tingkat kepuasan petugas di instalasi rawat inap paling rendah ada di bulan
Oktober yaitu hanya 44%, dan tingkat kepuasan yang tertinggi ada di bulan
Januari yaitu sbersar 94%. Tingkat kepuasa terendah berada di ruang rawat inap
nusa indah yaitu 67%, dan tingkat kepuasan tertinggi berada di ruang rawat inap
bersalin yaitu sebesar 86%. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa tingkat
kepuasan petugas terhadap pelayanan laundry Rumah Sakit Tingkat III Brawijaya
7
Surabaya pada tahun 2017 menunjukkan hasil yang kurang memuaskan, karena
mencapai 79% dari target capaian yang seharusnya yaitu sebesar 100%.
rawat inap terhadap pelayanan laundry Rumah Sakit Tingkat III Brawijaya
Surabaya.
8
Faktor Kompetensi :
Keterampilan memeriksa seorang petugas
Pelayanan yang di berikan
Keterampilan penggunaan teknologi laundry
Tipe masalah laundry yang ditangani petugas
Keterlibatan petugas dalam penelitian
Faktor Affordability:
Biaya pelayanan
Masalah biaya pelayanan kesehatan
Tidak tambahan biaya
Faktor Ambience :
Kebersihan fasilitas
Akses tempat pelayanan
Gambar 1.1 Identifikasi penyebab kepuasan petugas di instalasi rawat inap terhadap
pelayanan laundry yang belum memenuhi standard.
10
laundry di instalasi rawat inap Rumah Sakit Tingkat III Brawijaya Surabaya?
1.4 Tujuan
Rawat Inap pada pelayanan laundry di Rumah Sakit Tingkat III Brawijaya
Surabaya.
Surabaya.
1. Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi dan acuan
dalam melakukan penelitian yang akan datang bagi yang bersedia untuk
TINJAUAN PUSTAKA
berkumpulnya orang sakit maupun orang sehat, atau dapat dikatakan sebagai
Pengertian rumah sakit yang dikemukakan oleh para ahli (Azrul Azwar,
1996), diantaranya:
1. Menurut Assosiation of Hospital Care (1947) rumah sakit adalah pusat
kedokteran diselenggarakan.
alat organisasi yang terdiri dari tenaga medis profesional yang terorganisir
tentang Rumah Sakit, bahwa pengertian rumah sakit itu sendiri adalah institusi
secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat
12
darurat. Adapun tujuan diselenggarakannya rumah sakit seperti yang tercantum
13
14
menjadi dua yaitu Rumah Sakit Umum dan Rumah Sakit Khusus. Rumah Sakit
semua bidang dan jenis penyakit. Sedangkan Rumah Sakit Khusus adalah fasilitas
kesehatan yang memberi pelayanan utama pada suatu bidang atau satu jenis
penyakit tertentu berdasarkan disiplin ilmu, golongan umur, organ, jenis penyakit,
secara berjenjang dan fungsi rujukan, rumah sakit umum dan rumah sakit khusus
terhadap prajurit TNI dari Angkatan lainnya yang terlibat dalam kegiatan operasi
berupa pelayanan rawat jalan, pelayanan rawat inap, pelayanan gawat darurat dan
Menurut Kemenkes No. 1204 Tahun 2004 Laundry rumah sakit adalah
suatu tempat dimana terdapat proses pencucian linen (kain) yang dilengkapi
dengan sarana penunjangnya berupa mesin cuci, alat dan desinfektan, mesin uap
Lingkungan RS. Rumah Sakit biasanya mempunyai laundry yang tanggung jawab
terhadap pencucian linen, baik linen yang digunakan oleh perkantoran maupun
1. Menerima alat tenun dari semua unit pelayanan di rumah Secara umu tugas
7. Menentukan standar jumlah alat tenun untuk seluruh unit pelayanan yang ada
pendistribusiannya
Sumber daya manusia adalah individu yang produktif yang bekerja sebagai
penggerak suatu organisasi, baik itu di dalam institusi maupun perusahaan yang
kemampuannya,
17
recources mengandung dua pengertian. Pertama, adalah usaha kerja atau jasa yang
dapat diberikan dalam proses produksi. Dalam hal lain SDM mencerminkan
kualitas usaha yang diberikan oleh seseorang dalam waktu tertentu untuk
yang mampu bekerja untuk memberikan jasa atau usaha kerja tersebut. Mampu
yaitu bahwa kegiatan tersebut menghasilkan barang atau jasa untuk memenuhi
pelangga akan sangat kecewa. Bila kinerja sesuai harapan, maka pelanggan akan
sangat puas. Sedangkan bila kinerja melebihi harapan pelanggan dapat dibentuk
oleh pengalaman masa lampau, komentar dari kerabatnya serta janji dan
informasi dari berbagai media. Pelanggan yang puas akan setia lebih lama, kurang
sensitive terhadap harga dan memberi komentar yang baik tentang perusahaan
tersebut.
18
yang tidak memperoleh kepuasan kerja tidak akan pernah mencapai kepuasan
psikologis dan akhirnya akan timbul sikap atau tingkah laku negatif dan pada
akan dapat bekerja dengan baik, penh semangat, aktif, dan dapat berprestasi lebih
muncul. Konsep tersebut yaitu : akses, biaya dan mutu. Akses fisik, keuangan,
kesehatan yang disediakan dalam suatu institusi kesehatan harus dapat memiliki
elemen dan karakteristik mutu. Elemen kepuasan konsumen merupakan suatu hal
19
yang terpenting. Apabila konsumen kurang merasa puas terhadap pelayanan yang
telah diberikan, konsumen tersebut tidak akan memilih pelayanan kesehatan itu an
didapat dan mudah dijangkau. Oleh karena itu, mutu pelayanan yang ditawarkan
merupakan hal yang penting dalam pelayanan kesehatan. Oleh sebab itu, mutu
harus berasal dari perspektif konsumen. Karena mutu layanan merupakan jasa
tidak saja yang dapat menimbulkan kepuasan bagi pasien sesuai dengan kepuasan
rata-rata penduduk tetapi juga yang sesuai dengan standar dan kode etik profesi
yang telah ditetapkan (Al-Assaf, 2009). Menurut Azrul Anwar (1999) dalam
sesuai dengan standar profesi yang baik dengan pemanfaatan sumber daya secara
bahwa kepuasan atau ketidak puasan pelanggan adalah respon pelanggan terhadap
Menurut Hall & Dorman konsep multidimensi kepuasan pasien dalam buku
Imbalo S. Pohan, MPH, MHA, Dr. (2007) yang berjudul Jaminan Mutu Pelayanan
standar.
lengkap.
berulang-ulang .
kesehatan.
6. Akses: fisik, ekonomi dan budaya bahasa dan isilah dimengerti pasien.
21
layanan kesehatan.
pasien.
10. Memberi informasi yang lengkap dan dimengerti, selalu memberi kesempatan
bertanya.
Menurut Wendy Leebov et al dalam buku Djoko Wijono (2008) faktor yang
Mengenai uang jasa, dapat bersifat kontroversial, terlalu murah atau terlalu
ungkapan bahwa “anda memperoleh sesuai apa yang anda bayar”, mungkin
benar. Namun seringkali juga tidak. Pasien merasa tidak menerima sesuai
dengan besarnya uang yang telah dibayarkan. Justru karena hal-hal yang
berpengalaman.
puasan pelanggan termasuk pasien dan pegawai itu sendiri. Faktor waktu
23
4. Empati (emphaty), yaitu syarat untuk peduli, memberi perhatian pribadi bagi
pelanggan.
media komunikasi.
BAB III
KERANGKA KONSEPTUAL
Faktor Ambience :
1. Kebersihan fasilitas
2. Akses tempat pelayanan
Faktor Sistem :
1. Efisiensi Pelayanan yang disediakan Kepuasan
2. Kemampuan memperoleh janji yang cepat konsumen
3. Waktu tunggu pelanggan rawat inap
terhadap
Faktor Kelembutan : pelayanan
Kepedulian petugas laundry kepada pelanggan laundry
Komunikasi petugas laundry kepada pelanggan
Waktu yang digunakan petugas laundry dengan
pelanggan
Pemenuhan kebutuhan emosional pelanggan
Kesediaan membantu pada pelanggan
Keterampilan pelayanan interpersonal laundry kepada
pelanggan
Penampilan petugas yang tidak berpengalaman
Keterampilan pelayanan interpersonal kepada
pelanggan.
Faktor Kenyamanan
Penampilan dan Keistimewaan
petugas yang :
tidak berpengalaman.
Tersedia fasilitas penunjang.
Bahan-bahan promosi laundry (booklet, leaflet,
poster).
24
Gambar 3.1 Kerangka Konseptual
25
26
petugas rawat inap dapat disebabkan dari dua faktor, yaitu Faktor Sistem dan
Faktor Waktu Pelayanan. Dari kedua faktor tersebut sangat berpengaruh terhadap
kepuasan kerja pegawai di suatu organisasi atau Rumah Sakit. Seperti halnya di
rawat inap Rumah Sakit Tingkat III Brawijaya Surabaya. Serta meneliti kepuasan
METODE PENELITIAN
dimana pengumpulan variabel penelitian yang dilakukan dalam waktu satu saat.
27
4.3 Populasi Dan Sampel Penelitian
4.3.1 Populasi
Sedangkan sampel adalah objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh
populasi. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh pegawai di Instalasi Rawat
Inap Rumah Sakit Angkatan Darat Tingkat III Brawijaya Surabaya yang diketahui
berjumlah 87 pegawai.
28
29
4.3.2 Sampel
pengambilan sampel secara sederhana adalah bahwa setiap angota atau unit dari
sebesar 10%.
N
Rumus : n=
1+ Ne 2
87
n= 2
1+87 (0.1)
= 1 + 87 x 0,01
= 1+ 0.87
= 1.87
87
n=
1.87
= 46.5 ∞ 47
30
data melalui kuesioner yang dibagikan, seperti yang telah dijelaskan sebenarnya
random sampling.
kelompok lain. Definisi lain mengatakan bahwa variable adalah sesuatu yang
digunakan sebagai ciri, sifat, atau ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh
satuan penelitian tentang sesuatu konsep pengertian tertentu misalnya umur, jenis
1. Faktor Sistem
a. Waktu penyelenggaraan
31
b. Pemenuhan janji
peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa
b. Baik (B)
sumber, dan berbagai cara. Teknik pengumpulan data disesuaikan dengan data
35
yang dibutuhkan dalam penelitian ini, sumber data penelitian terdiri dari dua
memberikan data kepada pengumpul data. Sumber data sekunder yang diperoleh
adalah dari jumlah SDM dan data kepuasan pegawai rumah sakit.
Dalam melakukan analisis data terlebih dahulu harus diolah dengan tujuan
a. Editing
terkumpul. Pada proses ini diharapkan akan diperoleh data yang valid dan
b. Coding
36
kategori yang sama. Kode adalah isyarat yang dibuat dalm bentuk angka
atau huruf yang memberikan petunjuk atau identitas pada suatu informasi
atau data yang akan di analisis. Coding dengan proses memberikan kode
pada setiap kuesioner kepuasan kerja pegawai tiap responden yang ada.
c. Scoring
diberi penilaian atau skor. Melakukan pemberian kode atau symbol agar
skala 1-4.
d. Entry
kedalam komputer Statisfical Pakage for the Sosisal Science (SPSS) untuk
(kuisioner).
Skor tertinggi : 6 x 4 = 24
Skor terendah : 6 x 1 = 6
Interval
( 6 x 4 )−(6 x 1) 24−6 18
4
=
4
= 4
= 4,5
Skor tertinggi : 2 x 4 = 8
Skor terendah : 2 x 1 = 2
Skor tertinggi : 4 x 4 = 16
Skor terendah : 4 x 1 = 4
Interval:
( 4 x 4 )−(4 x 1) 16−4
4
= 4
=3
Tabel 4.4 Interval Skor Penilaian pada Variabel Faktor Waktu Pelaynanan
Interval Skor Kategori Responden
>16 Sangat Baik
12 – 15 Baik
8 – 11 Tidak Baik
4–7 Sangat Tidak Baik
Interval untuk mengetahui penjelasan setiap sub variabel faktor waktu pelayanan
Skor tertinggi : 2 x 4 = 8
Skor terendah : 2 x 1 = 2
Tabel 4.5 Rentang Interval Setiap Sub Variabel Faktor Waktu Pelayanan.
Interval Skor Kategori Responden
> 14 Sangat Baik
5,1 – 6,5 Baik
3,6 – 5,0 Tidak Baik
2 – 3,5 Sangat Tidak Baik
Skor tertinggi : 20 x 4 = 80
Skor terendah : 20 x 1 = 20
39
Interval:
( jumlah pertannyaan x skor tertinggi )−( jumlah pertanyaan x skor terendah) ( 20 x 4 )−(20 x 1) 60
= = =
banyak skala 4 4
15
e. Cleaning
apakah tidak terjadi kesalahan, sehingga data siap untuk dianalisis lebih
lanjut.
40
41