L DENGAN GANGGUAN
SISTEM PENCERNAAN : POST OPERASI HERNIA INGUINALIS
DI RUANG PERAWATAN BEDAH KELAS III
RUMAH SAKIT PALAGIMATA
KOTA BAU-BAU
OLEH :
ZUMANA
NIM: P003200190272
Puji dan syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat
dan rahmat-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini
dengan judul “ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN AN.L DENGAN GANGGUAN
SISTEM PENCERNAAN : POST OPERASI HERNIA INGUINALIS DIRUANG PERAWATAN
BEDAH KELAS III RUMAH SAKIT PALAGIMATA” dapat terselesaikan walaupun
dalam bentuk yang sangat sederhana dan merupakan salah satu syarat untuk
menyelesaikan pendidikan di Politeknik Kesehatan Kendari.
Selama persiapan, pelaksanaan, penyusunan sampai penyelesaian karya tulis
ilmiah ini, peneliti banyak memperoleh bantuan, bimbingan, arahan dan motivasi
dari berbagai pihak baik secara moril maupun materil. Olehnya itu dengan segala
kerendahan hati pada kesempatan ini, peneliti menyampaikan terima kasih kepada
Bapak Akhmad,S.ST.,M.Kes selaku pembimbing I dan Ibu Lena Atoy,S.ST.,MPH.
selaku pembimbing II yang telah banyak memberikan bimbingan selama
penyusunan karya tulis ilmiah ini. Tidak lupa pula peneliti mengucapkan terima
kasih kepada :
vii
Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini masih
terdapat kekeliruan, kekurangan dan kesalahan yang disebabkan oleh keterbatasan
peneliti, baik dari segi pengetahuan maupun materi. Oleh sebab itu pendapat,
saran dan kritik sangat peneliti harapkan demi kesempurnaan karya tulis ilmiah ini.
Akhir kata, semoga segala bantuan yang telah diberikan oleh semua pihak
bernilai amal soleh dan kiranya mendapat pahala yang setimpal dari Allah SWT.
Amin.
Baubau, Juni 2020
Peneliti
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran dan informasi serta
pengalaman nyata dalam penerapan asuhan keperawatan pada klien An. L
dengan gangguan sistem pencernaan post operasi hernia inguinalis. Metode yang
digunakan adalah metode deskriptif, yaitu menggambar masalah yang diteliti
dengan menggunakan pendekatan penerapan proses keperawatan yang mencakup
pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi dan evaluasi. Diagnosa
keperawatan yang ditemukan pada kasus yaitu nyeri akut berhubungan dengan
insisi pembedahan, kerusakan intergritas kulit, dan hambatan mobilitas fisik.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: ada kesenjangan antara teori dan kasus
nyata yaitu seperti pada teori klien yang mengalami nyeri hernia inguinalis dapat
merasakan nyeri 8-10 (berat) pada rentang 0-10. Sedangkan gejala yang tampak
pada klien An. L yaitu merasa sakit dan nyeri pada bagian perut kanan bawah
dekat skrotum, nyeri pada luka operasi dengan skala 6, keruskan integritas kulit,
dan hambatan mobilitas fisik. Sedangkan perumusan diagnosa keperawatan pada
tinjauan teoritis, terdapat lima diagnosa keperawatan. Sedangkan perumusan
diagnosa keperawatan tinjauan kasus dengan klien An. L ditemukan tiga
diagnosa keperawatan. Dari hasil pengkajian An. L didapatkan data yang
menunjang untuk mengarah pada diagnosa keperawatan, dalam tinjauan teori
tidak semua ditemukan dalam kasus nyata, intervensi yang ditulis
diimplementasikan selama 3x24 jam dan menunjukkan masalah teratasi semua.
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL.................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN...................................................................... iv
RIWAYAT HIDUP...................................................................................... v
KATA PENGANTAR................................................................................. vi
ABSTRAK................................................................................................... viii
DAFTAR ISI................................................................................................ ix
DAFTAR GAMBAR................................................................................... xi
BAB 1 PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah....................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian...................................................................... 5
G. Sistematika Penulisan.................................................................. 9
A. Pengkajian Keperawatan............................................................. 47
B. Diagnosa Keperawatan................................................................ 64
C. Intervensi Keperawatan............................................................... 69
D. Implementasi Keperawatan......................................................... 71
E. Evaluasi keperawatan.................................................................. 71
BAB IV PEMBAHASAN
A. Pengkajian Keperawatan............................................................. 82
B. Diagnosa Keperawatan................................................................ 83
C. Intervensi Keperawatan............................................................... 83
D. Implementasi Keperawatan......................................................... 84
E. Evaluasi Keperawatan................................................................. 85
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................. 86
B. Saran............................................................................................ 88
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dengan usaha yang ekstra, tentunya itu mempengaruhi pola hidup dan
Salah satu penyakit akibat beban kerja tubuh yang berat yang
(Nurarif, A.H & Hardi Kusuma, 2018). Hernia Inguinalis lebih banyak
rongga perut. Jika saluran testis tidak menutup dengan sempurna, maka
1
Penyebab dari gejala hernia inguinalis adalah karena dinding
otot sangat lemah atau juga disebabkan karena membran dengan normal
menjaga organ tubuh untuk bagian yang lemah dan jugta bagian yang
yang berusia lanjut, karena pada usia lanjut biasanya otot-otot didalam
bahkan klien mungkin tidak menyadari kondisi ini. Gejalanya baru bisa
dilihat dan juga dirasakan melalui benjolan yang muncul akibat hernia.
Benjolan lebih jelas akan terasa ketika klien berdiri tegak, terutama jika
depan, sensasi nyeri perih atau rasa nyeri pada benjolan, muncul rasa
sakit dan pembengkakan pada area sekitar testis karena sebagaian usus
10 Juli 2020).
laki dengan mayoritas usia lanjut. Hal ini dibuktikan bahwa angka
Palagimata, 2020).
3
Masalah keperawatan utama yang muncul pada hernia
Palagimata.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
5
b. Memperoleh pengalaman nyata dalam merumuskan diagnosa
2020.
2020
2020.
D. Manfaat Penelitian
2. Bagi Perawat
Hernia Ingunalis
5. Bagi penulis
Hernia Inguinalis.
6. Bagi Pembaca
1. Metode Penelitian
(problem solving).
a. Studi Kepustakaan
b. Studi Kasus
tekhnik :
tubuh tertentu.
dilakukan.
G. Sistematika Penulisan
berikut:
Bab I : Pendahuluan
penulisan.
penelitian.
Bab IV : Pembahasan
Bab V : Penutup
butir yang
dirumuskan.
Daftar Pustaka
Lampiran
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Gambar 1
Anatomi Sistem Pencernaan
dan pencampuran) dengan enzim dan zat cair yang terbantang mulai
12
Sistem pencernaan merupakan suatu rangkaian organ yang terdiri dari :
a. Mulut / Oris
juga gigi susu, terdiri dari 8 buah gigi seri (dens insisivus),
(premolare).
2. Lidah
makanan.
3. Kelenjar ludah
buksinator).
b. Faring
infeksi.
telinga.
d. Gaster / Lambung
protein susu).
e. Pankreas
pertama.
menyentuh limpa.
2. Fungsi pankreas
mensekresikan insulin.
3. Hasil sekresi
duodenum.
pankreatika.
duktus wirsungi.
4. Struktur pankreas
f. Kantung Empedu
menjadi kental.
lainnya.
20
c) Leher kantung kemih. Merupakan leher dari kantung
duodenum.
g. Hati
halus terdiri dari tiga bagian yaitu usus dua belas jari (duodenum),
usus kosong (jejenum), usus penyerapan (illeum). Pada usus dua
belas jari terdapat dua muara saluran yaitu dari pankreas dan
kantung empedu.
Usus besar atau kolon dalam anatomi adalah bagian usus antara
c) Tempat feses
rektum.
j. Usus Buntu
k. Umbai Cacing
l. Rektum
terjadi.
m. Anus
kehendak.
kehendak.
B. Konsep Medis
1. Defenisi
berarti penonjolan isi suatu rongga melalui jaringan ikat tipis yang
sering terjadi di daerah perut dengan isi yang keluar berupa bagian dari
2. Klasifikasi
defek atau bagian lemah dari dinding rongga bersangkutan. Hernia ada
b. Hernia epigastrik
jaringan lemak dan hernia ini sering menimbulkan rasa sakit dan
ditemukan.
c. Hernia umbilikal
d. Hernia inguinalis
e. Hernia femoralis
3. Etiologi
a. Umur
Penyakit ini dapat diderita oleh semua kalangan tua, muda, pria
2009).
b. Jenis Kelamin
Hernia yang sering diderita oleh laki – laki biasanya adalah jenis
pada buruh angkat atau buruh pabrik. Profesi buruh yang sebagian
isi hernia keluar dari otot yang lemah tersebut (Giri Made Kusala,
2009).
c. Penyakit penyerta
d. Keturunan
Resiko lebih besar jika ada keluarga terdekat yang pernah terkena
hernia.
e. Obesitas
f. Kehamilan
g. Pekerjaan
h. Kelahiran premature
4. Patofisologi
sebab yang didapat. Hernia dapat dijumpai pada setiap usia. Lebih
banyak pada laki-laki ketimbang pada perempuan. Berbagai faktor
internus yang cukup lebar sehingga dapat dilalui oleh kantong dan isi
hernia. Selain itu, diperlukan pula faktor yang dapat mendorong isi
hernia melewati pintu yang sudah terbuka cukup lebar itu. Faktor yang
normal pada fetus. Pada bulan ke-8 kehamilan, terjadi desensus testis
sehingga isi rongga perut tidak dapat melalui kanalis tersebut. Namun
dalam beberapa hal, kanalis ini tidak menutup. Karena testis kiri turun
Bila kanalis kiri terbuka maka biasanya yang kanan juga terbuka.
Dalam keadaan normal, kanalis yang terbuka ini akan menutup pada
apendiktomi(Erfandi, 2009).
5. Manifestasi Klinis
7. Nyeri
10. Palpasi: kantong hernia yang kosong dapat diraba pada funikulus
disebut tanda sarung tangan sutera, tetapi umumnya tanda ini sukar
isinya,
11. Pada palpasi mungkin teraba usus, omentum ( seperti karet ), atau
ovarium.
6. Komplikasi
b. Hernia irreponibel
nekrosis
d. Infeksi
b. Herniografi.
c. USG
d. CT dan MRI
e. Laparaskopi
8. Penatalaksanaan
C. Konsep Keperawatan
tersebut.
1. Pengkajian Keperawatan
a. Pengumpulan data
b. Analisa data
pengetahuan.
c. Perumusan masalah
asuhan keperawatan (masalah keperawatan) tetapi ada juga yang tidak dan
2. Diagnosa keperawatan
kesehatan manusia.
yang serupa.
3. Intervensi Keperawatan
klien beralih dari status kesehatan saat ini kestatus kesehatan yang
4. Implementasi Keperawatan
Tahap 1 : Persiapan
perencanaan.
Tahap 2 : Intervensi
dan interdependen.
Tahap 3 : Dokumentasi
Pelaksanaan tindakan keperawatan harus diikuti oleh
5. Evaluasi Keperawatan
ditetapkan.
Setelah seorang perawat melakukan seluruh proses
SOAP/SOAPIE/SOAPIER.
1. Pengkajian Keperawatan
a. Identitas klien
b. Riwayat keperawatan
c. Keluhan utama
j. Pemeriksaan penunjang
2. Diagnosa Keperawatan
2011).
3. Perencanaan
Tujuan:
- Kontrol kecemasan
- Koping
Kriteria hasil :
cemas
mengurangi takut
prognosis
persepsi
Tujuan:
Kriteria hasil:
- Suhu 36 – 37C
9. Selimuti pasien
mukosa.
Tujuan:
Kriteria hasil:
Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri, mampu
mencari bantuan).
Rencana Tindakan:
dukungan
8. hangat/ dingin.
prosedur
Tujuan:
- Anxiety Control
- Comfort Level
- Pain Level
Kriteria hasil:
Rencana Tindakan:
(membaca)
Tujuan :
- SelfCare : ADLS
- Toleransi aktivitas
- Konservasi energi
Kriteria hasil:
Rencana Tindakan:
berlebihan
hemodinamik)
dilakukan
dan penguatan
A. Pengkajian Keperawatan
No.RM : -
1. Biodata
a. Identitas Klien
Nama : An. L
Umur : 10 tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Pelajar
Nama : Tn. Ld
Umur : 38 Tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Swasta
Provocative :
Quality :
ditusuk-tusuk
Regional :
Saverity :
Timing :
menderita penyakit yang sama dengan klien, ayah klien dan keluarga
faktor usia.
Genogram 3 generasi :
Keterangan :
= Laki-laki / Perempuan
= Hubungan Perkawinan
= Garis Keturunan
= Klien
= Tinggal Serumah
6. Riwayat Psikologi
mengganggu aktivitasnya.
7. Riwayat Sosial
8. Riwayat Spiritual
a. Pola Nutrisi
Tabel 3.1
Pola Nutris Klien
Aktivitas Sebelum Sakit Saat Sakit
Makanan :
b. Pola Eliminasi
Tabel 3.2
Pola Eliminasi klien
Aktivitas Sebelum sakit Saat sakit
BAB
Baik Baik
Lega Lega
Amoniak Amoniak
Kuning Kuning
Tabel 3.3
Pola Istrahat dan Tidur Klien
Aktivitas Sebelum sakit Saat sakit
1. Jam tidur malam Jam 20.00-05.00 Wita (9 jam) Jam 20.00-05.00 Wita (9 jam)
2. Jam tidur siang
3. Jam mudah tidur Tidak ada Jam 13.00-15.00 Wita (2 jam)
4. Jam sulit tidur
5. Lama tidur dalam 24 jam Jam 20.00 Wita Jam 20.00 Wita
6. Penyebab tidur terganggu
7. Kebiasaan sebelum tidur Tidak ada Tidak ada
8. Perasaan waktu bangun tidur
± 9 jam / hari 9 jam / hari
9. Masalah tidur
Tidak adak Tidak adak
Segar Segar
Tabel 3.4
Pola Personal Hygiene Klien
Aktivitas Sebelum Sakit Saat Sakit
Mandi
1. Frekuensi
2. Cara pemenuhan
3. Apakah dishampo
Gosok gigi 3 kali seminggu Tidak dilakukan
1. Frekuensi
2. Cara pemenuhan
2 kali / hari 2 kali / hari
Mandiri
e. Pola Aktivitas / Mobilitas Fisik
Tabel 3.5
f. Pola Kebiasaan
Tabel 3.6
Pola Kebiasaan Klien
Aktivitas Sebelum Sakit Saat Sakit
a. Keadaan Klien :
7) Nampak meringis
1) Sistem Pernapasan
napas tmabhan
2) Sistem Kardiovskuler
jugularis
nadi
perifer
3) Sistem Persarafan
( kateter)
pembesaran ginjal.
5) Sistem Pencernaan
1. Mulut
2. Abdomen
skrotum.
pembesaran asites.
Perkusi : Terdengar bunyi timpani pada kuadran kiri
bawah.
6) Sistem Muskuloskeletal
tekan.
secara baik.
7) Sistem Indra
1) Mata
2) Hidung
3) Telinga
4) Wicara
pendek
9) Sistem Endoktrin
Tabel 3.7
Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan Hasil Unit Normal Limit
PCT 0.11 %
PDWsd 10.9 fL
PDWcv 36.8 %
PLCR 13.42 %
PLCC 50 103/µL
Golongan Darah : O
Maret 2020.
B. Diagnosa Keperawatan
1. Klasifikasi Data
Tabel 3.8
Klasifikasi Data
Data Subjektif Data Objektif
kali/menit
Tabel 3.9
Analisa data
No. Data Penyebab Masalah
N : 70 kali/menit
S : 370C
RR : 20 kali/menit
Tabel 3.10
Perumusan Diagnosa Keperawatan
No Ditemukan Teratasi
Diagnosa Keperawatan
. Tanggal Paraf Tanggal Paraf
Data Subjektif :
TD : 110/ 80 mmHg
N : 70 kali/menit
S : 370C
RR : 20 kali/menit
Data Subjektif :
Data Subjektif :
Tabel
3.11
Intervensi
Keperawtan
Rencana Asuhan keperawatam
No. Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil
Intervensi Rasional
N : 70 kali/menit
S : 370C
RR : 20 kali/menit
69
pembendahan ditandai dengan : Setelah dilakukan tindakan 2. Observasi tanda-tanda infeksi 2. Bebas dari tanda-tanda
perawatan, klien akan menunjukkan infeksi
Data Subjektif : 3. Agar luka operasi tidak
penyembuhan luka dalam kurun mengalami infeksi
1. Klien mengatakan ada bekas luka waktu 3x24 jam 4. Untuk menhan
operasi didekat daerah scrotum 3. Bekerja dengan tekhnik pertumbuhan kuman yang
Kritria hasil : dapat menyababkan infeksi
Data objektif : aseptik dan antiseptik
1. Tidak ada bekas luka 4. Kolaborasi pemberian
1. Tampak ada bekas luka operasi antibiotik
sepanjang 6 cm 2. Tidak ada push atau nana
3. Hambatan mobilitas fisik Tujuan : 1. Observasi tanda-tanda vital 1. Perkembangan tanda-tanda
berhubungan dengan proses vital dalam batas normal
pembendahan post operasi hernia Setelah dilakukan perawatan 3x24 2. Agar klien merasa lebih
jam diharpakan klien sudah bisa 2. Beri posis yang nyaman nyaman
inguinalis ditandai dengan : 3. Untuk melaksanakan tirah
bergerak atau beraktivitas
baring yang cukup
Data Subjektif : 4. Mempercepat
Kriteria hasil : 3. Anjurkan klien beristirahat
yang cukup penyembuhan klien dan
1. Klien mengatakan sulit untuk dapat beraktivitas kembali
beraktivitas 1. Klien dapat merubah posisi 4. Kolaborasi dengan tim medis
Data Objektif : 2. Klien dapat berjalan atau tentang terapi yang tepat
berinteraksi
1. Klien nampak sulit beraktifitas
D. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan
Tabel 3.12
Implementasi dan Evaluasi Keperawatan Hari 1
No. Hari / Tgl Jam Implementasi Paraf Jam Evaluasi keperawatan Paraf
DX
waktu pemberiannya
aspeptik dn antiseptik.
Berbaring
3. Menganjur istrahat yang cukup
Hasil : A:
11.30 Klien berbaring ditempat tidur Masalalah belum teratasi
sedikit
Tabel 3.13
Implementasi dan Evaluasi Keperawatan Hari 2
No. Hari / Tgl Jam Implementasi Paraf Jam Evaluasi keperawatan Paraf
DX
waktu pemberiannya
2. selasa 08.00 1. Mengkaji tanda-tanda vital 13.25 S:
Hasil :
13/03/2020 Klien mengatakan tidak ada tanda-
Tekanan darah 120/80 mmHg, Nadi 78 tanda infeksi
aspeptik dn antiseptik.
11.00
Melaksanakan
11.00 waktu pemberiannya
tekhnik
rileksasi
napas dalam
A:
Masalah
teratasi
P:
Hentikan
intervensi
12.00 A:
Masalah
teratasi
P:
Hentikan
intervensi
Masalalah
teratasi
P:
Hentikan
intervensi
80
BAB IV
PEMBAHASAN
tanggal 12 Maret 2020 sampai dengan tanggal 14 Maret 2020 pada klien An. L
A. Pengkajian Keperawatan
beberapa tanda dan gejala kompleks ditemukan dari hasil penelitian pada
beberapa klien dengan hernia inguinalis seperti hal rentan skala nyeri yang
berbeda-beda setiap klien dimana pada teori klien yang mengalami nyeri
hernia inguinalis dapat merasakan nyeri 8-10 (berat) pada rentang 0-10.
Sedangkan gejala yang tampak pada klien An. L yaitu merasa sakit
dan nyeri pada bagian perut kanan bawah dekat skrotum, nyeri pada luka
fisik.
B. Diagnosa Keperawatan
2011).
pembendahan.
C. Intervensi Keperawatan
pembedahan.
dengan nyeri.
perawat ruangan.
D. Implementasi Keperawatan
mengalami kesulitan yang berarti karena telah mengikuti alur pada rencana
dilaksanakan.
E. Evaluasi Keperawatan
perawat yang ada di ruang perawatan bedah tempat dimana kasus ini
dibuat.
BAB V
PENUTUP
keperawatan pada klien An. L dengna gangguan sistem pencernaan “Post Operasi
menunjukkan bahwa:
A. Kesimpulan
beberapa tanda dan gejala kompleks ditemukan dari hasil penelitian pada
beberapa klien dengan hernia inguinalis seperti hal rentan skala nyeri yang
berbeda-beda setiap klien dimana pada teori klien yang mengalami nyeri
hernia inguinalis dapat merasakan nyeri 8-10 (berat) pada rentang 0-10.
Sedangkan gejala yang tampak pada klien An. L yaitu merasa sakit
dan nyeri pada bagian perut kanan bawah dekat skrotum, nyeri pada luka
fisik.
2011).
pembendahan.
menunjukkan bahwa terdapat kesenjangan antara teori dan studi kasus, hal
penulis pada pengelolaan klien karena situasi dan kondisi klien serta
fisik.
B. Saran
An. L di Ruang Perawtatan Bedah Kelas III dan kesimpulan yang penulis
sama dari petugas rumah sakit untuk melanjutkan intervensi yang telah
komprehensif.
kondisi klien.
dengan apa yang terdapat pada teori, akan tetapi harus disesuaikan
Liu, T., & Campbell, A. 2011. Case Files Ilmu Bedah. Jakarta: Karisma
Publishing Group.
Dermawan, D., & Rahayuningsih, T. 2010. Keperawatan Medikal Bedah
Sistem
yang
mempengaruhi.
http://forbetterhealth.wordperss.com/2009/04/19 Pengetahuan-
dan-faktor- faktor-yang-mempengaruhi
Inguinalis. Baubau
https://www.scribd.com/doc/1141042273/Hern
08 Juli 2017
http// gejalahernia.com/gejala-hernia-inguinalis/ diakses 08