YULIA HASNI
Nim : 143110278
Segala puji dan syukur bagi Allah SWT, yang dengan nama-Nya bumi
dihamparkan, dan dengan nama-Nya langit ditinggikan. Segala puji bagi Allah
SWT yang semua jiwa digenggam-Nya, kasih sayang-Mu yang mulia, sehingga
peneliti dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul ”Asuhan
Keperawatan pada Ibu Hamil dengan Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas
Andalas Kota Padang Tahun 2017”.
Peneliti ingin meyampaikan rasa terimakasih yang sebesar besarnya kepada Ibu
Dra.Hj.Syarwini,S.Kep, M.Biomedselaku pembimbing satu, Ibu Hj. Hasni
Mastian, M.Biomed selaku pembimbing dua, yang telah banyak memberikan
bimbingan, arahan, dan petunjuk sehingga peneliti dapat menyelesaikan Karya
Tulis Ilmiah ini.
1. Bapak H. Sunardi, SKM., M.Kes, selaku Direktur Politeknik Kesehatan
Kementrian Kesehatan RI Padang.
2. Murniati Muchtar, SKM, M.Biomed selaku Ketua Jurusan Keperawatan
Padang Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan RI Padang.
3. Ns. Idrawati Bahar, M.Kep Selaku Ketua Prodi D III Keperawatan Padang
Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Padang.
4. Bapak dan Ibu Dosen beserta Staf Program Studi Keperawatan Politeknik
Kesehatan Kemenkes RI Padang yang telah memberikan
bekal ilmu untuk peneliti.
5. Pimpinan Puskesmas Andalas Kota Padangyang telah membantu dan
memberikan dukungan dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini.
6. Teristimewa untuk kedua orang tua dan keluarga yang telah memberikan
dorongan, semangat, dan doa yang tidak henti-hentinya untuk peneliti.
7. Teman-temanku yang senasib dan seperjuangan Mahasiswa Politeknik
Kemenkes RI Padang Program Studi Keperawatan Tahun 2017.
Terima kasih atas dukungan dan bantuan yang telah diberikan.
iii
Peneliti menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih banyak kekurangan dan
masih jauh dari sempurna, oleh sebab itu peneliti mengharapkan saran dan
masukannya untuk perbaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
Akhirnya kepada-Nya jualah kita berserah diri. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua khususnya profesi keperawatan.
Peneliti
iv
DAFTAR ISI
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Perencanaan Keperawatan Nanda, NIC-NOC ................................... 28
Tabel 4.1 Deskripsi pengkajian pada partisipan ................................................ 42
Tabel 4.2 Deskripsi diagnosa keperawatan pada partisipan................................ 48
Tabel 4.3 Deskripsi intervensi keperawatan pada partisipan .............................. 50
Tabel 4.4 Deskripsi implementasi pada partisipan ............................................ 52
Tabel 4.5 Deskripsi evaluasi pada partisipan ..................................................... 58
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 WOC Hipertensi dalam kehamilan ............................................. 13
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Pengantar Izin Pengambilan data dari Poltekkes Kemenkes
Padangke Dinas Kesehatan Kota Padang.
Lampiran 2 Surat Pengantar Izin Pengambilan data dari Poltekkes Kemenkes
Padangke Dinas Kesehatan Provinsi Sumbar
Lampiran 3 Surat Izin Pengambilan data dari Dinas Kesehatan Kota Padangke
Puskesmas Andalas Kota Padang
Lampiran 4 Surat Pengantar Izin Penelitian dari Poltekkes Kemenkes Padang
Lampiran 5 Surat Izin Penelitian dari Dinas Kesehatan Kota Padang
Lampiran 6 Lembar Konsul KTI Pembimbing I dan 2
Lampiran 7 Inform consent
Lampiran 8 Pengkajian Awal Asuhan Keperawatan Ibu Hamil
Lampiran 9 Jadwal kunjungan responden 1 dan 2
Lampiran 10 Gant chart
Lampiran 11 Laporan Angka Kematian Ibu Menurut Dinas Kesehatan Provinsi
Sumbar Tahun 2015 dan 2016
Lampiran 12 Laporan PWS-KIA Dinas Kesehatan Kota Padang Tahun 2015
Lampiran 13 Data Kematian Maternal Per Puskesmas Tahun 2015
Lampiran 14 SAP Hipertensi dalam Kehamilan
Lampiran 15 SAP Nutrisi pada Ibu Hamil
Lampiran 16 Leaflet Hipertensi dalam Kehamilan
Lampiran 17 Leaflet Nutrisi pada Ibu Hamil
Lampiran 18 Dokumentasi dan laporan hasil kegiatan penyuluhan
xi
Lampiran 19 Surat Keterangan Selesai Penelitian
xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehamilan merupakan suatu keadaan fisiologis, dimana keadaan tersebut
merupakan suatu fase teristimewa dalam kehidupan seorang wanita.
Beberapa ibu hamil tersebut bisa melewatinya dengan ceria hingga
melahirkan, tetapi juga tidak jarang yang mengalami masalah kesehatan
dalam kehamilannya. Masalah kesehatan yang sering muncul pada
kehamilan salah satunya adalah hipertensi dalam kehamilan (Yohanna,
Yovita, & Yessica, 2011).Penyakit hipertensi dalam kehamilan ini salah
satunya diakibatkan oleh perubahan pada sistem kardiovaskuler dan
pembuluh darah yang terjadi sebelum kehamilan, komplikasi selama masa
kehamilan atau pada awal pasca partum. Perubahan kardiovaskuler
disebabkan oleh peningkatan cardiac afterload dan penurunan cardiac
preload, sedangkan pada pembuluh darah terjadi vasokonstriksi arteriol,
vasospasme sistemik dan dan kerusakan pada pembuluh darah (Reeder,
Martin, & Griffin, 2011).
Kematian ibu di Indonesia yang disebabkan oleh hipertensi mulai dari tahun
2010 sampai 2013 terus mengalami peningkatan. Tahun 2010 angka
kematian ibu mencapai 21,5 %, tahun 2011 (24,7%), tahun 2012 (26,9%),
sedangkan pada tahun 2013 mencapai 27,1% (Kemenkes RI, 2015).
2
memiliki riwayat hipertensi (preeklamsi-eklamsi) (55,6%)(Radjamuda &
Montolalu, 2014).
B. Rumusan Masalah
Bagaimana penerapan asuhan keperawatan pada ibu hamil dengan
hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Andalas KotaPadang tahun 2017?
C. Tujuan
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
D. Manfaat
1. Penulis
2. Institusi Pendidikan
3. Tempat Penelitian
6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2. Etiologi
Prawirohardjo (2013), menjelaskan penyebab hipertensi dalam kehamilan
belum diketahui secara jelas. Namun ada beberapa faktor risiko yang
menyebabkan terjadinya hipertensi dan dikelompokkan dalam faktor
risiko.
Beberapa faktor risiko sebagai berikut :
a. Primigravida, primipaternitas
b. Hiperplasentosis, misalnya : mola hidatidosa, kehamilan multipel,
diabetes melitus, hidrops fetalis, bayi besar.
c. Umur
d. riwayat keluarga pernah pre eklampsia/ eklampsia
e. penyakit- penyakit ginjal dan hipertensi yang sudah ada sebelum
hamil
f. obesitas
3. Patofisiologi
Prawirohardjo (2013), menjelaskan beberapa teori yang mengemukakan
terjadinya hipertensi dalam kehamilan diantaranya adalah :
a. teori kelainan vaskularisasi plasenta kehamilan normal, rahim dan
plasenta mendapat aliran darah dari cabang-cabang arteri uterina dan
arteri ovarika. Kedua pembuluh darah tersebut menembus miometrium
berupa uteri arkuarta dan memberi cabang arteri radialis. Arteri radialis
menembus
endometrium menjadi arteri basalis dan artrei basalis memberi cabang
arteri spiralis.
8
jaringan sekitar arteri spiralis, sehingga jaringan matriks menjadi
gembur dan memudahkan arteri spiralis mengalami distensi dan dilatasi.
Keadaan ini akan memberi dampak penurunan tekanan darah,
penurunan resistensi vaskular, dan peningkatan tekanan darah pada
daerah utero plasenta. Akibatnya aliran darah ke janin cukup banyak dan
perfusi jaringan juga meningkat, sehingga dapat menjamin pertumbuhan
janin dengan baik. Proses ini sering dinamakan dengan remodeling arteri
spiralis.
e. Teori Genetik
Genotip ibu lebih menentukan terjadinya hipertensi dalam kehamilan
secara familial jika dibandingkan dengan genotipe janin. Telah terbukti
bahwa pada ibu yang mengalami pre-eklampsia, 2,6% anak
perempuannya akan mengalami preeklampsia pula, sedangkan hanya
8% anak menantu mengalami preeklampsia.
10
inflamasi. Plasenta juga akan melepaskan debris trofoblas dalam
kehamilan normal. Sebagai sisa-sisa proses apoptosis dan nekrotik
trofoblas, akibar reaksi steress oksidatif.
12
13
5. Manifestasi Klinis
Jhonson (2014), menjelaskan beberapa manifestasi klinis dari hipertensi
dalam kehamilan adalah sebagai berikut :
Gejala yang timbul akan beragam, sesuai dengan tingkat PIH dan organ
yang dipengaruhi.
1) Spasme pembuluh darah ibu serta sirkulasi dan nutrisi yang buruk
dapat mengakibatkan kelahiran dengan berat badan dan kelahiran
prematur.
2) Mengalami hipertensi diberbagai level.
3) Protein dalam urin berkisar dari +1 hingga +4.
4) Gejala neurologi seperti pandangan kabur, sakit kepala dan hiper
refleksia mungkin akan terjadi.
5) Berpotensi gagal hati.
6) kemungkinan akan mengalami nyeri di kuadran kanan atas.
7) meningkatnya enzim hati.
8) jumlah trombosit menurun.
Perubahan Sistem dan Organ pada Preeklampsia
a. Volume plasma
Volume plasma pada kehamilan normal akan meningkat dengan
bermakna guna memenuhi kebutuhan pertumbuhan janin. Sebaliknya
pada preeklampsia terjadi penurunan volume plasma antara 30-40%
dibanding hamil normal disebut hipovolemia. Hipovolemia diimbangi
dengan vasokonstriksi, sehingga terjadi hipertensi.
b. Hipertensi
Hipertensi merupakan tanda terpenting dalam menegakkan diagnosis
hipertensi dalam kehamilan. Tekanan diastolik menggambarkan
resistensi perifer, sedangkan tekanan sistolik menggambarkan besaran
curah jantung.Peningkatan reaktivitas vaskuler pada preeklampsia
terjadi pada umur kehamilan 20 minggu, tetapi hipertensi dideteksi
umumnya pada trimester II.
17
2) Proteinuria
Proteinuria merupakan syarat untuk diagnosis preeklampsia, tetapi
proteinuria umumnya timbul jauh pada akhir kehamilan, sehingga
sering dijumpai preeklampsia tanpa proteinuria, karena janin sudah
lahir lebih dulu. Pengukuran protein dapat dilakukan dengan urin
dipstik, yaitu 100 mg/l atau +1, sekurang-kurangnya diperiksa dua
kali urin acak selang 6 jam dan bisa juga dengan pengumpulan
proteinuria dalam 24 jam. Dianggap patologis bila besaran
proteinuria ≥ 300 mg/ 24 jam.
4) Kreatinin
Kadar kreatinin serum pada preeklampsia juga meningkat, hal ini
disebabkan oleh hipovolemia, maka aliran darah ginjal menurun,
2) Akibat spasme arteri retina dan edema retina dapat terjadi gangguan
visus, dapat berupa: pandangan kabur, skotomata, amaurosis yaitu
kebutaan tanpa jelas adanya kelainan dan ablasio
retina.
3) Kejang eklamptik, penyebabnya belum diketahui dengan jelas.
Faktor-faktor yang menyebabkan kejang eklamptik yaitu edema
serebri, vasopasme serebri, dan iskemia serebri.
4) Perdarahan intrakranial juga dapat terjadi pada PEB dan eklampsia.
(Prawirohardjo, 2013).
6. Pemeriksaan diagnostik
Manuaba dkk (2013) dan Purwaningsih & Fatmawati(2010) menyebutkan
pemeriksaan diagnostik yang dilakukan pada ibu hamil dengan hipertensi
diantaranyana :
a. Uji urin kemungkinan menunjukkan proteinuria
b. Pengumpulan urin selama 24 jam untuk pembersihan kreatinin dan
protein.
c. Fungsi hati : meningkatnya enzim hati (meningkatnya alamine
aminotransferase atau meningkatnya aspartate ).
d. Fungsi ginjal: profil kimia akan menunjukkan kreatinin dan elektrolit
abnormal, karena gangguan fungsi ginjal.
e. Tes non tekanan dengan profil biofisik.
f. USG seri dan tes tekanan kontraksi untuk menentukan status janin
g. Evaluasi aliran doppler darah untuk menentukan status janin dan ibu.
7. Penatalaksanaan
Manuaba dkk(2013), menjelaskan beberapa penatalaksanaan yang dapat
dilaukan pada pasien dengan hipertensi dalam kehamilan diantaranya :
a. Hipertensi ringan
Kondisi ini dapat diatasi dengan berobat jalan. Pasien diberi nasehat
untuk menurunkan gejala klinis dengan tirah baring 2x2 jam/hari dengan
posisi miring. Untuk mengurangi darah ke vena kava inferior, terjadi
b. Hipertensi Berat
Dalam keadaan gawat, segera masuk rumah sakit, istirahat dengan tirah
baring ke satu sisi dalam suasana isolasi. Pemberian obat-obatan untuk
menghindari kejang (anti kejang), antihipertensi, pemberian diuretik,
pemberian infus dekstrosa 5%, dan pemberian antasida.
c. Hipertensi kronis
Pengobatan untuk hipertensi kronis adalah di rumah sakit untuk evaluasi
menyeluruh, pemeriksaan laboratorium lengkap serta kultur,
pemeriksaan kardiovaskuler pulmonal (foto thorax, EKG, fungsi
paru).
8. Komplikasi
Purwaningsih & Fatmawati (2010) dan Mitayani (2011), menyebutkan
beberapa komplikasi yang mungkin terjadi akibat hipertensi dalam
kehamilan pada ibu dan janin.
Pada ibu :
a. Eklampsia
b. Pre eklampsia berat
c. Solusio plasenta
d. Kelainan ginjal
e. Perdarahan subkapsula hepar
f. Kelainan pembekuan darah
g. Sindrom HELLP (hemolisis, elevated, liver, enzymes, dan low
platellet count).
h. Ablasio retina.
Pada janin :
a. Terhambatnya pertumbuhan janin dalam uterus
b. Kelahiran prematur
c. Asfiksia neonatorum
d. Kematian dalam uterus
e. Peningkatan angka kematian dan kesakitan perinatal.
4) Riwayat Obstetri
Biasanya hipertensi dalam kehamilan paling sering terjadi pada ibu
b. Pemeriksaan fisik
Keadaan umum : Biasanya ibu hamil dengan hipertensi akan
mengalami kelemahan.
TD : Pada ibu hamil dengan hipertensi akan ditemukan
tekanan darah darah sistol diatas 140 mmHg dan
diastol diatas 90 mmHg.
Nadi : Biasanya pada ibu hamil dengan hipertensi akan
ditemukan denyut nadi yang meningkat, bahkan
pada ibu yang mengalami eklampsia akan
ditemukan nadi yang semakin cepat.
Nafas : Biasanya pada ibu hamil dengan hipertensi akan
ditemuksn nafas pendek, dan pada ibu yang
mengalami eklampsia akan terdengar bunyi nafas
yang berisik dan ngorok.
Suhu : Ibu hamil yang mengalami hipertensi dalam
kehamilan biasanya tidak ada gangguan pada
suhunya, tetapi jika ibu hamil tersebut mengalami
eklampsia maka akan terjadi peningkatan suhu.
BB : Biasanya akan terjadi peningkatan berat badan
lebih dari 0,5 kg/minggu, dan pada ibu hamil yang
mengalami preeklampsia akan terjadi peningkatan
BB lebih dari 1 kg/minggu atau sebanyak 3 kg
dalam 1 bulan
c. Pemeriksaan Penunjang
Mitayani (2011), mengatakan beberapa pemeriksaan penunjang
hipertensi dalam kehamilan yang dapat dilakukan adalah :
1. Pemeriksaan laboratorium
a) Pemeriksaan darah lengkap dengan hapusan darah
1) Penurunan hemoglobin (nilai rujukan atau kadar normal untuk
wanita hamil adalah 12-14 gr%)
2) Hematokrit meningkat (nilai rujukan 37-43 vol%)
3) Trombosit menurun (nilai rujukan 150-450 ribu/mm3
b) Urinalisis
Untuk menentukan apakah ibu hamil dengan hipertensi tersebut
mengalami proteinuria atau tidak. Biasanya pada ibu hipertensi
ringan tidak ditemukan protein dalam urin.
3. Rencana Keperawatan
Tabel 2.1
Intervensi Keperawatan
1. Ketidakefektifan pola
nafas berhubungan NOC: Setelah dilakukan
dengan sindrom NIC:
tindakan keperawatan,
hipoventilasi a. monitor vital sign
diharapkan partisipan
menunjukkan keefektifan Tindakan keperawatan:
dalam bernafas dan dengan
Defenisi : indikator : 1) Memonitor tekanan
Inspirasi dan / atau darah, nadi, suhu, dan
ekspirasi yang tidak status pernafasan,
memberi ventilasi a. Satus Pernafasan 2) Memonitor denyut
adekuat. jantung
Kriteria hasil: 3) Memonitor suara
Batasan 1) frekunsi pernapasan paruparu
Karakteristik: normal 4) Memonitor warna kulit
2) irama pernafasan 5) Meniai CRT
a) Dispnea normal
b) Fase ekspirasi 3) tidak ada b. monitor pernafasan
memanjang dispnea
c) Penggunaan otot Tindakan keperawatan:
pada saat istirahat
bantu pernapasan
4) tidak ada suara 1) Memonitor tingkat,
d) Penurunan
mendengkur irama, kedalaman, dan
kapasitas vital
e) Penurunan tekanan kesulitan bernafas
ekspirasi 2) Memonitor
f) Penurunan tekanan gerakan dada
inspirasi 3) Monitor bunyi
g) Penurunan ventilasi pernafasan
semenit 4) Auskultasi bunyi paru
h) Pola napas 5) Memonitor pola nafas
abnormal 6) Monitor suara nafas
i) takipnea tambahan
c. Pengaturan posisi
1) Poposisikanpasien untuk
mengurangi dispnea,
misalnya posisi semi
fowler
e) Perubahan pola
tidur
f) Keluhan tentang
intesitas dan
karakteristik nyeri
menggunakan
standar skala nyeri
(mis: skala Wong
Baker FACES dan
skala penilaian
numerik)
b. Perawatan
kehamilan resiko
tinggi
premature preeklampsia,
dll)
3) Kenali faktor resiko
sosio demografi yang
berhubungan dengan
kondisi
kehamilan(misalnya
usia kehamilan,
kemiskinan,
ketiadaan
pemeriksaan kehamilan,
dll)
Kriteria hasil:
1) Tingkat
pernapasannormal
2) Irama pernapasannormal
3) Tekanan nadinormal
4) Kedalaman
inspirasinormal
3) pengurangan
kecemasan
Tindakan keperawatan:
1) Gunakan pendekatan
yang tenang dan
meyakinkan
2) Berusaha untuk
memahami perspektif
pasien dari situasi stress
3) Anjurkan pasien dalam
menggunakan teknik
relaksasi
4) Tentukan pasien dalam
pengambilan keputusan
4. DiagnosisKeperawatan
Implementasi adalah suatu proses pelakasanaan terapi keperawatan
keluarga yang berbentuk intervensi mandiri atau kolaborasi melalui pemanfaatan
sumber-sumber yang dimiliki keluarga. Implementasi di prioritaskan sesuai dengan
kemampuan keluarga dan sumber yang dimiliki oleh keluarga (Sudiharto, 2007).
5. Evaluasi Keperawatan
A. Desain Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif
(Deskriptif Research), dengan bentuk studi kasus. Metode deskriptifyaitu suatu
metode penelitian yang dilakukakan dengan tujuan untuk menggambarkan
fenomena-fenomena yang yang berlangsung saat ini atau pada masa lampau
(Hamdi & Bahruddin, 2014). Penelitian studi kasus adalah studi yang
mengeksplorasi suatu masalah dengan batasan terperinci, memiliki
pengambilan data yang mendalam dan menyertakan berbagai sumber
informasi. Penelitian ini dibatasi oleh waktu, tempat, dan peristiwa (Saryono &
Anggraeni, 2013).
C. PopulasidanSampel 1. Populasi
Populasiadalahkeseluruhandariobjekatausubjek yang diteliti.Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil dengan hipertensi dalam
kehamilannya sekarang yang melakukan pemeriksaan dan tercatat dalam
register di Puskesmas Andalas Kota Padang dari tanggal 01 Juli 2016
sampai tanggal 10 Februari 2017. Populasi berjumlah 3 orang.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang mewakili suatu populasi tertentu
(Saryono & Anggraeni, 2013). Sampel penelitian ini adalah ibu hamil yang
didiagnosa mengalami hipertensi dalam kehamilannya sekarang dan
2. Pengukuran
Pengukuran yaitu cara pengumpulan data penelitian dengan mengukur objek
menggunakan alat ukur tertentu (Supardi, 2013). Pengukuran yang
dilakukan diantaranya: pengukuran tekanan darah, pengukuran suhu,
melakukan penimbangan berat badan, tinggi badan, menghitung frekuensi
nafas, dan menghitung frekuensi nadi.
3. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik merupakan salah satu cara yang dilakukan untuk
mengumpulkan data dari partisipan. Pemeriksaan fisik adalah pemeriksaan
yang lengkap dari partisipanuntuk mengetahui keadaan serta masalah
kesehatan yang dialami oleh partisipan (Ardhiyanti dkk, 2014).
4. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan metode pengumpulan data yang bersumber dari
catatan, transkrip, buku, dan sebagainya (Saryono & Anggraeni, 2013).
Peneliti menggunakan data hasil pemeriksaan bidan dari puskesmas di
wilayah tersebut untuk menunjang penelitian yang dilakukan.
F. Jenis-Jenis Data
1. Jenis Data
a. Data primer
Data primer adalah data yang dikumpulkan langsung dari subjek
penelitian (Saryono & Anggraeni, 2013), seperti pengkajian kepada
pasien, meliputi: Identitas pasien, riwayat kesehatan pasien, pola
aktifitas sehari-hari dirumah, dan pemeriksaan fisik terhadap pasien.
Data primer dari penelitian berikut didapatkan dari hasil wawancara
observasi langsung dan pemeriksaan fisik langsung pada responden.
Data primer yang diperoleh masing- masing akan dijalaskan sebagai
berikut:
1) Hasil wawancara mengacu pada format pengkajian asuhan
keperawatan yang telah disediakan sebelumnya meliputi: identitas
pasien dan suami, riwayat kesehatan sekarang, riwayat kesehatan
dahulu, riwayat keluarga, riwayat haid, riwayat obstetri dan
kebiasaan sehari- hari
2) Hasilobservasilangsungberupa: keadaan umum pada ibu hamil
dengan hipertensi tampak lemah.
3) Hasilpemeriksaanfisikberupa: keadaanumum, pemeriksaantanda-
tanda vital, pemeriksaanfisik head to toe.
b. Data sekunder
H. Proses Analisis
Analisis yang dilakukan pada asuhan keperawatan pada ibu hamil dengan
hipertensi ini adalah menganalisis semua temuan pada tahapan proses
keperawatan. Hasil pengkajian yang didapatkan pada responden 1 adalah
pusing, nyeri kepala, nyeri pada perut dan badan terasa lemah. Sedangkan pada
responden 2 yaitu pusing, bertambah jika melakukan banyak aktivitas, sakit
kepala, tengkuk terasa berat, kadang-kadang pandangan seperti berkunang-
kunang, nyeri pada ulu hati, dan tidak nafsu makan, badan tarasa lemah. Setelah
dibandingkan dengan teori, keluhan yang didapatkan sesuai dengan teori.
Begitu juga dengan diagnosa yang ditegakkan, sesuai dengan teori dengan
menggunakan panduan Nursing American Diagnisis (NANDA). Diagnosa yang
ditegakkan pada responden 1 adalah risiko ketidakefektifan perfusi jaringan
serebral berhubungan dengan hipertensi, nyeri akut berhubungan dengan agen
cedera biologis, ansietas berhubungan dengan ancaman pada status terkini,
defisiensi pengetahuan berhubungan kurang informasi.Diagnosa yang
ditegakkan pada responden 2 adalah risiko ketidakefektifan perfusi jaringan
serebral berhubungan dengan hipertensi, nyeri akut berhubungan dengan agen
cedera biologis, intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan
suplay dan kebutuhan O2, ansietas berhubungan dengan ancaman pada status
terkini, defisiensi pengetahuan berhubungan kurang informai.intervensi
Poltekkes Kemenkes Padang
47
A. Deskripsi kasus
Kunjungan ibu hamil dilakukan pada Ny. N dan Ny. M yang mengalami masalah hipertensi pada kehamilannya. Kunjungan responden 1dimulai
pada tanggal 19 Mei 2017 sampai tanggal 26 Mei 2017dengan kunjungan dilakukan 1 kali dalam sehari. Sedangkan kunjungan responden 2
dilakuakan mulai tanggal 23 Mei 2017 sampai 30 Mei 2017.
1. Pengkajian Keperawatan
Tabel 4.1 Deskripsi pengkajian pada partisipan
Riwayat kesehatan Ny. N mengatakan sebelumnya ada riwayat hipertensi sejak Ny. M mengatakan sebelumnya ada riwayat hipertensi sejak dari
dahulu dari kehamilan pertama. kehamilan pertama. Ny. M juga mengatakan pernah dirawat di
RST karena tensi tinggi selama 3 hari, yaitu pada kehamilan
pertama.
Riwayat Ny. N mengatakan orang tuanya ada riwayat hipertensi dan Ny. M mengatakan ayahnya ada riwayat hipertensi, dan anggota
kesehatan Ibu Ny. N sebelumnya pernah melahirkan di rumah sakit keluarga lain juga ada yang menderita hipertensi, sedangkan
keluarga karena riwayat hipertensi, sedangkan penyakit keturunan penyakit keturunan yang lain seperti DM dan
yang lain seperti DM dan Jantung tidak ada. Jantung tidak ada.
Riwayat 1. Reproduksi 1. Reproduksi
Gynekologi Ny. N mengatakan haid pertama pada umur 13 tahun, Ny. M mengatakan haid pertama pada umur 13 tahun, siklusnya
siklusnya teratur yaitu siklus 28 hari, lamanya 3 sampai 4 teratur yaitu siklus 28 hari, lamanya 6 sampai 7 hari dan biasanya
hari dan biasanya Ny. N mengganti pembalut sebanyak 3 Ny. M mengganti pembalut sebanyak 3-4 kali sehari dan warna
kali sehari. Warna haid merah encer, konsistensinya yaitu haid merah encer. Konsistensinya yaitu cair dan kadang - kadang
cair dan kadanga- kadang adabongkahan- bongkahan kecil. ada bongkahan - bongkahan kecil. Keluhan yang biasa Ny. M
rasakan saat haid yaitu nyeri.
2. Perkawinan
Ny. N mengatakan usia pernikahannya sudah 6 tahun dan ini 2. Perkawinan
merupakan pernikahan yang pertama. Ny. M mengatakan usia pernikahannya sudah 11 tahun dan ini
merupakan pernikahan yang pertama.
Riwayat Ny. N mengatakan melahirkan anak pertama pada tanggal Ny. M mengatakan melahirkan anak pertama pada tanggal 31
kehamilan, 16 Juni 2012 di RSUP Dr. M. Djamil Padang yaitu dengan Oktober 2007 di RST Padang yaitu dengan cara normal dan
persalinan, dan cara operasi SC dan ditolong oleh dokter. Jenis kelamin anak ditolong oleh dokter. Jenis kelamin anak yang pertama adalah
nifas yang lalu yang pertama adalah perempuan dengan PB 47 cm dan BB laki-laki dengan PB 49 cm dan BB 4 ,2 kg saat lahir dan
4 ,6 kg saat lahir dan sekarang usia anak tersebut adalah 4,5 sekarang usia anak tersebut adalah 10 tahun.
tahun.
Ny. M mengatakan melahirkan anak ke dua pada tanggal 17 Juli
2014 di RST Padang yaitu dengan cara normal dan ditolong oleh
dokter. Jenis kelamin anak yang kedua adalah laki-laki dengan
PB 51 cm dan BB 3,9 kg saat lahir dan sekarang usia anak
tersebut adalah 3 tahun.
Data Keluarga Ny. N mengatakan pernah ikut KB, yaitu metoda pil. Ny. M mengatakan pernah ikut KB, yaitu metoda pil.
Berencana Rencana KB sekarang ada, alasannya Ny. N tidak mau hamil Rencana KB sekarang ada, alasannya Ny. M takut hamil lagi,
lagi karena takut dioperasi lagi saat melahirkan. Rencana karena Ny. M selalu mengalami hipertensi saat hamil. Rencana
KB selanjtnya Ny. N ingin mencoba metoda suntik 1 kali 3 KB selanjtnya Ny. M ingin mencoba metoda suntik 1 kali 1
bulan. bulan.
Riwayat Ny. N mengatakan HPHT nya adalah pada tanggal 29 Ny. M mengatakan HPHT nya adalah pada tanggal 17 Januari
Kehamilan Oktober 2016 dan Taksiran persalinannya tanggal 6 Agustus 2017 dan taksiran persalinannya tanggal 24 Oktober 2017. ANC
Sekarang 2017. ANC pertama saat usia kehamilan 3 minggu, dan pertama saat usia kehamilan 4 minggu, dan kunjungan ANC
kunjungan ANC yaitu pada trimester 1 satu kali dengan yaitu pada trimester 1 satu kali dengan keluhan mual muntah,
keluhan mual muntah, pusing dan tidak nafsu makan. pusing, tengkuk terasa berat, nyeri kepala, penglihatang kadang-
Pada trimester II tidak pernah melakukan pemeriksaan, kadang berkunang - kunang, badan lemah dan kurang nafsu
keluhan sering pusing, nyeri kepala. makan.
Pada trimester III satu kali dengan keluhan, pusing, nyeri Ny. M mengatakan baru melakukan pemeriksaan ke RST, yaitu
kepala, tengkuk terasa berat, dan nyeri pada perut. 4 hari sebelum kunjungan dilakukan. Hasil pemeriksaan tampak
dalam buku KIA responden,yaitu protein dalam urin tidak
Saat dilakukan pengkajian pada protein dalam urin, ditemukan. Responden telah dirujuk ke RS Siti hawa oleh RS
berdasarkan hasil pemeriksaan responden sebelumnya, Tentara kota Padang.
tampak dalam buku KIA responden protein dalam urin tidak
ditemukan.
Data Psikologis Ny. N mengatakan cemas dengan kehamilan sekarang Ny. M mengatakan cemas dengan kehamilan sekarang karena
karena Ny. N takut untuk operasi lagi dan Ny. N tidak Ny. M takut untuk operasi jika tekanan darahnya selalu tinggi.
mempunyai kartu jaminan kesehatan, sehingga cemas Anak yang akan lahir sekarang merupakan anak di luar harapan,
dengan biaya yang akan digunakan saat melahirkan nanti. karena Ny. M merasa belum siap untuk hamil lagi karena sudah
mempnya 2 orang anak, dan Ny. N cemas akan riwayat
Anak yang akan lahir sekarang merupakan anak di luar hipertensi yang dimiliknya. Suami Ny. N mendukungan
harapan, karena Ny. N merasa belum siap untuk hamil lagi anaknya nanti untuk menyusui, dan interaksi antara ibu, janin
dan Ny. N cemas akan riwayat hipertensi yang dimiliknya. serta suami baik.
Selain itu Ny. N mengatakan sudah berusaha untuk
menggugurkan janin yang dikandungnya saat mengetahui
dirinya hamil.
Data Spritual Ny. N mengatakan beragama islam, tetapi Ny. N mengaku Ny. M mengatakan beragama islam, ada melaksanakan sholat
sangat jarang melaksanakan sholat dan mengaji. dan mengaji. Ny. M juga mengatakan berserah diri kepada Yang
Maha Kuasa apapun yang akan terjadi kedepannya.
Data sosial Ny. N bekerja sebagai wiraswasta, dan Tn. D bekerja Ny. M bekerja sebagai IRT, dan Tn. D bekerja sebagai buruh.
ekonomi sebagai buruh. Ny. N mengatakan tidak memiliki kartu
jaminan kesehatan.
Aktivitas Sehari- Ny. N dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan Ny. M tidak dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan
hari mandiri, tetapi kadang- kadang membutuhkan bantuan yang mandiri, Ny. M membutuhkan bantuan karena merasa badannya
minimum saat melakukan akivitas. lemah, dan merasa pusing jika banyak beraktivitas. Ny. M
mengatakan nafsu makan baik, serta makan dan minum teratur.
Ny. N mengatakan nafsu makan baik, serta makan dan Ny. M juga mengatakan sangat suka makan makanan berminyak
minum teratur. Ny. N juga mengatakan sangat suka makan dan bersantan.Ny. N mengatakan memiliki pola istirahat dan
makanan berminyak dan bersantan, serta suka makan jeroan.
tidur yang teratur.
Ny. N mengatakan pola istirahat dan tidur tidak teratur,
karena memiliki pekerjaan yag tidak tetap. Kadang-kadang
harus bekerja siang dan kadang malam hari dan Ny. N
mengatakan sering begadang karena harus bekerja, sehingga
Ny. N memiliki pola tidur yang tidak teratur.
Pemeriksaan fisik Saat dilakukan pemeriksaan fisik pada Ny. N, keadaan Saat dilakukan pemeriksaan fisik pada Ny. M, keadaan umum
umum baik, kedaran Compos Mentis (GCS :15) berat badan baik, kedaran Compos Mentis (GCS :15) berat badan 50 Kg,
61 Kg, tinggi badan 149 cm, tekanan darah 140/90 mm Hg, tinggi badan 156 cm, tekanan darah 140/80 mm Hg, suhu 36,8
suhu 37,2 0C (normal 36,50C – 37,50C), nadi 88 kali
00
– 37,50C), nadi 84 kali permenit (normal 60C (normal
permenit (normal 60-100 kali permenit), pernafasan 20 kali 36,5 C
permenit (normal 16-20 kali permenit). 100 kali permenit), pernafasan 20 kali permenit (normal 16-20
Pada pemeriksaan kepala didapatkan hasil kepala tampak kali permenit). Kepala : tampak besih, tidak ada lesi, tidak ada
besih, tidak ada lesi, tidak ada rambut rontok dan rambut rontok dan tdak ada keringat. Mata : simetris kiri dan
kanan, konjungtiva sub anemis pada mata kiri dan kanan, reflek
berkeringat. Mata: simetris kiri dan kanan, konjungtiva cahaya positif pada mata kiri dan kanan, sklera tidak ikterik pada
subanemis pada mata kiri dan kanan, reflek cahaya positif mata kiri dan kanan, reflek pupil positif isokor pada mata kiri
pada mata kiri dan kanan, sklera tidak ikterik pada mata kiri dan kanan, udema palpebra negatif.
dan kanan, reflek pupil positif isokor pada mata kiri dan Hidung: simetris, besih dan pernafasan cuping hidung tidak ada.
kanan, udema palpebra negatif. Bibir : tidak sianosis, mukosa mulut dan bibir lembab, dan
Hidung: simetris, besih dan pernafasan cuping hidung tidak tampak ada karies gigi.
ada. Bibir: tidak sianosis, mukosa mulut dan bibir lembab, Telinga: tampak simetris, sejajar kontus mata, dan tampak bersih
dan tampak ada karies gigi. Leher: tidak teraba pembesaran kelenjer getah bening dan
Telinga: tampak simetris, sejajar kontus mata, dan tampak kelenjer thyroid. Pemeriksaan jantung ditemukan iktus kordis
bersih tidak terlihat, iktus kordis teraba, dan perkusi jantung terdengar
Leher tidak teraba pembesaran kelenjer getah bening dan pekak serta irama jantung teratur. Inspeksi pada paru-paru
kelenjer thyroid. Pemeriksaan jantung ditemukan iktus pergerakan dinding dada tampak simetris, tidak ada tarikan
kordis tidak terlihat, iktus kordis teraba,dan perkusi jantung dinding dada saat bernafas, fremitus kiri dan kanan sama,
terdengar pekak serta irama jantung teratur. Inspeksi pada perkusi paru paru redup dan terdengar bunyi vesikuler saat paru-
paru-paru pergerakan dinding dada tampak simetris, tidak paru di auskultasi.
ada tarikan dinding dada saat bernafas, fremitus kiri dan Pada pemeriksaan abdomen: tampak perut membesar, dan pusat
kanan sama, perkusi paru paru redup dan terdengar bunyi tampak belum meonjol, bising usus 8 kali permenit. Tidak ada
vesikuler saat paru-paru di auskultasi. nyeri saat pemeriksaan genito urinaria.
Pada pemeriksaan abdomen: tampak perut membesar, Otot sendi dan tulang tidak ada nyeri, sistem persyarafan normal,
tampak ada bekas luka operasi, bising usus posistif, yaitu 11 dan keadaan emosional baik.
kali permenit. Tidak ada nyeri saat pemeriksaan genito
urinaria.
Otot sendi dan tulang tidak ada nyeri, sistem persyarafan
normal, dan keadaan emosional baik. Pemeriksaan kulit:
turgor kembali cepat, lembab, warna kulit tidak pucat,
capillary refill kembali dalam dua detik, akral teraba hangat.
Pemeriksaan Wajah tampak ada cloasma gravidarum, tidak ada edema Wajah tampak tidak ada cloasma gravidarum, an tidak ada
Khusus (obstetri) pada wajah. Leher tampak menghitam atau mengalami edema pada wajah. Leher tampak tidak menghitam atau belum
hiperpigmentasi. Payudara tampak simetris, areola mammae mengalami hiperpigmentasi. Payudara tampak simetris, areola
sudah menghitam, papila tampak menonjol dan mammae menghitam, papila tampak menonjol dan menghitam,
menghitam, dan tidak ada teraba pembengkakan pada dan tidak ada teraba pembengkakan pada payudara.
payudara. Pada pemriksaan perut tampak tidak ada striae, tampak ada linea
alba. Pemeriksaan leopold 1, tinggi fudus uteri teraba setinggi
Pada pemriksaan perut tampak tidak ada striae, tampak ada pusat . leopold II belum bisa ditentukan bagian janin. Leopold
linea alba. Pemeriksaan leopold 1 teraba bokong janin, dan III kepala atau bokong janin belum memasuki PAP. Leopold IV
tinggi fudus uteri teraba di pertengahan pusat dan PX . kepala atau bokong janin belum memasuki PAP. DJJ janin
Leopold II teraba punggung janin di bagian kiri dan
positif. Genetalia tidak ada varises. Ekstermitas bawah tidak ada
ekstermitas di bagian kanan. Leopold III kepala janin belum
bengkak, dan tidak terdapat varises. Reflek patela positif dan
memasuki PAP. Leopold IV kepala jain belum memasuki
PAP dan posisi tangan pemeriksa masih menyatu. DJJ janin anus tidak mengalami hemoroid.
positif yaitu 143 kali permenit. Genetalia tidak ada varises.
Ekstermitas bawah tampak membengkak, dan tidak terdapat
varises. Reflek patela positif. Anus tidak mengalami
hemoroid.
Data penunjang Hasil pemeriksaan laboratorium tanggal 18 Mei 2017 Hasil pemeriksaan laboratorium tanggal 23 Mei hemoglobin
ditemukan hemoglobin 11,1 g/dl ( normal 12 - 14 g/dl). 11 g/dl ( normal 12 - 14 g/dl).
2. Diagnosis Keperawatan
Tabel 4.2
Deskripsi diagnosis keperawatan pada partisipan
Diagnosa Setelah dilakukan analisa data dari hasil pengkajian tersebut Setelah dilakukan analisa data dari hasil pengkajian tersebut
keperawatan didapatkan masalah keperawatan pada Ny. N yaitu masalah didapatkan masalah keperawatan pada Ny. M yaitu : masalah
keperawatan pertama risiko ketidakefektifan keperawatan pertama risiko ketidakefektifan
Poltekkes Kemenkes Padang
51
perfusi jaringan serebral berhubungan dengan perfusi jaringan serebral berhubungan hipertensi
hipertensidengan data subjektif : Ny. N mengatakan kepala dengan data subjektif : Ny. M mengatakan kepala terasa
terasa sakit dan pusing, Ny. N mengatakan tengkuk terasa sakit dan pusing, Ny. M mengatakan tengkuk terasa berat,
berat, sedangkan data objektifnya : TD: 140/90 mmHg, Ny. M mengatakan kadang-kadang penglihatan seperti
Ny.N melaporkan nyeri pada kepala bagian depan. berkunang-kunang, sedangkan data objektifnya : 140/100
mmHg, Ny. M melaporkan nyeri yang dialaminya.
Diagnosa ke dua yaitu nyeri akut berhubungan dengan Diagnosa kedua yaitu nyeri akut berhubungan dengan
agen cedera biologis ( iskemia) dengan data subjektif : Ny. agen cedera biologis ( iskemia) dengan data subjektif : Ny.
N mengatakan kepala terasa sakit dan pusing, Ny. N M mengatakan kepala terasa sakit dan pusing, Ny. M
mengatakan tengkuk terasa berat, skala nyeri 4, sedangkan mengatakan tengkuk terasa berat, skala nyeri 4, sedangkan
data objektifnya : Ny. N tampak meringis, Ny. N data objektifnya: Ny. M tampak meringis, Ny. M
mengeluhkan nyeri yang dialaminya,TD: 140/90 mmHg, melaporkan nyeri yang dialaminya, TD: 140/ 100, N: 88x/i,
N: 94x/i, P: 20x/i. P: 21x/i
Diagnosa ke tiga yaitu ansietas berhubungan dengan Diagnosa ketiga yaitu intoleransi aktivitas berhubungan
ancaman pada status terkinidengan data subjektifnya : dengan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuha
Ny. N mengatakan cemas dengan keadaanya sekarang, Ny. oksigen dengan data subjektif: Ny. M mengatakan pusing
N mengatakan takut jika melahirkan harus dioperasi jika banyak beraktivitas, Ny. M mengatakan badan terasa
sedangkan data objektifnya : Ny. N tampak cemas, Ny. N lemah, Ny. M mengatakan kadang dibantu saat beraktivitas,
menceritakan kecemasannya, TD 140/90 mmHg. sedangkan data objektifnya: Ny. M mengeluh pusing, Ny.
M . mengeluhkan pandangannya yang kadang
berkunangkunang, Ny. M tampak lebih banyak istirahat,
pasien tampak lemah.
tentang hipertensi dalam kehamilan, Ny. N mengatakan mengatakan takut jika melahirkan harus dioperasi.
belum mendapatkan informasi tentang hipertensi dalam Sedangkan data objektifnya : Ny. M tampak cemas, Ny. M
kehamilan dari petugas kesehatan, Ny. N mengatakan tidak menceritakan kecemasannya, TD: 140/ 100, N: 88x/i, P: 20x/i
melakukan pemeriksaan kehamilan secara teratur,
sedangkan data objektifnya : Ny. N belum mampu menjawab
pertanyaan yang diberikan tentang hipertensi dalam Diagnosa ke lima yaitu defisiensi pengetahuan
kehamilan. berhubungan dengan kurang informasi dengan data
subjektif Ny. M mengatakan belum mengetahui hal- hal
tentang hipertensi dalam kehamilan, Ny. M mengatakan
belum mendapatkan informasi tentang hipertensi dalam
kehamilan dari petugas kesehatan. Sedangkan data
objektifnya : Ny. M belum mampu menjawab pertanyaan
yang diberikan tentang hipertensi dalam kehamilan, Ny. M
banyak bertanya tentang masalah hipertensi dalam
kehamilan.
3. Perencanaan Keperawatan
Tabel 4.3
Deskripsi perencanaan pada partisipan
Perencanaan Setelah dilakukan penegakkan diagnosa keperawatan Setelah dilakukan penegakkan diagnosa keperawatantentang
keperawatan tentang risiko ketidakefektifan perfusi jaringan serebral risiko ketidakefektifan perfusi jaringan serebral
berhubungan dengan hipertensi, intervensi keperawatan berhubungan dengan hipertensi, intervensi keperawatan
direncanakan selama 5x kunjungan dengan tujuan agar direncanakan selama 5x kunjungan dengan tujuan agar
perfusi jaringan ke serebral efektif pada Ny. Ndengan perfusi jaringan ke serebral efektif pada
Poltekkes Kemenkes Padang
54
kriteria hasil : tekanan darah sistolik normal, tekanan darah Ny. Mdengan kriteria hasil:tekanan darah sistolik normal,
diastolik normal, nilai rata-rata tekanan darah normal, tidak tekanan darah diastolik normal, nilai rata-rata tekanan darah
ada sakit kepala, tidak ada kegelisahan. Rencana normal, tidak ada sakit kepala, tidak ada kegelisahan.
keperawatan yaitu : pantau tekanan darah setiap kali Rencana keperawatan yaitu: pantau tekanan darah,
kunjungan, anjurkan mengurangi makanan yang dapat menganjurkan mengurangi makanan yang dapat
menyebabkan peningkatan tekanan darah, anjurkan istirahat menyebabkan peningkatan tekanan darah, anjurkan istirahat
yang cukup, kolaborasi dengan tim kesehatan untuk yang cukup, kolaborasi dengan tim kesehatan untuk
memberikan obat hipertensi, gunakan strategi manajemen memberikan obat hipertensi, gunakan strategi manajemen
stress, gunakan teknik relaksasi, monitor posisi pasien stress, menggunakan teknik relaksasi, monitor posisi pasien
untuk membantu masuknya oksigen, anjurkan melakukan untuk membantu masuknya oksigen, menganjurkan
pemeriksaan kehamilan secara rutin. melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin.
Rencana keperawatan pada diagnosis nyeri akut Rencana keperawatan pada diagnosis nyeri akut
berhubungan dengan agen cedera biologis (iskemia) berhubungan dengan agen cedera biologis (iskemia)
direncanakan selama 5x kunjungan dengan tujuan agar Ny. direncanakan selama 5x kunjungan dengan tujuan agar Ny.
N mampu mengontrol nyeri dengan kriteria hasil : M mampu mengontrol nyeri dengan kriteria hasil:
mengenali kapan nyeri terjadi, mampu menggunakan mengenali kapan nyeri terjadi, mampu menggunakan
tindakan manajemen nyeri , mengenali gejala yang terkait
tindakan manajemen nyeri , mengenali gejala yang terkait
dengan nyeri, melaporan nyeri terkontrol, tanda- tanda vital
dengan nyeri, melaporan nyeri terkontrol, tanda- tanda vital
dalam batas normal. Rencana keperawatan yaitu : lakukan
dalam batas normal. Rencana keperawatan yaitu : lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif yang meliputi lokasi,
pengkajian nyeri secara komprehensif yang meliputi lokasi, karakteristik, durasi, frekwensi, dan faktor pencetus,
karakteristik, durasi, frekwensi, dan faktor pencetus, observasi adanya petunjuk non verbal mengenai
observasi adanya petunjuk non verbal mengenai ketidaknyamanan, gunakan strategi komunikasi terapeutik
ketidaknyamanan, gunakan strategi komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri, kaji pengetahuan
untuk mengetahui pengalaman nyeri, kaji pengetahuan responden megenai nyeri, berikan informasi mengenai nyeri,
responden megenai nyeri, berikan informasi mengenai ajarkan prisip-prinsip manajemen nyeri, ajarkan teknik
nyeri, ajarkan prisip-prinsip manajemen nyeri, ajarkan nonfarmakologi seperti teknik relaksasi, terapi musik,
teknik nonfarmakologi seperti teknik relaksasi, terapi musik, menonton TV, dan lakukan pengukuran TTV.
menonton TV, lakukan pengukuran TTV, menganjurkan
Rencana keperawatan untuk diagnosa defisiensi Rencana keperawatan untuk diagnosa ansietas
pengetahuan berhubungan dengan kurangnya berhubungan dengan status terkini dilakukan selama 5x
informasi dilakukan selama 5x kunjungan dengan tujuan kunjungan dengan tujuan agar Ny. M mampu mengontrol
meningkatkan pengetahuan Ny. N dengan kriteria hasil ansietas dengan kriteria hasil : perasaan gelisah sedang, tidak
:mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan hipertensi dalam ada rasa cemas yang disampaikan, tidak ada peningkatan
kehamilan, mengetahui kegiatan yang diakukan untuk tekanan darah, tidak ada peningkatan frekuensi nadi, dapat
mengurangi risiko. Rencana keperawatan yaitu : mengurangi penyebab kecemasan, dapat mencari informasi
identitafikasi faktor internal maupun eksternal yang dapat untuk mengurangi kecemasan, menggunakan teknik
meningkatkan atau mengurangi motivasi untuk perilaku nonfarmakologi mengurangi
sehat, berikan penyuluhan kesehatan pada responden kecemasan. Rencana keperawatan yaitu : gunakan
mengenai hipertensi dalam kehamilan, sediakan lingkungan pendekatan yang menenangkan, nyatakan dengan jelas
yang kondusif untuk belajar, sediakan lisan petunjuk atau harapan terhadap prilaku responden, ajarkan teknik nafas
pengingat, yang sesuai, memberikan leaflet untuk dalam, gambarkan rasionalisasi dan manfaat relaksasi serta
menambah pengetahuan responden. jenis relaksasi yang tersedia (misalnya musik, dan bernafas
dalam),dorong klien untuk mengambil posisi yang nyaman,
dorong pengulangan teknik praktek tertentu secara berkala,
dan dokumentasikan respon terhadap teknik relaksasi.
4. Implementasi Keperawatan
Tabel 4.4
Deskripsi implementasi pada partisipan
Pada kunjungan ke tujuh tanggal 25 Mei 2017 pukul 11.00 Pada kunjungan ke tujuh tanggal 28 Mei 2017 pukul 11.00
WIB tindakan keperawatan yang dilakukan yaitu melakukan WIB tindakan keperawatan yang dilakukan yaitu melakukan
pengukuran tekanan darah saat kunjungan, mengevaluasi pengukuran tekanan darah saat kunjungan, mengevaluasi
cara responden melakukan teknik relaksasi,menganjurkan cara responden melakukan teknik relaksasi,menganjurkan
berbaring dengan miring ke kiri,menganjurkan melakukan berbaring dengan miring ke kiri,menganjurkan melakukan
pemeriksaan kehamilan secara rutin. pemeriksaan kehamilan secara rutin.
Pada kunjungan ke delapan tanggal 26 Mei 2017 pukul Pada kunjungan ke delapan tanggal 29 Mei 2017 pukul 11.00
11.00 WIB tindakan keperawatan yang dilakukan yaitu WIB tindakan keperawatan yang dilakukan yaitu melakukan
melakukan pengukuran tekanan darah saat kunjungan, pengukuran tekanan darah saat kunjungan, mengevaluasi
mengevaluasi cara responden melakukan teknik cara responden melakukan teknik relaksasi,menganjurkan
relaksasi,menganjurkan berbaring dengan miring ke kiri. berbaring dengan miring ke kiri.
Tindakan keperawataan yang sudah dilakukan pada Tindakan keperawataan yang sudah dilakukan pada
diagnosis nyeri akut berhubungan dengan agen cedera diagnosa nyeri akut berhubungan dengan agen cedera
biologis (iskemia)tanggal 22 Mei 2017 pukul 10.00 WIB biologis (iskemia)tanggal 25 Mei 2017 pukul WIB adalah
adalah melakukan pengkajian nyeri secara komprehensif nyeri secara komprehensif yang meliputi lokasi,
yang meliputi lokasi, karakteristik, durasi, frekwensi, karakteristik, durasi, frekwensi, kualitas, dan faktor pencetus
kualitas, dan faktor pencetus nyeri, melakukan observasi
nyeri, melakukan observasi petunjuk non verbal mengenai
petunjuk non verbal mengenai ketidaknyamanan,
ketidaknyamanan, menggunakan teknik komunikasi
menggunakan teknik komunikasi terapeutik untuk
mengetahui pengalaman nyeri, mengkaji pengetahuan terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri, mengkaji
responden megenai nyeri, memberikan informasi pada pengetahuan responden megenai nyeri, memberikan
responden mengenai penyebab nyeri, mengajarkan teknik informasi pada responden mengenai penyebab nyeri,
nafas dalam. mengajarkan prisip-prinsip manajemen nyeri, yaitu meng
ajarkan teknik relaksasi, terapi mengalihkan perhatian
dengan mendengarkan musik dan
Pada kunjugan ke lima tanggal 23 Mei 2017 pukul 09.50 menonton TV, melakukan pengukuran TTV, menganjurkan
WIB tindakan yang dilakukan adalah melakukan kompres hangat pada bagian nyeri dan tirah baring dengan
pengukuran tekanan darah, mengobservasi petunjuk non posisi sering miring kiri.
verbal mengenai ketidaknyamanan, mengevaluasi
kemampuan responden melakukan teknik nafas dalam, Pada kunjungan ke empat tanggal 26 Mei 2017 pukul 10.00
menganjurkan terapi mengalihkan perhatian dengan WIB tindakan yang dilakukan adalah melakukan observasi
mendengarkan music tenang dan menonton TV yang tidak petunjuk non verbal mengenai ketidaknyamanan,
menguras emosi. menggunakan teknik komunikasi terapeutik, mengnjurkan
tetap melakukan teknik relaksasi, tetap melakukan terapi
Pada kunjungan ke enam 24 Mei 2017 pukul 10.40 WIB mengalihkan perhatian dengan mendengarkan musik dan
tindakan yang dilakukan adalah melakukan pengukuran menonton TV, melakukan pengukuran TTV.
tekanan darah, menganjurkan responden tetap melakukan
teknik nafas dalam, menganjurkan terapi mengalihkan Pada kunjungan ke enam tanggal 28 Mei 2017 pukul 10.00
perhatian dengan mendengarkan music tenang dan WIB tindakan keperawatan yang dilakukan yaitu melakukan
menonton TV yang tidak menguras emosi. observasi petunjuk non verbal mengenai ketidaknyamanan,
menggunakan teknik komunikasi terapeutik, mengnjurkan
Pada kunjungan ke tujuh tanggal 25 Mei 2017 pukul tetap melakukan teknik relaksasi, tetap melakukan terapi
11.10WIB tindakan keperawatan yang dilakukan yaitu mengalihkan perhatian dengan mendengarkan musik dan
melakukan pengukuran tekanan darah, menganjurkan menonton TV, melakukan pengukuran TTV.
responden tetap melakukan teknik nafas dalam,
menganjurkan terapi mengalihkan perhatian dengan
mendengarkan music tenang dan menonton TV yang tidak Tindakan keperawatan yang sudah dilakukan pada diagnosis
menguras emosi. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan
ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan O2
Tindakan keperawataan yang sudah dilakukan pada pada tanggal 25 Mei 2017 pukul 11.30 Wib adalah
diagnosis ansietas berhubungan dengan ancaman pada berdiskusi dengan responden mengidentifikasi aktivitas
status terkini tanggal 22 Mei 2017 pukul 10.30 WIB adalah yang mampu dilakukan, membantu untuk mengidentifikasi
menggunakan pendekatan yang menenangkan, aktivitas yang disukai, membantu responden atau keluarga
menganjurkan melakukan aktivitas yang lain untuk untuk mengidentifikasi kekurangan dalam beraktivitas,
mengurangi tekanan, mengajarkan dan menganjurkan membantu responden untuk mengembangkan motivasi diri
teknik nafas dalam.
pemeriksaan kehamilan secara rutin. kemampuan responden melakukan teknik nafas dalam,
menganjurkan tetap melakukan teknik nafas dalam,
Pada kunjungan ke lima 23 Mei 2017 pukul 10.00 WIB menganjurkan melakukan teknik mengalihkan perhatian
tindakan keperawatan yang dilakukan yaitu mengevaluasi seperti menonton tv dan mendengarkan musik untuk
pengetahuan responden tentang hipertensi dalam kehamilan,mengurangi kecemasan, menganjurkan untuk menciptakan
penyuluhan kesehatan pada responden mengenai nutrisi lingkungan yang nyaman, menganjurkan responden untuk
pada ibu hamil, memberikan leaflet untuk menambah mengambil posisi yang nyaman.
pengetahuan responden, menganjurkan responden untuk
melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin. Pada kunjungan ke tujuh tanggal 29 Mei 2017 pukul 10.00
WIB tindakan keperawatan yang dilakukan menganjurkan
Pada kunjungan keenam tanggal 24 Mei 2017 pukul 11.00 tetap melakukan teknik nafas dalam, menganjurkan
WIB tindakan keperawatan yang dilakukan yaitu melakukan teknik mengalihkan perhatian seperti menonton
mengevaluasi pengetahuan responden tentang hipertensi tv yang tidak tenang dan mendengarkan musik untuk
dalam kehamilan dan nutrisi bagi ibu hamil hipertensi, mengurangi kecemasan, menganjurkan untuk menciptakan
menganjurkan responden untuk melakukan pemeriksaan lingkungan yang nyaman, menganjurkan responden untuk
kehamilan secara rutin. mengambil posisi yang nyaman.
5. Evaluasi Keperawatan
Tabel 4.5
Deskripsi Evaluasi pada partisipan
melakukan teknik manajemen nyeri. Diagnosis ketiga : kepalanya kadangmasih terasa nyeri, Responden
ansietas berhubungan dengan ancaman pada status terkini, mengatakan sudah mengerti dan melakukan teknik
evaluasi keperawatan dapat teratasi pada kunjungan kelima manajemen nyeri. Diagnosis ketiga : Intoleransi aktivitas
dengan kriteria hasil : responden mengatakan sudah lebih berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan
tenang, reponden mengatakan sudah mampu melakukan kebutuhan O2, evaluasi keperawatan dapat teratasi
manajemen ansietas, TD darah responden menurun. sebagian pada kunjungan keempat dengan kriteria hasil :
Diagnosis keempat defisiensi pengetahuan berhubungan responden mengatakan lebih banyak istirahat, responden
dengan kurang informasi, evaluasi keperawatan teratasi mengatakan aktivitas dibantu keluarga, TD responden
sebagian pada kunjungan keempat, dengan kriteria hasil : menurun. Diagnosis keempat ansietas berhubungan
responden mampu menjawab pertanyaan yang diberikan, dengan ancaman pada status terkini, evaluasi keperawatan
responden mengatakan akan melakukan pemeriksaan teratasi sebagian pada kunjungan ke empat, dengan kriteria
kehamilan secara rutin ke pelayanan kesehatan. hasil : responden mengatakan sudah lebih tenang,
reponden mengatakan sudah mampu melakukan
manajemen ansietas, TD darah responden menurun.
Diagnosis keempat defisiensi pengetahuan berhubungan
dengan kurang informasi, evaluasi keperawatan teratasi
sebagian pada kunjungan keempat, dengan kriteria hasil :
responden mampu menjawab pertanyaan yang diberikan,
B. Pembahasan Kasus
Setelah dilakukan asuhan keperawatan pada ibu hamil dengan hipertensi di
wilayah kerja Puskesmas Andalas Kota Padang sejak tanggal 19 Mei sampai
tanggal 30 Mei 2017, yaitu antara responden Ny. N dan responden Ny. M,
maka pada bab pembahasan ini peneliti akan menjabarkan adanya kesesuaian
maupun kesenjangan yang terdapat pada pasien antara teori dengan kasus.
Tahapan pembahasan sesuai dengan tahapan asuhan keperawatan yang
dimulai dari pengkajian, merumuskan diagnosa keperawatan, menyusun
intervensi, melakukan implementasi keperawatan dan melakukan evaluasi
keperawatan
1. Pengkajian keperawatan
Setelah dilakukan pengkajian pada responden 1yaitu Ny. N (G2, P1, A0,
H1), usia kehamilan 32-33 minggu, ditemukan beberapa keluhan yaitu
pusing, nyeri kepala, nyeri pada perut dan badan terasa lemah.
Hasil pengkajian pada responden II yaitu Ny. M (G3, P2, A0, H2),
ditemukan keluhan yaitu pusing, bertambah jika melakukan banyak
aktivitas, sakit kepala, tengkuk terasa berat, kadang-kadang pandangan
seperti berkunang-kunang, nyeri pada ulu hati, dan tidak nafsu makan,
badan tarasa lemah.
45 Poltekkes Kemenkes Padang
nyeri.
2. Diagnosa keperawatan
Berdasarkan data pengkajian yang dilakukan pada Ny. N, diagnosa yang
muncul adalah risiko ketidakefektifan perfusi jaringan serebral
berhubungan dengan hipertensi, nyeri akut berhubungan dengan agen
cedera biologis, ansietas berhubungan dengan ancaman pada status
terkini, dan defisiensi pengetahuan berhubungan dengan kurangnya
informasi. Begitu juga dengan pengkajian yang dilakukan pada Ny. M,
diagnosa yang muncul adalah risiko ketidakefektifan perfusi jaringan
serebral berhubungan dengan hipertensi,nyeri akut berhubungan dengan
agen cedera biologis, intoleransi aktivitas berhubungan dengan
ketidakseimbangan antara suplay dan kebutuhan O2, ansietas
berhubungan dengan ancaman pada status terkini, dan defisiensi
pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi.
4. Implementasi Keperawatan
Peneliti melakukan semua imlementasi berdasarkan tindakan yang telah
direncanakan pada intervensi. Pada diagnosa risiko ketidakefektifan
perfusi jaringan serebral, implementasi yang telah dilakukan adalah :
pantau tekanan darah, menganjurkan mengurangi makanan yang dapat
menyebabkan peningkatan tekanan darah, anjurkan istirahat yang cukup,
gunakan strategi manajemen stress, menggunakan teknik relaksasi,
monitor posisi pasien untuk membantu masuknya oksigen,
menganjurkan melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin.
Menurut Reeder (2011), intoleransi aktivitas bisa dialami oleh ibu hamil
dengan hipertensi, hal ini disebabkan karena oksigen ke jaringan
menurun, sehingga menyebabkan ibu hamil mudah kelelahan dan tidak
mampu melakukan aktivitas secara efektif.
Reeder dkk (2011), pada ibu hamil dengan hipertensi salah satu diagnosa
keperawatan yang bisa diangkat adalah ansietas. Hal ini terjadi karena
terjadinya peningkatan tekanan darah, sehingga terjadi perubahan
psikologis pada ibu hamil, dan menyebabkan kecemasan serta perasaan
Menurut Reeder (2011), pada ibu hamil dengan hipertensi salah satu
diagnosa keperawatan yang bisa diangkat adalah defisiensi pengetahuan.
Hal ini terjadi karena beberapa dari ibu hamil dengan hipertensi tersebut
tidak mengetahui penyebab dan penanganan dari
hipertensi.
5. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi keperawatan pada Ny. N dan Ny. M dengan diagnosa risiko
ketidakefektifan perfusi jaringan serebral dilakukan selama 5 hari, hasil
evaluasinya masalah teratasi sebagian nyeri akut dan intoleransi aktivitas
dilakukan selama 4 hari. Masalah nyeri akut dan intoleransi aktivitas
tersebut sudah dapat teratasi sebagian pada hari ke dua setelah dilakukan
implemetasi seperti yang telah disusun pada intervensi keperawatan dan
63
ketidakseimbangan suplai dan kebutuhan oksigen, ansietas berhubungan
dengan ancaman pada status terkini, dan defisiensi pengetahuan
berhubungan dengan kurangnya informasi.
6. Intervensi keperawatan yang direncakan tergantung pada masalah
keperawatan yang ditemukan. Berikut beberapa intervensi keperawatan
berdasarkan diagnosa kasus a) melakukan manajemen nyeri dengan teknik
nonfarmakologi seperti teknik relaksasi, kompres hangat, dan pengalihan
perhatian, b) melakukan pengukuran TTV, c) menganjurkan responden
untuk istirahat yang cukup, d) ubah posisi dengan posisi lebih sering
miring kiri, e) menganjurkan responden istirahat yang cukup, bagi
responden dan meletakkan benda yang sering digunakan dalam jangkauan
responden, f) pengurangan kecemasan, g) melakukan penyuluhan pada ibu
hamil dengan hipertensi, h) menganjurkan responden untuk melakukan
pemeriksaan kehamilan secara rutin ke pelayanan kesehatan.
B. Saran
1. Bagi Pimpinan Puskesmas Andalas Kota Padang
Melalui pimpinan diharapkan dapat memberikan motivasi kepada semua
staf agar memberikan pelayanan kepada pasien secara optimal dan
meningkatkan mutu dalam pelayanan di puskesmas.
2. Bagi Ruang KIA
Studi kasus yang peneliti lakukan dapat menjadi sumbangan pemikiran
bagi perawat di ruang KIA dalam melakukan asuhan keperawatan secara
profesional bagi ibu hamil dengan hipertensi.
3. Bagi instiusi pendidikan
Dapat meningkatkan mutu pendidikan sehingga terciptanya lulusan
perawat yang profesional, terampil, dan bermutu yang mampu
memberikan asuhan keperawatan secara menyeluruh berdasarkan kode
etik keperawatan.
4. Bagi Peneliti Selanjutnya
a. Diharapkan peneliti melakukan pengkajian secara tepat dan mengambil
diagnosa secara tepat menurut pengkajian yang didapatkan dan dalam
melaksanakan tindakan keperawatan, harus terlebih dahulu memahami
masalah dengan baik, serta mendokumentasikan hasil tindakan yang
telah dilakukan dengan benar.
b. Diharapkan peneliti dapat menggunakan atau memanfaatkan waktu
seefektif mungkin, sehingga dapat memberikan asuhan keperawatan
yang baik pada pasien dengan penyakit hipertensi dalam kehamilan.
Dinas Kesehatan Kota Padang. 2015. Laporan Tahunan Tahun 2015. Padang :
Dinas Kesehatan Kota Padang.
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat. 2016. Laporan Tahunan Tahun 2016.
Padang : Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat
Hamdi, Asep Saepul & Baharudin E. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif Aplikasi
dalam Pendidikan.Yogyakarta: Deepublish
Hidayat, Aziz Alimul.2014.Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis
Data.Jakarta: Salemba Medika
Johnson.2014.Keperawatan Maternitas.Yogyakarta: Rapha Publishing
Kemenkes RI. (2014).Pusat data dan informasi kementrian kesehatan RI.Jakarta
Selatan.http://www.depkes.go.id.pdf. Diakses tanggal 9 Januari
Kristiyani, Sagung Desy. 2014. Laporan Kasus: Hipertensi dalam
Kehamilan.Http://Download.Portalgaruda.Org. Diakses tanggal 03 Juni 2017