Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

DIABETES MELITUS ( DM )

DI SUSUN OLEH

1. ANNISHA MUTIASARI PASARIBU


2. HERU DEVA PRASETYO
3. ILHAM ARDI
4. IVVA YUNITA
5. LOLYTA NOVICA PUTRI
6. NADYA YUNEL PUTRI
7. NESRI PURNAMA SARI
8. NIA PUTRI AYUDA
9. NIKE MAIYEZA PUTRI
10. OLIN MUTIARA SARI
11. PEBRINA ROZA LINDA
12. SELLY OKTAVIANI
13. SEPRINAL
14. SHINDY DEWINDA
15. VANI OKTAVIA

Pembimbing Klinik Kabid Keperawatan Pembimbing Akademik

( ) ( ) ( )

PRODI DIII KEPERAWATAN TINGKAT II


STIKES YARSI SUMBAR BUKITTINGGI
TAHUN AJARAN 2018/2019
A. PENGANTAR

Materi : Penyakit Diabetes Melitus


Pokok Bahasan : Pencegahan Diabetes Melitus
Hari/tanggal : Rabu/ 26 juni 2019
Waktu pertemuan : 50 menit
Tempat : RSI Ibnu Sina Payakumbuh
Sasaran : Pasien dan Keluarga pasien

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan pasien dapat memahami tindakan pencegahan
luka DM
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 1x50 menit, Pasien dan keluarga
dapat:
a. Menjelaskan kembali Pengertian DM
b. Menyebutkan kembali Komplikasi DM
c. Mengetahui dan mendemostrasikan kembali langkah-langkah pencegahan luka
DM:
 Mendemonstrasikan senam kaki DM
 Mendemonstrasikan Cara memotong kuku DM
 Mengetahui alas kaki untuk pasien DM
C. MATERI
(Terlampir)

D. METODE
 Ceramah
 Tanya jawab
 Diskusi

E. MEDIA
 Materi SAP
 Leafleat
 Flip Chart

F. PENGORGANISASIAN
Moderator : Ilham Ardi
Penyaji : Ivva Yunita
Notulen : Nadya Yunel Putri
Nesri Purnama Sari

Observer : Lolyta Novica Putri


Olin Mutiara Sari

Fasilitator : Vani Oktavia


Selly Oktaviani
Shindy Dewinda
Herru Deva Prasetyo
Nike Maiyeza Putri
Seprinal

Dokumentasi : Annisa Mutiasari Pasaribu


Nia Putri Ayuda
Pebrina Roza Linda

G. SETTING TEMPAT

Keterangan :
: Penyuluh
: Fasilitator
: Observer
: Moderator
: Peserta penyuluhan
: flipchart

H. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
 Kesiapan mahasiswa
 Kesiapan materi
 Kesiapan SAP
 Persiapan alat dan media penyuluhan dan demonstrasi
 Peserta hadir ditempat penyuluhan
 Penyelenggaraan dilaksanakan di RSI Ibnu Sina Payakumbuh
 Pengorganisasian penyelenggara penyuluhan dilaksanakan sebelumnya
2. Evaluasi Proses
 Moderator, penyuluh, observer, fasilitator dan peserta mampu menjalankan fungsi
dan perannya dengan baik.
 Peserta antusias dalam mendengarkan penyuluhan dengan kriteria : tidak
berbicara dengan peserta lainnya, menyimak penyaji dalam menyampaikan
materi, peserta aktif dalam diskusi dengan bertanya dan menjawab pertanyaan
yang diajukan penyaji.
 Peserta mendengarkan penjelasan yang disampaikan penyaji dan bertanya tentang
hal-hal yang belum dimengerti.
3. Evaluasi Hasil
 Peserta dapat menyebutkan kembali pengertian DM.
 Peserta dapat menyebutkan kembali komplikasi DM.
 Peserta dapat menyebutkan dan mendemonstrasikan kembali langkah-langkah
pencegahan luka DM:
 Senam Kaki DM
 Cara Memotong Kuku DM
 Alas Kaki DM
 Peserta dapat menjawab pertanyaan yang diberikan penyaji.
 Pasien mampu mendefenisikan kembali tentang DM.
 Pasien mampu mencerna materi yang disampaikan penyaji.

I. KEGIATAN PENYULUHAN

Tahap Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta Media Metode

Pendahuluan 09.00-09.30 Mempersiapkan Pasien dan keluarga - -


peserta, alat dan menyiapkan diri di
( 30 menit ) pemateri ruangan

Pembukaan 09.30-09.35 Pembukaan Mendengarkan dan Flipchart Ceramah


 Memberi salam menjawab salam
( 5 menit )  Memberi
pertanyaan
apersepsi
 Menjelaskan tujuan
penyuluhan
 Menyebutkan
materi/pokok
bahasan yang akan
disampaikan

Penyajian 09.35-10.00 Menjelaskan materi Mendengarkan dan Flipchart Ceramah


penyuluhan secara memberikan umpan
( 25 menit ) berurutan dan teratur. balik terhadap materi Leaflet
Materi : yang disampaikan.
 Penanganan luka
DM
 Senam kaki DM
 Memotong kuku
penderita DM
 Alas kaki penderita
DM
Evaluasi 10.00-10.15 Evaluasi - Mengajukan - Tanya
 Menyimpulkan inti pertanyaan Jawab
( 15 menit ) penyuluhan mengenai materi
 Menyampaikan yang kurang
secara singkat dipahami.
materi penyuluhan - Menjawab
 Memberi pertanyaan yang
kesempatan kepada diajukan.
ibu-ibu untuk
bertanya
 Memberi
kesempatan kepada
ibu-ibu untuk
menjawab
pertanyaan yang
dilontarkan

Penutup 10.15-10.20 Penutup : Mendengarkan dan -


menjawab salam
( 5 menit )  Menyimpulkan
materi penyuluhan
yang telah
disampaikan
 Menyampaikan
terima kasih atas
perhatian dan waktu
yang telah di
berikan kepada
peserta
 Mengucapkan salam

J. REFERENSI
1. Soeparman dkk, 1987, Ilmu Penyakit dalam, Jilid 1, edisi 2. UI Press, Jakarta.
2. http://us.geocities.com/mauzurahm., Penyakit Kencing Manis,
Oleh : Mohamed Yosri Mohamed Yong
3. http://www.interna.fk.ui.ac.id/referensi/pedoman/001PD.htm# , 1998, Konsensus
Pengelolaan Diabete Melitus Di Indonesia. Universitas Indonesia, Jakarta.
DIABETES MELITUS

A. PENGERTIAN
Diabetes Melitus adalah suatu penyakit dimana kadar glukosa di dalam darah
tinggi karena tubuh tidak dapat menghasilkan atau menggunakan insulin secara
efektif. (Brunner dan Suddarth. 2002)

Insulin adalah hormon yang dilepaskan oleh pancreas, yang bertanggungjawab


dalam mempertahankan kadar gula darah yang normal. Insulin memasukkan gula
kedalam sel sehingga bias menghasilkan energy atau disimpan sebagai cadangan
energi. (Brunner dan Suddarth. 2002)

B. PENYEBAB
1. Keturunan
2. Usia
3. Kegemukan
4. Kurang gerak
5. Kehilangan insulin
6. Alkoholisme
7. Obat-obatan

C. TANDA DAN GEJALA


1. Trias DM
 Poli uri: si pasien sering kencing dimalam hari begitunya lebih dari 4
kali
 Poli disi: berakibat dari poli uri, pasien merasakan haus sehingga banyak
minum
 Poli vagi: karena jumlah besar kalori hilang melalui urine, jadi pasien
merasa sering lapar. Pasien merasa kesemutan, pandangan kabur,dll
2. Sering merasa lelah tanpa sebab yang jelas dan mengantuk
3. Penurunan berat badan
4. Kulit terasa kering
5. Sering menderita sariawan atau infeksi (misalnya bisul) yang sulit sembuh
6. Mati rasa atau kesemutan di kaki dan tangan
7. Mual

D. PENGELOLAAN DM
Perawatan DM dirumah saat ini sangat dianjurkan karena pengobatan dan
perawatan DM membutuhkan waktu yang lama.
Cara Perawatan Pasien DM di Rumah adalah dengan jalan :
1. Minum obat secara teratur sesuai program
2. Diet yang tepat
3. Olahraga yang teratur
4. Kontrol GD teratur
5. Pencegahan komplikasi
E. MAKANAN YANG DIPANTANG DAN DIPERBOLEHKAN
Proporsi diet/ makanan harian yang benar bagi penderita DM :
Berdasarkan anjuran dari PERKENI ( perkumpulan Endokrinologi Indonesia ) diet
harian penderita DM disusun sebagai berikut:
a. Karbohidrat : 60-70 %
b. Protein : 10-15%
c. Lemak : 20-25%

Jenis Makanan yang Harus diKonsumsi yang dikonsumsi oleh penderita DM


diklasifikasikan sebagai berikut :
a. Jenis Makanan yang TIDAK BOLEH dikonsumsi :
1. Manisan Buah
2. Gula pasir
3. Susu Kental Manis
4. Madu
5. Abon
6. Kecap
7. Sirup
8. Es Krim

b. Jenis makanan Yang BOLEH DIMAKAN TETAPI HARUS DIBATASI ;


1. Nasi
2. Singkong
3. Roti
4. Telur
5. Tempe
6. Tahu
7. Kacang Hijau
8. Kacang Tanah
9. Ikan

c. Jenis Makanan YANG DIANJURKAN UNTUK DIMAKAN :


1. Kol
2. Tomat
3. Kangkung
4. Oyong
5. Bayam
6. Kacang Panjang
7. Pepaya
8. Jeruk
9. Pisang
10. Labu Siam
F. KOMPLIKASI
Komplikasi yang dapat terjadi bila penderita DM tidak dirawat dengan baik sehingga
gula darah selalu tinggi adalah :
1. Ginjal : Gagal Ginjal, Infeksi
2. Jantung : Hipertensi, Gagal Jantung
3. Mata : Glaukoma, Katarak, Retinopati
4. Syaraf : Neuropati, mati rasa
5. Kulit : Luka lama, gangren
6. Hipoglikemi
7. Ketoasidosis

Untuk mencegah komplikasi sebaiknya yang dilakukan adalah :


1. Diet dengan benar
2. Minum obat teratur
3. Kontrol gula darah teratur
4. Olahraga ( jalan kaki, senam, sepeda santai, dsb)
5. Bila saat aktifitas kemudian PUSING,KERINGAT DINGIN maka cepat MINUM
TEH MANIS
6. Mencegah kulit terluka : pakai alas kaki, lingkungan rumah tidak licin, tangga (
undak-undakan tidak tinggi)
7. Cegah Kegemukan

Langkah – langkah yang dapat diambil dalam mencegah luka diabetes antara
lain:

1. Periksakan kaki dan anggota gerak lain secara rutin

Setiap hari diharapkan pasien DM memeriksa kedua kakinya dan anggota gerak lain
agar dapat langsung mengetahui bila ada keanehan atau luka yang muncul yang tidak
terasa sakit. Penting juga untuk melakukan pemeriksaan kaki dan anggota gerak lain
rutin setiap 3 – 6 bulan sekali ke tenaga kesehatan profesional supaya bila terdapat
luka dapat tertangani lebih cepat dan menurunkan resiko komplikasi pada luka.

2. Lakukan pengobatan DM dengan baik

Langkah terpenting untuk pencegahan luka diabetes tentu adalah kontrol gula darah
teratur, selain gula darah juga kontrol profil lipid yang baik untuk menurunkan faktor
resiko luka diabetik. PRINSIP : SEMAKIN BAIK KADAR GULA TERKONTROL,
SEMAKIN KECIL RESIKO TERJADI KOMPLIKASI LUKA DIABETES

3. Perawatan kaki yang baik

Penelitian menunjukkan bahwa pasien DM yang memperhatikan kondisi kakinya


lebih jarang mengalami luka diabetes di kakinya.

Perawatan kaki yang baik meliputi:

 Perhatikan dengan seksama sampai ke sela jari kondisi


 Bila didapatkan adanya luka maupun benjolan seperti mata ikan (clavus) dsb pada
kaki, jangan berusaha ditangani sendiri.
 Gunakan pelembap pada kaki untuk mencegah luka akibat kulit pecah karena
terlalu kering terutama daerah tumit
 Potong kuku jangan terlalu rendah jauh di batas kulit dan kuku, cukup di atasnya
saja
 Cuci kaki secara teratur termasuk sela jari dan keringkan
 Gunakan alas kaki yang longgar walaupun di dalam rumah untuk mencegah luka
pada kaki, TIDAK DIANJURKAN BERJALAN TANPA ALAS KAKI
 Bila menggunakan sepatu naikkan 1 ukuran di atasnya dan gunakan kaus kaki
berbahan lembut
 Kurangi kebiasaan mencelupkan kaki ke air hangat atau panas.

Bila telah terlanjur mengalami luka pada telapak kaki, segera ke tenaga kesehatan
profesional untuk mendapatkan penatalaksanaan terhadap luka supaya tidak
bertambah dan mencegah komplikasi lanjutan.

Cara mencegah atau menghindari agar tidak terjadi luka pada kaki pada
penderita DM :
1. Hindari terlalu sering merendam kaki
2. Hindari penggunaan botol panas/penghangat kaki dari listrik
3. Hindari penggunaan pisau/silet untuk memotong kuku atau menghilangkan kalus
4. hindari kaos kaki / sepatu yang terlalu sempit
5. Hindari Rokok

Mengapa pengidap DM beresiko terhadap Ulkus Diabetik


1. Sirkulasi darah kaki kurang baik
2. Indera rasa kedua kaki berkurang sehingga kaki mudah terluka
3. Daya Tahan tubuh terhadap infeksi menurun

Tindakan yang bisa dilakukan bila kaki terluka:


1. Bila luka kecil : bersihkan dengan antiseptik, tutup luka dengan kasa steril dan
bila dalam waktu dua hari tidak sembuh segera periksa ke dokter
2. Bila luka cukup besar / kaki mengalami kelainan segera pergi ke dokter.

Perawatan kaki Diabetik :


1. Saat mandi bersihkan dengan sabun, bila perlu gunakan batu apung / sikat halus
2. Keringkan dengan handuk terutama sela-sela jari
3. Periksa kaki kemungkinan adanya perubahan warna ( pucat,kemerahan ),bentuk
(pecah-pecah,lepuh,kalus,luka),Suhu (dingin,lebih panas)
4. Bila kaki kering,olesi dengan lotion
5. Potong kuku / kikir tiap 2 hari,jangan terlalu pendek. Bila kuku terlalu keras kaki
direndam dahulu dalam air hangat ( 37,5’C ) selama 5 menit.
Cara memotong kuku DM:

 Potong dan rawat kuku secara teratur.


 Bersihkan kuku setiap hari pada waktu mandi dan berikan cream pelembab
kuku.
 Gunting kuku kaki lurus mengikuti bentuk normal jari kaki, tidak terlalu
pendek atau terlalu dekat dengan kulit, kemudian kikir agar kuku tidak tajam.
 Jika ragu, Anda bisa meminta bantuan keluarga atau dokter untuk memotong
kuku Anda.
 Hindarkan terjadinya luka pada jaringan sekitar kuku.
 Bila kuku keras, sulit dipotong, rendam kaki dengan air hangat selama ± 5
menit

6. Gunakan kaos kaki yang terbuat dari katun / wol


7. Pakailah alas kaki, periksa alas kaki sebelum dipakai, mungkin ada sesuatu
didalamnya. Lepas alas kaki setiap 4-6 jam dan gerakkan pergelangan kaki dan
jari-jari kaki agar sirkulasi darah lancar
8. Lakukan senam kaki

a.Alatyang dibunakan :
1)Kertas Koran 2 lembar
2)Kursi (jika tindakan dilakukan dalam posisi duduk)
b.Prosedur
1)Jika dilakukan dalam posisi duduk makaposisikan pasien duduk tegak diatas
bangku dengan kaki menyentuh lantai
2)Dengan Meletakkan tumit dilantai, jari-jari kedua belah kaki diluruskan
keatas lalu dibengkokkan kembali kebawah seperti cakar ayam sebanyak 10
kali
3)Dengan meletakkan tumit salah satukaki dilantai, angkat telapak kaki ke
atas. Pada kaki lainnya, jari-jari kaki diletakkan di lantai dengan tumit kaki
diangkatkan ke atas. Cara ini dilakukan bersamaan pada kaki kiri dan kanan
secara bergantian dan diulangi sebanyak 10 kali.
4)Tumit kaki diletakkan di lantai. Bagian ujung kaki diangkat ke atas dan buat
gerakan memutar dengan pergerakkan pada pergelangan kaki sebanyak 10
kali.
5)Jari-jari kaki diletakkan dilantai. Tumit diangkat dan buat gerakan memutar
dengan pergerakkan pada pergelangan kaki sebanyak 10 kali.
6)Angkat salah satu lutut kaki, dan luruskan. Gerakan jari-jari kedepan
turunkan kembali secara bergantian kekiri dan ke kanan. Ulangi sebanyak 10
kali.
7)Luruskan salah satu kaki diatas lantai kemudian angkat kaki tersebut dan
gerakkan ujung jari kaki kearah wajah lalu turunkan kembali kelantai.
8)Angkat kedua kaki lalu luruskan. Ulangi langkah ke 8, namun gunakan
kedua kaki secara bersamaan. Ulangi sebanyak 10 kali.
9)Angkat kedua kaki dan luruskan,pertahankan posisi tersebut. Gerakan
pergelangankaki kedepan dan kebelakang
10)Luruskan salah satu kaki dan angkat, putar kaki pada pergelangan kaki ,
tuliskan pada udara dengan kaki dari angka 0 hingga 10 lakukan secara
bergantian.
11)Letakkan sehelai koran dilantai. Bentuk kertas itu menjadi seperti bola
dengan kedua belah kaki.
12)Kemudian, buka bola itu menjadi lembaran seperti semula menggunakan
kedua belah kaki. Cara ini dilakukan hanya sekali saja
13)Lalu robek koran menjadi 2 bagian, pisahkan kedua bagian koran.
14)Sebagian koran di sobek-sobek menjadi kecil-kecil dengan kedua kaki
15)Pindahkan kumpulan sobekan-sobekan tersebut dengan kedua kaki lalu
letakkan sobekkan kertas pada bagian kertas yang utuh
16)Bungkus semuanya dengan kedua kaki menjadi bentuk bola.

9. Jangan biarkan luka sekcil apapun


Cara Memilih Sepatu yang baik bagi penderita DM :

1. Ukuran : Jangan terlalu sempit/ longgar kurang lebih ½ inchi lebih panjang dari
kaki
2. Bentuk : Ujung sepatu jangan runcing,tinggi tumit < 2 inchi
3. Bahan sepatu terbuat dari bahan yang lembut
4. Insole terbuat dari bahan yang tidak licin

Anda mungkin juga menyukai