Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PERAWATAN SISTOSTOMI Di POLI BEDAH


Rumah Sakit dr. Saiful Anwar Malang

Oleh Kelompok 10:

Dita Ayuhana (1930015)


Lovella Meyga R (1930024)
Fiki (1930018)
Yanis Sofi H (1930055)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KEPANJEN
MALANG
TAHUN AKADEMIK 2019/2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Perawatan Luka Sistostomi


Sasaran : Keluarga Pasien Di Ruang Poli Bedah Rsud Dr. Saiful
Anwar, Malang
Hari/ Tanggal : 12 September 2019
Waktu : 30 Menit
Metode : Ceramah, Tanya Jawab Dan Diskusi
Media : Lcd, Dan Laptop
Tempat : Ruang Tunggu Keluarga
1. Pengorganisasian
Penanggung jawab : Dosen Pembimbing Keperawatan Medikal Bedah
Moderator : Fiki
Pemateri : Dita Ayuhana
Observer : Yanis Sofi H
Fasilitator : Lovella Meyga R
Uraian tugas
a. Penanggung jawab
Mengkoordinir persiapan dan pelaksanaan penyuluhuan.
b. Moderator
Membuka acara
Memperkenalkan mahasiswa dan dosen pembimbing
Menjelaskan tujuan dan topic
Menjelaskan kontrak waktu
Menyerahkan jalannya penyuluhan kepada pemateri
Mengarahkan alur diskusi
Memimpin jalannya diskusi
Menutup acara
c. Pemateri
Mempresentasikan materi untuk penyuluhan.
d. Observer
Mengamati proses pelaksanaan kegiatan dari awal sampai akhir.
e. Fasilitator
Memotivasi peserta untuk berperan aktif dalam jalannya penyuluhan
Membantu dalam menanggapi pertanyaan dari peserta

A. TUJUAN
1. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)
Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit, Keluarga pasien
diharapkan mampu memahami tentang tindakan Perawatan Luka
Sistotomi
2. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)
Setelah dilakukan penyuluhan Keluarga pasien diharapkan mampu
mengetahui dan menerapkan Perawatan Luka Sistotomi

B. POKOK BAHASAN
Perawatan Luka Sistotomi

C. SUB POKOK BAHASAN


Perawatan pada pasien dengan Luka Sistotomi
D. KEGIATAN PENYULUHAN

KEGIATAN MEDIA/
TAHAP KEGIATAN METODE
KEGIATAN PENYULUH PESERTA ALAT
1. Memberi salam 1. Menjawab salam Ceramah Power
dan Tanya Point
2. Memperkenalka 2. Tanggap dan
n diri antusias jawab

3. Mendengarkan
3. Menjelaskan
topik 4. Mendengarkan
PENDAHULUAN
4. Menjelaskan 5. Mendengarkan
tujuan
( 5 menit)
6. Menjawab
5. Menjelaskan
relevasi 7. Menyetujui

6. Melakukan
apersepsi

7. Melakukan
kontrak waktu
PENYAJIAN Penyampaian Ceramah Power
Materi
dan diskusi Point
(15 menit) 1. Mendengarkan
1. Menjelaskan dan
perawatan memperhatiakan
sistostomi dengan penuh
2. Melakukan antusias
tanya jawab
2. Menjawab

PENUTUP 1. Tanya jawab 1. Menyampaikan Diskusi Power


dan menjawab
Point
( 10 menit) 2. Menyimpulkan pertanyaan
hasil materi
2. Mendengarkan
3. Mengucapkan
salam
3. Menjawab salam
E. PENGATURAN TEMPAT

Keterangan :
Ungu : Meja
Merah : Peserta
Orange : Meja
Hijau : Penyuluh

F. EVALUASI
1. Struktur
 Persiapan perawat
 Persiapan peserta
 Persiapan alat
2. Proses
 Peserta hadir tepat waktu
 Peserta antusias mendengarkan materi yang disampaikan
 Peserta aktif pada sesi tanya jawab
3. Hasil
 Peserta paham tentang materi yang disampaikan
 Peserta mampu menjawab pertanyaan dari penyuluh
KONSEP TEORI

1. Definisi Sistotomi
Sistostomi merupakan istilah umum untuk tindakan pembedahan
untuk membuka buli-buli. Namun istilah ini mengalami penyempitan dan
mengarah kepada sistostomi suprapubik atau kateterisasi suprapubik. Pada
keadaan dimana individu tidak dapat mengsosongkan kandung kemihnya dan
kateterisasi uretra tidak berhasil atau tidak dapat dilakukan, maka sistostomi
suprapubk merupakan pilihannya.
Sistostomi dengan tujuan kateterisasi suprapubik dapat dilakukan
melalui 2 cara yaitu dengan membuka melalui insisi infraumbikal diatas
simfisis pubis dan melalui pendekatan perkutaneuis, dimana kateter
dimasukan secara langsung melewati dinding perut, diatas simfisis pubis
(dengan atau tanpa tuntunan ultrasonografi atau visualisasi melalui sistoskopi
yang flexible).

2. Definisi Perawatan Luka


Perawatan luka merupakan tindakan untuk merawat luka dan
melakukan pembalut dengan tujuan mencegah infeksi silang (masuk melalui
luka) dan mempercepat proses penyembuhan luka (Delmafildasari, 2013).

3. Tujuan
Indikasi dilakukan sistostomi :
a. Retensi urin akut yang tidak dapat atau gagal dilakukan kateterisasi
urethra (dapat disebabkan oleh pembesaran prostat karena BPH atau
prostatitis, striktur urethra, false passage, atau ada nya kontraktur leher
kandung kemih)
b. Trauma urethra (rupture urethra)
c. Penanganan terhadap komplikasi infeksi saluran kencing bagian bawah
seperti pada prostatis bacterial akut, Fournier’s ganggren
d. Penggunaan kateter urin yang lama (bisa disebabkan karena gangguan
neurogenik yang berhubungan dengan cedera medulla spinalis, stroke,
multiple sklerosis, neurpathy, atau disinergi spingter detrusor).
e. Pasien yang menjalani rekonstruksi urethra atau bladderneck ataupun
fistula
f. Untuk mengukur tekanan intravesikal pada studi sistotonometri.
g. Mengurangi penyulit timbulnya sindroma intoksikasi air pada saat TUR
Prostat.
4. Perawatan Sistotomi

PERSIAPAN ALAT:

a. Kassa steril
b. Alkohol 70%
c. NaCl 0,9%
d. Plester
e. Perlak
f. Gunting
g. Handscone
h. Kantong plastik
i. Sabun cuci tangan

5. Cara Perawatan

a. Cuci tangan
b. Buka plester secara perlahan
c. Basahi kassa steril menggunakan cairan NaCl 0,9%, lalu peras
d. Bersihkan daerah sekitar sistostomi secara perlahan dan memutar
e. Keringkan dengan kassa steril
f. Tutup kembali menggunakan kassa dan plester
g. Cuci tangan
h. Ganti balutan secara berkala maksimal 3 hari sekali

6. Perawatan Paska Sistostomi


Pelepasan benang jahitan keseluruhan 10 hari pasca operasi.
Perubahan kateter pertama harus dilakukan setelah sekitar 4-6 minggu untuk
memberikan waktu bagi saluran untuk membentuk. Selanjutnya, jika kateter
ditujukan untuk penggunaan jangka panjang, katetr dapat dinaikkan
ukuranya. Contoh, jika pasien menggunakan kateter berukuran 22 Fr dapat
dinaikkan menjadi 24 Fr. Setiap lumen lebih kecil dari 16 Fr diameter
beresiko tinggi untuk obstruksi (dengan sedimen atau lendir)

7. Komplikasi bila tidak dilakukan perawatan luka


a. Iritasi
b. Infeksi
DAFTAR PUSTAKA

Van de Graff. Human Anatomy-Urinary system. 6th Ed .McGraw-Hill Higher


Education, 20014. P.687-91.

Cohen SA, Lakin CM, Kim ED. Suprapubic Cystostomy. Medscape. 2015

Méndez-Probst CE, Razvi H, Denstedt JD. Fundamentals of instrumentation and


urinary tract drainage. Campbell-walsh urology. 10th Edition.
Philadelphia: Elsevier Inc; 2014. Chapter 7.
Ponka D and Baddar F.2012, Suprapubic Bladder Aspiration. Canadian.

Family James RE, Palleschi JR. Suprapubic tap or aspiration. Pfenninger and
fowler's procedures for primary care. 3rd Edition. Philadelphia:
Elsevier Inc; 2011. Chapter 114, p.784-785.

Anda mungkin juga menyukai