Anda di halaman 1dari 17

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

BAHAYA POLUSI UDARA SAAT BERKENDARA YANG MENYEBABKAN


GANGGUAN PERNAFASAN DI SMA NEGERI 1 SUMBERPUCUNG

KECAMATAN KEPANJEN KABUPATEN MALANG

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KEPANJEN

PRODI S1 KEPERAWATAN DAN NERS

TAHUN 2016 – 2017


SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Bahaya Polusi Udara Saat Berkendara Yang


Menyebabkan Gangguan Pernafasan

Sub pokok bahasan : Langkah awal pencegahan

Sasaran : Siswa-siswi di

Target :

Hari/ Tanggal : Jum`at, 11 November 2016

Waktu :08.00 -09.00 WIB

Tempat : Gedung sekolah SMKN 1 Sumberpucung

Penyuluh : Mahasiswa STIKES KEPANJEN


I. LATAR BELAKANG

Polusi udara di sekitar kita telah sangat memprihatinkan. Beberapa


hasil penelitian tentang polusi udara dengan segala resikonya telah
dipublikasikan, termasuk resiko kanker darah. Namun, jarang disadari
entah berapa ribu warga yang meninggal setiap tahunnya karena
infeksi saluran pernapasan, asma, maupun kanker paru-paru akibat
polusi udara seperti asap emisi kendaraan bermotor. Diperkirakan
dalam sepuluh tahun mendatang terjadi peningkatan jumlah penderita
penyakit paru-paru dan saluran pernapasan. Bukan hanya infeksi
saluran pernapasan akut yang kini menempati urutan pertama dalam
pola penyakit diberbagai wilayah di Indonesia, tetapi juga
meningkatnya jumlah penderita penyakit asma dan kanker paru-paru.
WHO memperkirakan bahwa 70% penduduk kota di dunia pernah
menghirup udara kotor akibat kendaraan bermotor, sedangkan 10%
sisanya menghirup udara yang bersifat marginal. Akibatnya fatal bagi
bayi dan anak-anak. Orang dewasa yang beresiko tinggi, misalnya
wanita hamil, usia lanjut, serta orang yang telah memiliki riwayat
penyakit paru dan saluran pernapasan menahun. Celakanya, para
penderita maupun keluarganya tidak menyadari bahwa berbagai akibat
negatif tersebut berasal dari polusi udara akibat emisi kendaraan
bermotor yang semakin memprihatinkan.

II. TUJUAN INTRUKSIONAL UMUM (TIU)


Setelah mendapatan penjelasan tentang bahaya polusi udara
diharapkan dapat memotivasi siswa siswi untuk menggunakan alat
perlindungan diri terhadap polusi udara
III. TUJUAN INTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)
Setelah mendapatkan penjelasan tentang bahaya polusi udara sisa
ataupun siswi dapat:
1. Menjelaskan pengertian polusi
2. Menjelaskan macam-macam polusi
3. Menjelaskan pengertian polusi udara
4. Menjelaskan bahaya polusi udara terhadap gangguan
pernafasan
5. Menjelaskan pengertiaan penggunaan alat perlindungan diri
6. Menjelaskan cara pemakaian alat pelindung diri
7. Menjelaskan apa yang harus dipergunaan saat berkendara
8. Menjelaskan dampak yang timbul dari polusi udara

IV. MATERI PEMBELAJARAN


1. Pengertian polusi
2. Macam-macam polusi
3. Pengertian polusi udara
4. Bahaya polusi udara
5. Penggertian alat perlindungan diri
6. Cara pemakaian alat pelindung diri
7. Apa yang dipergunakan saat berkendara
8. Dampak yang timbul dari polusi udara

V. SASARAN
Siswa-siswi SMKN 1 Sumberpucung

VI. METODE
1. Ceramah
2. Diskusi
VII. MEDIA
1. LCD
2. Microphone
3. Pembagian leaflet

VIII. EVALUASI
1. Siswa- siswi dapat menyebutkan pengertian polusi
2. Siswa- siswi dapat menyebutkan macam macam polusi
3. Siswa- siswi dapat menyebutkan bahaya polusi udara
4. Siswa- siswi dapat menyebutkan pengertian alat pelindung diri
5. Siswa- siswi dapat menyebutkan pengertian alat pelindung diri
6. Siswa- siswi dapat menyebutkan cara pemakaian alat pelindung
diri
7. Siswa- siswi dapat menyebutkan apa yang dipergunakan saat
berkendara
8. Siswa- siswi dapat menyebutkan dampak yang timbul dari polusi
udara

IX. PENGORGANISASIAN DAN URAIAN TUGAS

1. Protokol / Pembawa acara


Uraian tugas :
a. Membuka acara penyuluhan, memperkenalkan diri dan tim
kepada peserta.
b. Mengatur proses dan lama penyuluhan.
c. Menutup acara penyuluhan.
2. Penyuluh / Pengajar
Uraian tugas :
a. Menjelaskan materi penyuluhan dengan jelas dan dengan
bahasa yang mudah dipahami oleh peserta.
b. Memotivasi peserta untuk tetap aktif dan memperhatikan proses
penyuluhan.
c. Memotivasi peserta untuk bertanya.
3. Fasilitator
Uraian tugas :
a. Ikut bergabung dan duduk bersama di antara peserta.
b. Mengevaluasi peserta tentang kejelasan materi penyuluhan.
c. Memotivasi peserta untuk bertanya materi yang belum jelas.
d. Menginterupsi penyuluh tentang istilah/hal-hal yang dirasa
kurang jelas bagi peserta.
4. Observer
Uraian tugas :
a. Mencatat nama, alamat dan jumlah peserta, serta menempatkan
diri sehingga memungkinkan dapat mengamankan jalannya
proses penyuluhan.
b. Mencatat pertanyaan yang diajukan peserta.
c. Mengamati perilaku verbal dan non verbal peserta selama
proses penyuluhan.
d. Mengevaluasi hasil penyuluhan denga rencana penyuluhan.
e. Menyampaikan evaluasi langsung kepada penyuluh yang dirasa
tidak sesuai dengan rencana penyuluhan.
X. PROSES PELAKSANAAN

NO WAKTU KEGIATAN PENYULUHAN KEGIATAN PESERTA


1 3 Menit Pembukaan:
 Memperkenalkan diri  Menyambut salam dan
 Menjelaskan tujuan mendengarkan
dari penyuluhan.  Mendengarkan
 Melakukan kontrak  Mendengarkan
waktu.  Mendengarkan
 Menyebutkan materi
pe-nyuluhan yang akan
diberi kan
2 10 Menit Pelaksanaan :
 Menjelaskan pengertian Mendengarkan dan
polusi memperhatikan
 Menjelaskan macam- Mendengarkan dan
macam polusi memperhatikan
 Menjelaskan pengertian Mendengarkan dan
polusi udara memperhatikan.
 Menjelaskan bahaya Mendengarkan dan

polusi udara terhadap gangguan memperhatikan


pernafasan Mendengarkan dan

 Menjelaskan pengertiaan memperhatikan

penggunaan alat perlindungan Mendengarkan dan

diri memperhatikan

 Menjelaskan cara Mendengarkan dan

pemakaian alat pelindung diri memperhatikan

 Menjelaskan apa yang Mendengarkan dan

harus dipergunaan saat memperhatikan

berkendara Memberikan kesempatan


siswa siswi untuk menjawab
 Menjelaskan dampak
pertanyaan
yang timbul dari polusi udara
 Memberi kesempatan
pada siswa siswi bertanya.

3 5 Menit Evaluasi :
Menanyakan pada siswa- siswi Menjawab & menjelaskan
tentang materi yang diberikan pertanyaan
dan reinforcement kepada
siswa-siswi bila dapat
menjawab & menjelaskan
kembali pertanyaan/ materi
4 2 Menit Teriminasi :
Mengucapkan terimakasih Mendengarkan dan membalas
kepada siswa- siswi salam
Mengucapkan salam

EVALUASI

a. Evaluai struktur
b.
POLUSI UDARA

1. Pengertian Polusi

Pengertian Polusi yaitu masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup,


zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan, atau
berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses
alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang
menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi
sesuai dengan peruntukannya (Undang-undang Pokok Pengelolaan
Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982).

2. Pengertian Polutan

Polutan adalah Zat atau bahan yang dapat mengakibatkan


pencemaran terhadap lingkungan baik (Pencemaran Udara, Tanah, Air,
dsb). Polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya atau
dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke
dalam lingkungan, atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan
manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun
sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang
atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya. Syarat-
syarat suatu zat disebut polutan bila keberadaannya dapat menyebabkan
kerugian terhadap makhluk hidup. Contohnya, karbon dioksida dengan
kadar 0,033% di udara berfaedah bagi tumbuhan, tetapi bila lebih tinggi
dari 0,033% dapat rnemberikan efek merusak.

3. Perbedaan Polusi dan Polutan

Polusi artinya pencemaran, bisa pencemaran udara, suara, air,


lingkungan dll.
Sedangkan Polutan itu bahan yang menyebabkan terjadinya
pencemaran lingkungan, contohnya asap, sampah, bahan berbahaya, dll.

4. Jenis – jenis Polusi dan sebutkan contohnya :


 Polusi Tanah
Contoh : Sampah, Pembuangan limbah pabrik, Pembuangan
limbah pertanian
 Polusi Air
Contoh : Zat detergen , Zat limbah pabrik ,
 Polusi Suara
Contoh : Orang ribut , Suara kereta api, Mesin motor, Suara petir
 Polusi Udara
Contoh : Asap kendaraan roda dua dan roda empat , asap
pabrik industri
 Kontaminasi Radioaktif
Contoh : Tenaga nuklir yang bocor, Limbah radio aktif
 Polusi Foto
Contoh : Lampu penerang foto buatan

5. Pencemaran Udara oleh Transportasi Darat (Kendaraan Bermotor)


Udara merupakan faktor yang penting dalam kehidupan, namun
dengan meningkatnya pembangunan fisik kota dan pusat-pusat
industri, kualitas udara telah mengalami perubahan. Udara yang
dulunya segar, kini kering dan kotor. Perubahan lingkungan udara
pada umumnya disebabkan pencemaran udara, yaitu masuknya zat
pencemar (berbentuk gas-gas dan partikel kecil/aerosol) ke dalam
udara.

Daerah perkotaan merupakan salah satu sumber pencemaran udara


utama, yang sangat besar peranannya dalam masalah pencemaran
udara. Kegiatan perkotaan yang meliputi kegiatan sektor-sektor
permukiman, transportasi, komersial, industri, pengelolaan limbah
padat, dan sektor penunjang lainnya merupakan kegiatan yang
potensial dalam merubah kualitas udara perkotaan.

Pembangunan fisik kota dan berdirinya pusat-pusat industri disertai


dengan melonjaknya produksi kendaraan bermotor, mengakibatkan
peningkatan kepadatan lalu lintas dan hasil produksi sampingan, yang
merupakan salah satu sumber pencemar udara.

Dari berbagai sektor yang potensial dalam mencemari udara, pada


umumnya sektor transportasi memegang peran yang sangat besar
dibandingkan dengan sektor lainnya. Di kota-kota besar, kontribusi
gas buang kendaraan bermotor sebagai sumber polusi udara
mencapai 60-70%. Sedangkan kontribusi gas buang dari cerobong
asap industri hanya berkisar 10-15%, sisanya berasal dari sumber
pembakaran lain, misalnya dari rumah tangga, pembakaran sampah,
kebakaran hutan, dan lain-lain.

Kendaraan bermotor yang menjadi alat transportasi, dalam konteks


pencemaran udara dikelompokkan sebagai sumber yang bergerak.
Dengan karakteristik yang demikian, penyebaran pencemar dari
sumber-sumber kendaraan bermotor ini akan mempunyai suatu pola
penyebaran spasial yang meluas.

6. Faktor penting yang menyebabkan dominannya pengaruh sektor


transportasi terhadap pencemaran udara akibat kendaraan
bermotor

Faktor perencanaan sistem transportasi akan sangat mempengaruhi


penyebaran pencemaran yang diemisikan, mengikuti jalur-jalur
transportasi yang direncanakan.

 Perkembangan jumlah kendaraan yang cepat (eksponensial)


 Tidak seimbangnya prasarana transportasi dengan jumlah
kendaraan yang ada
 Pola lalu lintas perkotaan yang berorientasi memusat, akibat
terpusatnya kegiatan-kegiatan perekonomian dan perkantoran di
pusat kota
 Masalah turunan akibat pelaksanaan kebijakan pengembangan
kota yang ada, misalnya daerah pemukiman penduduk yang
semakin menjauhi pusat kota
 Kesamaan waktu aliran lalu lintas
 Jenis, umur dan karakteristik kendaraan bermotor
 Faktor perawatan kendaraan
 Jenis bahan bakar yang digunakan
 Jenis permukaan jalan
 Siklus dan pola mengenudi (driving pattern)

7. Dampak Pencemaran Udara Kendaraan bermotor

Udara yang bersih merupakan kebutuhan bagi manusia. Manusia


membutuhkan udara yang bersih, membutuhkan oksigen yang bersih
tanpa tercemar dengan gas-gas yang dapat membahayakan bagi
kesehatan.

Global Warming seakan menjadi isu global yang lambat laun akan
membahayakan kehidupan manusia. Ozon bocor dan mencairnya
gietser dikutub bumi merupakan dampak dari global warming. Tidak
kalah bahayanya dengan global warming yang siap mencairkan es
dikutub, bahan bakar fosil ternyata banyak mengandung banyak zat
gas yang bagi kesehatann manusia.

Untuk penggunaan BBM (Bahan Bakar Minyak) bensin dalam


motor akan selalu mengeluarkan senyawa-senyawa seperti CO
(Karbon Monoksida), THC (Total Hidro Carbon), TSP(Debu), NOx
(Oksida-oksida nitrogen) dan Sox (Oksida-Oksida sulfur). Solar dan
motor diesel akan mengeluarkan beberapa senyawa tambahan
disamping senyawa tersebut diatas, yang terutama adalah fraksi-
fraksi organic seperti aldehida, PAH (Poli Alifatik Hidrokarbon), yang
mempunyai dampak kesehatan yang lebih besar (kersinogenik),
dibandingkan dengan senyawa-senyawa lainnya.

Asap kendaraan bermotor menimbulkan pencemaran udara.


Dampak asap kendaraan bermotor terhadap lingkungan.

o Lapisan ozon di bumi makin menipis.


Karbon semakin menipis Gas CO dalam skala besar dapat
merusak lapisan ozon. Karbon monoksida yang dihasilkan oleh
kendaraan dapat merusak lapisan ozon. Semakin lama volume
kendaraan semakin banyak, semakin bakyak pula karbon
monoksida yang dikeluarkan.
o Proses fotosintesis tumbuhan terganggu.
Penggunaan bahan bakar kendaraan yang tidak ramah
lingkungan menjadi salah satu pemicu kenaikan kadar CO 2 di
bumi. CO2 yang menjadi bahan utama dalam fotosintesis cukup
banyak diperlukan bagi tanaman, namun jika kenaikan kadar
CO2 tidak disertai dengan penambahan jumlah tanaman juga
dapat berpengaruh buruk terhadap lingkungan sekitar.

8. Dampak dari asap kendaran bermotor bagi kesehatan, antara lain:

o Karbon monoksida
Gas ini bersifat racun, dapat menyebabkan rasa sakit pada mata,
saluran pernafasan dan apru-paru. Jika masuk kedalam darah
melalui pernafasan, karbon monoksida bereaksi dengan
hemoglobin dalam darah membentuk
COHb(karboksihemoglobin).
o Oksida belerang
Belerang oksida, apabila terisap oleh pernapasan, akan beraksi
dengan air dalam saluran pernapasan dan membentuk asam
sulfat yang akan merusak jaringan dan menimbulkan rasa sakit.
Oksidasi belerang juga dapat larut dalam air hujan dan
menyebabkan hujan asam.
o Oksida nitrogen
Bereaksi dengan bahan-bahan pencemar lain dan menimbulkan
fenomena asap-kabit atau smog. Smog menyebabkan
berkurangnya daya pandang, iritasi pada mata dan saluran
pernapasan, membuat tanaman layu, serta menurunkan kualitas
materi.
 Penyakit yang disebabkan oleh asap kendaraan:
Gelisah
Iritasi mata
Bronchitis kronik (menahun)
Penyakit jantung
9. Pencegahan Pencemaran Udara Oleh Asap Kendaraan Bermotor

 Melakukan penghijauan (reboisasi).


Penghijauan dapat mengurangi polusi udara, karena karbon
diokksida yang Ada di udara dapat diserap oleh daun-daun,
pepohonan hijau kemudian di ubah menjadi oksigen.
 Mengurangi pemakaian kendaraan bermotor.
Mengurangi pemakaian kendaraan bermotor dapat dijalankan
dengan menggunakan transportasi umum. Jika tidak terlalau
penting.
 Menciptakan Biosolar
Saat ini memang telah banyak dikembangkan bahan bakar
alternative yang lebih ramah lingkungan. Biosolar adalah bahan
bakar mesin diesel yang terdiri atas dari asam asam lemak yang
dibuat dari minyak nabati, minyak hewani atau dari minyak goring.
 Melakukan penyuluhan.
Melakukan penyuluhan terhadap masyarakat terhadap dampak dan
bahaya asap kedaraan bermotor. Dengan adanya penyuluhan
tentang bahaya asap kendaraan bermotor diharapkan masyarakat
dapat mengetahui cara mencega pencemaran udara akibat dari
asap kendaraan bermotor.
 Penggunaan sumber energy alternative yang dapt diperbarui.
Penggunaan sumber energy alternative yang dapt diperbarui,
seperti tenaga angin, air, biomassa, dan bahan bakar organic.
Energy biomasssa adalah jenis bahan bakar yang dibuat dengan
mengkonversi bahan biologis seperti tanaman. Dengan
penggunaan energy alternative tersebut maka pencemaran uadara
dapat dikurangi.

10. Pengendalian Pencemaran Udara Akibat kendaraan bermotor


Pengendalian pencemaran akibat kendaraan bermotor akan
mencakup upaya-upaya pengendalian baik langsung maupun tak
langsung, yang dapat menurunkan tingkat emisi dari kendaraan
bermotor secara efektif.

Solusi untuk mengatasi polusi udara kota terutama ditujukan pada


pembenahan sektor transportasi, tanpa mengabaikan sektor-sektor
lain. Hal ini kita perlu belajar dari kota-kota besar lain di dunia, yang
telah berhasil menurunkan polusi udara kota dan angka kesakitan
serta kematian yang diakibatkan karenanya, seperti :

1. Pemberian izin bagi angkutan umum kecil hendaknya lebih


dibatasi, sementara kendaraan angkutan massal, seperti bus dan
kereta api, diperbanyak.

2. Pembatasan usia kendaraan, terutama bagi angkutan umum,


perlu dipertimbangkan sebagai salah satu solusi. Sebab, semakin
tua kendaraan, terutama yang kurang terawat, semakin besar
potensi untuk memberi kontribusi polutan udara.
3. Potensi terbesar polusi oleh kendaraan bermotor adalah
kemacetan lalu lintas dan tanjakan. Karena itu, pengaturan lalu
lintas, rambu-rambu, dan tindakan tegas terhadap pelanggaran
berkendaraan dapat membantu mengatasi kemacetan lalu lintas dan
mengurangi polusi udara.

4. Pemberian penghambat laju kendaraan di permukiman atau gang-


gang yang sering diistilahkan dengan "polisi tidur" justru merupakan
biang polusi. Kendaraan bermotor akan memperlambat laju.

5. Uji emisi harus dilakukan secara berkala pada kendaraan umum


maupun pribadi meskipun secara uji petik (spot check). Perlu
dipikirkan dan dipertimbangkan adanya kewenangan tambahan bagi
polisi lalu lintas untuk melakukan uji emisi di samping memeriksa
surat-surat dan kelengkapan kendaraan yang lain.

6. Penanaman pohon-pohon yang berdaun lebar di pinggir-pinggir


jalan, terutama yang lalu lintasnya padat serta di sudut-sudut kota,
juga mengurangi polusi udara

Dua hal yang sangat mempengaruhi panyebaran dan transportasi


dari zat-zatPencemar udara, yakni iklim dan cuaca, serta letak
topografi daerah yang dikaitkan dengan penyebaran penduduk.
Iklim-iklim dikota besar berbeda dengan benua yang lebih dingin dan
lembab (seperti di Beijing yang sangat dingin), dibandingkan dengan
daerah yang di Gurun (Kairo) atau tropical dengan temperatur
sedang dan kelembaban tinggi (Bangkok).

Akibat beratnya musim dingin, dapat menentukan jumlah p


emanasan yang
dibutuhkan penduduk sehingga meningkatkan emisi-
emisi polutan, seperti SO2 diwaktu musim dingin. Pada kota-
kota dengan temperatur sedang, beban polusi cenderung
disebarkan secara merata sepanjang tahun.

Anda mungkin juga menyukai