Dosen Pembimbing :
Ns. Maimaznah, M.Kep., Sp.Kep.Kom
Ns. Fithriyani, S. Kep., M.Kep
Ns. Vevi Suryenti Putri, S.Kep., M.Kep
Pembimbing Lapangan :
Ns. Rosnita, S.Kep
Disusun Oleh :
KELOMPOK ZIVIVAX
8. Metode Penyuluhan
a. Ceramah
b. Tanya Jawab
9. Media dan Alat
a. Infokus
b. LCD
c. Sound System
d. Laptop
e. Power Point
f. Leaflet
10. Materi
Pendidikan kesehatan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) tentang Pembuangan
sampah dan dampak yang dapat di timbulkan akibat sampah rumah tangga.
11. Pengorganisasian
1. Moderator : Ira Oknida, S. Kep
2. Presentator : Suparwi, S.Tr.Kep
3. Observer : Rosdaleni, S. Kep
4. Operator : Wiji Zuliati, S. Kep
5. Fasilitator : Silfiani, S.Tr.Kep
Siti Hajar S.Kep
Asni Yastuti, S.Kep
7. Dokumentasi : Rina Adriana Ritonga, S.Kep
POSKO ZIVIVAX
Keterangan :
: Moderator
LC
D
: Presentator
: Fasilitator
: Observer
: Peserta
14. Kegiatan
Tahap Waktu Kegiatan Mahasiswa Kegiatan Peserta
NPM. 202191071
Mengetahui
Pembimbing Profesi Komunitas
MATERI PENYULUHAN
2. TUJUAN PHBS
3. Sumber Sampah
1. Sampah Pemukiman, Perdagangan dan Perkantoran yang disebabkan oleh :
a. Penduduk yang tinggal di sepanjang sungai dan pemukiman padat langsung
membuang sampah ke sungai dan saluran pembuangan.
b. Limpasan air hujan yang membawa sampah dari pasar-pasar maupun pusat-
pusat kegiatan dan pemukiman.
c. Sampah perkantoran terdiri dari kertas, alat tulis menulis, toner foto caopy,
baterai dll.
2. Sampah Pertanian dan Perkebunan
Sampah dari kegiatan pertanian tergolong bahan organik, seperto jerami dan
sejenisnya. Sebagian besar sampah yang dihasilkan selama musim panen dibakar
atau dimanfaatkan untuk pupuk
3. Sampah Bangunan dan Gedung
Sampah yang berasal dari kegiatan pembangunan dan pemugaran gedung dapat
berupa organik maupun anorganik. Sampah organik : kayu, bambu, triplek dll.
Sampah Anorganik : semen, ubin, besi, baja, kaleng, kaca dll.
4. Sampah Khusus
Sampah khusus merupakan sampah yang memerlukan penanganan khusus untuk
menghindari bahaya yang akan ditimbulkannya. Sampah jenis ini meliputi :
5. Sampah Rumah Sakit
Merupakan sampah biomedis, seperti sampah dari pembedahan, peralatan operasi,
botol infus dan sejenisnya serta obat-obatan. Semua sampah ini terkontaminasi
oleh bakteri, virus dan pembawa penyakit lainnya yang sangat berbahaya bagi
manusia dan lingkungan sekitarnya.
4. Pembagian Sampah
Sampah ini dibagi dalam :
1. Garbage : adalah sisa pengolahan ataupun sias makanan yang sudah membusuk.
2. Rubbish : adalah bahan-bahan sisa pengolahan yang tidak membusuk. Rubbish ini
ada yang mudah terbakar misalnya : kayu, kertas. Ada yang tidak terbakar
misalnya kaleng, kawat dan sebagainya.
Penyimpanan Sampah
Untuk tempat sampah di tiap-tiap rumah isinya cukup 1 meter kubik. Tempat sampah
janganlah ditempatkan di dalam rumah atau di pojok dapur, karena merupakan
gudang makanana bagi tikus-tikus sehingga rumah banyak tikus.
Tempat sampah sebaiknya :
1. Terbuat dari bahan yang mudah dibersihkan dan tidak mudah rusak.
2. Harus ditutup rapat sehingga tidak menarik serangga atau binatang-binatang
lainnya seperti : tikus, ayam, kucing dan sebagainya.
3. Ditempatkan di luar rumah. Biloa pengumpulannya tidak dilakukan oleh
pemerintah, tempatkanlah tempat sampah sedemikian rupa sehingga karyawan
pengumpul sampah mudah mencapainya.
Pengumpulan Sampah
Pengumpulan sampah dapat dilakukan :
1. Perorangan
Tiap-tiap keluarga mengumpulkan sampah dari rumahnya masing-masing untuk
dibuang pada tempat tertentu
2. Pemerintah
Pengumpulan sampah di kota-kota dilakukan pemerintah dengan menggunakan
truk sampah atau gerobak sampah
3. Swasta
Swasta hanya mengambil sampah-sampah tertentu sebagai bahan baku pada
perusahaannya misalnya untuk pembuatan kertas, karton dan palstik.
Pembuangan Sampah
Pembuangan sampah dapat dilakukan dengan cara :
1. Land fill
Sampah dibuang pada tanah yang rendah. Pembuangan samapah secara ini hanya
baik untuk sampah-sampah jenis rubbish, sedangkan bila jenis garbage atau
tercampur dengan garbage, tempat pembuangan sampah ini akan menjadi tempat
perkembangbiakan serangga, tikus, juga menimbulkan bau-bauan yang tidak
sedap.
2. Sanitary land fill
Sampah dibuang pada tanah yang rendah, kemudian ditutup lagi dengan tanah
paling sedikit 60 cm, untuk mencegah pengorekan oleh anjing, tikus dan binatang-
binatang lainnya. Cara ini memenuhi syarat kesehatan.
3. Individual incineration
Sampah dari rumah dikumpulkan sendiri, kemudaian dibakar sendiri. Pembakaran
sampah ini harus dilakukan dengan baik sebab bila tidak asapnya mengotori udara
dan bila tidak terbakar sempurna sisanya tercecer kemana-mana.
4. Incineration dengan incinerator khusus
Cara ini dikerjakan oleh pemerintah. Sampah-sampah yang telah dikumpulkan
dari truk / gerobak sampah dibakar dam incinerator khusus (alat pembakar
sampah). Incinerator ini mempunyai bagian-bagian :
a. Tempat pengumpulan sampah
b. Ruang pengeringan
c. Ruang pembakaran atau Cerobong asap
Cara pembuangan sampah ini baik sekli tapi biayanya mahal.
5. Pulverisation
Semua sampah baik garbage maupun rubbish digiling (dihaluskan) dengan alat
khusus, kemudian dibuang ke laut. Dalam bentuk yang sudah digiling ini, sampah
menjadi tidak disukai lagi baik oleh serangga maupun tikus-tikus.
6. Composting (dibuat pupuk)
Dari sampah yang terbuang masih dapat dibuat pupuk sebagai penyubur tanah
pertanian. Cara ini telah banyak dikerjakan di negara-negara maju misalnya di
Amerika Serikat. Pada prinsipnya :
a. Mula-mula sampah-sampah dari gelas, logam dan bahan-bahan lainnya yang
tak dapat dijadikan kompos dipisahkan terlebih dahulu.
b. Setelah dipisah-pisahkan, sampah yang akan dijadikan kompos digiling
menjadi halus agar proses pembusukan (dekomposisi) oleh bakteri pembusuk
berlangsung dengan baik.
c. Kemudian sampah diletakkan pada suatu tempat dimana proses pembusukan
akan terjadi. Tempat ini dilengakapi dengan alat pengatur suhu, pengatur
kelembaban dan pengaliran udara agar proses pembusukan terjadi secra
optimum.
d. Kadang-kadang ditambahkan starin mikro-organisme yang dapat mempercepat
proses pembusukannya, tapi sering kali hal ini tidak perlu, karena pada sampah
sendiri telah cukup mengandung mikrooranisema tersebut.
e. Bila sampah yang sedang dibusukkan ini ditambahkan Lumpur dari air limbah
akan dihasiklkan kompos yang baik sekali. Lama proses pembusukannya
bervariasi antara 2 hari samapi 6 minngu. Untuk dijual ke pasaran, kompos ini
dikeringkan, digiling kemabali dan dibungkus.
7. Hogfeeding (sebagai makanan ternak)
Yang dapat dipergunakan yaitu jenis garbage misalnya sisa sayuran , ampas
pembuatan tapioca,ampas pembuatan tahu dan sabagainya. Diberikan kepada
ternak sebagai makanannya.
8. Recycling
Dengan cara ini dimaksudkan untuk mengurangi jumlah sampah, maka bagian-
bagian sampah yang masih dapat dipakai/ digunakan, diambil lagi misalnya
kertas-kertas, gelas-gelas, logam-logam dan sebagainya. Dari benda-benda ini
dapat dihasilkan benda-benda baru yang berguna misalnya karton, plastik alat-alat
dari gelas dan sebagainya.
Sangat berbahaya untuk kesehtan bila kertas-kertas dari tempat sampah yang
dikumpulkan kaum tuna-wisma, dipergunakan sebagi kantong pembungkus
makanan. Karena itu sebaiknya sampah-sampah dari kertas segera dibakar setelah
dibuang.
8. Beberapa cara pembuangan sampah secara benar dan tidak benar
Beberapa cara membuang sampah yang tidak benar antara lain :
1. Membuang sampah sembarangan tak peduli tempat sampah
2. Membuang sampah di sungai / kali
3. Meletakkan sampah di pinggir jalan dengan harapan diambil
tukang sampah
4. Mengumpulkan/mengoleksi sampah hingga banyak lalu dibakar
5. Menumpang buang sampah di tempat sampah pribadi orang lainMenggali tanah
lalu mengubur sampah
Cara buang sampah yang baik dan benar, yaitu antara lain :
1. Memisahkan antara sampah yang bisa didaurulang dan
yang tidak bisa didaur ulang
2. Memisahkan antara sampah organik (basah) dengan sampah non organik (kering)
3. Membuang sampah pada tempatnya baik milik publik/umum maupun pribadi
4. Memberikan sampah yang masih bernilai secara cuma-cuma (gratis) pada tukang
beling/tukang loak barang bekas
5. Sampah basah/sampah organik bisa dijadikan pupuk, olah sendiri atau serahkan
kepada ahlinya
6. Jika malas untuk melakukan apa-apa, kita tinggal bungkus saja sampah yang ada
di kantong plastik dan buang di tempat yang benar yang nantinya akan diangkut
ke tempat pembuangan akhir (TPA)
DAFTAR PUSTAKA
http://mufrikaamaliah.blogspot.co.id/2014/04/satuan-acara-penyuluhan-sap
pembuangan.html.
(diakses pada Rabu, 1 Maret 2017 pkl. 12.30 wit)