Anda di halaman 1dari 16

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

KESEHATAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)

PEMBUANGAN SAMPAH DAN AKIBAT YANG DITIMBULKAN DARI SAMPAH


RUMAH TANGGA

DI RT 05 DAN RT 06 KELURAHAN PARIT CULUM 1

KECAMATAN MUARA SABAK BARAT KAB.TANJUNG JABUNG TIMUR

Dosen Pembimbing :
Ns. Maimaznah, M.Kep., Sp.Kep.Kom
Ns. Fithriyani, S. Kep., M.Kep
Ns. Vevi Suryenti Putri, S.Kep., M.Kep

Pembimbing Lapangan :
Ns. Rosnita, S.Kep

Disusun Oleh :
KELOMPOK ZIVIVAX

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BAITURRAHIM


PROGRAM STUDI PROFESI NERS
JAMBI 2022
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
PHBS TENTANG PEMBUANGAN SAMPAH DAN DAMPAK YANG
DITIMBULKAN AKIBAT DARI SAMPAH RUMAH TANGGA

1. Judul : Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)


Pembuangan Sampah dan Dampak yang di timbulkan akibat
Dari Sampah Rumah Tangga
2. Hari/tanggal : Rabu, 4 Desember 2023
3. Waktu : 15: 30 wib s/d selesai.
4. Pemateri : Mahasiswa Profesi Ners Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Baiturrahim Jambi
5. Tempat : Posko Kelompok Zivivax, Kediaman RT 05 dan RT 06,
Kelurahan Parit Culum 1
6. Sasaran : Masyarakat di RT 05 dan RT 06 Kelurahan Parit Culum 1,
Sebanyak 25 Orang.
7. Tujuan Penyuluhan :
a. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan kesehatan selama 20 menit, masyarakat
diharapkan mampu memahami konsep PHBS tentang pembuangan sampah dan
dampak yang ditimbulkan akibat sampah rumah tangga.
b. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan masyarakat mampu :
a. Mengetahui pengertian PHBS.
b. Mengetahui tujuan PHBS.
c. Mengetahui pengertian sampah.
d. Mengetahui macam-macam sampah.
e. Mengetahui dampak yang di timbulkan akibat sampah.
f. Mengetahui cara penanganan sampah rumah tangga.

8. Metode Penyuluhan
a. Ceramah
b. Tanya Jawab
9. Media dan Alat
a. Infokus
b. LCD
c. Sound System
d. Laptop
e. Power Point
f. Leaflet
10. Materi
Pendidikan kesehatan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) tentang Pembuangan
sampah dan dampak yang dapat di timbulkan akibat sampah rumah tangga.

11. Pengorganisasian
1. Moderator : Ira Oknida, S. Kep
2. Presentator : Suparwi, S.Tr.Kep
3. Observer : Rosdaleni, S. Kep
4. Operator : Wiji Zuliati, S. Kep
5. Fasilitator : Silfiani, S.Tr.Kep
Siti Hajar S.Kep
Asni Yastuti, S.Kep
7. Dokumentasi : Rina Adriana Ritonga, S.Kep

12. Tugas Pengorganisasian


a. Moderator
 Mengkoordinir persiapan dan pelaksanaan penyuluhan.
 Membuka acara
 Memperkenalkan mahasiswa dan dosen pembimbing
 Menjelaskan tujuan dan topik
 Menjelaskan kontrak waktu, bahasa, tata tertib
 Mengarahkan alur diskusi
 Memimpin jalannya diskusi
 Menutup acara
b. Presentator
 Mempersentasikan materi untuk penyuluhan
 Menjawab pertanyaan yang dianjurkan peserta
 Memberikan reinforcement positif
c. Fasilitator
 Memotivasi pasien untuk berperan aktif dalam jalannya penyuluhan.
 Membantu dalam menanggapi pertanyaan dari pasien.
 Membuat absensi
d. Observer
 Mengamati proses pelaksanaan kegiatan dari awal sampai akhir.
 Menyampaikan laporan hasil penyuluhan baik secara verbal dan non verbal.

13. Setting Tempat

POSKO ZIVIVAX

Keterangan :

: Moderator
LC
D
: Presentator

: Fasilitator

: Observer

: Peserta
14. Kegiatan
Tahap Waktu Kegiatan Mahasiswa Kegiatan Peserta

Pendahuluan 5 Menit 1. Mengucapkan Salam 1. Menjawab salam


2. Memperkenalkan Diri 2. Mendengarkan dan
3. Menjelaskan maksud memperhatikan
dan tujuan 3. Mendengarkan dan
4. Kontrak Waktu memperhatikan
4. Menyepakati
Proses 15 Menit 1. Evaluasi awal 1. Menjawab
pengetahuan yang
dimiliki masyarakat
tentang perilaku hidup
bersih dan sehat
2. Memberikan 2. Mendengarkan dan
Reinformenc positit memperhatikan
3. Menjelaskan 3. Mendengarkan dan
pengertian PHBS. memperhatikan
4. Menjelaskan tujuan 4. Mendengarkan dan
PHBS. memperhatikan
5. Menjelaskan pengertian
sampah 5. Mendengarkan dan
6. Menjelaskan macam- memperhatikan
macam sampah 6. Mendengarkan dan
7. Menjelaskan dampak memperhatikan
yang ditimbulkan 7. Mendengarkan dan
akibat sampah memperhatikan
8. Menjelaskan
8. Menperhatikan
penanganan sampah
rumah tangga
Evaluasi 10 Menit 1. Memberikan 1. Mengajukan
kesempatan kepada pertanyaan
peserta untuk bertanya
2. Memberikan
2. Menjawab pertanyaan
pertanyaan secara lisan
kepada peserta secara
bergantian
Penutup 5 Menit 1. Memberikan leaflet 1. Memberikan leaflet
kepada peserta dan membaca
2. Menyimpulkan hasil 2. Mendengarkan dan
dari penyuluhan Memperhatikan
3. Mengucapkan salam 3. Menjawab Salam
Total 35 Menit
15. Evaluasi
1. Evaluasi struktur
a. Laporan dikoordinasi sesuai dengan perencanaan.
b. 80 % Masyarakat menghadiri acara penyuluhan kesehatan.
c. Tempat dan Media serta alat sesuai rencana.
2. Evaluasi proses
a. Kegiatan berjalan sesuai rencana
b. Masyarakat menerima mahasiswa dengan baik dan kooperatif dalam menyepakati
permasalahan kesehatan dan rencana kegiatan
3. Evaluasi hasil
a. 80% dari peserta dapat memahami dan menyebutkan isi dari materi yang disajikan
pemateri dengan pertanyaan sebagai berikut :
1) Pengertian PHBS.
2) Tujuan PHBS.
3) Pengertian Sampah.
4) Macam-macam sampah.
5) Dampak yang ditimbulkan akibat sampah rumah tangga
6) Penanganan sampah rumah tangga
b. Sasaran paham terhadap materi yang disampaikan

Ketua Koordinator Acara


Ira Oknida, S.Kep

NPM. Wiji Zuliati, S.Kep

NPM. 202191071

Mengetahui
Pembimbing Profesi Komunitas

1. Ns. Maimaznah, M.Kep., Sp.Kep.Kom _________________________

2. Ns. Fithriyani, M.Kep _________________________

3. Ns. Vevi Suryenti Putri, M.Kep _________________________


Lampiran

MATERI PENYULUHAN

PRILAKU HIDUP BERSIH SEHAT (PHBS)

PEMBUANGAN SAMPAH DAN AKIBAT YANG DITIMBULKAN DARI SAMPAH


RUMAH TANGGA

A. PERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT (PHBS)


1. PENGERTIAN
PHBS di rumah tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah
tangga agar tahu, mau dan mampu melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat serta
berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat. PHBS di rumah tangga
dilakukan untuk mencapai Rumah Tangga Sehat. Rumah Tangga Sehat adalah rumah
tangga yang melakukan 10 (sepuluh) PHBS dirumah tangga yaitu :
a. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
b. Memberi ASI Ekslusif
c. Menimbang bayi dan balita
d. Menggunakan air bersih dan sabun
e. Menggunakan jamban sehat
f. Memberantas jentik dirumah
g. Makan buah dan sayur setiap hari
h. Melakukan aktifitas fisik setiap hari
i. Tidak merokok didalam rumah

2. TUJUAN PHBS

PHBS dirumah tangga dilakukan untuk mencapai Rumah Tangga Sehat


B. PEMBUANGAN SAMPAH
1. Pengertian Pembuangan Sampah ( Refuse disposal )
Pembuangan sampah adalah semua zat/ benda yang sudah tidak terpakai lagi
baik berasal dari rumah-rumah maupun siasa-sisa proses industri, sedangkan sampah
adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber aktivitas manusia
maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis.
2. Jenis Sampah
Berdasarkan asalnya, sampah padat dapat digolongkan sebagai Sampah Organik dan
Sampah Anorganik.
1. Sampah Organik
Merupakan jenis sampah yang terdiri dari bahan-bahan penyusun tumbuhan dan
hewan yang diambil dari alam atau dihasilkan dari kegiatan pertanian, perikanan
atau yang lainnya. Sampah ini dengan mudah diuraikan dalam proses alami.
2. Sampah Anorganik
Merupakan jenis sampah yang berasal dari sumber daya alam tak terbarui seperti
mineral dan minyak bumi atau dihasilkan dari proses industri. Beberapa bahan
seperti ini tidak terdapat di alam, yaitu plastik dan aluminium. Sebagian zat
anorganik secara keseluruhan tidak dapat diuraikan oleh alam, sedang sebagian
yang lain hanya diuraikan secara lambat. Sampah jenis ini pada tingkat rumah
tangga berupa botol, botol plastik, tas plastik, kaleng dan lain-lain.
Kertas, koran dan karton merupakan perkecualian. Berdasarkan asalnya, kertas,
koran dan karton termasuk sampah organik. Tetapi karena kertas, koran dan
karton dapat di daur ulang seperti sampah anorganik lain (misalnya gelas, kaleng
dan plastik) sehingga dapat digolongkan sampah anorganik.

3. Sumber Sampah
1. Sampah Pemukiman, Perdagangan dan Perkantoran yang disebabkan oleh :
a. Penduduk yang tinggal di sepanjang sungai dan pemukiman padat langsung
membuang sampah ke sungai dan saluran pembuangan.
b. Limpasan air hujan yang membawa sampah dari pasar-pasar maupun pusat-
pusat kegiatan dan pemukiman.
c. Sampah perkantoran terdiri dari kertas, alat tulis menulis, toner foto caopy,
baterai dll.
2. Sampah Pertanian dan Perkebunan
Sampah dari kegiatan pertanian tergolong bahan organik, seperto jerami dan
sejenisnya. Sebagian besar sampah yang dihasilkan selama musim panen dibakar
atau dimanfaatkan untuk pupuk
3. Sampah Bangunan dan Gedung
Sampah yang berasal dari kegiatan pembangunan dan pemugaran gedung dapat
berupa organik maupun anorganik. Sampah organik : kayu, bambu, triplek dll.
Sampah Anorganik : semen, ubin, besi, baja, kaleng, kaca dll.
4. Sampah Khusus
Sampah khusus merupakan sampah yang memerlukan penanganan khusus untuk
menghindari bahaya yang akan ditimbulkannya. Sampah jenis ini meliputi :
5. Sampah Rumah Sakit
Merupakan sampah biomedis, seperti sampah dari pembedahan, peralatan operasi,
botol infus dan sejenisnya serta obat-obatan. Semua sampah ini terkontaminasi
oleh bakteri, virus dan pembawa penyakit lainnya yang sangat berbahaya bagi
manusia dan lingkungan sekitarnya.

4. Pembagian Sampah
Sampah ini dibagi dalam :
1. Garbage : adalah sisa pengolahan ataupun sias makanan yang sudah membusuk.
2. Rubbish : adalah bahan-bahan sisa pengolahan yang tidak membusuk. Rubbish ini
ada yang mudah terbakar misalnya : kayu, kertas. Ada yang tidak terbakar
misalnya kaleng, kawat dan sebagainya.

5. Dampak sampah terhadap Manusia dan lingkungan


1. Terhadap Kesehatan
Pengelolaan sampah yang tidak memadai (pembuangan sampah sembarangan dan
tidak terkontrol) dapat menimbulkan berbagai penyakit sebagai berikut :
a. Diare, kolera, tipus dan demam berdarah dapat menyebar dengan cepat karena
sampah memasuki air minum.
b. Cacing pita yang dapat menyebar melalui rantai makanan, dimana cacing
dikonsumsi sebelumnya oleh ternak melalui makanannya yang berupa sisa
makanan / sampah.
c. Minamata (di Jepang) disebabkan karena masyarakat mengkonsumsi ikan
yang terkontaminasi sampah beracun (limbah baterai dan akumulator yang
dibuang di perairan umum)
2. Terhadap Lingkungan
Cairan yang dilepaskan sampah ke saluran drainase dan air tanah sehingga
mencemari sumber air tersebut. Penguraian sampah yang dibuang ke dalam air
akan menghasilkan asam organik dan gas-cair organik seperti metana (dapat
menimbulkan bau dan gasnya dapat menimbulkan ledakan bila konsentrasinya
cukup besar).

6. Dampak negatif dan positif dari pembuangan sampah


1. Dampak negatif antara lain :
a. Musibah fatal contohnya bangkai yang terkubur di bawah timbunan sampah
akan menimbulkan bau busuk dan merusak tanah.
b. Kerusakan infrastruktur contohnya kerusakan ke akses jalan oleh kendaraan
berat yang mengangkut sampah ke TPA menimbulkan kerusakan pada jalan
yang di laluinya.
c. Pencemaran lingkungan setempat seperti pencemaran air tanah oleh
kebocoran dan pencemaran tanah sisa selama pemakaian TPA, begitupun
setelah penutupan TPA
d. Pelepasan gas metana yang disebabkan oleh pembusukan sampah organik,
metana adalah gas rumah kaca yang berkali-kali lebih potensial daripada
karbon dioksida, dan dapat membahayakan penduduk suatu tempat.
e. gangguan sederhana contohnya debu, bau busuk, dan kutu polusi suara.    
2. Dampak positif antara lain :
Menjadi lahan Perekonomian yang sangat produktif bagi masyarakat sekitar.
Banyaknya tumpukan sampah anorganik di TPA,telah menimbulkan inisiatif baru
dalam sektor ekonomi bagi masyarakat di sekitar TPA,mereka menganggap
tumpukan sampah tersebut adalah lahan perekonomian yang sangat
produktif,dengan cara mengumpulkan sampah-sampah anorganik,seperti
plastik,atau barang-barang bekas yang tidak mudah mudah hancur,plastik dan
barang bekas tersebut telah mampu memenuhi kebutuhan hidup mereka sehari-
hari,bahkan menurut tanggapan masyarakat yang ada di sekitar sana,penghasilan
yang mereka dapatkan dari TPA dengan cara mengumpulkan plastik dan barang
bekas lebih dari cukup. Bahkan ada masyarakat sekitar yang mau meninggalkan
usaha dagangan nya,karna mereka beranggapan TPA lebih mampu memenuhi
kebutuhan perekonomian mereka sehari-hari.

7. Hal – hal yang perlu di perhatikan dalam pembuangan sampah


Agar sampah ini tidak membahayakan kesehatan manusia, maka perlu pengaturan
pembuanagnnya.
Dari sampah ini harus diperhatikan :               
1. Penyimpanannya (Storage)
2. Pengumpulan (Collection
3. Pembuanagan (Disposal)

Penyimpanan Sampah
Untuk tempat sampah di tiap-tiap rumah isinya cukup 1 meter kubik. Tempat sampah
janganlah ditempatkan di dalam rumah atau di pojok dapur, karena merupakan
gudang makanana bagi tikus-tikus sehingga rumah banyak tikus.
Tempat sampah sebaiknya :               
1. Terbuat dari bahan yang mudah dibersihkan dan tidak mudah rusak.
2. Harus ditutup rapat sehingga tidak menarik serangga atau binatang-binatang
lainnya seperti : tikus, ayam, kucing dan sebagainya.
3. Ditempatkan di luar rumah. Biloa pengumpulannya tidak dilakukan oleh
pemerintah, tempatkanlah tempat sampah sedemikian rupa sehingga karyawan
pengumpul sampah mudah mencapainya.

Pengumpulan Sampah
Pengumpulan sampah dapat dilakukan :
1. Perorangan                    
Tiap-tiap keluarga mengumpulkan sampah dari rumahnya masing-masing untuk
dibuang pada tempat tertentu
2. Pemerintah
Pengumpulan sampah di kota-kota dilakukan pemerintah dengan menggunakan
truk sampah atau gerobak sampah
3. Swasta
Swasta hanya mengambil sampah-sampah tertentu sebagai bahan baku pada
perusahaannya misalnya untuk pembuatan kertas, karton dan palstik.

Pembuangan Sampah
Pembuangan sampah dapat dilakukan dengan cara :
1. Land fill                                                         
Sampah dibuang pada tanah yang rendah. Pembuangan samapah secara ini hanya
baik untuk sampah-sampah jenis rubbish, sedangkan bila jenis garbage atau
tercampur dengan garbage, tempat pembuangan sampah ini akan menjadi tempat
perkembangbiakan serangga, tikus, juga menimbulkan bau-bauan yang tidak
sedap.
2. Sanitary land fill
Sampah dibuang pada tanah yang rendah, kemudian ditutup lagi dengan tanah
paling sedikit 60 cm, untuk mencegah pengorekan oleh anjing, tikus dan binatang-
binatang lainnya. Cara ini memenuhi syarat kesehatan.
3. Individual incineration
Sampah dari rumah dikumpulkan sendiri, kemudaian dibakar sendiri. Pembakaran
sampah ini harus dilakukan dengan baik sebab bila tidak asapnya mengotori udara
dan bila tidak terbakar sempurna sisanya tercecer kemana-mana.
4. Incineration dengan incinerator khusus
Cara ini dikerjakan oleh pemerintah. Sampah-sampah yang telah dikumpulkan
dari truk / gerobak sampah dibakar dam incinerator khusus (alat pembakar
sampah). Incinerator ini mempunyai bagian-bagian :
a. Tempat pengumpulan sampah
b. Ruang pengeringan
c. Ruang pembakaran atau Cerobong asap
Cara pembuangan sampah ini baik sekli tapi biayanya mahal.
5. Pulverisation
Semua sampah baik garbage maupun rubbish digiling (dihaluskan) dengan alat
khusus, kemudian dibuang ke laut. Dalam bentuk yang sudah digiling ini, sampah
menjadi tidak disukai lagi baik oleh serangga maupun tikus-tikus.
6. Composting (dibuat pupuk)
Dari sampah yang terbuang masih dapat dibuat pupuk sebagai penyubur tanah
pertanian. Cara ini telah banyak dikerjakan di negara-negara maju misalnya di
Amerika Serikat. Pada prinsipnya :
a. Mula-mula sampah-sampah dari gelas, logam dan bahan-bahan lainnya yang
tak dapat dijadikan kompos dipisahkan terlebih dahulu.
b. Setelah dipisah-pisahkan, sampah yang akan dijadikan kompos digiling
menjadi halus agar proses pembusukan (dekomposisi) oleh bakteri pembusuk
berlangsung dengan baik.
c. Kemudian sampah diletakkan pada suatu tempat dimana proses pembusukan
akan terjadi. Tempat ini dilengakapi dengan alat pengatur suhu, pengatur
kelembaban dan pengaliran udara agar proses pembusukan terjadi secra
optimum.
d. Kadang-kadang ditambahkan starin mikro-organisme yang dapat mempercepat
proses pembusukannya, tapi sering kali hal ini tidak perlu, karena pada sampah
sendiri telah cukup mengandung mikrooranisema tersebut.
e. Bila sampah yang sedang dibusukkan ini ditambahkan Lumpur dari air limbah
akan dihasiklkan kompos yang baik sekali. Lama proses pembusukannya
bervariasi antara 2 hari samapi 6 minngu. Untuk dijual ke pasaran, kompos ini
dikeringkan, digiling kemabali dan dibungkus.
7. Hogfeeding (sebagai makanan ternak)
Yang dapat dipergunakan yaitu jenis garbage misalnya sisa sayuran , ampas
pembuatan tapioca,ampas pembuatan tahu dan sabagainya. Diberikan kepada
ternak sebagai makanannya.
8. Recycling
Dengan cara ini dimaksudkan untuk mengurangi jumlah sampah, maka bagian-
bagian sampah yang masih dapat dipakai/ digunakan, diambil lagi misalnya
kertas-kertas, gelas-gelas, logam-logam dan sebagainya. Dari benda-benda ini
dapat dihasilkan benda-benda baru yang berguna misalnya karton, plastik alat-alat
dari gelas dan sebagainya.
Sangat berbahaya untuk kesehtan bila kertas-kertas dari tempat sampah yang
dikumpulkan kaum tuna-wisma, dipergunakan sebagi kantong pembungkus
makanan. Karena itu sebaiknya sampah-sampah dari kertas segera dibakar setelah
dibuang.
8. Beberapa cara pembuangan sampah secara benar dan tidak benar
Beberapa cara membuang sampah yang tidak benar antara lain :
1. Membuang sampah sembarangan tak peduli tempat sampah
2. Membuang sampah di sungai / kali
3. Meletakkan sampah di pinggir jalan dengan harapan diambil
tukang sampah
4. Mengumpulkan/mengoleksi sampah hingga banyak lalu dibakar
5. Menumpang buang sampah di tempat sampah pribadi orang lainMenggali tanah
lalu mengubur sampah
Cara buang sampah yang baik dan benar, yaitu antara lain :
1. Memisahkan antara sampah yang bisa didaurulang dan
yang tidak bisa didaur ulang
2. Memisahkan antara sampah organik (basah) dengan sampah non organik (kering)
3. Membuang sampah pada tempatnya baik milik publik/umum maupun pribadi
4. Memberikan sampah yang masih bernilai secara cuma-cuma (gratis) pada tukang
beling/tukang loak barang bekas
5. Sampah basah/sampah organik bisa dijadikan pupuk, olah sendiri atau serahkan
kepada ahlinya
6. Jika malas untuk melakukan apa-apa, kita tinggal bungkus saja sampah yang ada
di kantong plastik dan buang di tempat yang benar yang nantinya akan diangkut
ke tempat pembuangan akhir (TPA)
DAFTAR PUSTAKA

Hasibuan Rosmidah, ANALISIS DAMPAK LIMBAH / SAMPAH RUMAH TANGGA


TERHADAP PENCEMARAN LINGKUNGAN HIDUP, ISSN Nomor 2337-7216 Jurnal
Ilmiah “Advokasi” vol 04.No.01.Maret 2016

http://mufrikaamaliah.blogspot.co.id/2014/04/satuan-acara-penyuluhan-sap
pembuangan.html.
(diakses pada Rabu, 1 Maret 2017 pkl. 12.30 wit)

Anda mungkin juga menyukai