Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)


DI RUMAH SAKIT

KELOMPOK IV :
1. Nurul Ulfianti M.
2. Ramadani
3. Sri Darniati
4. Sri Dewi Rahmawati
5. Riska Hinaya
6. Keke Varela

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIDYA NUSANTARA PALU


PROGRAM STUDI PROFESI NERS
2022
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok Bahasan : Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS)


Sub Pokok Bahasan : Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Di RS
Sasaran : Keluarga Pasien di Ruang Mahoni RSUD Torabelo Sigi
Hari/Tanggal : Kamis, 19 Maret 2022
Tempat : Ruang Perawatan Mahoni
Pukul : 10.00 - Selesai
Penyuluh : Mahasiswa Profesi Ners

A. Tujuan
Setelah melakukan pendidikan kesehatan tentang PHBS dipelayanan
kesehatan, diharapkan peserta di ruangan Mahoni RSUD Torabelo Sigi dapat
mengetahui dan memahami pengertian, manfaat serta jenis kegiatan
pelaksanaan perilaku hidup bersih dan sehat dirumah sakit.
B. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan selama 20 menit, pasien mampu :
1. Memahami tentang perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di rumah sakit
2. Memahami tentang manfaat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di rumah
sakit.
3. Memahami jenis kegiatan pelaksanaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di
rumah sakit

C. Kegiatan
No Kegiatan
Tahap Waktu Kegiatan Penyuluhan Media
. Peserta
1. Pra 2 menit a. Menyiapkan sarana Menempati
10.00- dan perlengkapan tempat
10.02 b. Set ruangan penyuluhan
c. Menyiapkan daftar
hadir
2. Pembu 3 menit a. Salam Menjawab
kaan b. Perkenalan salam
10.02- c. Menjelaskan tujuan
10.05 dari pertemuan
3. Isi 9 menit a. Menggali Mengutarakan Tanya
materi pemahaman peserta ide dan jawab
10.05- penyuluhan pendapat dan
10.15 b. Menyimpulkan leaflet
pendapat peserta
tentang
1. Penegertian
perilaku PHBS
di RS
2. Manfaat PHBS
Memperhatika
di RS
n
3. Jenis kegiatan
pelaksanaan
PHBS di RS
c. Memberikan Bertanya
kesempatan peserta
untuk bertanya
d. Memberikan
pertanyaan pada Menjawab
peserta pertanyaan
4. Penutu 5 menit a. Menyimpulkan
p materi bahasa yang
10.15- telah disampaikan Memperhatiak

10.20 b. Menutup
pertemuan

D. Materi Penyuluhan : Terlampir


E. Media : Leaflet
F. Metode : Menjelaskan (Ceramah) dan Tanya Jawab
G. Seting Tempat

Keterangan :

Leader :
Moderator :
Pemateri :
Notulen :
Dokumentasi :
Fasilitator :
Observer :

Pengorganisasian dan Uraian Tugas


1. Moderator : Riska Hinaya
2. Pemateri : Sri Dewi Rahmawati
3. Observer : Ramadani
4. Notulen : Nurul Ulfianti
5. Dokumentasi : Keke Varela
6. Fasilitator : Sri Darniati

H. Evaluasi
1. Evaluasi Struktural
- Kesepakatan pertemuan dengan peserta
- Kesiapan penyuluh dari mahasiswa Profesi Ners
2. Evaluasi Proses
a. Peserta
- Peserta mengikuti kegiatan sampai selesai
- Pertemuan berjalan dengan lancar
b. Penyuluh
- Bisa memfasilitasi jalannya penyuluhan
- Bisa menjalankan perannya sesuai tugas dan tanggung jawab
c. Evalusi Lisan
- Apakah pengertian PHBS di RS?
- Apa manfaat penerapan PHBS di RS?
- Apa saja jenis kegiatan dalam pelaksanaan penerapan PHBS di RS?
MATERI PENYULUHAN
PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DI RS
A. Definisi
Perilaku hidup bersih dan sehat di RS adalah suatu upaya untuk
memberdayakan pasien dan keluarga pasien atau pengunjung agar mampu
mencegah penularan penyakit di RS.
B. Manfaat
1. Terpeliharanya lingkungan aman nyaman, bersih dan sehat
2. Mencegah penularan penyakit
3. Membantu proses penularan penyakit
4. Meningkatkan derajat kebersihan rumah sakit
5. Meningkatkan kepercayaaan pelayanan
C. Jenis kegiatan di Rumah Sakit
1. Penggunaan masker
Masker yang digunakan harus cukuo besar untuk menutupi hidung,
mulut, bagian bawah dagu dan rambut pada wajah/jenggot. Masker
digunakan dipakai untuk menahan cipratan yang keluar sewaktu
pengunjung berbicara, batuk atau bersin serta untuk menjaga percikan
darah atau cairan tubuh lainnya memasuki hidung atau mulut pengunjung.
2. Membuang sampah pada tempat sampah yang tersediah
Pengelolaan limbah merupakan salah satu upaya kegiatan
pencegahan pengendalian infeksi di RS atau di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan. Limbah dari RS dapat berupa yang telah terkontaminasi atau
yang tidak terkontaminasi. Limbah yang tidak terkontaminasi seperti
kertas, kotak botol, wadah plastic dan sisa makanan dapat dibuat dengan
biasa. Sedangkan limbah yang terkontaminasi dengan darah, nanah, urin,
tinja, jariangan tubuh lain dan bahan bukan dari tubuh seperti bekas
pembalut luka, kasa, kapas, deiperlukan penanganan lebih lanjut.
3. Tidak Merokok di Lingkungan RS
Asap rokok lebih berbaha daripada polusi udara, tidak merokok,
bukan berarti bebas dari bahaya merokok, asap rokok yang berterbangan
di udara justru jauh lebih berbahaya jika dibandingkan dengan : penyakit
paru, penyakit impotensi dan organ repropduksi, risiko strok dan penyakit
lambung.
4. Tidak berkunjung ke RS bila keadaan sakit
Apabila seseorang dalam keadaan sakit, maka kekebalan seseorang
tersebut menurun. Sehingga, risiko terjadinya infeksi akan menjadi
meningkat
5. Tidak membawa anak usia kurang dari 12 utahun untuk berkunjung atau
menginap di RS
Anak-anak memiliki system kekebalan tubuh yang lebih lemah dari
pada dewasa, sehingga akan lebih mudah tertular penyakit. Anak yang
berkunjung atau menginap di RS dan berhubungan denga pasien penyakit
menular melalui udara akan lebih beresiko terinfeksi
6. Kebersihan tangan
Praktek memberihkan tangan adalah untuk mencegah infeksi yang
ditularkan melalui tangan. Tjuan kebersihan tangan adalah untuk
menghilangkan semua kotoran serta menghambat atau membunuh
mikroorganisme pada kulit yang diperoleh dari kontak dengan pasien dan
lingkungan
7. Etika batuk
Kebersihan pernapasan dan etika batuk adalah cara penting untuk
mengendalikan penyebaran infeksi disumbernya. Semua pasien
pengunjung dan petugas kesehatanharus dianjurkan untuk selalu mematuhi
etika batuk. Saat anda batuk atau bersin :
a) Tutup hidung dan mulut anda
b) Segera buang tisu yang sudah dipakai
c) Lakukan kebersihan tangan
8. Orang sakit tidak boleh mengunjungi pasien
Pengunjung yang sedang sakit atau memiliki gejala demam atau
infeksi saluran pernapasan akan lebih mudah tertular penyakit.
9. Orang baru sembuh dan sudah tidak menunjukkan gejala harus dibatasi
melakukan kunjungan kepada pasien
Orang yang baru sembuh dan sudah tidak menunnjukkan gejala,
masih rentan akan terjadi infeksi.atau hal tersebut dikarenakan orang yang
baru sembuh masih dalam proses pemulihan penyakitnya.
10. Pengunjung tidak diperbolehkan meludah sembarangan di area pelayanan
kesehatan
Ada beberapa penyakit yang ditularkan melalui ludah. Jika
memang harus meludah, keluarkanlah di toilet atau bias menggunakan
tissue kemudian buang di tempat sampah.
11. Pengunjung tidak boleh berlama-lama di dalam ruangan pasien
Intensitas pengujung yang lama, akan menyebabkan semakin
banyak pula kuman atau virus yang menyebar dan terpapar kepada
pengunjung, selain itu akan mengganggu waktu istrahat pasien.
12. Pengunjung bicara seperlunya
Bicara dengan intonasi yang normal dan jangan tertawa kencang-
kencang, karena akan mengganggu pasien yg lain.
13. Pengunjung tidak boleh makan minum di ruangan pasien
Makan dan minum di ruangan pasien akan menyebabkan
pengunjung mudah terinfeksi oleh virus atau kuman melalui makanan dan
minuman yang dikonsumsi pengunjung.
DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan RI, 2017. Informasi Pengendalian Penyakit Menular dan


Penyehatan Lingkungan. Jakarta : Depkes RI 2007.
Kementrian Kesehatan RI. Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.
Jakarta : Kementrian Kesehtan 2018.

Anda mungkin juga menyukai