ORAL HYGIENE
Oleh:
Oleh:
PKRS IRNA IV
Mengetahui,
Dr. Harjeodji Adji Tjahyono, Sp. A (K.) dr. Anik Puryatni, Sp. A (K.)
NIP. 196804262000011001 NIP. 19631226 198903 2 002
“ORAL HYGIENE”
RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG
Oleh:
Mengetahui,
Waktu : 30 menit
A. Latar Belakang
Kesadaran akan kesehatan masih sangat kurang dikalangan masyarakat
khususnya di bidang kesehatan gigi dan mulut. Pengetahuan masyarakat akan fungsi gigi
dan mulut sebagian besar hanya sebatas pintu masuknya makanan dan untuk mengunyah
makanan, namun fungsi gigi dan mulut lebih dari sekedar itu. Gigi dan mulut merupakan
bagian yang penting dari tubuh kita yang saling berhubungan dengan organ tubuh yang
lain, seperti hidung, telinga,jantung, dll. Maka dari itu, menjaga kesehatan gigi dan mulut
juga berarti menjaga kesehatan organ tubuh yang lain. Masih banyak dari masyarakat yang
belum mengetahui pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut sehingga mereka juga
tidak mengetahui dampak dan efek yang timbul apabila mereka tidak menjaga dan
merawat kebersihan gigi dan mulut. Padahal, tidak jarang penyakit sistemik didahului dari
infeksi dari mulut, seperti dapat menimbulkan kelainan jantung.
Penyakit gigi dan mulut menduduki urutan pertama dari daftar 10 besar penyakit
yang paling sering dikeluhkan masyarakat Indonesia. Penyakit gigi dan mulut yang sering
diderita oleh masyarakat Indonesia yaitu karies. Karies gigi adalah sebuah penyakit yang
disebabkan oleh masuknya mikroorganisme baik dari email maupun dari jaringan
periodontal yang merusak struktur gigi. Jika tidak ditangani, penyakit ini dapat
menyebabkan nyeri, penanggalan gigi, dan infeksi. Menurut Riset Kesehatan Dasar
(Riskesdas) 2013, tingkat kerusakan gigi di Indonesia cukup tinggi, prevalensi nasional
indeks DMF-T (tingkat keparahan kerusakan gigi) adalah 4,6 dan di Sulawesi Selatan
angka tersebut mencapai 6,0 yang menjadikannya provinsi ke-4 yang memiliki indeks
DMF-T tertinggi seIndonesia. Kerusakan gigi sudah sering dijumpai pada rongga mulut
anak. Hal tersebut karena kerusakan gigi sulung lebih cepat menyebar, meluas, dan lebih
parah dari pada gigi permanen. Kebiasaan mengkonsumsi makanan yang manis dan tidak
diimbangi dengan pemeliharaan kebersihan gigi dan mulut juga menjadi penyebab
kebersihan mulut anak lebih buruk dan banyak mengalami kerusakan gigi. Kurangnya
pengetahuan anak mengenai pemeliharaan gigi dan mulut menjadi pertimbangan mengapa
anak masih sangat bergantung pada orang dewasa dalam hal ini. Namun, ironisnya orang
dewasa yang harusnya menjadi panutan bagi anak-anak malah tidak memberi contoh yang
baik.
Terdapat 3 faktor utama yang menyebabkan kerusakan gigi, yaitu malas atau
salah dalam menyikat gigi, tidak pernah memeriksakan kesehatan gigi, dan , jumlah
masyarakat yang mengalami masalah gigi dan mulut dan mendapat perawatan dari tenaga
medis gigi di provinsi Sulawesi Selatan lebih sedikit dibandingan dengan jumlah
masyarakat yang mengalami masalah gigi dan mulut dan tidak mendapat perawatan dari
tenaga medis. Oleh karena itu, cara menyikat gigi yang benar sangat penting diajarkan
kepada anak-anak untuk menjaga tingkat kebersihan giginya.
B. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan mengenai kejang demam diharapkan peserta
mengerti dan memahami tentang oral hygiene dan cara melakukan oral hygiene.
C. Metode
Metode yang digunakan adalah ceramah dan tanya jawab
D. MEDIA
Media yang digunakan adalah LCD, Leaflet, Laptop
E. MATERI (TERLAMPIR)
a. Menjelaskan pengertian oral hygiene
b. Menjelaskan tujuan oral hygiene
c. Menjelaskan bahaya kurangnya oral hygiene
d. Menjelaskan cara melakukan oral hygiene
F. Kegiatan Penyuluhan
G. Evaluasi
1. Pemantauan
a. Input:
- Kegiatan penyuluhan kelompok dihadiri minimal 5 orang peserta
- Media penyuluhan yang digunakan adalah laptop, LCD, leaflet
- Paket penyuluhan harus sesuai SPO dan uptodate
- Waktu penyuluhan adalah 30 menit
- Tempat penyuluhan dilakukan di ruang penyuluhan
- Pengorganisasian penyuluhan disiapkan beberapa hari sebelum kegiatan
penyuluhan
b. Proses:
- Peserta aktif dan antusias dalam mengikuti kegiatan penyuluhan
- Tidak ada peserta yang meninggalkan kegiatan penyuluhan pada saat penyuluhan
berlangsung
- Narasumber menguasai materi dengan baik
c. Output:
Setelah dilakukan kegiatan penyuluhan peserta mengerti dan memahami materi
penyuluhan
d. Outcome:
Setelah dilakukan kegiatan penyuluhan ada perubahan perilaku kesehatan yang lebih
baik
2. Evaluasi
Evaluasi pelaksanaan promosi kesehatan rumah sakit untuk mengetahui efektefitas PKRS
terhadap indikator dampak (dampak dari program seperti peningkatan PHBS)
ORAL HYGIENE
A. Pengertian
Oral hygiene adalah tindakan untuk membersihkan dan menyegarkan mulut, gigi dan
gusi (Clark, dalam Shocker, 2008). Menurut Taylor, et al (dalam Shocker, 2008), oral
hygiene adalah tindakan yang ditujukan untuk menjaga kontinuitas bibir, lidah dan mukosa
mulut, mencegah infeksi dan melembabkan membran mulut dan bibir.
Tindakan ini dapat dilakukan oleh pasien yang sadar secara mandiri atau dengan bantuan
perawat. Untuk pasien yang tidak mampu mempertahankan kebersihan mulut dan gigi secara
mandiri harus dipantau sepenuhnya oleh perawat. Menurut Perry, dkk (2005), pemberian
asuhan keperawatan untuk membersihkan mulut pasien sedikitnya dua kali sehari.
Hidayat, A.A.A. dan Uliyah, M. 2005. Kebutuhan Dasar Manusia, Buku Saku Praktikum.
Jakarta: EGC.
Perry, dkk. 2005. Buku Saku Keterampilan & Prosedur Dasar, Edisi 5. Jakarta: EGC.
Potter, P.A. dan Perry, A.G. 2006. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan
Praktik, Edisi 4. Jakarta: EGC.
Smeltzer, S.C. dan Bare, B.G. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah: Brunner &
Suddarth, Edisi 8, Vol 3. Jakarta: EGC.