Anda di halaman 1dari 13

PAKET ACARA PENYULUHAN (PAP)

ORAL HYGIENE

PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT (PKRS)


IRNA IV
RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG
2018
PAKET ACARA PENYULUHAN (PAP)
ORAL HYGIENE

Oleh:

Rezky Alfian Maliq


Fita Purnamasari Rahmadhani
Khusnatul Maghfiroh
Rosyada Nirmala

PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT (PKRS)


IRNA IV
RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG
2018
“ORAL HYGIENE”

RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG

Tgl. 18 Oktober 2018

Oleh:

PKRS IRNA IV

Mengetahui,

Ka SMF IKA Ka IRNA IV

Dr. Harjeodji Adji Tjahyono, Sp. A (K.) dr. Anik Puryatni, Sp. A (K.)
NIP. 196804262000011001 NIP. 19631226 198903 2 002
“ORAL HYGIENE”
RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG

Tgl. 18 Oktober 2018

Oleh:

Rezky Alfian Maliq


Fita Purnamasari Rahmadhani
Khusnatul Maghfiroh
Rosyada Nirmala

Mengetahui,

PRECEPTOR KLINIK PRECEPTOR AKADEMIK


PAKET ACARA PENYULUHAN

Topik : Oral Hygiene

Sasaran : Pasien, keluarga pasien, dan pengunjung

Tempat : Ruang Penyuluhan IRNA IV

Hari/Tanggal Pelaksanaan : Kamis, 18 Oktober 2018

Waktu : 30 menit

Penyuluh : Tim PKRS IRNA IV RSUD Dr. Saiful Anwar Malang

A. Latar Belakang
Kesadaran akan kesehatan masih sangat kurang dikalangan masyarakat
khususnya di bidang kesehatan gigi dan mulut. Pengetahuan masyarakat akan fungsi gigi
dan mulut sebagian besar hanya sebatas pintu masuknya makanan dan untuk mengunyah
makanan, namun fungsi gigi dan mulut lebih dari sekedar itu. Gigi dan mulut merupakan
bagian yang penting dari tubuh kita yang saling berhubungan dengan organ tubuh yang
lain, seperti hidung, telinga,jantung, dll. Maka dari itu, menjaga kesehatan gigi dan mulut
juga berarti menjaga kesehatan organ tubuh yang lain. Masih banyak dari masyarakat yang
belum mengetahui pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut sehingga mereka juga
tidak mengetahui dampak dan efek yang timbul apabila mereka tidak menjaga dan
merawat kebersihan gigi dan mulut. Padahal, tidak jarang penyakit sistemik didahului dari
infeksi dari mulut, seperti dapat menimbulkan kelainan jantung.
Penyakit gigi dan mulut menduduki urutan pertama dari daftar 10 besar penyakit
yang paling sering dikeluhkan masyarakat Indonesia. Penyakit gigi dan mulut yang sering
diderita oleh masyarakat Indonesia yaitu karies. Karies gigi adalah sebuah penyakit yang
disebabkan oleh masuknya mikroorganisme baik dari email maupun dari jaringan
periodontal yang merusak struktur gigi. Jika tidak ditangani, penyakit ini dapat
menyebabkan nyeri, penanggalan gigi, dan infeksi. Menurut Riset Kesehatan Dasar
(Riskesdas) 2013, tingkat kerusakan gigi di Indonesia cukup tinggi, prevalensi nasional
indeks DMF-T (tingkat keparahan kerusakan gigi) adalah 4,6 dan di Sulawesi Selatan
angka tersebut mencapai 6,0 yang menjadikannya provinsi ke-4 yang memiliki indeks
DMF-T tertinggi seIndonesia. Kerusakan gigi sudah sering dijumpai pada rongga mulut
anak. Hal tersebut karena kerusakan gigi sulung lebih cepat menyebar, meluas, dan lebih
parah dari pada gigi permanen. Kebiasaan mengkonsumsi makanan yang manis dan tidak
diimbangi dengan pemeliharaan kebersihan gigi dan mulut juga menjadi penyebab
kebersihan mulut anak lebih buruk dan banyak mengalami kerusakan gigi. Kurangnya
pengetahuan anak mengenai pemeliharaan gigi dan mulut menjadi pertimbangan mengapa
anak masih sangat bergantung pada orang dewasa dalam hal ini. Namun, ironisnya orang
dewasa yang harusnya menjadi panutan bagi anak-anak malah tidak memberi contoh yang
baik.
Terdapat 3 faktor utama yang menyebabkan kerusakan gigi, yaitu malas atau
salah dalam menyikat gigi, tidak pernah memeriksakan kesehatan gigi, dan , jumlah
masyarakat yang mengalami masalah gigi dan mulut dan mendapat perawatan dari tenaga
medis gigi di provinsi Sulawesi Selatan lebih sedikit dibandingan dengan jumlah
masyarakat yang mengalami masalah gigi dan mulut dan tidak mendapat perawatan dari
tenaga medis. Oleh karena itu, cara menyikat gigi yang benar sangat penting diajarkan
kepada anak-anak untuk menjaga tingkat kebersihan giginya.

B. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan mengenai kejang demam diharapkan peserta
mengerti dan memahami tentang oral hygiene dan cara melakukan oral hygiene.

2. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah mengikuti penyuluhan selama 1x30 menit, diharapkan peserta dapat memahami:
a. Mengetahui dan memahami pengertian oral hygiene.
b. Mengetahui dan memahami tujuan oral hygiene
c. Mengetahui dan memahami bahaya kurangnya oral hygiene
d. Mengetahui dan memahami cara melakukan oral hygiene.

C. Metode
Metode yang digunakan adalah ceramah dan tanya jawab

D. MEDIA
Media yang digunakan adalah LCD, Leaflet, Laptop
E. MATERI (TERLAMPIR)
a. Menjelaskan pengertian oral hygiene
b. Menjelaskan tujuan oral hygiene
c. Menjelaskan bahaya kurangnya oral hygiene
d. Menjelaskan cara melakukan oral hygiene

F. Kegiatan Penyuluhan

No Tahap Kegiatan Penyuluhan Kegiatan peserta Metode Media

Pembukaan: 1. Membuka kegiatan dengan Mendengarkan Ceramah LCD

1. mengucapkan salam pembukaan yang Leaflet


5 menit
2. Memperkenalkan diri disampaikan oleh
3. Menjelaskan maksud dan tujuan moderator
penyuluhan
4. Menyampaikan kontrak waktu
5. Menanyakan kepada peserta
penyuluhan tentang materi yang
akan diberikan

2. Pelaksanaan Penyampaian materi oleh pemateri: Mendengarkan dan Ceramah LCD,

15 menit memberikan Leaflet


a. Menjelaskan pengertian oral
umpan balik
hygiene
terhadap materi
b. Menjelaskan tujuan oral
yang disampaikan
hygiene
c. Menjelaskan bahaya kurangnya
oral hygiene
d. Menjelaskan cara melakukan
oral hygiene
Diskusi/Tanya jawab

3. Evaluasi 1. Menanyakan kembali kepada 1. Menjawab Tanya jawab LCD,

10 menit peserta tentang materi yang sudah pertanyaan leaflet


diberikan 2. Mendengarkan
2. Menyimpulkan hasil kegiatan
penyuluhan
4. Terminasi 1. Mengucapkan terima kasih 1. Menjawab ceramah LCD,

2 menit 2. Mengucapkan salam penutup salam leaflet


3. Mengucapkan salam penutup

G. Evaluasi
1. Pemantauan
a. Input:
- Kegiatan penyuluhan kelompok dihadiri minimal 5 orang peserta
- Media penyuluhan yang digunakan adalah laptop, LCD, leaflet
- Paket penyuluhan harus sesuai SPO dan uptodate
- Waktu penyuluhan adalah 30 menit
- Tempat penyuluhan dilakukan di ruang penyuluhan
- Pengorganisasian penyuluhan disiapkan beberapa hari sebelum kegiatan
penyuluhan
b. Proses:
- Peserta aktif dan antusias dalam mengikuti kegiatan penyuluhan
- Tidak ada peserta yang meninggalkan kegiatan penyuluhan pada saat penyuluhan
berlangsung
- Narasumber menguasai materi dengan baik
c. Output:
Setelah dilakukan kegiatan penyuluhan peserta mengerti dan memahami materi
penyuluhan

d. Outcome:
Setelah dilakukan kegiatan penyuluhan ada perubahan perilaku kesehatan yang lebih
baik

2. Evaluasi
Evaluasi pelaksanaan promosi kesehatan rumah sakit untuk mengetahui efektefitas PKRS
terhadap indikator dampak (dampak dari program seperti peningkatan PHBS)
ORAL HYGIENE

A. Pengertian
Oral hygiene adalah tindakan untuk membersihkan dan menyegarkan mulut, gigi dan
gusi (Clark, dalam Shocker, 2008). Menurut Taylor, et al (dalam Shocker, 2008), oral
hygiene adalah tindakan yang ditujukan untuk menjaga kontinuitas bibir, lidah dan mukosa
mulut, mencegah infeksi dan melembabkan membran mulut dan bibir.
Tindakan ini dapat dilakukan oleh pasien yang sadar secara mandiri atau dengan bantuan
perawat. Untuk pasien yang tidak mampu mempertahankan kebersihan mulut dan gigi secara
mandiri harus dipantau sepenuhnya oleh perawat. Menurut Perry, dkk (2005), pemberian
asuhan keperawatan untuk membersihkan mulut pasien sedikitnya dua kali sehari.

B. Tujuan Oral Hygiene


Menurut Clark (dalam Shocker, 2008), tujuan dari tindakan oral hygiene adalah sebagai
berikut:
1. Mencegah penyakit gigi dan mulut
2. Mencegah penyakit yang penularannya melalui mulut.
3. Mempertinggi daya tahan tubuh
4. Memperbaiki fungsi mulut untuk meningkatkan nafsu makan.
Sedangkan menurut Hidayat dan Uliyah (2005), manfaat dari tindakan oral hygiene, adalah:
1. Gigi menjadi kuat dan tidak cepat rapuh/copot
2. Gigi menjadi putih dan bersih
3. Tidak mudah sakit gigi
4. Tidak mudah sakit perut karena gigi sudah bersih
5. Tidak bau mulut dan gigi tidak berlubang

C. Bahaya Kurangnya Melakukan Oral Hygiene


Tujuan utama dari kesehatan rongga mulut adalah untuk mencegah penumpukan plak dan
mencegah lengketnya bakteri yang terbentuk pada gigi. Akumulasi plak bakteri pada gigi
karena hygiene mulut yang buruk adalah faktor penyebab dari masalah utama kesehatan
rongga mulut, terutama gigi. Kebersihan mulut yang buruk memungkinkan akumulasi bakteri
penghasil asam pada permukaan gigi. Asam demineralizes email gigi menyebabkan
kerusakan gigi (gigi berlubang). Plak gigi juga dapat menyerang dan menginfeksi gusi
menyebabkan penyakit gusi dan periodontitis. Banyak masalah kesehatan mulut, seperti
sariawan, mulut luka, bau mulut dan lain-lain dianggap sebagai efek dari kesehatan rongga
mulut yang buruk. Sebagian besar masalah gigi dan mulut dapat dihindari hanya dengan
menjaga kebersihan mulut yang baik (Forthnet, 2010).

D. Cara melakukan oral hygiene :


a) Persiapan Alat
 Menggosok Gigi
1) Baki yang sudah dialasi
2) Sikat gigi kecil dengan bulu lembut, tangkai lurus
3) Pasta gigi khusus anak
4) Gelas berisi air hangat
5) Cairan pembilas berisi air hangat
6) Handuk kecil atau kain pengalas
7) Baskom
8) Bengkok
9) Sarung tangan
 Oral Hygiene
1) Baki yang sudah dialasi
2) Kapas lidi
3) Kom berisi NaCl 0,9% atau air hangat
4) Cairan pembilas yang mengandung antiseptic
5) Spatel
6) Kain kasa
7) Bengkok
8) Sarung tangan
b) Prosedur Kerja
1) Memeriksa keadaan mulut. Melihat apakah ada luka atau stomatitis (sariawan),
melihat keadaan gigi dan gusi, melihat keadaan bibir dan mukosa mulut
2) Menggosok gigi
a. Mencuci tangan
b. Memposisikan anak dalam posisi miring yang nyaman
c. Meletakkan handuk diatas dada, dibawah dagu. Dan meletakkan bengkok
dekat dengan klien
d. Memakai sarung tangan bila perlu
e. Mengoleskan pasta gigi pada sikat gigi
f. Menuangkan sedikit air diatas pasta gigi
g. Sikat gigi dan gusi dengan posisi kepala sikat membentuk 45 derajat
h. Gerakan sikat dengan lembut dan memutar
i. Gunakan gerakan yang sama untuk menyikat bagian dalam permukaan gigi
j. Gosok semua bagian permukaan gigi mulai permukaan luar dan dalam dari
gigi atas dan bawah yang digunakan untuk mengunyah
k. Gunakan hanya dengan ujung bulu sikat gigi sehingga bulu sikat tidak
membengkak
l. Membersihkan permukaan gigi geraham. Bulu sikat gigi sejajar dengan gigi
dan sikat perlahan dari belakang ke depan
m. Biarkan bulu sikat membersihkan celah-celah gigi
n. Menyikat permukaan dan samping lidah dengan lembut
o. Membantu anak berkumur dengan cairan pembilas/pencuci mulut 2-3 kali
p. Merapikan alat dan membantu anak membersihkan mulutnya
q. Mengatur posisi anak kembali
r. Mencuci tangan
c) Oral Hygiene
a. Mencuci tangan
b. Mengatur posisi klien
c. Meletakkan handuk di atas dada, dibawah dagu
d. Memakai sarung tangan
e. Mengambil kapas lidi dan basahi dengan NaCl atau air hangat
f. Membuka mulut klien dengan spatel lidah dan membersihkan rongga gigi,
gusi, lidah dan bibir
g. Mengganti kapas lidi yang kotor dan melakukan pembersihan area mulut
hingga bersih
h. Membantu anak berkumur dengan cairan pembilas/pencuci mulut 2-3 kali
i. Merapikan alat dan membantu anak membersihkan mulutnya
j. Mengatur posisi anak kembali
Cara melakukan oral hyigiene pada bayi
a. Mencuci tangan
b. Membungkus ibu jari dengan kasa bersih atau kain lunak
c. Membasahi jari telunjuk yang terbalut kasa atau kain lunak tadi dengan air
hangat
d. Membersihkan daerah gigi bayi
E. Waktu menggosok gigi
 Maksimal 3 kali (pagi, siang & malam)
 Minimal 2 kali (pagi dan malam)
 Idealnya setiap habis makan
 Dan sebelum tidur
F. Yang perlu diperhatikan
 Pilih sikat gigi dengan bulu sikat yang lembut
 Ganti sikat gigi jika bulu sikat sudah rusak
 Jangan meminjamkan sikat gigi ke oranglain
 Simpan sikat di tempat yang kering
Daftar Pustaka

Hidayat, A.A.A. dan Uliyah, M. 2005. Kebutuhan Dasar Manusia, Buku Saku Praktikum.
Jakarta: EGC.
Perry, dkk. 2005. Buku Saku Keterampilan & Prosedur Dasar, Edisi 5. Jakarta: EGC.
Potter, P.A. dan Perry, A.G. 2006. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan
Praktik, Edisi 4. Jakarta: EGC.
Smeltzer, S.C. dan Bare, B.G. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah: Brunner &
Suddarth, Edisi 8, Vol 3. Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai