Anda di halaman 1dari 13

SATUAN ACARA PENYULUHAN

“PERAWATAN LUKA POST OPERASI DI RUMAH”

PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT (PKRS)


IRNA IV RSUD dr. SAIFUL ANWAR MALANG
2018
LEMBAR PENGESAHAN
SAP PENYULUHAN
PERAWATAN LUKA POST OPERASI DI RUMAH
RSUD KANJURUHAN KEPANJEN
Tanggal 18 September 2018

Oleh:
PROGAM STUDI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN MALANG
Kelompok 6
1. Herin Fidela Roosyidah
2. Syayekti Antini Dwi Palupi
3. Nadya Eka Fauziyah

Mengetahui,

Pembimbing Institusi Pembimbing Klinik

( ) ( )

Kepala Ruangan

( )
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok Bahasan : Perawatan Luka Post Operasi Di Rumah


Sasaran : Pasien, keluarga pasien, dan Pengunjung
Hari/Tanggal : Jumat, 14 September 2018
Tempat : Ruang Poli Obygn
Waktu : 30 Menit
Penyuluh : Mahasiswa/Mahasiswi Poltekkes Malang Prodi Sarjana Terapan
Keperawatan Malang

A. Latar Belakang
Penyembuhan luka adalah proses penggantian dan perbaikan fungsi jaringan yang
rusak. Pada ibu yang baru melahirkan, banyak komponen fisik normal pada masa postnatal
membutuhkan penyembuhan dengan berbagai tingkat. Pada umumnya, masa nifas
cenderung berkaitan dengan proses pengembalian tubuh ibu ke kondisi sebelum hamil,
dan banyak proses diantaranya yang berkenaan dengan proses involusi uterus, disertai
dengan penyembuhan pada tempat plasenta (“luka” yang luas) termasuk iskemia dan
autolysis (Manuaba, 2010).
Seorang wanita yang telah menjalani operasi pasti akan memiliki cacat dan parut pada
rahim, yang dapat membahayakan kehamilan dan persalinan berikutnya walaupun bahaya
tersebut relatif kecil, adanya penyembuhan luka yang terlalu lama, terjadinya infeksi luka.
Adapun pemberian penkes (pendidikan kesehatan) kepada ibu-ibu hamil mengenai
cara perawatan luka post operasi adalah untuk memberikan informasi mengenai betapa
pentingnya perawatan luka post operasi guna mencegah terjadinya infeksi post operasi.

B. Tujuan
 Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan tentang perawatan luka post operasi diharap ibu dapat
lebih mengerti dan memahami cara merawat luka post operasi.
 Tujuan Khusus
1. Setelah mengikuti proses penyuluhan selama 60 menit peserta diharapkan dapat :
a. Menjelaskan definisi luka operasi dan pengertian luka operasi
b. Mampu menjelaskan faktor yang mempengaruhi penyembuhan luka
c. Mampu menjelaskan caramerawat luka post operasi
d. Mampu menjelaskan apa saja makanan yang baik untuk mempercepat proses
penyembuhan luka post operasi
2. Setelah di berikan penyuluhan tentang perawatan luka post operasi diharapkan
ibu dapat mengetahui cara merawat luka post operasi setelah sampai di rumah

C. Sasaran
Sasaran penyuluhan adalah pasien, keluarga pasien, dan pengunjung di poli obygn
RSUD Kanjurahan Kepanjen

D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Diskusi

E. Media

F. Kegiatan Penyuluhan
Tahapan dan Metode Media
Kegiatan Pendidikan Kegiatan Peserta
Waktu
Pembukaan 1. Membuka dengan 1. Menjawab salam Ceramah -
(5 MENIT) salam 2. Mendengarkan
2. Memperkenalkan 3. Memperhatikan
diri. 4. Menjawab
3. Menjelaskan pertanyaan
maksud dan tujuan
penyuluhan
4. Melakukan kontrak
waktu.
5. Menanyakan kepada
peserta tentang
materi yang akan
disampaikan
Penyajian 1. Menyampaikan 1. Mendengarkan Ceramah, Leaflet,
(15 MENIT) materi tentang: memberikan Tanya Power Point,
a. Pengertian tanggapan dan Jawab Laptop, LCD
PHBS pertanyaan
b. Macam PHBS mengenai hal yang
c. Indikator PHBS kurang di
d. Manfaat PHBS mengerti.
2. Memberi 2. Memberikan
kesempatan untul pemaparan dan
bertanya/diskusi penjelasan dengan
tentang materi baik.
penyuluhan
Penutup 1. Menanyakan 1. Menjawab Ceramah, Leaflet
10 (MENIT) pengetahuan pada pertanyaan Tanya
peserta setelah 2. Memberikan Jawab
dilakukan tanggapan baik
penyuluhan
2. Menyimpulkan
hasil kegiatan
penyuluhan
3. Menutup dengan
salam

G. Evaluasi
1. Proses
- Jumlah peserta penyuluhan minimal 5 peserta
- Media yang digunakan adalah leaflet, laptop, dan lcd
- Waktu penyuluhan adalah 30 menit
- Persiapan penyuluhan dilakukan beberapa hari sebelum kegiatan penyuluhan
- Pembicara diharapkan menguasai materi dengan baik
- Tidak ada peserta yang meninggalkan ruangan saat kegiatan penyuluhan
berlangsung
- Peserta aktif dan antusias dalam mengikuti kegiatan penyuluhan

2. Hasil
- Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan peserta diharapkan mengerti dan
memahami tentang pengertian PHBS, Pengertian PHBS, Macam PHBS,
Indikator PHBS dan Manfaat PHBS.
- Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan ada perubahan perilaku
kesehatan, misalnya melakukan cuci tangan sebelum dan sesudah makan dan
sebagaiannya
-

MATERI PENYULUHAN PERILAKU HIDUP SEHAT


A. Pengertian PHBS
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah semua perilaku kesehatan
yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat
menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan dapat berperan aktif dalam
kegiatan–kegiatan kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan–kegiatan kesehatan di
masyarakat (Depkes RI, 2007).
PHBS di Rumah Tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah
tangga agar tahu, mau dan mampu melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat serta
berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat. PHBS di Rumah Tangga
dilakukan untuk mencapai Rumah Tangga Sehat. Rumah tangga sehat berarti mampu
menjaga, meningkatkan, dan melindungi kesehatan setiap anggota rumah tangga dari
gangguan ancaman penyakit dan lingkungan yang kurang kondusif untuk hidup sehat
(Depkes RI, 2007).
PHBS merupakan salah satu strategi yang dapat ditempuh untuk menghasilkan
kemandirian di bidang kesehatan baik pada masyarakat maupun pada keluarga,
artinya harus ada komunikasi antara kader dengan keluarga/masyarakat untuk
memberikan informasi dan melakukan pendidikan kesehatan (Depkes RI, 2007).
B. Macam PHBS
Pembinaan PHBS di rumah tangga dilakukan untuk mewujudkan Rumah
Tangga Sehat. Rumah Tangga Sehat adalah rumah tangga yang memenuhi 7 indikator
PHBS dan 3 indikator Gaya Hidup Sehat sebagai berikut:
C. Indikator PHBS
a) PHBS di Rumah Tangga
1. Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
Adalah pertolongan persalinan dalam rumah tangga yang dilakukan oleh
tenaga kesehatan (bidan, dokter, dan tenaga para medis lainnya).
2. Bayi diberi ASI eksklusif
Adalah bayi usia 0-6 bulan hanya diberi ASI saja sejak lahir sampai usia 6
bulan. Menyusui sejak dini mempunyai dampak yang positif baik bagi ibu
maupun bayinya. Manfaat memberikan ASI bagi ibu tidak hanya menjalin
kasih sayang, tetapi dapat mengurangi perdarahan setelah melahirkan,
mempercepat pemulihan kesehatan ibu, menunda kehamilan, mengurangi
risiko terkena kanker payudara, dan merupakan kebahagiaan tersendiri bagi
ibu. Delapan puluh persen perkembangan otak anak dimulai sejak dalam
kandungan sampai usia 3 tahun yang dikenal dengan periode emas, oleh
karena itu diperlukan pemberian ASI Eksklusif selama 6 bulan dan dapat
diteruskan sampai anak berusia 2 tahun. Hal tersebut dikarenakan ASI
mengandung protein, karbohidrat, lemak, dan mineral yang dibutuhkan bayi
dalam jumlah yang seimbang.
3. Penimbangan bayi dan balita
Penimbangan balita dimaksudkan untuk memantau pertumbuhan balita setiap
bulan dan mengetahui apakah balita berada pada kondisi gizi kurang atau gizi
buruk.
4. Mencuci tangan dengan air dan sabun
a. Air yang tidak bersih banyak mengandung kuman dan bakteri penyebab
penyakit. Bila digunakan, kuman berpindah ke tangan. Pada saat makan,
kuman dengan cepat masuk ke dalam tubuh yang bisa menimbulkan
penyakit.
b. Sabun dapat mengikat lemak, kotoran dan membunuh kuman. Tanpa sabun,
kotoran dan kuman masih tertinggal di tangan.
Mencuci tangan yang benar harus menggunakan sabun dan di bawah air yang
mengalir. Sedangkan langkah-langkah teknik mencuci tangan yang benar
adalah sebagai berikut.
1) Basahi tangan dengan air di bawah kran atau air mengalir.
2) Ambil sabun cair secukupnya untuk seluruh tangan. Akan lebih baik bila
sabun mengandung antiseptik.
3) Gosokkan kedua telapak tangan.
4) Gosokkan sampai ke ujung jari.
5) Telapak tangan tangan menggosok punggung tangan kiri (atau sebaliknya)
dengan jari-jari saling mengunci (berselang-seling) antara tangan kanan
dan kiri. Gosok sela-sela jari tersebut. Lakukan sebaliknya.
6) Letakkan punggung jari satu dengan punggung jari lainnya dan saling
mengunci.
7) Usapkan ibu jari tangan kanan dengan telapak kiri dengan gerakan
berputar. Lakukan hal yang sama dengan ibu jari tangan kiri.
8) Gosok telapak tangan dengan punggung jari tangan satunya dengan
gerakan kedepan, kebelakang dan berputar. Lakukan sebaliknya.
9) Pegang pergelangan tangan kanan dengan tangan kiri dan lakukan gerakan
memutar. Lakukan pula untuk tangan kiri.
10) Bersihkan sabun dari kedua tangan dengan air mengalir.
11) Keringkan tangan dengan menggunakan tissue dan bila menggunakan
kran, tutup kran dengan tissue.
Mengeringkan dengan tissue lebih baik dibandingkan mengeringkan tangan
menggunakan mesin pengering tangan yang umum ada di mal. Karena mesin
pengering tangan yang dipakai secara umum menampung banyak bakteri yang
dapat menularkan ke orang lain.
5. Menggunakan air bersih
Air yang kita pergunakan sehari-hari untuk minum, memasak, mandi,
berkumur, membersihkan lantai, mencuci alat-alat dapur, mencuci pakaian,
dan sebagainya haruslah bersih, agar kita tidak terkena penyakit atau terhindar
dari penyakit.
Menurut Kusnaedi (2004), syarat-syarat kualitas air bersih, antara lain:
a. Syarat Fisik
Persyaratan fisik untuk air bersih, antara lain: airnya jernih tidak keruh,
tidak berwarna, rasanya tawar, tidak berbau, suhunya normal (20-260 C),
tidak mengandung zat padatan.
b. Syarat Kimia
Kualitas air tergolong baik bila memenuhi persyaratan kimia, antara lain:
pH netral, tidak mengandung zat kimia beracun, tidak mengandung
garam-garam atau ion-ion logam, kesadahan rendah, tidak mengandung
bahan kimia anorganik.
c. Syarat Biologis
Air tidak boleh mengandung Coliform. Air yang mengandung golongan
Coli dianggap telah terkontaminasi dengan kotoran manusia (Sutrisno,
2004).
6. Menggunakan jamban sehat
Setiap rumah tangga harus memiliki dan menggunakan jamban leher angsa
dan tangki septic atau lubang penampungan kotoran sebagai penampung akhir.
Syarat-syarat jamban atau WC yang sehat.
 Cukup terang.
 Cukup lubang angina
 Lubang jamban sekurang-kurangnya 10 meter dari sumber air
 Tidak menjadi sarang seperti nyamuk, lalat, lipas, atau kecoa,atau coro, atau
kapuyuk
 Selalu dibersihkan agar tidak menimbulkan bau tidak sedap
 Rumah bebas jentik
Adalah rumah tangga yang setelah dilakukan pemeriksaan jentik berkala tidak
terdapat jentik nyamuk. Cara melakukan pemeriksaan jentik
 Periksalah bak mandi/WC, tempayan, drum, dan tempat – tempat
penampungan air lainnya
 Jika tidak nampak, tunggu±0,5-1 menit, jika ada jentik, ia akan muncul ke
permukaan air untuk bernafas.
 Di tempat gelap gunakan senter
 Periksa juga vas bunga, tempat minum burung, kaleng bekas, ban bekas,dll.
8. Makan buah dan sayur setiap hari
Adalah anggota keluarga umur 10 tahun ke atas yang mengkomsumsi minimal
3 porsi buah dan 2 porsi sayuran atau sebaliknya setiap hari
9. Melakukan aktivitas fisik setiap hari
Adalah anggota rumah tangga umur 10 tahun ke atas melakukan aktivitas fisik
30 menit setiap hari.
10. Tidak merokok dalam rumah
Anggota rumah tangga umur 10 tahun ke atas tidak boleh merokok di dalam
rumah ketika berada bersama dengan anggota keluarga yang lainnya.
b) PHBS di Sekolah
1. Tersedia jamban yang bersih dan sesuai dengan jumlah siswa
2. Tersedia air bersih atau air keran yang mengalir di setiap kelas
3. Tidak ada sampah yang berserakan dan lingkungan sekolah yang bersih dan
serasi
4. Ketersediaan UKS yang berfungsi dengan baik
5. Siswa menjadi anggota dana sehat (JPKM)
6. Siswa pada umumnya (60 %) kukunya pendek dan bersih
7. Siswa tidak merokok
8. Siswa ada yang menjadi dokter kecil atau promosi kesehatan sekolah minimal
10 orang
c) PHBS di Tempat Kerja
1. Tidak merokok di tempat kerja.
2. Membeli dan mengkonsumsi makanan dari tempat kerja.
3. Melakukan olahraga secara teratur/aktifitas fisik.
4. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun sebelum makan dan sesudah buang
air besar dan buang air kecil.
5. Memberantas jentik nyamuk di tempat kerja.
6. Menggunakan air bersih.
7. Menggunakan jamban saat buang air kecil dan besar.
8. Membuang sampah pada tempatnya.
9. Mempergunakan alat pelindung diri (APD) sesuai jenis pekerjaan.

d) PHBS di Institusi Kesehatan


1. Menggunakan air bersih.
2. Menggunakan Jamban.
3. Membuang sampah pada tempatnya.
4. Tidak merokok di institusi kesehatan.
5. Tidak meludah sembarangan.
6. Memberantas jentik nyamuk.
e) PHBS di Tempat-Tempat umum
1. Menggunakan air bersih.
2. Menggunakan jamban.
3. Membuang sampah pada tempatnya.
4. Tidak merokok di tempat umum.
5. Tidak meludah sembarangan.
6. Memberantas jentik nyamuk.

D. Manfaat PHBS
1. Manfaat PHBS bagi rumah tangga:
a. Setiap rumah tangga meningkatkan kesehatannya dan tidak mudah sakit.
b. Anak tumbuh sehat dan cerdas.
c. Produktivitas kerja anggota keluarga meningkat dengan meningkatnya
kesehatan anggota rumah tangga maka biaya yang dialokasikan untuk kesehatan
dapat dialihkan untuk biaya investasi seperti biaya pendidikan, pemenuhan gizi
keluarga dan modal usaha untuk peningkatan pendapatan keluarga.
2. Manfaat PHBS bagi masyarakat:
a. Masyarakat mampu mengupayakan lingkungan yang sehat.
b. Masyarakat mampu mencegah dan menanggulangi masalah-masalah kesehatan.
c. Masyarakat memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada.
Masyarakat mampu mengembangkan Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat
(UKBM) seperti posyandu, jaminan pemeliharaan kesehatan,tabungan bersalin
(tabulin), arisan jamban, kelompok pemakai air, ambulans desa dan lain-lain
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR
RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG
PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT (PKRS)

DAFTAR HADIR
HARI/TANGGAL :
TOPIK :
TEMPAT :
PETUGAS :
NO NAMA ALAMAT TTD
1 1.
2 2.
3 3
4 4.
5 5.
6 6.
7 7.
8 8.
9 9.
10 10.
11 11.
12 12.
13 13.
14 14.
15 15.
16 16.
17 17.
18 18.
19 19.
20 20.
21 21.
22 22.

DAFTAR RUJUKAN

Depkes, 2015, (Daring), (http://www.bppsdmk.depkes.go.id diakses tanggal 27 Agustus 2018


http://nursingbegin.com/mencuci-tangan-yang-baik-dan-benar/), diakses tanggal 27
Agustus 2018
Kumpulan.info, 2013, Mencuci Tangan Anda Dengan Benar, (Daring),
(http://kumpulan.info/sehat/artikel-kesehatan/48-artikel-kesehatan/228-mencuci-
tangan-anda-dengan-benar.html), diakses tanggal 27 Agustus 2018
Meiner SE and Lueckenotte, AG. 2006. Gerontology Nursing. USA: Mosby.

Anda mungkin juga menyukai