DISUSUN OLEH :
DOSEN PEMBIMBING :
WIWIK NORLITA, A.Kep, M.Kes
1. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia setelah
Cina, India, dan Amerika Serikat. Jumlah penduduk yang terus meningkat dapat menjadi
masalah besar bagi negara-negara di dunia termasuk Indonesia. Pertambahan penduduk suatu
negara sangar berimplikasi pada perkembangan ekonomi dan kesejahteraan negara tersebut
(Irianto, 2014). Salah satu indikator pertambahan penduduk adalah Total Fatality Rate (TFR)
atau angka kematian ibu.
Target global Sustainable Development Goals (SDGs) adalah menurunkan angka
kematian ibu dibawah 70 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2030. Mengacu dari
kondisi saat ini diperlukan kerja keras dalam menurunkan AKI (Kementrian kesehatan RI,
2015). Beberapa faktor kemungkinan penyebab tingginya TFR yang merupakan indikator
pertambahan jumlah penduduk diantaranya adalah pengetahuan masyarakat tentang Keluarga
Berencana (KB) yang masih rendah, jumlah anak ideal yang diinginkan masih tinggi, unmet
need yang tinggi dan pengaruh sosial budaya dan agama terhadap KB masih besar
(Ratnaningsih, 2018).
KB merupakan upaya pelayanan preventif yang paling mendasar untuk mencegah
morbiditas dan mortalitas ibu. Oleh karena itu kesadaran mengenai pentingnya penggunaan
alat kontrasepsi perlu ditingkatkan demi menjaga kesehatan ibu dan kesejahteraan penduduk.
Banyak PUS mengalami kesulitan dalam menentukan pilihan jenis kontrasepsi. Hal ini
dipengaruhi oleh ketidaktahuan mereka untuk menentukan pilihan yang tepat sesuai dengan
usia, jumlah anak, dan juga efek samping yang sering timbul (Ulle, Utami, & Susmini, 2017).
Dampak yang akan ditimbulkan oleh akseptor dengan kurangnya pengetahuan tentang
kontrasepsi akan terjadi ketidakefektifan yang sangat mempengaruhi penggunaan kontraspsi
pada akseptor. Pengetahuan tentang kontrasepsi sangat dubutuhkan untuk menunjang
kemampuan dalam memilih penggunaan alat kontrasepsi yang tepat. Penggunaan alat
kontrasepsi yang tidak disertai oleh pengetahuan yang memadai akan tidak berlangsung lama
(Ulle et al., 2017). Hal ini dapat diartikan bahwa semakin baik pengetahuan responden, maka
ibu semakin paham tentang alat kontrasepsi sehingga klien bisa merencanakan kehamilannya
dengan baik dan menerima kehamilan yang sangat dinantikan klien (Ratnaningsih, 2018).
2. Tujuan
a. Tujuan Umum
Setelah di berikan penyuluhan selama 60 menit,di harapkan dapat
meningkatkan pemahaman tentang KELUARGA BERENCANA.
b. Tujuan Khusus
• Memahami Pengertian Keluarga Berencana (KB)
• Memahami Tujuan Keluarga Berencana (KB)
• Memahami Ruang lingkup Keluarga Berencana (KB)
• Memahami Pengertian Alat Kontrasepsi
• Memahami Efektivitas (Daya Guna) Kontrasepsi
• Memahami Memilih Metode Kontrasepsi
• Memahami Macam-Macam Kontrasepsi
3. Rancangan Kegiatan
1. Topik : Penyuluhan kesehatan tentang KELUARGA BERENCANA
2. Sasaran : Masyarakat
3. Metode : Ceramah dan Tanya jawab
4. Media dan alat : Google Meet
5. Waktu dan tempat :
Hari/Tanggal : Kamis, 03 Juni 2021
Jam : 20.00 WIB
Tempat : Forum Google meet
Link : https://meet.google.com/tqy-sowa-cno
6. Pengorganisasian :
Moderator : Rayi Rama Angrias
Leader : Roma Dela BR. Manik
Co Leader : Rayi Rama Angrias
Fasilitator : Arif Aldo
Dokumentasi : Arif Aldo
Observer : Roma Dela BR. Manik
7. Rencana Penyuluhan
No
Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Audience
.
1. 5 Menit Pembukaan: Moderator
1. Mengucapkan salam. 1. Menjawab salam.
2. Memperkenalkan diri. 2. Memperhatikan
3. Menjelaskan tujuan kegiatan. 3. Memperhatikan.
4. Menyebutkan materi yang akan 4. Memperhatikan.
disampaikan.
2. Pelaksanaan:
1. Menjelaskan Pengertian 1. Memperhatikan.
Keluarga Berencana (KB)
2. Menjelaskan Tujuan 2. Memperhatikan.
Keluarga Berencana (KB)
3. Menjelaskan Ruang lingkup 3. Memperhatikan.
Keluarga Berencana (KB)
20 Menit 4. Menjelaskan Pengertian 4. Memperhatikan.
Alat Kontrasepsi
5. Menjelaskan Efektivitas 5. Memperhatikan.
(Daya Guna) Kontrasepsi
6. Menjelaskan Memilih 6. Memperhatikan.
Metode Kontrasepsi
7. Menjelaskan Macam- 7. Memperhatikan.
Macam Kontrasepsi
3. Evaluasi: Moderator dan penyaji 1. Bertanya, berdiskusi dan
1. Memberikan kesempatan mendengarkan.
30 Menit
audience untuk bertanya.
2. Menjawab pertanyaan 2. Memperhatikan
4. Penutup : Moderator
1. Menyimpulkan kegiatan yang
1. Memperhatikan
5 Menit tekah dilakukan
2. Menutup acara dan
mengucapkan salam 2. Menjawab salam
4. Uraian Tugas
a. Moderator
- Membuka acara
- Memperkenalkan mahasiswa
b. Leader
c. Co Leader
d. Fasilitator
e. Dokumentasi
f. Observer
5. Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
b. Evaluasi Proses
c. Evaluasi Hasil
Keluarga berencana (KB) merupakan usaha untuk mengukur jumlah anak dan jarak
kelahiran anak yang diinginkan. Maka dari itu, Pemerintah mencanangkan program atau
cara untuk mencegah dan menunda kehamilan (Sulistyawati, 2013).
4. Pengertian Kontrasepsi
Kontrasepsi merupakan usaha-usaha untuk mencegah terjadinya kehamilan. Usaha-
usaha itu dapat bersifat sementara dan permanen (Wiknjosastro, 2007). Kontrasepsi yaitu
pencegahan terbuahinya sel telur oleh sel sperma (konsepsi) atau pencegahan
menempelnya sel telur yang telah dibuahi ke dinding rahim (Nugroho dan Utama, 2014).
5. Efektivitas (Daya Guna) Kontrasepsi
Menurut Wiknjosastro (2007) efektivitas atau daya guna suatu cara kontrasepsi dapat
dinilai pada 2 tingkat, yakni:
a. Daya guna teoritis (theoretical effectiveness), yaitu kemampuan suatu cara kontrasepsi
untuk mengurangi terjadinya kehamilan yang tidak diinginkan, apabila kontrasepsi
tersebut digunakan dengan mengikuti aturan yang benar.
b. Daya guna pemakaian (use effectiveness), yaitu kemampuan kontrasepsi dalam
keadaan sehari-hari dimana pemakaiannya dipengaruhi oleh faktorfaktor seperti
pemakaian yang tidak hati-hati, kurang disiplin dengan aturan pemakaian dan
sebagainya.