Anda di halaman 1dari 13

SATUAN ACARA PENYULUHAN

“KELUARGA BERENCANA (KB)”

Oleh:

Rahma Dani : (22210001)


Putri Susanti : (22210002)
Feby Handayani : (22210003)
Imon Putra : (22210004)

Pemimbing Klinik Pemimbing Akademik

(Ns. Rosari Agus, S.Kep) (Ns. Irma Fidora, S.Kep,. M.Kep)

PROGRAM STUDI PROFESI NURSE

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA BARAT

TAHUN 2021/2022

KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
Rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Keluarga Berencana (KB)” sebagai tugas dari mata kuliah “Keperawatan
Maternitas” yang diampu oleh Dosen Irma Fidora Terima kasih juga kepada
teman-teman dan pihak yang telah membantu dalam penyusunan SAP ini.
Sehingga SAP ini selesai pada waktunya. Tidak ada sesuatu yang sempurna.
Penulis menyadari akan kekurangan baik pengetahuan ataupun sumber dalam
penyusunan makalah ini. Oleh karena itu, penulis menerima kritik dan saran dari
pembaca, yang tentunya bersifat membangun untuk kesempurnaan SAP ini.
Semoga SAP ini bermanfaat bagi pembaca Terimah kasih

Payakumbuh, 22 Desember 2022

Penulis

SATUAN ACARA PENYULUHAN


Topik : “Keluarga Berencana (KB)”
Sasaran : Ibu Nifas

Waktu : 09.00-09.20 WIB

Tempat : Di Ruangan Mawar

A. Latar Belakang
Program keluarga berencana merupakan salah satu program
pembangunan nasional yang sangat penting dalam rangka mewujudkan
keluarga Indonesia yang sejahtera. Sesuai dengan Undang–Undang Nomor
10 Tahun 2018 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan
Keluarga Sejahtera, disebutkan bahwa Program Keluarga Berencana (KB)
adalah upaya peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui
pendewasaan usia perkawinan, pengaturan kelahiran, pembinaan
ketahanan keluarga serta peningkatan kesejahteraan keluarga untuk
mewujudkan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera (UU 10/2018).
Keluarga berencana juga berarti mengontrol jumlah dan jarak kelahiran
anak, untuk menghindari kehamilan yang bersifat sementara dengan
menggunakan kontrasepsi sedangkan untuk menghindari kehamilan yang
sifatnya menetap bisa dilakukan dengan cara sterilisasi (Ekarini, 2018).
Peran program KB sangat besar pengaruhnya terhadap kesehatan
reproduksi seseorang, baik itu untuk kesehatan reproduksi wanita maupun
kesehatan reproduksi pria. Peran KB bagi kesehatan reproduksi wanita
diantaranya yaitu menghindari dari bahaya infeksi, eklamsia, abortus,
emboli obstetri, komplikasi masa puerpureum (nifas), serta terjadinya
pendarahan yang disebabkan karena sering melakukan proses persalinan
(Depkes, 2017). Selain itu program KB juga bertujuan untuk mengatur
umur ibu yang tepat untuk melakukan proses persalinan, sebab jika umur
ibu terlalu muda atau terlalu tua ketika melakukan persalinan, hal ini akan
sangat beresiko mengakibatkan perdarahan serius yang bisa
mengakibatkan kematian bagi ibu maupun bayinya (Depkes, 2017). Di
Indonesia Angka Kematian Ibu (AKI) mencapai 228 per 100.000 kelahiran
hidup dan Angka Kematian Bayi (AKB) 34 per 1000 kelahiran hidup
(SDKI, 2017). Hal ini membuktikan bahwa Indonesia masih berada pada
posisi tertinggi di Asia untuk angka kematian ibu. Angka tersebut juga
masih jauh dari target Millenium Development Goals (MDGs) 2019 yaitu
AKI 102 per 100.000 kelahiran hidup dan AKB 24 per 1000 kelahiran
hidup. Oleh karena itu dengan program KB yang terus digalakan
pemerintah, diharapkan nantinya MDGs 2019 dapat tercapai sesuai target.

B. Tujuan Umum
Setelah diberikan tindakan diharapkan sasaran dapat memahami apa
itu Penggunaan KB
C. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan tindakan diharapkan sasaran dapat :
1. Menjelaskan pengertian KB
2. Menjelaskan manfaat KB
3. Menjelaskan tujuan KB
4. Menjelaskan macam-macam Alat Kontrasepsi dan cara
pemakaiannya
D. Media/alat : Lembar Balik dan Leaflet
E. Metode : Ceramah diskusi tanya jawab
F. Struktur Organisasi
 Pemateri : Feby Handayani
 Moderator : Imon Putra
 Fasilitator : Rahma Dani
 Observer : Putri Susanti
G. Setting Tempat

Keterangan :

: Pemateri

: audien

: Observer

: Fasilitator

: Lembar Balik
No Tahapan Perawat Audien Waktu

1. Pembukaan 1. Mengucap salam 1. Menjawab salam


1. Salam terapeutik 2. Menawarkan perkenalan 2. Mendengar 3 menit
2. Perkenalan 3. menyampaikan kontrak,
3. menyampaikan waktu, tempat, tujuan
kontrak, waktu,
tempat, tujuan
2. Pelaksanaan Mendengarkan
1. Menjelaskan 1. Menjelaskan pengertian 10 menit
pengertian KB KB
2. Menjelaskan 2. Menjelaskan manfaat
manfaat KB KB
3. Menjelaskan tujuan 3. Menjelaskan tujuan KB
KB 4. Menjelaskan macam-
4. Menjelaskan macam Alat Kontrasepsi
macam-macam Alat dan cara pemakaiannya
Kontrasepsi dan
cara pemakaiannya
3 Penutup 1. Mengevaluasi Mendengarkan dan 7 menit
1. Evaluasi S/O pengetahuan audien menjawab pertanyaan
2. RTL 2. menanyakan gimana pemateri
perasaan audien setelah
mengetahuinya
3. menyimpulkan
4. salam penutup

H. Strategi Pelaksanaan Kegiatan

I. Evaluasi

a) Evaluasi struktur : Pelaksanaan tindakan sesuai dengan perencanaan

b) Evaluasi proses : Audien tampak mengerti dengan penjelasan pemateri

c) Evaluasi hasil : Audien merasa puas dengan penjelasan pemateri

Lampiran Materi
A. PengertianKeluargaBerencana (KB)
Dalam sejarah peradaban manusia, keluarga dikenal sebagai suatu
persekutuan (unit) terkecil, pertama dan utam adalam masyarakat. Dari
persekutuan inilah manusia berkembang biak menjadi suatu komunitas
masyarakat dalam wujud marga, puak, kabilah dan suku yang seterusnya
menjadi umat dan bangsa-bangsa yang bertebaran di muka bumi. Keluarga
adalah inti dari jiwa dari suatu bangsa, kemajuan dan keterbelakangan
suatu bangsa menjadi cermin dari keadaan keluarga-keluarga yang hidup
pada bangsa tersebut. KB (Keluarga Berencana) yaitu membatasi jumlah
anak, hanya dua, tiga dan lainnya. Keluarga Berencana yang dibolehkan
syariat adalah suatu usaha pengaturan/penjarangan kelahiran atau usaha
pencegahan kehamilan sementara atas kesepakatan suami-istri karena
situasi dan kondisi tertentu untuk kepentingan (mashlahat) keluarga,
masyarakat maupun Negara. KB juga berarti suatu tindakan perencanaan
pasangan suami istri untuk mendapatkan kelahiran yang diinginkan,
mengatur interval kelahiran dan menentukan jumlah anak sesuai dengan
kemampuannya serta sesuai situasi masyarakat dan negara. Dengan
demikian, KB berbeda dengan birth control, yang artinya
pembatasan/penghapusan kelahiran (tahdid al-nasl), istilah birth control
dapat berkonotasi negative karena bisa berarti aborsi dan strerilisasi
(pemandulan).
B. Tujuan KB
Adapun tujuan dari pelaksanaan program KB antara lain :
1. Tujuan umum adalah membentuk keluarga kecil sesuai dengan
kekuatan social ekonomi suatu keluarga dengan cara pengaturan
kelahiran anak, agar diperoleh suatu keluarga bahagia dan sejahtera
yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya
2. Tujuan lain meliputi pengaturan kelahiran, pendewasaan usia
perkawinan, peningkatan ketahanan dan kesejahteraan keluarga.
3. Kesimpulan dari tujuan program KB adalah: Memperbaiki kesehatan
dan kesejahteraan ibu, anak, keluargadanbangsa; Mengurangi angka
kelahiran untuk menaikkan taraf hidup rakyat dan bangsa; Memenuhi
permintaan masyarakat akan pelayanan KB yang berkualitas, termasuk
upaya-upaya menurunkan angka kematian ibu, bayi, dan anak serta
penanggulangan masalah kesehatan reproduksi
C. Manfaat Utama Program Keluarga Berencana
Dengan mengikuti program KB sesuai anjuran pemerintah, para
akseptorakan mendapatkan tiga manfaat utama optimal, baik untuk ibu,
anak dan keluarga, antara lain:
1. Manfaat Untuk Ibu:
a) Mencegah kehamilan yang tidak diinginkan
b) Mencegah setidaknya 1 dari 4 kematian ibu
c) Menjaga kesehatan ibu
d) Merencanakan kehamilan lebih terprogram
2. ManfaatUntukAnak:
1) Mengurangi risiko kematian bayi
2) Meningkatkan kesehatan bayi
3) Mencegah bayi kekurangan gizi
4) Tumbuh kembang bayi lebih terjamin
5) Kebutuhan ASI eksklusif selama 6 bulan relative dapat terpenuhi
6) Mendapatkan kualitas kasih sayang yang lebih maksimal
3. Manfaat Untuk Keluarga:
1) Meningkatkan kesejahteraan keluarga
2) Harmonisasi keluarga lebih terjaga
D. Macam-macam alat kontrasepsi
Alat-alat Kontrasepsi
1. Pengertian alat-alat kontrasepsi
Kontrasepsi merupakan pencegahan terjadinya kehamilan/konsepsi
(bukan aborsi).  Alat kontrasepsi merupakan alat yang digunakan
untuk mencegah terjadinya suatu kehamilan.
2. Pertimbangan Pemakaian Alat Kontrasepsi
Usia ibu < 20 tahun: kontrasepsi yang reversibilitasnya
tinggi/kembali ke kesuburan tinggi Usia ibu > 35 tahun: kontrasepsi
effektif/kegagalan rendah dan reversibel/ireversibel Usia reproduksi
sehat: effektif, reversible dan tidak mengganggu Asi
3. Macam-Macam Alat Kontrasepsi yang bisa digunakan
Ada berbagai macam alat kontrasepsi di Indonesia. Terdiri dari KB
hormonal, non hormonal, alamiah, dan kontrasepsi mantap.
Efek samping dari metode kontrasepsi hormonal ini adalah:
1) Menstruasi menjadi tidak teratur atau tidak mens sama sekali
(kecuali pil)
2) Kenaikan berat badan
3) Muncul flek hitam pada wajah
4) Mual, pusing, atau muntah
Cara kerja:
1) Menekan ovulasi
2) Mencegah implantasi
3) Mengentalkan lendir servik, sehingga sulit dilalui oleh
sperma
4) Pergerakan tuba terganggu, sehingga transportasi telur juga
terganggu
a. Pil oral kombinasi
1) Afektif dan reversible
2) Harus diminum setiap hari
3) Efek samping yang serius jarang terjadi
4) Efek samping yang sering timbul yaitu mual dan bercak
perdarahan atau spotting
5) Tidak dianjurkan pada wanita yang sedang menyusui
6) Dapat digunakan sebagai alat kontrasepsi darurat
Jenis-jenis pil oral kombinasi, yaitu:
a) Monofasik: pil yang tersedia dalam kemasan 21
tablet mengandung hormon aktif estrogen/progestin
dalam dosis yang sama dengan 7 tablet tanpa
hormon aktif.
b) Bifasik: pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet
mengandung hormon aktif estrogen/progestin
dengan dua dosis yang berbeda dengan 7 tablet
tanpa hormon aktif.
c) Trifasik: pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet
mengandung hormon aktif estrogen/progestin
dengan tiga dosis yang berbeda dengan 7 tablet
tanpa hormon aktif.
b. Suntik
1) Suntik progestin
Merupakan metoda kontrasepsi yang efektif, aman, dapat
dipakai oleh semua WUS, kembalinya ke kesuuburan lebih
lambat (4 bulan), cocok untuk masa laktasi karena tidak
mempengaruhi ASI.
Kelebihan suntik progestin, yaitu:
a) Sangat efektif untuk pencegahan kehamilan jangka
panjang
b) Tidak mempengaruhi hubungan suami istri
c) Tidak mengandung estrogen sehingga tidak
berdampak pada penyakit jantung
d) Tidak berpengaruh terhadap ASI
Kekurangan suntik progestin, yaitu:
a) Sering ditemukan gangguan haid seperti spotting,
siklus memanjang dan memendek
b) Klien bergantuung pelayanan kesehatan dan tidak
dapat dihentikan sewaktu-waktu
c) Peningkatan BB dan terlambanya kembali ke
kesuburan setelah penghentian pemakaian
c. Implant
Efektif  5 tahun untuk Norpalan (terdiri dari 6 batang ), 3
tahun untuk Indoplan/Implano, klien merasa kenyamanan, dapat
dipakai oleh semua ibu usia reproduksi, pemasangan dan
pencabutan memerlukan pelatihan, kesuburan akan kembali
setelah dicabut, efek samping utama berupa perdarahan tidak
teratur, bercak dan aminorhea dan aman dipakai saat menyusui.
Keuntungan implant, yaitu:
a) Daya guna tinggi, perlindungan jangka panjang (5 tahun),
pengembalian tingkat kesuburan yang cepat setelah
pencabutan
b) Tidak memerlukan pemeriksaan dalam, bebas dari pengarus
estrogen, tidak mengganggu coitus dan tidak mempengaruhi
ASI
c) Klien kontrol ke klinik jika ada keluhan dan dapat dilakukan
pencabutan setiap saat sesuai dengan kebutuhan
Kekurangan implant yaitu:
a) Perubahan pola haid
b) Nyeri kepala dan nyeri dada
c) Peningkatan/penurunan BB
d) Memerlukan pembedahan minor untuk pemasangan dan
pelepasan KB non hormonal
AKDR (IUD)
Cara kerja:
a) Menghambat kemampuan sperma masuk tuba fallopi.
b) Mencegah implantasi telur dalam uterus.
c) Mencegah sperma dan ovum bertemu.
d. Kondom
Cara kerja:
a. Menghalangi bertemunya sperma dan sel telur.
b. Mencegah penularan mikroorganisme dari satu pasangan
ke pasangan lain.
e. MAL (metode amenorrea laktasi)
Merupakan kontrasepsi yang mengandalkan pemberian
ASI secara eksklusif. MaL dapat dipakai sebagai kontraseepsi
bila: menyusui secara penuh, lebih efektif jika pemberian belum
haid, usia bayi kurang dari 6 bulan. Efektifitasnya sampai 6 bulan
dan harus dilanjutkan dengan pemakaian metode kontrasepsi
lainnya. Cara kerjanya yaitu menunda atau menekan ovulasi.
Keuntungannnya: efektifitas tinggi (98%) pada 6 bulan pertama
setelah melahirkan, segera efektif, tidak mengganggu senggama,
tidak ada eefek samping secara sistemik, tidak perlu perawatan
medis, tidak perlu obat atau alat dan tanpa biaya.
f. Kontrasepsi mantap terdiri dari:
Tubektomi (MOW)
Vasektomi (MOP)

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai