PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang
ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang
manusia akan selalu mencari model-model atau bentuk serta sistem pendidikan
karena peserta didik adalah generasi yang akan menggantikan posisi orang
tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan,
sebagai dari hasil dari proses pematangan. Di sini menyangkut adanya proses
anaknya terutama perkembangan pada usia dini. Di mana anak usia dini
dikatakan sebagai masa keemasaan (golden age), karena pada masa itu
bahasa.
memberitahukan sesuatu yang mereka miliki maupun suatu hal yang baru
sebelum pembelajaran, dan tanya jawab yang dilakukan secara global. Metode
tersebut belum dapat menangani secara optimal. Hal tersebut ditandai dengan
kurangnya pengolahan kata dan kurangnya pemahaman kata atau kalimat oleh
Kartasura Usia 2-3 tahun dengan menggunakan metode tersebut atau pra siklus
adalah sebesar 53,3% anak yang telah mencapai target 18 STPPA dan 46,6 %
anak belum mencapai target STPPA, diantaranya (Naya, Vio, Pelangi, Faqih,
dewasa nanti.
B. Identifikasi Masalah
C. Pembatasan Masalah
Agar penelitian ini terarah, perlu pembatasan masalah. Oleh karena itu
D. Rumusan Masalah
TK Darussalam?”
E. Tujuan Penelitian
bercakap-cakap di TK Darussalam.
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
bercakap-cakap.
cakap.
2. Manfaat Praktis
anak didik.
menyenangkan
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Perkembangan Bahasa
fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat
kemampuan (skill) dalam stuktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks
dalam pola yang teratur dan dapat diprediksi, sebagai hasil dari proses
pada diri anak dilihat dari berbagai aspek, antara lain aspek fisik
(motorik), emosi, kognitif, dan psikososial (bagaimana anak berinteraksi
dirinya, serta berinteraksi dan bekerja sama dengan orang lain. sedangkan
bunyi dan mengikuti suatu urutan yang dapat diramalkan walaupun ada
(2012:204-206)
hasil dari pengaruh lingkungan dan bukan karena bawaan. Teori ini
Monsk dkk,2001).
dilakukan
yaitu:
1.)Faktor hereditas
kepribadian seseorang.
2.)Faktor lingkungan
psikologis anak sejak sebelum dan sudah lahir. Faktor ini diliputi oleh
3.)Faktor umum
antara lain:
a) Jenis kelamin
b) Kelenjar gondok
c) Kesehatan
d) Ras
1.) Faktor internal (alami) adalah faktor yang diperoleh dari dalam
awal kehidupannya.
ii. Intelegence. Perkembangan bahasa anak dapat dilihat dari
lebih baik.
5. Jenis kelamin.
Pada tahun pertama usia anak, tidak ada perbedaan dalam fokalisasi antra
pria dengan wanita. Namun mulai usia dua tahun anak wanita
anak pria.
1.)Faktor internal, yakni faktor yang berasal dari dalam diri anak
3.)Faktor umum, yakni faktor yang berasal dari lungkup umum seperti:
B. Metode Bercerita
anak TK, dengan membawakan cerita kepada anak secara lisan. Cerita yang
dibawakan harus menarik, dan mengundang perhatian anak dan tidak lepas
2. Jenis-jenis Cerita
alat.
dan suara
gambaran yang tepat kepada anak untuk mengenal hal-hal yang didengar
dari maksud cerita sebenarnya. Adapun jenis cerita meurut materi yang
macam,antara lain:
i. Cerita para Nabi yakni, materi cerita berisi kisah-kisah 25 Nabi utusan
sampai wafatnya
ii. Cerita para sahabat, ulama, dan orang-orang Saleh yakni, cerita yang
iii. Cerita Raja-raja yakni, materi cerita yang berisi kisah-kisah raja baik
yang dapat diterima oleh anak, namun tidak berlebihan karena akan
iv. Fabel yakni, materi cerita yang berisi tentang kisah-kisah binatang
sekitarnya.
dan wawasan.
3. Tujuan Cerita Bagi Anak
penguasaan isi cerita yang disampaikan lebih baik. Melalui cerita anak
(Moeslichatoen,2004:170).
Certita dapat berpengaruh terhadap pola pikir anak. Beberapa manfaat cerita
1.) Mengembangkan sikap mental yang sesuai dengan ajaran agama Islam
3.) Menyiapkan anak dapat hidup sebagai makhluk sosial dan masyarakat
5.) Mengubah sikap anak untuk memahami diri sendiri dan lingkungannya
membacakan langsung itu sangat bagus bila guru mempunyai puisi atau
prosa yang sesuai untuk dibacakan kepada anak TK. Ukuran kebagusan
flanel dengan melapisi seluas papan dengan kain flanel yang berwarna
netral, misalnya warna abu-abu. Tokoh ceritanya pun juga dibuat dari
kain flanel dengan membuat pola tokoh dan potong kain pfanel sesuai
dengan pola yang telah dibuat kemudia isi dengan dakron dan jahit
prioritas. Selain itu, bahasa merupakan aspek yang cukup penting untuk
melihat aspek perkembanagn lain. Untuk mengembangan perkembangan
aspek bahasa anak usia dini, para orang tua maupun guru bisa menggunakan
anak melalui cerita. Bagi anak-anak usia dini, cerita juga bisa melatih dan
bercerita yakni:
a. Kelebihan metode bercerita
efesian.
iii. Daya serap atau daya tangkap anak didik berbeda dan masih lemah
tidak menarik.
C. Metode Bercakap-cakap
atau anak dengan anak melalui kegiatan monolog dan dialog. Kegiatan
secara bergantian. Dialog dapat dilakukan antara anak dengan anak, atau
II. Meningkatkan keberanian anak untuk menyatakan secara lisan apa yang
anak lain atau dengan gurunya agar terjalin hubungan sosial yang
menyenangka.
informasi yang diperoleh anak yang bersumber dari guru atau anak lain.
demikian, antara anak yang satu dengan anak yang lain selalu ada perbedaan
(2005:77-78) yaitu :
1. Kelebihan
pendapatnya.
2. Kelemahann
orang saja.
Pada sebuah penelitian yang terdapat kesamaan bidang yang dibahas dalam
peneliti dapat melihat posisinya dengan penelitian sebelumnya. Pada point ini
Mekar Sari Padang. Hasil penelitian tersebut yakni permasalahan yang ditemui
sebagian anak belum dapat berkomunikasi secara lancar, anak belum dapat
menyebutkan kosa kata yang benar dan anak tidak dapat menjawab pertanyaan
guru. Selain itu ditemukan penyebab yang lain yakni kurangnya alat peraga
yang digunakan guru dalam proses pembelajaran. Dengan ini peneliti mencari
solusi yaitu melalui permainan gambar dalam bak pasir penelitian dilaksanakan
dengan 2 siklus yaitu siklus I dan siklus II. Peningkatan presentase kemampuan
berbahasa anak melalui permainan gambar dalam bak pasir dari siklus yang
Penelitian yang kedua Nur Izzatun Nikmah (2017) IAIN Surakarta dengan
awal adalah 2,4, setelah melakukan metode tersebut rata-rata nilai menjadi
meningkat.
pada anak saat didepan kelas, di depan teman-teman dan guru. Hal tersebut
sebesar 45,2 %. Setelah menggunakan media roda pintar presentase pada siklus
dilakukan yaitu dalam meneliti perkembangan bahasa anak usia dini. Tetapi
dari penelitian di atas memiliki perbedaan dengan menelitian ini yaitu berbeda
seperti pada penelitian kedua dan ketiga yaitu karena kurang tepatnya metode
karena kurangnya alat peraga yang digunakan guru dalam proses pembelajaran.
bahasa anak usia dini, namun penelitian ini menggunakan cara yang berbeda
E. Kerangka Berfikir
Insan Kamil Kartasura tahun pelajaran 2017/2018 pada umr 2-3 tahun
dipengaruhi oleh metode yang diberikan oleh pendidik melalui bernyanyi dan
metode tanya jawab secara universal atau umum. Dari kondisi tersebut maka
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
dilakukan (Salahudin,2015:26).
yang mengangkat masalah-masalah yang aktual yang dilakukan oleh para guru
yang merupakan pencermatan kegiatan belajar yang berupa tindakan untuk
disimpulkan bahwa penelitian Tindakan Kelas yang sering disebut PTK adalah
seuatu penelitian yang dilakukan oleh guru dalam berbagai tindakan yang
pembelajaran.
B. Setting Penelitian
1. Tempat Penelitian
Perkembangan Anak (STPPA). Selain itu belum ada tindak lanjut yang
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan April sampai dengan Juni
2018. Peneliti melakukan penelitian pada bulan April sampai dengan bulan
C. Subjek Penelitian
Surakarta umur 2-3 tahun berjumlah 15 orang dengan jumlah putra 10 anak
1. Wawancara
mengenai metode pembelajaran yang lama dan yang diberikan oleh peneliti
Dalam penelitian ini interviewer adalah peneliti dan interview adalah guru
2. Observasi
observaasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan, para ilmuan dapat bekerja
melalui observasi.
Marshall (1995) dalam (Sugiyono,2015:226) menyatakan bahwa melalui
3. Dokumentasi
dokumen-dokumen yang dibuat oleh subyek sendiri atau oleh orang lain
4. Penilaian
oleh anak selama kurun waktu tertentu. Penilaian autentik adalah penilaian
analisis data yang telah diperoleh, yakni dengan menyusun data-data tersebut
agar dapat merumuskan hipotesisnya. Dalam PTK terdapat dua jenis data yakni
data kuantitatif dan data kualitatif. Dalam penelitian ini terdapat data
disajikan dengan rapi dalam bentuk narasi, dilengkapi dengan matriks, grafik,
dan giagram. Terdapat tiga komponen yakni reduksi data, penyajian data dan
penarikan kesimpulan.
1. Reduksi Data
Penyajian yaitu merupakan kumpulan dari informasi yang telah disusun dan
diperoleh tentang KB Insan Kamil Kartasaura dan tindakan atau upaya yang
3. Penarikan Kesimpulan
Menurut Makruf, dkk. (2011 : 138) Indikator kinerja merupakan tolak ukur,
target atau standar tingkat keberhasilan dan tingkat ketercapaian atau kondisi
akhir yang diharapkan dari suatu tindakan dalam Penelitian Tindakan Kelas
a) PENGUMPULAN DATA
b) REDUKSI DATA
c) PENYAJIAN DATA
d) PENARIKAN KESIMPULAN
G. Prosedur Tindakan
tertentu. Setiap siklus terdiri dari sejumlah langkah yang harus dikerjakan oleh
a) Perencanaan
berceritadan bercakap-cakap
1. Kegiatan awal
i. Kegiatan motorik
ii. Berdo‟a
iii. Presensi
i. Bernyanyi
3. Kegiatan akhir
cerita tersebut
c. Berdo‟a
d. Salam
c) Tahap observasi
Pada tahap observasi ini peneliti melakukan pengamatan pada saat proses
Pada tahap ini peneliti melakukan refleksi atau evaluasi dari proses
2. Rancangan Siklus II
pembelajaran
c. Tahap observasi
jawab secara global. Hal tersebut membuat anak kurang aktif dalam berbahasa
kurang dalam pengolahan dan pemahaman kata atau kalimat oleh anak. Point
dimana)
Keterangan:
Series 1
5
4.5
4
3.5
3 Series 1
2.5
2
1.5
1
0.5
0
1 2 3 4 5 6
Berdasarkan dari data yang telah diperoleh melalui observasi dapat kita
kelas KB A hanya dengan bernyanyi dan tanya jawab secara global belum
cukup untuk mencapai (STPPA). Dari 15 siswa 53,3% anak telah mencapai
target STPPA, dan 46,6% anak belum mencapai target STPPA. Dengan
a. Deskripsi siklus 1
1. Tahap Perencanaan
berceritadan bercakap-cakap
anak untuk kegiatan motorik. Pada kegiatan motorik kali ini guru
Pada kegiatan inti, peneliti lebih memperjelas kegiatan pada hari ini
bicara dan juga meminta anak satu persatu untuk menirukan kata-
kata secara berulang yang mungkin asing bagi anak-anak dan juga
menjelaskannya. Di sini peneliti dapat menilai perkambangan
bahasa anak.
PENUTUP
A. Kesimpulan
tindakan pada Siklus II setelah adanya refleksi dari siklus I tingkat pencapaian
dipertengahan semester dua ini. Kurangnya persiapan yang lebih matang untuk
melaksanakan tindakan penelitian. Posisi anak yang kurang tepat juga menjadi
kendala karena anak-anak berebutan untuk duduk dibagian paling depan. Serta
beberapa anak yang asik dengan bercerita ketika membahas salah satu topik
yang lainnya.
B. Saran
Dari kesimpulan hasil penelitian di atas banyak proses yang dilalui dalam
1. Kepada Guru
metode bercerita dengan model dan alat peraga yang berbeda-beda agar
2. Kepada anak
sesuatu.
3. Kepala Sekolah
Adriana, Dian, 2011, Tumbuh Kembang dan Terapi Bermain Pada Anak, (Jakarta,
Salemba Medika)
REMAJA POSTDAKARYA)
SETIA)
Jakarta.
TERAS)
RINEKA CIPTA)
REMAJA POSTDAKARYA)
POSTDAKARYA)
(Jogjakarta, Laksana)
Ningrum, Epon, 2014, Penelitian Tindakan Kelas Panduan Praktis dan Contoh,
(Yogyakarta:Ombak)