Disusun Oleh
Nim : A1C319053
Dosen Pengampu
UNIVERSITAS JAMBI
2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah perkembangan (developmental) merupakan bagian dari ilmu psikologi yang
menitik beratkan pada pemahaman proses-proses dasar serta dinamika prilaku manusia
dalam berbagai tahap kehidupan. Cakupan dari psikologi perkembangan ini adalah masalah
pertumbuhan dan kematangan individu baik segi kognitif, emosi maupun struktur
kepribadiannya (Hawadi, 2001).
Perkembangan anak di mulai pada awal masa anak-anak saat masa bayi berakhir
sampai dengan usia 13 tahun. Masa anak-anak ialah mereka yang sudah meninggalkan masa
bayi dan belum memasuki masa remaja. Salah satu tugas perkembangan awal masa kana-
kanak yang penting ialah memperoleh latihan dan pengalaman pendahuluan yang
diperlukan untuk menjadi anggota “kelompok” dalam akhir masa kanak-kanak (Hurlock,
1993).
Itulah sebabnya, ini merupakan masa yang penuh dengan persoalan bagi orang tua
disebabkan anak sudah mulai ingin menunjukkan kebebasannya sebagai individu. Masa ini
ditunjukkan dalam bentuk sikap keras kepala (egois), melawan, tidak patuh dan berbuat
antagonis. tiap kali anak marah tidak karuan, merasa diganggu mimpi buruk, ketakutan
yang tidak masuk akal, dan cemburu yang tidak beralasan (Hawadi, 2001).
menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial, sehingga anak bersikap yang tidak baik dan
mempunyai penyesuaian sosial yang tidak baik diantaranya dijelaskan di bawah ini :
Anak yang sering pergi ke warnet untuk segera memainkan games online. Ini tentunya
sebuah bukti bahwa kecanduan internet benar-benar berdampak negatif bagi anak. Anak
bisa berbohong pada orang tua, yang pada awalnya pamit untuk berangkat ke sekolah tetapi
anak justru bolos sekolah lebih memilih main game online di warnet. Sebagaimana yang
disampaikan oleh ibu salah satu anak yang jadi pelanggan game online yang penulis temui
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
2. Untuk mengetahui apa saja perkembangan saat masa anak-anak dan remaja.
PEMBAHASAN
Pengertian Perkembangan
Perkembangan adalah bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam
kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa serta sosialisasi dan kemandirian.
Perkembangan merupakan hasil interaksi kematangan susunan saraf pusat dengan neuromuskuler,
kemampuan bicara, emosi dan sosialisasi. Kesemua fungsi tersebut berperan penting dalam
kehidupan manusia yang utuh. Perkembangan bersifat kualitatif yang pengukuranya lebih sulit
daripada pengukuran pertumbuhan. Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dalam
struktur dan fungsi organ tubuh menjadi lebih kompleks dalam pola yang benar, sebagai hasil dari
proses pematangan sehingga organ tersebut dapat menjalankan fungsinya.
No Usia Kemampuan
1 2 Tahun • Berjalan dengan kaki mengangkang dan tubuh berayun,
• Dapat memanjat, mendorong, menarik, berlari, bergantung
dengan kedua tangan
• Mempunyai sedikit daya tahan, meraih benda dengan dua
tangan
2 3 Tahun • Lebih merapatkan kedua kaki ketika berjalan dan berlari.
• Dapat bergerak dan berlari dengan mulus.
• Meraih benda dengan satu tangan
• Melumuri dan mengoleskan cat, menyusun balok
3 4 Tahun • Dapat mengubah irama berlari. Melompat dengan janggal
• Mempunyai kekuatan, daya tahan dan koordinasi yang lebih
besar
• Menggambar bangun dan bentuk sederhama
4 5 Tahun
a) Perkembangan Fisik
Perkembangan fisik menggambarkan perbahan-perubahan dalam penampilan fisik anak-
anak dan kemampuan motor mereka. Pencapaian perkembangan fisik utama pada anak-anak masa
prasekolah adalah pengendalian yang meningkat terhadap otot-otot besar dan kecil. Dan pada akhir
prasekolah, kebanyakan anak-anak akan mudah melakukan tugas-tugas untuk diri sendiri seperti
mengancing pakaian.
b) Perkembangan Kognitif
Perkembangan kognitif pada anak prasekolah ditandai dengan penguasaan bahasa. Pada
masa prasekolah ini anak dapat menggunakan dan memahami kalimat dalam jumlah yang hampir
tidak terhingga, dapat melakukan pembicaraan, dan tahu tentang bahasa tertulis.
a. Penguasaan Bahasa
Sejak lahir bayi memahami dunianya melalui indera mereka. Pengetahuan didasarkan pada
tindakan fisik dan pemahaman terbatas pada peristiwa masa kini atau masa lalu yang belum lama.
Hanya ketika anak-anak mengalami peralihan dari tahap sensorik ke tahap prooperasi dan mulia
berbicara dan menggunakan simbol-simbol mental, mereka dapat menggunakan pemikiran atau
konsep untuk memahami dunia mereka.
b. Bahasa Lisan
Perkembangan bahasa lisan, atau bahasa yang diucapkan, tidak hanya mengharuskan untuk
mempelajari kata-kata, tetapi juga mempelajari atuaran pembentukan kata dan kalimat. (Hoff,
2003).
Perkembangan bahasa lisan sangat dipengaruhi oleh jumlah dan kualitas pembicaraan yang
dilakukan oleh orang tua dengan anak-anak mereka.
c. Membaca
Anak-anak yang masih muda dapat diajari mendengarkan bunyi dalam kata-kata
(kemampuan yang disebut kesadaran fonem , dan hal ini mempunyai andil bagi keberhasilan
membaca kemudian hari (Anthony & Lonigan 2004; byrne. Feielding-Barnsley & Ashley, 2000:
Cavanaugh, Kim, Wanzek & Vaughn, 2004).
d. Menulis
Kemampuan ini mucul dari coretan sebelumnya dan pada awalnya tersebar acak diseluruh
halaman. Karakteristik ini mencerminkan pemahaman yang tidak lengkap tentang batas-batas kata
dan juga ketidakmampuan menciptakan baris kedalam pikiran untuk menempatkan huruf. Anak-
anak menemukan ejaan dengan melakukan penilaian tentang bunyi dan dengan menghubungkan
bunyi yang mereka dengar dengan huruf yang mereka kenal.
c) Perkembangan Sosioemosional
Berdasarkan perkembangan sosioemosional, anak harus menyelesaikan krisis kepribadian
antara inisiatif vs rasa bersalah. Keberhasilan anak tersebut menyelesaikan tahap ini menghasilkan
inisiatif dan ambisi yang diperkuat oleh pemahaman yang masuk akal mengenai apa yang
diperbolehkan.
Pada masa perkembangan anak prasekolah ini terdapat beberapa jenis pendidikan yang
menyertainya, diantaranya: program penitipan anak, prasekolah, program prasekolah kompensasi,
intervensi dini, program taman kanak-kanak.
b) Perkembangan Kognitif
Anak-anak pada masa sekolah dasar berkembang dengan pesat dalam mengembangkan
kemampuan daya ingat dan kognitif, termasuk kemampuan metakognitifnya, yakni kemampuan
dalam m,emikirkan pemikiran mereka sendiri dan mempelajari bagaimana cara belajar yang sesuai
dengan dirinya.
c) Perkembangan Sosioemosional
Perkembangan anak masa sekolah dasar ini merujuk pada konsep diri, harga diri, dan
hubungan dengan teman sebaya.
a) Perkembangan Fisik
Perkembangan fisik pada masa remaja ditandai dengan pubertas. Pubertas adalah
serangkaian perubahan psikologis yang mengakibatkan organism yang tidak matang sanggup
bereproduksi.
b) Perkembangan Kognitif
Pada masa remaja perkembangan kognitif ini berupa pertumbuhan pengertian dan
kemampuan yang menetap. Mereka bergumul dalam konsep-konsep yang dihilangkan dari
pengalaman mereka sendiri.
c) Perkembangan Sosioemosional
a. Perkembangan identitas
Adanya daya refleksi yaitu kecenderungan menganalisis diri sendiri dan pemikiran diri sendiri.
b. Empat status identitas James Marcia
Berdasarkan karya Erikson, James Marcia mengidentifikasi empat status melalui wawancara yang
mendalam dengan remaja. Status tersebut meencerminkan sejauh mana remaja telah melakukan
komitmen yang kuat terhadap nilai agama dan politik dan juga terhadap pekerjaan pada masa yang
akan datang. Nilai-nilai nya sebagai berikut: penutupan dini, difusi identitas, monatorium,
pencapaian identitass)
c. Konsep diri dan harga diri
Adanya perubahan konsep diri dan harga diri ketika anak-anak memasuki dan menjalani masa
remaja.
d. Hubungan sosial
Wujud dari adanaya hubungan sosial pada remaja adalah persahabatan. Pada umumnya, jumlah
waktu yang dihabiskan bersama teman meningkat tajam, remaja menghabiskan waktu
bersama teman sebaya mereka dari pada bersama anggota keluarga atau sendirian (Ambert, 1997).
e. Hubungan dengan teman sebaya
Selain teman-teman dekat mereka, kebanyakan remaja juga memberikan nilai tinggi krpada
kelompok yang lebih luas sebagi sumber gagasan dan nilai dan juga persahabatan dan hiburan.
f. Perkembangan emosi
g. Masalah-masalah remaja
Masalah remaja dapat menjadi saat yang beresiko besar bagi banyak oarang karena anak-anak usia
belasan tahun kini dapat untuk pertama kali terlibat ke dalam perilaku atau mengambil keputusan
yang mempunyai konsekuensi negatif jangka panjang (Dryfoos, 1998; National Research Ouncil,
1995).
· Gangguan emosi
· Bullying
· Putus sekolah
· Penyalagunaan obat-obatan
· Kenakalan
· Resiko kehamilan
· Resiko penyakit menulara seksual
· Identitas seksual
.
BAB III
PENUTUP
Menurut urutan waktu, masa kanak-kanak adalah masa perkembangan dari usia 2 hingga 6
tahun. Perkembangan biologis pada masa-masa ini berjalan pesat, tetapi secara sosiologis ia masih
sangat terikat oleh lingkungan dan keluarganya. Oleh karena itu, keluarga sangat berperan penting
untuk mempersiapkan anak untuk bisa beradaptasi ke dalam lingkungan yang lebih luas terutama
lingkungan sekolah.
Perkembangan fisik merupakan dasar bagi kemajuan perkembangan berikutnya, dengan
meningkatnya pertumbuhan tubuh baik berat badan maupun tinggi badan serta kekuatannya,
memungkinkan anak untuk lebih aktif dan berkembang keterampilan fisiknya, dan juga
berkembangnya eksplorasi terhadap lingkungan tanpa bantuan orang tuanya. Perkembangan
kognitif, anak dalam hal ini otaknya mulai mengembangkan kemampuan untuk berfikir, belajar dan
mengingat. Masa anakanak adalah masa perkembangan dari usia 2 tahun sampai dengan usia 6
tahun, pada masa-masa ini perkembangan biologis dan fisik berjalan dengan sangat cepat dan
pesat, akan tetapi secara sosiologisnya anak-anak masih sangat terikat dengan lingkungannya
terutama keluarga.
DAFTAR PUSTAKA