PENDIDIKAN KEPELATIHAN
OLAHRAGA
DI SUSUN OLEH
NIM : 6183121040
KELAS : PKO I E
2018
UJIAN MID SEMESTER MATA KULIAH PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
Ø Berat badan
Ø Tinggi badan
Ø Proforsi fisik
Pertumbuhan kepala berkurang pada masa bayi, sedangkan pertumbuhan badan dan tungkai
meningkat
Ø Tulang
o Urat otot sudah ada waktu lahir tetapi dalam bentuk yang belum berkembang
Ø Pada periode bayi urat otot berkembang lamban dan jaringan lemak berkembang pesat.
Ø Bangun tubuh
ada 3 bentuk bangun tubuh, yaitu :
Ø Gigi
o Gigi yang pertama muncul adalah gigi depan dan terakhir adalah gigi gerahan
o 4 gigi susu yang terakhir baru muncul pada tahun pertama periode kanak-kanak.
Ø Susunan syaraf
Ø Organ perasa
o Bayi sangat tanggap terhadap semua perangsang kulit
- Menggerak gerakkan lidahnya agar ada suara yg terdengar dari mulut bay
F) Perkembangan Sosial
G) Perkembangan Emosional
ü Emosi anak sangat bertahan dengan perasaan indrawi (fisik), dengan kualitas perasaan :
senang dan tidak senang jasmaaniah, misalnya bayi tidur pulas jika merasa kenyang .
ü Emosinya sudah mulai terarah pada sesuatu,ex: orang,benda dan mahkluk lain.
ü Anak dapat menyatakan perasaanya dengan menggunakan bahasa.
TAHAPAN PERKEMBANGAN PADA ANAK-ANAK
1) Tugas-Tugas Perkembangan
a. Usia yang mengandung masalah atau usia sulit
Massa ini sering membawa masalah bagi orang tua dan umumnya berkisar pada masalah
perilaku yang menyulitkan daripada masalah fisik bayi.
b. Usia mainan
Karena anak muda menghabiskan sebagian besar waktu juga bermain dengan mainannya. Bermain
dengan mainannya mencapai puncakknya pada tahun-tahun ini, kemudian mulai menurun saat anak
mencapai usia sekolah.
1
Pada masa ini, anak-anak mulai memperhatikan hal-hal kecil yang tadinya tidak
diperhatikan. Pieget menamakan tahap ini dengan tahap berpikirpraoperasional, suatu
tahap
yang berlangsung dari usia 2 atau 3 tahun sampai 7 atau 8 tahun. Periode ini ditandai
dengan berkembangnya representasional, atau symbolic function, yaitu kemampuan
menggunakan sesuatu untuk mewakili sesuatu yang lain dengan menggunakan simbol-
simbol untuk melambangkan suatu kegiatan, benda yang nyata, atau peristiwa.
- Melatih anak dalam melakukan kewajiban-kewjiban yang sesui dengan jasmani dan
rohaninya.
Selama masa awal kanak-kanak, anak-anak memiliki keinginan yang kuat untuk belajar
berbicara. Hal ini disebabkan karena pertama, belajar berbicara merupakan sarana pokok
dalam sosialisasi. Kedua, belajar berbicara merupakan sarana untuk memperoleh
kemandirian.
Untuk meningkatkan kominikasi, anak-anak harus menguasai tugas pokok. Pertama,
mereka harus meningkatkan kemampuan untuk mengerti apa yang dikatakan oleh orang
lain dan kedua, mereka harus meningkatkan kemampuan berbicaranya sehingga dapat
dimengerti orang lain.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam belajar berbicara pada anak adalah sebagai berikut:
a. Persiapan fisik untuk berbicara
b. Kesiapan mental untuk berbicara
c. Model yang baik untuk ditiru
d. Kesempatan untuk praktek
e. Motivasi
f. Bimbingan
5) Perkembangan Sosial
Perkembangan sosial dimulai sejak dini pada masa kanak-kank dengan munculnya senyum
sosial. Masa kanak-kanak dikenal dengan “pre gang age” karena pada saat ini anak belajar
menyesuaikan dengan teman sebaya dan mengembangkan pola perilaku yang sesuai
dengan harapan sosial.
6) Perkembangan Emosional
Selama masa kanak-kanak awal emosi sangat kuat. Saat ini merupakan saat
ketidakseimbangan karena anak-anak ‘keluar dari fokus’. Hal ini nampak mencolok pada
usia 2,5 sampai 3,5 dan 5,5 sampai 6,5 tahun, meskipun pada umumnya hal ini berlaku
hampir seluruh periode awal masa kanak-kanak. Emosi yang umum pada awal masa kanak-
kanak, yaitu:
a. Amarah
b. Takut
c. Cemburu
d. Ingin tahu
e. Iri hati
f. Gembira
g. Sedih
h. Kasih sayang
1. Mencapai hubungan yang baru dan lebih masak dengan teman sebaya baik
sesama jenis maupun lawan jenis
2. Mencapai peran sosial maskulin dan feminin
3. Menerima keadaan fisik dan dapat mempergunakannya secara efektif
4. Mencapai kemandirian secara emosional dari orangtua dan orang dewasa
lainnya
5. Mencapai kepastian untuk mandiri secara ekonomi
6. Memilih pekerjaan dan mempersiapkan diri untuk bekerja
7. Mempersiapkan diri untuk memasuki perkawinan dan kehidupan keluarga
8. Mengembangkan kemampuan dan konsep-konsep intelektual untuk
tercapainya kompetensi sebagai warga negara
9. Menginginkan dan mencapai perilaku yang dapat dipertanggungjawabkan
secara sosial
10. Memperoleh rangkaian sistem nilai dan etika sebagai pedoman perilaku
(Havighurst dalam Hurlock, 1973).
Menurut kamus Webster New World Dictionary Of America Language, intelgensi berarti:
1. kecakapan untuk berfikir mengamati atau mengarti;kecakapan untuk mengamati
hubungan-hubungan, perbedaan-perbedaan, dan lain-lain. Dengan demikian
kecakapan berda berbeda dari kemampuan dan perasaan.
2. kecakapan mental yang besar, sangat intelegensi
3. fikiran atau intelegensi.
Berikut ini merupakan beberapa pengertian intelegensi menurut para ahli:
1. Menurut super dan cites, intelegensi adalah kemampuan menyesuaikan diri
dengan lingkungan atau belajar dari pengalaman.
2. Menurut Garret (1946), intelegensi adalah kemampuan yang diperlukan untuk
pemecahan masalah-masalah yang memerlukan pengertian serta menggunakan
symbol-simbol.
3. Menurut William stern intelegensi merupakan suatu kemampuan untuk
menyesuaikan diri pada tuntutan baru dibantu dengan penggunaan fungsi berfikir.
4. Menurut Wachler (1958), intelegensi adalah keseluruhan kemampuan individu
untuk berfikir dan bertindak secara terarah serta kemampuan mengolah dan
manguasai lingkungan secara efektif.
5. Menurut Singgih Gunarsa, intelegensi adalah suatu kumpulan kemampuan
seseorang yang memungkinkan memperoleh ilmu pengetehuan dan mengamalkan
ilmu tersebut dalam hubunganya dengan lingkungan dan masalah-masalah yang
timbul.
Semakin matangnya perkembangan system syaraf otak yang mengatur otot memungkinkan
berkembangnya kompetensi atau keterampilan motorik. Keterampilan motorik ini dibagi
dua jenis, yaitu:
1. Keterampilan atau gerak kasar, seperti berjalan, berlari, melompat, naik dan turun
tangga; dan
2. Keterampilan motorik halus atau keterampilan memanipulasi, seperti menulis,
menggambar, memotong, melempar, dan menangkap bola, serta memainkan benda-
benda atau alat-alat mainan (Audrey Curtis, 1998; Elizabeth Hurlock, 1956).]
Dari referensi lain, Perkembangan motorik ini, meliputi kemampuan gerak, koordinasi,
keseimbangan dan peningkatan gerak.
Pada periode ini, remaja mulai melibatkan diri secara intens dalam sebuah kegiatan yang ia
senangi, mengalami perubahan dari harapan yang tinggi tetapi dengan konsep diri yang
kurang. Body Image terus berlanjut, kecenderungan untuk jauh dari orang tua semakin
meningkat dan semakin ingin bebas dari orang tua, pengaruh teman sebaya juga masih
sangat kuat, issu popularitas bisa mejadi sangat penting dalam periode ini, perasaan cinta
dan gairah pada lawan jenis semakin meningkat.
E) Perkembangan Bahasa Pada Remaja
PEREMPUAN
1. Pertumbuhan pesat (10–11 tahun) Konsultasikan kepada dokter bila pertumbuhan pesat
sudah mulai sebelum usia 9 tahun atau belum mulai pada usia 13 tahun.
3. Rambut pubis (10–11 tahun), rambut ketiak dan badan (12–13 tahun) Usia mulai
tumbuhnya rambut badan bervariasi luas.
5. Produksi keringat ketiak (12–13 tahun) Dengan berkembangnya kelenjar apokrin
menyebabkan meningkatnya keringat di ketiak dan perubahan bau badan.
LAKI-LAKI
1. Pertumbuhan pesat (12–13 tahun) Konsultasi kepada dokter bila pertumbuhan pesat
sudah mulai sebelum usia 11 tahun atau belum mulai pada usia 15 tahun.
2. Testis dan skrotum (11–12 tahun) Kulit skrotum jadi gelap dan testis bertambah besar
Testis seharusnya sudah turun sejak masa bayi. 3. Penis (12–13 tahun) Penis mulai
berkembang
4. Ejakulasi (13–14 tahun) Keluarnya mukus cair dari penis mulai setelah penis memanjang.
Pada awalnya ejakulasi tanpa disertai sperma.
5. Rambut pubis (11–12 tahun) rambut ketiak dan badan (13–15 tahun) kumis, cabang,
jenggot (13–15 tahun). Perkembangan rambut pada badan sangat bervariasi, tergantung
dari pola keluarga, pertumbuhan rambut mulai dari perut ke dada.
7. Suara pecah dan membesar (14–15 tahun) Kira-kira setahun sebelum suara pecah , jakun
mulai tumbuh.
Istilah adult atau dewasa awal berasal dari bentuk lampau kata adultus yang berarti
telah tumbuh menjadi kekuatan atau ukuran yang sempurna atau telah menjadi
dewasa. Hurlock (1991) mengatakan bahwa masa dewasa awal dimulai pada umur
18 tahun – 40 tahun, saat perubahan-perubahan fisik dan psikologis yang menyertai
berkurangnya kemampuan reproduktif.
Masa dewasa awal adalah masa pencarian kemantapan dan masa reproduktif yaitu
suatu masa yang penuh dengan masalah dan ketegangan emosional, periode isolasi
sosial, periode komitmen dan masa ketergantungan, perubahan nilai-nilai,
kreativitas, dan penyesuaian diri pada pola hidup yang baru. Kisaran umur antara 21
sampai 40 tahun.
Perkembanagan fisik sesudah masa ini mengalami degradasi sedikit demi sedikit
mengikuti bertambahnya umur. Pada masa dewasa awal motivasi untuk meraih
sesuatu yang sangat besar didukung oleh kekuatan fisik yang prima, sehingga ada
steriotipe yang mengatakan bahwa masa dewasa awal adalah masa dimana
kekuatan fisik daripada kekuatan rasio dalam menyelesaikan suatu masalah.
Ciri-ciri fisik dewasa awal, yaitu:
1. Efisiensi fisik mencapai puncaknya, terutama pada usia 23-27 tahun;
2. Kemampuan reproduktif mereka berada di tingkat yang paling tinggi,
padaperempuan menjadi masa kesuburan yang baik
3. Kekuatan tenaga dan motorik mencapai masa puncak
4. Kesehatan fisik berada pada keadaan baik.
Dilihat dari aspek perkembangan fisik, pada awal masa dewasa kemampuan fisik
mencapai puncaknya, dan sekaligus mengalami penurunan selama periode ini. Dalam
pembahasan akan diuraikan beberapa gejala penting dari perkembangan fisik yang
terjadi selama masa dewasa, meliputi kesehatan badan, sensor dan perseptual, serta
otak.
1. Kesehatan Badan
Bagi kebanyakan orang, awal masa dewas ditandai dengan memuncaknya kemampuan
dan kesehatan fisik. Mulai dari sekitar usia 18 sampai 25 tahun, individu memiliki
kekuatan terbesar, gerak-gerak refleks mereka sangat cepat. Lebih dari itu, kemampuan
reproduktif mereka berada ditingkat yang paling tinggi. Meskipun pada awal masa
dewasa kondisi kesehatan fisik mencapai puncaknya, namun selama periode ini
penurunan keadaan fisik juga terjadi. Sejak usia 25 tahun, perubahan-perubahan fisik
mulai terlihat. Perubahan-perubahan ini sebagian besar lebih bersifat kuantitaf dari
pada kualitatif. Secara berangsur-angsur, kekuatan fisik mengalami kemunduran,
sehingga lebih mudah terserang penyakit. Akan tetapi, bagaimanapun juga seseorang
masih tetap cukup untuk melakukan aktifitas normal. Bahkan bagi orang-orang yang
selalu menjaga kesehatan dan melakukan olahraga secara rutin masih terlihat bugar.
Bagi wanita, perubahan biologis yang utama terjadi selama pertengahan masa dewasa
adalah perubahan dalam hal kemampuan reproduktif, yakni mulai mengalami
menopause atau berhentinya menstruasi dan hilangnya kesuburan. Pada umumnya
menopause mulai terjadi pada usia sekitar 50 tahun, tetapi ada juga yang sudah
mengalami menopause pada usia 40. Peristiwa menopause disertai dengan
berkurangnya homon estrogen. Bagi sebagian besar perempuan, menopause tidak
menimbulkan problem psikologis. Tetapi, bagi sebagian lain menopause telah
menyebabkan munculnya sejumlah besar gejala psikologis, termasuk depresi dan
hilangnya ingatan. Sejumlah studi belakangan ini menunjukkan bahwa problem-problem
tersebut sebenarnya lebih disebabkan oleh reaksi terhadap usia tua yang dicapi oleh
wanita dalam suatu masyarakat yang sengat menghargai anak-anak muda dari pada
peristiwa menopause itu sendiri (Feldman,1996 dalam Desmita,2009:235).
Bagi laki-laki, proses penuaan selama masa pertengahan dewasa tidak begitu kentara
karena tidak ada tanda-tanda fisiologis dari peningkatan usia seperti berhentinya haid
pada perempuan. Lebih dari itu,laki-laki tetap subur dan mampu menjadi ayah anak-
anak sampai memasuki usia tua. Hanya beberapa kemunduran fisik juga terjadi secara
berangsur-angsur, seperti berkurangnya produksi air mani dan frekuensi orgasme yang
cenderung merosot.
Penelitian Daniel Levinson dan teman-temannya terhadap 40 orang pria Amerika yang
berusia 40 tahun, menemukan bahwa salah satu perubahan penting yang terjadi pada
masa dewasa awal ini adalah menurunnya kekuatan fisik dan psikologis. Pada akhir usia
30-an dan awal 40-an, umumnya pria menyadari bahwa dirinya sudah tidak ladi berada
di puncak kemudaannya. Dia tidak bisa lagi berlari cepat, mengangkat benda yang berat,
dan sedikit tidur. Penglihatan dan pendengarannya mulai berkurang ketajamannya, daya
ingatnya melemah, dan sulit sekali untuk belajar dan mengingat informasi tertentu. Dia
menjadi lebih rentan terhadap penyakit dan lebih gampang terkena penyakit parah,
sehingga mungkin dapat menimbulkan cacat seumur hidup atau bahkan kematian
(Davidoff, 1988 dalam Desmita, 2009:235).
Pada masa tua atau masa dewasa akhir, sejumlah perubahan pada fisik semakin terlihat
sebagai akibat dari proses penuaan. Di antara perubahan-perubahan fisik yang paling
kentara pada masa tua ini terlihat pada perubahan seperti rambut menjadi jarang dan
beruban, kulit mengering dan mengerut, gigi hilang dan gusi menyusut, konfigurasi
wajah berubah, tulang belakang menjadi bungkuk. Kekuatan dan ketangkasan fisik
berkurang, tulang-tulang menjadi rapuh, mudah patah dan lambat untuk dapat
diperbaiki kembali. Sistem kekebalan tubuh melemah, sehingga orang tua rentan
terhadap berbagai penyakit, seperti kanker dan radang paru-paru.
2. Perkembangan Sensori
Pada awal masa dewasa, penurunan fungsi penglihatan dan pendengaran mungkin
belum kentara. Akan tetapi, pada masa dewasa tengah perubahan-perubahan dalam
penglihatan dan pendengaran merupakan dua perubahan fisik yang paling menonjol.
Pada usia antara 40 dan 59 tahun, daya akomodasi mata mengalami penurunan paling
tajam. Karena itu, banyak orang pada usia setengah baya mengalami kesulitan dalam
melihat objek-objek yang dekat (Kline & Schieber, 1985 dalam Desmita, 2009:236).
Sementara itu, pendengaran juga mengalami penurunan pada usia sekitar 40 tahun.
Penurunan dalam hal pendengaran ini lebih terlihat pada sensitivitas terhadap nada
tinggi. Dalam hal penurunan sensitivitas terhadap nada tinggi ini, terdapat perbedaan
jenis kelamin, yakni laki-laki biasanya kehilangan sensitivitasnya terhadap nada tinggi
lebih awal dibandingkan pereempuan. Perbedaan jenis kelamin ini mungkin lebih
disebabkan oleh pengaruh pengalaman laki-laki terhadap suara gaduh dalam pekerjaan
sehari-hari, seperti pertambangan, perbengkelan, dan sebagainya.
Selanjutnya pada masa dewasa akhir, perubahan-perubahan sensori fisik melibatkan
indera penglihatan, indera pendengaran, indera perasa, indera pencium, dan indera
peraba. Perubahan dalam indera penglihatan pada masa dewasa akhir misalnya tampak
pada berkurangnya ketajaman penglihatan dan melambatnya adaptasi terhadap
perubahan cahaya. Biji mata menyusut dan lensanya menjadi kurang jernih, sehingga
jumlah cahaya yang diperoleh retina berkurang. Retina orang tua usia 65 tahun hanya
mampu menerima jumlah cahaya sepertiga dari jumlah cahaya yang diperolehnya pada
usia 20 tahun (Kline & Schieber, 1985 dalam Desmita, 2009:236). Demikian juga halnya
dengan pendengaran, diperkirakan sekitar 70% dari orang usia 75-79 tahun mengalami
berbagai jenis permasalahan pendengaran, dan sekitar 15% dari populasi di atas usia 65
tahun mengalami ketulian, yang biasanya disebabkan oleh kemunduran selaput telinga
(Cochela). Sementara itu, penurunan juga terlihat dalam kepekaan terhadap rasa dan
bau. Dalam hal ini, kepekaan terhadap rasa pahit dan asam bertambah lebih lama
dibandingkan kepekaan terhadap rasa manis dan asin (Santrock, 1995 dalam Desmita,
2009:237).
3. Perkembangan Otak
Mulai masa dewasa awal, sel-sel otak juga berangsur-angsur berkurang. Tetapi,
perkembangbiakan koneksi neural (Neural Conection), khususnya bagi orang-orang yang
tetap aktif, membantu mengganti sel-sel yang hilang. Hal ini membantu menjelaskan
pendapat umum bahwa oragn dewasa yang tetap aktif, baik secara fisik, seksual,
maupun secara mental, menyimpan lebih banyak kapasitas mereka untuk melakukan
aktivitas-aktivitas demikian pada tahun-tahun selanjutnya.
Pada usia tua, sejumlah neuron, unti-unit sel dasar dari sistem saraf menghilang.
Menurut hasil jumlah penelitian, kehilangan neuron itu diperkirakan mencapai 50%
selama tahun-tahun masa dewasa. Tetapi, penelitian lain memperkirakan bahwa
kehilangan itu lebih sedikit. Bagaimanapun juga, menurut Santrock (1995) dalam
Desmita (2009:237), diperkirakan bahwa 5 hingga 10% dari neuron kita berhenti tumbuh
sampai kita mencapai usia 70 tahun. Setelah itu, hilangnya neuron akan semakin cepat.
Hilangnya sel-sel otak dari sejumlah orang dewasa di antarnya disebabkan oleh
serangkaian pukulan kecil, tumor otak, atau karena terlalu banyak minum-minuman
beralkohol. Semua ini akan semakin merusak otak, menyebabkan terjadinya erosi
mental, yang sering disebut dengan kepikunan (Senility). Bahkan, juga dapat
menimbulkan penyakit otak yang lebih menakutkan lagi, yaitu penyakit Alzheimer yang
di derita 3% dari populasi dunia berusia 75 tahun. Alzheimer dapat merusak kecerdasan
pikiran. Pertama-tama Alzheimer menyebabkan memori berkurang, kemudian penalaran
dan bahasa memburuk. Sebagai penyakit yang menjalar cepat, setelah 5 hingga 20
tahun, penderita menjadi kehilangan arah, kemudian tidak dapat mengendalikan diri,
dan akhirnya kosong secara mental, hidup menjadi merana (Myers, 1996 dalam
Desmita, 2009:237).
Pada masa dewasa awal/dewasa dini, perkembangan emosi dan sosial sangat
berkaitan dengan adanya perubahan minat. Adapun kondisi-kondisi yang
mempengaruhi perubahan minat pada masa ini adalah perubahan kondisi
kesehatan, perubahan status sosial ekonomi, perubahan dalam pola kehidupan,
perubahan peran seks, perubahan status dari yang belum menikah ke status
menikah. Pemahaman akan makna cinta yang sebenarnya mempengaruhi
bagaimana individu berinteraksi dengan pasangan, anak-anak, dan lingkungan si
sekitarnya yang pada akhirnya mempengaruhi kebahagiaan individu tersebut.
Untuk perkembangan sosialnya, sebagaimana yang ditekankan oleh Erikson, masa
dewasa sini merupakan masa krisis isolasi (Hurlock, 1991). Hal ini dikarenakan
kegiatan sosial pada masa dewasa dini sering dibatasi karena berbagai tekanan
pekerjaaan dan keluarga. Peran sosial sering terbatas, sehingga dapat juga
mempengaruhi persahabatan, pengelompokan sosial serta nilai-nilai yang diberikan
pada popularitas individu.
Santrock (2002) menekankan bahwa perkembangan emosi sosial dan moral yang
menjadi titik perhatian pada masa dewasa madya adalah berkenaan dengan
beberapa hal, yaitu:
Pada masa dewasa madya, fase kehidupan keluarga mempengaruhi ciri khas
perkembangan emosinya. Pada fase ini berada pada taraf kestabilan dalam berumah
tangga. Stabilitas dicapai karena perjuangn pasangan dalm memupuk cintanya
selama bertahun-tahun dengan dipengaruhi sikap toleransi antar pasangan.
Sebuah peristiwa penting dalam keluarga apabila anak-anak yang beranjak dewasa
mulai meninggalkan rumah menuju ke kedewasaan. Sindrom sarang kosong ini
menyatakan bahwa kepuasan pernikahan akan menurun karena anak-anak mulai
meninggalkan orangtuanya. Orangtua yang mengalami ini bilamana selama masa
sebelumnya kepuasan ada pada interaksi bersama anak-anak.
Individu pada masa dewasa madya atau tengah perlu menyiapkan diri unguk masa
pensiun, baik secara keuangan maupun psikologis. Membangun dan memenuhi
aktivitas-aktivitas luang merupakan bagian yang penting untuk persiapan masa
pensiun, sehingga peralihan ke masa usia lanjut tidak begitu menekan individu yang
dapat menyebabkan cemas.
Perkembangan emosi pada orang dewasa juga kami klasifikasikan menjadi 3 golongan, yaitu
perkembangan emosi pada kelompok dewasa dini, kelompokn dewasa madya dan juga
kelompok dewasa lanjut. Perkembangan emosi pada kelompok dewasa dini (sekitar 18-40
tahun) terutama pada orang-orang yang baru memasuki fase ini (18-25 tahunan) dimana
mereka baru saja beranjak dari masa remaja mereka, tentu saja perkembangan emosi
mereka pun masih terbawa dari fase remaja mereka yang dikenal memiliki emosi yang tidak
stabil. Pada beberapa orang, ada yang mampu menyesuaikan diri dengan cepat, sehingga
pada fase awal dewasa dini mereka telah mampu menguasai stabilitas emosi mereka.
Namun ada juga beberapa dari mereka yang tidak mampu menyesuaikan emosi mereka,
sehingga pada pertengahan masa dewasa dini (sekitar 30 tahunan) masih ada beberapa
diantara mereka yang memiliki ketidakstabilan emosi, terutama dalam menjalani masalah-
masalah hidup yang mereka sulit dipecahkan.
Pertambahan umur secara proporsional pada kelompok 45 tahun atau lebih dan
peningkatan secara umum dalam harapan lamanya orang hidup, merupakan kajian tentang
bertambahnya umur.
Pertambahan umur seseorang berpengaruh terhadap fungsi organ tubuh setelah mencapai
puncak kematangan usia dewasa fungsi organ tubuh mengalami penurunan. Penurunan
kemampuan melakukan aktifitas dan kemampuan kerja menjadi menurun. Penurunan
tersebut karena penyusutan jaringan tubuh secara bertahap, yang meliputi jaringan otot,
system saraf, dan organ-organ vital lainnya. Penurunan fungsi fisiologis neurologis terjadi
sesudah berumur 30 sampai 40 tahun dengan irama penurunan yang berbeda untuk setiap
orang.
Selain penurunan kemampuan fungsi fisiologi dan neorologis terjadi pula penurunan
berbagai kemampuan lain, seperti:
Keluhan yang sering dialami orang lanjut usia adalah sukar tidur dan mengalami kekakuan
otot maupun persendian. Sejalan dengan penurunan kemampuan fungsi-fungsi organ-organ
tersebut, maka kemampuan fisik seperti kekuatan, keseimbangan, ketahanan, kecepatan,
dan kelenturan(fleksibilitas) juga mengalami penurunan.
· Perubahan fisik bukan lagi pertumbuhan tetapi pergantian dan perbaikan sel-sel
tubuh.
Penurunan mitosis menyebabkan kecepatan jumlah sel yang rusak tidak seimbang
dengan jumlah sel yang baru. Keadaan ini menyebabkan tubuh lebih banyak
kehilangan sel, daripada jumlah sel yang baru sebagai pengganti. Diperkirakan orang
berusia antara umur 65 – 70 tahun akan kehilangan 20% dari keseluruhan sel-sel
saraf yang dimilikinya.
· Pertumbuhan dan reproduksi sel-sel menurun.
Pada proses ini terjadi banyak kegagalan dalam pergantian sel-sel tersebut sehingga
lansia lebih lama sembuh apabila mengalami sakit.
Kehilangan sel-sel tubuh yang menyebabkan penurunan kekuatan dan efisiensi
fungsi tubuh, dan kemampuan indera perasa pada lansia. Hal ini terkait dengan
perubahan otot, yaitu terjadinya penurunan zat kolagen yang berfungsi untuk
menjaga elastisitas
· Penurunan Dorongan Seks.
Secara psikologis tidak ada alasan mengatakan bahwa orang yang sudah tua tidak
dapat lagi menikmati hubungan seks dengan pasangannya, bahkan wanita
mengalami pembaruan minat dan kesenangan terhadap hubungan seks. Pada pria
yang telah mengalami klimakterium akan memerlukan waktu lama untuk mencapai
ereksi dan lebih lama jarak periode refactory, namun bukan berarti mereka terkena
impoten.
Memasuki masa tua, sebagian besar lanjut usia kurang siap menghadapi dan menyikapi
masa tua tersebut, sehingga menyebabkan para lanjut usia kurang dapat menyesuaikan diri
dan memecahkan masalah yang dihadapi (Widyastuti, 2000). Munculnya rasa tersisih, tidak
dibutuhkan lagi, ketidak ikhlasan menerima kenyataan baru seperti penyakit yang tidak
kunjung sembuh, kematian pasangan, merupakan sebagian kecil dari keseluruhan perasaan
yang tidak enak yang harus dihadapi lanjut usia.
DAFTAR PUSTAKA
http://nurwida27.blogspot.com/
http://edukotorisme.blogspot.com/2016/07/masa-perkembangan-anak-anak_21.html
http://atesbudiartokonselor.blogspot.com/2015/10/perkembangan-remaja.html
http://englishshare2013.blogspot.com/2013/07/makalah-perkembangan-inteligensi-
remaja.html
https://kot
retanhadi.wordpress.com/2010/07/04/perkembangan-fisik-dan-motorik-remaja/
https://imammalik11.wordpress.com/2014/04/12/perkembangan-bahasa-peserta-didik-
usia-remaja/
https://pkbi-diy.info/perkembangan-fisik-remaja-2/
http://nhuynhuy1994.blogspot.com/2015/01/perkembangan-fisik-masa-dewasa.html
http://ceritanyalisa.blogspot.com/2013/01/perkembangan-karakteristik-fisik.html
http://nhuynhuy1994.blogspot.com/2015/01/perkembangan-fisik-masa-dewasa.html
https://www.psychologymania.com/2012/06/perkembangan-sosial-masa-dewasa.html
https://www.google.com/search?q=perkembangan+bahasa+dewasa&ie=utf-
8&oe=utf-8&client=firefox-b-ab
http://ceritanyalisa.blogspot.com/2013/01/perkembangan-karakteristik-fisik.html
http://blog.iain-tulungagung.ac.id/uunbinti/2013/11/09/intelegensi/
https://puguhsatyahasmara.wordpress.com/2014/01/11/perubahan-fisik-dan-motorik-usia-
lanjut/