Anda di halaman 1dari 26

UJIAN MID SEMESTER MATA KULIAH PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

PENDIDIKAN KEPELATIHAN

OLAHRAGA

DOSEN MATA KULIAH :

FAHRUR ROZI, S.Pd, M.Pd.

DI SUSUN OLEH

NAMA : JUNANI PITALOKA BR KARO

NIM : 6183121040

KELAS : PKO I E

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2018
UJIAN MID SEMESTER MATA KULIAH PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

RABU, 17 OKTOBER 2018

NO JENIS PERKEMBANGAN TAHAPAN PERKEMBANGAN


BAYI ANAK-ANAK REMAJA DEWASA LANJUT USIA
1. TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN
2. PERKEMBANGAN INTELEGENSI
3. PERKEMBANGAN MOTORIK
4. PERKEMBANGAN FISIK
5. PERKEMBANGAN BAHASA
6. PERKEMBANGAN SOSIAL
7. PERKEMBANGAN EMOSIONAL

JAWABAN DI DALAM BENTUK NON-COLOM

TAHAPAN PERKEMBANGAN PADA BAYI

a) Tugas-tugas perkembangan Bayi


Tugas pokok dalam perkembangan kanak-kanak yaitu:
i. Dapat mengendalikan kotoran
ii. Dapat menambah kosa kata
iii. Dapat memahami pengertian sederhana mengenai kenyataan sosial
dan fisik
iv. Dapat memahami pengertian salah dan benar

b) Perkembangan intelegensi Bayi


ü  sejak tahun pertama dari usia anak,fungsi intelegensi sudah mulai tampak dalam
tngkah laku anak, ex: dalam tingkah laku motorik dan berbicara.
ü  Anak-anak yang cerdas menunjukkan gerakan-gerakan yang lancar,serasi dan
terkondisikan,sedangkan anak yang kurang cerdas, gerak-gerakannya kaku, dan
kurang terkondisikan.

C) Perkembangan Motorik Bayi

Gerakan-gerakan tubuh(motorik) sesuai dengan usia bayi.


Ex : usia 3 bulan menarik-narik selimut dan baju.
-  Pengendaliaan mata
-  tangan
-  Tersenyum
-  Lengan
-  Menahan kepala
-  Daerah tungkai
-  Berguling
-  Duduk
D) Perkembangan Fisik Bayi

Ø  Berat badan

o Pada usia 4 bulan, berat bayi biasanya bertambah 2x lipat


o Pada usia 1 tahun, berat bayi 3x berat pada waktu ia lahir
o Meningkatnya berat tubuh selama periode bayi disebabkan karena peningkatan
jaringan lemak.

Ø  Tinggi badan

o Pada usia 4 bln, ukuran bayi 23 dan 24 inci


o Pada usia 1 tahun, antara 28 dan 30 inci
o Pada usia 2 tahun, antara 32 dan 34 inci

Ø  Proforsi fisik
Pertumbuhan kepala berkurang pada masa bayi, sedangkan pertumbuhan badan dan tungkai
meningkat

Ø  Tulang

o Jumlah tulang meningkat selama masa bayi


o Pengerasan tulang dimulai pada awal tahun pertama sampai pebertas
o Ubun-ubun atau daerah otak yang lunak telah tertutup pada usia 18 bln

Ø  Otot dan lemak

o Urat otot sudah ada waktu lahir tetapi dalam bentuk yang belum berkembang

Ø  Pada periode bayi urat otot berkembang lamban dan jaringan lemak berkembang pesat.
Ø  Bangun tubuh
ada 3 bentuk bangun tubuh, yaitu :

o Ektromorfik : Cenderung panjang dan langsing


o Endromorfik : Cenderung bulat dan gemuk
o Mesomorfik : Cenderung berat, keras dan empat persegi

Ø  Gigi

o Gigi yang pertama muncul adalah gigi depan dan terakhir adalah gigi gerahan
o 4 gigi susu yang terakhir baru muncul pada tahun pertama periode kanak-kanak.

Ø  Susunan syaraf

o Berat otak pada waktu lahir 1/8 berat total bayi

Ø  Organ perasa
o Bayi sangat tanggap terhadap semua perangsang kulit

E) Perkembangan Bahasa Bayi

- Mulai mengingat bahasa orang2 di sekitar

- Menggerak gerakkan lidahnya agar ada suara yg terdengar dari mulut bay

- Tertawa dengan Disekitarnya

F) Perkembangan Sosial

- Mulai mengikuti gaya dan gerak bahasa orng sekelilingnya

- mulai aktif di depan orng banyak

- senag dengan keramaian

G) Perkembangan Emosional

1. Usia 0-8 minggu.

ü  Emosi anak sangat bertahan dengan perasaan indrawi (fisik), dengan kualitas perasaan :
senang dan tidak senang jasmaaniah, misalnya bayi tidur pulas jika merasa kenyang .

2. Usia 8 minggu – 1 tahun

ü  Perasaan psikis sudah mulai berkembang


ü  Anak merasa senang bila melihat maianan yang digantungkan di depan matanya atau melihat
orang yang telah dikenalinya.
ü  Tidak merasa senang terhadap benda/ orang asing.

3. Usia 1 tahun- 3 tahun

ü  Emosinya sudah mulai terarah pada sesuatu,ex: orang,benda dan mahkluk lain.
ü  Anak dapat menyatakan perasaanya dengan menggunakan bahasa.
TAHAPAN PERKEMBANGAN PADA ANAK-ANAK

1) Tugas-Tugas Perkembangan
a.       Usia yang mengandung masalah atau usia sulit
Massa ini sering membawa masalah bagi orang tua dan umumnya berkisar pada masalah
perilaku yang menyulitkan daripada masalah fisik bayi.
b.      Usia mainan
Karena anak muda menghabiskan sebagian besar waktu juga bermain dengan mainannya. Bermain
dengan mainannya mencapai puncakknya pada tahun-tahun ini, kemudian mulai menurun saat anak
mencapai usia sekolah.

c.       Usia prasekolah


Awal masa kanak-kanak, baik di rumah maupun lingkungan prasekolah merupakan masa
persiapan.
d.      Usia belajar berkelompok
Yaitu usia dimana anak-anak mempelajari dasar-dasar perilaku sosial sebagai persiapan bagi
kehidupan sosial yang lebih tinggi diperlukan untuk penyesuaian diri pada waktu mereka
masuk kelas satu.
e.       Usia menjelajah dan bertanya
Anak-anak ingin mengetahui keadaan lingkungannya, bagaimana mekanismenya,
bagaimana perasaannya, bagaimana ia dapat menjadi bagian dari lingkungan baik manusia
maupun benda mati.
f.       Usia meniru dan usia kreatif
Yang paling menonjol adalah meniru pembicaraan dan tindakan orang lain. Dan anak lebih
menunjukkan kreativitas dalam bermain selama masa kanak-kanak dibandingkan dengan
masa-masa lain dalam kehidupannya.1[3]

2) Perkembangan Intelegensi Anak-Anak

1
Pada masa ini, anak-anak mulai memperhatikan hal-hal kecil yang tadinya tidak
diperhatikan. Pieget menamakan tahap ini dengan tahap berpikirpraoperasional, suatu
tahap
yang berlangsung dari usia 2 atau 3 tahun sampai 7 atau 8 tahun. Periode ini ditandai
dengan berkembangnya representasional, atau symbolic function, yaitu kemampuan
menggunakan sesuatu untuk mewakili sesuatu yang lain dengan menggunakan simbol-
simbol untuk melambangkan suatu kegiatan, benda yang nyata, atau peristiwa.

3) Perkembangan Motorik dan Fisik Anak-Anak

-          Melatih anak dalam melakukan kewajiban-kewjiban yang sesui dengan jasmani dan
rohaninya.

-          Melatih anak melakukan aturan-aturan keluarga dan sekolah


-          Melatih anak , menyertakan gerakan-gerakan tertentu pada saat berbicara, bernyanyi,
bersyair, bergembira, bersedih, dan lain sebagainya.

4) Perkembangan Bahasa Anak-Anak

Selama masa awal kanak-kanak, anak-anak memiliki keinginan yang kuat untuk belajar
berbicara. Hal ini disebabkan karena pertama, belajar berbicara merupakan sarana pokok
dalam sosialisasi. Kedua, belajar berbicara merupakan sarana untuk memperoleh
kemandirian.
Untuk meningkatkan kominikasi, anak-anak harus menguasai tugas pokok. Pertama,
mereka harus meningkatkan kemampuan untuk mengerti apa yang dikatakan oleh orang
lain dan kedua, mereka harus meningkatkan kemampuan berbicaranya sehingga dapat
dimengerti orang lain.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam belajar berbicara pada anak adalah sebagai berikut:
a.       Persiapan fisik untuk berbicara
b.      Kesiapan mental untuk berbicara
c.       Model yang baik untuk ditiru
d.      Kesempatan untuk praktek
e.       Motivasi
f.       Bimbingan

5) Perkembangan Sosial

Perkembangan sosial dimulai sejak dini pada masa kanak-kank dengan munculnya senyum
sosial. Masa kanak-kanak dikenal dengan “pre gang age” karena pada saat ini anak belajar
menyesuaikan dengan teman sebaya dan mengembangkan pola perilaku yang sesuai
dengan harapan sosial.

6) Perkembangan Emosional

Selama masa kanak-kanak awal emosi sangat kuat. Saat ini merupakan saat
ketidakseimbangan karena anak-anak ‘keluar dari fokus’. Hal ini nampak mencolok pada
usia 2,5 sampai 3,5 dan 5,5 sampai 6,5 tahun, meskipun pada umumnya hal ini berlaku
hampir seluruh periode awal masa kanak-kanak. Emosi yang umum pada awal masa kanak-
kanak, yaitu:
a.       Amarah
b.      Takut
c.       Cemburu
d.      Ingin tahu
e.       Iri hati
f.       Gembira
g.      Sedih
h.      Kasih sayang

TAHAPAN PERKEMBANGAN PADA REMAJA

A) Tugas Perkembangan Pada Remaja

1.      Mencapai hubungan yang baru dan lebih masak dengan teman sebaya baik
sesama jenis maupun lawan jenis
2.      Mencapai peran sosial maskulin dan feminin
3.      Menerima keadaan fisik dan dapat mempergunakannya secara efektif
4.      Mencapai kemandirian secara emosional dari orangtua dan orang dewasa
lainnya
5.      Mencapai kepastian untuk mandiri secara ekonomi
6.      Memilih pekerjaan dan mempersiapkan diri untuk bekerja
7.      Mempersiapkan diri untuk memasuki perkawinan dan kehidupan keluarga
8.      Mengembangkan kemampuan dan konsep-konsep intelektual untuk
tercapainya kompetensi sebagai warga negara
9.      Menginginkan dan mencapai perilaku yang dapat dipertanggungjawabkan
secara sosial
10.  Memperoleh rangkaian sistem nilai dan etika sebagai pedoman perilaku
(Havighurst dalam Hurlock, 1973).

B) Perkembangan Intelegensi Remaja

Menurut kamus Webster New World Dictionary Of America Language, intelgensi berarti:
1. kecakapan untuk berfikir mengamati atau mengarti;kecakapan untuk mengamati
hubungan-hubungan, perbedaan-perbedaan, dan lain-lain. Dengan demikian
kecakapan berda berbeda dari kemampuan dan perasaan.
2. kecakapan mental yang besar, sangat intelegensi
3. fikiran atau intelegensi.
Berikut ini merupakan beberapa pengertian intelegensi menurut para ahli:
1.      Menurut super dan cites, intelegensi adalah kemampuan menyesuaikan diri
dengan lingkungan atau belajar dari pengalaman.
2.      Menurut Garret (1946), intelegensi adalah kemampuan yang diperlukan untuk
pemecahan masalah-masalah yang memerlukan pengertian serta menggunakan
symbol-simbol.
3.      Menurut William stern intelegensi merupakan suatu kemampuan untuk
menyesuaikan diri pada tuntutan baru dibantu dengan penggunaan fungsi berfikir.
4.      Menurut Wachler (1958), intelegensi adalah keseluruhan kemampuan individu
untuk berfikir dan bertindak secara terarah serta kemampuan mengolah dan
manguasai lingkungan secara efektif.
5.      Menurut Singgih Gunarsa, intelegensi adalah suatu kumpulan kemampuan
seseorang yang memungkinkan memperoleh ilmu pengetehuan dan mengamalkan
ilmu tersebut dalam hubunganya dengan lingkungan dan masalah-masalah yang
timbul.

C) Perkembangan Motorik Remaja

Semakin matangnya perkembangan system syaraf otak yang mengatur otot memungkinkan
berkembangnya kompetensi atau keterampilan motorik. Keterampilan motorik ini dibagi
dua jenis, yaitu:

1. Keterampilan atau gerak kasar, seperti berjalan, berlari, melompat, naik dan turun
tangga; dan
2. Keterampilan motorik halus atau keterampilan memanipulasi, seperti menulis,
menggambar, memotong, melempar, dan menangkap bola, serta memainkan benda-
benda atau alat-alat mainan (Audrey Curtis, 1998; Elizabeth Hurlock, 1956).]

Dari referensi lain, Perkembangan motorik ini, meliputi kemampuan gerak, koordinasi,
keseimbangan dan peningkatan gerak.

D) Perkembangan Sosial-Emosional Remaja

Pada periode ini, remaja mulai melibatkan diri secara intens dalam sebuah kegiatan yang ia
senangi, mengalami perubahan dari harapan yang tinggi tetapi dengan konsep diri yang
kurang. Body Image terus berlanjut, kecenderungan untuk jauh dari orang tua semakin
meningkat dan semakin ingin bebas dari orang tua, pengaruh teman sebaya juga masih
sangat kuat, issu popularitas bisa mejadi sangat penting dalam periode ini, perasaan cinta
dan gairah pada lawan jenis semakin meningkat.
E) Perkembangan Bahasa Pada Remaja

1)Dapat mendengar dan memberi respon secara verbal,


2) Mampu menirukan suara, mempelajari bahasa asing, membaca dan menulis karya
sastra,
3) Cenderung belajar melalui pendengaran, bahan bacaan, tulisan dan diskusi,
4) Mampu menjadi pendengar yang efektif, cepat mengerti dalam mengingat sesuatu
yang didengar,
5) Mampu dan cepat beradaptasi dengan menguasai bahasa daerah di tempat baru,
6) Cenderung memiliki selera humor yang baik,
7) Lebih tertarik pada karya seni, jurnalistik dan fotografi.
Dari ciri-ciri diatas, kita bisa menyimpulkan bahwa kemampuan dalam berbahasa
termasuk dalam kemampuan berpikir, dan kedua hal ini sangat penting dalam meniti
karir dalam dunia kerja professional. Oleh karena itu, bila kemampuan bahasa tinggi,
berarti kemampuan berpikirnya tinggi, begitu juga sebaliknya.

F) Perkembangan Fisik Remaja

PEREMPUAN

1.  Pertumbuhan pesat (10–11 tahun) Konsultasikan kepada dokter bila pertumbuhan pesat
sudah mulai sebelum usia 9 tahun atau belum mulai pada usia 13 tahun.

2. Perkembangan payudara (10–11 tahun) Perkembangan payudara biasanya merupakan


tanda awal dari pubertas. Daerah putting susu dan sekitarnya mulai membesar.
Konsultasikan kepada dokter bila tunas payudara belum terlihat pada usia 15 tahun.

3.  Rambut pubis (10–11 tahun), rambut ketiak dan badan (12–13 tahun) Usia mulai
tumbuhnya rambut badan bervariasi luas.

4.  Pengeluaran sekret vagina (10–13 tahun).

5.  Produksi keringat ketiak (12–13 tahun) Dengan berkembangnya kelenjar apokrin
menyebabkan meningkatnya keringat di ketiak dan perubahan bau badan.

6.  Menstruasi (11-14 tahun).

LAKI-LAKI
1. Pertumbuhan pesat (12–13 tahun) Konsultasi kepada dokter bila pertumbuhan pesat
sudah mulai sebelum usia 11 tahun atau belum mulai pada usia 15 tahun.

2. Testis dan skrotum (11–12 tahun) Kulit skrotum jadi gelap dan testis bertambah besar
Testis seharusnya sudah turun sejak masa bayi. 3.   Penis (12–13 tahun) Penis mulai
berkembang

4. Ejakulasi (13–14 tahun) Keluarnya mukus cair dari penis mulai setelah penis memanjang.
Pada awalnya ejakulasi tanpa disertai sperma.

5. Rambut pubis (11–12 tahun) rambut ketiak dan badan (13–15 tahun) kumis, cabang,
jenggot (13–15 tahun). Perkembangan rambut pada badan sangat bervariasi, tergantung
dari pola keluarga, pertumbuhan rambut mulai dari perut ke dada.

6. Perkembangan kelenjar keringat ketiak (13–15 tahun) Dengan berkembangnya kelenjar


apokrin menyebabkan meningkatnya keringat di ketiak dan timbul bau badan dewasa.

7. Suara pecah dan membesar (14–15 tahun) Kira-kira setahun sebelum suara pecah , jakun
mulai tumbuh.

TAHAPAN PERKEMBANGAN PADA DEWASA

1. Tugas Perkembangan Dewasa

1. Memilih teman bergaul (sebagai calon suami atau istri). 


Setelah melewati masa remaja, golongan dewasa muda semakin memiliki
kematangan fisiologis (seksual) sehingga mereka siap melakukan tugas reproduksi,
yaitu mampu melakukan hubungan seksual dengan taxman jenisnya. Dia mencari
pasangan untuk bisa menyalurkan kebutuhan biologis. Mereka akan berupaya
mencari calon teman hidup yang cocok untuk dijadikan pasangan dalam perkawinan
ataupun untuk membentuk kehidupan rumah tangga berikutnya. Mereka akan
menentukan kriteria usia, pendidikan, pekerjaan, atau suku bangsa tertentu, sebagai
prasyarat pasangan hidupnya. Setiap orang mempunyai kriteria yang berbeda-beda. 
2. Belajar hidup bersama dengan suami istri. 
Dari pernikahannya, dia akan sating menerima dan
memahami pasangan masing-masing, sating menerima kekurangan dan sating bantu
membantu membangun rumah tangga. Terkadang terdapat batu sandungan yang
tidak bisa dilewati, sehingga berakibat pada perceraian. lni lebih banyak diakibatkan
oleh ketidaksiapan atau ketidakdewasaan dalam menanggapi masalah yang dihadapi
bersama. 
3. Mulai hidup dalam keluarga atau hidup berkeluarga. 
Masa dewasa yang memiliki rentang waktu sekitar 20 tahun (20-40) dianggap
sebagairentang yang cukup panjang. Terlepas dari panjang atau pendek rentang
waktu tersebut, golongan dewasa muda yang berusia di atas 25 tahun, umumnya
telah menyelesaikan pendidikannya minimal setingkat SLTA (SMU-Sekolah
Menengah Umum), akademi atau universitas. Selain itu, sebagian besar dari mereka
yang telah menyelesaikan pendidikan, umumnya telah memasuki dunia pekerjaan
guna meraih karier tertinggi. Dari sini, mereka mempersiapkan dan membukukan diri
bahwa mereka sudah mandiri secara ekonomis, artinya sudah tidak bergantung lagi
pada orang tua. Sikap yang mandiri ini merupakan langkah positif bagi mereka
karena sekaligus dijadikan sebagai persiapan untuk memasuki kehidupan rumah
tangga yang baru dan belajar mengasuh anak-anak.
4. Mengelola rumah tangga. Setelah menjadi pernikahan, dia akan berusaha mengelola
rumah tangganya. Dia akan berusaha membentuk, membina, dan mengembangkan
kehidupan rumah tangga dengan sebaik-baiknya agar dapat mencapai kebahagiaan hidup.
Mereka harus dapat menyesuaikan diri dan bekerja sama dengan pasangan hidup masing-
masing. Mereka juga harus dapat metahirkan, membesarkan, mendidik, dan membina anak-
anak dalam keluarga. Selain itu, tetap menjalin hubungan baik dengan kedua orang tua
ataupun saudara-saudaranya yang lain. 
5. Mulai bekerja dalam suatu jabatan. Usai menyelesaikan pendidikan formal setingkat
SMU, akademi atau universitas, dewasa muda umumnya memasuki dunia kerja guna
menerapkan ilmu dan keahliannya. Mereka berupaya menekuni karier sesuai dengan minat
dan bakat yang dimiliki, serta memberi jaminan masa depan keuangan yang baik. Bila
mereka merasa cocok dengan kriteria tersebut, mereka akan merasa puas dengan pekerjaan
dan tempat kerja. Sebaliknya, bila tidak atau belum cocok antara minat/ bakat dengan jenis
pekerjaan, mereka akan berhenti dan mencari jenis pekerjaan yang sesuai dengan selera.
Tetapi, terkadang ditemukan bahwa meskipun tidak cocok dengan latar belakang itmu,
pekerjaan tersebut memberi hasil keuangan yang layak (baik), mereka akan bertahan
dengan pekerjaan itu. Sebab dengan penghasilan yang layak (memadai), mereka akan dapat
membangun kehidupan ekonomi rumah tangga yang mantap dan mapan. Masa dewasa
muda adalah masa untuk mencapai puncak prestasi. Dengan semangat yang menyala-nyala
dan penuh ideatisme, mereka bekerja keras dan bersaing dengan teman sebaya (atau
kelompok yang lebih tua) untuk menunjukkan prestasi kerja. Dengan mencapai prestasi
kerja yang terbaik, mereka akan mampu memberi kehidupan yang makmur-sejahtera bagi
keluarganya. 
6. Mulai bertanggung jawab sebagai warga negara secara layak. Warga negara yang baik
adalah dambaan bagi setiap orang yang ingin hidup tenang, damai, dan bahagia di tengah-
tengah masyarakat. Warga negara yang baik adalah warga negara yang taat dan patuh pada
tata aturan perundang-undangan yang berlaku. Hal ini diwujudkan dengan cara-cara,
seperti 
(1) mengurus dan memiliki surat-surat kewarganegaraan (KTP, akta kelahiran, surat
paspor/visa bagi yang akan pergi ke luar negeri), 
(2) membayar pajak (pajak televisi, telepon, listrik, air, pajak kendaraan bermotor,
dan pajak penghasilan), 
(3) menjaga ketertiban dan keamanan masyarakat dengan mengendalikan diri agar
tidak tercela di mata masyarakat, dan 
(4) mampu menyesuaikan diri dalam pergaulan sosial di masyarakat (ikut terlibat
dalam kegiatan gotong-royong, kerja bakti membersihkan selokan, memperbaiki
jalan, dan sebagainya). 
Tugas-tugas perkembangan tersebut merupakan tuntutan yang harus dipenuhi
seseorang, sesuai dengan norma sosiat-budaya yang berlaku di masyarakat. Bagi
orang tertentu, yang menjalani ajaran agama (misalnya, hidup sendiri), mungkin
tidak mengikuti tugas perkembangan bagian ini, yaitu mencari pasangan hidup dan
membina kehidupan rumah tangga. Baik disadari atau tidak, setiap orang dewasa
muda akan melakukan tugas perkembangan tersebut dengan baik.
7. Memperoleh kelompok sosial yang seirama dengan nilai-nilai pahamnya. Masa dewasa
awal ditandai juga dengan membentuk kelompok-kelompok yang sesuai dengan nilai-nilai
yang dianutnya. Salah satu contohnya adalah membentuk ikatan sesuai dengan profesi dan
keahlian. 

2. Perkembangan Intelegensi Pada Dewasa

1.      Masa dewasa awal (Masa Dewasa Dini/ Young Adult)

Istilah adult atau dewasa awal berasal dari bentuk lampau kata adultus yang berarti
telah tumbuh menjadi kekuatan atau ukuran yang sempurna atau telah menjadi
dewasa. Hurlock (1991) mengatakan bahwa masa dewasa awal dimulai pada umur
18 tahun – 40 tahun, saat perubahan-perubahan fisik dan psikologis yang menyertai
berkurangnya kemampuan reproduktif.
Masa dewasa awal adalah masa pencarian kemantapan dan masa reproduktif yaitu
suatu masa yang penuh dengan masalah dan ketegangan emosional, periode isolasi
sosial, periode komitmen dan masa ketergantungan, perubahan nilai-nilai,
kreativitas, dan penyesuaian diri pada pola hidup yang baru. Kisaran umur antara 21
sampai 40 tahun.
Perkembanagan fisik sesudah masa ini mengalami degradasi sedikit demi sedikit
mengikuti bertambahnya umur. Pada masa dewasa awal  motivasi untuk meraih
sesuatu yang sangat besar didukung oleh kekuatan fisik yang prima, sehingga ada
steriotipe yang mengatakan bahwa masa dewasa awal adalah masa dimana
kekuatan fisik daripada kekuatan rasio dalam menyelesaikan suatu masalah.
Ciri-ciri fisik dewasa awal, yaitu:
1.      Efisiensi fisik mencapai puncaknya, terutama pada usia 23-27 tahun;
2.      Kemampuan reproduktif mereka berada di tingkat yang paling tinggi,
padaperempuan menjadi masa kesuburan yang baik
3.      Kekuatan tenaga dan motorik mencapai masa puncak
4.      Kesehatan fisik berada pada keadaan baik.

2.      Masa Dewasa Madya (Middle Adulthood)


Masa dewasa madya ini berlangsung dari umur 40 sampai 60 tahun. Ciri-cirinya yang
menyangkut pribadi dan sosial yaitu: masa dewasa madya merupakan masa transisi,
dimana pria dan wanita meninggalkan ciri-ciri jasmani dan perilaku masa dewasanya
dan memasuki suatu periode dalam kehidupan dengan ciri-ciri jasmani dan perilaku
yang baru. Perhatian terhadap agama lebih besar dibandingkan dengan masa
sebelumnya, dan kadang-kadang minat dan perhatiannya terhadap agama ini
dilandasi kebutuhan pribadi dan sosial.
Peneliatian Nowark (1977) yang dikutip dari Santrock (1995), menemukan bahwa
perempuan yang berusia dewasa madya menganggap tanda-tanda penuaan sebagai
pengaruh negatif terhadap penampilan fisiknya. Ciri-ciri fisik dewasa tegah, yaitu:
1.      Berat badan bertambah, bahu seringkali membentuk bulat, dan terjadi
penggemukan seluruh tubuh yang membuat perut kelihatan menonjol sehingga
seseorang kelihatan lebih pendek
2.      Otot menjadi lembek dan mengendur disekitar dagu, pada lengan dibagian atas
dan perut.
3.      Mulai menurunnya kekuatan fisik, fungsi motorik dan sensori
4.      Gangguan pada ersendian, tungkai, lengan yang membuat mereka sulit
berjalan dan memegang benda yang jarang terjadi pada usia muda
5.      Mulai terjadinya proses menua secara gradual, maksudnya terlihat tanda-tanda
bahwa dirinya mulai tua, seperti tumbuhnya uban di kepala, rambut pada wajah
tumbuh lebih lambat dan kurang subur, adanya kerutan-kerutan pada bagian wajah,
kemampuan fungsi mata berkurang.
6.      Rambut pada pria mulai jarang, menipis, dan terjadi kebotakan pada bagian
atas kepala, rambut di hidung, telinga, dan bulu mata menjadi lebih kaku
7.      Rambut pada wanita semakin tipis dan rambut di atas bibir dan dagu
bertambah banyak;
8.      Terjadinya perubahan-perubahan seksual. Kaum laki-laki dapat mengalami
Climacterium dan wanita dapat mengalami Menopause. Climacterium dan
menopause merupakan tanda berhentinya kemampuan menghasilkan keturunan
dan dapat menimbulkan penyakit Melancholia involutive (cemas dan merasa diri tak
berguna) peristiwa ini bagi laki-laki lebih lambat datangnya daripada wanita
Ciri-ciri fisik sindrom Menopause:
1.      Sistem reproduksi menurun dan berhenti
2.      Penampilan kewanitaan menurun
3.      Ketidaknyamanan fisik
4.      Berat badan bertambah
5.      Penonjolan pada jari
6.      Perubahan kepribadian
Ciri-ciri sindrom Climaterium pada pria:
1.      Rusaknya fungsi organ seksual
2.      Nafsu seksual menurun
3.      Penampilan kelakian menurun
4.      Gelisah akan kepribadian
5.      Ketidaknyamanan fisik
6.      Menurunnya kekuatan dan daya tahan tubuh.

3.      Masa Dewasa Lanjut (Masa Tua/Older Adult)


Usia lanjut adalah periode penutup dalam rentang hidup seseorang. Masa ini dimulai
dari umur 60 tahun sampai akhir hayat, yang ditandai dengan adanya perubahan
yang bersifat fisik dan psikologis yang semakin menurun. Adapun ciri-ciri yang
berkaitan dengan penyesuaian pribadi dan sosialnya sebagai berikut: perubahan
yang menyangkut kemampuan motorik, kekuatan fisik, perubahan dalam fungsi
psikologis, perubahan dalam sistem saraf, dan penampilan.
Sedangkan pandangan orang Indonesia, lansia adalah orang yang berumur lebih dari
60 tahun. Lebih dari 60 tahun karena pada umunya di Indonesia dipakai sebagai usia
maksimal kerja dan mulai tampaknya ciri-ciri ketuaan. Ciri-ciri fisik lansia, yaitu:
1.      Kekuatan fisik dan motorik sangat kurang, kadang-kadang ada sebagian fungsi
organ tubuhnya tidak dapat dipertahankan lagi
2.      Sejumlah neuron dan unit-unit sel dasar dari sistem saraf menghilang
3.      Kesehatan rata-rata sangat menurun, sehingga sering sakit-sakitan
4.      Perubahan pada gigi, gigi menjadi kuning dan tanggal serta gusi menyusut dan
harus lebih sering diganti sebagian atau seluruhnya dengan gigi palsu
5.      Biji mata menyusut
6.      Mata kelihatan kurang bersinar daripada ketika mereka masih muda, dan
cenderung mengeluarkan kotoran mata yang menumpuk di sudut mata.
7.      Perubahan pada kulit wajah, leher, lengan dan tangan menjadi lebih kering  dan
keriput. Kulit di bagian bawah mata mengembung seperti kantung, dan lingkaran
hitam di bagian ini menjadi lebih permanen dan jelas. Warna merah kebiruan sering
muncul di sekitar lutut dan di tengah tengkuk
8.      Tulang-tulang menjadi rapuh
9.      Tulang belakang menjadi bungkuk.

3. Perkembangan Motorik Pada Dewasa


o Faktor lainnya yang mempengaruhi perkembangan orang dewasa adalah
kemampuan motorik. Kemampuan motorik orang dewasa mencapai puncak
kekuatannya antara usia 20tahun sampai 30tahun. Kecepatan respons maksimal
terdapat antara usia 20tahun sampai 25tahun ,setelah itu kemampuan ini sedikit
demi sedikit menurun.
o Kemampuan motorik ini mempunyai hubungan yang positif dengan kondisi fisik
yang kuat dan kesehatan yang baik.Kondisi fisik yang kuat dan kesehatan yang baik
memungkinkan orang dewasa melatih keterampilan-keterampilannya secara lebih
baik.Disamping itu, orang dewasa yang mempunyai kemampuan motorik yang baik
cenderung akan dapat menyelesaikan dengan baik pekerjaan yang menuntut
kemampuan fisik.
o Dalam hal mempelajari keterampilan-keterampilan motrik baru, orang dewasa yang
berusia 20tahun, menunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan hasil
mereka yang mempelajarinya dalam mendekati usia setengah baya.
o Dengan bekal kemampuan motorik yang sangat baik, orang dewasa dapat
melaksanakan dengan baik kegiatan-kegiatan dalam lingkup tugas-tugas
perkembangannya.Orang dewasa yang mempunyai kemampuan motorik yang baik
akan dengan cepat menguasai keterampilan-keterampilan dalam berolahraga dan
berkarya.Hal ini memudahkan mereka untuk bergaul dan berkomunikasi baik
dilingkungan masyarakat maupun dilingkungan pekerjaan.

4. Perkembangan Fisik Pada Dewasa

Dilihat dari aspek perkembangan fisik, pada awal masa dewasa kemampuan fisik
mencapai puncaknya, dan sekaligus mengalami penurunan selama periode ini. Dalam
pembahasan akan diuraikan beberapa gejala penting dari perkembangan fisik yang
terjadi selama masa dewasa, meliputi kesehatan badan, sensor dan perseptual, serta
otak.
1.      Kesehatan Badan
Bagi kebanyakan orang, awal masa dewas ditandai dengan memuncaknya kemampuan
dan kesehatan fisik. Mulai dari sekitar usia 18 sampai 25 tahun, individu memiliki
kekuatan terbesar, gerak-gerak refleks mereka sangat cepat. Lebih dari itu, kemampuan
reproduktif mereka berada ditingkat yang paling tinggi. Meskipun pada awal masa
dewasa kondisi kesehatan fisik mencapai puncaknya, namun selama periode ini
penurunan keadaan fisik juga terjadi. Sejak usia 25 tahun, perubahan-perubahan fisik
mulai terlihat. Perubahan-perubahan ini sebagian besar lebih bersifat kuantitaf dari
pada kualitatif. Secara berangsur-angsur, kekuatan fisik mengalami kemunduran,
sehingga lebih mudah terserang penyakit. Akan tetapi, bagaimanapun juga seseorang
masih tetap cukup untuk melakukan aktifitas normal. Bahkan bagi orang-orang yang
selalu menjaga kesehatan dan melakukan olahraga secara rutin masih terlihat bugar.
Bagi wanita, perubahan biologis yang utama terjadi selama pertengahan masa dewasa
adalah perubahan dalam hal kemampuan reproduktif, yakni mulai mengalami
menopause atau berhentinya menstruasi dan hilangnya kesuburan. Pada umumnya
menopause mulai terjadi pada usia sekitar 50 tahun, tetapi ada juga yang sudah
mengalami menopause pada usia 40. Peristiwa menopause disertai dengan
berkurangnya homon estrogen. Bagi sebagian besar perempuan, menopause tidak
menimbulkan problem psikologis. Tetapi, bagi sebagian lain menopause telah
menyebabkan munculnya sejumlah besar gejala psikologis, termasuk depresi dan
hilangnya ingatan. Sejumlah studi belakangan ini menunjukkan bahwa problem-problem
tersebut sebenarnya lebih disebabkan oleh reaksi terhadap usia tua yang dicapi oleh
wanita dalam suatu masyarakat yang sengat menghargai anak-anak muda dari pada
peristiwa menopause itu sendiri (Feldman,1996 dalam Desmita,2009:235).
Bagi laki-laki, proses penuaan selama masa pertengahan dewasa tidak begitu kentara
karena tidak ada tanda-tanda fisiologis dari peningkatan usia seperti berhentinya haid
pada perempuan. Lebih dari itu,laki-laki tetap subur dan mampu menjadi ayah anak-
anak sampai memasuki usia tua. Hanya beberapa kemunduran fisik juga terjadi secara
berangsur-angsur, seperti berkurangnya produksi air mani dan frekuensi orgasme yang
cenderung merosot.
Penelitian Daniel Levinson dan teman-temannya terhadap 40 orang pria Amerika yang
berusia 40 tahun, menemukan bahwa salah satu perubahan penting yang terjadi pada
masa dewasa awal ini adalah menurunnya kekuatan fisik dan psikologis. Pada akhir usia
30-an dan awal 40-an, umumnya pria menyadari bahwa dirinya sudah tidak ladi berada
di puncak kemudaannya. Dia tidak bisa lagi berlari cepat, mengangkat benda yang berat,
dan sedikit tidur. Penglihatan dan pendengarannya mulai berkurang ketajamannya, daya
ingatnya melemah, dan sulit sekali untuk belajar dan mengingat informasi tertentu. Dia
menjadi lebih rentan terhadap penyakit dan lebih gampang terkena penyakit parah,
sehingga mungkin dapat menimbulkan cacat seumur hidup atau bahkan kematian
(Davidoff, 1988 dalam Desmita, 2009:235).
Pada masa tua atau masa dewasa akhir, sejumlah perubahan pada fisik semakin terlihat
sebagai akibat dari proses penuaan. Di antara perubahan-perubahan fisik yang paling
kentara pada masa tua ini terlihat pada perubahan seperti rambut menjadi jarang dan
beruban, kulit mengering dan mengerut, gigi hilang dan gusi menyusut, konfigurasi
wajah berubah, tulang belakang menjadi bungkuk. Kekuatan dan ketangkasan fisik
berkurang, tulang-tulang menjadi rapuh, mudah patah dan lambat untuk dapat
diperbaiki kembali. Sistem kekebalan tubuh melemah, sehingga orang tua rentan
terhadap berbagai penyakit, seperti kanker dan radang paru-paru.
2.      Perkembangan Sensori
Pada awal masa dewasa, penurunan fungsi penglihatan dan pendengaran mungkin
belum kentara. Akan tetapi, pada masa dewasa tengah perubahan-perubahan dalam
penglihatan dan pendengaran merupakan dua perubahan fisik yang paling menonjol.
Pada usia antara 40 dan 59 tahun, daya akomodasi mata mengalami penurunan paling
tajam. Karena itu, banyak orang pada usia setengah baya mengalami kesulitan dalam
melihat objek-objek yang dekat (Kline & Schieber, 1985 dalam Desmita, 2009:236).
Sementara itu, pendengaran juga mengalami penurunan pada usia sekitar 40 tahun.
Penurunan dalam hal pendengaran ini lebih terlihat pada sensitivitas terhadap nada
tinggi. Dalam hal penurunan sensitivitas terhadap nada tinggi ini, terdapat perbedaan
jenis kelamin, yakni laki-laki biasanya kehilangan sensitivitasnya terhadap nada tinggi
lebih awal dibandingkan pereempuan. Perbedaan jenis kelamin ini mungkin lebih
disebabkan oleh pengaruh pengalaman laki-laki terhadap suara gaduh dalam pekerjaan
sehari-hari, seperti pertambangan, perbengkelan, dan sebagainya.
Selanjutnya pada masa dewasa akhir, perubahan-perubahan sensori fisik melibatkan
indera penglihatan, indera pendengaran, indera perasa, indera pencium, dan indera
peraba. Perubahan dalam indera penglihatan pada masa dewasa akhir misalnya tampak
pada berkurangnya ketajaman penglihatan dan melambatnya adaptasi terhadap
perubahan cahaya. Biji mata menyusut dan lensanya menjadi kurang jernih, sehingga
jumlah cahaya yang diperoleh retina berkurang. Retina orang tua usia 65 tahun hanya
mampu menerima jumlah cahaya sepertiga dari jumlah cahaya yang diperolehnya pada
usia 20 tahun (Kline & Schieber, 1985 dalam Desmita, 2009:236). Demikian juga halnya
dengan pendengaran, diperkirakan sekitar 70% dari orang usia 75-79 tahun mengalami
berbagai jenis permasalahan pendengaran, dan sekitar 15% dari populasi di atas usia 65
tahun mengalami ketulian, yang biasanya disebabkan oleh kemunduran selaput telinga
(Cochela). Sementara itu, penurunan juga terlihat dalam kepekaan terhadap rasa dan
bau. Dalam hal ini, kepekaan terhadap rasa pahit dan asam bertambah lebih lama
dibandingkan kepekaan terhadap rasa manis dan asin (Santrock, 1995 dalam Desmita,
2009:237).
3.      Perkembangan Otak
Mulai masa dewasa awal, sel-sel otak juga berangsur-angsur berkurang. Tetapi,
perkembangbiakan koneksi neural (Neural Conection), khususnya bagi orang-orang yang
tetap aktif, membantu mengganti sel-sel yang hilang. Hal ini membantu menjelaskan
pendapat umum bahwa oragn dewasa yang tetap aktif, baik secara fisik, seksual,
maupun secara mental, menyimpan lebih banyak kapasitas mereka untuk melakukan
aktivitas-aktivitas demikian pada tahun-tahun selanjutnya.
Pada usia tua, sejumlah neuron, unti-unit sel dasar dari sistem saraf menghilang.
Menurut hasil jumlah penelitian, kehilangan neuron itu diperkirakan mencapai 50%
selama tahun-tahun masa dewasa. Tetapi, penelitian lain memperkirakan bahwa
kehilangan itu lebih sedikit. Bagaimanapun juga, menurut Santrock (1995) dalam
Desmita (2009:237), diperkirakan bahwa 5 hingga 10% dari neuron kita berhenti tumbuh
sampai kita mencapai usia 70 tahun. Setelah itu, hilangnya neuron akan semakin cepat.
Hilangnya sel-sel otak dari sejumlah orang dewasa di antarnya disebabkan oleh
serangkaian pukulan kecil, tumor otak, atau karena terlalu banyak minum-minuman
beralkohol. Semua ini akan semakin merusak otak, menyebabkan terjadinya erosi
mental, yang sering disebut dengan kepikunan (Senility). Bahkan, juga dapat
menimbulkan penyakit otak yang lebih menakutkan lagi, yaitu penyakit Alzheimer yang
di derita 3% dari populasi dunia berusia 75 tahun. Alzheimer dapat merusak kecerdasan
pikiran. Pertama-tama Alzheimer menyebabkan memori berkurang, kemudian penalaran
dan bahasa memburuk. Sebagai penyakit yang menjalar cepat, setelah 5 hingga 20
tahun, penderita menjadi kehilangan arah, kemudian tidak dapat mengendalikan diri,
dan akhirnya kosong secara mental, hidup menjadi merana (Myers, 1996 dalam
Desmita, 2009:237).

5. Perkembangan Sosial Pada Dewasa

Pada masa dewasa awal/dewasa dini, perkembangan emosi dan sosial sangat
berkaitan dengan adanya perubahan minat. Adapun kondisi-kondisi yang
mempengaruhi perubahan minat pada masa ini adalah perubahan kondisi
kesehatan, perubahan status sosial ekonomi, perubahan dalam pola kehidupan,
perubahan peran seks, perubahan status dari yang belum menikah ke status
menikah. Pemahaman akan makna cinta yang sebenarnya mempengaruhi
bagaimana individu berinteraksi dengan pasangan, anak-anak, dan lingkungan si
sekitarnya yang pada akhirnya mempengaruhi kebahagiaan individu tersebut.
Untuk perkembangan sosialnya, sebagaimana yang ditekankan oleh Erikson, masa
dewasa sini merupakan masa krisis isolasi (Hurlock, 1991). Hal ini dikarenakan
kegiatan sosial pada masa dewasa dini sering dibatasi karena berbagai tekanan
pekerjaaan dan keluarga. Peran sosial sering terbatas, sehingga dapat juga
mempengaruhi persahabatan, pengelompokan sosial serta nilai-nilai yang diberikan
pada popularitas individu.

Perkembangan Sosial Dewasa Madya

Santrock (2002) menekankan bahwa perkembangan emosi sosial dan moral yang
menjadi titik perhatian pada masa dewasa madya adalah berkenaan dengan
beberapa hal, yaitu:

Pernikahan dan Cinta

Pada masa dewasa madya, fase kehidupan keluarga mempengaruhi ciri khas
perkembangan emosinya. Pada fase ini berada pada taraf kestabilan dalam berumah
tangga. Stabilitas dicapai karena perjuangn pasangan dalm memupuk cintanya
selama bertahun-tahun dengan dipengaruhi sikap toleransi antar pasangan.

Sindrom sarang kosong

Sebuah peristiwa penting dalam keluarga apabila anak-anak yang beranjak dewasa
mulai meninggalkan rumah menuju ke kedewasaan. Sindrom sarang kosong ini
menyatakan bahwa kepuasan pernikahan akan menurun karena anak-anak mulai
meninggalkan orangtuanya. Orangtua yang mengalami ini bilamana selama masa
sebelumnya kepuasan ada pada interaksi bersama anak-anak.

Hubungan Persaudaraan dan persahabatan


Hubungan dengan saudara semakin meningkat pada usia ini. Pada masa ini biasanya
individu dituntut untuk membimbing masa-masa sebelumnya. Begitupun dengan
persahabatan dengan beberapa teman, pada masa ini mengalami peningkatan.
Berbagai aktivitas sosial maupun olahraga merupakan beberapa hal yang sering
dilakukan bersama.

Pengisian Waktu Luang

Individu pada masa dewasa madya atau tengah perlu menyiapkan diri unguk masa
pensiun, baik secara keuangan maupun psikologis. Membangun dan memenuhi
aktivitas-aktivitas luang merupakan bagian yang penting untuk persiapan masa
pensiun, sehingga peralihan ke masa usia lanjut tidak begitu menekan individu yang
dapat menyebabkan cemas.

Hubungan antar generasi

Kedekatan antar generasi terlihat semakin dekatnya anak-anak yang beranjak


dewasa dengan orangtuanya, terutama itu dan anak perempuan.

6. Perkembangan Bahasa Pada Dewasa

Ada beberapa tahap perkembangan bahasa secara universal:


1.        Bahasa Awal
Tahap awal perkembangan bahasa dimulai sejak lahir. Pada bayi yang baru lahir
sudah menunjukan gerakan-gerakan tubuh yang sangat halus sebagai atas respon
yang didengarnya sebagai respon kepada ucapan-ucapan, dan gerakan mereka
menjadi beragam sesuai ikatan suara dan kata-kata dari ucapan tersebut.
2.        Tahap pralinguistik
Pada tahap ini anak mengeluarkan bunyi ujaran dalam bentuk ocehan yang
mempunyai fungsi komunikatif, sebagai reaksi terhadap orang lain yang mencari
kontak verbal dengan anak tersebut atau sebaliknya (Monks, 1989:137)
3.        Pengucapan satu-kata
Pada usia sekitar satu tahun anak mulai memproduksi kata tunggal untuk
mengekspresikan seluruh kalimat.
4.        Pengucapan dua-kata
Pada usia 1-2 tahun seorang anak sudah mulai mengucapkan dua kata secara
bersamaan dan bahasa mereka menunjukan struktur tertentu.
5.        Pengembangan gramatika
Diusia dua sampai tiga tahun anak mulai meletekan tiga atau lebih kata secara
bersamaan.
6.        Mendekati gramatika orang dewasa
Anak pada usia 5-9 tahun sudah menguasai perkembangan bahasa yang cukup
kompleks, namun belum mampu menyusun kalimat pasif yang kompleks.
7.        Tahap kompetensi lengkap
Pada usia 11-dewasa pembendaharaan kata semakin meningkat, sehingga
kecapakan berkomunikasi semakin baik dan fasih.
Perkembangan bahasa orang dewasa tidak lagi sepanjang atau sebanyak
perkembangan bahasa anak-anak yang mengalami tujuh tahap perkembangan.
Mungkin disini orang dewasa lebih berperan sebagai orang yang mensukseskan
pekembngan bahasa pada anak.
Perkembangan yang terjadi mungkin saja hanya teletak pembendaharaan kata-kata
intelektual yang lebih banyak dari pada anak-anak. Penggunaan bahasa yang baik
dan benar disesuaikan dengan pengontrolan emosi orang dewasa itu sendiri.

7. Perkembangan Emosi Pada Dewasa

Perkembangan emosi pada orang dewasa juga kami klasifikasikan menjadi 3 golongan, yaitu
perkembangan emosi pada kelompok dewasa dini, kelompokn dewasa madya dan juga
kelompok dewasa lanjut. Perkembangan emosi pada kelompok dewasa dini (sekitar 18-40
tahun) terutama pada orang-orang yang baru memasuki fase ini (18-25 tahunan) dimana
mereka baru saja beranjak dari masa remaja mereka, tentu saja perkembangan emosi
mereka pun masih terbawa dari fase remaja mereka yang dikenal memiliki emosi yang tidak
stabil. Pada beberapa orang, ada yang mampu menyesuaikan diri dengan cepat, sehingga
pada fase awal dewasa dini mereka telah mampu menguasai stabilitas emosi mereka.
Namun ada juga beberapa dari mereka yang tidak mampu menyesuaikan emosi mereka,
sehingga pada pertengahan masa dewasa dini (sekitar 30 tahunan) masih ada beberapa
diantara mereka yang memiliki ketidakstabilan emosi, terutama dalam menjalani masalah-
masalah hidup yang mereka sulit dipecahkan.

Terdapat keterkaitan antara perkembangan emosi pada saat mereka kanak-kanak,


remaja dengang perkembangan emosi mereka pada saat telah dewasa. Orang tua yang tidak
membiasakan sejak dini anaknya untuk berusaha menyelesaikan masalahnya sendiri dan
terlalu memanjakanya, tentu saja akan membawa dampak terhadap perkembangan emosi
orang-orang ini pada saat dewasa

TAHAPAN PERKEMBANGAN LANJUT USIA

1. Tugas Perkembangan Lanjut Usia

o Menyesuaikan diri dengan menurunnya kekuatan fisik dan kesehatan


o Menyesuaikan diri dengan masa pensiun
o Menyesuakin diri dengan berkurangnya penghasilan
o Membentuk hubungan dengan orang orang yang seusia
o Membentuk pengaturan kehidupan fisik yang memuaskan
o Menyesuaikan diri dengan peranan social

2. Perkembangan Intelegensi Lanjut Usia

(a) mempunyai tingkat kesukaran;


(b) kompleks;
(c) abstrak;
(d) ekonomis;
(e) memiliki nilai-nilai sosial;
(f) memiliki daya adaptasi dengan tujuan;
(g) menunjukkan kemurnian (original).
(6) William Stern
Stern mengemukakan bahwa:
"Inteligensi merupakan kapasitas atau kecakapan umum pada individu secara sadar untuk
menyesuaikan pikirannya pada situasi yang dihadapinya".
(7) Lewis Medison Terman
Menurut Terman, inteligensi terdiri atas dua faktor, yakni:
"General ability (faktor G), yaitu kecakapan umum" dan "Special ability (faktor S), yaitu kecakapan
khusus". Faktor G dan faktor S bukan merupakan faktor yang terpisah, tetapi bekerja sama sebagai
kesatuan yang bulat. Teori dari Terman ini dikenal dengan teori dwi faktor (two factor theory) ".

B) Perkembangan Motorik Lanjut Usia

Pertambahan umur secara proporsional pada kelompok 45 tahun atau lebih dan
peningkatan secara umum dalam harapan lamanya orang hidup, merupakan kajian tentang
bertambahnya umur.

Pertambahan umur seseorang berpengaruh terhadap fungsi organ tubuh setelah mencapai
puncak kematangan usia dewasa fungsi organ tubuh mengalami penurunan. Penurunan
kemampuan melakukan aktifitas dan kemampuan kerja menjadi menurun. Penurunan
tersebut karena penyusutan jaringan tubuh secara bertahap, yang meliputi jaringan otot,
system saraf, dan organ-organ vital lainnya. Penurunan fungsi fisiologis neurologis terjadi
sesudah berumur 30 sampai 40 tahun dengan irama penurunan yang berbeda untuk setiap
orang.

Kemampuan mengangkut sisa-sisa produksi dalam tubuh juga mengalami penurunan.


Integritas system syaraf yang merupakan unsur vital dalm koordinasi respons muscular juga
menurun dan berakibat menurunnya kemampuan koordinasi gerakan. Kecepan  reaksi yang
meliputi kecepatan merespon terhadap rangsangan, waktu reaksi dan waktu gerak
mengalami penurunan demikian pula persepsi kinestetik yang merupakan rasa gerak untuk
mengetahui posisi tubuh dalam gerak juga mengalami penurunan.

Selain penurunan kemampuan fungsi fisiologi dan neorologis terjadi pula penurunan
berbagai kemampuan lain, seperti:

 Penyesuaian diri terhadap proses pemulihan sesudah bekerja atau berlatih.


 Fleksibelitas persendian
 Kontrol tubuh
 Elastisitas otot
 Sensivitas pendengaran
 Ketajaman penglihatan
 Daya ingat

Keluhan yang sering dialami orang lanjut usia adalah sukar tidur dan mengalami kekakuan
otot maupun persendian. Sejalan dengan penurunan kemampuan fungsi-fungsi organ-organ
tersebut, maka kemampuan fisik seperti kekuatan, keseimbangan, ketahanan, kecepatan,
dan kelenturan(fleksibilitas) juga mengalami penurunan.

C) Perkembangan Fisik Lanjut Usia

·         Perubahan fisik bukan lagi pertumbuhan tetapi pergantian dan perbaikan sel-sel
tubuh.
Penurunan mitosis menyebabkan kecepatan jumlah sel yang rusak tidak seimbang
dengan jumlah sel yang baru. Keadaan ini menyebabkan tubuh lebih banyak
kehilangan sel, daripada jumlah sel yang baru sebagai pengganti. Diperkirakan orang
berusia antara umur 65 – 70 tahun akan kehilangan 20% dari keseluruhan sel-sel
saraf yang dimilikinya.
·         Pertumbuhan dan reproduksi sel-sel menurun.
Pada proses ini terjadi banyak kegagalan dalam pergantian sel-sel tersebut sehingga
lansia lebih lama sembuh apabila mengalami sakit.
Kehilangan sel-sel tubuh yang menyebabkan penurunan kekuatan dan efisiensi
fungsi tubuh, dan kemampuan indera perasa pada lansia. Hal ini terkait dengan
perubahan otot, yaitu terjadinya penurunan zat kolagen yang berfungsi untuk
menjaga elastisitas
·         Penurunan Dorongan Seks.
Secara psikologis tidak ada alasan mengatakan bahwa orang yang sudah tua tidak
dapat lagi menikmati hubungan seks dengan pasangannya, bahkan wanita
mengalami pembaruan minat dan kesenangan terhadap hubungan seks. Pada pria
yang telah mengalami klimakterium akan memerlukan waktu lama untuk mencapai
ereksi dan lebih lama jarak periode refactory, namun bukan berarti mereka terkena
impoten.

D) Perkembangan Bahasa Lanjut Usia


- Komunikasi yang kurang jelas
- Pola pikir ingatan yang mulai hilang
- Sering berfikir yang jauh , atau yg tidak mungkin

E) Perkembangan Sosial Lanjut Usia


Banyak orang tua merasakan pengalaman kesepian dan depresi di usia
tua,disebabkan karena hidup sendirian atau karena kurangnya ikatan keluarga
dekatdan adanya pengurangan hubungan dengan budaya asal mereka, sebab
merekatidak memiliki kemampuan untuk secara aktif berpartisipasi dalam
kegiatankomunitas.
F) Perkembangan Emosi Lanjut Usia

Memasuki masa tua, sebagian besar lanjut usia kurang siap menghadapi dan menyikapi
masa tua tersebut, sehingga menyebabkan para lanjut usia kurang dapat menyesuaikan diri
dan memecahkan masalah yang dihadapi (Widyastuti, 2000). Munculnya rasa tersisih, tidak
dibutuhkan lagi, ketidak ikhlasan menerima kenyataan baru seperti penyakit yang tidak
kunjung sembuh, kematian pasangan, merupakan sebagian kecil dari keseluruhan perasaan
yang tidak enak yang harus dihadapi lanjut usia.

DAFTAR PUSTAKA

http://nurwida27.blogspot.com/

http://edukotorisme.blogspot.com/2016/07/masa-perkembangan-anak-anak_21.html
http://atesbudiartokonselor.blogspot.com/2015/10/perkembangan-remaja.html

http://englishshare2013.blogspot.com/2013/07/makalah-perkembangan-inteligensi-
remaja.html

https://kot

retanhadi.wordpress.com/2010/07/04/perkembangan-fisik-dan-motorik-remaja/

https://imammalik11.wordpress.com/2014/04/12/perkembangan-bahasa-peserta-didik-
usia-remaja/

https://pkbi-diy.info/perkembangan-fisik-remaja-2/

http://nhuynhuy1994.blogspot.com/2015/01/perkembangan-fisik-masa-dewasa.html

http://ceritanyalisa.blogspot.com/2013/01/perkembangan-karakteristik-fisik.html

http://nhuynhuy1994.blogspot.com/2015/01/perkembangan-fisik-masa-dewasa.html

https://www.psychologymania.com/2012/06/perkembangan-sosial-masa-dewasa.html

https://www.google.com/search?q=perkembangan+bahasa+dewasa&ie=utf-
8&oe=utf-8&client=firefox-b-ab
http://ceritanyalisa.blogspot.com/2013/01/perkembangan-karakteristik-fisik.html

http://blog.iain-tulungagung.ac.id/uunbinti/2013/11/09/intelegensi/

https://puguhsatyahasmara.wordpress.com/2014/01/11/perubahan-fisik-dan-motorik-usia-
lanjut/

Anda mungkin juga menyukai