Anda di halaman 1dari 13

BAB II

TINJAUAN TEORI
A. Pengertian

1. Pengertian Keluarga

Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup

bersama dengan keterikatan aturan dan emosional serta individual

mempunyai peran masing – masing yang merupakan bagian dari keluarga

( Friedman, 1998 ).

Keluarga adalah suatu ikatan atau persekutuan hidup atas dasar

perkawinan antara orang dewasa yang berlainan jenis yang hidup bersama

atau seorang laki – laki atau seorang perempuan yang sudah sendirian

dengan atau tanpa anak, baik anaknya sendiri atau adopsi dan tinggal

dalam sebuah rumah tangga. ( Sayekti, 1994 )

2. Pengertian Balita

Balita adalah masa anak mulai berjalan dan merupakan masa yang
paling hebat dalam tumbuh kembang, yaitu pada usia 1 sampai 5 tahun.
Masa ini merupakan masa yang penting terhadap perkembangan
kepandaian dan pertumbuhan intelektual. (Mitayani, 2010)

Balita adalah anak yang berumur 0-59 bulan, pada masa ini
ditandai dengan proses pertumbuhan dan perkembangan yang sangat
pesat.
Balita adalah istilah umum bagi anak usia 1-3 tahun (batita) dan
anak prasekolah (3-5 tahun). Saat usia batita, anak masih tergantung
penuh kepada orang tua untuk melakukan kegiatan penting, seperti mandi,
buang air dan makan. Perkembangan berbicara dan berjalan sudah
bertambah baik. Namun kemampuan lain masih terbatas. (Sutomo, 2010)

B. Konsep Dasar

Periode Early Childhood yaitu sejak umur 1 tahun sampai dengan 6 tahun

dibagi atas : Toddler : umur 1 – 3 tahun dan Preschool : umur 3 – 6 tahun

Pada usia toddler dan prasekolah anak mengalami lompatan kemajuan


yang menakjubkan. Tidak hanya kemajuan fisik tetapi juga secara sosial dan
emosional anak usia toddler dan prasekolah ini sedang dalam proses awal
pencarian jati dirinya. Beberapa perilaku yang dulunya tidak ada, sekarang
muncul. Secara fisik dan psikis usia ini adalah usia yang rentan berbagai penyakit
yang akan mudah menyerang anak usia ini dan menimbulkan masalah yang dapat
mempengaruhi tumbuh kembang, jika kondisi kesehatan anak tidak ditangani
secara baik, oleh para praktisi kesehatan yang juga usaha-usaha pencegahan
adalah usaha yang tetap baik dilakukan.

C. Tahap Perkembangan Keluarga

1. Pasangan yang baru menikah

a. Menciptakan/membina hubungan yang harmonis/saling menguntungkan

b. Belajar saling menyesuaikan diri dan mulai kegiatan – kegiatan rutin

secara bersama
c. Membina hubungan yang baik dengan keluarga pasangannya.

d. Pasangan mulai merencanakan kapan mereka mengiginkan anak

e. Kontrasepsi apa yang akan mereka pilih ? mencari informasi tentang

family planning.

2. Keluarga Dengan Kelahiran Anak Pertama Sampai Umur 30 Bulan.

a. Adaptasi menjadi orang tua, memenuhi kebutuhan bayi/anak.

b. Peran sebagai suami istri, sebagai ayah dan ibu.

c. Memenuhi kebutuhan anggota keluarga baru.

d. Mempelajari dan menerima pertumbuhan dan perkembangan anak.

3. Keluarga dengan anak Balita

a. Belajar berjalan

b. Belajar memakan makanan padat

c. Belajar berbicara

d. Belajar buang air kecil dan buang air besar

e. Belajar mengenal perbedaan jenis kelamin

f. Mencapai kestabilan jasmaniah fisiologis

g. Membentuk konsep-konsep (pengertian) sederhana kenyataan sosial dan

alam

h. Belajar mengadakan hubungan emosional dengan orang tua, saudara /

orang lain

i. Belajar mengadakan hubungan baik dan buruk (mengembangkan kata

hati).
4. Keluarga dimana Anak Pertama Usia pra sekolah

a. Mengasuh anak

b. Menyediakan kebutuhan anak

c. Persiapan kelahiran anak berikutnya

5. Keluarga Dengan Anak Usia Sekolah

a. Sosialisasi anak

b. Mendorong anak mencapai prestasi disekolah

c. Memeliharan hubungan perkawinan yang harmonis

d. Menjalin kembali hubungan perkawinan

6. Keluarga Dengan Anak Pertama Usia Remaja

a. Menjaga keseimbangan tanggung jawab dan kebebasan bagi remaja

b. Konflik antara orang tua dan remaja

7. Keluaraga Dengan Anak Usia Dewasa Muda

a. Melepaskan anak untuk membina perkawinan

b. Orang tua membantu anaknya untuk tidak tergantung

c. Menerima anggota keluarga baru

d. Menghargai nilai/sikap

e. Bapak mencapai puncak karir

f. Lebih banyak menghabiskan waktunya dengan pekerjaan.

8. Orang Tua Dengan Usia Pertengahan

a. Menjalin kembali hubungan perkawinan

b. Membina hubungan dengan generasi baru


9. Keluarga Usia Tua

a. Penyesuaian terhadap pensiun

b. Penghasilan yang berkurang

c. Hidup sendiri

d. Salah satu pasangan meninggal

D. Tahap Perkembangan pada Anak

1. Perkembangan Fungsi Mental dan Personality

a. Fase oral ( 0 – 1 tahun )

Positif :

- Memberikan kepuasan/kesenangan

- Menghisap, menelan, memainkan bibir

- Makan kenyang, tidur

Negatif :

- Menggigit, mengeluarkan air liur

- Marah, menangis

b. Fase Anal ( 1 – 3 tahun )

Dengan tubuh memberi kepuasan berkisar sekitar anus

Positif : BAB/BAK dan senang melakuakan sendiri


Negatif : Anak akan menahan dan mempermainkannya

c. Fase Phalic ( 3 – 6 tahun )

1) Memegang genetalia

2) Oedipus complek

Positif :

1) Egosentris ; sosial interaksi

2) Mempertahankan keinginannya

2. Perkembangan Psikososial ( Ericson )

a. Percaya vs tidak percaya ( 0 – 1 tahun )

1) Semua kebutuhan mutlak tergantung pada orang lain

2) Rasa aman dan percaya mutlak pada lingkungan

b. Otonomi vs rasa malu-malu/ragu-ragu ( 1 – 3 tahun )

1) Alat gerak dan rasa telah matang

2) Perkembangan otonomi berfokus pada peningkatan kemampuan

mengontrol tubuhnya, diri dan lingkungan.

3) Menyadari bahwa ia dapat menggunakan kekuatannya untuk bergerak

dan membuat sesuatu dengan keinginannya.

c. Inisiatif vs Rasa bersalah ( 3 – 6 tahun )

1) Anak belajar mengendalikan diri dan manipulasi lingkungan.


2) Rasa inisiatif mulai menguasai anak

3) Anak mulai menuntut untuk melakukan tugas

4) Kemampuan anak berbahasa meningkat

5) Rasa kecewa dan bersalah.

3. Perkembangan kognitif ( Piaget )

a. Sensori Motorik ( lahir – 2 tahun )

Menggunakan sistem pengindera, motorik dan benda – benda untuk

mengenal lingkungan.

b. Pre Operasional ( 2 – 7 tahun )

Anak mampu menggunakan simbol kata – kata, mengingat masa lalu,

sekarang dan yang akan datang.

4. Pertumbuhan dan Perkembangan Usia Toddler

a. Masa mengeksplorasi lingkungan

b. Tugas tahap ini sukses membutuhkan trust pada saat bayi dan bimbingan

orang tua.

5. Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Pra sekolah ( 3 – 5 tahun )

a. Rasa keinginan tentang hal – hal yang berada dilingkungan semakin besar

dan dapat mengembangkan pola sosialisasinya.


b. Anak sudah mulai mandiri dalam merawat diri sendiri : mandi, makan,

minum, menggosok gigi, BAB dan BAK, dll.

E. Tahap Perkembangan Keluarga dengan BALITA

1. Tahap Keluarga dengan Balita

Toddler ( 1-3 tahun ) :

1) Biologis ( meningkatnya BB dan TB )

2) Motorik ( berjalan, lari, memegang benda )

3) Psikososial : otonomi vs ragu-ragu, negativism dari

tonomi,sibling,tempertantrum

4) Kognitif : prekonseptual, egosentris

5) Psikoseksual : fase anal,toilet training

6) Sosial : bermain, sosialisasi meningkat

2. Tahap Keluarga dengan Anak Pra Sekolah

a. Anak I ( pertama ) berumur 2,5 – 5 tahun

b. Keluarga menjadi majemuk

c. Kesibukan orang tua meningkat

d. Kelompok bermain sangat membantu dalam perkembangan anak

e. Tumbuh kembang BALITA :


Pra Sekolah ( 3 – 5 tahun )

1) Biologis : pertumbuhan fisik lambat

2) Motorik : menulis, memakai/melepas baju

3) Psikososial : inisiatif vs rasa bersalah, bereksperimen, meniru,

4) Kognitif : prekonseptual, intuitive

5) Psikoseksual : oedipal, elektra kompleks

6) Sosial : berdiskusi dengan orang tua

F. Tugas perkembangan keluarga tahap keuarga dengan anak Balita:

a. Keluarga anak Balita

Pada tahapan ini kelurga berperan untuk mengajarkan pada anak nya

untuk mengembangkan kemampuannya, seperti :

1) Belajar berjalan

2) Belajar memakan makanan padat

3) Belajar berbicara

4) Belajar buang air kecil dan buang air besar

5) Belajar mengenal perbedaan jenis kelamin

6) Mencapai kestabilan jasmaniah fisiologis

7) Membentuk konsep-konsep (pengertian) sederhana kenyataan sosial

dan alam
8) Belajar mengadakan hubungan emosional dengan orang tua, saudara /

orang lain

9) Belajar mengadakan hubungan baik dan buruk (mengembangkan kata

hati).

G. Masalah Kesehatan pada keluarga dengan anak Balita:

1) Masalah kesehatan fisik pada anak : sakit, jatuh

2) Psikososial : hubungan perkawinan

3) Persaing kakak – adik

4) Masalah komunikasi keluarga

5) Masalah pengasuhan anak

H. Tugas Perkembangan Keluarga

1. Memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti kebutuhan tempat tinggal,


privasi, rasa aman;

2. Membantu anak untuk bersosialisasi;

3. Beradaptasi dengan anak yang baru lahir sementara kebutuhan anak yang
yang lain juga harus terpenuhi;

4. Mempertahankan hubungan yang sehat baik didalam maupun diluar


keluarga ( keluarga lain dan lingkungan sekitar);

5. Mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan;

6. Meningkatkan hubungan kerjasama antar suami istri;

7. Menstimulasi perkembangan individual anak.


I. Peran Perawat pada Keluarga

1. Monitor perkembangan awal masa kanak-kanak

2. Pendidik : tindakan perawatan / pertolongan pertama dan kegawatan,


perawatan gigi

3. Pemecah masalah : dukungan penjelasan tentang penguasaan tugas-tugas


perkembangan anak usia pra- sekolah

4. Fasilitator : KB, alat kontrasepsi

J. Konsep Asuhan keperawatan

a. Pengkajian

1. Pengkajian pada keluarga :

 Identitas : nama KK, alamat, pekerjaan, riwayat dan tahap

perkembangan

 Lingkungan : rumah, lingkungan, sistem sosial

 Struktur keluarga : komunikasi, peran anggota keluarga

 Fungsi keluarga

 Penyebab masalah keluarga dan koping

 Bagaimana pelaksanaan tugas dan fungsi keluarga

2. Pengkajian Pada BALITA

 Identitas anak

 Riwayat kehamilan, persalinan


 Riwayat kesehatan bayi

 Pertumbuhan dan perkembangan

 Pemeriksaan fisik

 Berapa lama waktu dengan orang tua

 Siapa pengasuh anak

b. Diagnosa Keperawatan

1. Perubahan hubungan b/d ketidak mampuan keluarga merawat anak

yang sakit berat

2. Risti hubungan keluarga tidak harmonis b/d ketidak mampuan

keluarga mengenal masalah yang terjadi pada anak

3. Meningkatnya kemandirian anak

4. Pemeliharaan kesehatan yang optimal

5. Hubungan keluarga yang harmonis

c. Intervensi

1. Diskusi tentang tugas keluarga

2. Diskusikan penyebab ketidak harmonisan

3. Identifikasi sumber dukungan yang ada

4. Ajarkan cara merawat anak


5. Anjurkan untuk mempertahankan pola komunikasi terbuka

6. Bantu keluarga mengenali kebutuhan anggota keluarga

Anda mungkin juga menyukai