Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PENDAHULUAN

KESIAPAN PENINGKATAN PERKEMBANGAN LANSIA

Oleh:
AMIRA ESTI
1421312076

PROGRAM STUDI MAGISTER KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS ANDALAS
TAHUN AJARAN 2015/2016

1
LAPORAN PENDAHULUAN
KESIAPAN PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL BAYI ATAU INFANT
(0-18 BULAN)
(Basic Trust Vs Miss Trust)

A. Pengertian
Infant adalah tahap perkembangan bayi usia 0-18 bulan dimana pada
usia bayi belajar terhadap kepercayaan dan ketidakpercayaan.Masa ini
merupakan krisis pertama yang dihadapi oleh bayi. Perkembangan psikososial
bayi yang normal adalah proses perkembangan yang ditandai dengan
pemupukan rasa percaya pada orang lain dan diawali dengan kepercayaan
terhadap orang tua, khususnya ibu. Rasa aman secara fisik dan psikologis
berperan penting dalam pembentukan rasa percaya bayi. Jika rasa percaya
tidak terpenuhi, akan terjadi penyimpangan berupa rasa tidak percaya dan
setelah dewasa akan menjadi orang yang mudah curiga dan tidak dapat
menjalin hubungan baru (Keliat et.al, 2011).

B. Batasan Karakteristik Perilaku infant


Menurut Keliat et.al (2011) karakteristik perilaku bayi atau infant antara lain:
1. Perkembangan yang normal (Berkembangnya rasa percaya)
a. Tidak langsung menangis saat ketemu dengan orang lain
b. Menolak saat akan digendong orang yang tidak dikenalnya
c. Menangis saat digendong orang yang tidak dikenalnya
d. Menangis saat merasa tidak nyaman (basah,lapar, haus, sakit, panas)
e. Bereaksi senang ketika ibunya datang menghampiri
f. Menangis ketika ditinggalkan ibunya
g. Memperhatikan/memandang wajah ibu/orang yang mengajak berbicara
h. Mencari suara ibu/orang lain yang memanggil namanya
2. Penyimpangan perkembangan (Berkembangnya rasa tidak percaya)
a. Menangis menjerit-jerit saat berpisah dengan ibunya
b. Tidak mau berpisah sama sekali dengan ibunya
c. Tidak mau berhubungan dengan orang lain

C. Proses terjadinya masalah


2
Membangun rasa percaya adalah tugas pertama ego dan tugas tersebut
tidak pernah selesai. Keseimbangan antara trust dan mistrust sebagian besar
ditentukan oleh kualitas hubungan antara ibu dan anak. Salah satu parameter
penilaian keberhasilan adalah bahwa anak tidak marah atau cemas
ditinggalkan sementara oleh ibunya (misalnya: ibunya bekerja) karena
keberadaan ibunya telah menjadi kepastian dan dapat diprediksi. Menurut
Erikson, konflik trust versus mistrust berlangsung seumur hidup. Bila konflik
tersebut tidak diarahkan, diajarkan dan ditangani secara benar ketika pertama
kali dihadapi saat infancy, akan timbul efek negatif pada individu tersebut
sehingga ia tidak dapat berperan secara penuh di dunia sekitarnya. Contohnya
individu tersebut menghindar dari pergaulan sosial, tidak mampu membuna
hubungan yang sehat dan berlangsung lama dengan orang lain, dan tidak
berdamai dengan dirinya. Bila individu tidak belajar untuk mempercayainya,
orang lain, dan dunia disekitarnya, ia akan kehilangan harapannya, yang secara
langsung terkait dengan konsep trust dan mistrust. Bila seseorang kehilangan
kepercayaan terhadap harapan, ia tidak akan mampu bangkit dari kegagalan
yang terjadi dan berkembang mencap;ai tingkat tertinggi perkembangan yang
dimungkinkan oleh sistem sosial-budayanya (Nurdin, 2011).

1. Faktor Presdisposisi
Menurut Stolte (2004) dan FIK (2011) faktor yang dapat menjadi
predisposisi hambatan perkembangan bayi atau infant adalah:
a. Biologis
1) Respon herediter: ada riwayat kembar monozigot, ada penyakit
keturunan, ada kelainan kromosom (sindrom down, sindrom turner)
2) Neuroendokrin: gangguan hormon pertumbuhan dan saraf
3) Penyakit infeksi
4) Riwayat kehamilan dan persalinan: ibu saat hamil menderita
preeklamsia, kejang, hipertensi, saat lahir bayi BBLR dan lahir
sebelum waktunya
5) Status Gizi: BB 5 bulan < 2 x BB lahir, BB 1 tahun < 3 x BB lahir
dan TB 1 th < 1,5 x TB lahir
6) Kondisi kesehatan secara umum: riwayat imuniasi dasar
3
7) Pemanfaatan pelayanan kesehatan dilakukan secara rutin ketika
bayi sakit panas / pilek
b. Psikologis:
1) Intelegensi /keterampilan verbal: 0-3 bulan dapat mengoceh dan
memberikan reaksi terhadap suara, 3-6 bulan: menengok ke arah
sumber suara, 6-9 bulan tertawa./beteriak gembira bila melihat
benda yang menarik, 9-12 bulan mengucapkan perkataan yang
terdiri dari 2 suku kata dan 12-18 bulan bayi menguncapkan
perkataan yang terdiri darei 2 suku kata yang sama
2) Moral: ketika diberikan makanan bayi kadang bisa arahkan
menggunakan tangan kanan
3) Kepribadian: Bayi berusaha meraih mainan yang ada didekatnya
dan tersenyum dan memperhatikan ibunya ketika menirukan
ocehannya (misalnya menina bobokan, mengayun anak)
4) Pengalaman masa lalu: Prenatal (kehamilan yang tidak
diharapkan), intranatal (ibu tidak memberikan ASI eksklusif pada
bayinya)
5) Konsep diri: Mulai dapat membedakan diri dari lingkungan dan
mulai tidak percaya ketika ditinggalkan dengan menagis
6) Motivasi: senang diajak bermain dan berbicara, bahagia ketika
dipeluk atau dicium
7) Self kontrol: Menangis saat digandeng orang yang tidak dikenalnya
atau menolak saat hendak digendong
c. Sosial budaya: Perkembangan sosial dipengaruhi oleh interaksi dengan
orang lain di dalam lingkungannya dan kesempatan belajar yang
diberikan
1) Usia: 0-18 bulan
2) Gender : laki/[perempuan
3) Status sosial: anak kandung, anak adopsi
4) Latar belakang budaya: Ras/suku bangsa kulit putih mempunyai
pertumbuhan somatik lebih tinggi daripada bangsa Asia

4
5) Pengalaman sosial: digandeng, dipeluk dan dibuai saat menangis
menjadi senang, Diberi makan dan minum jika haus dan lapar,
diselimuti jika kedinginan, diajak bermain dan berbicara
6) Peran sosial: bayi diterima sebagai anggota keluarga dan
masyarakat.

2. Faktor Presipitasi:
a. Nature
1) Biologis
 Pemberian ASI Esklusif
 Nutrisi gizi seimbang
 Makanan tambahan diberikan setelah bayi berusia 6 bulan
 Makanan padat diberikan setelah usia 12 bulan
 BB bayi sesuai dengan TB: BB 5 bulan = 2 x BB lahir, BB 1
tahun 3 x BB lahir
2) Psikologis
Menunjukkan rasa cinta, kasih sayang dan rasa aman pada bayi
 Sering mengajak anak berbicara dengan lembut, panggil bayi
dengan namanya
 Sering memeluk dan mencium anak’
 Membuai, menimang dan menidurkan anak dan membacakan
cerita
 Membujuk ketika bayi rewel
 Sering mengajak anak bermain
 Memperlihatkan gambar yang lucu dan menarik
 Mengajak melihat dirinya dikaca
 Pada saat bayi menangis segera mencari tahu kebutuhan dasar
yang terganggu (lapar, haus, basah dan sakit)
3) Sosial budaya
 Cuaca, musim, geographis mendukung tumbang
 Sanitasi lingkungan: kebersihan perorangan baik

5
 Keadaan rumah: struktur bangunan, ventilasi baik kepadatan
hunian layak
 Keluarga menerima anak dengan senang
 Mengajak anak belajar bergaul, melambaikan tangan dan
memberikan salam
 Mengajak bermain anak bersama dan mangajak anak
mengenal lingkungannya
b. Origin
1) Internal: Anak senang dan gembira menerima stimulasi dan
pertumbuhan perkembangan sesuai usia
2) Eksternal: Pola asuh dan stimulasi oleh keluarga dan masyarakat
menerima kehadiran anak dengan senang, ketersediaan dana dan
fasilitas memadai
c. Timing
Stimulasi perkembangan dilakukan dari usia 0-1,5 tahun dan
stimulasi diberikan secara konsisten dan sesuai kebutuhan anak
d. Number
1) Stimulasi perkembangan dilakukan sesering mungkin dengan
prinsip dilakukan dengan rasa cinta, kasih sayang tanpa paksaan
dan dengan menciptakan suasana yang segar dan tidak
membosankan
2) Setiap anggota keluarga memberikan stimulus perkembangan
yang sesuai usia
3) Sesering mungkin memberikan pujian pada bayi

D. Penilaian Terhadap Stressor


1. Kognitif
a. 0-3 bulan bayi dapat mengoceh dan memberikan reaksi terhadap suara
b. 3-6 bulan bayi dapat menengok kearaah sumber cahaya, suara
c. 6-9 bulan bayi dapat tertawa, berteriak bidak melihat benda yang
menarik
d. 9-12 bulan bayi mengucapkan kata yang terdiri dari 2 suku kata”
mama papa”
6
2. Afektif
a. Menunjukkan perasaan gembira dan senang
b. Tersenyum dan tertawa
c. Mengenali namanya
d. Membedakan orang asing dari orang yang dikenal dan berrespon
terhadap keduanya
e. Tampak menikmati permainan sosial ( ciluk ba)
f. Menyukai aktivitas mengeksplorasi bagian tubuhnya sendiri (misalnya
bermain kakinya sendiri)
3. Fisiologi
a. Tinggi badan bertambah sesuai usia
b. Berat badan bertambah sesuai usia
c. Lingkar kepala normal
d. Temperatur 36 derajat sampai dengan 37 derajat celcius
e. Nadi : denyut jantung 80-130 kali per menit
f. Tekanan darah: 74/46 mmHg – 110/36-72 mmHg\
g. Pernapasan: 20 – 50 x/menit
h. Kemampuan sensoris: reaksi otomatis, menelan, menghisap,
menggenggam normal
i. Kemampuan berespon sesuai stimulus
j. Perkembangan motorik berlangsung terus secara stabil dari arah
kepala ke kaki
4. Behaviour
a. 0-3 bulan bayi mulai menggerakkan kedua lengan dan tungkai sama
mudahnya ketika telentang dan memberikan reaksi dengan melihat ke
sumber cahaya
b. 3-6 bulan mengangkat kepala dengan tegak pada posisi telungkup dan
meraih benda yang menarik atau terjangkau olehnya
c. 6-9 bulan bayi ketika didudukan dapat mempertahankan posisi duduk
dengan kepala tegak dan memindahkan benda dari tangan yang satu ke
tangan yang lain
d. 9-12 bulan bayi dapat berjalan dengan merambat, meraup benda kecil
dengan menggunakan kelima jari tangannya
7
5. Sosial
a. 0-3 bulan bayi berhenti sejenak ketika melihat wajah seseorang,
menatap wajah yang bergerak, mengikuti pergerakan itu dengan
pandangan mata dan membalas senyuman
b. 3-6 bulan bayi tertawa bersuara nyaring jika diajak bercanda,
menunjukkan sikap yang berbeda bila menghadapi orang yang dikenal
dan orang yang asing bagi bayi dan Mencari benda yang dipindahkan
c. 6-9 bulan bayi mengamati kegiatan pengasuh dengan seksama,
bereaksi dengan gembira dalam permainan cilukba, dengan jelas
menunjukkan rasa canggung terhadap orang yang tidak dikenal dan
makan biskuit tanpa dibantu

E. Sumber Koping
1. Personal ability
a. Masa prenatal baik, tidak ada gangguan
b. Pertumbuhan dan perkembangan normal (sehat)
c. Senang menerima stimulasi
d. Tidak ada gangguan fungsu tubuh/kesehatan secara umum
2. Sosial support
a. Orang tua lengkap
b. Orang tua mempunyai komitmen dan motivasi yang tinggi untuk
stimulasi perkembangan
c. Sanitasi lingkungan baik
d. Masyarakat di sekitarnya baik
e. Orang tua mengetahui cara mnemberikan stimulasi pertumbuhan dan
perkembangan sesuai usia bayi

3. Material asset
a. Orang tua bekerja
b. Mempunyai Jamkesmas kartu atau Askes
c. Sosial ekonomi memadai
d. Sarana dan prasarana tersedia sesuai dengan usia perkembangan
4. Positif belief
8
a. Orang tua/keluarga memahami atau menrima perilaku anak yang
sedang tidak nyaman/negatif sebagai kebutuhan dasar yang tidak
terpoenuhi
b. Orang tua/keluarga melakukan reward dan punishment sesuain usia
perkembangan
c. Orang tua/keluarga memahami perbedanaan cara berkomunikasi sesuai
dengan usia perkembangan
d. Orang tua dan keluarga memahami kesehatan anak akan
mempengaruhi tumbang anak
e. Keyakinan orang tua/keluarga bahwa anak adalah anugrah dan titipan
Tuhan

F. Mekanisme Koping
a. Konstruktif: Berespon terhadap stimulus yang datang secara tepat,
menangis jika kebutuhan dasar tidak terpenuhi
b. Dektruktif: sering menangis hingga berontak ketika digendong, dan
regreasi dan sering mengompol

G. Intervensi Keperawatan
1. Tujuan
Untuk bayi :
a. Merasa aman dan nyaman
b. Dapat mengembangkan rasa percaya
Untuk keluarga:
a. Menjelaskan perilaku yang menggambarkan bayi yang normal dan
menyimpang.
b. Menjelaskan cara menstimulasi perkembangan rasa percaya anaknya.
c. Mendemonstrasikan dan melatih cara memfasilitasi perkembangan
rasa percaya anak.
d. Merencanakan tindakan untuk menstimulasi perkembangan rasa
percaya anaknya.

2. Tindakan Keperawatan
Untuk perkembangan psikososial bayi yang normal:
a. Panggil bayi sesuai namanya.
b. Gendong dan memeluk saat bayi menangis
c. Identifikasi kebutuhan dasar bayi yang terganggu (lapar, haus, basah,
sakit) saat menangis dan penuhi kebutuhan tersebut
9
1) Buai saat bayi menangis
2) Beri minum atau makan saat bayi lapar
3) Selimuti bayi saat kedinginan
d. Bicara dengan bayi saat merawatnya.
e. Bayi menangis saaat berpisah dengan ibu, tetapi tidak lama.
f. Ajak bayi bermain (bersuara yang lucu, memeprlihatkan benda berwarna
menarik, menggerakan benda)

Untuk penyimpangan perkembangan (rasa tidak percaya):


a. Penuhi kebutuhan dasar rasa aman dan nyaman
b. Fokuskan perhatian pada bayi saat menyusui,jangan sambil melakukan
pekerjaan lainnya
c. Tidak membiarkan bayi tidur sendiri, tetapi tetap bersama orang tua
d. Kontak dengan bayi sesering mungkin
e. Tidak membiatrkan bayi bermain sendirian, tidajk memainkan bayi
dengan cara mengganti antara puting dan empeng
f. Tetap memberi ASI sampai 1,5 tahun
g. Tidak mengganti pengasuh bayi terlalu sering (bayi bingung karena harus
memupuk kepercayaan pada banyak orang)

Untuk keluarga:
Tujuan:
a. Keluarga mampu menjelaskan perilaki yang menggambarkan
perkembangan yang normal dan menyimpang
b. Keluarga mampu menjelaskan cara menstimulasi perkembangan anaknya
c. Keluarga mampu mendemonstrasikan cara menstimulasi perkembangan
anaknya
d. Keluarga mampu merencanakan tindakan untuk menstimulasi
perkembangan anaknya

Intervensi keperawatan keluarga:


a. Perkembangan psikososial yang normal (rasa percaya)
1) Jelaskan pengertian perkembangan psikososial karakteristik perilaku
bayi yang normal dan menyimpang
2) Jelaskan cara memupuk rasa percaya bayi pada ibu/keluarga
a) Panggil bayi dengan sebutan namanya
b) Berespons secara konsisten terhadap kebutuhan bayi:
 Susui segera saat bayi menangis
 Lindungi dari bahaya jatuh
 Ganti popok/celana jika basah/kotor
 Kurangi stres bayi bayi dengan cara merawat bayi dengan
kasih sayang, memeluk, menggendong, mengeloni dengan
tulus dan sepenuh hati
c) Berikan lingkungan yang aman dan nyaman bagi bayi
10
d) Ajak bayi bermain
e) Ajak bayi bicara saat sedang merawatnya
f) Segera bawa kepelayanan kesehatan terdekat jika terdapat
masalah kesehatan (bayi)
3) Demosntrasikan cara memupuk rasa percaya bayi
4) Rencanakan tinfakan untuk memupuk rasa percaya bayi

b. Penyimpangan perkembangan (rasa tidak percaya)


1) Informasikan penyebab rasa tidak percaya bayi
2) Ajarkan cara menjalin hubungan saling percaya dengan bayi’
a) Penuhi kebutuhan dasar: makan, minum, kebersihan , buang air
besar/buang air kecil, istirahat/tidur, bermain
b) Penuhi rasa aman dan nyaman: lindungi bayi dari rasa sakit dab
panas, cedera jatuh tidak membiarkan sendirian, berikan kasih
sayang
3) Segera bawa ke pelayanan kesehatan saat bayi sakit
c. Informasikan pada keluarga perilaku bayi yang menggambarkan bayi
normal dan menyimpang, karakteristik perilaku bayi normal :
1) Tersenyum atau tertawa senang ketika ibunya datang menghampiri.
2) Menangis ketika ditinggalkan oleh ibunya.
3) Menangis saat merasa tidak nyaman ( basah, lapar, haus, sakit dan
gerah)
4) Memperhatikan/memandang wajah ibu/orang yang mengajak bicara
5) Mencari suara ibu/orang lain yang memanggilnya.
6) Memeluk tubuh ibu/orang lain saat digendong
7) Menangis saat digendong orang yang tidak dikenalnya.
8) Menolak saat akan digendong orang yang tidak dikenalnya.

DAFTAR PUSTAKA
11
Keliat,Budi Dkk.(2011).Manajemen keperawatan Psikososial dan Kader
Kesehatan Jiwa.Jakarta EGC

Stuart,(2009). Principle and Practice of Psychiatric Nursing.9th


edition.Mosby

Suliswati Dkk.(2005).Konsep Dasar Keperawatan Kesehatan Jiwa.Jakarta


EGC
........................(2011).Draf Standard Asuhan Keperawatan Program
Pendidikan Kekhususan Keperwatan Jiwa Ilmu Keperawatan
Universitas Indonesia

Nurdin, A.E.(2011). Tumbuh kembang Perilaku Manusia. Cetakan I. Jakarta:


Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Stolte, K.M. (2004). Diagnosa Keperawatan Sejahtera (Wellness Nursing


Diagnosis). Cetakan 1. Jakarta: penerbit buku kedokteran EGC

12

Anda mungkin juga menyukai