Oleh:
AMIRA ESTI
1421312076
1
LAPORAN PENDAHULUAN
KESIAPAN PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL BAYI ATAU INFANT
(0-18 BULAN)
(Basic Trust Vs Miss Trust)
A. Pengertian
Infant adalah tahap perkembangan bayi usia 0-18 bulan dimana pada
usia bayi belajar terhadap kepercayaan dan ketidakpercayaan.Masa ini
merupakan krisis pertama yang dihadapi oleh bayi. Perkembangan psikososial
bayi yang normal adalah proses perkembangan yang ditandai dengan
pemupukan rasa percaya pada orang lain dan diawali dengan kepercayaan
terhadap orang tua, khususnya ibu. Rasa aman secara fisik dan psikologis
berperan penting dalam pembentukan rasa percaya bayi. Jika rasa percaya
tidak terpenuhi, akan terjadi penyimpangan berupa rasa tidak percaya dan
setelah dewasa akan menjadi orang yang mudah curiga dan tidak dapat
menjalin hubungan baru (Keliat et.al, 2011).
1. Faktor Presdisposisi
Menurut Stolte (2004) dan FIK (2011) faktor yang dapat menjadi
predisposisi hambatan perkembangan bayi atau infant adalah:
a. Biologis
1) Respon herediter: ada riwayat kembar monozigot, ada penyakit
keturunan, ada kelainan kromosom (sindrom down, sindrom turner)
2) Neuroendokrin: gangguan hormon pertumbuhan dan saraf
3) Penyakit infeksi
4) Riwayat kehamilan dan persalinan: ibu saat hamil menderita
preeklamsia, kejang, hipertensi, saat lahir bayi BBLR dan lahir
sebelum waktunya
5) Status Gizi: BB 5 bulan < 2 x BB lahir, BB 1 tahun < 3 x BB lahir
dan TB 1 th < 1,5 x TB lahir
6) Kondisi kesehatan secara umum: riwayat imuniasi dasar
3
7) Pemanfaatan pelayanan kesehatan dilakukan secara rutin ketika
bayi sakit panas / pilek
b. Psikologis:
1) Intelegensi /keterampilan verbal: 0-3 bulan dapat mengoceh dan
memberikan reaksi terhadap suara, 3-6 bulan: menengok ke arah
sumber suara, 6-9 bulan tertawa./beteriak gembira bila melihat
benda yang menarik, 9-12 bulan mengucapkan perkataan yang
terdiri dari 2 suku kata dan 12-18 bulan bayi menguncapkan
perkataan yang terdiri darei 2 suku kata yang sama
2) Moral: ketika diberikan makanan bayi kadang bisa arahkan
menggunakan tangan kanan
3) Kepribadian: Bayi berusaha meraih mainan yang ada didekatnya
dan tersenyum dan memperhatikan ibunya ketika menirukan
ocehannya (misalnya menina bobokan, mengayun anak)
4) Pengalaman masa lalu: Prenatal (kehamilan yang tidak
diharapkan), intranatal (ibu tidak memberikan ASI eksklusif pada
bayinya)
5) Konsep diri: Mulai dapat membedakan diri dari lingkungan dan
mulai tidak percaya ketika ditinggalkan dengan menagis
6) Motivasi: senang diajak bermain dan berbicara, bahagia ketika
dipeluk atau dicium
7) Self kontrol: Menangis saat digandeng orang yang tidak dikenalnya
atau menolak saat hendak digendong
c. Sosial budaya: Perkembangan sosial dipengaruhi oleh interaksi dengan
orang lain di dalam lingkungannya dan kesempatan belajar yang
diberikan
1) Usia: 0-18 bulan
2) Gender : laki/[perempuan
3) Status sosial: anak kandung, anak adopsi
4) Latar belakang budaya: Ras/suku bangsa kulit putih mempunyai
pertumbuhan somatik lebih tinggi daripada bangsa Asia
4
5) Pengalaman sosial: digandeng, dipeluk dan dibuai saat menangis
menjadi senang, Diberi makan dan minum jika haus dan lapar,
diselimuti jika kedinginan, diajak bermain dan berbicara
6) Peran sosial: bayi diterima sebagai anggota keluarga dan
masyarakat.
2. Faktor Presipitasi:
a. Nature
1) Biologis
Pemberian ASI Esklusif
Nutrisi gizi seimbang
Makanan tambahan diberikan setelah bayi berusia 6 bulan
Makanan padat diberikan setelah usia 12 bulan
BB bayi sesuai dengan TB: BB 5 bulan = 2 x BB lahir, BB 1
tahun 3 x BB lahir
2) Psikologis
Menunjukkan rasa cinta, kasih sayang dan rasa aman pada bayi
Sering mengajak anak berbicara dengan lembut, panggil bayi
dengan namanya
Sering memeluk dan mencium anak’
Membuai, menimang dan menidurkan anak dan membacakan
cerita
Membujuk ketika bayi rewel
Sering mengajak anak bermain
Memperlihatkan gambar yang lucu dan menarik
Mengajak melihat dirinya dikaca
Pada saat bayi menangis segera mencari tahu kebutuhan dasar
yang terganggu (lapar, haus, basah dan sakit)
3) Sosial budaya
Cuaca, musim, geographis mendukung tumbang
Sanitasi lingkungan: kebersihan perorangan baik
5
Keadaan rumah: struktur bangunan, ventilasi baik kepadatan
hunian layak
Keluarga menerima anak dengan senang
Mengajak anak belajar bergaul, melambaikan tangan dan
memberikan salam
Mengajak bermain anak bersama dan mangajak anak
mengenal lingkungannya
b. Origin
1) Internal: Anak senang dan gembira menerima stimulasi dan
pertumbuhan perkembangan sesuai usia
2) Eksternal: Pola asuh dan stimulasi oleh keluarga dan masyarakat
menerima kehadiran anak dengan senang, ketersediaan dana dan
fasilitas memadai
c. Timing
Stimulasi perkembangan dilakukan dari usia 0-1,5 tahun dan
stimulasi diberikan secara konsisten dan sesuai kebutuhan anak
d. Number
1) Stimulasi perkembangan dilakukan sesering mungkin dengan
prinsip dilakukan dengan rasa cinta, kasih sayang tanpa paksaan
dan dengan menciptakan suasana yang segar dan tidak
membosankan
2) Setiap anggota keluarga memberikan stimulus perkembangan
yang sesuai usia
3) Sesering mungkin memberikan pujian pada bayi
E. Sumber Koping
1. Personal ability
a. Masa prenatal baik, tidak ada gangguan
b. Pertumbuhan dan perkembangan normal (sehat)
c. Senang menerima stimulasi
d. Tidak ada gangguan fungsu tubuh/kesehatan secara umum
2. Sosial support
a. Orang tua lengkap
b. Orang tua mempunyai komitmen dan motivasi yang tinggi untuk
stimulasi perkembangan
c. Sanitasi lingkungan baik
d. Masyarakat di sekitarnya baik
e. Orang tua mengetahui cara mnemberikan stimulasi pertumbuhan dan
perkembangan sesuai usia bayi
3. Material asset
a. Orang tua bekerja
b. Mempunyai Jamkesmas kartu atau Askes
c. Sosial ekonomi memadai
d. Sarana dan prasarana tersedia sesuai dengan usia perkembangan
4. Positif belief
8
a. Orang tua/keluarga memahami atau menrima perilaku anak yang
sedang tidak nyaman/negatif sebagai kebutuhan dasar yang tidak
terpoenuhi
b. Orang tua/keluarga melakukan reward dan punishment sesuain usia
perkembangan
c. Orang tua/keluarga memahami perbedanaan cara berkomunikasi sesuai
dengan usia perkembangan
d. Orang tua dan keluarga memahami kesehatan anak akan
mempengaruhi tumbang anak
e. Keyakinan orang tua/keluarga bahwa anak adalah anugrah dan titipan
Tuhan
F. Mekanisme Koping
a. Konstruktif: Berespon terhadap stimulus yang datang secara tepat,
menangis jika kebutuhan dasar tidak terpenuhi
b. Dektruktif: sering menangis hingga berontak ketika digendong, dan
regreasi dan sering mengompol
G. Intervensi Keperawatan
1. Tujuan
Untuk bayi :
a. Merasa aman dan nyaman
b. Dapat mengembangkan rasa percaya
Untuk keluarga:
a. Menjelaskan perilaku yang menggambarkan bayi yang normal dan
menyimpang.
b. Menjelaskan cara menstimulasi perkembangan rasa percaya anaknya.
c. Mendemonstrasikan dan melatih cara memfasilitasi perkembangan
rasa percaya anak.
d. Merencanakan tindakan untuk menstimulasi perkembangan rasa
percaya anaknya.
2. Tindakan Keperawatan
Untuk perkembangan psikososial bayi yang normal:
a. Panggil bayi sesuai namanya.
b. Gendong dan memeluk saat bayi menangis
c. Identifikasi kebutuhan dasar bayi yang terganggu (lapar, haus, basah,
sakit) saat menangis dan penuhi kebutuhan tersebut
9
1) Buai saat bayi menangis
2) Beri minum atau makan saat bayi lapar
3) Selimuti bayi saat kedinginan
d. Bicara dengan bayi saat merawatnya.
e. Bayi menangis saaat berpisah dengan ibu, tetapi tidak lama.
f. Ajak bayi bermain (bersuara yang lucu, memeprlihatkan benda berwarna
menarik, menggerakan benda)
Untuk keluarga:
Tujuan:
a. Keluarga mampu menjelaskan perilaki yang menggambarkan
perkembangan yang normal dan menyimpang
b. Keluarga mampu menjelaskan cara menstimulasi perkembangan anaknya
c. Keluarga mampu mendemonstrasikan cara menstimulasi perkembangan
anaknya
d. Keluarga mampu merencanakan tindakan untuk menstimulasi
perkembangan anaknya
DAFTAR PUSTAKA
11
Keliat,Budi Dkk.(2011).Manajemen keperawatan Psikososial dan Kader
Kesehatan Jiwa.Jakarta EGC
12