Disusun oleh:
AFTHON YAZID A
16010 32008
LAPORAN PENDAHULUAN
PERILAKU KEKERASAN
A. Pengertian Perilaku Kekerasan
Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan hilangnya kendali perilaku
seseorang yang diarahkan pada diri sendiri, orang lain, atau lingkungan.
Perilaku kekerasan pada diri sendiri dapat berbentuk melukai diri untuk bunuh
diri atau membiarkan diri dalam bentuk penelantaran diri. Perilaku kekerasan
pada orang adalah tindakan agresif yang ditujukan untuk melukai atau
membunuh orang lain. Perilaku kekerasan pada lingkungan dapat berupa
perilaku merusak lingkungan, melempar kaca, genting, dan semua yang ada di
lingkungan. (Yusuf. A.h. dkk. 2015)
Perilaku kekerasan adalah reaksi yang ditampakan/ditampilkan oleh individu
dalam menghadapi masalah dengan melakukan tindakan penyerangan
terhadap stessor, dapat juga merusak dirinya sendiri, orang lain maupun
lingkungan dan setiap bermusuhan (Rasmun, 2001, hal. 18).
Marah merupakan perasaan jengkel yang timbul sebagai respon terhadap
kecemasan yang dirasakan sebagai ancaman. (Stuart dan Sundeen, 2002).
Dari ketiga teori tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa perilaku
kekerasan adalah seseorang melakukan tindakan yang berakibat tidak baik
pada dirinya sendiri, orang lain maupun lingkungan.
B. Rentang Respon
Respon adaptif
Respon Maladaptif
Asertif
Frustasi
Pasif
Agresif
Amuk
Gambar: Rentang Respon Marah (Stuart dan Sundeen, 2002)
1. Respon Adaptif
bermuka
asam,
keras
kepala,
suka
3. Represi
Mencegah pikiran yang menyakitkan atau membahayakan masuk ke
alam sadar. Misalnya seorang anak yang sangat benci pada
orangtuanya yang tidak disukainya. Akan tetapi menurut ajaran atau
didikan yang diterimanya sejak kecil bahwa membenci orang tua
merupakan hal yang tidak baik dan dikutuk Tuhan, sehingga perasaan
benci ditekannya dan akhirnya ia dapat melupakannya.
4. Reaksi Formasi
Mencegah keinginan yang berbahaya bila diekspresikan dengan
melebih-lebihkan
sikap
dan
perilaku
yang
berlawanan
dan
G. Konsep Marah
Akibat
Perilaku Kekerasan
: Core problem
Penyebab
J. Perencanaan Keperawatan
No.
1.
Diagnosa
Keperawatan
Tujuan
Krtieria Evaluasi
Perilaku
Klien mampu :
Setelah.pertemuan
Kekerasan
- Mengidentifikasi
klien mampu :
penyebab tanda
- Menyebutkan
perilaku kekerasan
penyebab, tanda, gejala
- Menyebutkan jenis
dan akibat perilaku
perilaku kekerasan
kekerasan
yang perilaku
- Memperagakan cara
kekerasan
fisik untuk mengontrol
- Menyebutkan akibat
perilaku kekerasan
dari perilaku
kekerasan yang
dilakukan
- Menyebutkan cara
mengontrol perilaku
kekerasan
- Mengontrol perilaku
kekerasan secara;
fisik, sosial/verbal,
spiritual, terapi
psikofarmaka
Setelahpertemuan
klien mampu :
- Menyebutkan
kegiatan yang
sudah dilakukan
- Memperagakan
Perencanaan
Intervensi
SP 1 (tgl . )
- Identifikasi penyebab, tanda gejala
serta akibat perilaku kekerasan
-
SP.2 (tgl.)
- Evaluasi kegiatan yang lalu
(SP.1)
-
Rasional
- Dengan mengenal perilaku
kekerasan, pasien dapat
mengetahui tentang penyakitnya
dan mengetahui cara
mengatasinya.
- Agar pasien dapat
mengendalikan rasa marahnya
- Agar pasien mengingat jadwal
kegiatannya
Mengingatkan kegiatan
yang sudah dilakukan
Mengekspresikan rasa
marahnya pada objek yang
SP.3 (tgl..)
- Evaluasi kegiatan yang lalu
(SP.1 dan SP.2)
- Latih secara sosial/verbal
Menolak dengan baik
Meminta dengan baik
Mengungkapkan dengan
baik
- Masukan dalam jadwal harian
pasien
Setelahpertemuan
klien mampu :
- Menyebutkan
kegiatan yang
sudah dilakukan
- Memperagakan
cara spiritual
SP.4 (tgl)
- Evaluasi kegiatan yang lalu
(SP.1, SP.2 dan SP.3)
- Latih secara spiritual
Berdoa
Shalat
- Masukan dalam jadwal harian
pasien
Setelahpertemuan
klien mampu :
- Menyebutkan
kegiatan yang
sudah dilakukan
SP.5 (tgl)
- Evaluasi kegiatan yang lalu
(SP.1, SP.2, SP.3 dan SP.4)
- Latih patuh obat
Minum obat secara
tidak berbahaya
Agar klien mengingat
jadwal kegiatannya
Mengingatkan tindakan
yang sudah dilakukan
Melatih klien berbicara
dengan baik
Mengingatkan tindakan
yang sudah dilakukan
Melatih menenangkan rasa
marah klien dengan
keyakinan spiritualnya
Agar klien mengingat
jadwal kegiatannya
Mengingatkan tindakan
yang sudah dilakukan
Dengan dijelaskan
Memperagakan
cara patuh obat
-
Keluarga mampu:
Merawat pasien
dirumah
Setelahpertemuan
keluarga mampu:
- Menjelaskan penyebab
tanda, gejala, akibat
serta mampu
memperagakan cara
merawat
SP.1 ( Tgl.)
- Identifikasi masalah yang dihadapi
keluarga dalam merawat klien
-
pentingnya program
pengobatan, dapat
memotivasi pasien untuk
patuh berobat
-
Dengan mengetahui
masalah yang dihadapi
keluarga, keluarga mampu
mengantisipasi masalah
yang muncul
Dapat membuat keluarga
pasien lebih memahami
perilaku kekerasan
Setelahpertemuan
keluarga mampu:
- Menyebutkan
kegiatan yang
sudah dilakukan
dan mampu
merawat serta
dapat membuat
RTL
SP.2 (Tgl.)
- Evaluasi SP.1
Setelahpertemuan
keluarga mampu:
- Menyebutkan
kegiatan yang
sudah dilakukan
dan mampu
merawat serta
dapat membuat
RTL
Setelah.pertemuan
keluarga mampu:
- Menyebutkan
kembali kegiatan
yang sudah
dilakukan
- Melaksanakan
follow up rujukan
SP.3 (Tgl)
- Evaluasi SP.1 dan SP.2
SP.3 (Tgl)
- Evaluasi SP.1, SP.2 dan SP.3
- RTL keluarga:
Follow up
Rujukan
Mengingatkan kegiatan
yang sudah dilakukan
Melatih kelurga merawat
klien
Keluarga mampu merawat
pasien dengan benar
Agar jadwal perawatan
terorganisir dengan baik
Mengingatkan kegiatan
yang sudah dilakukan
Keluarga mampu merawat
pasien dengan benar
Agar jadwal perawatan
terorganisir dengan baik
Mengingatkan kegiatan
yang sudah dilakukan
Dapat mengetahui sejauh
mana kemampuan
keluarga
Agar jadwal perawatan
terorganisir dengan baik
DAFTAR PUSTAKA
Ah. Yusuf, dkk. 2015. Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta: Salemba Medika.
Keliat, B.A., Akemat, Helena, N.C.D., dan Nurhaeni, H. 2007. Keperawatan Kesehatan
Jiwa Komunitas: CMHN (Basic Courese). Jakarta: EGC.
Stuart, G. W. dan Sundeen, S. J. 2002. Buku Saku Keperawatan Jiwa Edisi 3. Jakarta:
EGC.
Suliswati, dkk. 2004. Konsep Dasar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta: EGC.
Varcarolis. 2006. Fundamentalis of Psychiatric Nursing Edisi 5. St. Louis: Elsevier