A. Pengertian
Gangguan proses pikir adalah ketidakmampuan klien menilai dan berespon pada
realitas, klien tidak dapat membedakan rangsang internal dan eksternal, tidak dapat
membedakan lamunan dan kenyataan, klien tidak mampu memberi respons secara akurat,
sehingga tampak prilaku yang sukar dimengerti dan mungkin menakutkan (Budi Anna
Keliat, 1998).
Gangguan orientasi realitas umumnya ditemukan pada klien skizofrenia dan psikotik
lain. Bhider mengidentifikasi gejala primer skizofrenia sebagai “4A” yang ditambah
dengan “2A” sebagai berikut : gangguan “asosiasi”, “afek”, “ambidalan” “autestik” dan
ditambah dengan gangguan “atensi” (perhatian) dan “aktifitas”. Gejala skunder dari
skizofrenia adalah : halusinasi, waham dan gangguan daya ingat.
Waham (paranoid) ditandai oleh keyakinan yang salah dan menetap dan tidak dapat
dibuktikan dalam kenyataan. (Kaplan)
Waham adalah suatu keyakinan seseorang yang berdasarkan penilaian realitas yang
salah, keyakinan yang tidak konsisten dengan tingkat intelektual dan latar belakang
budaya, ketidakmampuan merespons stimulus internal dan eksternal melalui proses
interaksi / informasi secara akurat. ( Iyus Yosep, 2009 ).
Waham adalah suatu keyakinan yang salah yang secara kokoh dipertahankan
walaupun tidak diyakini oleh orang lain dan bertentangan dengan realita normal (Stuart
dan Sundeen, 1998).
Waham adalah keyakinan klien yang tidak sesuai dengan kenyataan tetapi dipertahankan
dan tidak dapat dirubah secara logis oleh orang lain, keyakinan ini berasal dari pemikiran
klien dimana sudah kehilangan kontrol (Dep.Kes.RI, 1994).
Seseorang yang mengalami waham berpikir bahwa ia memiliki banyak kekuatan dan
bakat serta tidak merasa terganggu jiwanya atau ia merasa sangat kuat dan sangat terkenal.
(Varcarolis, 2006).
B. Etiologi
Menurut Kaplan dan Sadock dalam Buku Saku Psikiatri (1994) menyebutkan antara
lain :
1. Genetik
Studi genetik menunjukkan bahwa gangguan ini bukan sub tipe maupun stadium
prodnormal dini dari Skizofrenia atau gangguan mood (alam perasaan). Tidak ada
kenaikan resiko Skizofrenia atau gangguan mood (alam perasaan) pada keluarga tingkat
pertamanya.
2. Biologik
Klien menderita defek diskrit dalam sistem limbik ganglia basalis. Pada klien yang
memiliki waham yang disebabkan oleh kondisi neorologis tanpa adanya gangguan
kecendrungan memiliki waham yang kompleks.
3. Psikososial
Gangguan waham terutama bersumber pada psikososial, karakteristik dan latar
belakang termasuk riwayat penganiayaan fisik/emosional : orang tua yang kejam, keliru
dan tidak handal atau pendidikan yang terlalu menuntut sehingga anak percaya
lingkungannya terlalu kejam dan potensial berbahaya.
Macam-Macam Waham
1. Waham menurut jangka waktu
a. Transitorik (sementara)
Waham ini sering terjadi/ dijumpai pada klien delirium, keadaan organik akut dan akan
hilang apabila keadaan penyakitnya membaik.
b. Fixed (menetap)
Waham ini telah berakar dalam jiwa klien serta dipertahankan bertahun-tahun, bahkan
sepanjang hidup klien, waham menetap ini sering terjadi pada klien dengan
gangguan paranoid.
2. Waham menurut tingkat organisasi antara lain :
a. Sistematik
Klien hidup dengan perilaku sesuai dengan wahamnya misalnya, klien mengaku
sebagai raja, ia ingin diperlakukan sebagai raja dan tidak mau diperintah.
b. Tidak sistematik.
Klien merasa puas dengan mengekspresikan wahamnya.Klien tidak hidup dan
berkembang seperti wahamnya.
3. Waham menurut isinya ada beberapa macam antara lain :
a. Waham Kebesaran
Keyakinan klien yang berlebihan tentang kebesaran dirinya atau kekuasaannya.
b. Waham Somatik
Klien yakin bahwa bagian tubuhnya terganggu, terserang penyakit atau didalam
tubuhnya terdapat binatang. Contoh : Bahwa dosa-dosanya tidak bisa diampuni.
c. Waham Religius (agama)
Keyakinan klien terhadap suatu agama secara berlebihan
d. Waham Curiga
Klien yakin bahwa ada orang atau kelompok orang yang sedang mengancam jiwanya.
e. Waham Nihilistik
f. Keyakinan bahwa dunia luar ini hancur atau ia sendiri dan orang lain sudah mati
atau keberadaannya sudah tidak ada.
g. Waham Sisip Fikir
h. Klien yakin bahwa ada fikiran orang lain yang disisipkan /dimasukkan kedalam
fikirannya.
i. Waham Siar Fikir
j. Klien yakin bahwa orang lain mengetahui isi fikirannya, padahal dia tidak pernah
menyatakan fikirannya kepada orang tersebut.
k. Waham Menuduh Diri
Termasuk kedalam waham berdosa, bersalah dan ninilistik, klien mengatakan bahwa ia
tidak bermanfaat, menjadi beban keluarga, telah menjalankan dosa, dosa besar.
Contoh : Klien percaya terhadap CIA yang mempunyai file tentang dia.
l. Waham Cemburu
Kepercayaan yang salah tentang pasangannya yang tidak setia.Contoh : Klien percaya
terhadap isterinya ada serong dengan dokternya.
Pohon Masalah
Kerusakan Komunikasi
Akibat Verbal
Penyebab
Gangguan Konsep Diri
2. Diagnosa keperawatan
a. Perubahan proses pikir : Waham kebesaran
b. Kerusakan komunikasi verbal
c. Gangguan konnsep diri
3. Rencana Keperawatan
Tabel 2.1 : Rencana Keperawatan
Perencanaan
No Dx. Kep Kriteria Rasional
Tujuan Intervensi
Evaluasi
(1) ( 2) (3) ( 4) ( 5) ( 6)
1. Perubahan TUM:
proses pikir : Klien dapat
Waham berorientasi
kebesaran kepada realitas
secara
bertahap. klien dapat 1. Bina hubungan 1.Hubungan saling
TUK : 1 membina saling percaya percaya akan
Klien dapat hubungan dengan klien : membuang
membina saling a.Beri salam intervensi, yang akan
hubungan percaya terapituik. dilakukan oleh klien
saling percaya dengan b. Memperkenalka ialah
dengan perawat. n diri dengan Menyangkal atau
perawat. klien. membantah
c.Jelaskan tujuan keyakinan
interaksi. klien dan
d. Ciptakan melakukan
lingkungan tindakan yang
yang tenang. bermanfaat
e.Buat kontak yang yang dapat
jelas menghalangi
dibicarakan hubungan
waktu dan saling percaya
tempat dengan klien
Anjurkan perawat
untuk tidak
membantah
dan tidak
mendukung
waham klien :
f. Katakan perawat
menerima
keyakinan klien
“saya menerima
keyakinan
anda” disertai
ekspresi
menerima
1 2 3 4 5 6
2.Katakan perawat 2.Waham dapat
tidak mendukung membahyakan
“sukar bagi saya klien sehingga
untuk klien harus
mempercayainya” diobservasi.
disertai ekspresi.
ragu tapi empati.
Tidak
membicarakan isi
waham klien.
3. Yakinkan klien 3.Untuk
berada dalam menentukan
keadaan aman dan rencana berikutnya.
terlindung:
Anda berada
dalam keadaan
aman, kami akan
menemani
anda.
Gunakan
keterbukaan dan
kejujuran.
Jangan tinggalkan
klien sendirian
Diskusikan dengan
klien masalah yang
dialami pada saat
sekarang ini,
“observasi apakah
waham klien
menggangu
aktivitas dalam
melakukan
perawatan sehari-
hari.”
(1) ( 2) (3) ( 4) ( 5) ( 6)
2 Klien dapat Klien dapat 1. Beri pujian pada 1. Memotivasi
mengidentifika mengungkap penampilan klien klien untuk
si kemampuan kan secara dan kemampuan kembali ke realita.
yang dimiliki. verbal klien yang realistis.
. kemampuan 2.Diskusikan 2.Dengan diskusi
realitas yang dengan klien kemampuan klien
dimiliki. kemampuan yang akan terbuka dalam
dimiliki pada waktu melakukan
dan saat realistis kegiatan yang
(hati-hati kalau realistis.
terlibat dalam
diskusi waham).
3. Tanyakan apa 3. Dengan
yang biasa kegiatan dapat
dilakukan (kaitkan mengurangi
dengan aktivitas waham klien.
sehari-hari dan
anjurkan untuk saat
ini.
4. Jika klien selalu 4. Membantah
membicarakan waham akan
wahamnya, membuat klien
dengarkan sampai tidak percaya
selesai, perawat kepada perawat.
perlu
memperhatikan
bahwa klien itu
penting.
(1) ( 2) (3) ( 4) ( 5) ( 6)
3. Klien dapat Klien dapat 1. Observasi 1. Kebutuhan yang
mengidentifika menyebut- kebutuhan klien tidak terpenuhi
si kebutuhan kan sehari-hari. dapat mencetuskan
yang tidak kebutuhan waham.
terpenuhi. yang tidak 2. Diskusikan 2. Untuk mengkaji
terpenuhi kebutuhan penyebab
sehingga klien yang timbulnya waham
menjadi tidak pada
waham terpenuhi klien.
setelah tiga baik selama
minggu. dirumah sakit 3. Untuk
maupun menentukan
dirumahnya. tindakan
3. Hubungkan keperawatan pada
kebutuhan klien waham
yang tidak 4. Aktifitas yang
terpenuhi dan teratur dapat
timbulnya mengurangi
waham. kesempatan klien
untuk membicara-
4. Tingkatkan kan wahamnya.
aktivitas yang dpt
memenuhi
kebutuhan klien
dan memerlukan
waktu dan tenaga 5. Membuat klien
(aktifitas dapat untuk tidak sempat
dipilih bersama membicarakan
klien,jika mungkin wahamnya
buat jadwal).
5. Atur situasi
agar klien
tidak
mempunyai
waktu
menggunakan
wahamnya.
(1) ( 2) (3) ( 4) ( 5) ( 6)
4 Klien dapat Klien dapat 1. Berbicara 1. Bicara yang
berhubung-an mengorientas dengan klien dalam berpokus pada ide-
dengan ikan dirinya konteks realistis ide yang salah,
realitas. pada realistis (realistis orang, tidak akan berguna
setelah satu realistis diri dan dan mungkin
minggu. realistis waktu). membuat keadaan
wahamnya menjadi
lebih buruk.
2. Sertakan 2. Untuk
klien dalam terapi mengorientasikan
aktivitas kelompok, klien pada realistis
orientasi realita. sehingga
mengurangi
wahamnya.
3. Berikan pujian 3. Pujian terhadap
pada tiap kegiatan realistis
positif yang memotivasi klien
dilakukan untuk mengurangi
wahamnya.
5. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi adalah proses yang berkelanjutan untuk menilai efek dari tindakan
keperawatan pada klien. Evaluasi dilakukan terus menerus pada respon klien terhadap
tindakan keperawatan yang terlah dilaksanakan (Kurniawati, 2004).Langkah ini juga
bertujuan untuk mengetahui perkembangan klien setelah melaksanakan tindakan
keperawatan. Evaluasi dapat dilakukan dengan pendekatan SOAP (Subyeketif, Obyektif,
Analisa dan Plan Of care) yaitu sebagai berikut :
S (Subyektif) : Respon subyektif klien terhadap tindakan
keperawatan yang telah dilaksanakan.
Respon obyektif klien terhadap tindakan
O (Obyektif) : keperawatan yang telah dilaksanakan.
Analisa ulang terhadap data subyektif dan
A (Analisa) obyektif untuk menyimpulkan apakah
: masalah masih tetap atau muncul
masalah baru.
Rencana tindakan keperawatan untuk
mengatasi diagnosa maslah
P (Plan of Care) keperawatan.