Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN

DIARE

OLEH :

1. APRILIA RATU 9. SITI NURBAITI


2. LENDA MOMIAKE 10. NAOMI LAMALEI
3. SYANE NJURUHAPA 11. MARLIN LETTE
4. KURNIA OROWALA 12. DOMINGGUS NAHAK
5. MELDA SUSAN K.Y.KOTA 13. FREDERYCO KAKE
6. CHYNDYELIS N. SEUBELAN 14. RIAN TANONE
7. MARIA OEMATAN 15. UYO U. BURA JENGA
8. YUNITA NABUASA 16. AGRINTO TALOIM

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MARANATHA
KUPANG
2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Toxoplasmosis dan Penatalaksanaannya

Sub PokokBahasa : Toxoplasmosis

Sasaran : Masyarakat

Hari/ Tanggal : Kamis, 23 september 2021


Waktu/ Tempat : 11:00-11:30

Pelaksana : Mahasiswa STIKes Maranatha Kupang

A. Tujuan
1. Tujuan Umum

Setelah mendapat penyuluhan diharapkan klien dapat mengetahui tentang


Toxoplasmosis dan penatalaksanaannya di rumah.
2. Tujuan Khusus
Setelah selesai mengikuti penyuluhan, diharapkan :

a. Menyebutkan apa itu toxoplasmosis

b. Menyebutkan penyebab toxoplasmosis

c. Menjelaskan tanda dan gejala toxoplasmosis

d. Mencegah penyakit toxoplasmosis

e. Menjelaskan cara menangani toxoplasmosis

B. Materi Penyuluhan

a. Pengertian toxoplasmosis
b. Penyebab toxoplasmosis
c. Tanda Dan Gejala toxoplasmosis
d. Pencegahan Penyakit toxoplasmosis
e. Penanganan toxoplasmosis
C. Metode

1. Ceramah

2. Tanya jawab

D. Media

1. Leaflet

2. LCD

E. SusunanAcara

N Tahap Kegiatan Penyuluhan Peserta


o. Waktu
1. Pembukaan:  Memberi salam pembuka  Menjawab salam
5 Menit  Memperkenalkan diri  Memperhatikan
 Menjelaskan pokok bahasa  Memperhatikan
dan tujuan
 Kontrak waktu

2. Pelaksanaan  Menjelaskan pengertian  Peserta mendengarkan dan


: toxoplasmosis memperhatikan
20 Menit  Menjelaskan penyebab  Peserta mendengarkan dan
toxoplasmosis memperhatikan
 Menjelaskan tanda dan gejala  Peserta mendengarkan dan
toxoplasmosis memperhatikan
 Menjelaskan pencegahan  Peserta mendengarkan dan
penyakit toxoplasmosis memperhatikan
 Menjelaskan penanganan
toxoplasmosis
3. Penutup:  Melakukan evaluasi  Menjawab pertanyaan
5 Menit  Kesimpulan  Mendengarkan
 Salam penutup

F. Pengorganisasian
Ketus/ Leader : Tirsa Kasse
Co- Leader : Lenda Momiake
Fasilitator : - Syane Njuruhapa
Observer : - Kurnia Orowala
Anggota Kelompok:
1. Melda Susan K. Y. Kota 7. Siti Nurbaiti
2. Chyndyelis N. Seubelan 8. Naomi Lamalei
3. Maria Oematan 9. Uyo Umbu B. Jenga
4. Marlin Lette 10. Agrinto Taloim
5. Yunita Nabuasa 11. Frederyco E. Kake
6. Dominggus Nahak 12. Rian C. Tanone
G. Job Dscription
1. Leader
a) Menyampaikan materi penyuluhan dari pengertian hingga pencegahan.
2. Co Leader
a) Bertanggung jawab atas kelancaran acara
b) Membuka dan menutup acara
c) Mengatur waktu kegiatan sesuai dengan rencana kegiatan
3. Fasilitator
a) Membantu kelancaran acara agar dapat berjalan dengan baik
b) Mempertahankan dan meningkatkan motivasi peserta
c) Mencegah gangguan atau hambatan terhadap kelompok baik diluar maupun
dari dalam kelompok.
4. Observer
a) Mengobservasi perfoma leader, CO, leader, fasilitator, dan keantusiasan
peserta
b) Mengevaluasi serangkaian acara kegiatan mulai dari awal hingga akhir.

H. Setting Tempat
Keterangan:

: Observer

: Co Leader

: Leader

: Fasilitator

I. KriteriaEvaluasi
1. Kriteria Struktur
o Kesiapan materi
o Kesiapan SAK
o Kesiapan media Leaflet dan LCD
o Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan oleh mahasiswa
o Tempat dan alat tersedia sesuai perencanaan
o Peserta hadir ditempat
o Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di Kampus STIKes Maranatha
Kupang
o Pengorganisasian penyelengaraan dilakukan minimal 1 hari sebelumnya
2. Kriteria Proses
o Fase dimulai sesuai dengan waktu yang direncanakan
o Peserta antusias dan aktif terhadap penyuluhan yang disampaikan oleh penyaji
o Peserta terlibat aktif dalam kegiatan penyuluhan
o Suasana penyuluhan tertib
o Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
o Perfoma dari co-leader, apakah mampu membangun dan mempertahankan
suasana penyuluhan
o Peforma leader, apakah mampu menguasai materi penyuluhan
o Peforma fasilitator, fasilitator, dan observer
o Keantusiasan peserta
3. Kriteria Hasil
o Peserta mengikuti penyuluhan dari awal sampai akhir
o Peserta mampu menjelaskan pengertian toxoplasmosis
o Peserta mampu menjelaskan penyebab toxoplasmosis
o Peserta mampu menyebutkan 2 dari banyak tanda dan gejala toxoplasmosis
o Peserta mampu menyebutkan pencegahan penyakit toxoplasmosis
o Peserta mampu menyebutkan penanganan toxoplasmosis

J. Evaluasi: Tanya Jawab


Pertanyaan:
a. Pengertian toxoplasmosis?
b. Penyebab toxoplasmosis?
c. Tanda dan gejala toxoplasmosis?
d. Pencegahan penyakit toxoplasmosis?
e. Penanganan toxoplasmosis?
LAMPIRAN MATERI DIARE

A. Pengertian

Merupakan penyakit infeksi yang dapat menyerang binatang dan manusia yang
disebabkan oleh parasit toxoplasma gondi. Toxoplasma gondi, diperoleh dari makanan
yang tidak dimasak dengan matang, daging yang terinfeksi atau feses kucing yang
mengandung parasit.
Toxoplasmosis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi dengan parasit obligat
intraselluler Toxoplasma gondii. Infeksi toxoplasma bisa bersifat akut dan kronik atau
keduanya. Infeksi toxoplasma akut adalah infeksi yang didapat sesudah bayi dilahirkan,
biasanya asimptomatik sedangkan infeksi toxoplasma kronik adalah terjadinya
persistensi kista dalam jaringan yang berisi parasit pada individu yang secara klinis
asimptomatik. Toxoplasmosis akut maupun kronik adalah suatu keadaan saat parasit
menjadi penyebab terjadinya gejala dan tanda klinis ( antara lain : ensefalitis,
miokarditis, pneumonia ).
B. Penyebab Toxoplasmosis

Toxoplasmosis adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh parasit Toxoplasma


gondii. Parasit ini termasuk protozoa sub filum apicomplexa, kelas sporozoa, sub kelas
coccidia. Toxoplasma gondii mula – mula ditemukan pada binatang pengerat / rodentia
di Afrika Utara yaitu Ctenodactylusgundipada tahun 1909 oleh Nicolle dan Manceaux.
Pada tahun 1970 parasit yang sudah dikenal sebagai pathogen pada manusia selama
setengah abad ini diklasifikasikan secara taxonomi dalam coccidia dan diketahui bahwa
bangsa kucing adalah hospes definitifnya serta menjadi jelas bahwa dalam siklus
hidupnya terdapat siklus seksual yang terjadi pada pada bangsa kucing (felidae) dan hal
ini mempunyai implikasi epidemiologik yang penting untuk transmisi parasit ini.
C. Tanda Dan Gejala Toxoplasmosis

Gejala klinis berupa trias klasik, yaitu hidrosefalus, pengapuran pada otak dan
khorioretinitis terjadi pada lebih kurang 10% dari kasus infeksi kongenital. Pada garis
besarnya sesuai dengan cara penularan dan gejala klinisnya, toksoplasmosis dapat
dikelompokkan atas: toksoplasmosis akuisita (dapatan) dan toksoplasmosis kongenital.
Baik toksoplasmosis dapatan maupun kongenital sebagian besar asimtomatis atau tanpa
gejala. Keduanya dapat bersifat akut dan kemudian menjadi kronik atau laten. Gejala
yang nampak sering tidak spesifik dan sulit dibedakan dengan penyakit lain.
Toksoplasmosis dapatan biasanya tidak diketahui karena jarang menimbulkan gejala.
Tetapi bila seorangibu yang sedang hamil mendapat infeksi primer, ada kemungkinan
bahwa 50% akan melahirkan anak dengan toksoplasmosis kongenital. Gejala yang
dijumpai pada orang dewasa maupun anak-anak umumnya ringan. Gejalaklinis yang
paling sering dijumpai pada toksoplasmosis dapatan adalah limfadenopati dan rasa
lelah, disertai demam dan sakit kepala.
D. Pencegahan Toxoplasmosis

- Hewan dan manusia yang didiagnosa menderita Toxoplamosis dapat di tanggani


dengan pemberian terapi berupah kombinasi sulfonamida dan pirimetamin
- Pencegahan primer, dengan memasak daging yang benar-benar matang, jangan
warnanya masih merah muda. ( pink ).
- Pencegahan sekunder, pentingnya mengidentifikasi wanita selama hamil dari
terinfeksi toxoplasma gondii dan fektal terinfeksi dengan pemeriksaan selama
prenatal, kemungkinan terapi, termasuk mengakhiri kehamilan dan pemberian
antibiotic terhadapat janin yang dikandungperlu didiskusikan dengan pasien.
- Mengkonsumsi makanan yang matang.
- Menjaga kebersihan

Anda mungkin juga menyukai