Anda di halaman 1dari 14

PROGRAM-PROGRAM DAN KEBIJAKAN KESEHATAN PADA LANSIA

(POSYANDU LANSIA, RENCANA AKSI NASIONAL KESEHATAN


LANSIA TAHUN 2020-2022)

Oleh kelompok 3 :
1. Pritilia M. Akoit
2. Desty S. Toulay
3. Ryan C. Tanone
4. Yurex Y. Buraen

KELAS/SEMESTER : B/VII

MATA KULIAH : GERONTIK

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MARANATHA
KUPANG
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunianya
kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berisi tentang PROGRAM-PROGRAM DAN
KEBIJAKAN KESEHATAN PADA LANSIA.
Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi dengan
memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.
Kami menyadari bahwa makalah ini belum maksimal dan masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, kami mengharap masukan, kritikan dan saran para pembaca untuk
kesempurnaan makalah ini.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan

Kupang, 03 Oktober 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................ii
BAB I. PENDAHULUAN.........................................................................................1
1.1 LATAR BELKANG........................................................................................1
1.2 TUJUAN.........................................................................................................2
1.3 MANFAAT.....................................................................................................3

BAB II. PEMBAHASAN..........................................................................................4

2.1 DEFINISI LANSIA.........................................................................................4


2.2 PROGRAM KESEHATAN LANSIA (POSYANDU LANSIA)...................4
2.3 KEBIJAKAN KESEHATAN LANSIA..........................................................7
2.4 RENCANA ANKSI NASIONAL KESEHATAN LANSIA TAHUN 2020-2022

BAB III. PENUTUP..................................................................................................9

3.1 KESIMPULAN...............................................................................................9
3.2 SARAN...........................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Lansia merupakan kelompok penduduk berusia 60 tahun atau lebih, serta mengalami
penurunan kekebalan fisik dan mengalami penurunan system organ tubuh. Lansia adalah
kelompok masyarakat yang rentang terhadap suatu penyakit, kelompok dibagi menjadi 3
yaitu middle age dengan bataan usia (45-49 tahun), Lanjut usia (60 -69 tahun) dan Lanjut
usia tua (70 tahun keatas) menurut (Statistik, 2018). Lansia adalah prooses perkembangan
biologis yang akan dialami semua orang dan terjadi secara alami pada usia >65 tahun.
Dalam proses penuaan lansia mengalami penurunan fungsi organ tubuh dan sangat rentan
terhadap penyakit, oleh karena itu sarana pelayanan kesehatan sangat dibutuhkan dimasa
usia lanjut ini.
Undang-Undang No 36 Tahun 2009 pasal 138 menyatakan bahwa upaya pemeliharaan
usia lanjut harus ditunjukkan dengan menjaga agar tetap hidup sehat dan produktif secara
sosial dan ekonomi sesuai dengan martabat kemanusiaan. Pemerintah dalam hal ini
berkewajiban menyediakan fasilitas kesehatan bagi kelompok usia lanjut. Salah satu
upaya yang disediakan untuk pemantauan kesehatan kelompok usia lanjut yaitu dengan
adanya posyandu lansia (POKSILA). Posyandu lansia dalah suatu wadah pelayanan bagi
usia lanjut I masyarakat, dengn menitikberatkan pada upaya promotif dan preventif, serta
tidak mengabaikan upaya kuratif dan reha- bilitatif. Pembentukan posyandu lansia yaitu
untuk meningkatkan derajat kesehatan lansia dan mutu pelayanan kesehatan lansia di
masyarakat (Notoatmodjo, 2010)
Posyandu lansia merupakan pos pelayanan terpadu untuk lanjut usia, sangat efektif
digunakan sebagai sarana dan fasilitas kesehatan bagi lansia untuk memonitor maupun
mempertahankan status kesehatan lansia. Oleh karena itu lansia diharapkan mampu
berkunjung dan aktif dalam kegiatan yang diadakan oleh posyandu lansia di daerah mereka
masing-masing, sehingga lansia mendapatkan pelayanan kesehatan dan pendidikan
kesehatan yang memadai untuk kebutuhan kesehatan di masa tuanya (Sunaryo, 2015).

1
Lansia adalah proses perkembangan biologis yang akan dialami oleh semua orang dan
terjadi secara alami pada usia >65 tahun. Dalam proses penuaan, lansia mengalami
penurunan fungsi organ tubuh dan sangat rentan terhadap penyakit, oleh karena itu sarana
pelayanan kesehatan sangat dibutuhkan di masa usia lanjut ini. Indonesia merupakan Negara
keempat dengan jumlah lansia terbanyak setelah China, Amerika dan India. Pada tahun
2021, proporsi lansia mencapai 10,82 persen atau sekitar 29,3 juta orang. Jumlah tersebut
menunjukkan bahwa Indonesia sudah memasuki fasestruktur penduduk menua, yang
ditandai dengan proporsi penduduk berusia 60tahun ke atas di Indonesia yang sudah
melebihi 10 persen dari total penduduk(Kemenkes, 2017)
Besarnya populasi lanjut usia serta pertumbuhan yang sangat cepat menimbulkan
berbagai permasalahan terutama dari segi kesehatan dan kesejahteraan lansia, sehingga
lansia perlu mendapatkan perhatian yang serius dari semua sektor untuk upaya peningkatan
drajat kesehatan dan mutu lansia. Salah satu bentuk perhatian terhadap lansia adalah
terlaksananya pelayanan pada lanjut usia melalui kelompok Posyandu Lansia (Azizah,
2011).
Sebagai upaya dalam memberikan pelayanan kesehatan pada lansia maka kegiatan
posyandu lansia harus dijalankan dengan baik dengan tujuan memberikan kemudahan bagi
lansia dalam mendapatkan pelayanan kesehatan dasar, sehingga kualitas hidup masyarakat
di usia lanjut tetap terjaga dengan baik dan optimal, Untuk itu seharusnya para lansia
berupaya memanfaatkan adanya posyandu tersebut. (Muhith, 2016).

1.2 TUJUAN
1.2.1.. Tujua umum
Mengetahui Program-Program Dan Kebijakan Kesehatan Pada Lansia (Posyandu
Lansia, Rencana Aksi Nasional Kesehatan Lansia Tahun 2020-2022)
2.2.1..Ujuan khusus
1. Mengetahui definisi lansia
2. Mengetahui definisi posyandu
3. Tujuan posyandu lansia
4. Manfaat posyandu lansia
5. Sasaran posyandu lansia

2
6. Kegiatan posyandu lansia
7. Mekanisme posyandu lansia
8. Kebijakan kesehatan lansia di indonesia
9. Rencana aksi nasional kesehatan lansia tahun 2020-2024
1.3 MANFAAT
1.3. 1 Bagi institut pendidikan
Memberikan sumbangan kepustakaan ilmiah bagi Prodi Keperawatan STIKes
Maranatha Kupang dan dapat memberikan manfaat bagi perkembangan Ilmu
Keperawatan dan memberikan tambahan informasi khususnya dibidang Gerontik
1.3. 2 Bagi mahasiswa dan pembaca
Untuk mahasiswa dan pembaca, sebagai data referensi atau rujukan untuk penelitian
selanjutnya serta mengetahui, dan memahami apa saja program-program dan
kebijakan kesehatan lansia
1.3. 3 Bagi peneliti selanjutnya
Hasil makalah ini dapat menjadi data dasar bagi penelitian selanjutnya, terutama
untuk mengetahui program-program kesehatan lansia yang ada

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 DEFINISI LANSIA


Menurut World Health Organization (WHO), lansia adalah seseorang yang telah
memasuki usia 60 tahun keatas. Lansia merupakan kelompok umur pada manusia yang telah
memasuki tahapan akhir dari fase kehidupannya.
Lansia adalah seseorang yang telah berusia >60 tahun dan tidak berdaya mencari nafkah
sendiri untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari (Ratnawati, 2017).
Lansia merupakan kelompok penduduk berusia 60 tahun atau lebih, serta mengalami
penurunan kekebalan fisik dan mengalami penurunan system organ tubuh. Lansia adalah
kelompok masyarakat yang rentang terhadap suatu penyakit, kelompok dibagi menjadi 3
yaitu middle age dengan bataan usia (45-49 tahun), Lanjut usia (60 -69 tahun) dan Lanjut
usia tua (70 tahun keatas) menurut (Statistik, 2018)
2.2 PROGRAM KESEHATAN PADA LANSIA
2.2.1Definisi Posyandu Lansia
Menurut Kemenkes (2011), posyandu Lansia adalah pos pelayanan terpadu
untuk masyarakat lanjut usia di suatu wilayah tertentu yang sudah disepakati, dan
di gerakkan oleh masyarakat agar lanjut usia mendapatkan pelayanan kesehatan
yang memadai dan merupakan kebijakan pemerintah untuk pengembangan
pelayanan kesehatan bagi lansia yang penyelenggaraannya melalui program
puskesmas dengan melibatkan peran serta lansia, keluarga, tokoh masyarakat dan
organisasi social.
Posyandu lansia adalah bentuk pelayanan kesehatan bersumber daya
masyarakat atau UKBM yang dibentuk oleh masyarakat berdasarkan inisiatif dan
kebutuhan masyarakat, khususnya penduduk lanjut usia (Erpandi, 2016).
2.2.2 Tujuan Posyandu Lansia
Tujuan pembentukan posyandu lansia secara garis besar adalah: Pertama,
meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan lansia di masyarakat, sehingga
terbentuk pelayanan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan lansia. Kedua,
mendekatkan pelayanan dan meningkatkan peran serta masyarakat dan swasta

4
dalam pelayanan kesehatan di samping meningkatkan komunikasi antara
masyarakat usia lanjut (Sunaryo, 2015).
Menurut tujuan pelayanan posyandu lansia, antara lain (Sulistyorini, 2010):
1. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan lansia
2. Meningkatkan pelayanan kesehatan lansia
3. Membina kesehatan dirinya sendiri
4. Meningkatkan kesadaran pada lansia.
2.2.3 Manfaat Posyandu Lansia
Menurut Kemenkes RI (2012),Manfaat lansia yang rutin mengikuti posyandu akan
memepengaruhi kesehatan fisik lansia,adapun beberapa manfaat mengikuti
posyandu yakni sebagai berikut :
1. Memelihara kesehatan fisik
2. Mendapatkan pelayanan dari pemerintah
3. Mendapat beberapa informasi mengenai kesehatan
4. Dapat mendeteksi dini penyakit
5. Dapat mengkontrol kesehatan secara berkala
6. Dapat menyalurkan minta dan bakat lansia
7. Meningkatkan kemandirian lansia dan
8. Dapat menjadi dasar pembentukan sikap sehingga lansia lebih percaya diri
dan merasa berguna di hari tua.
2.2.4Sasaran Posyandu Lansia
Sasaran posyandu lansia menurut Kemenkes RI (2013), dapat dibagi menjadi dua
kelompok, yaitu :
1. Sasaran langsung meliputi kelompok pra usia lanjut usia 45 s.d 59 tahun,
kelompok lansia 60 tahun keatas, dan kelompok lansia risiko tinggi yaitu usia
lebih dari 70 tahun.
2. Sasaran tidak langsung adalah keluarga yang mempunyai lansia, masyarakat di
lingkungan lansia berada, organisasi sosial yang bergerak dalam pembinaan
lansia, masyarakat luas.

5
2.2.5 kegiatan posyandu lansia
Menurut Komnas (2010), Kegiatan posyandu lansia ini mecakup upaya-upaya
perbaikan dan peningkatan kesehatan masyarakat, seperti:
1. Promotif yaitu upaya peningkatan kesehatan, misalnya penyuluhan perilaku
hidup sehat, gizi usia lanjut dalam upaya meningkatkan kesegaran jasmani.
2. Preventif yaitu upaya pencegahan penyakit, mendeteksi dini adanya penyakit
dengan menggunakan KMS lansia.
3. Kuratif yaitu upaya mengobati penyakit yang sedang diderita lansia.
4. Rehabilitatif yaitu upaya untuk mengembalikan kepercayaan diri pada lansia.
5. Pengukuran tekanan darah menggunakan tensimeter/ spigmomanometer dan
stetoskop serta penghitungan denyut nadi selama satu menit.
6. Pemeriksaan kadar gula darah dalam air seni sebagai deteksi awal adanya
penyakit diabetes.
7. Penyuluhan bisa dilakukan di dalam maupun diluar kelompok dalam rangka
kunjungan rumah atau konseling kesehatan dan gizi sesuai dengan masalah
kesehatan yang dihadapi oleh individu dan atau kelompok lansia
2.2.6 Mekanisme Pelayanan Posyandu Lansia
Mekanisme pelayanan posyandu lansia terdiri atas 5 meja (Sulistyorini,
2010), yaitu :
1. Meja 1 : Tempat pendaftaran. Lansia mendaftar, kemudian kader mencatat
lansia tersebut. Lansia yang sudah terdaftar dibuku register kemudian menuju
meja selanjutnya.
2. Meja 2 : Tempat pengukuran dan penimbangan berat badan.
3. Meja 3 : pencatatan tentang pengukuran tinggi badan dan berat badan, Indeks
Masa Tubuh (IMT), dan mengisi KMS.
4. Meja 4 : Tempat melakukan kegiatan konseling dan pelayanan pojok gizi,
Penyuluhan kesehatan individu berdasarkan KMS, serta pemberian PMT.
5. Meja 5 : Pemeriksaan kesehatan dan pengobatan, mengisi data-data hasil
pemeriksaan kesehatan pada KMS. Dan diharapkan setiap kunjungan para
lansia dianjurkan untuk selalu membawa KMS lansia guna memantau status
kesehatan.

6
2.3 KEBIJAKAN KESEHATAN PADA LANSIA DI INDONESIA
Komitmen nasional negara Indonesia dalam meningkatkan kesehatan, kesejahteraan
dan kualitas hidup lansia yang bermartabat dilakukan melalui peraturan perundang-
undangan, peraturan pemerintah dan peraturan menteri yang ada di Indonesia.
Peraturan perundang-undangan meliputi:
1. Undang-undang nomor 13 tahun 1998 tentang: Kesejahteraan lanjut Usia
2. Undang-undang nomor 39 tahun 1999 tentang: Hak Asasi Manusia
3. Undang-undang nomor 40 Tahun 2004 tentang: Sistem Jaminan Sosial Nasional
4. Undang-undang nomor 24 Tahun 2011 tentang: Badan Penyelenggara Jaminan
Sosial
5. Undang-undang nomor 11 tahun 2009 tentang: Kesejahteraan Sosial
6. Undang-undang nomor 36 tahun 2009 tentang: Kesehatan
Peraturan Presiden dan Peraturan Pemerintah:
1. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 52 Tahun 2004 Tentang Komisi
Nasional Lanjut Usia
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2004 Tentang
Pelaksanaan UpayaPeningkatan Kesejahteraan Sosial Lanjut Usia
Peraturan Menteri: Peraturan-peraturan menteri di sini adalah peraturan terbaru
1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 67 Tahun 2015 Tentang
Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia Di Pusat Kesehatan
Masyarakat
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2016 Tentang
Rencana Aksi Nasional Kesehatan Lanjut Usia Tahun 2016-2019.

Harus diakui bahwa pemerintah telah menunjukkan keseriusan dalam menangani fenomena
penuaan penduduk. Pada tahun 1998, pemerintah telah melahirkan uu nomor 13 tahun1998
tentang kesejahteraan penduduk lansia. Di dalam uu nomor 39 tahun 1999 tentang hak
azasimanusia, pemerintah juga telah menegaskan bahwa setiap warga negara yang berusia
lanjut, cacatfisik, dan atau cacat mental berhak memperoleh perawatan dan bantuan khusus
atas biaya negarauntuk menjamin kehidupan yang layak sesuai dengan martabat
kemanusiaannya, meningkatkan rasapercaya diri, dan kemampuan berpartisipasi dalam
kehidupan bermasyarakat. Kedua uu tersebutbahkan telah memiliki peraturan pemerintah
7
(pp) untuk implementasinya. Pp nomor 43 tahun 2004menggarisbawahi bahwa ada tiga aspek
penting untuk peningkatan kesejahteraan lansia. Pertama,lansia mendapatkan kemudahan
dalam pelayanan keagamaan, mental, dan spiritual. Kedua,kemudahan dalam pelayanan
kesehatan dan pelayanan umum. Ketiga, kemudahan dalampenggunaan fasilitas umum
(hemas, 2013).

2.4 RENCANA AKSI NASIONAL KESEHATAN LANSIA TAHUN 2020-2024


Pada dasarnya RAN kesehatan lanjut usia tahun 2022-2024 merupakan kelanjutan dari
RAN kesehatan lanjut usia 2016-2019. RAN kesehatan lanjut usia 2020-2024 terdiri atas
6 strategi :
1. Menyusun dan menyosialisasikan kebijakan dan regulasi serta norma, standar,
prosedur, kriteria, mengenai pelayanan kesehatan lanjut usia
2. Meningkatkan kualitas dan kuantitas fasilitas kesehatan yang santun lanjut usia
serta akses terhadap layanan kesehatan yang santun lanjut usia serta perawatan
jangka panjang
3. Membangun dan mengembangkan kemitraan dan jejaring pelaksanaan pelayanan
kesehatan lanjut usia yang melibatkan lintas program, lintas sektor, organisasi
profesi, lembaga pendidikan, lembaga swadaya masnyarakat, dunia usaha, media
masa, dan pihak terkait lainya
4. Meningkatkan ketersediaan data dan informasi dibidang kesehatan lanjut usia
5. Meningkatkan peran serta dan pemberdayaan keluarga, masyarakat dan lanjut usia
dalam upaya peningkatan kesehatan lanjut usia
6. Meningkatkan peran serta lanjut usia dalam upaya peningkatan kesehatan
keluarga dan masyarakat .

8
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Menurut World Health Organization (WHO), lansia adalah seseorang yang telah
memasuki usia 60 tahun keatas. Lansia merupakan kelompok umur pada manusia yang telah
memasuki tahapan akhir dari fase kehidupannya . Program kesehatan pada lansia salah satunya
adalah posyandu lansia yang bertujuan untuk, meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan
lansia di masyarakat, sehingga terbentuk pelayanan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan
lansia. mendekatkan pelayanan dan meningkatkan peran serta masyarakat dan swasta dalam
pelayanan kesehatan di samping meningkatkan komunikasi antara masyarakat usia lanjut .
Kegiatan yang ada di posyandu lansia antara lain : Promotif, Preventif, Kuratif, Rehabilitatif,
Pengukuran tekanan, Pemeriksaan kadar gula darah dalam air seni, Penyuluhan
Adapun kebijakan kesehatan pada lansia di Indonesia dalam meningkatkan kesehatan,
kesejahteraan dan kualitas hidup lansia yang bermartabat dilakukan melalui peraturan
perundang-undangan, peraturan pemerintah dan peraturan menteri yang ada di Indonesia. Pada
tahun 1998, pemerintah telah melahirkan uu nomor 13 tahun 1998 tentang kesejahteraan
penduduk lansia. Di dalam uu nomor 39 tahun 1999 tentang hak azasi manusia, pemerintah juga
telah menegaskan bahwa setiap warga negara yang berusia lanjut, cacat fisik, dan atau cacat
mental berhak memperoleh perawatan dan bantuan khusus atas biaya negara untuk menjamin
kehidupan yang layak sesuai dengan martabat kemanusiaannya, meningkatkan rasa percaya diri,
dan kemampuan berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat . pemerintah pun telah menyusun
Rencana Aksi Nasional Kesehatan Lansia Tahun 2020-2022 yang merupakan kelanjutan dari
Rencana Aksi Nasional Kesehatan Lansia Tahun 2016-2019 yang bertujuan untuk meningkatkan
kesehatan lansia .
3.2 SARAN
Lansia diharapkan mau berperan aktif dalam meningkatkan kesehatannya masing-masing
dengan cara rutin pergi ke posyandu lansia .
Pemerintah diharapkan dapat memperbaiki standar sistem pelayanan yang diberikan kepada
lansia di setiap posyandu seperti tenaga kesehatan yang profesional dan memadai, serta fasilitas

9
yang lengkap agar pemenuhan kebutuhan lansia dapat optimal, sehingga kesejahteraan lansia dan
kualitas hidupnya dapat semakin baik

10
DAFTAR PUSTAKA

Dinas Kesehatan Kota Padang. (2015). Profil Kesehatan Kota Padang Tahun 2014. Diakses
tanggal 20 Mei 2016 dari http://www.propil-kesehatan.go.id
Erfandi. (2008). Pengelolaan Posyandu Lansia. Diakses tanggal 17 Mei 2016 dari
http://www.puskesmas.com
Kemenkes RI, 2011, Pedoman Pengelolaan Posyandu, Kemenkes RI, Jakarta.
Komnas Lansia, 2010, Pedoman Pelaksanaan Posyandu Lanjut Usia, Komnas Lansia, Jakarta
Ratnawati, E. (2018). Asuhan Keperawatan Gerontik. Yogyakarta: Pustaka baru.
Sunaryo, Rahayu Wijayanti, dkk. 2015. Asuhan Keperawatan Gerontik. Yogyakarta: Penerbit
Andi.
Sulistyorini. (2010). Posyandu dan desa siaga. Yogyakarta : Nuha Medika
Notoatmodjo S, Promosi Kesehatan: Teori dan Aplikasi, Jakarta: Rineka Cipta, 2010

11

Anda mungkin juga menyukai