Oleh:
Nama Kelompok 2A :
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan
pada kami untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Perawatan Prakonsepsi Pada Remaja” tepat waktu.
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas ibu Evi Karota pada mata kuliah komunitas 1 di
Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Selain itu, kami juga berharap agar
makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang Perawatan Prakonsepsi Pada
Remaja.
Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ibu Evi Karota selaku
dosen mata kuliah komunitas 1. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan
dan wawasan terkait bidang yang ditekuni kami. Kami juga mengucapkan terima kasih pada
semua pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun akan kami terima demi kesempurnaan makalah ini.
Kelompok 2A
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI........................................................................................................................... ii
BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 2 ISI
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan....................................................................................................................
3.2 Saran...............................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Menurut World Health Organization (WHO), remaja adalah penduduk dalam
rentang usia 10-19 tahun (WHO, 2014). Remaja wanita sudah dapat dikategorikan
masuk dalam masa prakonsepsi atau wanita usia subur (WUS). Menurut Romauli dan
Vindari tahun 2009, rentang umur Wanita usia Subur (WUS) adalah 15-45 tahun. Pada
pasangan suami istri usia subur yang baru menikah atau ingin mendapatkan anak lagi,
kehamilan merupakan saat-saat yang paling ditunggu. Hal itu juga merupakan saat yang
menegangkan ketika sebuah kehidupan baru bertumbuh dan berkembang di dalam
rahim (Sunarsih, 2011).
Pada makalah akan diuraikan secara rinci perawatan prakonsepsi pada remaja .
Penulis menggunakan metode pengumpulan data.
BAB II
PEMBAHASAN
Sebagai bahan informasi kepada remaja untuk mengetahui tentang pentingnya peranan
konseling prakonsepsi dalam merencanakan sebuah kehamilan sehingga dapat menambah
pengetahuan dan memperbaiki sikap mereka, serta membantu remaja dalam menentukan
tindakan perawatan yang benar dan tepat selama masa prakonsepsi.(Utomo,2008)
Bagi Bidang Keperawatan Dapat meningkatkan peran serta, kinerja dan pelayanan
profesi keperawatan, khususnya keperawatan maternitas dalam melaksanakan upaya promotif
dan preventif dalam memberikan konseling dan menangani masalah prakonsepsi pada
remaja. (Utomo,2007)
Dalam hal ini, peran perawat dalam perawatan prakonsepsi di tingkat dasar antara lain
pengkajian faktor risiko, promosi kesehatan, intervensi klinikal, dan psikososial. Perawat
harus memiliki akses, seperti informasi tentang perawatan.sebelum konsepsi untuk
memberikan anjuran/nasihat kepada orang tua, mengevaluasi kehamilan dan bila menemukan
suatu kelainan, dapat merujuk ke dokter spesialis yang lebih kompeten sedini mungkin. Dari
peran perawat yang dilakukan tersebut, diharapkan dapat menghasilkan sebuah kehamilan
yang sehatpada pasangan usia subur (Regina VT, 2011).
Selain anamnesis secara umum, pada remaja juga dilakukan anamnesis HEADSSS
(Home, Education, Eating, Activity, Drugs, Sexuality, Safety, dan Suicide). Melalui
anamnesis HEADSSS diharapkan permasalahan yang dialami remaja dapat dideteksi. Selain
itu juga dilakukan deteksi dini masalah kesehatan jiwa jika ada indikasi.
ANAMNESIS
• Identitas
• Apa yang sudah diketehui tentang kes. reproduksi remaja :
- Perubahan fisik & psikis
- Masalah yang mungkin ,timbul
- Cara menghadapi masalah
• Apa yang sudah diketahui tentang prilaku hidup sehat bagi remaja
- Pemeliharaan kesehatan diri (gizi, higiene)
- Hal - hal yang perlu dihindari : napza, termasuk rokok dan minuman keras; serta pergaulan
bebas
- Hubungan antara laki-laki & perempuan
• Apa yang sudah diketahui tentang persiapan berkeluarga
- Kehamilan
- KB
- IMS, termasuk HIV dan AIDS
• Masalah yang dihadapi
- Fisik
- Psikis
- Kekerasan
- Pergaulan antara laki-laki & perempuan
b. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik yang dilakukan antara lain pemeriksaan tanda vital, pemeriksaan
status gizi, dan pemeriksaan fisik lengkap sesuai indikasi.
Pemeriksaan fisik:
• Umum :
- Tanda-tanda anemia
- Tanda-tanda KEK (Kekurangan Energi Kronis)
- Tanda-tanda defisiensi asam folat.
• Khusus :
- Semua dengan keluhan dirujuk ke Puskesmas/Petugas Kesehatan
c. Pemeriksaan Penunjang
d. Pelayanan Konseling
Kesehatan Reproduksi Remaja
Perilaku hidup sehat bagi remaja
Persiapan berkeluarga
Konseling untuk mengatasi masalah yang dihadapi bila tidak dapat ditangani dirujuk
ke fasilitas kesehatan yang sesuai (Kemenkes, 2014).
Tatalaksana pelayanan kesehatan masa prakonsepsi pada remaja lebih ditekankan pada
pemberian komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE). Materi KIE yang disampaikan
disesuaikan dengan kebutuhahan remaja tersebut, antara lain keterampilan psikososial, pola
makan gizi seimbang, aktivitas fisik, pubertas, aktivitas seksual, penyalahgunaan NAPZA,
dan sebagainya. Remaja juga perlu mendapatkan pelayanan gizi yang bertujuan untuk
mencegah dan menanggulangi anemia yang dilaksanakan dengan pemberian tablet tambah
darah (TTD). Selain suplementasi gizi, remaja juga membutuhkan imunisasi untuk
pencegahan penyakit, baik imunisasi yang bersifat rutin maupun imunisasi yang diberikan
karena keadaan khusus.(kemenkes,2018)
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perawatan prakonsepsi pada remaja adalah masa sebelum konsepsi yang tujuannya
untuk meningkatkan kehamilan yang sehat. Perawatan prakonsepsi ini bukan hanya ditujukan
pada perempuan, tetapi pada laki-laki juga. Karena mereka juga berperan dalam
meningkatkan hasil kehamilan yang sehat. Peran perawat dalam perawatan prakonsepsi di
tingkat dasar antara lain pengkajian faktor risiko, promosi kesehatan, intervensi klinikal, dan
psikososial. Perawat harus memiliki akses informasi untuk memberikan nasihat kepada
oranngtua, mengevaluasi kehamilan, dan bila menemukan suatu kelainan, dapat merujuk ke
dokter spesialis. Pelayanan perawatan prakonsepsi pada remaja meliputi, anamnese,
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. Untuk penatalaksaan nya lebih ditekankan
pada pemberian komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE).
3.2 Saran
Berdasarkan data kemenkes masih banyak remaja yang belum tau tentang kesehatan
reproduksi yang sangat berpengaruh terhadap kehamilan yang sehat. Oleh karena itu,
pemerintah beserta dengan tenaga medis sebagai garda terdepan diharapkan lebih optimal
dalam melakukan promosi kesehatan, pencegahan penyakit menular, dan menangani masalah
kesehatan reproduksi pada remaja.
DAFTAR PUSTAKA
1. Curtis, Susan, and Denis Wright. (2001). Retaining Employes- the fast tract to
commitment. Management Research News,Vol .24 Iss:8/9, pp59-64
2. Kementerian Kesehatan RI. 2018.Pelayanan Kesehatan Prakonsepsi. Jakarta:
Kemenkes RI. Diakses pada tanggal 27 November 2020 dari
http://www.kesga.kemkes.go.id/resources/download/pusdatin/profil-kesehatan
indonesia/Pelayanan kesehatan prakonsepsi.pdf
3. Kementerian Kesehatan RI. 2014. Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan
Reproduksi Terpadu.
4. Lewis L.Sharon,et.all . 2011. Medical Surgical Nursing Volume 2. Elsivier Mosby :
America.
5. Regina, vt Novita. 2011. Asuhan Keperawatan Maternitas. Bogor : Ghalia Indonesia.
6. Williams, L dan Wilkins. 2011. Nursing: Memahami Berbagai Macam Penyakit. Alih
Bahasa Paramita. Jakarta : PT. Indeks.
7. Yulizawati. 2016. Family Assistance Model in The 1000 First Day of Life Using
Partnership and Interprofesional Education Approach.Journal of Midwifery 1(1), 12-
22,2016.