Anda di halaman 1dari 11

KOMUNITAS 1

“PERAWATAN PRAKONSEPSI PADA REMAJA


DI PUSKESMAS”

Oleh:

Nama Kelompok 2A :

1. Intan Lestari (181101014)


2. Arifah Mutia Saroh (181101016)
3. Fadilah Syafridayani (181101020)
4. Rahayu Anggit Pudji Astuti (181101022)
5. Yulia Dwi Kartika (181101024)
6. Leni Kartika Dewi (181101073)

FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan
pada kami untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Perawatan Prakonsepsi Pada Remaja” tepat waktu.
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas ibu Evi Karota pada mata kuliah komunitas 1 di
Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Selain itu, kami juga berharap agar
makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang Perawatan Prakonsepsi Pada
Remaja.

Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ibu Evi Karota selaku
dosen mata kuliah komunitas 1. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan
dan wawasan terkait bidang yang ditekuni kami. Kami juga mengucapkan terima kasih pada
semua pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.

Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun akan kami terima demi kesempurnaan makalah ini.

Medan, 29 November 2020

Kelompok 2A
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...........................................................................................................i

DAFTAR ISI........................................................................................................................... ii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang............................................................................................................


1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................
1.3 Tujuan Penulisan.........................................................................................................
1.4 Manfaat Penulisan.......................................................................................................

BAB 2 ISI

2.1 Pengertian Perawatan prakonsepsi pada Remaja..........................................................


2.2 Tujuan Perawatan prakonsepsi pada Remaja...............................................................
2.3 Manfaat Perawatan Prakonsepsi pada Remaja.............................................................
2.4 Peran Perawat dalam Perawatan Prakonsepsi pada Remaja........................................
2.5 Pelayanan Perawatan Prakonsepsi pada Remaja..........................................................
2.6 Penatalaksanaan Pelayanan Perawatan Prakonsepsi Pada Remaja ............................

BAB 3 PENUTUP

3.1 Kesimpulan....................................................................................................................

3.2 Saran...............................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Menurut World Health Organization (WHO), remaja adalah penduduk dalam
rentang usia 10-19 tahun (WHO, 2014). Remaja wanita sudah dapat dikategorikan
masuk dalam masa prakonsepsi atau wanita usia subur (WUS). Menurut Romauli dan
Vindari tahun 2009, rentang umur Wanita usia Subur (WUS) adalah 15-45 tahun. Pada
pasangan suami istri usia subur yang baru menikah atau ingin mendapatkan anak lagi,
kehamilan merupakan saat-saat yang paling ditunggu. Hal itu juga merupakan saat yang
menegangkan ketika sebuah kehidupan baru bertumbuh dan berkembang di dalam
rahim (Sunarsih, 2011).

Pelayanan kesehatan reproduksi remaja bertujuan untuk mencegah dan


melindungi remaja dari perilaku seksual berisiko dan perilaku berisiko lainnya yang
dapat berpengaruh terhadap kesehatan reproduksi. Mempersiapkan remaja untuk
menjalani kehidupan reproduksi yang sehat dan bertanggung jawab yang meliputi
persiapan fisik, psikis dan sosial untuk menikah dan menjadi orangtua pada usia yang
matang.

Data mengenai situasi kesehatan reproduksi remaja sebagian besar bersumber


dari Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) terutama komponen
Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) tahun 2012 Sekitar 33,3% remaja perempuan
yang berusia tahun, mulai berpacaran pada saat belum berusia 15 tahun. Pada usia
tersebut dikhawatirkan belum memiliki keterampilan hidup yang memadai sehinga
berisiko memiliki perilaku yang tidak sehat,antara lain melakukan hubungan seks pra
nikah. Perilaku tersebut berisiko terhadap kehamilan remaja dan penularan penyakit
menular seksual. Kehamilan yang tidak direncanakan pada remaja perempuan dapat
berlanjut pada aborsi dan pernikahan remaja dan berdampak pada masa depannya dan
janin yang dikandungnya. selain itu dapat menyumbang pula angka kematian ibu
(AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia yang masih sangat tinggi
bahkan di ASEAN. Salah satu cara untuk menurunkan AKI adalah perawatan
kesehatan yang dimulai sebelum konsepsi yakni saat masa remaja.

Masa prakonsepsi yaitu masa sebelum konsepsi atau sebelum terjadinya


kehamilan dan masa antara konsepsi yang dapat dimulai dalam jangka waktu dua
tahun sebelum konsepsi.
Selama ini, banyak orang yang kurang memahami pentingnya kondisi-kondisi
pada masa-masa sebelum terjadinya proses konsepsi, sehingga para calon bapak dan
ibu hanya berkonsentrasi pada persiapan proses kehamilan dan persalinan saja. Hal ini
dapat dimengerti karena pengetahuan yang kurang tentang kondisi-kondisi
prakonsepsi disebabkan tidak adanya penyuluhan-penyuluhan terhadap mereka
(Sujiono, 2004). Pengetahuan, kesadaran, dan keyakinan tentang perawatan
prakonsepsi tidak mendorong wanita untuk datang pada pada praktik kesehatan
prakonsepsi. Wanita prakonsepsi muda dan wanita yang sudah mempunyai anak
kurang terlibat dalam perilaku kesehatan prakonsepsi. Oleh karena itu, diperlukan
mendidik perempuan prakonsepsi muda tentang pentingnya dan manfaat dari berlatih
perawatan prakonsepsi (Delissaint dan McKyer, 2011).

Pada makalah akan diuraikan secara rinci perawatan prakonsepsi pada remaja .
Penulis menggunakan metode pengumpulan data.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud pengertian perawatan prakonsepsi pada remaja?


2. Apa tujuan perawatan prakonsepsi pada remaja?
3. Apa saja manfaat perawatan prakonsepsi pada remaja?
4. Apa peran perawat dalam perawatan prakonsepsi pada remaja?
5. Bagaimana pelayanan perawatan prakonsepsi pada remaja di puskesmas?
6. Bagaimana penatalaksanaan pelayanan perawatan prakonsepsi pada remaja di
puskesmas?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian dari perawatan prakonsepsi pada remaja
2. Untuk mengetahui tujuan perawatan prakonsepsi pada remaja
3. Untuk mengetahui manfaat perawatan prakonsepsi pada remaja
4. Untuk mengetahui peran perawat dalam perawatan prakonsepsi pada remaja
5. Untuk mengetahui pelayanan perawatan prakonsepsi pada remaja di puskesmas
6. Untuk mengetahui penatalaksanaan pelayanan perawatan prakonsepsi pada remaja di
puskesmas
1.4 Manfaat Penulisan
1. Mahasiswa mengetahui pengertian dari perawatan prakonsepsi pada remaja
2. Mahasiswa mengetahui tujuan perawatan prakonsepsi pada remaja
3. Mahasiswa mengetahui manfaat perawatan prakonsepsi pada remaja
4. Mahasiswa mengetahui peran perawat dalam perawatan prakonsepsi pada remaja
5. Mahasiswa mengetahui pelayanan perawatan prakonsepsi pada remaja di puskesmas
6. Mahasiswa mengetahui mengetahui penatalaksanaan pelayanan perawatan prakonsepsi
pada remaja di puskesmas

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Perawatan prakonsepsi pada Remaja


Perawatan kesehatan pra konsepsi mengacu pada intervensi biomedis, perilaku dan
preventif sosial yang dapat meningkatkan kemungkinan memiliki bayi yang sehat (WHO,
2013). Serangkaian intervensi tersebut bertujuan mengintervensi dan memodifikasi resiko
biomedis, perilaku, dan sosial yang berkaitan dengan kesehatan perempuan serta hasil
kehamilannya nanti. Kesehatan prakonsepsi adalah cara untuk meningkatkan hasil kehamilan
yang positif dengan mendorong perempuan untuk terlibat dalam gaya hidup yang sehat
sebelum mereka hamil (Williams & Wilkins, 2012). Perawatan kesehatan yang baik, penting
untuk perkembangan dan kesejahteraan janin, sehingga berada dalam kondisi kesehatan yang
prima sebelum kehamilan menjadi hal yang penting (Curtis, 1999). Perawatan prakonsepsi
yang dimulai sebelum kehamilan dapat menjadi strategi efektif untuk mengurangi gangguan
bawaan dan meningkatkan kesehatan wanita usia subur (Shanon et al, 2013)
masa pra konsepsi yaitu masa sebelum konsepsi dan masa antara konsepsi yang
dapat dimulai dalam jangka waktu dua tahun sebelum konsepsi atau bahkan dengan tingginya
AKI (Angka Kematian Ibu) dan AKB (Angka Kematian Bayi) asuhan pra konsepsi oleh
Kemenkes RI dimulai sejak masa remaja atau biasa disebut periode distal (Wulandari, 2017.,
Yulizawati, 2016).
Pelayanan kesehatan Prakonsepsi pada remaja merupakan serangkaian kegiatan yang
ditujukan pada perempuan sejak masa remaja hingga saat sebelum hamil dalam rangka
menyiapkan perempuan dalam menjalani kehamilan, persalinan, dan melahirkan bayi yang
sehat. Selain ditujukan untuk perempuan, pelayanan kesehatan prakonsepsi juga ditujukan
kepada laki-laki, karena Perawatan prakonsepsi untuk laki-laki juga penting yaitu untuk
meningkatkan hasil kehamilan yang sehat.(Kemenkes,2018)
2.2 Tujuan Perawatan prakonsepsi pada Remaja

Pada kelompok remaja, pelayanan kesehatan prakontrasepsi ditujukan untuk


mempersiapkan remaja menjadi orang dewasa yang sehat, produktif, serta terbebas dari
berbagai gangguan kesehatan yang dapat menghambat kemampuan menjalani kehidupan
reproduksi secara sehat.(kemenkes,2018)

2.3 Manfaat Perawatan Prakonsepsi pada Remaja

Sebagai bahan informasi kepada remaja untuk mengetahui tentang pentingnya peranan
konseling prakonsepsi dalam merencanakan sebuah kehamilan sehingga dapat menambah
pengetahuan dan memperbaiki sikap mereka, serta membantu remaja dalam menentukan
tindakan perawatan yang benar dan tepat selama masa prakonsepsi.(Utomo,2008)

Bagi Bidang Keperawatan Dapat meningkatkan peran serta, kinerja dan pelayanan
profesi keperawatan, khususnya keperawatan maternitas dalam melaksanakan upaya promotif
dan preventif dalam memberikan konseling dan menangani masalah prakonsepsi pada
remaja. (Utomo,2007)

2.4 Peran Perawat dalam Perawatan Prakonsepsi pada Remaja

Dalam hal ini, peran perawat dalam perawatan prakonsepsi di tingkat dasar antara lain
pengkajian faktor risiko, promosi kesehatan, intervensi klinikal, dan psikososial. Perawat
harus memiliki akses, seperti informasi tentang perawatan.sebelum konsepsi untuk
memberikan anjuran/nasihat kepada orang tua, mengevaluasi kehamilan dan bila menemukan
suatu kelainan, dapat merujuk ke dokter spesialis yang lebih kompeten sedini mungkin. Dari
peran perawat yang dilakukan tersebut, diharapkan dapat menghasilkan sebuah kehamilan
yang sehatpada pasangan usia subur (Regina VT, 2011).

2.5 Pelayanan Perawatan Prakonsepsi pada Remaja di Puskesmas


a. Anamnesis

Selain anamnesis secara umum, pada remaja juga dilakukan anamnesis HEADSSS
(Home, Education, Eating, Activity, Drugs, Sexuality, Safety, dan Suicide). Melalui
anamnesis HEADSSS diharapkan permasalahan yang dialami remaja dapat dideteksi. Selain
itu juga dilakukan deteksi dini masalah kesehatan jiwa jika ada indikasi.

ANAMNESIS
• Identitas
• Apa yang sudah diketehui tentang kes. reproduksi remaja :
- Perubahan fisik & psikis
- Masalah yang mungkin ,timbul
- Cara menghadapi masalah
• Apa yang sudah diketahui tentang prilaku hidup sehat bagi remaja
- Pemeliharaan kesehatan diri (gizi, higiene)
- Hal - hal yang perlu dihindari : napza, termasuk rokok dan minuman keras; serta pergaulan
bebas
- Hubungan antara laki-laki & perempuan
• Apa yang sudah diketahui tentang persiapan berkeluarga
- Kehamilan
- KB
- IMS, termasuk HIV dan AIDS
• Masalah yang dihadapi
- Fisik
- Psikis
- Kekerasan
- Pergaulan antara laki-laki & perempuan

b. Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan fisik yang dilakukan antara lain pemeriksaan tanda vital, pemeriksaan
status gizi, dan pemeriksaan fisik lengkap sesuai indikasi.

Pemeriksaan fisik:
• Umum :
- Tanda-tanda anemia
- Tanda-tanda KEK (Kekurangan Energi Kronis)
- Tanda-tanda defisiensi asam folat.

• Khusus :
- Semua dengan keluhan dirujuk ke Puskesmas/Petugas Kesehatan
c. Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang untuk remaja meliputi pemeriksaan darah (golongan darah


dan kadar hemoglobin/Hb), pemeriksaan urin, dan pemeriksaan lainnya berdasarkan indikasi.

d. Pelayanan Konseling
 Kesehatan Reproduksi Remaja
 Perilaku hidup sehat bagi remaja
 Persiapan berkeluarga
 Konseling untuk mengatasi masalah yang dihadapi bila tidak dapat ditangani dirujuk
ke fasilitas kesehatan yang sesuai (Kemenkes, 2014).

2.6 Penatalaksanaan Pelayanan Perawatan Prakonsepsi Pada Remaja

Tatalaksana pelayanan kesehatan masa prakonsepsi pada remaja lebih ditekankan pada
pemberian komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE). Materi KIE yang disampaikan
disesuaikan dengan kebutuhahan remaja tersebut, antara lain keterampilan psikososial, pola
makan gizi seimbang, aktivitas fisik, pubertas, aktivitas seksual, penyalahgunaan NAPZA,
dan sebagainya. Remaja juga perlu mendapatkan pelayanan gizi yang bertujuan untuk
mencegah dan menanggulangi anemia yang dilaksanakan dengan pemberian tablet tambah
darah (TTD). Selain suplementasi gizi, remaja juga membutuhkan imunisasi untuk
pencegahan penyakit, baik imunisasi yang bersifat rutin maupun imunisasi yang diberikan
karena keadaan khusus.(kemenkes,2018)
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Perawatan prakonsepsi pada remaja adalah masa sebelum konsepsi yang tujuannya
untuk meningkatkan kehamilan yang sehat. Perawatan prakonsepsi ini bukan hanya ditujukan
pada perempuan, tetapi pada laki-laki juga. Karena mereka juga berperan dalam
meningkatkan hasil kehamilan yang sehat. Peran perawat dalam perawatan prakonsepsi di
tingkat dasar antara lain pengkajian faktor risiko, promosi kesehatan, intervensi klinikal, dan
psikososial. Perawat harus memiliki akses informasi untuk memberikan nasihat kepada
oranngtua, mengevaluasi kehamilan, dan bila menemukan suatu kelainan, dapat merujuk ke
dokter spesialis. Pelayanan perawatan prakonsepsi pada remaja meliputi, anamnese,
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. Untuk penatalaksaan nya lebih ditekankan
pada pemberian komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE).

3.2 Saran

Berdasarkan data kemenkes masih banyak remaja yang belum tau tentang kesehatan
reproduksi yang sangat berpengaruh terhadap kehamilan yang sehat. Oleh karena itu,
pemerintah beserta dengan tenaga medis sebagai garda terdepan diharapkan lebih optimal
dalam melakukan promosi kesehatan, pencegahan penyakit menular, dan menangani masalah
kesehatan reproduksi pada remaja.
DAFTAR PUSTAKA

1. Curtis, Susan, and Denis Wright. (2001). Retaining Employes- the fast tract to
commitment. Management Research News,Vol .24 Iss:8/9, pp59-64
2. Kementerian Kesehatan RI. 2018.Pelayanan Kesehatan Prakonsepsi. Jakarta:
Kemenkes RI. Diakses pada tanggal 27 November 2020 dari
http://www.kesga.kemkes.go.id/resources/download/pusdatin/profil-kesehatan
indonesia/Pelayanan kesehatan prakonsepsi.pdf
3. Kementerian Kesehatan RI. 2014. Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan
Reproduksi Terpadu.
4. Lewis L.Sharon,et.all . 2011. Medical Surgical Nursing Volume 2. Elsivier Mosby :
America.
5. Regina, vt Novita. 2011. Asuhan Keperawatan Maternitas. Bogor : Ghalia Indonesia.
6. Williams, L dan Wilkins. 2011. Nursing: Memahami Berbagai Macam Penyakit. Alih
Bahasa Paramita. Jakarta : PT. Indeks.
7. Yulizawati. 2016. Family Assistance Model in The 1000 First Day of Life Using
Partnership and Interprofesional Education Approach.Journal of Midwifery 1(1), 12-
22,2016.

Anda mungkin juga menyukai