TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjasi setelah orang
panca indra manusia, yakni indra penglihatsn, penengaran, penciuman, rasa dan
raba (Notoatmodjo, 2007).Pengetahuan adalah hasil dari tahu yang terjadi melalui
proses sensoris khususnya mata dan telinga terhadap objek tertentu (Nursalam,
2009).
1. Tahu (know)
kembali (recall) sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau
rangsangan yang telah diterima.Oleh karena itu tahu ini merupakan tingkat
2. Memahami (comprehension)
secara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat menginterpretasikan materi
tersebut secara benar.Orang yang telah pahan terhadap objek atau materi tersebut
3. Aplikasi (application)
telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya. Aplikasi di sini dapat di
artikan sebagai aplikasi atau penggunaan hukum- hukum, rumus, metode, prinsip,
dan sebagainya dalam konteks dan situasi yang lain. Contoh : dapat menggunakan
4. Analisis (analysis)
organisasi dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat
5. Sintesis (synthetic)
Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau
6. Evaluasi (evaluation)
pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau norma-norma yang berlaku di
1. Pendidikan
kemampuan di dalam dan di luar sekolah (baik formal maupun non formal),
sesuatu objek juga mengandung dua aspek yaitu aspek positif dan negatif dimana
kedua aspek inilah yang akhirnya akan menentukan sikap seseorang terhadap
objek tertentu. Semakin banyak aspek positif dari objek yang diketahui, maka
2. Informasi/media massa
dapat dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, yang diperoleh dari data dan
penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk. Dengan demikian, seseorang
pengetahuan seseorang.
4. Lingkungan
tersebut. Hal ini terjadi karena adanya interaksi timbal balik ataupun tidak, yang
5. Pengalaman
merupakan manifestasi dari keterpaduan menalar secara ilmiah dan etik yang
6. Usia
bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya
individu akan lebih berperan aktif dalam masyarakat dan kehidupan sosial, serta
menuju usia tua. Namun pada usia tua, individu akan mengalami kemunduran
Budiman & Agus (2013 dalam Puspa 2015) menyatakan bahwa menurut
Skinner, bila seseorang mampu menjawab mengenai materi tertentu baik secara
berikut:
3. Bobot III : tahap tahu, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi.
tentang isi materi yang diukur dari subjek penelitian atau responden. Arikunto
2.2. Sikap
Sikap adalah juga respons tertutup seseorang terhadap stimulis atau objek
tertentu, yang sudah melibatkan factor pendapat dan emosi yang bersangkutan
(senang- tidak senang, setuju- tidak setuju, baik- tidak baik, dan sebagainya)
(Notoadmodjo, 2007)
2013).
1. Komponen Kognitif
bagaiman individu mempersepsikan objek sikap dengan apa yang dilihat dan di
kebutuhan emosional dan informasi dari oran lain. Misalnya, individu mengetahui
bahawa kesehatan itu sangan berharga karena dia menyadari bahwa apabila sakit,
objek sikap, baik yang positif (rasa senang) maupun negative (rasa tidak senang).
Reaksi emosional banyang di pengaruhi oleh apa yang kita paercayai sebagai
sesuatu yang benar terhadap objek sikap tersebut. Misalnya, individu merasa
3. Komponen Konatif
keperawatan adalah pekerjaan yang mulia sehingga banyak lulusan SMA yang
1. Fungsi Instrumental
Fungsi sikap ini dikaitkan dengan alasan praktis atau manfaat, dan
menapai suatu tujuan, diperlukan suatu sarana yang disebut sikap. Apabila objek
sikap dapat membantu individu mencapai tujuan, individu akan besikap positif
Sikap ini diambil individu dalam rangka melindungi diri dari kecemasan
Sikap ini mengekspresikan nilai yang ada dalam diri individu.Sistem nilai
yang terdapan dalam diri individu dapat dilihat dari sikap yang di ambilnya
4. Fungsi Pengetahuan
kehidupan sehari- hari.Setiap individu memiliki motif ingin tahu, ingin mengerti,
hal ini, sikap yang diambil individu tersebut akan sesuai dengan lingkungannya.
1. Menerima (receiving)
(antenatal care), dapat diketahui atau diukur dari kehadiran si ibu untuk
2. Menanggapi (responding)
terhadap pertanyaan atau objek yang dihadapi. Misalnya, seorang ibu yang
mengikuti penyuluhan ante natal care tersebut ditanya atau diminta menanggapi
3. Menghargai (valuing)
terhadap objek atau stimulus, dalam arti, membahasnya dengan orang lain dan
Contoh butir pertama di atas, ibu itu mendiskusikan ante natal care dengan
apa yang telah diyakininya. Seseorang yang telah mengambil sikap tertentu
berdasarkan keyakinannya, dia harus berani mengambil risiko bila ada orang lain
yang mencemoohkan atau adanya risiko lain. Contoh tersebut di atas, ibu yang
sudah mau mengikuti penyuluhan ante natal care, ia harus berani untuk
empat hal penting yang menjadi determina (faktor penentu) sikap individu, yaitu :
1. Faktor fisiologis
Faktor yang penting dalam faktor fisiologis adalah umur dan kesehatan,
kurang perhitungan dengan akal, sedangkan orang tua bersikap dengan penuh
kehati- hatian.
Kerangka acuan yang tidak sesuai dengan objek sikap akan menimbulkan
dikap yang negatif terhadap objek sikap tersebut. Misalnya, individu yang
meyakini bahwa hubungan seksual sebelum nikah tidak sesuai dengan norma
masyarakat dan agama tidak akan melakukan hal tersebut sebelum menikah.
sikap pada diri individu tersebut. Misalnya, PNS mendengar informasi dari TV
bahwa gaji mulai bulan depan akan naik 10% sehingga sikap PNS terhadap
4: bila setuju
2.3. Kolostomi
besar melalui dinding perut dengan tindakan bedah bila jalan ke anus tidak bisa
berfungsi, dengan cara pengalihan aliran feses dari kolon karena gangguan fungsi
permukaan abdomen untuk membuat dua buah stoma yang mencegah mengaliran
2. Kolostomi loop
Kolostomi loop adalah pembuatan stoma di sebelah proksimal dan distal gelung
(loop) intertinum yang sudah ditarik keluar lewat luka insisi pada abdomen serta
3. Kolostomi permanen
4. Ileostomi
2.3.3. Stoma
stoma berada diatas kulit, berwarna merah dan lembab, warna pucat menunjukkan
adanya anemia dan warna hitam menunjukkan terjadinya iskemia. Tidak ada
stoma.
1. Obstruksi/ penyumbatan
2. Infeksi
infeksi pada luka sekitar stoma.Oleh Karena itu pemantauan stoma secara terus-
menerus sangat diperlukan dan tindakan segera mengganti balutan luka dan
Stoma mengalami pengikatan karena kantong yang terlalu sempit dan juga
karena adanya jaringan scar yang terbentuk disekitar stoma yang mengalami
pengkerutan.
Prolaps terjadi karena otot abdomen atau karna fiksasi struktur penyokong
5. Perdarahan stoma
Perdarahan kemungkinan terjadi karena jahitan luka yang kurang baik atau
6. Stenosis stoma
Terjadi penyempitan stoma, hal ini dapat pula sebagai akibat retraksi
stoma.
Menurut Lusianah & Suratun (2010) ada beberapa hal yang perlu
c. Mengatur tempat tidur klien dan lingkungan (menutup gorden jendela, pintu,
(2010).
f. Celemek
g. Stomahesive Ponds
h. Zink salep
k. Pengukur Stoma
2. Letakkan perlak dan alasnya di bagian kanan atau kiri klien sesuai letak stoma.
5. Membuka kantong kolostomi secara hati- hati dengan menggunakan pinset dan
9. Mengeringkan kulit sekitar kolostomi dan kulit sekitar kolostomi dengan hati-
10. Memberikan salep zink jika terdapat iritasi pada kulit sekitar stoma.
14. Merekatkan/ memasang kolostomi bag dengan tepat tanpa udara di dalamnya.