Anda di halaman 1dari 13

MULTIDIMENSIONALITAS NYERI

IKHSANUDDIN A. H
Departement of Medical Surgical & fundamental Nursing
Faculty of Nursing
University of Sumatera Utara
http://fkep.usu.ac.id
NYERI

UNIK DAN PERSONAL

KONSEP YANG KOMPLEK UNTUK


DIPAHAMI

FENOMENA KLINIS YG PALING SERING


DIJUMPAI PERAWAT(Montes-sandoval,
1999)

BUKAN HANYA PENGALAMAN SENSORI,


TETAPI BERKAITAN DENGAN MOTIVASI
DAN AFEKTIF (Melzack & Casey, 1968)
NYERI

Nyeri adalah suatu sensasi


yang tidak menyenangkan
dan pengalaman emosional
berkaitan dengan kerusakan
jaringan baik aktual ataupun
potensial atau digambarkan
sebagai suatu kerusakaN
CENTRAL CONTROL

A-Alpha Fibers

A-Beta Fibers

PAIN
G cell T cell Or
RESPONSES

A-Delta Fibers

C-Fibers
DIMENSI SENSORI

DIMENSI FISIOLOGIS DIMENSI AFEKTI

Multidimensionalitas Nyeri
(Ahles et al., 1983; McGuire 1987)

DIMENSI PERILAKU DIMENSI KOGNITIF

DIMENSI
SOSIOKULTURAL
DIMENSI FISIOLOGIS

Berkaitan erat Pada keadaan


dengan penyebab tertentu terkadang
organik nyeri etiologi nyeri tidak
seperti kanker, dapat dibuktikan
durasi nyeri serta secara klinis tetapi
pola nyeri yang pasien
dirasakan mengeluhkan nyeri
DIMENSI AFEKTIF

Pasien yang mudah


depresi adak lebih
Berkaitan erat dengan merasakan nyeri
Dimensi afektif
tipe individu dibandingkan dengan
berkaitan dengan
(McGuire & Sheilder, pasien yang lebih
respon individu
1993) stabil emosionalnya
(Buckelew, et al.,
1994)
DIMENSI SENSORI

Intensitas nyeri
Berkaitan dengan Lokasi nyeri adalah sejumlah nyeri Kualitas nyeri
lokasi nyeri memberikan yang dirasakan oleh berkaitan dengan
dirasakan, intensitas gambaran etiologi individu dan dapat bagaimana nyeri
nyeri, dan Kualitas dari nyeri. Lokasi digambarkan dengan dirasakan seperti rasa
nyeri (Ahles, et al., nyeri dapat dirasakn nyeri hebat, nyeri terbakar, tertusuk,
1983) lebih dari satu sedang, nyeri ringan tersayat dll,
dll
DIMENSI KOGNITIF

Nyeri berkaitan dengan


anggapan individu terhadap
nyeri yang dirasakan sebagai
Berkaitan dengan suatu tantangan
bagaimana individu menunjukkan nyeri lebih
memandang nyeri. rendah dibandingkan
dengan pasien yang
menganggap nyerinya
sebagai suatu hukuman
DIMENSI SOSIOKULTURAL

Mempengaruhi
Berkaitan erat karakter
dengan kondisi individu dalam
geografis berespon
terhadap nyeri
DIMENSI PERILAKU

Perilaku nyeri
Perilaku nyeri meliputi
berkatian erat dengan
Seseorang yang berbagai variasi
intensitas nyeri,
mengalami nyeri akan perilaku yang dapat
pasien dengan nyeri
menunjukkan perilaku diobservasi berkenaan
intensitas tinggi
tertentu (Fordyce, dengan nyeri sebagai
menunjukkan perilaku
1976; 1978) alat komunikasi pasien
nyeri yang lebih tinggi
(Fordyce, 1976)
juga (Harahap, 2007)
DIMENSI PERILAKU

Seseorang dengan
Perilaku nyeri juga penerimaan nyeri tinggi
berhubungan dengan akan menunjukkan
kognitif, yaitu intensitas nyeri yang
penerimaan seseorang lebih rendah, dan
akan nyerinya dalam perilaku nyeri yang lebih
kehidupannya rendah juga (Harahap,
2007)
TERIMA KASIH

Selamat BELAJAR

Anda mungkin juga menyukai