Nyeri
Disusun oleh :
Eka Mutiara Marfu’ah
C2017031
RSUD KARANGANYAR
LAPORAN PENDAHULUAN
A. DEFINISI
Nyeri merupaakan kondisi berupa perasaan yang tidak menyenangkan, bersifat
sangat subjektif. Perasaan nyeri pada setiap orang berbeda dalam hal skala ataupun
tingkatannya, dan hanya orang tersebutlah yang dapat menjelaskan atau mengevaluasi
rasa nyeri yang dialaminya (Tetty, 2015).
Nyeri adalah sensasi yang sangat personal yang tidak dapat dibagi dengan
orang lain.nyeri dapat memuhi pikiran seseorang, mengarahkan semua aktivitas, dan
mengubah kehidupan seseorang. Namun nyeri adalah konsep yang sangat sulit untuk
di komunikasikan oleh seorang klien (Kozier, 2011).
Menurut International Association of the Study of Pain (IASP), nyeri adalah
rasa inderawi dan pengalaman yang tidak menyenangkan akibat adanya kerusakan
jaringan yang nyata atau potensial rusak atau tergambar seperti itu. Nyeri adalah
keadaan dimana individu mengalami sensasi yang tidak menyenangkan dalam
berespon terhadap suatu rangsangan yang berbahaya (Awaludin, 2007)
B. Karakteristik
Karakteristik nyeri secara umum dibag menjadi dua yaitu nyeri akut dan nyeri kronis.
Nyeri akut merupakan nyeri yang timbul secara mendadak dan cepat menghilang
yang tidak melebihi 6 bulan dan ditandai adanya peningkatan tegangan otot .
Nyeri kronis merupakan nyeri yang timbul secara perlahan – lahan, biasanya
berlangsung cukup lama yaitu lebih dari 6 bulan.
3. Modulas
Adalah proses pengendalian internal oleh sitem saraf, dapat meningkatkan atau
mengurangi penerusan impils nyeri. Hambatan terjadi melalui sistem analgesia
endogen yang melibatkan bermacam – macam neurotansmiter antara lain
endorphin yang dikeluarkan oleh sel otak dan neuron di spinalis. Impuls ini
bermula dariare periaquaductuagrey (PAG) dan menghambat transmisi impuls pre
maupun pasca sinaps di tingkat spinalis. Modulasi nyeri dapat timbul di nosiseptor
perifer medula spinalis atau suprasipinalis.
4. Persepsi
Adalah hasil rekonstruksi susunan saraf pusat tentang impuls nyeri yang diterima.
Rekonstruksi merupakan hasi interaksi sistem saraf sensorik, informasi kognitif
(korteks serebri) dan pengalaman emosiaonal (hipokampus dan amigdala).
Persespsi menentukan berat ringannya nyeri yang dirasakan. (Mubarok,2008)
2. Intesitas Nyeri
Penggunaan skala intesitan nyeri adalah metodeyang mudah dan terpercaya
untuk menentukan intensitas nyeri pasien.
3. Kualitas nyeri
Terkadang nyeri biasa seperti dipukul pukul atau ditusuk – tusuk
4. Pola
Pola nyeri meliputi waktu mulai nyeri, durasi dan kekambuhan atau interval
nyeri (apakah nyeri berulang dari kapan nyeri terakhir muncul)
5. Faktor presipitasi
Faktor pemicu muculnya nyeri, contoh : aktivitas fisik yang beratbdapat
menimbulkan nyeri dada. Selain itu, faktor lingkungan (lingkungan yang
sangat dingin atau sangat panas), stressor fisik dan emosional juga dapat
memicu munculnya nyeri.
G. Diagnosa
Menurut Nanda 2015, diagnose keperawatan untuk klien dengan nyeri yaitu :
1. Nyeri Akut
Batasan Karakteristik
1. Perubahan selera makan
2. Perubahan tekanan darah
3. Mengekspresikan perilaku(misal : gelisah, merengek, menangis)
4. Sikap melindngi rasa nyeri
5. Perubahan posisi untuk menghindari nyeri
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan nyeri akut
berkurang.
Kriteria Hasil :
Intervensi keperawatan
2. Nyeri kronis
Batasan karakteristik
1. Anoreksia
2. Perubahan kemampuan untuk menurunkan aktifitas sebelumnya
3. Atrofi kelompok otot yang terlibat
4. Perubahan pola tidur
5. Perilaku melindungi
6. Intabilitas
7. Gelisah
8. Perilaku interaksi dengan orang lain
9. Perubahan berat badan
Intervensi keperawatan
Muhammad. Wahit qb al dkk. 2007. Buku ajar kebutuhab dasar manusia. Jakarta : EGC