Anda di halaman 1dari 9

Nyeri Akut

vs
Nyeri Kronis
IKHSANUDDIN A.H
Nyeri Akut
Berdasarkan Awitan
Nyeri Kronik

Nyeri Superfisial

Nyeri Somatik

Nyeri Visceral
Berdasarkan Lokasi
Klassifikasi Nyeri
Nyeri Radiasi

Nyeri Phantom

Nyeri Alih

Nyeri Organik

Berdasarkan Organ Nyeri Neurogenik

Nyeri Psikogenik
Sources of pain

Pain may originate from four sources:


1. Stimulation of a pain nerve sensor at the end of a
nerve,
2. Actual damage to a pain nerve
3. Damage in the brain where the nerve travels,
4. Psychogenic causes that originate in the brain but
the mechanism is not understood.
Definition of Acute and Chronic Pain

Acute pain as “a complex constellation of


unpleasant sensory, perceptual, and
emotional experience and certain associated
autonomic, psychological, emotional, and
behavioral responses” Bonica (1990, as cited
in McGuire & Sheidler, 1993).

Chronic pain is defined by “the persistence for


one month or more beyond the usual course
of an acute illness or injury, a pattern of
recurrence at intervals over months or years,
or by association with a chronic pathological
process” (Cherny & Portenoy, 1999).
IASP (2007)

Acute Pain Chronic Pain


Less than 6 months duration More than 6 months duration
Cause is usually known Persists after injury heals
Disappears when the injury Cause may or may not be
heals known
Berdasarkan Awitan

 Nyeri Akut
 Nyeri yang terjadi pada waktu (durasi) satu detik sampai dengan enam bulan
 Umumnya terjadi pada cedera, penyakit akut atau pada pembedahan dengan
awitan yang cepat dan tingkat keparahan yang bervariasi (sedang sampai berat)
 Bermanfaat untuk mengindikasikan adanya cedera atau penyakit pada tubuh
 Nyeri jenis ini biasanya hilang dengan sendirinya dengan atau tanpa tindakan
setelah kerusakan jaringan penyembuh
 Nyeri Kronik
 Nyeri yang terjadi dalam waktu lebih dari enam bulan
 Umumnya timbul tidak teratur, intermitten bahkan persisten
 Dibedakan dalam dua kelompok besar, yaitu nyeri kronis maligna dan nyeri
kronis Nonmaligna penyembuhannya tidak dapat diprediksikan meskipun
penyebabnya mudah ditentukan
 Nyeri ini menimbulkan kelelahan mental dan fisik
Difference between acute and chronic pain
(David A. Conn: Assessment of acute and chronic pain. Anaesthesia & intensive care medicine, 2005)

Pain Character Acute Pain Chronic Pain


Time Acute and chronic Chronic pain is better defined as pain from
pain are often continuing disease or pain that continues beyond
separated by the the time expected for normal healing. Other
artificial time limit characteristics such as pain intensity, pain quality
of 3 months. In etc. don’t differ substantially.
reality, they are
part of a continuum
Dimensionality Acute pain is usually Chronic pain is often of longer duration, of
shortlived and of unknown origin and has been difficult to treat
known origin effectively. In many cases, accurate information
has been lacking and the patient and family will
be fearful of the cause, prognosis, treatments
and the effect on work, family life and earning
capacity. Therefore, psychological factors can play
a larger part in the Presentation Severe distress
rather that severe pain is a common reason for
referral to a specialist. For these reasons,
multidimensional assessment tools are more
commonly used in the chronic setting than in the
acute
Berdasarkan Lokasi

 Nyeri Superfisial
 Timbul akibat stimulasi terhadap kulit seperti pada laserasi, luka bakar dan sebagainya
 Waktu penyembuhan yang pendek, terlokalisir, dan memiliki sensasi yang tajam
 Nyeri Somatik
 Nyeri yang terjadi pada otot dan tulang serta struktur penyokong lainnya
 Umumnya nyeri bersifat tumpul dan distimulasi dengan adanya peregangan dan iskemik
 Nyeri Visceral
 Nyeri yang disebabkan oleh organ interna
 Nyeri yang timbul bersifat difus dan durasinya cukup lama
 Sensasi yang timbul biasanya tumpul
 Nyeri Radiasi
 Sensasi nyeri yang meluas dari daerah asal ke jaringan sekitar
 Nyeri dapat bersifat intermitten atau konstan
 Nyeri Phantom
 Nyeri khusus yang dirasakan oleh klien yang mengalami amputasi
 Nyeri oleh klien dipersepsikan pada organ yang mengalami amputasi seolah-olah organnya masih ada
 Nyeri Alih
 Timbul akibat adanya nyeri viseral yang menjalar ke orang lain
 Timbul karena masuknya neuron sensori dari organ yang mengalami nyeri ke dalam medulla spinalis dan
mengalami sinapsis dengan serabut saraf yang berada pada bagian tubuh lainnya
Berdasarkan Organ

 Nyeri Organik
 Diakibatkan adanya kerusakan (aktual atau potensial) organ
 Penyebab nyeri umumnya mudah dikenali sebagai akibatadanya cedera, penyakit
atau pembedahan terhadap salah satu atau beberapa organ
 Nyeri Neurogenik
 Nyeri akibat gangguan neuron, misalnya pada neuralgia dapat akut amupun
kronis
 Neuralgia adalah nyeri yang tajam, seperti spasmus disepanjang satu atau
beberapa jalur saraf
 Dua bentuk neuralgia adalah saraf trigeminus pada muka dan saraf sciatic pada
bagian bawah tubuh
 Causalgia sejenis neuralgia adalah rasa nyeri yang terasa sangat membakar
disertai dengan cedera saraf perifer pada eksremitas
 Nyeri Psikogenik
 Nyeri lebih mengarah ke gangguan psikogenik dari pada gangguan organ
 Umumnya terjadi ketika efek-efek psikogenik seperti cemas dan takut timbul
pada klien
 Muncul dari landasan psikologis dan bukan fisiologis

Anda mungkin juga menyukai