Oleh:
MUTIA HASNA NISRINA
NIM : 22632205
Penyusun
A. DEFINISI NYERI
pada setiap orang dalam hal skala atau tingkatannya, dan hanya orang
tersebutlah yang dapat menjelaskan atau mengevaluasi rasa nyeri yang
B. KLASIFIKASI NYERI
(Asmadi, 2008)
menghilang
2. Steady pain : Yaitu nyeri yang timbul dan menetap serta dirasakan
mengganggu aktivitas)
(Asmadi, 2008)
C. ETIOLOGI NYERI
1. Mekanis
saraf
2. Thermis
3. Kimia
iskemia jaringan
D. FISIOLOGI NYERI
ujung-ujung saraf sangat bebas yang memiliki sedikit mielin yang tersebar
pada kulit dan mukosa, khususnya pada visera, persendian, dinding arteri,
asam seperti adanya asam lambung yang meningkat pada gastritis atau
oleh dua jenis serabut, yaitu serabut A (delta) yang bermielin rapat dan
serta sinaps pada dorsal horn. Dorsal horn tersebut terdiri atas beberapa
lapisan atau lamina yang saling bertautan. Di antara lapisan dua dan tiga
spirtoreticu lar tract (SRT) yang membawa informasi mengenai sifat dan
lokasi nyeri. Dan proses transmisi terdapat dua jalur mekanisme terjadinya
nyeri, yaitu jalur opiate dan jalur rioriopiate. Jalur opiate ditandai oleh
pertemuan reseptor pada otak yang terdini atas jalur spinal desendens dan
talamus, yang melalui otak tengah dan medula, ke tanduk dorsal sumsum
mekanismenya.
E. PATHWAY
Merangsang nosiseptor
Medulla spinalis
Persepsi nyeri
Nyeri
Nyeri pada
ekstrimitas
Risiko
harga diri
rendah
situasional
F. TANDA DAN GEJALA
1. Gangguan tidur
7. Nadi meningkat
8. Pernafasan meningkat
9. Depresi, frustasi
G. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan USG untuk data penunjang apa bila ada nyeri tekan di
abdomen
H. PENATALAKSANAAN MEDIS
berikut ini :
1) Menonton televisi
3) Mendegarkan music
(Asmadi, 2008)
c) Stimulasi kulit
2) Menggosok punggung
obat yang kurang dari yang diresepkan. Ada 3 jenis analgetik, yakni :
vertebrae.
A. PENGKAJIAN
diagnosa m edis.
2. Riwayat kesehatan
mencari bantuan
sudah pernah
menular
PQRST :
P (pain), yaitu faktor yang mempengaruhi gawat atau ringannya nyeri,
Q (quality) dari nyeri, seperti apakah rasa tajam, tumpul atau tersayat,
3. Kebutuhan Bio-Psiko-Sosial-Spiritual
4. Pemeriksaan fisik
diri.
B. DIAGNOSA
Terdapat beberapa diagosis yang berhubungan dengan masalah nyeri,
diantaranya :
1. Nyeri akut b.d agen cedera biologis, kimia, fisik atau psikologis.
D.0077
C. INTERVENSI
2. PERAWATAN KENYAMANAN
(I.08245)
Observasi
Identifikasi gejala yang tidak
menyenangkan
Identifikasi pemahaman tentang
kondisi, situasi dan perasaannya
Identifikasi masalah emosional
dan spiritual
Terapeutik
Berikan posiis yang nyaman
Berikan kompres dingin atau
hangat
Ciptakan lingkungan yang
nyaman
Berikan pemijatan
Berikan terapi akupresur
Berikan terapi hipnotis
Dukung keluarga dan pengasuh
terlibat dalam terapi
Diskusikan mengenai situasi dan
pilihan terapi
Edukasi
Jelaskna mnegenai kondisi dan
pilihan terapi/ pengobatan
Ajarkan terapi relaksasi
Ajarkan latihan pernafasan
Ajarkan tehnik distraksi dan
imajinasi terbimbing
Kolaborasi
Kolaborsi pemberian analgesic,
antipruritis, anthihistamin, jika
perlu
3 Gangguan Setelah dilakukan
mobilitas b.d tindakan INTERVENSI KEPERAWATAN
nyeri pada keperawatan 1. DUKUNGAN AMBULASI (1.06171)
ekstremitas. selama .... X.... Observasi
D0054 jam, maka Identifikasi adanya nyeri atau
Gangguan keluhan fisik lainnya
mobilitas menurun Identifikasi toleransi fisik
dengan kriteria melakukan ambulasi
hasil : Monitor frekuensi jantung dan
Pergerakan tekanan darah sebelum memulai
eksremitas ambulasi
meningkat (5) Monitor kondisi umum selama
Nyeri melakukan ambulasi
menurun Terapeutik
(5) Fasilitasi aktivitas ambulasi
Kecemasan dengan alat bantu (mis. tongkat,
menurun kruk)
(5) Fasilitasi melakukan mobilisasi
Gerakan fisik, jika perlu
terbatas Libatkan keluarga untuk
menurun membantu pasien dalam
(5) meningkatkan ambulasi
Edukasi
Jelaskan tujuan dan prosedur
ambulasi
Anjurkan melakukan ambulasi
dini
Ajarkan ambulasi sederhana
yang harus dilakukan (mis.
berjalan dari tempat tidur ke
kursi roda, berjalan dari tempat
tidur ke kamar mandi, berjalan
sesuai toleransi)
4. Kurangnya Setelah dilakukan
perawatan diri tindakan Dukungan perawatan diri : mandi
b.d keperawatan 1. Observasi
ketidakmampua selama .... X.... a. Identifikasi usia dan budayadalam
n jam, maka membantu
menggerakkan perawatan diri kepersihan diri
tangan yang meningkat dengan b. Identifikasi jenis bantuanyang
disebabkan kriteria hasil : dibutuhkan
oleh nyeri Kemampuan c. Monitor kebersihantubuh
persendian. mandi d. Monitor integritaskulit
(defisit meningkat 2. Terapeutik
perawatan diri 2) Mempertahan a. Sediakan peralatanmandi
D.0109) kan b. Sediakan lingkungan yang amandan
kebersihan diri nyaman
meningkat c. Fasilitasi mandi sesuaikebutuhan
d. Pertahankan kebiasaan kebersihandiri
e. Berikan bantuan sesuaitingkat
kemandirian
3. Edukasi
a. Jelaskan manfaat mandi dandampak
tidak mandi terhadapkesehatan
b. Ajarkan kepada
keluargacaramemandikan pasien (jika
perlu)
5. Cemas b.d Setelah dilakukan
ancaman tindakan A. DUKUNGAN EMOSIONAL
peningkatan keperawatan (1.09256)
nyeri.(Ansietas selama .... X.... Observasi
D.0080) jam, maka ansietas Identifikasi fungsi marah,
menurun dengan frustasi, dan amuk bagi pasien
kriteria hasil : Identifikasi hal yang telah
Utama : memicu emosi
a) Tingkat ansietas Terapeutik
tambahan: Fasilitasi mengungkapkan
– Dukungan perasaan cemas, marah, atau
sosial sedih
– Harga diri Buat pernyataan suportif atau
– Kesadaran empati selama fase berduka
diri Lakukan sentuhan untuk
– Kontrol diri memberikan dukungan (mis.
– Proses merangkul, menepuk-nepuk)
infomasi Tetap bersama pasien dan
b) Status kognitif pastikan keamanan selama
– Tingkat ansietas, jika perlu
agitasi Kurangi tuntutan berfikir saat
– Tingkat sakit atau lelah
pengetahuan Edukasi
Jelaskan konsekuensi tidak
menghadapi rasa bersalah atau
malu
Anjurkan mengungkapkan
perasaan yang dialami (mis.
ansietas, marah, sedih)
Anjurkan mengungkapkan
pengalaman emosional
sebelumnya dan pola respon
yang biasa digunakan
Ajarkan penggunaan mekanisme
pertahanan yang tepat
Kolaborasi
Rujuk untuk konseling, jika perlu
B. PROMOSI HARAPAN (I.09307)
Observasi
Identivikasi harapan pasien dan
keluarga dalam pencapaian hidup
Terapiutik
Sadarkan bahwa kondisi yang
dialami memiliki nilai penting
Pandu mengingat kembali
kenangan yang menyenangkan
Libatkan pasien secara aktif
dalam perawatan
Kembngkan rencana perawatan
yang melibatkan tingkat
pencapaian tujuan sederhana
sampai dengan kompleks
Berikan kesempatan kepda
pasien dan keluarga terlibat
dengan dukungan kelompok
Ciptakan lingkungan yang
memudahakan mempraktekan
kebutuhan sepiritual
Edukasi
Anjurkan mengungkaokan
perasaanterhadap kondisi dengan
realistis
Anjurkan mempertahankan
hubungan(mis. menyebutkan
nama orang yang dicintai)
Anjurkan mempertahankan
hubungan terapeutik dengan
orang lain
Latih menyusun tujuan sesuai
harapan
Latih cara mengembangakn
sepiritual diri
Latih cara mengenang dan
minikmati masa lalu (mis.
prestasi, pengalaman )
D. IMPLEMENTASI
PPNI, 2018)
E. EVALUASI
objektif untuk menilai sejauh mana tujuan yang telah ditetapkan dalam
pasien.
DAFTAR PUSTAKA
Tim Pokja Siki Dpp Ppni. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia.
Tjay, T. H., & Rahardja, K. (2007). Obat-Obat Penting Kasiat. Penggunaan Dan