OLEH:
NI KETUT ARIASIH
NIM. 2114901195
FAKULTAS KESEHATAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS
INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN BALI
TAHUN 2021
LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN
TEORITIS PADA PASIEN DENGAN NYERI
2) Faktor psikososial
a. Kebudayaan
Keyakinan dan nilai-nilai budaya mempengaruhi cara
individu mengatasi nyeri. lndividu mempelajari apa yang
diharapkan dan apa yang diterima oleh kebudayaan
mereka. Hal ini meliputi bagaimana bereaksi terhadap
nyeri Mengenali nilai-nilai budaya yang dimiliki
seseorang dan memahami mengapa nilai-nilai ini berbeda
dari nilai-nilai kebudayaan lainnya, membantu untuk
menghindari mengevaluasi prilaku pasien berdasarkan
harapan dan nilai budaya seseorang. Perawat yang
mengetahui perbedaan budaya akanmempunyai
pemahaman yang lebih besar tentang nyeri pasien dan
akan lebih akurat dalam mengkaji nyeri dan respon-respon
prilaku terhadap nyeri juga efektif dalam menghilangkan
nyeri pasien. (Smeltzer & Bare, 2012)
b. Usia
Usia dalam hal ini merupakan variable yang panting yang
mempengaruhi nyeri terutama pada anak dan orang
dewasa. Perbedaan perkembangan yang ditemukan antara
kedua kelompok umur ini dapat mempengaruhi bagaimana
anak dan orang dewasa bereaksi terhadap nyeri Anak-anak
kesulitan untuk memahami nyeri dan beranggapan kalau
apa yang dilakukan perawat dapat menyebabkan nyeri.
Anak-anak yang belum mempunyai kosa kata yang
banyak, mempunyai kesulitan medeskripsikan secara
verbal dan mengekspresikan nyeri kepada orang tua atau
perawat. Anak belum bisa mengungkapkan nyeri,
sehingga perawat harus mengkaji respon nyeri pada anak.
Pada orang dewasa kadang melaporkan nyeri jika sudah
patologis dan mengalami kerusakan fungsi. (Tamsunri,
2007)
c. Lingkungan yang mana seseorang mempengaruhi persepsi
dan respon sakit.
d. Emosi yang mana mempengaruhi persepsi sakit
e. Harapan adanya orang lain dan dukungan keluarga atau
sosial
f. Sistem nilai yaitu individu berpengaruh terhadap persepsi
dan respon nyeri.
g. Pengalaman terdahulu yaitu pengalaman terdahulu tentang
rasa sakit mempengaruhi persepsi rasa sakit.
b. Faktor Presipitasi
1) Arti nyeri
Arti nyeri bagi seseorang memiliki banyak perbedaan dan
hampir sebagian arti nyeri merupakan arti yang negatif, seperti
membahayakan, merusak, dan lain-lain.
2) Persepsi nyeri
Persepsi nyeri merupakan penilaian yang sangat subjektif
tempatnya pada korteks (pada fungsi evaluative kognitif).
Persepsi ini dipengaruhi oleh faktor yang dapat memicu
stimulasi nociceptor.
3) Toleransi nyeri
Toleransi nyeri ini erat hubungannya dengan intensitas nyeri
yang dapat mempengaruhi kemampuan seseorang menahan
nyeri.
4) Reaksi terhadap nyeri
Reaksi terhadap nyeri merupakan bentuk respons seseorang
terhadap nyeri, seperti ketakutan, gelisah, cemas, menangis,
dan menjerit.
(Sumber: Hidayat, 2006)
6. Penatalaksanaan Medis
a. Penatalaksanaan Nyeri Secara Terapi
Penatalaksanaan nyeri secara farmakologi melibatkan penggunaan
narkotik, obat AINS (Anti Inflamasi Nonsteroid), obat – obat
adjuvams atau koanal gesik. (Berma, 2009)
b. Penatalaksanaan Nyeri Secara Operatif (Smeltzer dan Bare,2008)
1) Stimulai dan masase yaitu sering dipusatkan pada punggung.
2) Terapi es dan panas yaitu terapi es dapat menurunkan
prostaglandin yang memperkuat sensitifitas reseptor nyeri
dengan menghambat proses inflamasi. Penggunaan nafas dapat
meningkatkan aliran darah ke suatu area sehingga dapat
menurunkan nyeri dengan mempercepat penyembuhan.
3) Trancutaneus elektrik nerve stimulation yaitu dengan
menggunakan baterai dengan elektroda yang dipasang pada
kulit untuk menghasilkan sensasi kesemutan. Baik digunakan
untuk nyeri akut maupun nyeri kronis.
4) Terapi dengan pemberian analgesic
Pemberian obat analgesic sangat membantu dalam manajemen
nyeri seperti pemberian obat analgesik non opioid (aspirin,
ibuprofen) yang bekerja pada saraf perifer di daerah luka
dan menurunkan tingkatan inflamasi, dan analgesic opioid
(morfin, kodein) yang dapat meningkatkan mood dan perasaan
pasien menjadi lebih nyaman walaupun terdapat nyeri.
Kerusakan Sel
Tekanan mekanis,
Merangsang Nosiseptor deformitas, suhu
(Reseptor nyeri) ekstrim
Medulla spinalis
Otak
(Korteks Somatosensorik)
GANGGUAN
MOBILITAS GANGGUAN
FISIK RASA NYAMAN
Persepsi Nyeri
GANGGUAN
GANGGUAN
MOBILITAS
RASA NYAMAN
FISIK