RSUD KANJURUHAN
Disusun oleh:
211060
KELAS 2B
PRODI D3 KEPERAWATAN
2022/2023
FORMAT LAPORAN PENDAHULUAN
NIM : 211060
1. Definisi
Nyeri adalah pengalaman sensori atau emosional yang berkaitan
dengan kerusakan jaringan aktual atau fungsional, dengan onset mendadak
atau lambat dan berintensitas ringan hingga berat yang berlangsung kurang
dari 3 bulan. (SDKI, 2016)
Nyeri adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak
menyenangkan akibat kerusakan jaringan, baik aktual maupun potensial atau
yang digambarkan dalam bentuk kerusakan tersebut. Nyeri adalah suatu
pengalaman sensorik yang multidimensional, fenomena ini dapat berbeda
dalam intensitas (ringan,sedang, berat), kualitas (tumpul, seperti terbakar,
tajam), durasi (transien, intermiten,persisten), dan penyebaran (superfisia)
atau dalam, terlokalisir atau difus). Meskipun nyeri adalah suatu sensasi,
nyeri memiliki komponen kognitif dan emosional, yang digambarkan dalam
suatu bentuk pende ritaan. Nyeri juga berkaitan dengan reflex menghindar
dan perubahan output otonom. (Meliala, 2004)
McCaffery (1980), menyatakan bahwa nyeri adalah segala sesuatu
yang dikatakan seseorang tantang nyeri tersebut dan terjadi kapan saja saat
seseorang mengatakan merasakan nyeri. Definisi ini menempatkan seseorang
sebagai expert (ahli) di bidang nyeri, karena hanya pasienlah yang tahu
tentang nyeri yang ia rasakan. Bahkan nyeri adalah sesuatu yang sangat
subjektif, tidak ada ukuran yang objektif padanya, sehingga hanyalah orang
yang merasakannya yang paling akurat dan tepat dalam mendefinisikan
nyeri. (Prasetyo, 2010)
2. Jenis Gangguan Kebutuhan Dasar
Nyeri dapat dibedakan berdasarkan jenis dan bentuknya :
a. Jenis nyeri
Nyeri perifer
Nyeri superfisial : rasa nyeri muncul akibat rangsangan pada kulit
dan mukosa
Nyeri viseral : rasa nyeri timbul akibat rangsangan pada reseptor
nyeri rongga abdomen , cranium dan thorax
Nyeri alih : rasa nyeri dirasakan di daerah lain yang jauh dari
jaringan penyebab nyeri
Nyeri sentral
Nyeri sentral adalah nyeri yang muncul akibat rangsangan pada
medula spinalis, batang otak, dan talamus.
Nyeri psikogenik
Nyeri psikogenik adalah nyeri yang penyebab fisiknya tidak
diketahui. Umumnya nyeri ini disebabkan oleh faktor psikologis.
Selain jenis-jenis nyeri yang telah disebutkan sebelumnya, terdapat
juga beberapa jenis nyeri yang lain.
Nyeri somatik : nyeri yang berasal dari tendon, tulang, saraf, dan
pembuluh darah.
Nyeri menjalar : nyeri yang terasa di bagian tubuh yang lain,
umumnya disebabkan oleh kerusakan atau cedera pada organ
viseral.
Nyeri neurologis : bentuk nyeri tajam yang disebabkan oleh
spasme di sepanjang atau di beberapa jalur saraf
Nyeri phantom : nyeri yang dirasakan pada bagian tubuh yang
hilang, misalnya pada bagian kaki yang sebenarnya sudah
diamputasi.
b. Bentuk nyeri
Nyeri akut
Nyeri akut merupakan nyeri yang timbul secara mendadak
dan cepat menghilang. Umumnya nyeri ini berlangsung tidak
lebih dari enam bulan. Penyebab dan lokasi nyeri biasanya sudah
diketahui. Nyeri akut ditandai dengan peningkatan tegangan otot
dan kecemasan.
Nyeri kronis
Nyeri kronis merupakan nyeri yang berlangsung
berkepanjangan, berulang atau menetap selama lebih dari enam
bulan. Sumber nyeri dapat diketahui atau tidak. Umumnya nyeri
ini tidak dapat disembuhkan. Nyeri kronis dapat dibagi menjadi
beberapa kategori, antara lain nyeri terminal, sindrom nyeri
kronis, dan nyeri psikosomatis
3. Patofisiologi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Keterangan :
0 Tidak ada nyeri (merasa normal)
1 Nyeri hampir tidak terasa (nyeri sangat ringan). Sebagian besar
tidak pernah berfikir tentang rasa sakit, seperti gigitan nyamuk
2 Tidak menyenangkan. Nyeri ringan, seperti cubitan ringan pada
kulit.
3 Bisa ditoleransi. Nyeri sangat terasa, seperti suntikan oleh dokter
4 Menyedihkan. Kuat, nyeri yang dalam, seperti sakit gigi atau rasa
sakit dari sengatan lebah
5 Sangat menyedihkan. Kuat dalam, nyeri yang menusuk, seperti
kaki terkilir
6 Intens. Kuat dalam, nyeri yang menusuk begitu kuat sehingga
tampak memengaruhi sebagian indra, menyebabkan tidak fokus,
komunikasi terganggu
7 Sakit intens. Sama seperti skala 6, rasa sakit benar-benar
mendominasi indra, tidak mampu berkomunikasi dengan baik dan
tidak mampu melakukan perawatan diri
8 Benar – benar mengerikan. Nyeri sangat kuat dan sangat
mengganggu sampai sering mengalami perubahan perilaku jika
nyeri terjadi
9 Menyiksa tak tertahankan. Nyeri sangat kuat, tidak bisa ditoleransi
dengan terapi
10 Nyeri tak terbayangkan dan tak dapat diungkapkan. Nyeri sangat
berat sampai tidak sadarkan diri
0mm 100mm
Tidak nyeri Sangat nyeri
Parameter Point
Menangis Tidak menangis 1
Merengek 2
Menangis 2
Menjerit 3
Fasial Tersenyum 0
Tenang 1
Meringis 2
Verbal Positif 0
Tidak ada 1
Keluhan non nyeri 1
Keluhan nyeri 2
Keluhan nyeri dan non nyeri 2
Sikap tubuh Netral 1
Terus menerus berubah posisi 2
Kaku 2
Menggigil 2
Duduk tegak 2
Tidak mau berubah posisi 2
Menyentuh bagian Tidak menyentuh bagian yang 1
yang nyeri nyeri
Meraih bagian yang nyeri 2
Menyentuh dan memegang erat 2
bagian yang nyeri
Tangan tidak mau berubah posisi 2
Tungkai bawah Netral 1
Menendang sambil menjerit 2
Kaku dan ditarik 2
Berdiri 2
Tidak mau mengubah posisi 2
7. Pathway
Kerusakan sel
Medulla spinalis
Thalamus Hipotalamus
Sistem Limbik
sistem limbik
Otak
(Korteks sematosensorik)
Hipersensitifitas terhadap
sinyal nyeri
NYERI KRONIS
PENGKAJIAN
1. Riwayat Keperawatan
Anamnesa (tanya jawab)
2. Pemeriksaan Fisik
3. Pemeriksaan Diagnosis
HEMATOLOGI
Index Eritrosit
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Edukasi
Kolaborasi
-Kolaborasikan penggunaan
analgetik (jika perlu)
(D.0077)Nyeri akut (L.08066) Tingkat Nyeri (1.08243) Pemberian Analgesik
14. Ketegangan otot menurun (5) -Jelaskan efek terapi dan efek
samping obat
15.Pupil dilatasi menurun (5)
Kolaborasi
16.Muntah & mual menurun (5)
-Kolaborasi pemberian dosis dan
jenis analgesik (jika perlu)
PELAKSANAAN
EVALUASI
Andina Dan Yuni. (2017). Kebutuhan Dasar Manusia Teori Dan Aplikasi Dalam Praktik
Keperawatan Profesional. Pustaka Baru Press..
Asrawati. (2021). Asuhan Keperawatan Pada Tn. B Dengan Diagnosa Fraktur 1/3 Tibia Et
Fibula Dengan Pemeberian Teknik Relaksasi Nafas Dalam Dan Terapi Murottal Dalam
Manajemen Nyeri.
Cindy Vernani, I. R. (2020). Asuhan Keperawatan Pasien Post Orif Fraktur Tibia Dextra Dalam
Pemenuhan Kebutuhan Aman Dan Nyaman. Program Studi D3 Keperawatan Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Kusuma Husada Suarakarta 2020.
Hidayat, A. A. (2010). Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia: Aplikasi Konsep Dan Proses
Keperawatan. Salemba Medik
Mayasari. (2016). Pentingnya Pemahaman Manajemen Nyeri Non Farmakologi Bagi Seorang
Perawat. Jurnal Wawasan Kesehatan. Https://Doi.Org/Https://Doi.Org/10.1016/J.Hsag.2015.0
8.002
Mubarak & Chayatin. (2008). Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia Teori Dan Aplikasi Dalam
Praktik. Egc
Ppni, Tim Pokja Siki Dpp. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (Siki). Dewan
Pengurus Pusat Ppni.