Anda di halaman 1dari 17

“Menjelaskan Konsep

Respon Sakit / Nyeri Pasien”


Hizkianta Sembiring. S,Kep., Ns., M.Kep
❑ Nyeri adalah pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat dari kerusakan jaringan yang actual atau
potensial yang menjadi alasan utama seseorang untuk mencari bantuan perawatan kesehatan. Nyeri terjadi bersama
banyak proses penyakit atau bersamaan dengan beberapa pemeriksaan diagnostic atau pengobatan yang sangat
mengganggu serta menyulitkan lebih banyak orang dibanding suatu penyakit manapun.

❑ Definisi keperawatan tentang nyeri adalah apapun yang menyakitkan tubuh yang dikatakan individu yang mengalaminya,
yang ada kapanpun individu mengatakannya. Simpanan pengalaman yang menimbulkan nyeri dalam ingatan membantu kita
menghindari kejadian-kejadian yang berpotensi membahayakan di masa mendatang (Sherwood,2015)
Menurut Setiadi & Irawandi (2020) beberapa etiologi nyeri (faktor penyebab), yaitu:

1. Trauma pada 3. Spasmus otot, 4. Inflamasi,


jaringan tubuh, 2 Iskemik suatu keadaan pembengkakan jaringan
misalnya jaringan kontraksi yang mengakibatkan
kerusakan sering tidak peningkatan tekanan
jaringan akibat disadari dan sering lokal karena ada
terbentur benda menimbulkan rasa pengeluaran zat kimia
atau cedera sakit bioaktif lainnya

5. Post operasi,
setelah dilakukan
pembedahan
Menurut Setiadi & Irawandi (2020) klasifikasi
nyeri dapat dibedakan berdasarkan jenis dan
bentuknya.
1) Nyeri perifer adalah nyeri yang
disebabkan oleh kerusakan pada
saraf tepi, yaitu jaringan saraf yang
terletak di luar otak dan sumsum
tulang belakang.

2). Nyeri sentral adalah nyeri yang


muncul karena rangsangan di medula
spinalis, batang otak dan talamus.

3) Nyeri psikogenik adalah nyeri yang


penyebab fisiknya tidak diketahui.
Biasanya nyeri ini disebabkan oleh faktor
psikologis.
Bentuk nyeri secara umum dapat dibedakan menjadi
nyeri akut dan nyeri kronis. Perbedaan antara nyeri
akut dan nyeri kronis dapat diuraikan sebagai berikut:

Karakteristik Nyeri akut Nyeri kronik


Penyebab Faktor eksternal atau penyakit Suatu situasi, seperti masalah sendi,
dari dalam masalah tulang belakang dan cedera
berulang.

Kemunculan Mendadak Bisa mendadak atau bertahap dan


tersembunyi

Durasi Kurang dari 6 bulan 6 bulan lebih bahkan bertahun


Pernyataan nyeri Daerah nyeri diketahui dengan Daerah nyeri sulit diketahui
pasti

Gejala klinis Pola respon yang khas dan Sulit dievaluasi dan pola respon
gejala yang jelas bervariasi

Perjalanan Gejala berkurang setelah Gejala berlangsung terus menerus


beberapa waktu dengan tingkat nyeri yang tetap atau
bervariasi

Prognosis Baik dan mudah dihilangkan Memerlukan penyembuhan yang total


Respon nyeri terbagi atas 3 bagian yaitu:

1. Respon Fisiologis Terhadap Nyeri 3.Respon Individu terhadap Nyeri


a. Stimulasi Simpatik (nyeri ringan, moderat dan superficial)
a. Tahap Aktivasi (Activation)
->peningkatan nilai gula darah, peningkatan kekuatan otot serta dilatasi pupil
b. Tahap Pemantulan (Rebound)
b. Stimulasi Parasimpatik (nyeri berat dan dalam)
-> muka pucat, otot mengeras serta kelelahan dan keletihan c. Tahap Adaptasi (Adaptation)

2. Respon Tingkah Laku terhadap Nyeri

a. pernyataan verbal (mengadu, menangis, sesak nafas, mendengkur)


b. ekspresi wajah (meringis, menggeletukkan gigi, menggigit bibir)
c. gerakan tubuh (gelisah, imobilisasi, ketegangan otot, peningkatan gerakan jari dan
tangan)
d. kontak dengan orang lain/interaksi social (menghindari percakapan, menghindari
kontak social, penurunan rentang perhatian, fokus pada aktivitas menghilangkan
nyeri)
Fisiologis Nyeri
Respon fisiologik harus digunakan sebagai pengganti untuk laporan verbal dari nyeri pada pasien tidak
sadar dan jangan digunakan untuk mencoba memvalidasi laporan verbal dari nyeri individu.
05
Hal ini akan merugikan pasien akibat timbulnya perubahan fisiologi dan psikologi pasien itu sendiri,
seperti: 04
03 gangguan tidur dan putus asa.
o Perubahan kognitif (sentral): kecemasan, ketakutan,
o Perubahan neurohumoral:
02hiperalgesia perifer (adanya respon berleihan secara normal yang
menimbulkan nyeri), peningkatan kepekaan luka.
01
o Plastisitas neural (kornu dorsalis), transmisi nosiseptif yang difasilitasi sehingga meningkatkan
kepekaan nyeri.
o Aktivasi simpatoadrenal: pelepasan renin, angiotensin, hipertensi, takikardi.
o Perubahan neuroendokrin: peningkatan kortisol, hiperglikemi, katabolisme.
Skala dan Pengukuran Nyeri
Pada beberapa jurnal menyebutkan nyeri luka
operasi tingkat moderate sampai severe 30 - 40%
berkurang 24 - 48 jam pasca operasi. Penilaian
derajat nyeri merupakan elemen yang penting untuk
menentukan terapi nyeri pasca pembedahan yang
efektif. Skala penilaian nyeri dan keterangan pasien
digunakan untuk menilai derajat nyeri. Intensitas
nyeri harus dinilai sedini mungkin selama pasien
dapat berkomunikasi dan menunjukkan ekspresi
nyeri yang dirasakan.
Ada beberapa skala penilaian intensitas nyeri pada pasien sekarang ini:

1) Wong-Baker Faces Pain Rating Scale Skala


dengan enam gambar wajah dengan ekspresi yang berbeda, dimulai dari senyuman sampai
menangis karena kesakitan. Skala ini berguna pada pasien dengan gangguan komunikasi,
seperti anak-anak, orang tua, pasien yang kebingungan atau pada pasien yang tidak mengerti
dengan bahasalokalsetempat.
2.Verbal Descriptor Scale (VDS)

Pasien ditanyakan tentang derajat nyeri yang dirasakan berdasarkan skala lima poin:
tidak nyeri, ringan, sedang, berat, dan sangat berat.Skala deskriptif merupakan alat pengukuran
tingkat keparahan nyeri yang lebih obyektif.Skala pendeskripsi verbal (Verbal Descriptor
Scale,VDS) merupakan sebuah garis yang terdiri dari tiga sampai lima kata pendeskripsi yang
tersusun dengan jarak yang sama di sepanjang garis.Pendeskripsi ini dirangking dari “tidak
terasa nyeri” sampai “nyeri yang tidak tertahankan”.Perawat menunjukkan klien skala tersebut
dan meminta klien untuk memilih intensitas nyeri terbaru yang ia rasakan.Perawat juga
menanyakan seberapa jauh nyeri terasa paling menyakitkan dan seberapa jauh nyeri terasa
paling tidak menyakitkan.Alat VDS ini memungkinkan klien memilih sebuah kategori untuk
mendeskripsikan nyeri.
3. Numerical Rating Scale (NRS)

Pertama sekali dikemukakan oleh Downie dkk pada tahun 1978, dimana pasien
ditanyakan tentang derajat nyeri yang dirasakan dengan menunjukkan angka 0 – 5 atau 0 – 10,
dimana angka 0 menunjukkan tidak ada nyeri dan angka 5 atau 10 menunjukkan nyeri yang
hebat.NRS ini lebih digunakan sebagai pengganti alat pendeskripsi kata yang paling efektif
digunakan saat mengkaji intensitas nyeri sebelum dan setelah intervensi terapeutik.Apabila
digunakan skala untuk menilai nyeri,maka direkomendasikan patokan 10 cm (AHCPR,1992).
4. Visual Analogue Scale (VAS)
Skala yang pertama sekali dikemukakan oleh Keele pada tahun 1948
yang merupakan skala dengan garis lurus 10 cm, dimana awal garis (0)
penanda tidak ada nyeri dan akhir garis (10) menandakan nyeri hebat.
Pasien diminta untuk membuat tanda digaris tersebut untuk
mengekspresikan nyeri yang dirasakan. Penggunaan skala VAS lebih
gampang, efisien dan lebih mudah dipahami oleh penderita
dibandingkan dengan skala lainnya. VAS dapat merupakan pengukuran
keparahan nyeri yang lebih sensitive karna klien dapat mengidentifikasi
setiap titik pada rangkaian daripada dipaksa memilih satu kata atau
satu angka (Potter,2005)
ASUHAN
KEPERAWATAN
Kesimpulan
Nyeri adalah pengalaman yang sangat individual dan subjektif yang dapat memengaruhi semua orang di
semua usia, nyeri dapat berasal dari beberapa penyebab, antara lain proses penyakit, cedera, prosedur, dan
intervensi pembedahan (Kyle & Carman, 2019). Nyeri merupakan perasaan tidak nyaman yang subjektif dan
hanya orang yang mengalaminya, yang mampu menjelaskan dan mengevaluasi perasaan nyeri tersebut
(Setiadi & Irawandi, 2020).

Hal-hal yang dapat mempengaruhi respon dan persepsi nyeri adalah: usia, jenis kelamin, kebudayaan,
makna nyeri, perhatian, ansietas, keletihan, pengalaman sebelumnya, dukungan keluarga dan social. Bentuk
nyeri secara umum dapat dibedakan menjadi nyeri akut dan nyeri kronis. Ada beberapa skala penilaian
intensitas nyeri pada pasien yaitu Wong-Baker Faces Pain Rating Scale Skala,Verbal Descriptor Scale (VDS),
Numerical Rating Scale (NRS), Visual Analogue Scale (VAS).

Perawat menghabiskan lebih banyak waktunya bersama pasien yang mengalami nyeri dibanding tenaga
professional perawatan kesehatan lainnya dan perawat mempunyai kesempatan untuk membantu
menghilangkan nyeri dan efeknya yang membahayakan.
HATI HAMPA
TANPA KEKASIH,,,,,
CUKUP SEKIAN DAN TERIMAKASIH

INGAT SKALA NYERI 10 TIDAK LAGI


TERTOLONG
Semoga Bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai