Oleh:
NAMA : ISLAH AMANDA INTAN YUVIANI PUTRI
NIM : P17230201041
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN BLITAR
TAHUN 2022
LEMBAR PENGESAHAN
Hari :
Tanggal :
Judul :
BAB I
KONSEP DASAR PEMENUHAN RASA NYAMAN (NYERI) PADA PASIEN
HIPERTENSI
2) Etiologi
Adapun Etiologi Nyeri yaitu :
1. Trauma pada jaringan tubuh, misalnya kerusakkan jaringan akibat bedah atau
cidera
2. Iskemik jaringan,
3. Spasmus Otot merupakan suatu keadaan kontraksi yang tak disadari atau tak
terkendali, dan sering menimbulkan rasa sakit. Spasme biasanya terjadi pada
otot yang kelelahan dan bekerja berlebihan, khususnya ketika otot teregang
berlebihan atau diam menahan beban pada posisi yang tetap dalam waktu
yang lama.
4. Inflamasi pembengkakan jaringan mengakibatkan peningkatan tek anan lokal
dan juga karena ada pengeluaran zat histamin dan zat kimia bioaktif lainnya.
5. Post operasi setelah dilakukan pembedahan (Belakang, 2007).
3) Klasifikasi
Nyeri diklasifikasikan berdasar beberapa hal, antara lain :
1. Berdasarkan waktu durasi nyeri :
Nyeri akut : nyeri yang berlangsung kurang dari 3 bulan, mendadak
akibat trauma atau inflamasi, tanda respons simpatis.
Nyeri kronik : nyeri yang berlangsung lebih dari 3 bulan, hilang timbul
atau terus menerus, tanda respons parasimpatis.
2. Berdasarkan etiologi :
Nyeri nosiseptif : rangsang timbul oleh mediator nyeri, seperti pada
pasca trauma operasi dan luka bakar.
Nyeri neuropatik: rangsang oleh kerusakan saraf atau disfungsi saraf,
seperti pada diabetes mellitus, herpes zooster.
3. Berdasarkan intensitas nyeri :
Skala visual analog score : 1- 10
Skala wajah Wong Baker: tanpa nyeri, nyeri ringan, nyeri sedang, nyeri
berat.
4. Berdasarkan lokasi :
Nyeri superfisial : nyeri pada kulit, subkutan, bersifat tajam, terlokasi.
Nyeri somatik dalam: nyeri berasal dari otot, tendo, tumpul, kurang
terlokasi.
Nyeri visceral: nyeri berasal dari organ internal atau organ
pembungkusnya, seperti nyeri kolik gastrointestinal dan kolik ureter.
Nyeri alih/referensi: masukan dari organ dalam pada tingkat spinal
disalahartikan oleh penderita sebagai masukan dari daerah kulit pada
segmen spinal yang sama (加藤 et al., 1988)
serotonin histamin
merangsang ujung
saraf reseptor nyeri
cerebrum
nyeri
7) Penatalaksanaan
Menurut Valcarel, penatalaksanaan (tindakan) keperawa-tan gangguan
nyaman nyeri diantaranya ada yang bersifat farmakologi dan ada juga yang bersifat
non farmakologi. Yang bersifat farmakologi yaitu pemberian obat analgesik,
dilakukan guna mengganggu atau memblok transmisi stimulus agar terjadi
perubahan persepsi dengan cara mengurangi kortikal terhadap nyeri. Dan yang
bersifat non farmakologi yaitu dengan mengurangi faktor yang dapat menambah
nyeri, misal ketidakpercayaan, kesalahpahaman, ketakutan, kelelahan, dan
kebosanan. Memodifikasi stimulus nyeri menggunakan teknik seperti: teknik
pengalihan, memodifikasi telivisi, berbincang-bincang dengan orang lain,
mendengarkan musik dan teknik relaksasi (Alimul, 2008).
BAB II
KONSEP DASAR PROSES KEPERAWATAN PADA GANGGUAN RASA
NYAMAN (NYERI)
2.1 Pengkajian
A. Identitas pasien berupa nama, tanggal lahir, umur, jenis kelaminan, status,
agama, pendidikan, pekerjaan, alamat, nomor RM, diagnose medis.
B. Identitas penanggung jawab berupa nama, tanggal lahir, jenis kelamin, status,
agama, pendidikan, pekerjaan, alamat, hubungan dengan pasien.
C. Riwayat Kesehatan :
a. Keluhan utama.
b. Riwayat kesehatan sekarang.
c. Riwayat kesehatan dahulu.
d. Riwayat kesehatan keluarga
D. Pemeriksaan Fisik :
a. Keadaan umum dan kesadaran umum
b. Tanda-tanda vital berupa tekanan darah, nadi, pernapasan, dan suhu
c. Pemerikasaan fisik head to toe
E. Data penunjang
F. Progam terapi
G. Data focus
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2016), Standar Daignosis Keperawatan Indonesia :
definisi dan indikator Diagnostik, Edisi 1.Cetakan III. Jakarta : Dewan
Pengurus PPNI.
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia :
Definisi dan tindakan keperawatan, Edisi 1. Cetakan II. Jakarta: Dewan
Pengurus PPNI.
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia :
Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan, Edisi 1. Cetakan II. Jakarta:
Dewan Pengurus PPNI.
Belakang, A. L. (2007). Laporan_Pendahuluan_Kebutuhan_Eliminasi.
Fahmi, R. (2019). Tinjauan Pustaka Nyeri. Universitas Muhammadiyah Malang,
skripsi, 11–37.
Valcárcel, M. (2006). No 主観的健康感を中心とした在宅高齢者における 健
康関連指標に関する共分散構造分析 Title. Biotechnologia Aplicada,
23(3), 202–210.
加藤元久, 上西宏, 河田良, 広瀬敏勝, 堀部廉, 二村敦朗, 国枝篤郎, 山田重
昭, & 田口徹彦. (1988). 6. 化学療法が奏功した進行型の神経芽細胞腫
の 2 例(第 11 回東海小児がん研究会). 日本小児外科学会雑誌, 24(1),
164–165.