Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PENDAHULUAN

AMAN NYAMAN NYERI

Di Susun Oleh :
Muhammad Zanuar Aliffandi
NIM. 22101054

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS dr. SOEBANDI JEMBER

2023
BAB 1
LAPORAN PENDAHULUAN
1.1 PengertianNyeri

Nyeri merupakan kondisi berupa perasaan tidak menyenangkan bersifat

sangat subyektif karena perasaan nyeri berbeda pada setiap orang dalam hal

skala atau tingkatannya, dan hanya orang tersebutlyang dapat menjelaskan atau

mengevaluasi rasa nyeri yang dialaminya. Nyeri didefinisikan sebagai suatu

keadaan yang mempengaruhi seseorang dan ekstensinya diketahui bila

seseorang pernah mengalaminya (Tamsuri, 2017).

1.2 KlasifikasiNyeri

Klasifikasi nyeri secara umum di bagi menjadi dua, yakni nyeri akut dan

kronis. Nyeri akut merupakan nyeri yang timbul secara mendadak dan cepat

menghilang, yang tidak melebihi 6 bulan dan di tandai adanya peningkatan

tegangan otot.Nyeri kronis merupakan nyeri yang timbul secara perlahan-lahan,

biasanya berlangsung cukup lama, yaitu lebih dari 6 bulan.

Termasukdalamkategorinyerikronisadalahnyeri terminal, sindromnyerikronis,

dannyeripsikosomatis.

1.3 EtiologiNyeri
a. Faktor Resiko
1) Nyeri Akut
a) Melaporkan nyeri secara verbal dan non verbal
b) Menunjukkan kerusakan
c) Posisi untuk mengurangi nyeri
d) Muka dengan ekspresi nyeri
e) Gangguan tidur
f) Respon otonom (penurunan tekanan darah, suhu, nadi)
g) Tingkah laku ekspresif (gelisah, merintih, nafas panjang,
mengeluh)
2) Nyeri Kronis
a) Perubahan berat badan
b) Melaporkan secara verbal dan non verbal
c) Menunjukan gerakan melindungi, gelisah, depresi, focus pada diri
sendiri
d) Kelelahan
e) Perubahan pola tidur
f) Takut cidera
g) Interaksi dengan orang lain menurun
b. Faktor Predisposisia
1) Traumab
2) Peradanganc
3) Trauma
4) psikologis
c. Faktor Presipitasia
1) Lingkunganb
2) Suhu
3) ekstrim
4) Kegiatan
1.4 PatofiologiNyeri
PatofisiologiPada saat sel saraf rusak akibat trauma jaringan, maka

terbentuklah zat-zat kimia seperti Bradikinin, serotonin dan enzim proteotik.

Kemudian zat-zat tersebut merangsang dan merusak ujung saraf reseptor nyeri

dan rangsangan tersebut akandihantarkan ke hypothalamus melalui saraf asenden.

Sedangkan di korteks nyeri akan dipersiapkan sehingga individu mengalami nyeri.

Selain dihantarkan ke hypothalamus nyeri dapat menurunkan stimulasi terhadap

reseptor mekanin sensitif pada termosensitif sehingga dapat juga menyebabkan atau

mengalami nyeri (Wahit Chayatin, N.Mubarak, 2017).


PATWHAY NYERI

trauma jaringan infeksi

sistem aktifasi retikular

Transduksi stimuli
(Kerusakan jaringan saraf senorik)

substansi P,bradikinin, prostaglandin

Transmisi melalui serabut saraf


Medulla spinalis, batang otak dan talamus

Terkonduksi dengan nosiseptor impuls

Nyeri timbul

Nyeri akut

1.5 KomplikasiNyeri
a. Oedema
b. Pulmonal
c. Kejang
d. MasalahMobilisasi
e. Hipertensi
f. Hipertermi
g. Gangguanpolaistirahatdantidur
1.6 Penanganan Nyeri
a. Tatalaksana Non farmakologi
1. Psikoterapi - Relaksasi
2. Latihan fisik
3. Akupunktur
4. Music tx,dll
b. Tatalaksana Intervensi
1. Operasi - Kemoterapi
2. Radiasi
3. Intervensi saraf,dll
1.7 Penialian Nyeri
Penilaian skala nyeri adalah suatu tindakan yang dilakukan untuk mengetahui

tingkat kesakitan / nyeri yang sedang diderita oleh seseorang yang mana hasilnya

dapat membantu kita dalam membedakan tingkat beratnya suatu penakit sehingga

dapat membantu menegakkan diagnosis yang akurat, mengintervensikan

pengobatan yang tepat dan menilai efektivitas therapy yang telah diberikan. Nyeri

itu sendiri adalah pengalaman sensorik dan emosional tidak menyenangkan yang

dapat berkisar dari ketidak nyamanan ringan sampai penderitaan. nyeri mungkin

terlokalisasi pada daerah tertentu, seperti pada cedera, atau dapat lebih menyebar,

seperti pada gangguan fibromyalgia. nyeri dimediasi oleh serabut saraf sfesifik

yang kemudian membawa impuls nyeri keotak dimana apresiasi sadarnya dapat

dimodifikasi oleh banyak faktor (Ice, 2019).

a. Wong – baker face pain ranting scaleMelihat ekspresi wajah px pada saat
bertatapan

b. Visual analog scale (VAS) adalah cara yang paling banyak digunakan untuk

menilai nyeri. Skala linier ini menggambarkan secara visual gradasi tingkat
nyeri yang mungkin dialami seorang pasien. Rentang nyeri diwakili sebagai

garis sepanjang 10 cm, dengan atau tanpa tanda pada tiap sentimeter. Tanda

pada kedua ujung garis ini dapat berupa angka atau pernyataan deskriptif.

Ujung yang satu mewakili tidak ada nyeri, sedangkan ujung yang lain

mewakili rasa nyeri terparah yang mungkin terjadi. Skala dapat dibuat vertikal

atau horizontal. VAS juga dapat diadaptasi menjadi skala hilangnya/reda rasa

nyeri. Digunakan pada pasien anak >8 tahun dan dewasa. Manfaat utama VAS

adalah penggunaannya sangat mudah dan sederhana. Namun, untuk periode

pasca bedah, VAS tidak banyak bermanfaat karena VAS memerlukan

koordinasi visual dan motorik serta kemampuan konsentrasi,

c. Numeric Rating Scale (NRS) Dianggap sederhana dan mudah dimengerti,

sensitif terhadap dosis, jenis kelamin, dan perbedaan etnis. Lebih baik

daripada VAS terutama untuk menilai nyeri akut. Namun, kekurangannya

adalah keterbatasan pilihan kata untuk menggambarkan rasa nyeri, tidak

memungkinkan untuk membedakan tingkat nyeri dengan lebih teliti dan

dianggap terdapat jarak yang sama antar kata yang menggambarkan efek

analgesik.
1.8 Pemeriksaan penunjang
a. Pemeriksaan laboratorium
b. Pemeriksaan radiologi
1.9 Masalah / Diagnosa Medis
1) Nyeri
2) Gangguan rasa nyaman
1.9.1 Konsep Keperawatan
1.9.2 Pengkajian
a. Identitas Pasien

b. Keluhan utama: yang biasanya muncul pada pasien dengan mual

c. Pemeriksaan fisik

1. Keadaan fisik: bertambahnya atau berkurangnya berat badan

2. Integumen: keadaan turgor kulit, edema, kelemahan otot

3. Kardiovaskuler: denyut nadi lebih dari 100x/mnt

4. Mata: konjungtiva pucat atau cekung

5. Gastrointestinal: anoreksia, konstipasi,diare, flatulensi

d. Kaji riwayat penyakit sekarang, yang meliputi komponen PQRST


 P ( Provokatif / paliatif ) :Penyebab keluhan
 Q (Quality) : Sejauh mana penyakit dirasakan
 R (Region) : letak sakitnya dan area penyebaran
 S (Severity scale) : Seberapa jauh skala ringan sampai berat
 (Timing) : mulai terjadi, berapa sering terjadi
1.9.1 Diagnosa Dan Intervensi Keperawatan
a. Diagnosa keperawatan
1) Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik atau trauma
2) Nyeri kronis berhubungan dengan kontrol nyeri yang tidak adekuat
b. Intervensi keperawatan
Manajemen nyeri (1.08238)
Observasi
1. Identifikasi lokasi, karakteristik nyeri dan intensitas nyeri
2. Identifikasi factor yang memperberat nyeri dan mengurangi nyeri
3. Identifikasi skala nyeri
Terapeutik
1. Berikan teknik non farmakologi untuk mengurangi rasa nyeri
2. Control lingkungan yang memperberat nyeri
3. Fasilitasi istirahat tidur
Edukasi
1. Jelaskan penyebab dan pemicu nyeri
2. Jelaskan strategi pereda nyeri
3. Ajarkan teknik nonfarmakologi untuk mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
1. Kolaborasikan dengan memberikan analgesic jika perlu
DAFTAR PUSTAKA

Tamsuri. G. (2017). Patofisiologi Nyeri. Majalah Kedokteran Atmajaya


LeMonedan Burke. (2018). Education Consultant for the Oregon State Board of
Nursing.
Wahit Chayatin, N.Mubarak, (2017). Konsep dan Proses Keperawatan Nyeri.
Yogyakarta: GrahaIlmu.
Potter dan Perry. (2016). Buku Ajar Fundamental Keperawatan Volume 1. Jakarta:
EGC
Sjamsuhidajat, R danWim de Jong. (2017). Buku Ajar Ilmu Bedah. Jakarta: Volume
2. Jakarta: EGC.
Tamsuri. (2017). Konsep Dan Penatalaksanaan Nyeri EGC, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai