Di Susun Oleh :
Muhammad Zanuar Aliffandi
NIM. 22101054
2023
BAB 1
LAPORAN PENDAHULUAN
1.1 PengertianNyeri
sangat subyektif karena perasaan nyeri berbeda pada setiap orang dalam hal
skala atau tingkatannya, dan hanya orang tersebutlyang dapat menjelaskan atau
1.2 KlasifikasiNyeri
Klasifikasi nyeri secara umum di bagi menjadi dua, yakni nyeri akut dan
kronis. Nyeri akut merupakan nyeri yang timbul secara mendadak dan cepat
dannyeripsikosomatis.
1.3 EtiologiNyeri
a. Faktor Resiko
1) Nyeri Akut
a) Melaporkan nyeri secara verbal dan non verbal
b) Menunjukkan kerusakan
c) Posisi untuk mengurangi nyeri
d) Muka dengan ekspresi nyeri
e) Gangguan tidur
f) Respon otonom (penurunan tekanan darah, suhu, nadi)
g) Tingkah laku ekspresif (gelisah, merintih, nafas panjang,
mengeluh)
2) Nyeri Kronis
a) Perubahan berat badan
b) Melaporkan secara verbal dan non verbal
c) Menunjukan gerakan melindungi, gelisah, depresi, focus pada diri
sendiri
d) Kelelahan
e) Perubahan pola tidur
f) Takut cidera
g) Interaksi dengan orang lain menurun
b. Faktor Predisposisia
1) Traumab
2) Peradanganc
3) Trauma
4) psikologis
c. Faktor Presipitasia
1) Lingkunganb
2) Suhu
3) ekstrim
4) Kegiatan
1.4 PatofiologiNyeri
PatofisiologiPada saat sel saraf rusak akibat trauma jaringan, maka
Kemudian zat-zat tersebut merangsang dan merusak ujung saraf reseptor nyeri
reseptor mekanin sensitif pada termosensitif sehingga dapat juga menyebabkan atau
Transduksi stimuli
(Kerusakan jaringan saraf senorik)
Nyeri timbul
Nyeri akut
1.5 KomplikasiNyeri
a. Oedema
b. Pulmonal
c. Kejang
d. MasalahMobilisasi
e. Hipertensi
f. Hipertermi
g. Gangguanpolaistirahatdantidur
1.6 Penanganan Nyeri
a. Tatalaksana Non farmakologi
1. Psikoterapi - Relaksasi
2. Latihan fisik
3. Akupunktur
4. Music tx,dll
b. Tatalaksana Intervensi
1. Operasi - Kemoterapi
2. Radiasi
3. Intervensi saraf,dll
1.7 Penialian Nyeri
Penilaian skala nyeri adalah suatu tindakan yang dilakukan untuk mengetahui
tingkat kesakitan / nyeri yang sedang diderita oleh seseorang yang mana hasilnya
dapat membantu kita dalam membedakan tingkat beratnya suatu penakit sehingga
pengobatan yang tepat dan menilai efektivitas therapy yang telah diberikan. Nyeri
itu sendiri adalah pengalaman sensorik dan emosional tidak menyenangkan yang
dapat berkisar dari ketidak nyamanan ringan sampai penderitaan. nyeri mungkin
terlokalisasi pada daerah tertentu, seperti pada cedera, atau dapat lebih menyebar,
seperti pada gangguan fibromyalgia. nyeri dimediasi oleh serabut saraf sfesifik
yang kemudian membawa impuls nyeri keotak dimana apresiasi sadarnya dapat
a. Wong – baker face pain ranting scaleMelihat ekspresi wajah px pada saat
bertatapan
b. Visual analog scale (VAS) adalah cara yang paling banyak digunakan untuk
menilai nyeri. Skala linier ini menggambarkan secara visual gradasi tingkat
nyeri yang mungkin dialami seorang pasien. Rentang nyeri diwakili sebagai
garis sepanjang 10 cm, dengan atau tanpa tanda pada tiap sentimeter. Tanda
pada kedua ujung garis ini dapat berupa angka atau pernyataan deskriptif.
Ujung yang satu mewakili tidak ada nyeri, sedangkan ujung yang lain
mewakili rasa nyeri terparah yang mungkin terjadi. Skala dapat dibuat vertikal
atau horizontal. VAS juga dapat diadaptasi menjadi skala hilangnya/reda rasa
nyeri. Digunakan pada pasien anak >8 tahun dan dewasa. Manfaat utama VAS
sensitif terhadap dosis, jenis kelamin, dan perbedaan etnis. Lebih baik
dianggap terdapat jarak yang sama antar kata yang menggambarkan efek
analgesik.
1.8 Pemeriksaan penunjang
a. Pemeriksaan laboratorium
b. Pemeriksaan radiologi
1.9 Masalah / Diagnosa Medis
1) Nyeri
2) Gangguan rasa nyaman
1.9.1 Konsep Keperawatan
1.9.2 Pengkajian
a. Identitas Pasien
c. Pemeriksaan fisik